PERAN PENDIDIKAN KESABARAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK
AKHLAK MULIA PADA SISWA (BERDASARKAN SURAT AL BAQARAH)
Penulis
Aning Tri Diastutik
aningtd@gmail.com
STIQ
ABSTRAK
Sabar adalah suatu perbuatan yang mudah untuk diucapkan namun aplikasinya
harus menggunakan hati. Terkadang manusia sanggup untuk mengatakan kata sabar namun
dalam kenyataan nya sabar membutuhkan ilmu dan belajar nya seumur hidup. Sabar
membentuk pribadi manusia menjadi hamba yang selalu bisa mengendalikan diri. Sikap
sabar bagi seorang guru merupakan aspek kunci dalam mengelola kelas. Sebagai guru
pendidikan agama Islam tentunya harus menunjukkan sikap sabar dalam mengahadapi
siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas, oleh karenanya seorang guru perlu
memahami latar belakang siswa secara keseluruhan. Setiap siswa memiliki perbedaan
dalam intelegensi, kemampuan kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian, dan
perkembangan fisik. Dengan memahami latar belakang siswa secara individual, guru dapat
merespons kebutuhan siswa dengan baik. sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan efektif. Kesabaran guru dalam menghadapi sikap dan perilaku siswa
sangat penting. Apabila guru tidak memiliki sifat sabar, maka tujuan kegiatan belajar dan
mengajar tidak akan tercapai dengan baik. Sikap sabar merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang guru dalam mengelola kelas, guru perlu memiliki sikap sabar yang tinggi
dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi sulit yang mungkin terjadi selama proses
pembelajaran didalam kelas. Sikap sabar ini memainkan peran penting dalam menciptakan
suasana kelas yang kondusif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa Kata. Dengan
kesabaran seorang guru mampu mengarahkan anak didiknya menjadi seseorang yang
beriman dan berakhlak mulia. Hanya guru yang berbesar hati yang akan dipenuhi rasa sabar
dan mesyukuri nikmat iman dalam dirinya. Karena diberikan tanggung jawab yang besar
terhadap anak didik nya. Mengantar kan mereka menjadi manusia yang bermanfaat bagi
dunia dan akheratnya.
Kata kunci : pendidikan , sabar,akhlak mulia
ABSTRACT
Patience is an action that is easy to say but its application must use the heart.
Sometimes people are able to say the word patience, but inreality patience requires
knowledge and learning throughout life. Patience shapes the human person into a servant
who can always control himself. Patience for a teacher is a key aspect in managing a class.
As an Islamic religious education teacher, of course you have to show patience in dealing
with students when learning in the classroom, therefore a teacher needs to understand the
students' overall background. Each student has differences in intelligence, cognitive and
language abilities, personality development, and physical development. By understanding
individual student backgrounds, teachers can respond well to student needs. so that the
learning process can run well and effectively. Teachers' patience in dealing with student
attitudes and behavior is very important. If the teacher does not have patience, then the
goals of learning and teaching activities will not be achieved well. Patience is very
important for a teacher in managing a class. Teachers need to have a high level of patience
in facing various challenges and difficult situations that may occur during the learning
process in the classroom. This patient attitude plays an important role in creating a
conducive, effective and enjoyable classroom atmosphere for Kata students. With patience,
a teacher is able to direct his students to become someone who has faith and has noble
character. only a teacher with a big heart will be filled with patience and be grateful for the
blessings of faith in himself. Because he is given a big responsibility towards his students.
Encourage them to become human beings who are useful for the world and the hereafter.
Key words: education,patience, noble morals
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan kesabaran membentuk karakter akhlak yang mulia. Bagi seorang guru
Pendidikan Agama Islam, kesabaran adalah salah satu pilar utama dalam membangun
karakter yang mulia bagi anak didik. Namun kesabaran tidak diperoleh begitu
saja.Kesabaran bukanlah bawaan lahir melainkan perlu dilatih secara dini.Pendidikan
kesabaran sangat penting untuk membentuk individu yang tangguh, tahan banting dan
mampu menghadapi tantangan dalam menghadapi setiap tingkah anak didik yang
terkadang membutuhkan kesabaran yang exstra. Sabar adalah sebab untuk bisa
mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana
diisyaratkan oleh firman Allah ta'ala,
َ۟علَى ۡٱل َخ ٰـ ِشعِین
۟ َّ یرة۟ ِإ
َّ ص ۡب ِ۟ر َوٱل
َّ َوٱسۡ تَعِینُوا۟ ِبٱل
َ ّل
َ صلَ ٰو ِ۟ة َو ِإنَّ َها لَ َك ِب
“Dan۟mohonlah (kepada Allah) pertolongan dengan sabar dan shalat. Dan sholat
itu sesungguhnya berat kecuali bagi orang orang yang khusuk”۟
(QS. Al Baqarah [2]: 45).
Kesabaran bukanlah hanya kemampuan untuk menunggu tetapi merupakan pondasi
penting dalam membentuk karakter akhlak mulia. Pendidikan kesabaran mengajarkan kita
untuk mengendalikan emosi, menghargai proses dan menghadapi tantangan dengan
bijaksana. Banyak manusia gagal melewati kesabaran karena dikalah kan nafsu sesaat.
Mengapa Pendidikan kesabaran penting? Karena kesabaran adalah akar dari akhlak mulia,
kesabaran adalah akar dari sifat yang terpuji, seperti kejujuran, keadilan,dan toleransi.
Penting bagi seorang guru Pendidikan Agama Islam(PAI) untuk memahami bahwa
mengelola kelas memerlukan lebih dari sekadar pemahaman teoritis tentang materi agama.
Guru Pendidikan Agama Islam juga berperan sebagai panutan, pembimbing, dan figure
yang dapat memengaruhi perkembangan spiritual dan akhlak siswa. Dalam konteks ini,
sikap sabar menjadi pondasi utama yang memungkinkan guru untuk berinteraksi dengan
siswa secara efektif. Lingkungan kelas juga seringkali memunculkan situasi yang
memerlukan penanganan yang sensitif dan bijaksana oleh guru. Dalam menghadapi
perbedaan pemahaman, pertanyaan yang menantang, atau bahkan konflik antar siswa,
seorang guru PAI harus mampu menunjukkan ketenangan dan kesabaran dalam
menghadapi berbagai dinamika yang muncul didalam proses pembelajaran didalam kelas.
Sikap ini membantu menciptakan atmosfer kelas yang nyaman dan mendukung proses
belajar yang lebih efektif dan inovatif1
Penelitian ini akan memfokuskan pada peran pendidikan kesabaran guru PAI dalam
membentuk۟akhlak۟mulia۟berdasarkan۟Al۟Qur’an۟(studi۟kasus۟surah۟al۟Baqarah).۟Adapun۟
untuk menjawab persoalan tersebut dapat dikemukakan dua pertanyaan penelitian yakni:
1) Bagaimana peran Pendidikan kesabaran guru PAI dalam membentuk akhlak mulia jika
dihubungkan dengan Al Quran?
2) Bagaimana seharus seorang guru PAI mengelola kesabaran,jika kesabaran adalah akar
dari terbentuknya akhlak mulia pada siswa?
Persoalan tersebut perlu dikaji dikarenakan sabar termasuk salah satu akhlak terpuji yang
harus ditanamkan manusia agar dapat menjalankan kehidupan yang baik di dunia dan di
akhirat. Disamping itu, sabar juga merupakan aspek penting yang menjadi penentu dari
kualitas manusia di hadapan Allah SWT dan memiliki peranan dalam mengendalikan jiwa.
Sabar membuat kita bisa mengarahkan anak didik kita menjadi pribadi yang lebih baik dan
berakhlaq sesuai dengan Al Quran.
B. Kajian Teoritis tentang sabar
Syaikh۟ Muhammad۟ bin۟ Shalih۟ Al۟ 'Utsaimin۟ rahimahullah۟ berkata,۟ “Sabar۟ itu۟ terbagi۟
menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal
yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang
berasal dari orang lain.2
Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai
keburukan.۟ Hal۟ ini۟ sebagaimana۟ diisyaratkan۟ oleh۟ firman۟ Allah۟ ta'ala,۟ “Dan۟ mintalah۟
pertolongan۟dengan۟sabar۟dan۟shalat.”۟(QS.۟Al۟Baqarah۟[2]:۟45).
1
2
Jurnal mudarusunnah: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol. 14, No. 2, April-Juni 2024
Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24
dalam Tafsir Lathifil Mannaan Syaikh As Sa'di rahimahullah menyebutkan sebab-sebab
untuk menggapai berbagai cita-cita yang tinggi. Beliau menyebutkan bahwa sebab
terbesar untuk bisa meraih itu semua adalah iman dan amal shalih.
Abu Yahya Shuhaib bin Sinaan radhiyallahu 'anhu,۟beliau۟mengatakan,۟“Rasulullah۟
shallallahu۟ D'alaihi۟ wa۟ sallam۟ pernah۟ bersabda,۟ “Sungguh۟ menakjubkan۟ urusan۟ orang۟
yang beriman, semua urusannya adalah baik. Tidaklah hal itu didapatkan kecuali pada
diri seorang mukmin. Apabila dia tertimpa kesenangan maka bersyukur. Maka itu baik
baginya. Dan apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar. Maka itu pun baik
baginya.”۟(HR.۟Muslim)
Syaikh Al 'Utsaimin menjelaskan bahwa manusia dalam menghadapi takdir Allah yang
berupa kesenangan dan kesulitan terbagi menjadi dua, yaitu kaum beriman dan kaum
yang tidak beriman.
1. Kaum yang beriman bagaimanapun kondisinya selalu baik baginya. Apabila dia
tertimpa kesulitan maka dia bersabar dan tabah menunggu datangnya jalan keluar
dari Allah serta mengharapkan pahala dengan kesabarannya itu. Dia akan selalu
berperasangka baik dengan semua ketentuan Allah. Hanya pahala yang mereka
harap kan. karena hakekat sabar adalah syukur.
2. Adapun orang kafir, mereka berada dalam keadaan yang buruk sekali, wal
'iyaadzu billaah. Apabila tertimpa kesulitan mereka tidak mau bersabar, bahkan
tidak mau terima, memprotes takdir, mendoakan kebinasaan, mencela masa dan
caci maki lainnya.
Sabar merupakan ibadah yang nilainya sangatlah tinggi di sisi Allah SWT termasuk
memaafkan orang-orang yang mendhalimi diri seseorang. Memaafkan kesalahan orang
lain yang telah mendhalimi dirinya dan tentunya semua yang dilakukannya karena
mengharapkan ridha Allah SWT. Memang kebanyakan guru amatlah sulit melakukan
praktik sabar semacam ini kecuali orang-orang yang ikhlas beragama mengharapkan
ridha Allah SWT.
Untuk pencapaian tujuan yang mulia, maka tidak menutup kemungkinan peran seorang
pendidik atau guru dalam mempengaruhi anak agar mempunyai akhlak yang mulia
(karimah). Sejalan dengan pendapat tersebut, maka Danim mengungkapkan bahwa,
“Guru۟adalah۟pendidik,۟yang۟menjadi۟tokoh,۟panutan,۟dan۟identifikasi۟bagi۟para۟peserta۟
didik, dan lingkungannya”۟(Danim, 2011).
Oleh Karenanya, guru harus mampu melakukan adaptasi pada berbagai tantangan serta
adanya desakan untuk berkembang pada diri sendiri dan membantu peserta didik untuk
membentuk karakter intelektual. Sosial, emosional dan keterampilan serta berakhlak
mulia. Seseorang yang memiliki kesabaran akan menempati posisi khusus. Seperti
ketika menyebut hanya orang yang beriman yang bisa mendapatkan surga dan
keridhaan Allah Swt., maka orang yang memiliki kesabaran akan didahulukan sebelum
sifat-sifat lainnya. Sabar juga sangat istimewa karena pada esensinya manusia
diciptakan dengan sifat keluh kesah dan juga hawa nafsu. (Syifani. C, 2023:91).
C. Sabar menurut perspektf Al Quran
Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan
pedoman dalam menjalankan kehidupan۟di۟ dunia۟ini.۟Al۟qur’an۟diturunkan۟oleh۟Allah۟
SWT untuk dibaca dan diamalkan. Tanpa membaca manusia tidak akan paham terhadap
isinya dan tanpa mengamalkannya manusia tidak akan bisa merasakan kebaikan dan
keutamaan petunjuk yang terdapat dalam Al qur’an,۟oleh۟karenanya۟membaca۟al۟qur’an۟
dan mempelajari isi kandungan suatu kaharusan bagi orang Islam.3
Al-Qur’an۟ memberi۟ petunjuk۟ kepada۟ orang۟ yang۟ beriman۟ agar۟ menjaga۟ sabar۟ dengan۟
shalat, karena shalat merupakan sarana komunikasi hamba dengan Sang penciptaNYA .
Firman Allah SWT Surat Al Baqarah ayat 153 yaitu:
َ۟ص ٰـ ِب ِرین
ََّ۟ ن
َّ۟ صلَ ٰوةِ۟ ِإ
َّ ٱّلل َم َ۟ع ٱل
َّ ص ۡب ِ۟ر َوٱل
َّ یَ ٰٰۤـأَیُّ َها ٱلَّذِینَ۟ َءا َمنُوا۟ ٱسۡ تَعِینُوا۟ ِبٱل
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang۟yang۟sabar”
Ayat ini mengajak semua orang yang beriman agar melakukan sholat dalam menghadapi
cobaan hidup. Dan kemudian di ayat yang lain yang masih berhunungan dengan sabar.
Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 155 yaitu
ِ۟ ت َوبَش
ِر
ِ۟ ٰ س َوٱلث َّ َم َ۟ر
۟ ِ ُل َو ۡٱۡلَنف
ِ۟ ٰ وع َون َۡقص۟ ِمنَ۟ ۡٱۡل َ ۡم َ۟و
ِ۟ َولَن َۡبلُ َونَّ ُكم ِبش َۡیء۟ ِمنَ۟ ۡٱلخ َۡوفِ۟ َو ۡٱل ُج
3
Jurnal mudarusunnah: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol. 14, No. 2, April-Juni 2024
َ۟ص ٰـ ِب ِرین
َّ ٱل
“Dan۟Kami۟pasti۟akan۟mengujimu۟dengan۟sedikit۟ketakutan,۟kelaparan,۟kekurangan۟harta,۟
jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
sabar.”
Ayat ini menyebutkan bahwa Allah akan menguji manusia dengan berbagai cobaa, seperti
ketakutan, kelaparan,kekurangan harta dan lain nya. Namun Allah memberikan kabar
gembira bagi orang orang yang sabar.
Di Ayat yang lain masih di surah Al Baqarah Ayat 214 yaitu :
س ٰۤا ُ۟ء
ُ۟ َ أَ ۡ۟م َحس ِۡبت ُ ۡ۟م أَن ت َ ۡد ُخلُوا۟ ۡٱل َجنَّ ۟ةَ َولَ َّما یَ ۡأتِ ُكم َّمث
َّ ل ٱلَّذِینَ۟ َخلَ ۡوا۟ مِ ن قَ ۡب ِل ُكم۟ َّم
َ س ۡت ُه ُ۟م ۡٱلبَ ۡأ
َّ۟ ن نَصۡ َ۟ر
َّ۟ ّل ِإ
ٰ۟ۤ َ َٱّلل أ
ِ۟ َّ َى نَصۡ ُ۟ر
ٰ۟ ل َوٱلَّذِینَ۟ َءا َمنُوا۟ َم َع ۥهُ َمت
ُ۟ سو
َ۟ ى یَقُو
ٰ۟ ََّوٱلض ََّّر ٰۤا ُ۟ء َو ُز ۡل ِزلُوا۟ َحت
ُ ٱلر
َّ ل
ِٱّلل
۟قَ ِریب
“Ataukah۟ kamu۟ mengira۟ bahwa۟ kamu۟ akan۟ masuk۟ surga,۟ padahal۟ belum۟ datang۟
kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka
ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga
Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan
Allah?"۟Ingatlah,۟sesungguhnya۟pertolongan۟Allah۟itu۟dekat”.
Ayat tersebut menjelaskan tentang keutamaan orang orang yang beriman , sabar dan
sholat.
D. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian pada artikel ini adalah penelitian pustaka (library research),
yakni penelitian yang obyek kajiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku
sebagai sumber datanya.4 Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah, dan
menganalisis۟ berbagai۟ literatur۟ yang۟ ada,۟ berupa۟ Al۟ Qur’an,۟ hadis,۟ kitab,۟ maupun۟ hasil۟
penelitian. Metode kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca
buku-buku atau majalah dengan sumber data lainnya dalam perpustakaan. Kegiatan
penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, yang
dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku-buku, tetapi dapat juga berupa bahan-bahan
4
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 9
dokumentasi lain-lain. Selanjutnya Pengumpulan data dalam penelitian ini dilalui beberapa
tahapan, yaitu:
1. mengumpulkan sumber pustaka, termasuk mengidentifikasi karya-karya yang
membahas terkait dengan Rahasia besar dibalik kesabaran.
2. Dengan membaca sumber pustaka yang sesuai dengan topik. pembahasan.
3. Peneliti melakukan kajian kritis terhadap macam-macam sumber pustaka yang
telah dikumpulkan.
4. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah dan menganalisis data tersebut untuk
selanjutnya dibuat rangkuman yang berbentuk ringkasan
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
sabar dalam perspektif Al Quran pada surat Al Baqarah ayat 153, ayat 155 dan ayat 214
semua nya mengajarkan kita tentang arti penting kesabaran. kita diperintahkan untuk
senantiasa berserah diri pada Allah dengan cara bersabar dan sholat. “Rasulullah۟
shallallahu'alaihi۟ wa۟ sallam۟ pernah۟ bersabda,۟ “Sungguh۟ menakjubkan۟ urusan۟ orang۟ yang۟
beriman, semua urusannya adalah baik. Tidaklah hal itu didapatkan kecuali pada diri seorang
mukmin. Apabila dia tertimpa kesenangan maka bersyukur. Maka itu baik baginya. Dan
apabila۟ dia۟ tertimpa۟ kesulitan۟ maka۟ dia۟ pun۟ bersabar.۟ Maka۟ itu۟ pun۟ baik۟ baginya.”۟ (HR.۟
Muslim).
Sebagai seorang guru tanggung jawab berat wajib diemban nya. Mendidik murid nya agar
menjadi manusia yang berakhlak mulia. Guru PAI merupakan barometer atau pusat dari
perhatian bagi anak didik nya. Sikap dan perbuatan guru PAI sangat di sorot dan menjadi
panutan. Guru Pendidikan Agama Islam juga berperan sebagai panutan, pembimbing, dan
figure yang dapat memengaruhi perkembangan spiritual dan akhlak siswa. Dalam konteks
ini, sikap sabar menjadi pondasi utama yang memungkinkan guru untuk berinteraksi dengan
siswa secara efektif. Lingkungan kelas juga seringkali memunculkan situasi yang
memerlukan penanganan yang sensitif dan bijaksana oleh guru. Dalam menghadapi
perbedaan pemahaman, pertanyaan yang menantang, atau bahkan konflik antar siswa,
seorang guru PAI harus mampu menunjukkan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi
berbagai dinamika yang muncul didalam proses pembelajaran didalam kelas.
untuk menjawab persoalan pada pembahasan di awal maka bisa kita tarik garis simpulnya
nya yakni:
1) Bagaimana peran Pendidikan kesabaran guru PAI dalam membentuk akhlak mulia
jika dihubungkan dengan Al Quran?
Jawaban nya: guru sangat berperan dalam medidik anak muridnya dalam membentuk
akhlak mulia. Akhlak yang baik tidak serta merta begitu saja terjadi, semua
membutuhka proses yang sangat Panjang dan pembiasaan dalam segala aspek. Baik
aspek lingkungan sekolah, lingkungan rumah dan keluarga. Kesabaran seorang guru
sangat dibutuhkan. Tanpa adanya kesabaran mustahil semua berjalan sebagaimana
semestinya. Al quran merupakan petunjuk yang jelas dan nyata sebagai perintah dan
larangan. Nasehat yang ada dalam Al Quran merupakan hal yang pasti.
2) Bagaimana seharus seorang guru PAI mengelola kesabaran,jika kesabaran adalah akar
dari terbentuknya akhlak mulia pada siswa?
Jawaban nya : Sebagai guru PAI, mengelola kesabaran adalah kunci dalam membentuk
akhlak mulia pada siswa. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan :
a. Guru harus menjadi contoh
Tunjukan kesabaran dalam segala situasi baik dalam menghadapi siswa, rekan
kerja, maupun tantangan dalam mengajar.
b. Guru harus Memberikan pemahaman
Jelaskan pada anak didik kita penting nya kesabaran dalam agama dan
kehiupan sehari-hari. Gunakan contoh kish kisah inspiratif dari para nabi dan
tokoh-tokoh teladan.
c. Latihan kesabaran
Ajak siswa melatih kesabaran, dengan terus memberikan motivasi tentang
kesabaran. Contoh menasehati siswa saat emosi supaya bersabar. Berpuasa
menahan hawa nafsu dan sabar dalam menjalankan puasa.
d. Guru harus memberikan pujian
Berikan apresiasi setiap usaha yang siswa dalam melakukan. Pujian tulus dari
seorang guru kepada murid nya mampu memotivasi mereka agar terus
berlatih.
e. Jangan pernah membandingkan
Sebagai seorang guru harus bijak dalam melakukan segala hal dalam tindakan.
Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda , hindari
membandingkan satu siswa dengan siswa yang lain.
f. Jalin hubungan positif dengan siswa
Dengan merasa dekat dengan guru siswa akan mudah menerima nasehat dan
bimbingan.
g. Berikan kesempatan berpendapat pada siswa
Dengar kan pendapat siswa dengan sabar. Hal ini akan membuat siswa merasa
dihargai.
h. Control emosi
Ketika menghadapi situasi yang sulit dan menguras emosi, seorang guru harus
bias tetap mampu mengontrol diri.
i. Berdoalah, minta petunjuk dengan Allah.
Membentuk akhlak mulia membutuhkan waktu dan proses yang Panjang. Jadilah guru
yang yang sabar dan konsisten dalam mendidik siswa.
F. KESIMPULAN
Penelitian menyimpulkan bahwa Pendidikan kesabaran yang dilakukan oleh guru PAI,
dengan nilai nilai yang terkandung dalam surat Al Baqarah memiliki peran yang sangat
krusial dalam membentuk akhlak mulia pada siswa. Melalui kajiann pustaka yang
mendalam, dapat dipahami bahwa kesabaran merupakan pondasi utama dalam
membangun karakter individu yang berakhlak muli.
Guru PAI sebagai sosok yang berperan sebagai pendidik dan teladan, memiliki
tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai kesabaran pada siswa. Nilai-nilai
kesabaran yang terkandung pada surat Al Baqarah seperti ketaatan, keikhlasan dan
harapan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses pedidika. Dengan
mengintegrasikan nilai nilai tersebut kedalam pembelajaran, guru PAI dapat membantu
siswa memahami penting nya kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif guru dapat menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang nya karakter siswa.
Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam upaya membentuk
akhlak mulia pada siswa, diantara nya adalah:
1. Kurang kesadaran akan penting nya pendidkan karakter baik dikalangan guru,siswa
maupun orange tua.
2. Kurang nya model peran yang baik, keberadaan guru PAI yang konsisten dalam
memberikan teladan sangat dibutuhkan.
3. Perkembangan teknologi yang pesat, mengakibatkan siswa lebih mudah terpapar
informasi yang tidak sesuai dan dapat merusak akhlak.
Berdasarkan penelitian ini, beberapa saran yang penulis ajukan adalah
1. Penguatan Pendidikan karakter
2. Peningkatan kompetensi guru PAI
3. Perlu adanya kerja sama antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Semua pihak
perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan
akhlak mulia pada siswa.
Pendidkan kesabaran yang berlandaskan surat Al Baqarah merupakan investasi jangka
Panjang dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia. Dengan demikian
diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Pendidikan
agama islam di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abd Haris, (2007) Pengantar Etika Islam (Sidoarjo : Al Afkar,).
Abu Sahlan, (2010) Pelangi Kesabaran, (Jakarta: Elex Media Komputindo.
Achmad۟Mubarok,۟Psikologi۟Qur’ani,۟(2001).۟(Jakarta:Pustaka۟Firdaus)۟
Afandi,۟ Nur۟ Aziz.۟ “Perwujudan۟ Sabar۟ Para۟ Nabi.”۟ Spiritualita 3, no. 1 (2019): 61–73.
https://doi.org/10.30762/spr.v3i1.1514
Danim, S. (2011). Pengantar Pendidikan. Bandung : ALFABETA Daud Ali, (2002).
Muhammad, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan, Pengelolaan Tugas Pokok dan Kode Etik Ibnu Qayyim Jauziyah, Madarijus
Salikin, Pendakian Menuju Allah: Penjabaran Konkrit: Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in. Terj.
Kathur Suhardi, (Jakarta:Pustaka alKautsar 2003)
Jurnal mudarusunnah: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol. 14, No. 2, April-Juni 2024