PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Agustina Zubair
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah.
Definisi komunikasi
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Agustina Zubair
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Karakteristik dan Fungsi Komunikasi
Dosen: Ms. Agustina Zubair
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses, Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar)
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi
Komunikasi bersifat simbolis, Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Komunikasi bersifat transaksional, Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
Fungsi Komunikasi secara umum
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
2. Tidah terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang
9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan.
FUNGSI KOMUNIKASI
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.
FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.
FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.
FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
Pengertian Komunikasi
Dosen Ms. Agustina Zubair
Pada perang dunia ke II komunikasi belum dianggap sebagai sebuah ilmu dan hanya dianggap sebagai sebuah proses sosial. Dimasa ini baru di mulai penelitian penelitian mengenai komunikasi dan efek dari komunikasi tersebut.
Proses komunikasi adalah:
Komunikator -> Pesan (bisa berupa lisan maupun tulisan -> media -> komunikan-> efek -> perilaku
Hakekat Komunikasi
Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.Menurut Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan:
Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1 (1927).Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan leaflet mengenai perang.
Kurt lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik. Lewin juga meneliti individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan individu-individu yang berada pada kelompok (members group). Soearang ahli psikologi.
Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran film berbeda kepada 2 kelompok berbeda, dan melihat efek dari film tersebut terhadap individu. Kredibiltas terdiri dari 1. Expert (ahli dalam bidang tersebut) 2. Competency (memiliki kompetensi) 3. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidang nya) 4. Trust (harus bisa di percaya)
Paul F.Lazarsfeld mengungkapkan hubungan antara status sosial, ekonomi, mass media exposure dan pengaruh interpersonal atau efek pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku. Beliau seorang ahli matematika Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut memberikan contoh bagaimana menjelaskan sistem komunikasi dalam konteks proses sosial.
Komunikasi sebagai Peristiwa Dalam hal ini komunikasi mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi
massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media dan tanpa media.
Komunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan.
Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting. Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran.
Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil.
Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Deadline 8 October 2006
Komunikasi sebagai fungsi sosial, menunjukan bahwa komunikasi penting untuk membagun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelansungan hidup untuk memperoleh kebahagian dan terhindar dari tekanan.
Tugas ini adalah mengenai konsep diri, bagaimana sifat sifat kita dari sekitar umur 5 tahun hingga sekaran, mengenai pandangan pandangan kita selama ini, sumber bisa dari diri sendiri bisa dari orang sekitar
berikut isi dari tugas ku
Be 100%
Beberapa waktu yang lalu seorang teman saya pernah bertanya, “Emma, can you be 100%?” Pertama saya tidak mengerti maksud dari pertanyaan tersebut, kemudian dia menjelaskan, maksud dari be 100% adalah jujur terhadap diri sendiri dan jujur kepada orang lain mengenai segala macam yang kamu pikirkan rasakan dan alami, pada saat itu saya langsung menjawab, maaf tidak bisa.
Saya terbiasa menyimpan semua masalah saya sendiri, Saya sangat jarang bercerita mengenai saya kepada orang lain, menurut saya masalah saya adalah untuk saya, bukan untuk membuat orang lain pusing. Oleh kerena itu menjadi jujur tentang diri sendiri kepada orang lain, hal ini yang paling sulit untuk saya, karena saya sering menipu diri sendiri dengan menanggap Saya tidak punya masalah apapun.
Tugas mengenai aktualisasi diri ini mengingatkan saya kembali pada pertanyaan tersebut, karena inti dari tugas ini adalah mengenali diri sendiri dan jujur mengenai diri sendiri.
Sifat dan tindakan yang kita ambil sekarang berdasarkan atas pengalaman pengalaman kita di masa lalu, mungkin sikap kita berubah seiring dengan waktu dan melalui pembelajaran yang cukup panjang.
Masa Kecil Saya
Saya anak bungsu dari 6 bersaudara, saya mempunyai 4 orang kakak laki laki dan 1 orang kakak perempuan. Keluarga saya cukup mapan, kelauraga kami di didik dengan ajaran Islam yang cukup keras. Ibu saya seorang guru agama, beliau sudah mengajar sejak umur 14 tahun. Pengetahuan nya sangat luas dan sikap beliau sangat tegas, dan keras untuk beberapa aturan. Ayah saya seorang pecinta buku, beliau memiliki sebuah perpustakaan pada saat menikah dengan ibu, tapi seiring denga perkembangan waktu ayah saya merubah mata pencariannya menjadi pedagang. Sebagai anak paling muda, aku hampir selalu dapat yang aku inginkan, orang tua saya berusaha memenuhi apapun yang saya inginkan.
Walaupun saya termasuk dimanja, saya tidak pernah dekat baik dengan ayah saya maupun Ibu saya, mereka sibuk dengan kegiatan masing masing, dan 5 orang anak yang lain. Tapi saya memang tidak pernah ditelantarkan, Saya punya pengasuh yang khusus untuk saya. Ibu selalu menemani saya belajar, tapi ibu tidak pernah meminta saya buat bercerita.
Kita memang tidak mampu mengingat masa kecil kita dengan baik, kita cuma bisa tahu dari orang orang yang dekat dengan kita. Sewaktu umur 2 tahun saya pernah masuk rumah sakit, di rawat di ICCU dan berada dalam kondisi koma, saya sama sekali tidak bisa mengingat kejadian itu karena saya masih terlalu kecil. Yang saya tahu dari orang orang adalah saya membuat orang repot harus mengurusi saya, ayah ibu, kakak kakak, bahkan sampai karyawan karyawan ayah saya. Pada waktu itu kondisi keuangan rumah dalam keadaan baik, tapi semua nya harus di gunakan sebagai biaya pengobatan saya.
Sesuai dengan tugas ini saya bertanya kepada ke lima kakak saya tentang bagaimana saya waktu masih kecil
Ekky (kakak tertua) “Waktu kecil kolokan, manja, cengeng, pemarah”
Ella (Kakak kedua) “Cengeng pemarah”
Alwi (kakak ketiga) “Suka nangis, mau menang sendiri, pemarah”
Hasan (kakak keempat) “Manja, pemarah”
Erik (kakak ke lima) “Manja”
Ayah saya ”Manja”
Dari ke enam orang yang dekat dengan saya mereka bilang saya manja, cengeng dan pemarah. Kalau sifat manja saya memang saya sudah tau dari saya masih kecil, dan saya akui sewaktu kecil saya sering menangis, saya ingat sekali setiap saya menangis kakak kakak saya aku tertawa atau marah, jadi saya saya selalu berusaha untuk tidak menangis di depan siapapun.
Pemarah, saya terbiasa langsung bicara apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya, dan bisa jadi saya langsung marah, mungkin ini juga di dukung oleh sifat manja dan ego sebagai anak bungsu.
Lingkungan kecil saya tertutup, saya tidak mempunyai teman selain teman teman di sekolah, dan itupun saya tidak pernah bermain bersama di luar jam sekolah, salah satu nya adalah perbedaan sosial, saya mendapat keberuntungan berada di lingkungan sosial yang sedikit lebih tinggi, dan mungkin hal ini yang membuat teman teman saya “malas” bermain dengan saya. Semua ini berubah seiring dengan waktu, lingkungan dan tingkat sosial tidak terlalu di permasalahkan setelah saya beranjak remaja.
Masa remaja
Banyak orang bilang masa ini adalah masa yang paling rentan, karena akan membentuk karater dari seseorang. Saya mempunyai seorang Ibu yang sangat pintar tegas dan bijaksana. Beliau memiliki aturan aturan, tapi beliau tidak pernah memaksa. Beliau mendidik dengan memberikan contoh, melindungi dari hal hal yang tidak baik. Misalnya saja untuk urusan rokok, beliau cuma bilang tidak suka kalau anak nya merokok, dan tidak pernah memberikan ancaman apapun, tapi beliau melindungi anak anak nya dari rokok dengan tidak mengijinkan siapapun untuk merokok didepan anak anak nya. Ibu mendidik kami dengan baik, kami semua bisa berhasil dalam pendidikan atas didikan dan kebebasan dari beliau.
Masa Kuliah
Saya kuliah di Universitas Indonesia, diploma program Administrasi perkantoran dan Sekretari. Sebenarnya ini tidak murni keinginan saya, tapi atas bujukan ibu saya akhirnya mau kuliah disini. Saya tidak mengalami banyak kesulitan, kuliah Sekretaris adalah hal yang mudah buat saya, nilai nilai yang saya dapatkan termasuk bagus. Di tahun ini saya merasa paling dekat dengan Ibu, pada saat itu Ibu sudah tidak terlalu sibuk dengan kegiatan mengajar, kakak kakak yang lain juga sudah mulai sibuk dengan kuliah dan bekerja di lain kota.
Pada tahun kedua Ibu saya meninggal dunia, suatu hal yang paling membuat saya shock karena ibu menginggal tiba tiba tanpa adanya sakit karena serangan jantung. Padahal pada pagi hari nya saya masih berbincang dan bertengar denga beliau, dan pada jam 10 saya harus berhadapan dengan jenazah beliau.
Saya berusaha untuk kuat, saya masih memiliki ayah dan 5 orang kakak. Karena banyak yang berkata kepada saya, semua terjadi kerena kehendak ALLAH SWT, dan pasti ada hal baik dari semua kejadian
Setelah masa kuliah
Saya berhasil lulusan dengan nilai sangat memuaskan, dan berhasil bekerja di suatu perusahan yang cukup lumayan. Pada tahun yang sama Ayah saya membuat 2 keputusan, kita sekeluarga harus pindah rumah, dan 2 tahun setelah kepergian Ibu, ayah menikah lagi. Saya tidak pernah punya masalah dengan ayah saya, saya biasa bermanja dengan beliau. Tapi saya tidak pernah bercerita mengenai masalah pribadi saya kepada beliau. Saya sedikit kecewa dengan 2 keputusan beliau. Tapi sebagai seorang anak yang masih ikut dengan orang tua saya harus mengikuti kemauan beliau.
Pada tahun pertama kepergian ibu, kamu sekeluarga menjadi cukup dekat, tapi ditahun tahun selanjut nya semua kembali sibuk dengan urusan masing masing. 2 orang kakak saya mengambil keputusan untuk meninggalkan rumah karena tidak mau ngikuti salah satu aturan dari almarhumah ibu. Kakak saya yang perempuan menikah dan sibuk dengan keluarganya, kakak tertua saya memutuskan untuk pindah kota agar lebih dekat dengan pekerjaannya (setelah 5 tahun baru saya ketahui alasan sebenarnya kenapa dia pindah kota). Kakak saya yang satu juga menikah dan sibuk dengan keluarganya.
Saya dan pekerjaan
Dipekerjaan saya tidak punya banyak masalah, sebagai seorang anak yang memiliki masalah sosialisasi sewaktu kecil, saya banyak belajar tentang pergaulan dan kemudian dianggap sebagai orang yang sangat ramah. Walau saya akui saya sangat ceroboh, tapi saya berusaha untuk memperbaiki diri. Saya dianggap sebagai orang yang bisa menyimpan rahasia, karena pekerjaan saya menuntut hal tersebut. Saya juga seorang pendengar yang baik, banyak teman saya yang mengakui hal ini. Saya sangat sabar, pekerjaan saya menuntut saya menajdi orang yang pertama disalahkan apabila terjadi sesuatu masalah, saya juga harus berurusan dengan begitu banyak tipe orang dan atasan, dan saya tidak boleh menunjukan kekesalan apabila berhadapan dengan mereka.
Saya dan cinta
Hal yang paling saya tidak percayai didunia adalah adanya cinta. Cinta yang saya maksudkan disini adalah cinta terhadap manusia. Teman saya pernah berkata kepada saya bahwa cinta adalah perasaan yang datang dari hati. Tapi menurut saya cinta itu adalah keegoisan sesaat. Datang dari emosi yang tidak terkontrol yang pada akhirnya membuat sesorang menjadi buta dan tuli, dan berahir pada sebuah tindakan bodoh. Menurut saya cinta adalah sesuatu yang pasti akan ditinggalkan dan dilupakan.