1. Jelaskan perbedaan secara prinsip perlindungan yang menghasilkan pengelompokan
Biosafety Cabinet (BSC) menjadi Class I, II, III
Biological Safety Cabinet merupakan kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja di tempat yang
memiliki resiko mikrobiologi. BSC memiliki suatu pengatur aliran udara yang menciptakan aliran
udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter.
BSC dirancang untuk melindungi operator, seluruh lingkungan labolatorium dan material
kerja dari penyebaran aerosol beracun dan infeksius. Kegiatan labolatorium seperti inokulasi kultur
sel, suspensi cairan dari senyawa infeksius, homogenisasi, dan pengocokan material infeksius,
sentrifugasi dari cairan beracun, atau bekerja dengen hewan dapat menimbulkan aerosol beracun
(Suhardi et al., 2008)
Kabinet Biosafety (KB) menggunakan Laminar air flow untuk menghalangi airborne
desease. Pada alat ini digunakan HEPA (High Effeciency Particulate Air) sebagai filter untuk
membersihkan mikroba, udara pada KB akan beresirkulasi melalui filter HEPA. Filter ini memiliki
efisiensi 99,97% terhadap partikel dengan diameter dibawah 0,3 µm. Berdasarkan kelompok
resiko terhadap bahaya biologi (Biohazard) Kabinet Biosafety ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
Kelas I, Kelas II ( A1, A2, B1, B2), dan kelas III (Suhardi et al., 2008).
Kabinet Biosafety Kelas I
KB kelas 1 dirancang untuk melindungi praktikan/peneliti , aliran udara yang keluar
disaring dengan HEPA filter. Pada KB kelas 1 tidak terdapat resirkulasi udara. Udara luar dapat
masuk melewati area kerja, oleh karena itu KB ini tidak untuk perlindungan produk. Ruang
terbuka memungkinan operator untuk menjangkau permukaan bidang kerja, jendela dapat dibuka
seluruhnya untuk untuk menyediakan akses pada bidang kerja. Merupakan ruang bertekanan
negatif yg memiliki percepatan minimum 0,38 m/s. KB jenis ini cocok untuk bekerja dengan
radionuklida dan bahan kimia beracun yang nonvolatile (U.S. Departement of Health and Human
Services, CDC, 2007).
Kabinet Biosafety Kelas II
Dengan pesatnya penggunaan sel dan kultur jaringan untuk perkembangbiakan virus dan
tujuan lain, tidak ada pilihan yang lebih baik selain udara ruang yang tidak disterilkan agar tidak
melewati permukaan bidang kerja.
KB
kelas
II
dirancang
tidak
hanya
untuk
melindungi
personil
tetapi
juga
untuk melindungi material permukaan bidang kerja dari udara yan telah tercemar. merupakan
open-front, berventilasi, menggunakan HEPA filter, memiliki resirkulasi udara kedalam bidang
kerja. Dapat digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan senyawa infeksius yang
termasuk kelompok Resiko 2 dan 3. Dapat pula digunakan untuk kelompok resiko 4 jika memakai
APD dan tekanan udara positif. Kabinet Biosafety keelas II ini terdiri dari 4 jenis yaitu : tipe A1,
A2, B1, dan B2 (U.S. Departement of Health and Human Services, CDC, 2007).
Kabinet Biosafety Kelas II tipe A1
Tidak harus ada ventilasi keluar, cocok untuk labolatorium yg tidak punya saluran
perpipaan. Digunakan untuk agen yg memilki resiko rendah, dan tidak mengandung bahan kimia
beracun yg volatil dan radionuklida volatil.
Percepatan udara masuk minimal 0,38-0,5 m/s pada bukaan depan. Mungkin memiliki
tekanan positif pada contaminated duct dan plenum. jika udara dimungkinkan dibuang keluar gedung
maka udara tersebut akan memasuki suatu tudung kanopi “thimble” dimana kesimbangan tekanan
dalam kabinet tidak terganggu oleh fluktuasi dalam exhaust sistem.
Kabinet Biosafety Kelas II tipe A2
Memilki ventilasi keluar, sehingga ada resirkulasi udara. Sebanyak 30% dibuang keluar dan
70% masuk kembali kedalam ruangaan, Percepatan udara masuk minimal 0,5 m/s atau 100 ft/min.
Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negatif cocok untuk bekerja dengan bahan kimia
beracun dan radionuklida volatile tingkat rendah.
Kabinet Biosafety Kelas II tipe B1
Sebanyak 70% dibuang keluar dan 30% masuk kembali kedalam ruangan. Memiliki duct dan
plenum dengan tekanan negatif, percepatan minimal 0,5 m/s. cocok untuk bekerja dengan bahan
kimia beracun dan radionuklida volatile konsentrasi rendah.
Kabinet Biosafety Kelas II tipe B2
Tidak ada resirkulasi udara, 100% udara dibuang. Memiliki duct dan plenum dengan tekanan
negativ, percepatan minimal
0,5 m/s. cocok untuk bekerja dengan bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile. Memiliki alarm yang akan berbunyi jika aliran penghisap berhenti.
Kabinet Biosafety Kelas III
Menyediakan tingkat perlindungan paling tinggi dan digunakan untuk kelompok resiko 4 . Semua
penetrasi disegel “kedap gas”. Pasokan udara melaui saringan HEPA dan buangan juga melewati
HEPA. Udara di dalam kabinet tetap bertekanan negatif (124,5 Pa/0,5 in). Akses kedalam ruangan
harus memaki sarung tangan yg terikat ports didalam kabinet. HEPA buangan dapat disambungkan
dengan pintu ganda autoklaf agar semua senyawa infeksius dapat steril. Globe box dapat
digabungkan untuk memperluas permukaan bidang kerja, cocok untuk Biosafety tingkat 3& 4 (U.S.
Departement of Health and HumanServices, CDC, 2007).
Kriteria
Perlindungan terhadap
bahan atau produk
Perlindungan terhadap
pekerja dan lingkungan
Exhaust ke dalam
ruangan
Penggunaan volatile
toxic chemical dan
volatile radionuclides
Duct
Control plenum
surrounded by
Recycled air (%)
Exhausted air (%)
Biosafety level
I
-
II-A1
√
Kelas
II-A2
√
II-B1
√
II-B2
√
III
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
-
√
-
Minute
quantities
Minute
quantities
√
√
√
Hard
Outside
air
0
100
1,2 &3
Thimble
Outside
air
70
30
1,2 &3
Thimble
Negative
plenum
70
30
1,2 &3
Hard
Negative
plenum
30
70
1,2 &3
Hard
Negative
plenum
0
100
1,2 &3
Hard
Negative
plenum
0
100
1,2,3&4
2. Jelaskan dan gambarkan 5 (lima) mekanisme bagaimana partikel ditangkap pada system
HEPA Filter
HEPA filter sesuai dengan standar yang diadopsi oleh banyak industri dan OSHA harus bisa
mengurangi setidaknya 99,97% dari partikel udara yang memiliki diameter 0,3 μm atau kurang.
Filter pada HEPA biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan diameter fiber antara 0,52 μm, kunci utama yang mempengaruhi fungsi fiber adalah diameter, ketebalan filter, dan face
velocity. Ruangan udara antara filter itu sendiri lebih besar dari 0,3 µm, asumsi umum yang
menyebutkan bahwa HEPA filter adalah saringan yang dapat melalukan partikel yang lebih kecil dan
menahan partikel yang lebih besar tidak sepenuhnya benar. Tidak seperti membran filter yang hanya
dapat menyaring partikel berdasarkan ukurannya, HEPA filter dirancang untuk menargetkan pada
partikel yang jauh lebih kecil, partikel tersebut tidak hanya tersaring tetapi juga terjebak pada fiber
dengan melalui 5 mekanisme yaitu (U.S. Departement of Health and Human Services, CDC, 2007) :
a)
Interception
Partikel mengikuti alur aliran dalam suatu aliran serat fiber. Partikel dikumpulkan ketika
partikel tersebut menyentuh materi filter
b)
Inertial Impact
Pada proses ini partikel yang lebih besar tidak dapat menghindari serat dengan mengikuti
kontur melengkung dari aliran udara dan dipaksa untuk melekat dalam salah satu dari fiber
secara langsung; meningkatkan efek ini dengan mengurangi
pemisahan serat dan tinggi kecepatan aliran udara.
c)
Diffusion
Partikel tersebut terkumpul pada saat mereka bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, partikel itu kemudian menabrak partikel yang sudah terkumpul sebelumnya.
d)
Electrostatics
Pada proses ini partikel- partikel yang bermuatan negative akan tertarik pada material fiber
yang bermuatan positif.
e)
Sedimentation
Proses ini didasarkan pada ukuran partikel, atau bisa dissebut penyaringan. Partikel yang lebih
besar akan tertahan pada material fiber dan tidak dapat lolos.
3. Laboratorium Mikrobiologi di Prodi Rekayasa Hayati baru saja direnovasi dan akan
menempatkan satu set Biosafety Cabinet, Class II-A2. Laboratorium tersebut dilengkapi
dengan jendela di sisi yang menghadap ke luar Gedung, 2 (dua) buah pintu masuk di
ujung-ujungnya dan akan dilengkapi dengan 2 (dua) unit Air Condition, yang akan
diletakkan sesuai perencanaan. Gambarkan dan jelaskan rencana alternative layout
penempatan biosafety cabinet tersebut
Penggunaan Kabinet Biosafety di Labolatorium
Penempatan
Percepatan udara yang mengalir melalui medan terbuka ke dalam KB adalah sekitar 0,45 m/s. Pada
percepatan ini integritas arah aliran udara masuk mudah terganggu dan dapat dengan mudah diganggu
oleh aliran udara yang dihasilkan oleh orang- orang berjalan dekat dengan KB, jendela yang
terbuka, udara yang masuk dan pintu yang terbuka dan tertutup. Idealnya KB diletakan pada lokasi
yang terpisah dari lalu lintas dan dari daerah yang berpotensi terganggu aliran udara, jika mungkin
dilakukan pengosongan sekitar 30- 35 cm dibelakang dan diatas KB. Pengosongan area dibelakang KB
ini menyediakan pengukuran percepatan udara yang akurat pada saringan buangan dan untuk
perubahan pada saringan buangan (Suhardi, et al.,2008)
Operator
Jika KB tidak digunakan secara tepat keuntungannya yang bersifat menguntungkan akan sangat
berkurang. Operator harus teliti dalam pemeliharaan integritas daerah bukaan aliran udara masuk
ketika menggerakan tangannya ke dalam dan keluar dari cabinet. Lengan harusbergerak keluar masuk
secara pelan, tegak lurusdengan medan bukaan. Manipulasi material di dalam KB harus ditunda
sekitar 1 menit setelah menempatkan tangan dan lengan di dalam untuk membuat penyesuaian pada
kabinet dan untuk “menyapu udara” pada permukaan tangan dan lengan. Banyak pergerakan ke
seberang medan bukaan juga harus diminimalisasi melalui penempatan semua materi penting
kedalam kabinet sebelum dimulainya manipulasi (Suhardi, et al.,2008) .
Sertifikasi Tahunan
Integritas dan operasi yang fungsional dari tiap KB harus bersertifikat stanadar internasional pada saat
instalasi dan secara teratur sesudahnya oleh teknisi berkualitas, menurut instruksi pabrik pembuatnya.
Evaluasi dari efektifitas KB meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan HEPA, down flow, flow
velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm. Tes optioanal juga disediakan untuk kebocoran elektrik,
intensitas cahaya, intensitas cahaya ultraungu, tingkat kebisingan dan getaran.
Latihan
khusus,
keterampilan dan peralatan diperlukan untuk melaksanakan tes ini dan sangat direkomendasikan
untuk dikerjakan oleh pihak yang professional berkualitas (Suhardi, et al.,2008) .
Peralatan Perlindungan Diri
Pakaian pelindung diri harus dikenakan setiap menggunakan KB. Matel labolatorium dapat dipakai
untuk pekerjaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2. Jas yang terbuat dari bahan padat, serta tertutup
bagian belakangnya menyediakan perlindungan yang baik dan harus digunakan pada Biosafety
tingkat 3 dan 4 (kecuali labolatorium khusus). Sarung tangan harus dikenakan diatas pergelangan
tangan jas daripada dikenakan didalam. Lengan baju yang elastis dapat digunakan untuk melindungi
lengan peneliti. APD harus dikenakan ketika menggunkan KB. APD bergantung pada kelompok
resiko (Suhardi, et al.,2008).
Pembersihan dan Penyeterilan
Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan, dengan alkohol 70% atau
UV selama 5- 10 menit (Suhardi, et al.,2008).
a.
Layout 1 (Jika Laboratorium diapit ruangan pada sisi barat dan timur)
U
AC
pintu
pintu
AC
AC
BSCBSC
jendela
Misalkan sisi depan ruangan merupakan arah utara, maka BSC diletakkan pada sisi ujung
tenggara ruangan
BSC dijauhkan dan tidak diletakkan berseberangan dengan pintu, jendela dan AC agar aliran
udara pada BSC tidak terganggu akibat dibuka-tutupnya pintu dan jendela serta aliran udara
dari AC
Terdapat AC yang diletakkan pada sisi yang sama dengan BSC agar suhu dan aliran udara
ruangan merata tanpa mengganggu aliran udara BSC
b. Layout 2 (Jika Laboratorium diapit ruangan pada sisi barat dan selatan)
U
pintu
AC
pintu
AC
jendela
BSC
Bagian depan laboratorium pada sisi utara
BSC dijauhkan dari pintu, jendela dan AC agar aliran udara pada BSC tidak terganggu
BSC terpaksa diletakkan berseberangan dengan jendela namun dengan konsekuensi jendela
tidak boleh dibuka-tutup saat pengoperasian BSC
AC diletakkan pada sisi utara dan barat agar aliran udara yang keluar dari AC tidak
mengganggu
4. Lengkapi gambar dibawah ini yang merupakan ilustrasi BSC Kelas II-B1
Kabinet Biosafety Kelas II tipe B1
Sebanyak 70% dibuang keluar dan 30% masuk kembali kedalam ruangan. Memiiki face
velocity 100fpm. Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negatif. Kercepatan permukaan 0,51
m/s. Sistem pembuangan merupakan saluran pipa. Cocok untuk bekerja dengan bahan kimia beracun
dan radionuklida volatile konsentrasi rendah.
Daftar Pustaka
Suhardi, Sri Harjati et al. 2008. Biosafety: Pedoman Keselamatan Kerja di Labolatorium
Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT Multazam Mitra Prima : Jakarta.
U.S. Departement of Health and Human Services, Central for Disease Control and Prevention.
2007. Biosafety in Microbiological and Biomedical Labolatories. U.S. Government Printing
Office : W ashington DC.