Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Percobaan yang berjudul Jembatan Wheatstone dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tahanan geser terhadap kesetimbangan jembatan wheatstone serta membandingkan nilai hambatan yang dihitung secara langsung dan yang ditentukan dengan prinsip Jembatan Wheatstone. Pada percobaan ini digunakan tahanan geser sebagai variabel manipulasi, jenis resistor dan tegangan sebagai variabel kontrol dan panjang kawat l1 dan l2 sebagai variabel respon. Berdasarkan percobaan didapatkan nilai hambatan yang diukur dengan metode jembatan wheatstone sebesar (57,75 ± 1,44) Ω dengan taraf ketelitian sebesar 97,5%. Nilai tersebut berbeda dengan yang diukur secara langsung melalui kode warna yaitu sebesar (50 ± 5%) Ω. Perbedaan nilai tersebut disebabkan oleh faktor suhu dari kawat dan adanya hambatan yang berasal dari kabel penghubung yang digunakan dalam faktor tersebut. Kedua faktor tersebut dapat memperbesar nilai hambatan secara keseluruhan pada rangkaian jembatan wheatstone. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar niai hambatan pada tahanan geser maka perbandingan panjang kawat pertama dan kedua semakin kecil dan nilai hambatan yang diukur dengan metode jembatan wheatstone lebih besar dari yang diukur secara langsung dengan membaca kode warna resistor. Kata Kunci : jembatan wheatstone, kesetimbangan jembatan wheatstone, kode warna resistor
Hambatan listrik dari suatu penghantar (konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial antar ujung-ujung konduktor dengan arus listrik yang melaluinya Dari sebab itu, salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor adalah mengukur beda potensial dari ujung-ujungnya dengan voltmeter (V) dan juga mengukur arus listrik yang melaluinya dengan amperemeter (A). Cara lain untuk mengukur besar hambatan listrik yang belum diketahui ialah dengan metoda "Jembatan Wheatstone". Jembatan Wheatstone, diciptakan oleh Samuel Hunter Christie dan dipopulerkan oleh Charles Wheatstone, dan digunakan untuk mengukur resistensi. Hal ini dibangun dari empat resistor, dua nilai yang dikenal R 1 dan R 3 (lihat gambar 1), salah satu yang tahan akan ditentukan R x , dan salah satu yang variabel dan dikalibrasi R 2. Jembatan Wheatstone merupakan jembatan arus searah bertipe nol yang mempunyai empat lengan resistor. Jembatan Wheatstone digunakan untuk menentukan nilai resistor yang belum diketahui nilainya dan menggunakan perbandingan ketiga resistor yang sudah diketahui nilainya. Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol Kata Kunci: Hambatan, Jembatan Wheatstone, Resistor.
Sebelum membahas mengenai jembatan Wheatstone, sebaiknya kamu baca terlebih dahulu tentang Konsep Dasar Kelistrikan agar prinsip-prinsip jembatan Wheatstone lebih mudah kamu pahami. http://fisikaveritas.blogspot.com: Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai sumbernya Rangkaian Listrik Jembatan (Electrical Bridge) adalah rangkaian listrik yang digunakan untuk mengukur nilai-nilai besaran listrik seperti resistansi (R) yang merupakan kemampuan untuk menghambat arus listrik; kapasitansi (C), yang merupakan kemampuan untuk menyimpan muatan listrik; dan induktansi (L), yang merupakan kemampuan untuk membuat arus listrik yang menghasilkan medan magnet. (Terjemahan Bebas dari Microsoft ® Encarta ® 2009)
2019
Kajian ini adalah mengenai pembangunan DC Wheatstone Bridge di Jabatan Kejuruteraan Elektrik(JKE), Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin(PTSS). Pembangunan kajian ini adalah bertujuan untuk memberi kemudahan di dalam pengajaran dan pembekajaran di JKE PTSS. Pembanguanan inovasi ini digunakan di dalam aktivit makmal bagi kursus DEE1012, Measurement pada pelajar semester 1 di Jabatan Kejuruteraan Elektrik. DC Wheatstone Bridge trainer ini terdiri daripada rintangan R1,R2, R3 yang dipanggil sebagai lengan nisbah dimana R3 adalah perintang bolehubah dan semua perintang ini disambungkan galvanometer yang bertindak sebagai pengesan null dan dihubungkan dengan bekalan kuasa 12V DC. Fungsi galvanometer ini adalah untuk menunjukkan nilai kepada 0 jika tiada arus dan ini menunjukkan litar ini berada dalam keadaan yang seimbang. Objektif utama pembangunan inovasi ini adalah untuk memastikan pelajar dapat melakukan aktiviti makmal dalam masa yamg singkat dan mendapat keputusan yang tepat. Dengan a...
PERENCANAAN ABUTMENT (PANGKAL JEMBATAN) 4.1 Data Beban (dari hitungan terdahulu) Beban Mati Q D = 5,6273 + 13,8590 = 19,4863 ton Beban Hidup Q H = 12.9500 + 11.0989 = 24,0489 ton 4.2 Data Lokasi dan Rencana Abutment Data lokasi dapat dilihat pada gambar 4.1. Ketentuan abutment sebagai berikut : a. Tipe Abutmen = Cantilever Retaining Wall (CRW) tanpa angkur dan counterfort. b. Tinggi Abutment = 7 m c. Pondasi = sumuran d. f' c = 25 MPa e. f y = 390 MPa f. γ beton = 2,4 t/m 3 g. kedalaman muka air tanah =-3,0 m Gambar 4.1 Topografi dan Rencana Abutment
Brain Research Reviews, 2001
Data from epidemiological studies suggest that the decline in estrogen following menopause could increase the risk of neurodegenerative diseases. Furthermore, experimental studies on different animal models have shown that estrogen is neuroprotective. The mechanisms involved in the neuroprotective effects of estrogen are still unclear. Anti-oxidant effects, activation of different membrane-associated intracellular signaling pathways, and activation of classical nuclear estrogen receptors (ERs) could contribute to neuroprotection. Interactions with neurotrophins and other growth factors may also be important for the neuroprotective effects of estradiol. In this review we focus on the interaction between insulin-like growth factor-I (IGF-I) and estrogen signaling in the brain and on the implications of this interaction for neuroprotection. During the development of the nervous system, IGF-I promotes the differentiation and survival of specific neuronal populations. In the adult brain, IGF-I is a neuromodulator, regulates synaptic plasticity, is involved in the response of neural tissue to injury and protects neurons against different neurodegenerative stimuli. As an endocrine signal, IGF-I represents a link between the growth and reproductive axes and the interaction between estradiol and IGF-I is of particular physiological relevance for the regulation of growth, sexual maturation and adult neuroendocrine function. There are several potential points of convergence between estradiol and IGF-I receptor (IGF-IR) signaling in the brain. Estrogen activates the mitogen-activated protein kinase (MAPK) pathway and has a synergistic effect with IGF-I on the activation of Akt, a kinase downstream of phosphoinositol-3 kinase. In addition, IGF-IR is necessary for the estradiol induced expression of the anti-apoptotic molecule Bcl-2 in hypothalamic neurons. The interaction of ERs and IGF-IR in the brain may depend on interactions between neural cells expressing ERs with neural cells expressing IGF-IR, or on direct interactions of the signaling pathways of a and b ERs and IGF-IR in the same cell, since most neurons expressing IGF-IR also express at least one of the ER subtypes. In addition, studies on adult ovariectomized rats given intracerebroventricular (i.c.v.) infusions with antagonists for ERs or IGF-IR or with IGF-I have shown that there is a cross-regulation of the expression of ERs and IGF-IR in the brain. The interaction of estradiol and IGF-I and their receptors may be involved in different neural events. In the developing brain, ERs and IGF-IR are interdependent in the promotion of neuronal differentiation. In the adult, ERs and IGF-IR interact in the induction of synaptic plasticity. Furthermore, both in vitro and in vivo studies have shown that there is an interaction between ERs and IGF-IR in the promotion of neuronal survival and in the response of neural tissue to injury, suggesting that a parallel activation or co-activation of ERs and IGF-IR mediates neuroprotection.
Comptes Rendus Mécanique, 2005
Endurance Shackleton's Incredible Voyage by Alfred Lansing
Marijuana Buds for Less: Grow 8 oz. of Bud for Less Than $100 by SeeMoreBuds
Communications in Mathematical Physics, 2005
Ethology, 2005
K.M. Rudy & B. Baert, Eds., Weaving, Veiling, and Dressing. Textiles and their Metaphors in the Late Middle Ages, 2007
Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology, 1993
EJNMMI research, 2016
Journal of forensic practice, 2019
Sedimentary Geology, 2000
Revista Repertorio de Medicina y Cirugía, 2019
Family Court Review, 2017
Journal of biomedical science, 2015