Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
Beragamnya paradigma yang saling bertentangan menyebabkan Debat Hebat. Debat Hebat ini berisi debat antar para ahli yang menganut paradigma yang saling bertentangan, di mana mereka saling mengkritik satu sama lain dan hanya melihat bahwa paradigma yang mereka anut ialah yang terbaik. Debat Hebat yang pertama dan terbesar, yang akan dibahas dalam review paper ini adalah antara realisme dengan idealisme dengan membandingkan tiga artikel, yaitu Idealism and Realism in International Relations: an Ontological Debate oleh Vitor Ramon Fernandes, Did the Realist-Idealist Great Debate Really Happen? A Revisionist History of International Relations oleh Lucian M. Ashworth, dan Progress, History and Identity in International Relations Theory: The Case of the Idealist-Realist Debate oleh Cameron G. Thies.
Sebuah motto dalam bahasa Latin di logo Saint John College Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1696 berbunyi, “facio liberos ex liberis libris libraque” (dengan buku dan keseimbangan, saya menjadikan anak-anak yang lahir sebagai manusia merdeka). Motto tersebut menjadi tujuan Saint John College untuk membuat muridmurid merdeka melalui pendidikan liberal dengan berpedoman pada kurikulum ‘Great Books’, yakni sejumlah 100-150 jenis literatur berbeda yang menjadi pondasi utama kebudayaan Barat, yang tetap berlaku hingga hari ini. Pada motto tersebut, terdapat dua hal yang saling berkaitan, yakni keberaksaraan (competency of ‘literate’) dan paham tentang kebebasan (ideology of ‘liberate’), selain juga gambaran singkat mengenai semangat liberalisme dalam peri kehidupan Barat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Nama Sekolah : SD Negeri Cibaregbeg 1 Kelas/ Semester : II / 1 Tema : Hidup Rukun Sub Tema : Hidup Rukun di Rumah (Pembelajaran 1) Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (5 x 35 menit)
Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat dan Teologi, 2022
2017
Penelitian ini mengkaji usaha-usaha pesantren Al-Hikmah 2 dalam mengembangkan model pendidikan Islam yang anti terhadap radikalisme. Penelitian ini menjawab beberapa permasalahan, yakni; 1) Apa yang dilakukan kyai/ pengasuh Pesantren Al-Hikmah 2 dalam membentengi santri/ komunitas pesantren dari radikalisme Islam?; 2) Apa yang dilakukan kyai/ pengasuh Pesantren Al-Hikmah 2 dalam mengembangkan pemahaman Islam yang moderat?. Untuk mencapai tujuan, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Kab. Brebes. Suber datanya adalah para kyai/ pengasuh, dan para ustadz. Tekhnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Data-data yang terkumpul melalui berbagai macam metode tersebut kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yaitu kegiatan analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang ter...
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir secara rasional, logis, mendalam dan bebas sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Pragmatisme adalah ajaran yang memandang bahwa kriteria kebenaran ajaran adalah "guna" atau "manfaat". Suatu teori atau hipotesis dianggap oleh Pragmatisme benar apabila membawa suatu hasil, tokohnya Charles Sanders Peierce (1839-1914), William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952). Empirisme Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran de-duktif, ternyata mempunyai kelemahan, maka muncullah pandangan lain yang berdasarkan pengalaman konkret. Mereka yang mengembangkan pengetahuan yang berdasarkan pengalaman konkret. Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis dan praktis. Filsafat teoretis mencakup: (1) ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi,ilmu pertambangan, dan astronomi; (2) ilmu eksakta dan matematika; (3) ilmu tentang ketuhanan dan metafisika. Filsafat praktis mencakup: (1) norma-norma (akhlak); (2) urusan rumah tangga; (3) sosial dan politik. Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis. Maka, filsafat merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk, yakni berpikir kritis, aktif, sistematis, dan mengikuti prinsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak. Dengan demikian, filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu. A. Pendahuluan Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis dan praktis. Filsafat teoretis mencakup: (1) ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi,ilmu pertambangan, dan astronomi; (2) ilmu eksakta dan matematika; (3) ilmu tentang ketuhanan dan metafisika. Filsafat praktis mencakup: (1) norma-norma (akhlak); (2) urusan rumah tangga; (3) sosial dan politik. Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis. Maka, filsafat merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk, yakni berpikir kritis, aktif, sistematis, dan mengikuti prinsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak. Dengan demikian, filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu. Filsafat Hasbullah Bakry, mendefinisikan sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu, dan keinginan untuk mendapatkan. Plato (427-348 SM) menyatakan filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli. Adapun Aristoteles (382-322 SM)
Autoridad familiar y competencia digital: investigación sobre la autoridad doméstica en la sociedad digital., 2016
SAGE Open, 2023
Sustainability, 2022
Demesticha & Knapp, 2016
Byzantium and the Heritage of Europe: Connecting the Cultures. Proceedings of the International Symposium “Days of Justinian I”, Skopje, 30-31 October 2015, 2016
Infrastructure Design, Signalling and Security in Railway, 2012
Edition Politik, 2021
TEMATICS: Technology Management and Informatics Research Journals
Journal of Child Neurology, 2018
Jurnal PROCESSOR
Avrasya Terim Dergisi, 2020