Academia.eduAcademia.edu

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK Di susun oleh : Mutia Auliyah (15919060) UNIVERSUTAS ISLAM INDONESIA JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI 2017 Lakuakan explorasi tentang : Sejarah Forensics Science Asal mula kata forensik berasal dari bahasa latin “forensis” yang berarti “dari luar” dan serumpun dengan kata forum yang berarti “tempat umum” adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. sejarah forensik dimulai pada masa pemerintahan Romawi, dimana tuntutan pidana yang berarti mempresentasikan sebuah kasus di hadapan sekelompok orang dalam forum atau diskusi umum dimana terdakwa maupun penggugat akan mempresentasikan masing-masing berdasarkan sisi mereka dengan membawa bukti hukum yang terkait. Seiring berjalan waktu ilmu forensik semakin berkembang, sehingga Investigasi kriminal dan percobaan berat dengan mengandalkan pemaksaan dalam pengakuan dan kesaksian kesaksian semakin berkurang misalnya, Archimedes (287- 212 SM) menemukan sebuah metode untuk menentukan volume benda yang ditemukan ketika mendapat perintah dari Raja Hiero II untuk menentukan apakah beberapa emas telah diganti dengan perak oleh tukang emas tidak jujur. Dengan menggunakan hukum perpindahan, maka terbukti tukah emas yang membuat mahkota telah mengganti beberapa emas dengan perak pada mahkota tersebut. Hukum terebut juga disebut hukum Archimedes yang berbunyi Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Abad ke 16 Eropa, ilmu forensik mulai berkembang dimana pada saat itu praktisi medis dalam pengaturan tentara dan universitas mulai melakukan pengumpulan informasi tentang penyebab kematian dan cara kematian tersebut. Abad ke 18, perkembangan secara logis sudah mulai ada dengan adanya investigasi kriminal yang menjadi lebih berbasis bukti, rasional prosedur, penggunaan penyiksaan untuk memaksa pengakuan yang dibatasi, dan kepercayaan sihir dan kekuatan lain dari okultisme sebagian besar berhenti untuk mempengaruhi keputusan pengadilan. Beberapa Runtun Waktu Forensics Science. Pada abad 44 sebelum masehi, menyusul kasus pembunuhan Julius Caesar, bahwa dokter yang hadir menyatakan bahwa dari 23 luka yang ditemukan di tubuh hanya satu bagian yang parah (fatal). Kemudian, Pada abad ke-5 masyarakat Jerman dan Slavia diyakini menjadi tonggak pertama yang membuat undang-undang bahwa para ahli medis harus digunakan untuk menentukan penyebab kematian. Lalu, di 1247 buku teks pertama pada kedokteran forensik telah diterbitkan di Cina yang antara lain terkait hal-hal mendokumentasikan prosedur yang harus dilakukan ketika menyelidiki kematian yang bersifat mencurigakan. Pada tahun 1887, Coroners act memastikan bahwa keseluruhan bagian dari aturan koroner adalah untuk menentukan keadaan dan penyebab medis dari suatu kematian mendadak, kekerasan dan tidak wajar. Pada tahun 1932, ketua kedokteran hukum di Harvard telah didirikan. Cabang Bidang Ilmu dari Forensics Science Forensic science sendiri memiliki banyak cabang ilmu yang menerapkan metode-meode sains sesuai dengan bidangnya, Forensik patologi – bidang ilmu yang mempelajari terkait prinsip-prinsip kedokteran dan patologi yang diterapkan untuk menentukan penyebab kematian atau cedera, Forensik akuntansi – sebuah studi dan interpretasi dari suatu bukti akuntansi. Forensik antropologi – suatu aplikasi dari ilmu antropologi fisik, biasanya untuk pemulihan dan identifikasi dari jenazah manusia yang berupa tulang belulang. Forensik arkeologi – penerapan kombinasi teknik arkeologi dan ilmu forensik Forensik kimia – suatu bidang ilmu yang melakukan deteksi dan identifikasi obat-obatan biasanya obat-obatan terlarang. Analisis DNA forensik – pemeriksaan DNA untuk menjawab pertanyaan forensik seperti hubungan ayah/ibu atau menempatkan tersangka di TKP Forensik entomologi – pemeriksaan serangga di, pada, dan di sekitar korban manusia untuk membantu dalam penentuan waktu atau lokasi kematian. Dan cabang ilmu lainnya. Khususnya akuntansi forensik Khususnya dalam bidang Akuntansi, forensi merupakan penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk menyelesaikan hukum di dalam atau di luar pengadilan. Akuntansi forensik adalah pebnerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan, di sektor publik maupun privat. Akuntansi forensik dipraktikan dalam bidang yang luar, seperti: Dalam penyelesaian sengketa antar individu. Di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup atau yang memperdagangkan saham atau obligasi di bursa, joint venture, special purpose companies. Di perusahaan yang sebagian atu seluruh sahamnya dimiliki negara, baik dipusat maupun daerah (BUMN, BUMD). Di departemen/kementerian, pemerintah pusat dan daerah, MPR, DRP/DPRD, dan lembaga-lembaga negara lainnya, mahkamah (seperti Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Yudisial), komisi-komisi (sperti KPU dan KPPU, yayasan, koperasi, Badan Hukum Milik Negara, Badan Lauyanan Umum, dan seterusnya. Disiplin dan profesi forensik lainnya Dalam percakapan sekari-hari, orang awam akrab dengan istilah dokter forensik dan laboraturium forensik (disingkat labfor) Forensic anthropologist Specialist who can determine whether or not bones pr other remains are human in origin and, if so, reveal details about how the victim died and how they appeared in life. Forensic chemist Specialist in the analyses of drugs, dyes, paint samples and other chemicals involvesd in crimes. Forensic dentist Specialist in examining the teeth of murder or accdent victims for idenfification purposes, and for comparison with bite-mark evidence at crime scenes. Forensic document investigator Specialist in examining forget documents and forged signatures Forensic entomologist Specialist in different types of insect life which may be found on corpses or at murder scenes, as an indication of the time, season an weather when a crime may have been committed Forensic geologist Specialist in the characteristics of soil samples, and what these can reveal in terms of the movement of a victim or suspect Forensic pathologist Specialist pathologist responsible for carrying out autopsies of murder victims and recording of evidence found on or in the body as to the manner and time of death Forensic photographer Specialist who record forensic evidence on film at the crime scene or in the forensic laboratory Forensic psychiatrist/psychologist Exoerts who evaluate a murder scene and victim to produce a possible psychological profile of the murderer Forensic serologist Specialist uin the study pf blood and other bodily fluids in addition to DNA for identifying suspects Berikan ulasan tentang Locard Exchange Principle, Daubert Kriteria dan Frye Standard Locard Exchange Principle (LEP) Locard Exchange Principle (LEP) adalah sebuah konsep yang dikembangan oleh Dr. Edmond Locard  pada tahun (13 Desember 1877 – 4 Mei 1966) . Dr. Edmond Locard adalah seorang pelopor dalam ilmu forensik yang dikenal sebagai Sherlock Holmes Perancis. Ia merumuskan prinsip dasar ilmu forensik sebagai: “Setiap kontak meninggalkan jejak”. Locard berspekulasi bahwa setiap kali kita melakukan kontak dengan orang lain, tempat, atau benda hal tersebut dapat menghasilkan pertukaran bahan fisik yang dapat meninggalkan segala macam bukti, termasuk DNA, sidik jari, jejak kaki, rambut, sel-sel kulit, darah, cairan tubuh, potongan pakaian, serat dan banyak lagi. Pada saat yang sama, mereka juga akan mengambil sesuatu dari adegan yang berkaitan mereka. Intinya seorang ahli forensik harus dapat mengungkap kejadian sipelaku kejahatan dan kemanapun sipelaku melangkah, apapun yang sipelaku sentuh, apapun yang sipelaku tinggalkan baik secara sadar maupun tidak akan dapat menjadi saksi bisu kejahatan dan seorang investigator harus dapat mengumpulkan, mempelajari dan memahami hal tersebut untuk dapat mengungkap kasus dan kejadian dari bukti-bukti yang sipelaku tinggalkan. Ketika kejahatan telah terjadi, tujuan dari Crime Scene Investigator adalah untuk mengenali, dokumen, dan mengumpulkan bukti-bukti dari kedua tempat kejadian, dan apa pun atau siapa pun yang mungkin telah datang dalam kontak dengan TKP. Pemecahan kejahatan kemudian tergantung pada kemampuan peneliti untuk mengumpulkan bukti untuk membentuk gambaran tentang apa yang terjadi. Daubert Kriteria Daubert Kriteria merupakan Standar yang digunakan oleh hakim untuk membuat penilaian awal apakah kesaksian ilmiah seorang ahli didasarkan pada penalaran atau metodologi yang ilmiah yang valid dan dapat benar diterapkan pada fakta- fakta yang dipermasalahkan. Berdasarkan standar ini, faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan apakah metodologi berlaku adalah: Apakah teori atau teknik tersebut dapat dan telah diuji; Apakah telah mengalami peer review dan publikasi; Tingkat kesalahan yang diketahui atau potensi; Keberadaan dan pemeliharaan standar mengendalikan operasinya; dan Apakah telah menarik penerimaan luas dalam komunitas keilmuan yang relevan. Untuk mengetahui tentan penjelasan lebih rinci terhadap penerapan dari daubert kriteria dapat di Lihat pada Daubert v. Merrell Dow Pharmaceuticals, Inc., 509 US 579 (1993). The Daubert standar tes saat ini telah digunakan di pengadilan federal dan beberapa pengadilan negara. Penerapan Kriteria Daubert pada proses hukum yang terdapat pada Pengadilan dilakukan untuk mengamati kekhawatiran atas bukti yang dapat goyah, dan presentasi bukti sebaliknya dan instruksi-hati pada beban pembuktian. Di banyak negara, kesaksian ahli ilmiah sekarang tunduk pada standar Daubert ini. Tetapi beberapa negara masih menggunakan modifikasi dari standar Frye. Pada tahun 1993, Daubert v. Merrell Dow Pharmaceuticals, Inc. 509 US 579 (1993), Mahkamah Agung akhirnya menjelaskan bahwa ketika bukti dari ahli yang ditawarkan di hadapan pengadilan, hakim, adalah bukti yang berdasarkan "pengetahuan ilmiah" setelah penyampaian bukti tersebut dilakukan maka penggugat yang menantang diterimanya kesaksian, harus bertindak sebagai untuk menentukan apakah bukti yang disodorkan adalah bukti yang dapat diandalkan", Apakah itu adalah bukti yang dapat dipercaya secara ilmiah dan dapat berlaku Frye Standard Frye Standard adalah bukti ilmiah akan dapat digunakan dalam pengadilan jika barang bukti tersebut diterima oleh para ahli dalam bidang yang sesuai dengan barang bukti tersebut. Hal ini terkait dengan prosedur, prinsip dan tehnik yang dapat diajukan dalam sidang kasus di pengadilan. Dalam penerapan Frye Standard harus menyediakan sejumlah pakar / ahli untuk memberi keterangan kepada hakim. Bagaimanalah keterkaitannya dengan bidang akuntansi forensik Hubungan LEP Dengan Audit Forensik Akuntansi Seperti yang telah dikemukaan pada pengertiaan dari LEP dimana hal tersebut sangat berhungan dengan prinsip dasar ilmu forensik. Dalam masyarakat kata – kata forensik identik sebuah aktifitas pencarian bukti kejahatan dengan meneliti sebuah obyek yait mayat, hal ini bisa dibenarkan apabila yang mempelajari adalah ilmu dibidang kedokteran forensiknya. Akan tetapi beda halnya kalau kita berbicara dengan Akuntansi forensik. Pada Akuntansi forensik obyek yang di teliti atau di telusuri adalah sebuah data dan informasi keuangan. Akuntansi forensik adalah praktik khusus bidang akuntansi yang menggambarkan keterlibatan yang dihasilkan dari perselisihan aktual atau yang di antisipasi. Akuntan forensik juga disebut sebagai auditor forensik atau auditor investigasi dan harus memberikan bukti-bukti pada proses persidangan (Crumbley, Lester and Smith 2005). LEP merupakan konsep dasar dalam melakukan investigasi dalam akuntansi forensik. Dengan prinsip LEP ini menjadi sebuah gambaran bagi seorang Investigator apa yang harus dilakukan oleh untuk mencari, mengumpulkan, memelihara dan menganalisa Bukti yang ditemukan untuk membantu penyelesaikan di persidangan. Contohnya : (Dalam Akuntansi Forensik) apabila kita memasukkan data keuangan ke dalam flashdisk atau laptop maka akan ada jejak dimana flashdisk tersebut telah di masukkan data walaupun data tersebut telah di hapus maupun di format. Dan apabila kita mengakses sebuah situs internet maka akan ada jejak/ history nya. Summary Buku Expert fraud investigation, by Tracy L. Coenen. Buatlah summary bab dari buku tersebut Buatlah tulisan ringkasan yang menjelaskan tentang fungsi Hash-file Signature dan Timestamp (MAC) a. Fungsi Hash Dalam komunikasi jaringan data integrity atau kesatuan (keutuhan) data menjadi salah satu perhatian utama, bagaimana metoda untuk menjamin bahwa data yang dikirim akan sama dengan data yang akan diterima sehingga dapat dipastikan ketika data dalam perjalanan tidak mengalami alteration atau pengubahan baik dikarenakan kegagalan jaringan atau dikarenakan virus, worm, malware, dan program sejenisnya atau bahkan campur tangan orang lain (man in the middle attack). Cryptographic Hash Function adalah suatu fungsi dengan inputan yang berubah-ubah panjangnya (atau sangat panjang) dan memetakannya sehingga menghasilkan output yang pendek dan panjang nya tetap. Hash functions berawal dari ilmu komputer, dimana dibutuhkan sebuah fungsi yang berguna untuk mengkompresi sebuah string dengan panjang yang berubahubah menjadi sebuah string tetap yang lebih pendek. Hash functions digunakan untuk menentukan secara keseluruhan tempat penyimpanan yang mungkin dari sebuah file. b. File Signatures Dalam komputasi, tanda tangan file (File Signatures) data yang digunakan untuk mengidentifikasi atau memverifikasi isi file. Secara khusus, mungkin merujuk kepada : Berkas magic number: byte dalam file yang digunakan untuk mengidentifikasi format file; umumnya urutan pendek byte (sebagian besar adalah 2-4 byte panjang) ditempatkan pada awal file; Berkas checksum atau lebih umumnya hasil dari fungsi hash atas isi file: data yang digunakan untuk memverifikasi bahwa integritas isi file, umumnya terhadap kesalahan transmisi atau serangan berbahaya. Tanda tangan dapat dimasukkan pada akhir file atau dalam file terpisah. Ini adalah daftar dari File Signatures, data yang digunakan untuk mengidentifikasi atau memverifikasi isi file. Tanda tangan tersebut juga dikenal sebagai nomor ajaib dan dijelaskan lebih lanjut dalam jumlah Sihir (pemrograman) artikel. Banyak format file biner tidak dimaksudkan untuk dibaca sebagai teks. Jika file tersebut sengaja dipandang sebagai file teks, isinya akan dimengerti. Namun, terkadang signature file bisa dikenali ketika ditafsirkan sebagai teks. Kolom ISO 8859-1 menunjukkan bagaimana signature file muncul ketika ditafsirkan sebagai teks dalam umum ISO 8859-1 encoding. Fungsi Timestamp Time Stamp adalah catatan waktu dalam komputer yang berupa tanggal dan jam dimana sebuah kejadian itu terjadi. Setiap file di dalam komputer mempunyai time stamp yang berbeda – beda. Fungsi dari Time Stamp merupakan penandaan sah sebuah bukti digital dalam keseluruahan tahapan penyidikan. Time stamp diperoleh dari pihak ketiga (Otoritas Time Stamp). ini akan digunakan untuk membuktikan ketika staff mengakses barang bukti digital pada setiap tahapan investigasi forensik. Buatlah tulisan seputar paper (MAC) dan kaitannya dengan akuntansi forensic (youtobe, wikipedia) Kaitan MAC dengan akuntansi forensic MAC adalah potongan metadata sistem file yang mencatat kapan kejadian tertentu yang berkaitan dengan file komputer terjadi paling akhir. Peristiwa biasanya digambarkan sebagai "modifikasi" (data dalam file telah dimodifikasi), "akses" (beberapa bagian dari file telah dibaca), dan "perubahan metadata" (hak akses atau kepemilikan file telah dimodifikasi), walaupun akronimnya Berasal dari struktur "mtime", "atime", dan "ctime" yang dikelola oleh sistem berkas Unix. Sistem file Windows tidak memperbarui ctime saat metadata file diubah. Alih-alih menggunakan field untuk mencatat waktu ketika sebuah file dibuat, dikenal sebagai "creation time" atau "birth time". Beberapa sistem lain juga mencatat waktu kelahiran untuk file, namun tidak ada nama standar untuk metadata ini; ZFS, misalnya, menyimpan waktu kelahiran di lapangan yang disebut "crtime". Waktu MAC biasanya digunakan dalam forensik komputer. Nama Mactime awalnya diciptakan oleh Dan Farmer, yang menulis sebuah alat dengan nama yang sama.