Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tajuk-tajuk dalam modul ini merangkumi pengenalan kepada permainan tradisional, jenis-jenis permainan tradisional, peraturan-peraturan permainan tradisional dan pengurusan pertandingan tradisional. Modul ini juga dibekalkan dengan soalan latihan dan senarai bahan rujukan.
Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara l0 ain kabuki, noh, kyogen dan bunraku. Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria. Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki. Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
MAKALAH TENTANG RUMAH ADAT YANG ADA DI PROV. KALTENG
KRATIF PRINT, 2024
Permainan tradisional lempar sendal merupakan salah satu bentuk permainan yang sederhana namun mengandung nilai-nilai budaya dan sosial yang penting. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak di berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan sendal sebagai alat utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek-aspek permainan lempar sendal, baik dari segi aturan permainan, manfaat fisik dan sosial, serta dampaknya terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan observasi langsung terhadap pelaksanaan permainan di beberapa komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan ini tidak hanya memberikan manfaat dalam meningkatkan keterampilan motorik dan fisik anak-anak, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar pemain. Selain itu, permainan ini memiliki nilai edukatif dalam mengajarkan kerjasama, disiplin, dan sportifitas. Meskipun terkesan sederhana, lempar sendal mampu bertahan sebagai bagian dari tradisi yang memperkaya warisan budaya lokal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai peran penting permainan tradisional dalam mempertahankan identitas budaya serta kontribusinya terhadap perkembangan sosial anak-anak.
2014
i PENTINGNYA PERAN PERMAINAN TRADISIONAL Makalah Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah umum Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah KURNIAWAN NUGRAHA 1400019116 KELAS TI B PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat ridho serta rahmat-Nya, tugas perkuliahan menulis karya tulis ilmiah (makalah) dengan judul "Pentingnya Peran Permainan Tradisional" ini dapat diselesaikan. Penulisan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah. Pada penulisan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan juga tidak lupa kepada pihakpihak lain yang telah memberi banyak masukan di dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari dengan adanya kekurangan di dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dan semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri, pembaca dan siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuannya.
KEARIFAN TRADISIONAL SUKU MENTAWAI (Dirangkum oleh:Muhammad Rido) A. Artikel dan Bentuk-Bentuk Kearifan Tradisional 1. SistemPerladangan Di Mentawai Masyarakat Mentawai adalah masyarakat tradisional yang masih mempertahankan kehidupan adat dan tradisi. Hal ini tercermin pada upacara-upacara di setiap tahap proses perladangan yang merupakan mata pencaharian pokok penduduk. Alat-alat serta sistem teknologi mereka pun dalam berladang dapat dikatakan masih tradisional, seperti: tegle, suki, lading,kampak. Satu hal yang pantas dipuji dalam sistem berladang masyarakat Mentawai adalah kearifan tradisional mereka dalam memelihara alam lingkungan. Masyarakat Mentawai tidak pernah mengenal adanya " slash and burn " (tebang dan bakar) yang dapat menimbulkan polusi udara atau, bahkan mungkin, kebakaran hutan, Berdasarkan kepercayaan yang diwarisi turun temurun, membakar pohon di hutan akan mengakibatkan kemarahan roh-roh penjaga hutan dan akan dapat mendatangkan penyakit bagi si pembakar atau pun keluarganya. Tanaman yang sudah ditebang maupun ditebas dibiarkan membusuk di tempatnya, tidak disingkirkan. Namun pada kenyataannya hal itu justru berguna karena akhirnya menjadi pupuk alami bagi ladang mereka. Alasan sebenarnya mereka melakukan itu adalah untuk menghemat waktu dan tenaga, mengingat ladang yang mereka miliki terlampau luas dan ada di berbagai tempat. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa membersihkan semak-semak yang sudah ditebas atau batang kayu yang sudah ditebang merupakan pemborosan waktu dan tenaga saja. Mereka pun tidak pernah menggunakan pupuk buatan, karena itupun dianggap sebagai pemborosan, karena harganya relatif mahal bagi mereka. Masyarakat Mentawai memiliki kearifan tradisi sendiri dalam mengolah ladang, ada ritual khusus yang tak boleh ditinggalkan, kalau ingin hasil ladangnya maksimal. Berikut tata cara pembukaan ladang di Muntei, Siberut Selatan, hasil penelitian Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang. Berladang atau dalam bahasa Mentawai mumone merupakan salah satu upaya yang dilakukan masyarakat Mentawai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pembukaan lahan untuk ladang biasanya dilakukan oleh beberapa keluarga yang tergabung dalam satu uma. Tahap pertama dalam rencana pembukaan ladang adalah musyawarah di tingkat uma. Musyawarah ini dihadiri oleh seluruh anggota uma, yaitu para tetua umadan anggota-angota yang lebih muda, terutama dari keluarga yang ingin membuka ladang. Musyawarah ini dipimpin oleh sikebukkat uma (kepala uma). Musyawarah tersebut bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan mengenai lokasi dan luas lahan yang akan dibuka. Tahap kedua melakukan survei lapangan untuk mengetahui hal-hal seperti areal mana yang cocok, bagaimana kesuburan tanahnya, berapa luas lahan yang akan dibuka serta batas-batasnya Survei ini bisa makan waktu dua minggu. Tahap selanjutnya musyawarah lagi. Hasil survei dibicarakan di uma, terutama untuk memfinalkan lokasi, luas ladang dan kejelasan batas-batas lahan, sekaligus membicarakan kapan punen pasibuluake' atau panaki, serta proses pembersihan semak belukar dilakukan. Sebelum mulai membuka hutan atau menebang pohon-pohon, harus terlebih dahulu dilakukan upacara " Panaki " yaitu sebuah ritual meminta izin kepada roh-roh penjaga hutan. Masyarakat adat Mentawai meyakini bahwa ada sebuah kekuatan di luar manusia yang telah menjaga hutan dan alam di sekitarnya. Oleh sebab itu, setiap akan melakukan aktivitas di hutan termasuk menebang pohon harus terlebih dahulu meminta izin sebagai bentuk penghargaan manusia terhadap kekuatan di luar diri mereka yang telah ikut membantu menjaga alam bagi kelangsungan hidup manusia. Berladang merupakan aktivitas penting sebab merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Di Siberut, perladangan dibuka di sekitar kawaan hutan, dapat
Gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer.
Abstrak Anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo sebagian besar dalam kemampuan motorik kasar kurang maksimal. Hal itu bisa terlihat dengan rendahnya kemampuan anak untuk mengkoordinasi gerak tubuh secara terampil dan lincah berkaitan dengan kegiatan fisik motorik. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo alternatif yang digunakan adalah menggunakan permainan tradisional engklek. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui meningkatnya kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo dengan menggunakan permainan tradisional engklek.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang terlihat dari lembar observasi serta grafik yang terdapat dalam bab IV. Dari hasil penelitian siklus I dan hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan pada persentase serta ketuntasan. Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah bahwa penerapan permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Kata kunci : Permainan tradisional engklek, kemampuan motorik kasar. Abstract The child B Group B of RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo the bigest in motoric hard skill little maksimum. This is visible with low capablelity to coordination the body move to be able to and energic for physique motoric activities. For increase motoric hard skill to child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo. The alternative to use is traditional games engklek. This approach to use Research of Action Class (PTK). Target Of Research of this Action Class is to know the increasing of motoric skill hard for the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo with traditional games engklek. The result of research to show anythings from the sheet observation and graphic in the chapter IV. From the result observation Siklus I abnd the result observation siklus II to show increasing in prosentase and also finished. Including of Research of this Action Class is approach of traditional games engklek can increase capablelity motoric hard skill in the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo.
Journal of the Geological Society
Türk Ocakları Gaziantep Şubesi- 08 Aralık 2022
Fashioning Spain: From Mantillas to Rosalía, 2021
Magnetic Resonance in Medicine, 2008
Journal of Clinical Research & Bioethics, 2013
Nederlands juristenblad, 2004
Revista Medicina Veterinaria, 2012
International Journal of Advanced Research in Computer Science, 2018
Springer eBooks, 2008
Frontiers in Immunology, 2020
Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 2010
Journal of Computer-Mediated Communication, 2006
Medicine and Science in Sports and Exercise, 2018