NILAI KEPEDULIAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR
Ade Juli Saraswati1, Dhi Bramasta2, Karma Iswasta Eka3
123Elementary School Teacher Education Study Program
Universtas Muhammadiyah Purwokerto
Email: dhibramasta0891@gmail.com2, eka2001id@icloud.com3
Abstract. Pay attention to current conditions the current value of student care shows symptoms that
are increasingly declining. This descriptive qualitative study aims to determine the process of
instilling the value of low class students' social care and the forms of low class student social care
values in elementary schools. Data collection by observation, interview and documentation. The
results showed that the process of instilling the value of social care of low grade students was carried
out through: 1) Integration in the personal development program in the form of routine school
activities, spontaneous activities, exemplary, and conditioning; 2) Integration in subjects by inserting
social care character values into syllabus and lesson plans, including social care character values in
the learning process; 3) Integration in school culture in the form of integration in the classroom,
school and non-school activities. Forms of social care values of low grade students include 1) Sharing
food with friends; 2) Thanking people for help; 3) Mutual lending of peer learning equipment; 4)
Collecting funds and goods that are still useful for victims of natural disasters.
Keywords: Elementary Schools, Social Care, Students
Abstrak. Memperhatikan kondisi sekarang nilai kepedulian siswa saat ini menunjukkan
gejala yang semakin menurun. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
mengetahui proses penanaman nilai kepedulian sosial siswa kelas rendah dan bentukbentuk nilai kepedulian sosial siswa kelas rendah di sekolah dasar. Pengumpulan data
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses
penanaman nilai kepedulian sosial siswa kelas rendah dilakukan melalui: 1) Integrasi dalam
program pengembangan diri berupa kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
dan pengkondisian; 2) Pengintegrasian dalam mata pelajaran denganmenyisipkan nilai
karakter peduli sosial ke dalam silabus dan RPP, mencantumkan nilai karakter peduli sosial
dalam proses pembelajaran; 3) Pengintegrasian dalam budaya sekolah berupa integrasi di
dalam kelas, sekolah dan kegiatan luar sekolah. Bentuk nilai kepedulian sosial siswa kelas
rendah diantaranya 1) Berbagi makanan dengan teman; 2) Mengucapkan terimakasih
kepada orang memberikan bantuan; 3) Saling meminjamkan peralatan belajar sesama
teman; 4) Mengumpulkan dana dan barang yang masih berguna untuk korban bencana
alam.
Kata Kunci: Kepedulian Sosial, Siswa, Sekolah Dasar
Ade Juli Saraswati,dkk: Nilai Kepedulian Sosial Siswa Sekolah Dasar | 1 - 5 -- 1
PENDAHULUAN
Kepedulian sosial merupakan rasa
yang timbul dari seseorang, yaitu
keinginan membantu, baik dalam bentuk
materi ataupun tenaga kepada orang lain.
Bertujuan untuk meringankan beban
orang tersebut, agar lebih dimudahkan
urusannya.
Nilai peduli sosial adalah salah satu
karakter yang sangat dibutuhkan oleh
siswa. Dalam rangka menumbuhkan nilai
kepedulian sosial dalam diri siswa
Kemendiknas (2010: 10) menyatakan
bahwa peduli sosial adalah sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan. Nilai kepedulian
sosial harus dimiliki siswa baik di
lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah. Alma (2015: 201)
menyatakan bahwa pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial yang
sebagian hidupnya saling ketergantungan.
Siswa merupakan makhluk sosial yang
pasti membutuhkan orang lain dalam
melakukan aktivitasnya. Siswa yang
memiliki jiwa sosial tinggi akan lebih
mudah bersosialisasi dan dihargai.
Namun, kehidupan masyarakat sekarang
ini bergeser menjadi lebih individualis.
Kebersamaan dan saling tolong menolong
yang dulu menjadi ciri khas masyarakat
saat ini semakin menghilang. Kepedulian
terhadap sesama pun semakin menipis.
Pembentukan jiwa sosial yang tinggi perlu
dilakukan dengan mengajarkan dan
menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial
melalui kegiatan yang bersifat sosial,
melakukan aksi sosial, dan menyediakan
fasilitas
yang
menunjang
untuk
melakukan aktivitas sosial.
Sekolah Dasar (SD) sebagai salah
satu lembaga penyelenggara pendidikan
mempunyai tugas berat yaitu membentuk
2 – JRPD Volume 1 Nomor 1, Maret 2020 | 1 - 5
karakter dengan menanamkan nilai-nilai
karakter kepada siswa sejak usia dini
terutama pada siswa kelas rendah. Siswa
kelas rendah memiliki potensi yang sangat
tinggi untuk dikembangkan karakternya
menjadi manusia yang berkualitas. Nilai
kepedulian sosial sangat penting untuk
ditanamkan, karena mengamati fakta yang
ada cenderung menunjukkan penurunan
nilai kepedulian sosial atau memudar,
kurangnya kepedulian terhadap teman,
acuh dengan lingkungan sekitar.
Saling menyapa, saling membantu
jika ada yang mengalami kesulitan di
sekolah. Hal ini dilakukan untuk
menanamkan nilai kepeduliaan sosial
pada siswa. Namun masih terdapat siswa
yang tidak mau membantu teman yang
mengalami
kesulitan
akibat
dari
menurunnya nilai kepedulian sosial.
Penanaman nilai peduli sosial sangat
penting dilaksanakan di sekolah sebagai
bentuk pembiasaan siswa agar bersikap
peduli
terhadap
sesama
baik
di
lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah.
METODE
Metode yang digunakan dalam
riset/penelitian
ini
adalah
metode
kualitatif dengan studi pustaka/literatur
dari media elektronik seperti jurna-jurnal
dan e-book. Berdasarkan data yang dicari
dan diperoleh telah memenuhi kriteria.
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif
kualitatif
tentang
nilai
kepedulian sosial siswa kelas rendah SD
Negeri 3 Gandatapa. Subyek penelitian
adalah Kepala Sekolah, guru dan siswa.
Pengumpulan data dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Analisis
data
mengacu
pada
tahapan-tahapan pelaksanaan analisis data
kualitatif Miles and Huberman dalam
Sugiyono (2015: 338) yaitu: a) Data
Collection; b) Data Reduction; c) Data
Display; d) Conclusions. Selanjutnya untuk
keabsaan data dengan triangulasi teknik
dan triangulasi sumber.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Proses Penanaman Nilai Kepedulian
Sosial Siswa Kelas Rendah di SD
Negeri 3 Gandatapa.
Sekolah merupakan lingkungan
yang
sangat
penting
dalam
menanamkan nilai-nilai sosial siswa.
Sagala (2011: 74) menyatakan bahwa
sekolah
menekankan
kegiatan
membentuk kepribadian sebagai proses
interaksi
yang
dinamis
dalam
masyarakat
sekolah.
Sekolah
melaksanakan
program-program
pengembangan untuk membentuk
kepribadian
dan
meningkatkan
kemampuan siswa. Salah satunya
melalui
penanaman
pendidikan
karakter kepedulian sosial siswa.
Wibowo (2017: 84-95) menyatakan
bahwa
model
pengintegrasian
pendidikan karakter di sekolah dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Caracara yang dilakukan dalam penanaman
nilai kepedulian sosial baik secara
verbal maupun non verbal diantaranya:
integrasi
dalam
program
pengembangan diri, integrasi dalam
mata pelajaran dan integrasi dalam
budaya sekolah.
Penanaman
nilai
kepedulian
sosial melalui integrasi dalam program
pengembangan diri meliputi kegiatan
rutin sekolah, kegiatan spontan,
keteladanan,
dan
pengkondisian.
Kegiatan rutin yang dilakukan sekolah
adalah guru selalu membiasakan siswa
untuk berjabat tangan dengan guru
ketika masuk dan pulang sekolah.
Kebiasaan berjabat tangan siswa
dengan guru menandakan rasa hormat
siswa kepada guru. Rasa hormat
merupakan salah satu nilai kepedulian
sosial seperti yang dikatakan Samami &
Haryanto (2012: 138) yang menyatakan
bahwa nilai-nilai turunan peduli salah
satunya memiliki rasa hormat. Kegiatan
rutin yang dilaksanakan mingguan
adalah setiap hari jumat siswa
menyisihkan sedikit uang untuk infaq
dikotak yang sudah disiapkan guru di
kelas. Kegiatan rutin lainnya adalah
membiasakan siswa menjenguk teman
yang sedang sakit. Untuk memupuk
rasa empati siswa terhadap orang lain,
seperti yang diungkapkan oleh Zuriah
(2008: 37) menyatakan bahwa empati
adalah kemampuan untuk mengetahui
dan dapat merasakan keadaan yang
dialami orang lain. Kegiatan-kegiatan
tersebut rutin dilakukan sekolah secara
terus menerus.
Pembiasaan
yang
dilakukan
secara terus menerus akan membuat
siswa terbiasa dan secara perlahan
melakukannya
dan
membentuk
kebiasaan pada diri siswa dan pada
akhirnya nilai peduli sosial akan
tertanam dalam diri siswa. Haltersebut
dilakukan secara non verbal karena
melaluitindakan langsung.
Kegiatan spontan yang dilakukan
sekolah
dapat diartikan
dengan
pemberian teguran kepada siswa yang
melakukan tindakan kurang baik
seperti kurang peduli dengan siswa lain
dan acuh tak acuh. Kegiatan spontan
yang dilakukan guru adalah dengan
memberi teguran, nasihat dan arahan
kepada
siswa
yang
melakukan
tindakan kurang baik seperti ramai
sendiri di dalam kelas dan kurang
peduli terhadap siswa lain. Kemudian
guru memberi arahan agar siswa
tersebut lebih peduli dan tidak
Ade Juli Saraswati,dkk: Nilai Kepedulian Sosial Siswa Sekolah Dasar | 1 - 5 -- 3
mengganggu teman lainnya. Hal ini
dilakukan
bertujuan
agar
siswa
memperbaiki perbuatannya dan tidak
mengulangi perbuatan yang tidak baik
tersebut dikemudian hari. Pemberian
teguran, nasihat dan arahan merupakan
contoh penanaman nilai kepedulian
sosial siswa yang dilakukan secara
verbal.
Keteladanan yang dilakukan
adalah guru menjadi model dan
memberikan contoh langsung kepada
siswa. Guru memberikan contoh
bertindak
dan
bersikap
yang
menunjukkan kepedulian terhadap
orang lain. Misalnya tenggang rasa,
selalu memaafkan orang memiliki
kesalahan,
saling
berbagi,
menghormati
orang
lain.
Guru
memiliki peranan penting dalam
penanaman nilai kepedulian sosial
kepada siswa. Karena guru dijadikan
panutan oleh siswa dalam bertutur
kata, bertindak dan bersikap. Seperti
yang disampaikan Wibowo (2017: 89)
bahwa
keteladanan
merupakan
perilaku dan sikap guru atau tenaga
kependidikan
yang
lain
dalam
memberikan contoh terhadap tindakantindakan yang baik, sehingga siswa
dapat mencontohnya. Pendapat yang
sama juga disampaikan oleh Zubaedi
(247: 2013) yang mengungkapkan
bahwa keteladanan merupakan metode
yang dilakukan dengan menempatkan
guru sebagai idola dan panutan bagi
siswa.
Pengkondisian dilakukan dengan
cara kegiatan berjabat tangan, infaq.
Penguatan
pendidikan
karakter
dilakukan melalui integrasi dalam
pembelajaran di kelas. Pengkondisian
yang dilakukan secara fisik maupun
nonfisik merupakan bagian pendukung
dalam penanaman nilai kepedulian
4 – JRPD Volume 1 Nomor 1, Maret 2020 | 1 - 5
sosial. Sesuai dengan pernyataan
Wibowo (2017: 90) bahwa untuk
mendukung keterlaksanaan pendidikan
karakter
maka
sekolah
harus
dikondisikan
sebagai
pendukung
kegiatan itu.
2. Bentuk Nilai Kepedulian Sosial Siswa
Kelas Rendah di SD Negeri 3
Gandatapa
Siswa kelas rendah SD Negeri 3
Gandatapa selalu berbagi berbagai hal
dengan temannya. Misalnya berbagi
makanan dan minuman pada teman
yang tidak membawa uang saku. Hal
ini
sesuai
dengan
pernyataan
Kemendiknas (2010: 36) bahwa salah
satu bentuk kepedulian sosial siswa
kelas rendah adalah berbagi makanan
dengan teman. Berbagi makanan
dengan teman dapat membentuk
kepribadian yang baik.
Selain
saling
berbagi
mengucapkan terima kasih atau
berterimakasih
kepada
petugas
kebersihan. Halitu dilakukan setelah
siswa diberi bantuan. Siswa juga selalu
membantu petugas kebersihan dengan
tidak mengotori kelas maupun halaman
sekolah. Lalu ketika ada sampah yang
berserakan baik di kelas maupun di
luar kelas langsung dibuang di tempat
sampah yang sudah tersedia di depan
kelas masing-masing. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Kemendiknas (2010:
36) bahwa salah satu bentuk kepedulian
sosial siswa kelas rendah adalah
berterimakasih
kepada
petugas
kebersihan. Ucapan terimakasih yang
selalu diutarakan setelah diberi bantuan
merupakan ucapan yang sangat mulia.
Berterimakasih
bertujuan
untuk
menghormati orang lain yang sudah
memberikan
bantuan.
Selalu
mengucapkan
terimakasih
kepada
orang lan setelah memberikan bantuan
jika dilakukan sejak dini maka akan
menanamkan karakter sosial yang baik.
Bentuk kepedulian sosial siswa
ditunjukkan dengan meminjamkan alat
tulis dan alat lain yang diperlukan
dalam pembelajaran kepada temannya.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa
memiliki rasa peduli sosial dengan
sesamanya. Sesuai dengan pernyataan
Kemendiknas (2010: 37) bahwa salah
satu bentuk kepedulian sosial siswa
kelas rendah adalah meminjamkan alat
kepada siswa yang tidak membawa
atau tidak punya. Siswa adalah
makhluk sosial yang nantiya bergabung
dengan masyarakat. Sebagai makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri
pastinya siswa membutuhkan bantuan
dari orang lain. Memberikan bantuan
kepada orang lain adalah perbuatan
yang terpuji, serta dapat membentuk
karakter yang baik.
Bentuk
kepedulian
sosial
berikutnya adalah mengumpulkan
dana dan barang untuk korban bencana
alam. Yaitu dengan infaq mingguan
yang dilakukan setiap hari jumat. Hasil
digunakan untuk keperluan sosial.
Misalnya membantu korban bencana
alam dan juga menyumbangkan
pakaian yang masih layak pakai .
Kemendiknas (2010: 37) menyatakan
bahwa salah satu bentuk kepedulian
sosial siswa kelas rendah adalah
mengumpulkan uang dan barang
untuk korban bencana alam. Membantu
korban bencana atau orang yang
membutuhkan
bertujuan
untuk
membentuk jiwa sosial dari siswa sejak
dini.
SIMPULAN
Proses penanaman nilai kepedulian
siswa kelas rendah dapat dilakukan
melalui integrasi program pengembangan
diri, integrasi dalam mata pelajaran, dan
integrasi dalam budaya sekolah. Integrasi
dalam program pengembangan diri
meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengkondisian. Bentuk
nilai kepedulian sosial peserta didik kelas
rendah di SD Negeri 3 Gandatapa antara
lain: berbagi makanan dengan teman,
mengucapkan terimakasih kepada orang
yang
memberikan
bantuan,
saling
meminjamkan peralatan untuk belajar,
pengumpulan dana untuk kegiatan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2015). Pembelajaran Studi Sosial.
Bandung: Alfabeta.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010).
Pedoman Pengembangan Budaya dan
Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Sagala, S. (2011). Manajemen Strategik dalam
Peningkatan
Mutu
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Samani, M & Hariyanto. (2012). Konsep dan
Model Pendidikan Karakter. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.
2015.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wibowo, A. (2017). Pendidikan Karakter
Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Zuriah, N. 2008. Pendidikan Moral dan Budi
Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ade Juli Saraswati,dkk: Nilai Kepedulian Sosial Siswa Sekolah Dasar | 1 - 5 -- 5