KONSEP DASAR, TUJUAN, DAN PARADIGMA PENELITIAN
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR
Disusun Oleh:
Ananda Marisa Pertiwi
(C1C022002)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah subhanahuwata’ala. Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar, Tujuan, dan
Paradigma Penelitian”. Tak lupa pula shalawat beserta salam penulis hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sosok teladan dan inspirasi setiap umat yang
membawa manusia dari zaman yang gelap gulita hingga ke zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan,
masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Jambi, 24 Februari 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1
Konsep Dasar Penelitian .......................................................................... 3
2.2
Tujuan dari Penelitian ............................................................................. 4
2.3
Paradigma Penelitian ............................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP .............................................................................................................. 8
3.1
Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2
Saran .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti
kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari
kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu
sistematika. Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan,
mencari dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah. Supranto
berpendapat , penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar , hatihati dan sistematis. Dari beberapa pengertian tentang penelitian yang dikemukakan
oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian itu adalah
penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah dengan menggunakan
perlakuan tertentu, seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari
secara cermat serta memformulasikan hipotesis terhadao suatu masalah, sehingga
diperoleh suatu pencapaian kebenaran jawaban atas masalah, pengembangan ilmu
pengetahuan dll.
Metodologi berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian adalah
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu. metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
melakukan pengamatan dengan pemikiran yang secara tepat dan secara terpadu
melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta
menga nalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk
menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan
berdasarkan bimbingan tuhan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut
1. Apa saja yang termasuk ke dalam konsep dasar penelitian ?
2. Apa saja yang termasuk tujuan dari penelitian ?
3. Bagaimana paradigma dari penelitian ?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami tentang apa yang termasuk ke dalam konsep dasar
penelitian.
2. Mengetahui dan memahami tentang apa saja yang termasuk ke dalam tujuan dari
penelitian.
3. Mengetahui dan memahami tentang bagaimana paradigma dari penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar Penelitian
Penelitian dalam arti luas merupakan upaya mengungkap kebenaran, adapun
tahap yang dilakukan dalam penelitian menurut KBBI adalah dengan melakukan
pemeriksaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, olah data, analisis
data, kemudian data disajikan secara sistematis serta objektif, hingga pada akhirnya
akan dilakukan uji hipotesis dengan tujuan memecahkan suatu persoalan. Konsep
dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan
pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi
empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan. Penelitian juga merupakan metode
ilmiah yang bertujuan untuk menguasai dan memperoleh solusi dari suatu
permasalahan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang mempunyai
karakter kesahihan ilmiah. Metode ilmiah umumnya memiliki beberapa
karakteristik umum sebagai berikut:
1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang
tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk
pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan
yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi
yang sama dengan kondisi yang sama pula. Dengan kata lain dikatakan
ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya
4. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan
pengembangan
konsep
dan
teori
agar
hasilnya
dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di
lapangan.
6. Bersifat sistematis, artinya suatu prosedur yang cermat dan mengikuti
aturan tertentu yang baku.
3
Penelitian memiliki beberapa jenis. Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
1. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberikan
masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif
dari 2 (dua) atau lebih alternatif tindakan.
2. Penelitian dan pengembangan, yaitu jenis penelitian yang memiliki tujuan
untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai
kualitas yang lebih tinggi.
3. Penelitian tindakan, yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk segera
dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada.
Penelitian menurut metode, dibagi menjadi 4 (empat), yaitu :
1. Penelitian historis, yaitu penelitian yang meliputi kegiatan penyelidikan,
pemahaman serta penjelasan keadaan yang telah lalu.
2. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang meliputi pengumpulan data
untuk diuji hipotesis untuk kemudian menjawab pertanyaan mengenai
status terakhir dari subjek penelitian. Hal ini bisa meliputi penilaian sikap
atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, atau bahkan
prosedur.
3. Penelitian korelasional, yaitu jenis penelitian yang menentukan apakah
terdapat hubungan antara 2 (dua) variable atau lebih, serta seberapa jauh
korelasi yang ada antara variable yang sedang diteliti.
4. Penelitian kausal komparatif dan eksperimen mengukur hubungan antara
2 (dua) variable atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan.
2.2
Tujuan dari Penelitian
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang tujuan dari penelitian,
diantaranya :
1. Menurut Rangkuti (1997 : 1) tujuan dari penelitian adalah “Untuk
mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara
obyektif kenyataan yang ada"
4
2. Menurut Hasan (2002 : 16) sedikitnya ada 4 (empat) tujuan utama dari
penelitian, yaitu :
•
Tujuan Exploratif /Penemuan, yaitu menemukan sesuatu yang baru
dalam bidang tertentu
•
Tujuan Verifikatif /Pengujian, yaitu menguji kebenaran sesuatu
dalam bidang yang telah ada
•
Tujuan Developmental /Pengembangan,
yaitu
mengembangkan
sesuatu dalam bidang yang telah ada
•
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
3. Menurut Hadi (1986 : 3) pada suatu penelitian, khususnya dalam ilmuilmu pengetahuan empirik bertujuan untuk menemukan, mengembangkan
atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti
berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau
kekurangan.
Penelitian
jenis
ini
disebut exploratory
research. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam
apa yang sudah ada dan penelitian ini disebut developmental
research. Sedang menguji kebenaran dilakukan jika yang sudah ada
masih atau menjadi diragukan kebenarannya, dan penelitian ini
disebut verification research.
Tujuan metodologi penelitian secara umum sendiri yaitu, Untuk
mendapatkan pengetahuan serta penemuan yang baru atau belum ada yang
pernah meneliti pada topik penelitian yang sama. Untuk membuktikan sekaligus
menguji sumber data yang digunakan dalam penelitian, apakah valid dan
kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
2.3
Paradigma Penelitian
Paradigma diartikan sebagai cara pandang yang digunakan oleh seseorang
ataupun sekelompok orang dalam memandang suatu gejala, sehingga berdasarkan
paradigma tersebut, seseorang atau sekelompok orang dapat mengartikan gejala
bersangkutan. Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh
para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun
ilmu pengetahuan. Menurut penuturan dari Guba (1990), paradigma penelitian
5
merupakan seperangkat keyakinan dan juga persetujuan bersama antara ilmuwan
satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus ditangani
dan juga dipahami.
Dengan paradigma ini sangat memungkinkan terdapat dua atau lebih ilmuan
atau peneliti dengan komunitas yang sama (atau berbeda) dapat memiliki sudut
pandang yang berbeda pula terhadap suatu permasalahan dari gejala yang sama.
Contohnya terdapat pada perbedaan pandangan yang paling penting dalam
perekonomian suatu negara. Uang dianggap paling penting oleh kelompok aliran
moneteris, oleh karena itu jika perekonomian negara ingin sehat maka uang harus
dikendalikan. Sementara barang dianggap paling penting oleh kelompok aliran
keynesian, oleh karena itu jika perekonomian negara ingin sehat, masyarakat
didorong unutk berproduksi terutama barang dan jasa yang banyak menyerap
tenaga kerja.
Secara umum, terdapat dua kelompok paradigma yang sering digunakan oleh
para peneliti. Dimana paradigma yang kerap digunakan oleh para peneliti adalah
paradigma kuantitatif dan kualitatif. Selain kedua paradigma itu, ada juga
paradigma penelitian lainnya yang mendasari. Beberapa paradigma itu antara lain
paradigma positivisme, paradigma konstruktivisme, paradigma pragmatisme,
paradigma kritis, dan juga paradigma subjektivisme. Selain itu, paradigma juga
memiliki beberapa terminologi filosofis yaitu :
1. Epistemologi → Bermakna bagaimana sesuatu bisa diketahui.
2. Ontologi → bermakna apa yang ingin diketahui, umumnya berhubungan
dengan realita yang ada.
3. Aksiologi → Bermakna sebuah nilai dari penelitian.
4. Metodologi → Bermakna bagaimana para ilmuwan mencari tahu.
Menurut (Indriantoro & Supomo, 1999: 12-13) Paradigma penelitian
terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Paradigma Penelitian Kuantitatif
Paradigma kuantitatif adalah paradigma yang dilandasi oleh filsafat
positivisme, dimana tidak mengakui adanya unsur teologi dan juga metafisik.
Paradigma ini juga meyakini bahwa ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya
6
pengetahuan yang valid. Pengetahuan yang dimaksud tersebut yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman yang sudah kita lalui dan rasakan oleh indera kita
yang nantinya akan diolah oleh pikiran kita sendiri. paradigma kuantitatif juga
mempunyai pandangan bahwa sumber ilmu salah satunya yaitu pemikiran rasional
data empiris. Pemikiran tersebut didasari dari kesesuaian dengan teori terdahulu
yang umumnya disebut sebagai koherensi. Di dalam prosesnya, diawali dari asumsi
ataupun yang biasanya kita sebut sebagai perumusan hipotesis. Untuk kemudian
diverifikasi supaya mendapatkan teori baru. Dalam memandang sebuah peristiwa,
paradigma kuantitatif berpandangan bahwa variabel yang ada didalamnya bisa saja
berubah bergantung dengan kondisi dan situasi. Oleh sebab itu, pada penelitian
kuantitatif hanya memakai variabel tertentu saja, dimana variabel yang dipakai
umumnya hanya yang berhubungan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
2. Paradigma Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian yang menempatkan
manusia sebagai subjek penelitian. Sedangkan, paradigma tersebut termasuk
menganut model humanistik karena menjadikan manusia sebagai subjek penelitian
di dalam fenomena ataupun peristiwa yang akan kita teliti. Selain itu, paradigma
kualitatif juga percaya bahwa manusia yang nantinya menentukan perilaku dirinya
sendiri dan juga peristiwa sosial yang terjadi.
Pada intinya, paradigma ini percaya bahwa manusia mempunyai kontrol
untuk menentukan pilihan perilaku mereka. Selain menekankan pada individu
tersebut, paradigma kualitatif juga menilai bahwa fenomena atau peristiwa harus
dilihat secara menyeluruh.
Berbeda dengan paradigma penelitian kuantitatif, paradigma penelitian
kualitatif tidak terbatas pada pengujian hipotesis dengan memakai teori
sebelumnya. Tapi harus menemukan teori baru yang ada dengan sistematis. Jadi,
paradigma tersebut tetap mengakui fakta empiris sebagai sumber pengetahuan.
Namun, tidak dipakai untuk memverifikasi. Sebab, di dalam sebuah penelitian
dengan paradigma ini berusaha untuk menggali faktor di balik fenomena, maka dari
itu proses penelitian dianggap lebih penting dibandingkan dengan hasil penelitian
yang diperoleh.
7
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha
menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas
observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan. Metode ilmiah umumnya
memiliki beberapa karakteristik umum, diantaranya bersifat kritis, logis, obyektif,
dsb. Penelitian memiliki beberapa jenis. Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu penelitian evaluasi, pengembangan serta
tindakan. Sedangkan penelitian menurut metode, dibagi menjadi 4 (empat), yaitu
historis, deskriptif, korelasional serta kausal komparatif dan eksperimen.
Ada berbagai pendapat ahli mengenai tujuan dari diadakannya metodologi
penelitian. Namun, tujuan metodologi penelitian secara umum sendiri yaitu, Untuk
mendapatkan pengetahuan serta penemuan yang baru atau belum ada yang pernah
meneliti pada topik penelitian yang sama
Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti
dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu
pengetahuan. Menurut (Indriantoro & Supomo, 1999: 12-13) Paradigma penelitian
terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu paradigma penelitian kuantitatif (paradigma yang
dilandasi oleh filsafat positivisme, dimana tidak mengakui adanya unsur teologi dan
juga metafisik, juga meyakini bahwa ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya
pengetahuan yang valid) dan paradigma penelitian kualitatif (penelitian yang
menempatkan manusia sebagai subjek penelitian dan termasuk paradigma yang
menganut model humanistik karena menjadikan manusia sebagai subjek penelitian
di dalam fenomena ataupun peristiwa yang akan kita teliti).
8
3.2
Saran
Melalui makalah ini diharapkan pembaca bisa lebih memahami lagi tentang
konsep dasar, tujuan, serta paradigma dari metodologi penelitian. Pembaca
diharapkan bisa mempelajari lebih banyak lagi tentang materi pajak ini, juga bisa
untuk menambah lebih banyak lagi pengertahuan tentang ilmu penelitian ini
9
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, A. (2013). Konsep Dasar Penelitian. Metodologi Penelitian.
http://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/konsep-dasar-tujuan-danparadigma.html
https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/#Pengertian_Penelitian
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/download/231/204/#:~:text=Ko
nsep%20dasar%20penelitian%20sebagai%20metodologi,pengetahuan%20guna%
20memecahkan%20suatu%20persoalan.
10