Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH PRAKTIKUM TARBIYAH

Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di hari akhir nanti. Makalah yang kami buat berjudul "Praktik sebagai wakil kepala bidang kesiswaan". Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Tarbiyah. Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Praktikum tarbiyah yaitu Mu'allimah Rodhiyana, S.Pd.I., M.Pd. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik. Karena kami sadar, makalah yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan.

MAKALAH PRAKTIKUM TARBIYAH “Praktik sebagai wakil kepala bidang kesiswaan” Dosen pengampu: Mu’allimah Rodhiyana, S.Pd.I., M.Pd. Disusun Oleh: Kelompok 8 Syaep Muhammad Fadil Akbar (3120210101) Sri rahayu (312021006) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA 2024 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Makalah yang kami buat berjudul “Praktik sebagai wakil kepala bidang kesiswaan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Tarbiyah. Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Praktikum tarbiyah yaitu Mu’allimah Rodhiyana, S.Pd.I., M.Pd. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik. Karena kami sadar, makalah yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan. Bekasi, 8 desember 2024 Kelompok DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2.1 Pengertian wakil kepala kesiswaan .................................................................... 2.2 Tugas dan fungsi wakil kepala kesiswaan .......................................................... 2.3 Program kerja wakil bidang kesiswaan .............................................................. 2.4 Administrasi wakil kepala kesiswaan ................................................................. BAB III PENUTUP ................................................................................................ 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Salah satu pengelola pendidikan tersebut adalah wakil kepala sekolah khususnya wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang merupakan termasuk komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Wakil kepala sekolah dalam bidang kesiswaan harus menyadari bahwa titik pusat tujuan sekolah adalah menyediakan program pendidikan yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikakan, pribadi dan kebutuhan kemasyarakatan serta kepentingan individu para peserta didik. Para peserta didik harus dilibatkan secara aktif dan tetap, tidak hanya di dalam proses belajar mengajar melainkan juga di dalam kegiatan lain di sekolah. Terkhusus memberi perhatian kepada minat dan bakat kreatif peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai minat dan bakat yang berbeda-beda dan telah membawa fitrahnya masing-masing, yaitu fitrah baik yang mendorong bertauhid maupun fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi bawaan seperti minat bakat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian wakil kepala kesiswaan ? 2. Apa tugas dan fungsi wakil kepala kesiswaan ? 3. Bagaimana program kerja wakil bidang kesiswaaan ? 4. Bagaimana administrasi wakil kepala kesiswaan ? 1.3 Tujuan Masalah Tujuan dari makalah ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui pengertian wakil kepala kesiswaan ? 2. Untuk mengetahui tugas dan fungsi wakil kepala kesiswaan ? 3. Untuk mengetahui program kerja wakil bidang kesiswaaan ? 4. Untuk mengetahui administrasi wakil kepala kesiswaan ? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian wakil kepala kesiswaan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan secara umum bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam hal bimbingan, pengarahan, pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insindental. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan (Waka Kesiswaan) merupakan salah satu jabatan yang sangat penting di sekolah. Waka Kesiswaan bisa disebut sebagai ujung tombak dalam perkembangan Pendidikan di sekolah setelah kepala sekolah. Waka Kesiswaan memiliki peran penting dan sangat krusial khususnya pada bidang Kedinasan. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi maju dan tidaknya sebuah lembaga pendidikan, salah satunya inovasi dan kesungguhan seorang wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan. Dalam melangkah maju tersebut tentunya harus dibuktikan dengan dokumen yang bisa dipertanggung jawabkan Baik yang bersangkutan dengan Lingkungan Sekolah, Pendidik dan Kesiswaan. 2.2 Tugas dan fungsi wakil kepala kesiswaaan • Tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Dalam hal mengelola kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan membantu kepala sekolah dalam beberapa hal, di antaranya yaitu: a. Melaksanakan penerimaan peserta didik baru 1) Merumuskan sistem penerimaan peserta didik baru sesuai acuan yang berlaku 2) Membentuk tim penerimaan peserta didik baru sesuai kebutuhan 3) Mengkoordinasikan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru b. Mengembangkan potensi siswa sesuai minat, bakat, kreativitas dan kemampuan 1) Mengembangkan system pengembangan potensi peserta didik sesuai minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. 2) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. c. Menerapkan sistem bimbingan dan konseling 1) Menerapkan system bimbingan dan konseling sesuai program pengembangan peserta didik. 2) Mengkoordinasikan system bimbingan dan konseling. 3) Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling. 4) Mengkoordinasikan penempatan peserta didik dan studi lanjutan. 5) Mengkoordinasikan pengawasan peserta didik. d. Menerapkan system pelaporan-pelaporan perkembangan peserta didik 1) Mengidentifikasi system pelaporan perkembangan peserta didik sesuai aturan yang berlaku. 2) Mengumpulkan dan menganalisa data perkembangan peserta didil kepada pihak-pihak terkait.1 • Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Fungsi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yaitu mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir kecuali dalam hal keuangan dan penandatanganan surat-surat yang tidak didelegasikan. Fungsi yang berkenang dengan pengembangan individualitas: Kemampuanumum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya. Fungsi yang berkenan dengan pengembangan social: sosialisasi dengan sebaya, keluarga dan lingkungan sosial (sekolah dan masyarakat). Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan: tersalur hobi, kesenangan 1 http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/al-afkar/article/download/105/101.2019-06-17. dan minatnya. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan, agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.2 Lembaga pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Oleh karena itu, materi ajar harus meliputi seluruh aspek pengembangan peserta didik baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk memenuhi hal tersebut maka pihak sekolah tidak saja berpatokan pada kurikulum yang berupa serentetan materi ajar yang ditawarkan dalam jangka tertentu. Akan tetapi lebih dari itu pihak sekolah juga harus menyediakan beberapa kurikulum yang juga berupa muatanmuatan pengalaman dan latihan peserta didik di luar jam pelajaran yang telah ditetapkan. Bagian ini disebut dengan hidden curriculum yang dapat dicontohkan seperti pembiasaan peserta didik untuk peduli terhadap lingkungan, penanaman rasa solidaritas antara mereka, pengaplikasian ajaran agama dalam kehidupan di sekolah dan sebagainya. Pembinaan hidden curriculum akhir-akhir ini banyak dilakukan lembaga pendidikan di Indonesia. Fenomenafulldy school (sekolah sepanjang hari) yang tidak saja mempelajari materi pelajaran yang sudah lazim dilaksanakan lembaga pendidikan pada umumnya. Akan tetapi lembaga pendidikan yang menerapkan system ini menekankan pada pembinaan keterampilan dan kegiatan yang mengacu pada pengembangan afektif dan psikomotorik mereka.3 Dengan memahami fungsi dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memiliki fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individual, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan harapan, pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik yang ada dalam lembaga tersebut. Selain itu, sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan kesiswaan serta pengaturan jam belajar di luar kelas, kegiatan ekstrakulikuler dan bimbingan penyuluhan berfungsi sebagai pengembangan hidden curriculum. 2 Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar, (Bandung: Alfabeta, 2015), 64. 3 Ibidh., 199. 2.3 Program kerja wakil bidang kesiswaan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertugas mengelola, memantau, dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kesiswaan, termasuk disiplin, pengembangan karakter, dan kegiatan non-akademik. Tujuan Program Kerja • Meningkatkan kualitas pembinaan siswa dalam aspek akademik dan non-akademik. • Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, disiplin, dan mendukung perkembangan siswa. Program kerja wakil bidang kesiswaan utama yaitu : A. pengembangan organisasi siswa 1. Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler : Mengembangkan variasi ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat siswa (misalnya: seni, olahraga, sains, kepemimpinan, dll), Mengadakan kompetisi antar ekstrakurikuler untuk meningkatkan semangat berorganisasi dan berprestasi. 2. Pembinaaan osis : Menyelenggarakan pemilihan pengurus OSIS secara demokratis. Membimbing OSIS dalam menyusun program kerja tahunan, Mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi pengurus OSIS (Leadership Training). B. Pembinaan Disiplin dan Tata Tertib 1. Penegakan Tata Tertib Siswa : Sosialisasi aturan sekolah kepada siswa dan orang tua, Mengawasi kepatuhan siswa terhadap tata tertib, seperti seragam, kedisiplinan waktu, dan sikap di lingkungan sekolah. 2. Pengelolaan Pelanggaran Disiplin : Menangani kasus pelanggaran tata tertib dengan pendekatan persuasif dan edukatif, Melibatkan guru bimbingan konseling (BK) dan orang tua dalam penanganan siswa yang bermasalah. C. Program Pengembangan Karakter Siswa 1. Pendidikan Karakter : Mengintegrasikan nilai-nilai karakter (seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian) dalam kegiatan sekolah, Mengadakan program khusus seperti Character Building Camp. 2. Kegiatan Keagamaan : Mengelola kegiatan keagamaan, seperti doa bersama, kajian agama, dan perayaan hari besar keagamaan, Meningkatkan toleransi beragama melalui kegiatan lintas iman. D. Kegiatan layanan siswa 1. Pengelolaan Data Siswa : Menyusun database siswa, termasuk data pribadi, kehadiran, dan prestasi. 2. Pemberian Beasiswa : Mengidentifikasi siswa yang membutuhkan beasiswa, baik internal maupun eksternal, Mengelola proses seleksi dan pendistribusian beasiswa. E. Kegiatan social 1. Program Bakti Sosial : Mengadakan kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, penggalangan dana, atau kerja bakti. 2. Pengembangan Kepedulian Lingkungan : Membimbing siswa dalam program penghijauan, kebersihan sekolah, dan pengelolaan sampah. 3. Evaluasi Program Kerja : Mengadakan rapat evaluasi setiap semester untuk menilai keberhasilan program kerja, Meminta masukan dari siswa, guru, dan orang tua untuk perbaikan program di masa depan. Dengan pelaksanaan program yang terencana dan evaluasi yang berkesinambungan, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dapat membantu menciptakan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan4. 2.4 Administrasi wakil kepala kesiswaan Administrasi kesiswaan memiliki peran penting dalam pengelolaan Lembaga pendidikan sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien5. Administrasi kesiswaan merupakan bagian integral dari manajemen sekolah yang bertanggung jawab mengelola semua aspek yang berkaitan dengan siswa, mulai 4 Widoyoko, E. P. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Pustaka Pelajar. 5 Hasana, W. (2022). Administrasi Kesiswaan di Sekolah dan Peran Guru di Dalamnya. Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan, 6(2), 100–101. dari penerimaan, penempatan, hingga pemantauan perkembangan akademik dan non- akademik mereka6. Lembaga pendidikan yang berfungsi dengan baik biasanya memiliki sistem administrasi kesiswaan yang terorganisir dengan baik, yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa7. Administrasi kesiswaan juga berperan dalam menjaga keteraturan dan disiplin di sekolah, yang pada gilirannya menciptakan atmosfer yang mendukung proses belajar-mengajar. Pelaksanaan administrasi kesiswaan merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen pendidikan yang bertujuan untuk mengelola berbagai aspek terkait siswa, mulai dari penerimaan, perkembangan, hingga kelulusan8. Administrasi kesiswaan melibatkan sejumlah kegiatan yang sistematis dan terorganisir, yang berfungsi untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman pendidikan yang optimal. Salah satu tahap awal dalam administrasi kesiswaan adalah proses penerimaan siswa baru, yang meliputi seleksi calon siswa berdasarkan kriteria tertentu, pendaftaran, dan orientasi siswa baru. Dalam tahap ini, penting untuk mencatat data pribadi dan akademik siswa secara lengkap dan akurat, karena data tersebut akan digunakan untuk memantau perkembangan siswa selama masa studi mereka. Selain penerimaan siswa baru, administrasi kesiswaan juga mencakup pengelolaan kegiatan belajar mengajar, absensi, dan disiplin siswa9. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar melibatkan penyusunan jadwal pelajaran, alokasi ruang kelas, serta pemantauan kehadiran dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran 10. Sistem absensi yang baik memungkinkan pihak sekolah untuk memantau kehadiran siswa secara real-time dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi masalah 6 Wati, M. L. K., Subyantoro, & Wagiran. (2024). Peranan Guru dalam Manajemen Peserta Didik Untuk Meningkatkan Kualitas Peserta Didik. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 10(1), 1073–1090. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3436 7 Trisnawati, S. N. I., Wahyudi, M., Hirawati, & Marasabessy, S. (2024). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Surakarta: Tahta Media Group 8 Nugroho, A. K., & Yasin, M. (2024). Konsep Manajemen Kesiswaan Dan Sumber Daya Manusia Di Era Digital. Al Wildan: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 35–47. https://doi.org/10.57146/alwildan.v2i1.1986 9 Hermawan, A. (2019). Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Administrasi Kesiswaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Al-Ulum: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(2), 53–54. 10 Yuliana, N., & Sholeha, L. K. (2024). Analisis Kinerja Guru Di SMK Bina Pemuda Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Manajemen: Jurnal Ekonomi, 6(1), 176–187. ketidakhadiran. Disiplin siswa juga menjadi fokus utama dalam administrasi kesiswaan, di mana sekolah perlu menetapkan aturan dan tata tertib yang jelas, serta mekanisme penegakan disiplin yang adil dan konsisten. Dengan demikian, lingkungan sekolah dapat terjaga kondusif untuk proses belajar mengajar yang efektif. Administrasi wakil kepala bidang kesiswaan adalah proses pengelolaan dan pengorganisasian semua kegiatan yang berkaitan dengan siswa di sekolah. Tugas ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi berbagai program yang ditujukan untuk pengembangan siswa. Administrasi kesiswaan juga mencakup dokumen penting lainnya, seperti: • Rekapitulasi absen • Prestasi • Program kerja OSIS • Administrasi keuangan ekskul • Surat pengantar kegiatan di luar sekolah • Dokumentasi kegiatan siswa Administrasi kesiswaan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa. Selain administrasi, wakasek bidang kesiswaan juga memiliki tugas-tugas lain, seperti: • Membina dan mengembangkan OSIS • Memberikan nasihat kepada pengurus dan perwakilan kelas • Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dan pengurus OSIS • Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS • Menghadiri rapat-rapat OSIS • Mengevaluasi pelaksanaan tugas OSIS Administrasi yang baik di bidang kesiswaan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dengan pengelolaan yang efektif, siswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan sosial mereka.Wakil kepala bidang kesiswaan memainkan peran kunci dalam administrasi pendidikan di sekolah. Melalui pengelolaan yang baik, mereka dapat memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Sebagai seorang supervisor kepala sekolah memiliki peran dan tanggung jawab untuk memantau, membina, dan memperbaiki proses pembelajaran disekolah maupun dikelas. Maka dari itu kepala sekolah harus menguasai perangkat kemampuan guru serta kekmpuan yang didapat memlui pendidikan dan pelatihan supaya mereka siap mengemban peran dan tanggung jawabnya dengan baik. Mulyasa menjelaskan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang khusus untuk membantu para guru agar dapat menggunakan penegtahuan dan kemampuannya untuk membrikan layanan yang terbaik kepada orang tua/ wali peserta didik dan tentunya berupaya untuk menjadikan sekolah sebagai tempat masyarakat untuk belajar lebih efektif.11 11 Mu’allimah Rodhiyana , Nurul Izzatun Nabillah , Nurul Janah , Nur Bayyiti Hanifah 4Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, JIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol 2 No 2 Maret 2024 HAL. 125 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Praktik sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menuntut kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan empati untuk mengelola siswa secara holistik. Wakil kesiswaan bertugas mengelola seluruh aspek yang berkaitan dengan siswa, termasuk disiplin, pembinaan organisasi, pengembangan karakter, dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini memastikan siswa mendapatkan pendidikan yang seimbang antara akademik dan non-akademik. Dengan melaksanakan program-program seperti penguatan pendidikan karakter, kegiatan sosial, dan keagamaan, wakil kesiswaan menjadi kunci dalam membentuk siswa yang disiplin, bertanggung jawab, dan berintegritas. Dalam praktiknya, wakil kesiswaan juga bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik siswa, menangani pelanggaran tata tertib, serta memberikan bimbingan untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa. Dengan melaksanakan praktik-praktik tersebut secara konsisten, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pertumbuhan siswa secara optimal, baik dalam aspek akademik, karakter, maupun sosial. DAFTAR PUSTAKA Hasana, W. (2022). Administrasi Kesiswaan di Sekolah dan Peran Guru di Dalamnya. Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan, 6(2), 100–101. Hermawan, A. (2019). Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Administrasi Kesiswaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Al-Ulum: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(2), 53–54. http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/al-afkar/article/download/105/101.2019-06-17. Manusia Di Era Digital. Al Wildan: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 35– 47. https://doi.org/10.57146/alwildan.v2i1.1986 Mu’allimah Rodhiyana , Nurul Izzatun Nabillah , Nurul Janah , Nur Bayyiti Hanifah 4Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, JIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol 2 No 2 Maret 2024 HAL. 125 Trisnawati, S. N. I., Wahyudi, M., Hirawati, & Marasabessy, S. (2024). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Surakarta: Tahta Media Group Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar, (Bandung: Alfabeta, 2015), 64. Wati, M. L. K., Subyantoro, & Wagiran. (2024). Peranan Guru dalam Manajemen Peserta Didik Untuk Meningkatkan Kualitas Peserta Didik. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 10(1), 1073–1090. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3436 Widoyoko, E. P. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Pustaka Pelajar. Yuliana, N., & Sholeha, L. K. (2024). Analisis Kinerja Guru Di SMK Bina Pemuda Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Manajemen: Jurnal Ekonomi, 6(1), 176–187.