TUGAS MANAJEMEN
Lingkungan spesifik meliputi kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer, dan secara langsung relevan dengan pencapaian organisasi. Kekuatan utama yang membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan. Berikut contoh dari lingkungan spesifik:
Pelanggan (Customer)
Pelanggan adalah instansi, lembaga, organisasi ataupun orang yang membeli produk atau jasa perusahaan secara rutin atau berkesinambungan karena produk atau jasa yang dibelinya merasa sangat bermanfaat. Seperti di jaman serba teknologi ini, pelanggan ingin semua kebutuhan baik primer sampai sekunder dapat tersedia secara instan dan cepat. Melihat peluang tersebut, perusahaan transportasi online yaitu Gojek berusaha dan mengerti akan hal itu sehingga tidak hanya menghadirkan aplikasi jasa transportasi saja tetapi juga meyediakan banyak layanan lain dalam satu aplikasi, seperti GO-FOOD yaitu layanan pesan antar makanan dengan lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi GO-JEK. Pada layanan GO-FOOD, pelanggan dapat memilih dan membeli makanan yang akan diantarkan ke lokasi Pelanggan oleh driver GOJEK sesuai dengan keterangan di aplikasi.
Pemasok (Supplier)
Pemasok sangat memegang peranan penting dalam rantai bisnis makanan. Ketersediaan bahan baku dari pemasok sangat mempengaruhi kinerja perusahaan makanan semisal bisnis makanan cepat saji yang dapat menyiapakan makanan yang dijualnya dengan cepat. Seperti kasus gerai makanan Kentucky Fried Chicken (KFC) di Inggris yang mengalami krisis stok ayam dikarenakan ada kendala teknis pengiriman ayam melalui perusahaan ekspedisi DHL ke gerai-gerai KFC. Hal ini terjadi pada bulan Februari 2018 sehingga Perusahaan makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) banyak menutup ratusan gerai di Inggris untuk sementara akibat keterlambatan jasa pengiriman ayam yang masih terkendala suatu masalah.
Pesaing (Competitor)
Ditengah perkembangan e-commerce, semakin banyaknya kompetitor bisnis online yang tentu akan meningkatkan persaingan untuk merebut hati konsumen. Pertumbuhan toko online baru yang kian hari kian menjamur bisa saja mengancam perkembangan toko online lain. Persis seperti yang dilakukan pemain besar toko online di Indoenesia seperti Lazada dan Tokopedia yang merupakan e-commerce paling banyak dicari dan dikunjungi di 2017. Ini terjadi karena banyak faktor: Lazada yang di tahun ini mendapat peningkatan saham dari Alibaba dari 51% ke 83%, beserta beberapa event promosi yang cukup rajin yakni promo ulang tahun mereka, single's day (11.11), dan kampanye online shopping revolution (12.12). Di sisi lain, Tokopedia juga memiliki momentum besar tahun ini yakni aliran dana segar dari Alibaba sebesar USD 1,1 miliar. Kedua e-commerce ini bersikut di posisi pertama dan kedua. Lazada yang ada di posisi puncak telah melakukan banyak sekali promosi online, mulai dari promo anniversary di bulan Maret (Q1), promo bulan Ramadhan saat bulan Juni (Q2), promo 11.11 dan promo Harbolnas 12.12 (Q4). Tokopedia yang berada di posisi kedua juga tidak kalah agresif dengan meluncurkan sistem booking tiket kereta di bulan Januari, bekerja sama dengan Unilever di bulan Februari, dan juga meluncurkan fitur baru "Zakat Online" sebagai penyedia layanan untuk populasi Muslim di Indonesia saat bulan Ramadhan.
Kelompok-kelompok kepentingan (Pressure groups)
Kelompok kepentingan ialah suatu kelompok civil society yang berperan dalam memberikan tekanan/pressure pada organisasi dan berusaha mempengaruhi kebijakan. Kelompok ini biasanya berbasis pada kesamaan profesi, tujuan anggotanya, dll, dan berorientasi pada kepentingan kelompok/anggota kelompok yang dinaungi. Contohnya ialah organisasi serikat buruh, yang berusaha memberikan tekanan pada pemerintah atau perusahaan agar mengambil kebijakan yang berpihak pada kaum buruh untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya seperti upah layak, perlindungan tenaga kerja, pembatasan jam kerja, kondisi kerja, dll.
Lingkungan umum meliputi kondisi-kondisi ekonomi, politik/hukum, sosial-budaya, demografis, teknologi, dan global secara luas, meskipun faktor-faktor eksternal ini tidak begitu mempengaruhi organisasi seperti halnya lingkungan spesifik, para manajer tetap harus memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam menjalankan fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Berikut contoh dari lingkungan umum:
Kondisi Ekonomi
Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung lingkungannya termasuk lingkungan ekonomi yang meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di bidang perekonomian yang dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup dari suatu perusahaan. Salah satu permasalahan ekonomi sekarang ini adalah depresiasi nilai tukar rupiah yang dapat menggangu kinerja perusahaan sebagai contoh PT MNC Investama Tbk., PT Gajah Tunggal Tbk., PT Lippo Karawaci Tbk., dan PT Alam Sutra Realty Tbk, kinerja empat koporasi domestik ini diprediksi terganggu akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Keempatnya dinilai tidak memiliki proteksi cukup kuat untuk menyiasati depresiasi rupiah, meski memiliki pinjaman signifikan dalam denominasi dolar karena sebagian besar utang mereka dalam mata uang dolar, sementara arus kas mereka dalam rupiah sehingga banyak perusahaan membuat kebijakan untuk mengurangi ketegantungan terhadap dolar AS sehingga efek penguatan dolar sedikit ditekan.
Kondisi Politik/Hukum
Kondisi politik/hukum juga mempengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi, bahkan sebagian peraturan membawa dampak yang cukup serius misal larangan penjualan minuman beralkohol di gerai ritel memang yang telah diatur pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengendalian, dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol membuat gerai ritel modern 7-Eleven (Sevel) di Indonesia akan tutup karena pelarangan penjualan minol yang dinilai menyebabkan kehilangan salah satu competitive advantage 7-Eleven (Sevel) sehingga mempengaruhi penurunan penjualan omset.
Kondisi Sosial Budaya
Sosial dan budaya adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam organisasi tersebut. Bahwa kebudayaan merupakan pengaruh yang sangat signifikan pada perilaku konsumsi dan kepemilikan barang pada konsumen. Salah satu dari sekian banyak produk konsumen sehari-hari ialah makanan dan minuman, yang tidak bisa dipisahkan dari perilaku sehari-hari di suatu budaya. Starbucks Coffe yang sangat terkenal di Amerika merupakan satu di antaranya yang patut menjadi sorotan dan telah banyak membuka gerai di Indonesia. Pada awal kehadirannya di Indonesia, keberadaan Starbucks Coffee dianggap aneh dan tidak rasional. Karena kebiasaan di indonesia, minuman kopi biasa di dapat diwarung-warung kopi dengan harga yang sangat murah. Penikmat kopi Starbucks ini pada awalnya adalah orang-orang asing yang ada di indonesia. Namun seiring berkembangnya jaman dan arus globalisasi kuat, banyak masyarakat Indonesia yang mulai menggemari kopi Starbucks. Strabucks Coffee telah mengubah budaya masyarakat menjadi sebuah gaya hidup. Seperti halnya meminum kopi, kemunculan Starbucks sebagai kedai kopi modern yang kental dengan budaya Amerikanya, membuat masyarakat Indonesia menganggap bahwa meminum kopi di kedai Starbucks menjadi gaya hidup golongan masyrakat tertentu.
Kondisi Demografis
Kondisi Demografis (kependudukan) meliputi karakteristik kependudukan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis, penghasilan, dan komposisi keluarga. Sebagai contoh sekarang ini jumlah penduduk di Indonesia didominasi oleh generasi muda, hal ini membuat PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia yang dahulu hanya terkenal dengan biscuit kaleng Khong Guan-nya terus melakukan riset dan inovasi. Sekarang ini mereka mempunya berbagai varian berbentuk kemasan plastik yang menyasar pasar anak muda segmen usia anak-anak dan remaja. Untuk segmen anak-anak, ragam produk yang dipasarkan misalnya snack noodle Mimi, L.A. Bear, Choco Bear, Big Royal Wafer, Mini Stick, Togo, dan lain-lain. Lalu, untuk kalangan remaja ada Blitz, Milk Marie, Togo Fit, Oishii, Togo Bar, Big Royal Coating, dan lain-lain
Kondisi Teknologi
Seiring dengan perkembangan teknologi yang makin canggih, membuat PT Blue Bird Tbk selaku penyedia jasa transportasi berupa taksi harus mengembangkan terobosan-terobosan baru agar tidak tumbang dari jasa transportasi online seperti Gojek dan Grab. Pada akhirnya Blue Bird juga membuat aplikasi online yaitu My blue bird dan bahkan bekerja sama dengan Gojek sehingga bisa memesan taksi Blue Bird dari aplikasi Gojek (Go-Taxi). Selain itu dalam rencana kedepan PT Blue Bird Tbk tengah bersiap meninggalkan argometer yang identik dengan sistem tarif taksi konvensional. Sebagai gantinya, Blue Bird akan mengadopsi skema tarif tetap (fixed rate) seperti yang diterapkan oleh perusahaan taksi online seperti Go-Jek dan Grab. Langkah ini diambil supaya harga layanannya lebih kompetitif dibanding transportasi berbasis teknologi sebagai contoh penumpang yang memesan taksi Blue Bird secara online lewat aplikasi akan langsung mendapat informasi mengenai tarif yang harus dibayar. Dengan begitu, rute dan kondisi lalu lintas yang dilalui tak akan mempengaruhi ongkos perjalanan seperti jika menggunakan argo.
Kondisi Global
Salah satu pokok bahasan global terkait perlindungan terhadap keberlangsungan hidup manusia adalah masalah pemanasan global dari emisi CO2 kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar fosil yang bisa dirasakan akibatnya oleh penduduk dunia. Untuk mengakomodir kebijakan global tersebut perusahaan otomotif asal Jepang Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengembangkan produk kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik. Dalam kerangka awal telah diproduksi Mitsubishi Outlander PHEV (model SUV plug-in hybrid) dan Mitsubishi i-MiEV dengan spesifikasi Mitsubishi Outlander PHEV memiliki kecepatan maksimal 200 km/jam dan mampu menempuh jarak 800 km dengan kombinasi bahan bakar bensin dan tenaga listrik, sedangkan jika hanya menggunakan tenaga listrik (full EV) mampu menempuh 55 km. Sementara, Mitsubishi i-MiEV memiliki kecepatan maksimal 120 km/jam dan jarak tempuh 120 km dengan kondisi full charge listrik.