Academia.eduAcademia.edu

Penyakit infeksi fix kel.

2019, Makalah penyakit infeksi

Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia. Infeksi ditimbulkan karena adanya agen infeksius yang menyerang tubuh manusia, baik secara langsung maupun melalui perantara. Agen infeksius dapat berupa bakteri, virus, jamur, bakteri, dan parasite. Agen infeksius yang menyerang manusia mempunyai tingkatan tertentu dalam patogenitasnya, yaitu dapat menimbulkan penyakit ringan sampai penyakit mematikan. Penyakit yang ringan apabila tidak ditangani secara serius bisa menyebabkan akibat yang lebih fatal (Arias, 2003) Pemberian antibiotik merupakan pengobatan yang utama dalam penatalaksanaan penyakit infeksi. Manfaat penggunaan antibiotik tidak perlu dirugikan lagi, akan tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan munculnya kuman resisten terhadap antibiotik, sehingga manfaatnya akan berkurang. Kuman-kuman yang resisten terhadap antibiotik telah menjadi masalah kesehatan yang sangat besar.

PENGERTIAN, JENIS-JENIS DAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT INFEKSI Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Rumah Sakit Dosen Pengampu: Yusria Ningsih, S.Ag, M.Kes Oleh: Tuhfatul Khalidiyah B93216098 Yeni Nur Hidayatur R B93216102 Ruli Ridhotul Khoiroh B93216125 PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Konseling Rumah Sakit yang berjudul “Pengertian, Jenis-jenis dan Penatalaksanaan Penyakit Infeksi” ini dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Yusria Ningsih, S.Ag, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah, atas bimbingan beliau dalam proses pengerjaan makalah ini. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini, semoga Allah SWT membalas amal kebaikannya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita sekalian dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Surabaya, 12 Maret 2019 Penyusun DAFTAR ISI Daftar Isi iii Bab I Pendahuluan Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan 1 Bab II Pembahasan Pengetian Penyakit Infeksi 2 Jenis-jenis Penyakit Infeksi 3 Penatalaksanaan Penyakit Infeksi 6 Pencegahan Penyakit Infeksi 9 Bab III Penutup Kesimpulan ………………………………………………………………...12 Saran ……………………………………………………………………….12 Daftar Pustaka ………………………………………………...………….13 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia. Infeksi ditimbulkan karena adanya agen infeksius yang menyerang tubuh manusia, baik secara langsung maupun melalui perantara. Agen infeksius dapat berupa bakteri, virus, jamur, bakteri, dan parasite. Agen infeksius yang menyerang manusia mempunyai tingkatan tertentu dalam patogenitasnya, yaitu dapat menimbulkan penyakit ringan sampai penyakit mematikan. Penyakit yang ringan apabila tidak ditangani secara serius bisa menyebabkan akibat yang lebih fatal (Arias, 2003) Pemberian antibiotik merupakan pengobatan yang utama dalam penatalaksanaan penyakit infeksi. Manfaat penggunaan antibiotik tidak perlu dirugikan lagi, akan tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan munculnya kuman resisten terhadap antibiotik, sehingga manfaatnya akan berkurang. Kuman-kuman yang resisten terhadap antibiotik telah menjadi masalah kesehatan yang sangat besar. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan penyakit infeksi? Apa jenis-jenis penyakit infeksi? Bagaimana penatalaksanaan penyakit-penyakit infeksi? Bagaiaman cara pencegahan penyakit-penyakit infeksi? Tujuan Untuk mengetahui pengertian penyakit infeksi Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit infeksi Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit-penyakit infeksi Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit-penyakit infeksi BAB II PEMBAHASAN Pengertian Penyakit Infeksi Penyakit infeksi adalah serangan dan peningkatan yang sangat cepat dari mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit yang seharusnya tidak berada di dalam tubuh. Sebenarnya, tubuh manusia juga mengandung bakteri (seperti yang terdapat di dalam mulut dan usus). Namun, bakteri alami itu tidak dianggap sebagai infeksi. Infeksi dapat bersifat lokal (hanya pada bagian tertentu) atau menyebar melalui darah sehingga menjadi sistemik (seluruh tubuh). Umumnya penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri dan virus. Itu sebabnya, dalam dunia medis akrab istilah infeksi virus atau infeksi bakteri untuk menggambarkan kondisi penyakit infeksi yang disebabkan oleh keduanya. Bakteri dan virus terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kedua mikroorgonasime ini dapat menimbulkan gejala serupa dan sering kali menyebar dengan cara yang sama. Gejala klinis infeksi penyakit menular dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu jumlah organisme penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh penderita, perubahan-perubahan patologis yang timbul di dalam jaringan dan organ tubuh, kerusakan mekanik pada jaringan tubuh dan akibat iritasi organism penyebab penyakit, toksin atau bahan beracun atau penyebab alergi yang dihasilkan parasit atau organisme lainnya dan reaksi negatif organ dan jaringan yang mengalami gannguan. Jika terjadi keseimbangan antara organisme penyebab penyakit dengan hospes tempatnya hidup, maka hospes yang menjadi karier ini tidak menunjukkan gejala klinis yang nyata, namun masih selalu mengeluarkan organisme penyebab penyakit yang dapat menular pada orang lain. Soedarto, Penyakit Menular di Indonesia (Jakarta: CV Sagung Seto, 2009) hal. 6 Penyebaran penyakit infeksi Penularan penyakit parasite, bakteri, virus maupun jamur dipengaruhi tiga faktor, yaitu: adanya sumber infeksi, cara penularan parasite, dan adanya hopes yang peka atau sensitif. Kombinasi faktor-faktor tersebut menentukan tingginya penyebaran dan prevalensi parasite di suatu daerah pada tempatnya dan waktu tertentu. Penyakit menular yang menginfeksi penderita pada awal infeksi umumnya tidak menunjukkan gejala. Sesudah itu akan timbul gambaran klinis yang jelas yang dalam perjalanan penyakitnya kemudian bisa berkembang menjadi penyakit yang akut dan berat yang menimbulkan kematian penderita. Pada penderita dengan daya tahan tubuh yang tinggi, penyakit akan menyembuh atau akan berkembang menjadi penyakit yang menahun atau kronis dengan gejala atau keluhan yang ringan. Dalam hal ini meskipun penderita masih mengidap mikroorganisme penyebab penyakit tertentu, tetapi tidak menunjukkan gejala atau keluhan (disebut carrier), sehingga karier ini merupakan sumber penularan potensial penyaki menular bagi orang lain yang sehat. Rampengan, Penyakit Infeksi Tropic Pada Anak (Jakarta: Buku Kedokteran, 2005) hal.5 Jenis-Jenis Penyakit Infeksi HIV/AIDS Diantara berbagai virus yang telah dikenal saat ini, yang dianggap paling berbahaya adalah HIV (human immunodeficiency virus) yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Tidak seperti virus lain, mikroorganisme ini secara total melumpuhkan aktivitas sistem kekebalan manusia. HIV menyebabkan kerusakan yang belum diperbaiki pada tubuh manusia yang disebabkan karena rusaknya sistem kekebalan, yang membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap segala penyakit yang masuk, dan mengakibatkan kondisi yang sangat fatal. Aliah Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) hal.556 Salah satu fakta penting tentang HIV adalah virus ini hanya menyerang sel T yang merupakan elemen paling efektif dalam sistem kekebalan manusia. Ketika sel T diserang, sistem kekebalan mengalami kesulitan untuk mengenali benda asing atau musuh yang masuk kedalam tubuh manusia. Lebih lagi, antibody yang dihasilkan tubuh manusia tidak dapat melawan HIV, sehingga pasien AIDS meskipun dapat terus mengahsilkan antibody tidak dapat bekerja secara efektif dengan hilangnya kemampuan membunuh dari sel T. Aliah Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) hal. 557 TBC Tuberculosis adalah suatu infeksi menuar dan menahun yang berakibat fatal, yang disebabkan oleh Mycobacterium africanum. Tuberkulosis paru bukan penyakit yang mengerikan sampai penderita harus dikucilkan, tetapi penyakit kronik ini bisa menyebabkan kronik fisik atau kematian. Penularan tuberculosis paru hanya terjadi dari penderita tuberculosis terbuka. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) PPOK merupakan suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara disaluran napas yang bersifat progresif nonreversible parsial. PPOK terdiri atas bronchitis kronis dan emfisema atau gabungan keduanya. Bronchitis kronis adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turut, tidak disebabkan penyakit lainnya. Emfisema adalah kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli Pilek Suatu infeksi virus umum yang menyerang hidung dan tenggorokan. Pilek berbeda dengan flu, pilek dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan gejala biasanya sembuh dalam waktu dua minggu. Gejala berupa pilek, bersin-bersin, dan kongesti. Penderitanya, terutama anak-anak, harus segera ke dokter jika mengalami demam tinggi atau gejala berat. Kebanyakan orang sembuh sendiri dalam waktu dua minggu. Produk dan pengobatan yang dapat dibeli bebas dapat membantu mengendalikan gejala. Cara penyebaran melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin), melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan), melalui air liur (berciuman atau minuman bersama), melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu). Flu Suatu infeksi virus umum yang dapat mematikan, terutama di kelompok risiko tinggi. Flu menyerang paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, dan orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi. Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala, dan kelelahan. Flu diobati terutama dengan beristirahat dan cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang rasa sakit anti peradagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. Vaksin tahunan dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya. Cara penyebaran melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin), melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan), melalui air liur (berciuman atau minuman bersama), melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu). Infeksi saluran kemih Infeksi pada salah satu bagian dari sistem urine, ginjal, kandung kemih, atau uretra. Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Infeksi ini biasanya terjadi pada kandung kemih atau uretra, sedangkan infeksi yang lebih serius memengaruhi ginjal. Infeksi kandung kemih dapat menyebabkan nyeri panggul, meningkatkan dorongan buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan ada darah dalam urine. Infeksi ginjal dapat menyebabkan sakit punggung, mual, muntah, dan demam. Penanganan yang umum adalah dengan antibiotik. Flu perut Infeksi usus ditandai dengan diare, kram, mual, muntah, dan demam. Flu perut biasanya menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Diare, kram, mual, muntah, dan demam ringan adalah gejala yang umum terjadi. Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24jam. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare akut adalah diare yang mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam atau hari. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari namun tidak terus menerus dan dapat disertai penyakit lain. Menghindari makanan dan air yang terkontaminasi serta sering mencuci tangan dapat membantu mencegah infeksi. Istirahat dan rehidrasi adalah penanganan utama. Cara penyebarannya melalui makanan atau air yang terkontaminasi, melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu). Penatalaksanaan Penyakit-Penyakit Infeksi HIV/AIDS Tidak bertukar jarum suntik, jarum tato, dan sebagainya Mencegah infeksi kejanin/bayi baru lahir Program penyuluhan sebaya sebagai kelompok sasaran Program kerja sama dengan media cetak dan elektronik Paket penundaan membahas bagi pengguna narkotika termasuk program penggandaan jarum suntik steril Ppendidikan kesehatan lanjutan untuk remaja dan dewasa muda Program pendidikan agama pelatihan ketrampilan hidup, layanan pengobatan infeksi menular seksi (IMS) Pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling, dukungan untuk anak jalanan dan pengentasan prostitusi anak Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat. Soedarto, Penyakit Menular di Indonesia (Jakarta: CV Sagung Seto, 2009) hal. 78 TBC Terdapat beberapa cara mencegah: Sinar ultraviolet pembasmi bakteri, sinar ini bisa membunuh bakteri yang terdapat di dalam udara Isoniazid sangat efektif jika diberikan kepada orang-orang dengan resiko tinggi Tuberkulois, misalnya petugas kesehatan dengan hasil tes tuberculin positif, tetapi hasil rontgen tidak menunjukkan adanya penyakit. Isoniazid diminum setiap hari selama 6-9 bulan Di negara-negara berkembang, vaksin BCG digunakan untuk mencegah infeksi oleh M. tuberculosis PPOK Terapi ekserbasi akut dilakukan dengan: Antibiotic, karena eksaserbasi akut biasanya disertai infeks: Infeksi ini umumnya disebabkan oleh H. Influenza dan S. Pneumonia, maka digunakan ampisilin 4 x 0,25 – 0,5 g/hari atau aritromisin 4 x 0,5g/hari Augmentin (amoxilin dan asam klavuralat) dapat diberikan jika kuman penyebab infeksinya adalah H. Influenza dan B. Catarhalis yang memproduksi B. Laktamase. Pemberian antibiotic seperti kotrimoksosal, amoxilin atau doksisilin pada pasien yang mengalami eksasebasi. Bila terdapat nfeksi skunder atau tanda-tanda pneumonia, maka dianjurkan antibiotic yang lebih kuat Terapi oxygen diberikan jika terdapat kegagalan pernapasan karena hiperkimia dan berkurangnya sensitivitas CO2 Pilek Kebanyakan orang sembuh sendiri dalam waktu dua minggu. Produk dan pengobatan yang dapat dibeli bebas dapat membantu mengendalikan gejala. Bersihkan secret/lender hidung dengan lap basah yang dipelintir menyerupai sumbu, sebelum memberi makan. Hindari pemberian: antibiotic (tidak efektif dan tidak mencegah pneumonia), obat yang mengandung atropin, kodein atau derivatnya, atau alcohol (obat ini mungkin membahayakan), obat tetes hidung Flu Flu diobati terutama dengan beristirahat dan cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang rasa sakit anti peradagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. Vaksin tahunan dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya. Infeksi saluran kemih Penatalaksanaan infeksi saluran kemih berbeda-beda pada wanita, pria, dan anak-anak karena masing-masing memiliki kkecenderungan etiopatogenesis yang berbeda sehingga memerlukan terapi yang berbeda pula. Tujuan penatalaksanaan infeksi saluran kemih (ISK) adalah eradikasi infeksi, mencegah komplikasi dan menghilangkan gejala pada pasien. Pengobatan dini direkomendasikan untuk mengurangi risiko progresi penyakit kea rah yang lebih berat. Penelitian menunjukkan bahwa hasil ISK yang mendapat terapi antibiotic jauh lebih baik dibandingkan terapi placebo. Trapi antibotik yang adekuat untuk ISK sangatlah penting untuk mencegah kegagalan terapi dan peningkatan dari resistensi antibiotic. Flu perut atau Diare Hal sederhana untuk penanggulangan diare seperti meminumkan banyak air putih atau Oral Rehidration Solution (ORS) seperti oralit harus cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai timbul dan kita dapat melakukannya sendiri dirumah. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak. Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh, atau dengan kkata lain perlu diinfus. Cara Pencegahan Penyakit-penyakit Infeksi HIV/AIDS Para ulama Islam bekerja sama dengan WHO juga telah menyusun suatu rekomendasi konsultasi regional tentang peran agama dan etika dalam pencegahan dan kontrol AIDS dan penyakit menular seksual lainnya Aliah Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) hal.563, sebagai berikut: Ajaran agama harus diberikan dalam kurikulum sekolah pada setiap tingkat pendidikan, juga untuk mendukung dan melengkapi pelajaran lain, dengan tujuan untuk membangun kepribadian individu dalam suatu jalan yang selaras dengan kepentingan lain dan masyarakat secara keseluruhan Pendidikan seks penting dengan mempertimbangkan yang sesuai terhadap usia dan standart pendidikan. Hal ini harus melengkapi pendidikan kesehatan dan ajaran agama. Keseimbangan ramuan dari disiplin yang saling berkaitan ini harus dilengkapi, dengan tujuan utama untuk mencapai keseimbangan fisikal dan spiritual yang sesuai dengan budaya dan tradisi agama. Perlindungan dan dukungan harus diperluas pada keluarga orang yang terinfeksi, sehingga mereka dapat menyediakan perawatan yang dibutuhkan bagi kerabat mereka yang mendapatkan penyakit dan mengatasi tekanan karena kehilangan yang terjadi. Memberikan keluarga ini segala macam diskriminasi atau kesulitan bertentangan dengan prinsip etika yang berlaku diwilayah ini. TBC Pemberian vaksin Bacillus Calmette-Guerin BCG Vaksin ini efektif mencegah TBC sampai seseorang berusia 35 tahun. efektivitas BCG bisa meningkat bila tidak ada pengidap TBC di lingkungan tempat tinggal kamu. Diagnosis sejak dini Pencegahan penyebaran TBC akan efektif bila dilakukan diagnosis dan pengobatan sejak dini. Seseorang dengan penyakit TBC dapat menularkan bakteri kepada 10-15 orang setiap tahunnya. Menjaga lingkungan tempat tinggal Risiko infeksi bisa dikurangi dengan membuat sistem sirkulasi udara atau ventilasi yang bagus di rumah. Bakteri TBC dapat mengendap lebih lama dalam rumah apabila sistem ventilasi tidak bagus. Tingkatkan sistem imun Sistem imun bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga. Sistem imun yang baik membantu kamu terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk bakteri penyebab TBC. PPOK Berhenti merokok Hindari polusi udara Ketahui riwayat keluarga Minumlah banyak air untuk mengencerkan lender di paru-paru Periksa ke dokter secara teratur sesuai kenjungan yang dijadwalkan Pilek Kenakan masker untuk menghindari zat yang dapat memicu alergi seperti debu atau serbuk sari. Gunakan tisu saat mengeluarkan lender dari hidung, an cuci tangan setelahnya Berhenti merokok untuk mencegah iritasi dan radang pada rongga hidung Rutin menerima vaksin flu setiap tahun Hindari oberdekatan dengan orang yang sedang pilek Rutin mencuci tangan agar terhindar dari kuman Flu Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat membantu mengencerkan secret hidung (ingus) Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit tenggorokan Mandi air hangat atau kompres bantalan pemanas bisa membantu meringankan nyeri otot Perbanyak cairan dalam tubuh: minimum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh Istirahat yang cukup Infeksi saluran kemih Flu perut atau Diare Perhatikan kebersihan dan gizi yang simbang Menjaga kebersihan dengna kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan kebersihan dari makanan yang kita makan Penggunaan jamban yang benar Imunisasi campak BAB III PENUTUP Kesimpulan Penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteri atau parasite). Buka disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini mnyebar dengan berbagai cara dan faktor. Adapun macam- macam penyakit infeksi diantaranya: HIV/AIDS, TBC, PPOK, Pilek, Flu, Infeksi Saluran Kemih (ISK), Flu perut atau Diare. Saran Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis akan merasa termotivasi. Saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun akan selalu ditunggu oleh penulis. DAFTAR PUSTAKA Purwakania, Aliah. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Jakarta: Rajawali Pres. 2008. Rampengan. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta: Buku Kedokteran. 2005. Soedarto. Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta: CV Sagung Seto. 2009. Wikipedia, Kecerdasan Emosional, (https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional), diakses pada tanggal 8 Maret 2019. Pukul 10.44 WIB. 4