Academia.eduAcademia.edu

Curah Hujan

• Unsur iklim adalah suhu, kelembapan, radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara, kecepatan angin, dan curah hujan. • Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi • Satuan Curah Hujan adalah mm atau inch • Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter • Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1971-2000).

Curah Hujan • Unsur iklim adalah suhu, kelembapan, radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara, kecepatan angin, dan curah hujan. • Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi • Satuan Curah Hujan adalah mm atau inch • Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter • Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1971- 2000). Sifat hujan dibagi 3 katagori :  Diatas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rataratanya.  Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85%--115% terhadap rata-ratanya.  Dibawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rataratanya.  Jumlah curah hujan diukur sebagai volume air yang jatuh di atas permukaan bidang datar dalam periode waktu tertentu, yaitu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Tinggi air ini umumnya dinyatakan dengan satuan milimeter (Nawawi 2001).  Hal yang penting adalah; untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal, yaitu harga rerata cuaca selama 30 tahun. Angka 30 tahun merupakan persetujuan internasional. Alat penakar hujan tipe observatori 3 klasifikasi iklim yang biasa digunakan di Indonesia : 1. Koppen digunakan untuk iklim pada tumbuhan/vegetasi 2. Schmidth-Ferguson digunakan untuk iklim kehutanan dan perkebunan. 3. Oldeman digunakan untuk iklim lahan pertanian pangan. Menurut Schmidth-Ferguson dan juga biasa digunakan Mohr (1933) membagi klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan, didasarkan pada jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah yang dihitung sebagai nilai rata-rata dalam waktu yang lama.  Bulan kering adalah bulan dengan curah hujan kurang dari 60 mm.  Bulan lembap adalah bulan dengan curah hujan 60-100 mm  Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm Dengan membagi data curah hujan bulanan terhadap jumlah hari hujan akan didapat data curah hujan harian data curah hujan tbulanan selama 28 tahun No Tahun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Total 1 1986 273 276 618 448 382 352 353 108 410 350 629 304 6489 2 1987 402 487 458 373 272 131 510 239 284 524 474 399 6540 3 1988 482 239 639 286 298 239 116 385 413 417 441 312 6255 4 1989 273 461 222 315 319 273 295 215 252 376 662 342 5994 5 1990 166 260 259 379 193 226 399 177 210 460 462 657 5838 6 1991 266 447 441 376 486 216 334 334 600 775 920 710 7896 7 1992 112 427 194 350 434 174 336 513 297 458 330 404 6021 8 1993 287 416 413 425 443 360 403 152 363 397 557 441 6650 9 1994 475 217 491 395 304 246 101 299 264 356 679 299 6120 10 1995 257 263 373 256 623 249 246 609 473 560 598 339 6841 11 1996 230 345 264 557 81 292 599 400 197 670 286 331 6248 12 1997 120 57 244 420 294 82 228 282 157 174 349 229 4633 13 1998 387 231 211 367 255 155 402 717 294 738 764 804 7323 14 1999 311 302 364 302 176 192 380 357 398 853 504 582 6720 15 2000 233 207 300 229 240 223 472 362 651 331 798 682 6728 16 2001 335 266 285 492 181 397 321 373 479 335 231 199 5895 17 2002 178 440 496 318 900 118 409 303 390 463 738 424 7179 18 2003 515 366 284 430 93 298 201 920 420 533 572 290 6925 19 2004 373 196 457 380 283 227 205 283 407 188 458 273 5734 20 2005 223 191 274 174 121 227 327 768 311 1055 613 491 6780 21 2006 468 427 371 477 192 186 221 365 531 698 439 533 6914 22 2007 144 248 407 392 412 68 131 475 442 123 546 481 5876 23 2008 190 358 252 394 198 288 715 302 321 476 584 435 6521 24 2009 209 474 508 360 353 147 186 281 382 342 489 384 6124 25 2010 158 259 657 342 283 312 435 302 419 356 365 215 6113 26 2011 212 324 329 375 324 205 346 334 525 463 423 330 6201 27 2012 238 310 382 436 301 341 326 423 229 414 733 478 6623 28 2013 125 331 208 351 274 138 268 112 413 342 347 242 5164 637 735 867 867 726 530 772 866 878 1102 1249 968 14862 Rerata Gambar 4.1. Fluktuasi curah hujan tahunan di wilayah telitian untuk tahun 1986 sampai 2013 Dengan menghitung data curah rata-rata di suatu area akan dapat dihitung volume air yang masuk di suatu DAS Cth : -Curah hujan bulanan daerah x = 200 mm per bulan - Luas DAS A = 1500 ha = 1500 x 10.000 = 15.000.000 m2 - Air yang masuk ke DAS A adalah 15.000.000 m2 x 200 mm = 3.000.000 m3 per bulan . WATER BALANCE Air yg masuk dalam DAS = air run-off + air terinfiltrasi + air terevaporasi