PROFIL TANAH
Muhammad Syahrul Aziz (G021191201)
Kelas B, Kelompok 16, M. Tegar Ilham Taufan
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
Corresponding e-mail: Syahrulbronis@gmail.com
ABSTRAK
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum atau lapisan tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari setiap horizon yang dimiliki oleh profil tanah dengan membuat lubang berukuran 2x2 meter dengan kedalaman 100 cm. Hasil yang ditenumkan dari pengamatan yaitu, bahwa terdapat tiga horizon pada profil tanah yang dibuat. Pertama horizon O dengan kedalaman 0-40 cm, kedua horizon A dengan kedalaman 40-70 cm, dan yang terakhir adalah horizon B dengan kedalaman 71-100 meter, serta pengambilan sampel agregat yang ada pada profil tanah.
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kita dapat membedakan kedalaman dari setiap horizon yang ada pada profil tana, membedakan batas lapisan pada profil tanah dan konsistensi dari profil tanah.
Kata kunci: Profil Tanah, Solum, Tamalanrea.
PENDAHULUAN
Tanah merupakan media tumbuh dan menyediakan hara bagi pertumbuhan tanaman. Komponen penyusun tanah berada dalam suatu keseimbangan yang dinamis dengan lingkunganya. Oleh karena itu tanah dapat meningkat atau menurun kualitasnya atau rusak baik sifat fisik, kimia maupunbiologinya (Arsyad, 2010).
Curah hujan dengan energi kinetik butir-butir hujan memecah agregat dan aliran permukaan menghanyutkan partikel-partikel tanah terutama partikel halus yang dapat menyumbat pori-pori tanah. Akibatnya pori-pori tanah akan menjadi berkurang atau menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pemadatan pada tanah (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2010).
Pemadatan tanah juga dapat akibat Sinjakan hewan dan manusia terhadap tanah serta tekanan dari lintasan alat-alat berat (seperti traktor) dalam kegiatan pengolahan tanah (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2010).
Usahatani tanaman semusim umumnya melakukan pengolahan tanah secara intensif pada setiap musim tanam, salah satunya usahatani sayuran terutama kentang di Desa Kebun Baru, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci dengan tanah tergolong ordo Andisol.Hasil penelitian tahun 2009 menunjukkan bahwa kondisi fisik tanah pada lahan usahatani sayuran di lahan tersebut masih cukup baikdengan pengolahan tanahsistem “malir” yaitu pengolahan tanah dengan cangkul dan membenamkan sisa tanaman ke dalam tanah (Henny, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan sebuah praktikum yang membahas tentang bagaimana cara pencirian dan pengambilan sampel dari tiap-tiap horizon pada profil tanah dengan tujuan untuk mengetahui setiap kandungan dan struktur yang ada pada profil tanah tersebut.
METODE PELAKSANAAN
Letak Geografis Dan Administrasi
Lokasi pengamatan profil tanah berada di Kecamatan Tamalanrea, tepatnya di Kebun Lahan Basah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, secara geografis terletak pada 5°7'55,52" Lintang Selatan dan 119° 29'0,83" Bujur Timur. Secara administrasi Kecamatan Tamalanrea mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut; sebelah Selatan yakni Kecamatan Panakukang, Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar, sedangkan sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Birangkanaya, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Maros.
Tempat Dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Perkebunan Percobaan kebun lahan basah Universitas Hasanuddin. Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Sabtu 12 Maret 2020, Pukul 13.00 – 15.00.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan profil tanah di lapangan adalah berbagaia peralatan mekanik seperti cangkul, linggis, skop, pisau, lakban, ring sampel, plastik gula dan meteran bar. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi profil tanah.
Prosedur Kerja
Penggalian Profil Tanah
Langkah-langkah dalam menggali profil tanah dalam praktikum adalah sebagai berikut ini.
menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penggalian profil tanah yaitu, cangkul, linggis, skop, dan parang.
Membersihkan terlebih dahulu area yang ingin digali untuk pengamatan profil tanah.
Mengukur area galian dengan menggunakan meteran sepanjan 2x2 meter.
Menggali area yang telah diukur tadi menggunakan alat yang telah dipersiapkan seperti cangkul, linggi, dan skop sedalam 2 meter, serta tidak lupa dibuatkan tangga.
Pengambilan Sampel Tanah Utuh
Langkah-langkah dalam pengambilan sampel tanah utuh dalam praktikum ini adalah sebagai berikut ini.
Menyiapkan semua alat yang digunakan untuk mengambil sampel berupa ring sampel, parang, lakban, dan kantung gula.
Mencari area yang memiliki bidang permukaan tanh yang datar sebagai tempat pengambilan sampel.
Mengambil ring sampel dan meletakkannya pada permukaan tanah tersebut, serta diberi alas berupa papan.
Menumbuk ring sampel yang telah dialasi dengan papan tersebut sampai tenggelam kedalam tanah.
Mengambil ring sampel tersebut dengan menggunakan parang. Pada saat pengambilan ring sampel tidak boleh langsung di cabut, karena dapat membuat sampel tanah rusak.
Menyimpan sampel tanah yang telah di ambil kedalam plastik gula, lalu di berikan lakban agar tidak mudah terlepas. Pada saat menyimpan sampel ke dalam kantung gula, perhatikan letak permukaan dari sampel yang kita ambil.
Pengambilan Sampel Tanah Terganggu
Langkah-langkah dalam pengambilan sampel tanah terganggu dalam praktikum ini adalah sebagai berikut ini.
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk mengambil sampel berupa parang, pisau, kantung gula, dan lakban.
Mengambil sampel dimulai dari horizon yang paling bawah untuk mecegah agar tanah tidak tercampur dengan horizon yang lain.
Mengambil sampel dengan menggukan parang atau pisau yang telah disiapkan.
Menyimpan sampel yang telah di ambil tadi kedalam plastik gula lalu memberikan nama pada sampel yang telah di ambil menurut horizonnya msing-masing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan hasil pengamatan dan deskripsi profil tanah dilapangan.
Tabel 1. Hasil pengamatan profil tanah
Parameter Lapisan
Pengamatan I II III
Kedalaman
Lapisan (cm) 0–40 41–70 71–100
Batas
Lapisan nyata jelas jelas
Tekstur - - -
Struktur - - -
Konsistensi Lepas Lepas Lepas
Karatan - - -
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa kedalam pada setiap horizon berbeda yakni pada horizon pertama 0-40 cm, pada horizon kedua 41-70 cm, dan pada horizon ketiga 71-100.
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa konsistensi yang terdapat pada semua horizon yang diamati adalah lepas, serta pengaruh dari konsistensi pada horizon tanah ialah bahan pembentuk dari setiap lapisan pada profil tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hanafiah, 2012, yang menyatakan bahwa Faktor yang mempengaruhi konsistensi adalah Tekstur,
Sifat dan jumlah koloid organik maupun anorganik, Struktur, dan Kadar air.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan profil tanah, dapat disimpulkan bahwa lapisan pada setiap tanah memiliki perbedaan dalam konsistensi dan kedalaman yang berbeda, serta batasan setiap lapisan dapat dibedakan.
Saran
Dalam praktikum yang dilakukan terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam penggalian profil tanah, seperti banyaknya limbah/sampah di sekitar area penggalian profil tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.
Hanafiah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah II. Jakarta: Raja Grafindo.
Henny H. 2012. Perencanaan Usahatani Sayuran Berkelanjutan Berbasis Kentang di DAS Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi. Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Sutedjo MM dan AG Kartasapoetra. 2010. Pengantar Ilmu Tanah. Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Rineka Cipta, Jakarta.
Lampiran
(a)
Gambar 1. (a) penampang profil tanah