Academia.eduAcademia.edu

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN MEDIA DAN

2024, Muthia Muthmainnah

There is a difference of opinion about the term learning media is an actual phenomenon that occurs in the world of education today. The concept of learning media is very important in the world of education. Learning media has an important role, but currently there are different opinions about learning media. This is one of the important issues in the world of Indonesian education. This difference in perception leads to misunderstandings about learning media. Continuing education scientists' understanding of the concept of learning media is one way to prevent misunderstandings about learning media. From the information presented in the discussion section, it can be concluded that the model is a series of activities or activities that combine rules, work procedures, and a systematic way of thinking to achieve or produce maximum goals. However, development is the idea of how to create and manage various technologies and media to maximize the learning process. The ASSURE Model, the PIE Model, the Roblyer Model, and the Hannafiin and Peck Model are some of the media development models and learning technologies that can be used.

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 1Muthia Muthmainnah, 2Andi Maulana, 3Muh. Rapi 1,2,3Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Email : 180200223047@uin-alauddin.ac.id, 2andi.maulana@uinalauddin.ac.id, 3mrapi@uin-alauddin.ac.id Abstract There is a difference of opinion about the term learning media is an actual phenomenon that occurs in the world of education today. The concept of learning media is very important in the world of education. Learning media has an important role, but currently there are different opinions about learning media. This is one of the important issues in the world of Indonesian education. This difference in perception leads to misunderstandings about learning media. Continuing education scientists' understanding of the concept of learning media is one way to prevent misunderstandings about learning media. From the information presented in the discussion section, it can be concluded that the model is a series of activities or activities that combine rules, work procedures, and a systematic way of thinking to achieve or produce maximum goals. However, development is the idea of how to create and manage various technologies and media to maximize the learning process. The ASSURE Model, the PIE Model, the Roblyer Model, and the Hannafiin and Peck Model are some of the media development models and learning technologies that can be used. Keywords: Development, Media, Technology Abstrak Ada perbedaan pendapat tentang istilah media pembelajaran adalah fenomena aktual yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. Konsep media pembelajaran sangat penting dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran memiliki peran penting, tetapi saat ini ada pendapat yang berbeda tentang media pembelajaran. Ini adalah salah satu masalah penting di dunia pendidikan Indonesia. Perbedaan persepsi ini menyebabkan kesalahpahaman tentang media pembelajaran. Melanjutkan pemahaman ilmuwan pendidikan tentang konsep media pembelajaran adalah salah satu cara untuk mencegah kesalahpahaman tentang media pembelajaran. Dari informasi yang disajikan pada bagian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang menggabungkan aturan, prosedur kerja, dan cara berpikir yang sistematis untuk mencapai atau menghasilkan tujuan maksimal. Namun, pengembangan adalah ide tentang cara membuat dan mengelola berbagai teknologi dan media untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Model ASSURE, Model PIE, Model Roblyer, dan Model Hannafiin dan Peck adalah beberapa model pengembangan media dan teknologi pembelajaran yang dapat digunakan. Kata Kunci : Pengembangan, Media, Teknologi PENDAHULUAN Dalam merancang suatu desain pembelajaran, konsep model pembelajaran menjadi faktor krusial yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, perlu dirancangnya model pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan media dan teknologi pembelajaran bagi peserta didik. Ini menimbulkan tuntutan kepada para guru untuk dapat menghadirkan berbagai model pembelajaran yang beragam, yang nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Model pengembangan pembelajaran umumnya dirancang berdasarkan beragam teknik, teknologi, dan teori pengetahuan. Para pakar merancang model pembelajaran dengan merujuk pada prinsip-prinsip atau teori pengetahuan. Saat ini, fenomena yang muncul dalam dunia pendidikan adalah adanya persepsi yang berbeda terkait istilah media dan teknologi pembelajaran. Perbedaan dalam pemahaman ini dipengaruhi oleh sudut pandang yang beragam terhadap media dan teknologi pembelajaran. Media dan teknologi pembelajaran memiliki signifikansi yang besar dalam konteks pendidikan. Keduanya memainkan peran kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, menyesuaikan dengan paradigma baru, memenuhi tuntutan pasar, dan mencapai visi pendidikan global. Peran media dan teknologi pembelajaran menjadi indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga penting untuk memahami konsep dan menerapkan media serta teknologi pembelajaran yang sesuai. Kemajuan teknologi memiliki dampak signifikan pada evolusi proses l l l l l l l pembelajaran, terutama dalam penerapan berbagai media generasi baru. l l l l l l l l l l l l l l Dukungan teknologi memberikan kemungkinan untuk menjalankan kegiatan l l l l l l l l pembelajaran yang autentik. Pemanfaatan teknologi dapat memudahkan l l l l l l l l l l l l l 3 proses belajar, asalkan para pendidik memiliki pengetahuan dalam l l l l l l l l l l l mengintegrasikan teknologi. Konsep teknologi dalam konteks pembelajaran l l l l l l l perlu dipahami oleh guru atau tenaga pendidikan sebagai bagian dari usaha l l l l l l l l l l l l l l untuk mengatasi tantangan yang muncul, karena itulah peneliti mengangkat l l l l l l l l l l l judul: "Model-Model Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran”. l l l l l l l METODE PENELITIAN L Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research) l l l l l l l menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang sistematis yang l l l l l l l l l l l digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa l l l l l l l l l l l l l l l ada manipulasi didalamnya dan tanpa ada ujian hipotesis1. Untuk mendukung l l l l l l l l l l l l l asumsi pemikiran peneliti menggunakan tinjauan literatur yang memiliki l l l l l l l l kesesuaian dengan topik pembahasan. Literatur review adalah sebuah metode l l l l l l l l l l l yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, l l l l l l evaluasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil l l l l l l l l l l l l l pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi.2 Teknik l l l l l l l l l analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan l l l l l l l l l l l l l l interpretasi peneliti terhadap sumber tersebut.3 Sumber data dalam l l l l l l l penelitian ini berupa informasi atau data empirik yang bersumber dari bukul l l l l l l l l buku, artikel ilmiah dan literatur lain yang mendukung tema penelitian ini. l l l l l l l l 1Afifuddin and Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. II (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012). L l l l l L l l l l l l l l 2Salhrullalh, Achmad Abubakar, and Rusydi Khalid, ‘Analisis Penerapan Prinsip Akuntansi Berdasarkan Surah Al-Baqarah Ayat 282’, Journal Od Management & Business, 5.1 (2022), 325-336. h.334. L l l L l l l L l l L l l l l l l L L l l l l l l l l 3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009). l l l l l l l L l l l l 4 PEMBAHASAN L L L A. Definisi Model Secara umum istilah model dapat dipahami melalui makna yang terdapat l l l l l l l l l l l l l dalam Online Business Dictionary bahwa yang dimaksud dengan model adalah l l l l l l l l l l l representasi grafis, matematika (simbolik), fisik, maupun lisan atau versi l l l l l l l l l sederhana dari suatu konsep, fenomena, hubungan, struktur, sistem, atau l l l l l l l l aspek dari dunia nyata. Definisi ini mencakup seluruh jenis model mulai dari l l l l l l l l yang sederhana sampai model teknologi canggih, mulai dari model yang l l l l l l l l l sedikit abstrak sampai model dalam bentuk fisik. l l l l l l Definisi lain diberikan oleh Snelbecker yang mengatakan bahwa model is l l l l l l l l a concretization of a theory which is meant to be analogous to or representative l l l l l l l of the process and variables involved in the theory4 (Model adalah l l l l l l konkretisasi/perwujudan teori yang dimaksudkan untuk menjadi analog atau l l l l l l l l l l wakil dari proses dan variabel yang terlibat dalam teori). Definisi ini l l l l l l l l l menekankan bahwa model adalah sesuatu yang berwujud dalam bentuk fisik l l l l l l l l l l l atau dapat dikatakan merupakan penjabaran teori untuk dijadikan acuan l l l l l l l l l l l l l l l l dalam menjalankan sesuatu. Model yang dikemukakan di sini lebih khusus l l l l l l l l l pada representasi analogi dari suatu konsep dan teori. l l l l l l l l Definisi yang lebih spesifik diberikan oleh Prawiradilaga yang l l l l l l l mengartikan model sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur dan l l l l l l l l l l l sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan l l l l l l l l l l l berikut saran.5 Terdapat tiga komponen yang menjadi penekanan dalam l l l l l l l l l l l definisi ini, yakni: (1) tampilan grafis; bagan, skema, peta, dan diagram l l 4Glenn l l l l l l l l l E Snelbecker, Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design (New York: McGraw-Hill Book Campany, 1974). l l l l l l l l 5Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran: Instructional Design Principles (Jakarta: Prenada Media Group bekerjasama dengan UNN, 2007). l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l 5 jaringan, (2) prosedur kerja yang teratur dan sistematis; LKS/LKM, modul, l l l l l l l buku ajar, buku petunjuk belajar, metode, strategi, media, dan sebagainya, l l l l l l l l l l serta (3) pemikiran bersifat uraian atau penjelasan; model yang l l l l l l l l l l merepresentasikan teori dan konsep seperti teori belajar dan pembelajaran, l l l l l l l l l psikologi, komunikasi, bisnis, perdagangan, dan sebagainya. l l l l l l l l Model adalah sesuatu yang menggambarkan pola pikir, keseluruhan l l l l l l l l l l konsep yang saling berkaitan, konkretisasi teori, dan analogi serta l l l l l l l l l representasi dari variabel yang terdapat di dalam teori.6 Model juga l l l l l l l l l l menggambarkan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh dalam l l l l l l l l l l l l menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam hubungan l l l l l l l l l l l l dengan belajar dan pembelajaran, definisi model oleh Schwarz dan White l l l l l l l l l mengatakan bahwa model adalah serangkaian representasi, aturan-aturan, l l l l l l l l l l l l l l l l dan struktur alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan prediksi l l l l l l l l dan penjelasan.7 l l l Berdasarkan beberapa definisi di atas, yang dimaksud dengan model l l l l l l l l l l adalah konkretisasi teori dalam bentuk tampilan grafis, panduan, pola, atau l l l l l l l l l l l l l l prosedur kerja berdasarkan standar tertentu untuk mengarahkan suatu l l l l l l l l l l kegiatan dalam mencapai hasil yang maksimal. Konkretisasi adalah membuat l l l l l l l l l l l l l l l sesuatu menjadi nyata, khusus, atau dapat diraba. Konkretisasi teori l l l l l l l l l l l maksudnya adalah menerjemahkan konsep ke dalam bentuk fisik yang jelas l l l l l l l l l l l yang direpresentasikan dengan diagram alur, bagan, atau skema yang terpola l l l l l l l l l l l l l l secara sistemik dan melalui tahapan yang sistematis. l l l 6Benny l l l l l l A Pribadi, Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat, 2011). l l L L l l l l l l l l l l 7C.V. Schwarz and B.Y White, Metamodeling Knowledge: Developing Students’ Understanding of Scientific Modeling (Cogn: Instruc, 2005). l l l l l l 6 B. Definisi Pengembangan l l Seels dan Richey mendefinisikan development is the process of l l translating the design specifications into physical form8 (proses penerjemahan l l l l l l spesifkasi desain ke dalam bentuk fisik). Spesifikasi desain maksudnya adalah l l l l l l l l l l l suatu produk yang dirancang baik dalam tingkat makro seperti program dan l l l l l l l l l l l kurikulum maupun dalam tingkat mikro seperti modul, silabus, dan rencana l l l l l l l l pelaksanaan pembelajaran. Adapun yang dimaksud dengan bentuk fisik l l l l l l l L l l l l dalam definisi tersebut merujuk pada teknologi cetak, audio-visual, teknologi l l l l l l l berbasis komputer, dan teknologi terpadu. Revood dalam Yaumi mengatakan l l l l l l l l l bahwa development is the actual creation (production) of the content and l l l l l l learning materials based on the design phase9 (pengembangan adalah produksi l l l l l l l l l l aktual dari konten dan bahan belajar berdasarkan fase desain). Fase desain l l l l l l l l l l l l l l l maksudnya adalah tahapan-tahapan sistematis yang dimulai dengan l l l l l l l l menganalisis kebutuhan l l l l l l l l l (konteks, karakteristik peserta didik, l l l dan l l kompetensi), merumuskan tujuan, mengembangkan instrumen penilaian, l l l l l l strategi (aktivitas, metode, dan media), bahan, dan evaluasi pembelajaran. l l l l l l l l l l l l l Begitu pula dengan Gustafson dan Branch mengarahkan definisi l l l l l l l l pengembangan itu pada aktivitas yang merujuk pada lima kategori, yakni (1) l l l l l l l l l l l l menganalisis kebutuhan pembelajaran dan kondisi yang terjadi, (2) l l l l l l l l l mendesain seperangkat spesifikasi lingkungan belajar yang efektif, efisien, l l l l l l l l dan sesuai, (3) mengembangkan semua aspek yang terkait dengan peserta l l l l l l l l l l didik dan pengelolaan bahan atau materi, (4) implementasi bahan atau materi l l l l l l l l l l l l l l yang telah dikembangkan, (5) melakukan evaluasi formatif dan sumatif l l l l l l l l l l l 8Balrbalral B Seels alnd Rital C Richey, Instructionall Technology: The Definition alnd Domalins of the Field (Bloomington: Associaton for Educational Communications and Technology, 1994). L l l l l l 9Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013 (Jakarta: Prenada Media Group, 2014). l l l l l l l l l l l l l l l l l l 7 terhadap hasil pengembangan.10 Gentry mengatakan bahwa instructional l l l l l l l l l l l development is a systematic approach to the design, production, and l l l l l implementation of instruction11 (pengembangan pembelajaran adalah l l pendekatan l sistematik l untuk l desain, l l produksi, l dan l l l l l implementasi l l pembelajaran). l l l Berdasarkan berbagai definisi seperti dijelaskan di atas, maka kegiatan l l l l l l l l l l l l l pengembangan didasari oleh empat alasan utama, yakni (1) melanjutkan l l l l l l l l l l l l l bentuk produk yang sudah ada, (2) memodifikasi atau mengubah, (3) l l l l l l l l menggabungkan elemen-elemen penting, dan (4) membuat produk baru. l l l l l Pertama, mengembangkan bentuk produk yang sudah ada sebelumnya l l l l l l l l l dengan maksud untuk melanjutkan kegiatan pengembangan yang mungkin l l l l l l l l l berhenti disebabkan oleh berbagai kendala yang dihadapi tanpa mengubah l l l l l l l l l l l l desain utama (grand design). Kendala yang dimaksud meliputi kendala dana, l l l l l l l l l l l l tenaga, atau bahan-bahan yang terjadi secara tiba-tiba di luar perencanaan. l l l l l l l l l l l l l l l l l l Kedua, memodifikasi atau mengubah bagian-bagian tertentu dari suatu l l l l l l l l l l l produk. Setelah sekian lama produk tersebut dihasilkan, ternyata terdapat l l l l l l l l l l komponen yang harus diubah seiring dengan kemajuan teknologi mutakhir. l l l l l l l Ketiga, menggabungkan elemen-elemen penting dari produk yang sudah ada l l l l l l l l dengan produk lain yang dipandang dapat memperkuat terbangunnya produk l l l l l l l l l l baru. Dengan penggabungan tersebut berbagai kelemahan yang terdapat l l l l l l l l l l l pada masing-masing komponen produk dapat dibenahi dengan memadukan l l l l l l l l l l dua atau lebih produk. Keempat, menciptakan produk baru, yang artinya l l l l l l l l l l dilakukan mulai dari analisis kebutuhan, membuat grand design, l l l l l l l l l mengembangkan, dan mengevaluasi. l l 10Kent l l l L Gustafson and Robert M Branch, Survey of Instructional Development Models (New York: ERIC Clearinghouse on Information & Technology, 2002). l l l l l l l l 11Castelle G Gentry, Introduction to Instructional Development: Process and Technique (Belmont: Wadsworth Publishing Company, 1994). l l l l l 8 C. Model-Model Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran l l l l l l l Model-model pengembangan pembelajaran telah dirumuskan oleh l l l l l l l banyak ilmuwan teknologi pembelajaran dan ilmuwan lainnya. Namun tidak l l l l l l l l l l l l semua dapat digunakan untuk mengembangkan media dan teknologi l l l l l l l l l pembelajaran. Gustafson dan Branch mengklasifikasi model pengembangan l l l l l l l l l l ke dalam tiga kategori: (1) model yang berorientasi ruang kelas (classrooml l l l l l l l l oriented models), (2) model yang berorientasi produk (product-oriented l l models), dan (3) model yang berorientasi sistem (systems-oriented models).12 l l l Setiap model memiliki keunggulan dan kelemahan serta dapat l l l l l l l l diarahkan sesuai dengan jenis produk pembelajaran yang dikembangkan. l l l l l l l l l l l Misalnya, jika mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh, blended l l l l l l l l l l l learning, atau e-learning, maka model yang sesuai adalah model yang l l l l l l l l l l l l berorientasi sistem dan salah satunya adalah model Dick and Carey. Begitu l l l l l l l l l l l pula jika mengembangkan bahan ajar, media, dan strategi pembelajaran, l l l l l l l l l l l l l l maka model yang sesuai adalah model yang berorientasi ruang kelas dan l l l l l l l l l l l l salah satunya adalah model ASSURE. Adapun model-model pengembangan l l l l l l l L L l l l media dan teknologi pembelajaran dapat diilustrasikan dalam tabel berikut: l l l l l l Model l l l l l Arah Pengembangan L a. b. c. a. b. Model ASSURE L Model PIE l l l Bahan ajar berbasis teknologi Strategi pembelajaran Media dan teknologi pembelajaran Bahan ajar Teknologi pembelajaran l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l Model TIP Integrasi teknologi Model CAI Media dan teknologi berbasis komputer l L 12Gustalfson l and Branch. l l l l l 9 1. Model ASSURE L Model ASSURE dikembangkan oleh Sharon Smaldino, James Russell, L l l l l l Robert Heinich, dan Michael Molenda yang sudah dicetak hingga sampai edisi l l l l l l l l l sepuluh dan akan berkembang hingga edisi berikutnya. Buku tersebut l l l l l l berjudul Instructional Technology and Media for Learning13 atau yang sudah l l l l l l l l diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Teknologi l l l l l l l l l Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Penamaan ASSURE diangkat dari l l l l l l l l l l L l l l komponen Analyze learner characteristics, State standard and objectives, L l l l l l l l l Select strategies and sumber, Utilize resources, Require learner participation, l l l l l Evaluate and Revise. Keenam komponen ini dapat diilustrasikan dengan l l l l l l l l l gambar berikut ini. l l ALnallisis Pesertal Didik Evallualsi & Revisi Menentukaln Stalndalr & Tujualn Melibaltkaln Palrtisipalsi Pesertal Didik Memilih Straltegi daln Sumber Memalnfalaltkaln Sumber 2. Model PIE Model PIE merupakan akronim dari Plan, Implement, and Evaluate. l l l l l l l l Model ini dikembangkan oleh Timothy J. Newby, Donald A. Stepich, James D. l l l L l Lehman, James D. Russell, dan Anne Ottenbreit-Leftwich melalui buku l l l L l 13Sharon E Smaldino and others, Instructional Technology and Media for Learning (Boston: Pearson, 2015). l l l l l l l l l 10 berjudul Educational technology for Teaching and Learning. Model ini l l l l l dikhususkan untuk pengembangan teknologi pembelajaran yang dapat l l l l l l l l l digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. l l l l l l l l l l l l l Pertama, perencanaan difokuskan pada apa yang sesungguhnya peserta l l l l l l l l l l l l l didik butuhkan untuk belajar termasuk kapan, mengapa, dan bagaimana cara l l l l l l l l l l l l l l l yang efektif untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dan berkualitas. Hasil l l l l l l l l l l l l l akhir dari perencanan adalah produk berupa ikhtisar, Rencana Pelaksanaan l l l l l l l l l l l l l l l Pembelajaran (RPP), atau cetak biru (blue print) dari pengalaman belajar yang l l l l l l l l l l l l l dapat mengarahkan tujuan pembelajaran. l l l l l l l l l Kedua, pelaksanaan difokuskan pada meletakkan perencanaan dalam l l l l l l l l l l l l l l l tindakan berdasarkan kendala dan hambatan yang mungkin terjadi dengan l l l l l l l l l l l l l l menggunakan bahan pembelajaran yang telah dipilih sebelumnya, dan l l l l l l l l l l l berbagai bentuk aktivitas yang menunjang pelaksanaan pembelajaran. l l l l l l l l l l l l l Ketiga, evaluasi ditekankan pada bagaimana menilai efektivitas media, l l l l l l l l l l l l l l teknologi, strategi, dan bahan pembelajaran yang dilakukan. Pada bagian ini l l l l l l l l l l l l l l Pendidikan akan melakukan refleksi terhadap apa yang telah dicapai dan l l l l l l l l l l l l l l membandingkan dengan tujuan yang hendak dicapai. l l l l l l l l 3. Model TIP Model ini merupakan akronim dari Technology Integration Planning l l l l l l (Perencanaan Integrasi Teknologi). Model TIP dikembangkan oleh M.D. l l l l l l Roblyer pada 2003, kemudian diperkenalkan secara resmi melalui bukunya l l l l l l l l l l l berjudul: Integrating Educational Technology into Teaching. Model TIP l l l l merupakan cara sistematis untuk mengintegrasikan media dan teknologi ke l l l l l l l l l dalam pembelajaran melalui lima fase berikut ini.14 l l l l l l l l 14Muhammad Yaumi, Media Dan Teknologi Pembelajaran, ed. by Sitti Fatimah Sangkala Sirate, Kedua (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2018). l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l 11 Menentukaln Keuntungaln Relaltif Menentukaln Tujualn daln Penilalialn Evallualsi daln Revisi Menyedialkaln Lingkungaln Belaljalr Mendesalin Straltegi Integralsi 4. Model CAI L Model ini disebut "the CAl design model" (CDM). CAl merupakan L L l l singkatan dari the Computer Assisted Instruction (pembelajaran berbantukan l l L l l l l l l komputer). Terdapat empat kegiatan pembelajaran dengan alat bantu l l l l l l l l l l l l komputer: (1) latihan dan praktik; (2) tutorial; (3) game, (4) simulasi atau l l l l l l l l l pemodelan15, berikut penjelasan terhadap empat aktivitas yang dimaksud. l l l l l l l l l l Pertama, latihan (drill) selalu dipasangkan dengan praktik (practice) l l l l l l l l l l l karena keduanya merupakan rangkaian kegiatan yang saling beriringan l l l l l l l l l l l l l l dalam membangun pengetahuan dan keterampilan. Praktik merujuk pada l l l l l l l l l l l kegiatan umpan balik yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja. Adapun l l l l l l l l L l drill merujuk pada kegiatan pengulangan (repetition) yang bertujuan untuk l l l l l l l l membangun penguatan (reinform cement) menuju tingkat automatisasi l l l l l l l pengetahuan dan keterampilan. l l l l l Kedua, tutorial merupakan program pembelajaran yang mengikuti fasel l l l l l l l l l fase belajar mandiri secara bertahap untuk menanamkan konsep atau satuan l l l l l l l l l l l l l l l belajar. Tutorial CAl mengharuskan pendidik menyediakan komputer untuk l l l L l l l l mengajarkan informasi baru. Prosesnya menyerupai interaksi antara l l l l l l l l l l l 15Michael J Hannafin and Keyle L Peck, The Design, Development, and Evaluation of Instructional Sofware (New York: Macmillan Publishing Company, 1998). l l l l l l l l l l l l 12 mahasiswa dengan tutor yang terlibat dalam sesi satu-satu (one-to-one). l l l l l l l l l l Konsep disajikan, mahasiswa memahaminya, setiap konsep diperiksa dan l l l l l l l l l l l diberi pengecekan, dan pembelajaran selanjutnya berdasarkan respon l l l l l l l l l l peserta didik. l Ketiga, game adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk tujuan l l l l l l l l l l l l memperoleh pengetahuan dan pemahaman melalui cara-cara yang l l l l l l l l l l l l menyenangkan. Dalam hubungannya dengan game, CAl digunakan untuk l l l l l l l l L l l mengembangkan keterampilan dengan memanipulasi angka, menyajikan l l l l l l l l l l l gambar yang menarik pada layar, dan memindahkannya dengan cepat. l l l l l l l l l l l l l l Keempat, simulasi atau pemodelan merupakan abstraksi dari realitas. l l l l l l l l l l l l Komputer dalam CAI dapat mensimulasi konsep-konsep atau kejadian yang l l L l l l l l l l l kompleks. Komputer menerima input kemudian merespons seolah-olah l l l l sedang mensimulasikan suatu sistem, memungkinkan peserta didik l l l l l l menghasilkan keputusan yang baik dan jelek tanpa konsekuensi risiko atau l l l l l l l l l l biaya yang mahal. l l l l l Model CAI merupakan suatu model desain dan pengembangan L l l l l l l l pembelajaran yang berbasiskan komputer dalam membangun aktivitas l l l l l l l l l l l pembelajaran. Tahapan pengembangan model ini mengikuti fase yang terdiri l l l l l l l l l l atas empat tahap, yaitu penilaian kebutuhan, desain, pengembangan dan l l l l l l l l l l l l implementasi, eveluasi dan revisi16 seperti dilustrasikan gambar berikut. l l l l Penilaian Kebutuhan Star l l l l Pengembangan & Implementasian Desain l l l Evaluasi dan Revisi l 16Halnnalfin and Peck. l l l l l l l 13 KESIMPULAN Secara umum, model dipahami sebagai representasi grafis, matematika l l l l l l l l l l l (simbolik), fisik, maupun lisan atau versi sederhana dari suatu konsep, l l l l l l l l fenomena, hubungan, struktur, sistem, atau aspek dari dunia nyata. Secara l l l l l l l l l l l khusus, model adalah konkretisasi teori dalam bentuk tampilan grafis, l l l l l l l l l panduan, pola, atau prosedur kerja berdasarkan standar tertentu untuk l l l l l l l l l l l mengarahkan suatu kegiatan agar mencapai hasil yang maksimal. l l l l l l l l l l l l l l Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam l l l l l l l l l l l bentuk fisik. Makna pengembangan tertuju pada tiga hal, yaitu: (1) produk l l l l l l l l l pengembangan; (2) prosedur, tahapan, atau hierarki sistemik dan sistematis; l l l l l l l l l l (3) berhubungan dengan model. Kegiatan pengembangan didasari oleh l l l l l l l l beberapa alasan mendasar, yakni melanjutkan bentuk produk yang sudah l l l l l l l l l l l l ada; memodifikasi atau mengubah; menggabungkan elemen-elemen penting; l l l l l l l l atau membuat produk baru. l l l l Beberapa model pengembangan media dan teknologi pembelajaran l l l l l l l l l yang umum digunakan adalah (1) model ASSURE; (2) model PIE; (3) model l l l l l l L TIP; dan (4) model CAI. l L DAFTAR PUSTAKA L L L L Gentry, Castelle G, Introduction to Instructional Development: Process and Technique (Belmont: Wadsworth Publishing Company, 1994) Gustafson, Kent L, and Robert M Branch, Survey of Instructional Development Models (New York: ERIC Clearinghouse on Information & Technology, 2002) Hannafin, Michael J, and Keyle L Peck, The Design, Development, and Evaluation of Instructional Sofware (New York: Macmillan Publishing Company, 1998) Prawiradilaga, Dewi Salma, Prinsip Desain Pembelajaran: Instructional Design Principles (Jakarta: Prenada Media Group bekerjasama dengan UNN, 2007) Pribadi, Benny A, Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat, 2011) l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l L L l l l l l l l l l l l 14 Schwarz, C.V., and B.Y White, Metamodeling Knowledge: Developing Students’ Understanding of Scientific Modeling (Cogn: Instruc, 2005) Seels, Barbara B, and Rita C Richey, Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field (Bloomington: Associaton for Educational Communications and Technology, 1994) Smaldino, Sharon E, Deborah L Lowther, C Mims, and James D Russell, Instructional Technology and Media for Learning (Boston: Pearson, 2015) Snelbecker, Glenn E, Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design (New York: McGraw-Hill Book Campany, 1974) Yaumi, Muhammad, Media Dan Teknologi Pembelajaran, ed. by Sitti Fatimah Sangkala Sirate, Kedua (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2018) ———, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013 (Jakarta: Prenada Media Group, 2014) l l l l l l l l l l l l l L l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l