PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
BISNIS SABLON OVERGEARED
DI SUSUN OLEH:
INDRA SETYAWAN
2102322201022
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2024
ABSTRAK
Kota Palopo memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor
kewirausahaan, terutama dengan didukung oleh sumber daya alam, budaya
lokal, dan tingginya jumlah generasi muda yang berpotensi sebagai
penggerak ekonomi kreatif. Proposal ini bertujuan untuk merancang program
kewirausahaan berbasis potensi lokal yang mampu memberdayakan
masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan peluang kerja baru.
Adapun jenis usaha yang akan diajukan adalah usaha Sablon . Melalui
kolaborasi dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta,
proposal ini berupaya menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif
dan berkelanjutan di Kota Palopo.
Kewirausahaan dan Metode Ilmiah
Kegiatan kewirausahaan yang dilandasi dengan metode ilmiah sangat
penting untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan usaha. Metode
ilmiah memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk menganalisis dan
memahami
dinamika
kewirausahaan.
Dalam
konteks
pendidikan
kewirausahaan, penerapan metode ilmiah dapat membantu dalam
merancang kurikulum yang lebih relevan dan aplikatif. Misalnya, penelitian
oleh Kusumaningrum et al. menunjukkan bahwa model pembelajaran
berbasis produksi dapat meningkatkan minat kewirausahaan siswa dengan
mengikuti langkah-langkah analisis kurikulum, identifikasi produk, dan
pembuatan rencana bisnis yang terstruktur (Kusumaningrum et al., 2015).
Lebih jauh lagi, penelitian yang dilakukan oleh Yi dan Duval-Couetil
menekankan pentingnya metodologi yang ketat dalam penelitian pendidikan
kewirausahaan. Mereka menggunakan desain kelompok terkendali acak
untuk mengevaluasi dampak pelatihan kewirausahaan, yang menunjukkan
bahwa pendekatan ilmiah dapat memberikan bukti yang kuat mengenai
efektivitas program pendidikan (Yi & Duval‐Couetil, 2021). Hal ini sejalan
dengan temuan Lopez dan Álvarez yang mengidentifikasi bahwa penelitian
kewirausahaan di Amerika Latin telah berkembang menjadi bidang studi
yang mandiri, menunjukkan perlunya pendekatan ilmiah untuk memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan di berbagai konteks
(Lopez & Álvarez, 2018). Selain itu, Cardella et al. menggarisbawahi bahwa
literatur kewirausahaan sosial sering kali kurang dalam analisis empiris dan
lebih banyak bergantung pada metode kualitatif. Mereka berpendapat bahwa
penggunaan metode penelitian yang beragam, termasuk analisis kuantitatif,
dapat memperkuat pemahaman kita tentang kewirausahaan sosial dan
membantu dalam pengembangan teori yang lebih solid (Cardella et al.,
2021). Ini menunjukkan bahwa penerapan metode ilmiah yang beragam
dapat meningkatkan kualitas penelitian dalam kewirausahaan. Dengan
demikian, kegiatan kewirausahaan yang dilandasi oleh metode ilmiah tidak
hanya meningkatkan pemahaman dan analisis terhadap fenomena
kewirausahaan, tetapi juga memperkuat basis teori dan praktik yang
mendukung keberhasilan usaha. Hal ini penting untuk menciptakan
lingkungan kewirausahaan yang inovatif dan berkelanjutan, serta untuk
mempersiapkan generasi wirausaha yang mampu menghadapi tantangan
global.
Metode penelitian merupakan serangkaian langkah sistematis yang
dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data dalam suatu studi
ilmiah. Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
penelitian yang telah ditetapkan, menguji hipotesis, atau mengembangkan
pemahaman lebih dalam tentang fenomena. Metode ini bisa berbeda-beda
tergantung pada bidang ilmu pengetahuan, objek studi, serta tujuan penelitian
itu sendiri. Umumnya, metode penelitian dibagi menjadi dua kategori utama:
kuantitatif, yang mengutamakan pengukuran numerik dan analisis statistik
untuk menguji hubungan atau perbandingan antar variabel; dan kualitatif,
yang menekankan pada pemahaman mendalam tentang pengalaman dan
pandangan subjektif melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis
dokumen. Dalam penggunaannya, pemilihan metode penelitian harus
disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Misalnya,
penelitian kuantitatif mungkin lebih cocok untuk proyek yang membutuhkan
data konkret dan bisa diukur secara langsung, seperti efektivitas suatu
intervensi medis atau tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu produk.
Sementara itu, penelitian kualitatif lebih sesuai untuk menjelajahi topik yang
kompleks seperti dinamika sosial, persepsi masyarakat, atau pengalaman
individu yang tidak dapat mudah diquantifikasi. Dalam banyak kasus,
peneliti
juga
dapat
memilih
pendekatan
mixed
methods,
yang
mengkombinasikan kedua metode tersebut untuk memperoleh pemahaman
yang lebih komprehensif dan multidimensional tentang suatu masalah.
Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui berbagai
metode dan sumber, tergantung pada tujuan dan desain studi. Data primer dan
data sekunder merupakan dua jenis sumber data yang umum digunakan. Data
primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber
aslinya untuk keperluan penelitian tertentu. Ini termasuk data yang diperoleh
melalui survei, wawancara, observasi, dan eksperimen, yang memungkinkan
peneliti mendapatkan informasi yang paling relevan dan spesifik terhadap
pertanyaan penelitian yang sedang diteliti. Sebaliknya, data sekunder adalah
data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh orang lain atau untuk tujuan
lain yang tidak langsung terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Contoh dari penggunaan data sekunder termasuk analisis data yang
dipublikasikan, seperti sensus populasi, laporan pemerintah, atau hasil
penelitian sebelumnya yang dipublikasikan. Selain itu, pengumpulan data
dengan pendekatan partisipatif merupakan strategi yang melibatkan interaksi
langsung dengan komunitas atau kelompok yang diteliti (Marzaman dkk,
2021; Nurhijrah dkk, 2021; Fisu & Marzaman, 2018; Nurhijrah & Fisu, 2019,
Fisu dkk, 2023; Marzaman dkk, 2019). Metode ini sering digunakan dalam
penelitian sosial dan pembangunan, di mana peneliti bekerja bersama
partisipan sebagai mitra dalam proses penelitian (Fisu, 2016; Fisu, 2018).
Pendekatan ini tidak hanya memperoleh data melalui dialog dan diskusi
tetapi juga melibatkan partisipan dalam merancang pertanyaan penelitian,
menginterpretasi hasil, dan bahkan dalam beberapa kasus, dalam penulisan
laporan penelitian. Pendekatan partisipatif ini menghargai pengetahuan lokal
dan memperkuat kapasitas komunitas, sehingga sering dianggap lebih etis
dan mendapatkan hasil yang lebih bermakna dan akurat dari sudut pandang
subjek penelitian.
Dengan perkembangan teknologi, pengumpulan data
melalui perangkat smartphone responden telah menjadi semakin populer.
Teknologi seperti Google Maps Timeline memanfaatkan GPS untuk melacak
dan merekam lokasi dan pergerakan individu, yang dapat menjadi sumber
data yang sangat berharga untuk studi tentang perilaku mobilitas dan pola
perjalanan (Fisu, dkk, 2024). Peneliti dapat meminta partisipan untuk berbagi
data lokasi mereka dari aplikasi ini, yang kemudian dapat digunakan untuk
analisis dalam penelitian transportasi, perencanaan urban, epidemiologi, dan
banyak bidang lainnya. Metode ini memungkinkan pengumpulan data yang
sangat detail dan berkelanjutan tanpa intervensi yang signifikan dari peneliti
atau responden, membuatnya ideal untuk studi jangka panjang dan dinamis.
BAB I
Latar Belakang
A. Identifikasi Masalah atau Kebutuhan
1. Membantu mendapatkan sablon berkualitas diarea lokal
• Banyak jasa sablon yang menghasilkan kualitas cetak yang mudah
luntur atau rusak setelah beberapa kali dicuci
• Hasil sablon tidak rapi dan sering kali tidak sesuai dengan desain
yang diinginkan
• Keterbatasan teknik sablon yang ditawarkan di jasa local
2. Waktu pengerjaan yang lama
• Sering terjadi keterlambatan dari waktu yang dijanjikan
• Pelanggan
kesulitan
kebutuhan mendadak
mendapatkan
layanan
sablon
untuk
3. Kebutuhan pasar yang tinggi
• Banyaknya organisasi kampus/sekolah yang rutin memesan kaos
untuk kegiatan
• Meningkatnya tren bisnis clothing line local yang membutuhkan
jasa sablon permintaan unruk seragam komunitas dan acara yang
terus bertambah
• Permintaan sablon untuk seragam komunitas dan acara yang terus
bertambah
Dengan mengidentifikasi masalah – masalah di atas, bisnis sablon
yang akan dibangun dapat focus memberikan Solusi yang tepat sasaran
dan memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi dengan baik.
B. Tren Pasar dan Industri
1. Digitalisasi Proses Sablon
• Meningkatnya penggunaan mesin DTG (Direct to Garment) yang
memungkinkan sablon digital berkualitas tinggi
• Teknologi sablon otomatis yang meningkatkan efisiensi dan
konsistensi hasil
• Software desain modern yang memungkinkan visualisasi lebih
akurat
2. Integrasi E-commerce
• Pertumbuhan platform online untuk pemesanan sablon
• Sistem tracking order digital
• Pembayaran digital dan marketplace yang terintegrasi
3. Diverfikasi produk
• Perluasan ke berbagai jenis material sablon
• Variasi teknik sablon yang lebih beragam
• Kombinasi teknik printing lainnya
4. Bahan Ramah Lingkungan
• Penggunaan tinta berbasis air yang eco-friendly
• Bahan tekstil organic dan daur ulang
• Proses produksi yang berkelanjutan
5. Tren Desain Minimalis dan Vintage
• Popularitas desain simple dan clean
• Gaya retro dan vintage yang Kembali trend
• Typography-based design
6. Data Statistik Pertumbuhan Pasar dan Tren Teknologi
• Industry sablon tumbuh 15-20% per tahun
• Peningkatan permintaan custom merchandise 35%
• Market size industri fashion printing mencapai Rp 50 triliun
• Adopsi teknologi DTG meningkat 40%
• Investasi mesin sablon digital naik 25%
• 60% bisnis sablon beralih ke sistem digital
Pemhaman mendalam tentang tren ini akan membantu dalam
pengambilan Keputusan strategis dan memastikan bisnis tetap relevan
dalam industri yang dinamis.
C. Target Pasar
1. Komunitas dan organisasi
• Organisasi siswa/mahasiswa membutuhkan kaos seragam untuk
kegiatan dan acara
• Komunitas hobi (sepeda,motor,olahraga) ingin merchandise
dengan identitas kelompok
• Organisasi keagamaan perlu kaos untuk acara-acara khusus
Alasan: mereka membutuhkan identitas visual yang menyatukan
anggota dan kaos sablon adalah cara ekonomis untuk
mencapainya
2. Bisnis Lokal Umkm
• Restoran/cafe yang membutuhkan seragam karyawan
• Toko-toko yang ingin promosi merchandise
3. Sekolah dan Institusi Pendidikan
• Seragam olahraga/ekstrakurikuler
• Kaos Angkatan/wisuda
• Seragam study tour
4. Tim Olahraga dan Klub
• Tim futsal/sepak bola amatir
• Klub kebugaran/pusat kebugaran
• Komunitas pelari
5.
Bisnis Online/Reseller
• Penjual kaos custom di marketplace
• Dropshipper produk busana
• Pembuatan konten yang ingin merchandise
6. Individu/Perorangan
• Orang yang ingin desain kaos personal
• Pembuatan hadiah/kado custom
7. Tips Menjangkau Target Pasar Ini
• Tawarkan paket harga yang sesuai kebutuhan tiap kelompok
• Manfaat media sosial untuk menampikan hasil kerja
• Membangun jaringan dengan komunitas atau organisasi
• Berikan layanan konsultasi desain
• Tawarkan sample/contoh produk.
Kunci kesuksesan adalah memahami kebutuhan spesifik setiap
segmen dan menyediakan solusi yang tepat dengan kualitas dan harga
yang kompetitif.
D.
Potensi Peluang Bisnis
Alasan mengapa saya memilih bisnis sablon ini adalah karena bisnis
ini memiliki peluang bisnis yang cukup luas dan untuk sekarang
pesaing dari bisnis ini bisa dibilang belum banyak didaerah sekitar
yang menjadikan peluang kesuksesan dari bisnis ini bisa meningkat,
dan kami juga menawarkan teknologi sablon yang lebih modern, dan
juga harga yang terjangkau untuk kalangan Masyarakat.
E.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Dampak positif yang dapat diambil dari bisnis ini adalah
Menciptakan kerja bagi masyarakat lokal seperti operator lapangan
sablon, desainer, dan staf administrasi, Memberikan alternatif
penghasilan tambahan bagi pelajar atau pekerja paruh waktu,
memudahkan Masyarakat untuk mendapatkan layanan sablon yang
berkualitas, membantu kelompok atau organisasi untuk membuat
seragam atau merchandise, memberikan kesempatan ilmu tentang
desain dan teknik sablon, meningkatkan daya saing usaha lokal dalam
industri sablon dan meningkatkan aktifitas ekonomi diwilayah sekitar.
F.
Tujuan Bisnis
Tujuan utama dari bisnis sablon ini adalah sebagai berikut:
• Menjadi penyedia jasa sablon professional yang mengutamakan
kualitas dan kepuasan pelanggan
• Menghasilkan kualitas sablon yang berkualitas dengan harga yang
kompetitif
• Membangun brand yang dapat dipercaya dalam industri sablon dan
merchandise
• Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi
untuk
peningktan
produktifitas
• Memperluas jangkauan pasar secara bertahap
• Membangun kesadaran merk yang kuat dipasar
• Mendukung pengembangan industri kreatif lokal
• Menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
I.I
Profil Usaha
Sablon adalah suatu proses percetakan atau penempelan
gambar, tulisan,atau desain berbagai jenis bahan atau permukaan
menggunakan teknik tertentu.
I.II
Sablon
Sablon merupakan metode percetakan yang menggunakan
media kain atau cetakan dengan cara menekan tinta melalui sebuah
layer (kasa/jarring) yang telah diberikan desain atau pola tertentu.
Proses ini memungkinkan transfer gambar atau desain dari layer ke
bahan yang ingin dicetak.
Sablon adalah teknik kreatif untuk menghadirkan desain
personal atau branding pada berbagai media, memberikan sentuhan
unik dan personal pada produk ini.
Filosofi dari sablon sendiri bukan hanya sekedar mencetak
gambar ke dalam pakaian tapi sablon juga diartikan mengubah ide
abstrak, gagasan, dan imajinasi yang dituangkan ke dalam bentuk
nyata. Sablon mewakili keberanian menampilkan identitas, dan
mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui visual. Dan juga sablon
ini mengandung nilai seni tersendiri yang dapat diakses semua
kalangan, dalam setiap sablon terdapat kisah yang menunggu untuk
diceritakan oleh filsuf seni kontemporer.
II.I
visi dan misi
a.) Visi
Menjadi pusat kreatifitas trdepan dalam industri sablon yang
menginspirasi,
menghadirkan
Solusi
yang
inovatif
dan
memberdayakan ekspresi visual dari pelanggan.
b.) Misi
•
Memberikan pelayanan prima dan professional
•
Terus mengikuti perkembangan teknologi khususnya di bidang
sablon
•
Mengadopsi teknik dan sablon terkini
•
Memberdayakan desainer lokal dan mendukung pengembangan
industri kreatif
•
Menciptakan lapangan kerja yang lebih luas
•
Memberikan kontribusi positif bagi industri kreatif lokal
•
Memperhatikan kebutuhan pelanggan dan lingkungan
•
Membangun kerja sama yang saling menguntungkan.
III.I Deskripsi Produk/Jasa
Sablon merupakan metode percetakan yang menggunakan
media kain atau cetakan dengan cara menekan tinta melalui sebuah
layer (kasa/jarring) yang telah diberikan desain atau pola tertentu.
KOMPONEN UTAMA
a.
Layar ; layar yang digunakan yaitu layer alumunium, layer baja
tahan karat, layer polyester dan layar nilon.
b.
Rakel (Alat Penekan) ; fungsi utamanya yaitu untuk menekan
inta melewati layar dan mengatur ketebalan tinta serta
mendistribusikan tinta secara merata, jenis rakel yang
digunakan yaitu rakel karet, plastik, kayu dan alumunium.
c.
Tinta sablon ; tinta yang digunakan yaitu tinta Plastisol,
Berbasis air, karet dan poliflex karastristik dari tinta yang
diapakai ini adalah ketahanan warna yang kuat, kemampual
menempel, dan tekstur yang baik.
d.
Meja Sablon ; spesifikasi meja yang digunakan yaitu
permukaan yang datar, kuat dan stabil, ukuran disesuaikan
dengan kebutuhan dan memiliki sistem penguncian layar.
e.
Desain/Film ; dalam mendesain rancangan gambar, terdapat
komponen yang penting yaitu media rancangan visual,
mentransfer konsep ke layar, menggunakan perangkat lunak
desain, dan desain presisi yang tinggi
f.
Alat pengering ; alat pengering yang digunakan untuk
mengeringkan tinta sablon yaitu diantaranya ada oven, ruang
pengering dan pengering inframerah yang apabila dikeringkat
dengan benar dapat membuat hasil cetakan lebih matang.
g.
Bahan Cetak ; untuk media cetakan nya sendiri terdapat
berbagai macam diantaranya kaos, baju jersey, tas, jaket, topi,
bantal, dan masker.
h.
Pemisah/pencetak ; peralatannya yaitu pemisah manual,
otomatis dan mesin press digital yang berfungsi untuk
memisahkan lapisan warna, mencetak semua warna dana
mengatur agar semua warna yang tercetak lebih presisi.
i.
Peralatan pendukung ; sarung tangan, masker, pencatat
produksi, penggaris dan meteran.
III.II keunikan dan Nilai Tambah Usaha
Keunikan sablon ini terdapat pada bahan keragaman yang
dapat dilakukan pada berbagai macam permukaan seperti kain,
kayu,kertas,plastic, kaca dan logam dan terdapat pula keunggulan
artistic yang dimana sabalon ini dapat menghasilkan hasil cetak yang
tajam dan halus serta dapat membuar desain dengangradasi dan efekefek khusus.
Dan adapapun beberapa keunikan lainnya yaitu dari segi
desain, desain yang digunakan focus pada orisinil dan kreatif,
menhadirkan konsep desain yang belum ada dipasaran, memiliki tim
desainer berbakat yang selalu update tren.
Dari segi kualitas kita menggunakan bahan yang berkualitas
tinggi, teknik sablon dengan presisi tinggi, pewarnaan yang tahan
lama dan tidak pudar, finishing produk yang rapi dan professional.
Dari segi layanan khusus, kita menawarkan konsultasi desain
gratis, revisi desain dari awal hingga akhir jadi, pengerjaan costum
dengan cepat, menawarkan sistem berlangganan yang memberikan
hadiah gratis 1 baju bagi yang telah memakai jasa sablon ini sebanyak
10 kali.
Dari segi teknologi dan inovasi, investasi peralatan sablon
modern, mampu menhasilkan cetakan detail kompleks, menggunakan
tintah ramah lingkungan, teknologi cetak full color berkualitas tinggi.
Dari segi segmentasi pasar spesifik, memberikan diskon 15%
kepada setiap komunitas yang menggunakan jasa sablon ini dan juga
untuk orang orang yang memesan pada jumlah tertentu akan diberikan
diskon potongan harga, serta berkolaborasi dengan beberapan club
club olahraga dan beberapa club lainnya.
Dari segi proposi nilai unik, memberikan garansi kualitas
produk, gratis ongkos kirim pada area sekitar, diskon untuk
pemesanan ulang, sistem pembayarn yang fleksibel.
Dari segi Pendidikan dan komunitas, membuat tempat untuk
komunitas pecinta sablon, menciptakan ekosistem kreatif, lokakarya
gratis, berbagi pengetahuan desain.
Dengan berbagai keunikannya sablon menjadi metode
pencetakan yang sangat popular dan serbaguna, dengan strategi yang
baik, usaha sablon memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dan
menguntungkan.
III.III Analisis persaingan
Dari analisis yang disimpulkan ada beberapa poin yang dapat
di terapkan agar dapat bersaing dengan bisnis sablon lainnya yaitu
diantaranya dengan membuat platform online yang dapat mencakup
orang-orang dari luar sana agar mereka dapat mengetahui apa apa saja
jasa yang tersedia dibisnis sablon ini dan juga membuat orang dari luar
lebih mudah memesan secara online atau konsultasi desain.
Agar bisnis ini dapat bersaing dengan bisnis lainnya kita dapat
memfokuskan kualitas produk dan terus memberikan inofasi desain
terbaru serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan
kita juga memberikan kecepatan produksi yang kiranya dapat lebih
cepat dari sablon lainnya serta memberikan harga yang kompetitif dan
garansi kualitas.
Kesimpulannya yaitu keberhasilan bisnis sablon terletak pada
kemampuan menciptakan value proposition yang unik, memberikan
kualitas terbaik, dan secara konsisten memenuhi kebutuhan pasar yang
terus berubah.
BAB III
STRATEGI PEMASARAN/MARKETING
III.I Manfaat Strategis
• Menigkatkan pangsa pasar
• Mudah dikembangkan secara bertahap
• Pengembangan ke bisnis terkait merchandise, apparel
• Menyesuaikan tren pasar
• Fleksibel mengikuti permintaan
• Mudah berinovasi dengan produk baru.
III.II Manfaat Pemasaran
• Peningkatan penjualan dan pendapatan
• Membangun hubungan dengan pelanggan/ loyalitas
pelanggan
• Mengembangkan produk/jasa yang tepat
• Membangun merek otoritas
• Membangun kepercayaan
III.III Manfaat Operasional
• Menghemat biaya pemasaran
• Mengurangi resiko kegagalan usaha
• Pengurangan bahan pemborosan
• Waktu produksi lebih cepat
• Pengendalian stok yang efektif
• Pemesanan bahan tepat waktu
• Minimalisasi stok mati
• Rotasi persediaan optimal
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
IV.I
STRATEGI OFFLINE
• Promosi door to door + membagikan brosur dari rumah ke
rumah
• Bekerjasama dengan toko pakaian lokal, komunitas kreatif,
dan organisasi kampus
• Berpartisipasi dalam pasar umkm, acara kampus, dan lain-lain
• Mengadakan kegiatan kelas desain dasar dan berbagi bisnis
kreatif
• Memasang contoh produk terbaik
• Menjalin Kerjasama dengan desain studio, dan distributor
kaos
• Meberikan intensif untuk pelanggan setia, mitra bisnis,
penjual Kembali, dan agen pemasaran
• Memasang spanduk produk dan petunjuk arah
• Pemasaran langsung ke sekolah, kampus, kantor, organisasi,
dan komunitas
• Membangun komunitas sablon, grup desaigner,dan asosiasi
bisnis
• Membuak stan di mall, lapangan, pasar modern,dan daerah
keramaian
IV.II STRATEGI ONLINE
• Membuat media sosial seperti Instagram,tiktok dan lain-lain
• Lokakarya streaming langsung
• Video proses sablon
• Tren konten kreatif
• Blog konten edukasi
• Sistem pemesanan online
• Testimoni pelanggan
• Kehadiran pasar di platform seperti shopee, Tokopedia,
bukalapak dan lain-lain
• Periklanan digital di iklan google, iklan bergambar, dan iklan
medsos
• Kolaborasi dengan influenser ataupun pemimpin Masyarakat
• Membuat grup forum grup facebook, whatsapp dan lain-lain
BAB V
PENUTUP
V.I
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan seluruh aspek ini, bisnis sablon
memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi usaha yang
menguntungkan dan berkelanjutan. Keberhasilan akan ditentukan
oleh kemampuan mengelola berbagai aspek bisnis secara terintegrasi
sambil berinovasi mengikuti perkembangan pasar dari tahun ke tahun.
V.II
LANGKAH SELANJUTNYA
Langkah selanjutnya yang harus diambil yaitu membuat
perencanaan dengan melakukan riset pasar secara detail dengan
menganalisis pesaing serta Menyusun rencana bisnis dan
menenetukan target pasar yang ingin dicapai sebelum itu harus
dilakukan persiapan modal awal.
Mecari Lokasi strategis yang berpotensi untuk dijadikan
tempat lalu merekrut tim inti setelah itu memberikan pelatihan teknis
kepada tim yang sudah diterima setelah itu membuat sistem kerja.
Mengembangkan identitas merek serta mendesain logo dari
pemasaran yang akan digunakan untuk kedepannya, setelah itu kita
akan membuat katalog produk serta Menyusun strategi harga yang
nantinya akan dipasarkan.
Untuk rencana keberlanjutannya kita melakukan peningkatan
kapasitas produksi, pengembangan varian produk, serta
mengoptimalkan sistem layanan. Untuk skala bisnis perlu dilakukan
analisis potensi perluasan, mengembangkan sistem waralaba, serta
penetrasi pasar.
Dengan mengikuti Langkah-langkah ini secara sistematis,
sablon dapat dibangun dengan pondasi yang kuat dan siap untuk
berkembang secara berkelanjutan untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2019). Analisis Potensi
Ekosistem Mangrove Sebagai Pengembangan Objek Wisata (Studi
Kasus: Kabupaten Wakatobi). Prosiding, 4(1).
Abdulah, R. (2023). Teknik Dasar Screen Printing dan Aplikasinya. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Aditya, S. (2024). Manajemen Usaha Sablon Modern. Bandung:
Informatika.
Ahmad, K. (2023). Panduan Lengkap Memulai Bisnis Sablon. Yogyakarta:
Andi Offset.
Budiman, A. (2024). Inovasi dalam Industri Sablon Digital. Surabaya: Media
Kreasi.
Cardella, G. M., Hernández-Sánchez, B. R., Monteiro, A. A., & SánchezGarcía, J. C. (2021). Social entrepreneurship research: Intellectual
structures and future perspectives. Sustainability, 13(14), 7532.
Darmawan, H. (2023). Teknologi Digital Printing dan Masa Depan Industri
Sablon. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Didiharyono, D., Syukri, M., Fisu, A. A., & Apriyanto, A. (2024). Modelling
and mapping the poverty levels with applied spatial regression model
in South Sulawesi province of Indonesia. Journal of Social Economics
Research, 11(1), 32-44.
Fisu, A. A., Syabri, I., & Andani, I. G. A. (2024). How do young people move
around in urban spaces?: Exploring trip patterns of generation-Z in
urban areas by examining travel histories on Google Maps
Timeline. Travel Behaviour and Society, 34, 100686.
Fisu, A. A., & Dahlan, A. (2021). Kanal Jongaya-Pannampu: Potensi
Transportasi Alternatif di Makassar: Jongaya-Pannampu Canals:
Alternative Transportation Potential in Makassar. Pena Persada CV.
Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan
Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara
kalimantan
Timur. PENA
TEKNIK:
Jurnal
Ilmiah
Ilmu-Ilmu
Teknik, 1(2), 125-136.
Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya
& Panampu Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota
Makassar. Jurnal
Manajemen
(JMTRANSLOG), 3(3), 285-298.
Transportasi
&
Logistik
Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo
Mamuju Tengah. PENA TEKNIK: jurnal ilmiah ilmu-ilmu Teknik, 3(1),
1-12.
Fisu, A. A., Hafid, Z., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of
The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study: The
Concept Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: jurnal ilmiah ilmuilmu Teknik, 7(1), 35-52.
Fisu, A. A., Hafid, Z. A., Marzaman, L. U., Didiharyono, D., Mappe, U. U.,
Hadi, A., & Manuhung, S. (2023). Community-Based Kambo Tourism
Area Planning With a Participatory Planning Approach. To Maega:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 174-188.
Fisu, A. A., Lakatupa, G., Hafid, Z. A., Umar, F., Fathussalam, A., Nurjannah,
N., ... & Dahlan, A. Kambo tourism village masterplan: Community
participation in tourism development. Journal of Infrastructure, Policy
and Development, 8(12).
Fisu, A. A., & Marzaman, L. U. (2018). Pemetaan Partisipatif Kampung
Pesisir Kelurahan Tallo Kota Makassar. To Maega: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 22-28.
Hartanto, D. (2024). Screen Printing: Teknik dan Aplikasi. Bandung: ITB
Press.
Hidayat, R. (2023). Manajemen Kualitas dalam Industri Sablon. Jakarta:
Salemba Empat.
Kusuma, I. (2024). Strategi Pemasaran Usaha Sablon. Yogyakarta: BPFE.
Pratama, B. (2023). Desain Grafis untuk Industri Sablon. Malang: UB Press.
Purnomo, A. (2024). Aspek Hukum dan Bisnis Usaha Sablon. Jakarta: Raja
Grafindo.
Rahmat, S. (2023). Inovasi dan Kreativitas dalam Industri Sablon.
Semarang: UNDIP Press.
Santoso, B. (2024). Pengenalan Material dan Bahan Sablon. Surabaya:
Revka Prima Media.
Setiawan, D. (2023). Manajemen Produksi Sablon. Jakarta: Erlangga.
Sugiarto, R. (2024). Teknik Modern dalam Industri Sablon. Bandung:
Alfabeta.
Suherman, A. (2023). Kewirausahaan dalam Industri Sablon. Jakarta:
Kompas Media.
Susanto, H. (2024). Digital Printing vs Screen Printing. Yogyakarta:
Deepublish.
Syahputra, A. (2023). Peralatan dan Teknologi Sablon Modern. Medan: USU
Press.
Utama, R. (2024). Manajemen Operasional Usaha Sablon. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wijaya, H. (2023). Quality Control dalam Industri Sablon. Surabaya:
UNAIR Press.
Yulianto, F. (2024). Aspek Finansial Usaha Sablon. Jakarta: Salemba Empat.