PERILAKU KEUANGAN DALAM BERINVESTASI
(LABORATORIUM EXPERIMENT DAN FIELD EXPERIMENT)
Yuniningsih
Edisi Asli
Hak Cipta © 2020 pada penulis
Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14
Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo
Telp.
: 0812-3250-3457
Website : www.indomediapustaka.com
E-mail
: indomediapustaka.sby@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau
dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
1.
2.
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau
memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Yuniningsih
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi/Yuniningsih
Edisi Pertama
—Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2020
Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018
1 jil., 17 × 24 cm, 140 hal.
ISBN: 978-623-7137-90-0
1. Manajemen
I. Judul
2. Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi
II. Yuniningsih
KATA PENGANTAR
Buku Perilaku Keuangan dalam berinvestasi ini dibuat sebagai buku referensi dengan
tujuan para pembaca mengetahui tentang bagian lain dari manajemen keuangan yang
didasarkan pada perilaku keuangan Buku ini memberikan dasar dan konsep pemahaman
bagaimana investor membuat keputusan tidak hanya didasarkan pada faktor fundamental
tetapi juga berdasarkan faktor psikologi yang dimilikinya. Buku ini menejelaskan tentang
esensi dasar teori perilaku keuangan dalam manajemen keuangan yang ditunjang dengan
bagaimana perbedaan dasar laboratoriun experiment atau laboratorium study dengan
field experiment atau field study serta contoh hasil penelitian dari keduanya.
Pada setiap bahasan setiap bab banyak mensitasi pendapat dan hasil penelitian dari
peneliti-peneliti terdahulu. Hal ini ditujukan agar pembaca mengetahui sedikit banyak
tentang perkembangan dari penerapan manajemen keuangan dalam perilaku keuangan.
Setiap sub pokok bahasan dalam setiap bab, diberikan pemahaman konsep perilaku
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
keuangan dan setiap akhir bab disajikan ringkasan. Ringkasan di akhir bab ditujukan
agar pembaca memahami dasar bahasan secara ringkas dan cepat dari setiap babnya.
Buku ini diharapkan bisa menjadi buku alternative yang diperuntukkan bagi
mahasiswa atau pengajar atau para peneliti bahwa penelitian bidang keuangan tidak
hanya berdasar fundamental saja tetapi bisa berdasar behavior finance dengan melibatkan
faktor psikologi didalamnya. Dimana data bisa bersumber dengan data primer secara
survey baik dengan kuisioner atau dalam bentuk essay.
Bab pertama
: membahas tentang perilaku keuangan atau behavior finance dengan
perkembangan ilmu keuangan dari traditional finance atau fundamental finance menjadi
behavior finance.
Bab kedua
: membahas tentang teori perilaku keuangan atau behavior finance
dengan memaparkan beberapa teori behavior finance yang disertai pencetus teori,
para peneliti, dan penekanan dasar masing-masing teori yang dikaitan dengan perilaku
seseorang atau investor.
Bab ketiga
: membahas tentang keputusan investasi dengan menjelaskan bagaimana
seorang investor tersebut melakukan investasi dengan tahapan berinvestasi, faktor
investasi maupun penentuan type investor dalam berinvestasi. Type investor berinvestasi
didasarkan dengan keberaniannya dalam mengambil risiko investasi.
Bab keempat : membahas tentang bagaimana faktor psikologi dan sosial berperan
penting dalam membuat sebuah keputusan investasi. banyak faktor psikologi yang
mempengaruhi baik dari sisi afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Bab kelima
: membahas tentang design laboratorium experiment dari sisi financial
asset, diharapkan pembaca dapat memahami bagaimana model desain penelitian dari
experiment jenis ini dan bagaimana cara melakukannya dengan simulasi sahamnya.
Partisipan bukan investor asli tetapi mahasiswa yang berperan sebagai surrogate investor.
Bab keenam
: membahas tentang design field experiment dari sisi real asset,
diharapkan pembaca dapat memahami tentang model penelitian jenis ini dengan variable
latennya yang diukur dengan indicator. Data diperoleh dengan survey dan peneliti tidak
dapat melakukan intervensi dan pengendalian secara penuh. Partisipan adalah investor
asli bukan surrogate dan yang sudah melakukan investasi.
Bab ketujuh
: membahas tentang bagaimana kaitan antara behavior finance dengan
keputusan investasi yang didasarkan dengan laboratorium experiment. Hal ini disajikan
hasil penelitian sehingga dapat mengetahui bagaimana perilaku investor yang terbagai
dalam kelompok gain dan loss apakah berani terhadap risiko atau takut risiko dalam
membuat keputusan investasi.
iv
: Kata Pengantar
Bab kedelapan : pembahasan sama dengan bab 7 tetapi penekanannya pada field
experiment. Tujuannya apakah investor real asset dalam membuat keputusan akan
bertindak sebagai investor yang berani atau tidak berani mengambil risiko investasi.
Dengan terwujudnya buku ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada 1) Allah SWT yang memberikan kemauan dan semangat untuk
memulai dan menyelesaikan buku ini. 2) Almarhum kedua orang tuaku, anakku emilia,
suami dan semua saudaraku. 3. Rektor dan Jajaran Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang memberi kesempatan dalam mengembangkan karier 4)
rekan-rekan staf pengajar di UPN “Veteran” Jawa Timur dan teman-teman lainnya
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 4) Koorprogdi manajemen dan jajarannya,
5) Dekan FE UPN “Veteran” Jatim dan jajarannya, 6) LPPM UPN “Veteran” Jatim.
Buku referensi ini penulis buat pertama kali dan tentunya masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik maupun saran dari segenap pihak
untuk penyempurnaan buku behavior finance yang sederhana ini. Semoga buku yang
sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca.
Surabaya, Januari 2020
Penulis
v
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
V
VII
BAB 1. PERILAKU KEUANGAN (BEHAVIOR FINANCE) ..............................
1
BAB 2. TEORI PERILAKU KEUANGAN (BEHAVIOR FINANCE) ...................
7
BAB 3. KEPUTUSAN INVESTASI ..................................................................
23
BAB 4. FAKTOR PSIKOLOGI DAN SOSIAL ...................................................
31
BAB 5. DESIGN LABORATORIUM EXPERIMENT (FINANCIAL ASSET) ......
53
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
BAB 6. DESIGN FIELD EXPERIMENT (REAL ASSET) ...................................
75
BAB 7. PERILAKU KEUANGAN DENGAN KEPUTUSAN INVESTASI
(LABORATORIUM EXPERIMENT) ....................................................
87
BAB 8. PERILAKU KEUANGAN DENGAN KEPUTUSAN INVESTASI
(FIELD EXPERIMENT) ....................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 119
GLOSARIUM.................................................................................................. ... 125
INDEKS...................................................................................................... ....... 129
viii
BAB 1
PERILAKU KEUANGAN
(BEHAVIOR FINANCE)
1.
Pendahuluan
Seorang investor dalam melakukan investasi pasti dihadapkan pada suatu permasalahan
yang harus diputuskan. Investor harus memutuskan sesuatu yang tepat dengan
memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut bisa bersumber dari internal maupun eksternal. Informasi apakah mudah
didapatkan ataukah tidak bagi semua orang. Apakah semua berada dalam kondisi pasti
atau malah ketidakpastian yang didapatkan. Sekarang pertanyaannya apakah setiap
orang bisa mengelola dengan baik kondisi tersebut. Kondisi tersebut akan membentuk
bagaimana seseorang berperilaku dalam membuat keputusan investasi. Bagaimana
para pelaku ekonomi selalu mendapatkan return apakah sesuai dengan yang diharapkan
dengan jumlah yang sama atau tidak dan atau malah mengalami kerugian. Adanya
perbedaan kondisi dimana pasar dalam kondisi serba pasti tetapi yang satu menjelaskan
pasar berada dalam kondisi ketidakpastian mendorong terjadi pergeseran teori yang
melandasi penelitian yaitu dari traditional finance ke behavior finance.
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
2.
Traditional finance
Sebelum adanya ilmu keuangan yang berdasarkan behavior finance maka ada ilmu
fundamental ekonomi atau yang disebut traditional finance. Tradisional finance pada
dasarnya berasumsi bahwa semua individu atau investor berperilaku rasional karena
pasar bersifat efisien. Kenapa dikatakan pasar bersifat efisien atau terjadi efesiensi
pasar? Efesiensi pasar disebabkan karena setiap investor atau semua orang menerima
informasi yang sama. Adanya kesamaan informasi tersebut menyebabkan tidak terjadi
ubnormal return atau kelebihan keuntungan antara satu dengan lain karena semua
investor mendapatkan untung yang sama. Salah satu teori fundamental adalah efficient
market theory dari (Fama, 1970) yang menjelaskan bagaimana manusia dalam segala
tindakan berpikir secara rasional sehingga diasumsikan semua investor dapat memahami
dan mengevaluasi seluruh informasi dengan tepat dan masuk akal. Penjelasan dari
efficient market theory tersebut memperlihatkan investor dalam kondisi serba kepastian.
Pada traditional finance atau fundamental finance hanya didasarkan pada teori ekonomi dan
tidak dikaitkan dengan psikologi. Hal tersebut mengakibatkan bahwa segala tindakan
seseorang secara tepat diambilkan dalam building block dari teori ekonomi tersebut.
Apa yang dikatakan dalam EMH dimana kondisi yang serba efisien, semua individu
mendapatkan akses informasi yang sama ternyata EMH tidak bisa mengakomodasi apa
yang terjadi pada pasar yang sesungguhnya. Pasar yang sesungguhnya didapatkan bahwa
setiap orang atau individu mendapatkan informasi yang tidak sama dan pasar tidak
menyediakan seluruh informasi yang diperlukan oleh setiap investor. Keadaan tersebut
menyebabkan setiap investor dan individu ada yang bisa mendapatkan ubnormal return,
normal return atau bahkan loss dari apa yang dilakukan dan diputuskan terutama dalam
sebuah investasi. Untuk mengakamodir ketidakmampuan dari EMH tersebut maka
muncullah ilmu baru yaitu behavior finance. Jadi awal munculnya ilmu behavior finance
disebabkan karena reaksi pasar keuangan yang tidak efisien disaat berhadapan dengan
adanya informasi public. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh (Kiyilar & Acar, 2013),
bahwa perpekstif baru dari behavior finance digunakan dalam menganalisis wilayah
yang tidak dapat dijelaskan dari traditional atau fundamental finance.
3.
Behavior Finance (Perilaku Keuangan)
Behavior finance dikatakan sebagai ilmu keuangan dengan memasukkan ilmu psikologi
dan sosiologi dalam sebuah ilmu fundamental. Behavior finance merupkan ilmu yang
menggabungan antara teori ekonomi dengan teori psikologi dan sosiologi dalam ilmu
keuangan yang digunakan dalam membuat suatu keputusan. adanya ilmu psikologi dan
sosiologi dalam ilmu keuangan tersebut menunjukkan pergeseran dari teori fundamental
2
Bab 1: perilaku Keuangan (Behavior Finance)
atau traditional ke teori behavior finance. Adanya pergeseran dari kondisi kepastian
menuju ketidakpastian, adanya pergeseran dari yang rasional ke cenderung irrasional.
Suatu alasan memasukkan psikologi dan sosiologi disebabkan karena manusia sebagai
mahkluk social yang berhubungan dengan lingkungan sekitar yang juga berdampak pada
bagaimana seseorang tersebut akan berperilaku. Seperti yang dikatakan oleh (Kiyilar &
Acar, 2013) menyebutkan perilaku manusia dikarenakan hubungan sebab akibat yang
bersifat komplek yang dipengaruhi factor internal dan faktor eksternal dan hasilnya
berupa tindakan nyata. Perilaku manusia atau investor dalam membuat dan mengambil
keputusan mau tidak mau dihadapkan pada factor fundamental, psikologi maupun
social. Factor fundamental bisa didapat dari laporan keuangan baik dalam bentuk data
sekunder dan kuantitatif seperti laporan rugi laba, laporan neraca, atau laporan arus kas.
Factor fundamental yang bersifat eksternal bisa berasal dari kondisi makro keuangan
seperti tingkat suku bunga yang berlaku, tingkat inflasi, Pendapatan Domestik bruto
dan lain-lainnya. Factor fundamental tersebut cenderung bisa secara pasti diestimasi
berapa return yang didapat, berapa risiko yang akan diperoleh dan sebagimya. Tetapi
dalam menentukan suatu keputusan maka factor internal yang berasal dari diri seseorang
khususnya dari sisi psikologi sangat menentukan sekali baik apakah dalam sisi kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Kognitif berkaitan dengan seberapa besar seseorang memiliki kemampuan
pengetahuan, penerimaan dan pemahaman informasi yang diterima sebaik mungkin.
Selain itu perilaku kognitif lainnya yaitu apakah setelah menerima informasi investor
mampu menganalisis dan mengevaluasi secara tepat sehingga bisa membantu dalam
membuat keputusan terbaik. Seseorang yang mempunyai kognitif yang bagus cenderung
mempunyai perilaku yang berbeda dengan orang yang kognitifnya kurang bagus.
Misalkan ada dua orang dengan kognitif yang berbeda akan mempunyai cara pandang
yang berbeda, tingkat pemahaman yang berbeda, dan cara membuat keputusan yang
berbeda juga meskipun masalah yang dihadapi adalah sama.
Sedangkan psikologi dari sisi afektif berkaitan dengan bagaimana perilaku seseorang
yang tampak dalam watak, tingkat emosi, perasaan saat menghadapi permasalahan dan
bagaimana mengambil solusi tersebut. Misalkan emosi positif akan membawa keadaan
seseorang dalam situasi yang menyenangkan, membahagiakan, membuat kondisi
kenyaman dan keceriaan. Situasi yang positif tersebut akan menjadikan seseorang akan
lebih perpikir dengan baik disaat menghadapi suatu permasalah. Semua permasalahan
akan diselesaikan dengan hati-hati dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
banyak faktor yang mempengaruhinya dengan baik. Dampak dari emosi positif
adalah sebuah keputusan yang dilakukan dengan lebih bagus dibandingkan dengan
keadaan seseorang dalam emosi negative. Emosi negative membawa seseorang dalam
bad mood sehingga akan membawa pada kondisi ketidaktenangan, ketidaknyamanan,
3
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
ketidakbahagiaan seseorang. Kondisi tersebut akan menjadikan seseorang dalam
menghadapi permasalahan cenderung didasarkan tanpa suatu pemikiran yang panjang
tentang dampak yang ditimulkannya. Saat emosi negative mendominasi dalam
perilakunya maka saat dihadapkan suatu masalah maka keputusan akan dilakukan
dengan tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan dengan matang dna dampak selanjutnya.
Psikomotorik berkaitan dengan seberapa cepat seseorang tersebut segera tanggap untuk
bertindak setelah menerima informasi atau pembelajaran. Bagaimana seseorang cepat
melakukan sesuatu dengan informasi yang didapatkan. Apakah tindakan tersebut
sesuai dengan informasi yang diterima atau tidak. Faktor psikomotorik ini sangat
berperan dengan kecepatan respon seseorang terhadap suatu masalah. Semakin baik
respon seseorang terhadap suatu informasi menunjukkan semakin cepat seseorang akan
bertindak maka akan menentukan seberapa cepat dan baik suatu keputusan dibuat.
Ketiga factor internal yang sudah dijelaskan baik kognitif, afektif dan psikomotorik
yang dimiliki seseorang akan menampilkan perilaku dan tindakan yang berbeda-beda
dari masing-masing individu. Perilaku tersebut bisa menampilkan seseorang berani
mengambil keputusan yang dikategorikan orang yang risk seeking. Ada juga seseorang
saat dihadapkan suatu masalah dan harus mengambil keputusan ada perilaku yang ragu
ragu atau tidak berani mengambil keputusan. Type orang seperti ini dikatakan sebagai
orang yang risk averse. Disisi lain, ada orang dalam mengambil keputusan bersifat netral
yaitu yang memunculkan sifat dan tindakan berada diantara takut dan berani dalam
mengambil keputusan. Seseorang yang cenderung mengambil tindakan ini dikatakan
sebagai tindakan risk neutral yaitu tindakan yang mencari aman saja.
Buku referensi ini menggunakan dasar beberapa penelitian behavior finance yang
sudah dilakukan oleh penulis. Penelitian behavior financial yang dilakukan penulis
adalah penelitian eksperimental baik dengan menggunakan penelitian laboratorium
maupun penelitian lapang. Partisipan pada laboratorium study atau laboratorium experiment
menggunakan mahasiswa semester akhir dengan konsentrasi keuangan dan digunakan
sebagai surrogate atau pengganti dari investor asli (Yuniningsih, 2016). Eksperimen
dalam laboratorium study dilakukan di lab computer dimana para partisipan melakukan
simulasi trading saham. Penulis membuat simulasi trading saham tersebut dengan
membuat treatment atau perlakuan yang berbeda pada setiap keompok. Sedangkan
penelitian eksperimental yang bersifat field study dilakukan dengan membagi kuisioner
kepada para investor asli bukan pengganti yang bergerak dalam real asset (Yuniningsih
dan Taufik, 2019), (Yuniningsih & Taufiq, 2019), (Pertiwi, Yuniningsih, & Anwar, 2019).
Para investor tersebut diperlakukan sebagai partispan untuk mengisi semua pertanyaan
yang diajukan. Jawaban disediakan oleh penulis yaitu dari tidak sangat setuju sampai
dengan setuju. Penulisan buku referensi ini diharapkan para pembaca mengetahui
perbedaan model dari laboratorium study (laboratorium expeperiment) dan field studi (field
4
Bab 1: perilaku Keuangan (Behavior Finance)
experiment) Hal lainnya adalah apakah ada perbedaan behavior finance antara investor
dalam financial asset khususnya saham dengan investor dalam real asset yaitu bentuk aktiva
tetap bergerak atau tidak bergerak.
4.
Organisasi buku ini
Buku ini terdiri dari 8 bab bahasan. Bab 1 membahas tentang behavior finance yang meliputi
perkembangan dan pandangan dalam ilmu keuangan traditional finance yang kemudian
dilanjutkan dengan teori behavior finance berkembang. Dari teori yang didasarkan pada
sisi afektif saja, sisi kognitif saja atau dari sisi psikomotoric dana tau penggabungan dari
ketiga sisi psikologi tersebut. Bab 3 membahas tentang bagaimana keputusan investasi
dibuat dan dengan tahapan berinvestasi yang harus dilakukan sebelum suatu keputusan
investasi ditetapkan. Dari perilaku dalam pengambilan keputusan maka bisa mennetukan
tingkatan risk taking investor dalam berinvestasi. Bab 4 membahas tentang bagaiman
faktor psikologi dan social mempengaruhi seorang investor dalam berinvestasi. Kedua
faktor tersebut akan menentukan perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan dan
akan menggeser perilaku seseorang dari keputusan rasional ke tindakan irraasional. Pada
bab 5 membahas tentang desain laboratorium experiment dilanjutan dengan bab 6 tentang
desain field experiment. Dari pembahasan nanti akan diketemukan bagaimana perbedaan
dasar dari kedua penelitian. Bab 7 membahas tentang behavior finance yang dikaitkan
dengan keputusan penelitian yang dilakukan dalam laboratorium experiment. Sedangkan
bab 8 adalah kelanjutan pembahasan dari bab 6 yaitu dengan penekanan field experiment.
Baba 7 dan bab 8 disajikan cara menyajikan hipotesis, hasil uji dan analisis, Pembaca
nanti diharapkan mengetahui dan memahami dari perbedaan baik dari jenis penelitian
maupun dari partisipannya.
5.
Ringkasan
Teori traditional finance didasarkan pada teori ekonomi dimana semua tindakan dilakukan
secara rasional karena berada dalam kepastian dengan building of theory economy. Salah
satu teori dalam traditional finance theory adalah teori EMH yang mengasumsikan bahwa
terdapat efisiensi pasar karena pasar menyajikan semua informasi kepada semua investor.
Akibatnya investor tidak ada yang mendapatkan ubnormal return. Tetapi secara realita
tidak semua informasi bisa diakses oleh semua investor. Kondisi ketidakpastian ini
ditambah dengan faktor psikologi mempengaruhi dalam membuat keputusan investasi.
Sehingga terjadi pergeseran tindakan dari rasional menjadi irrasional. Akibatnya
tindakan atau perilaku investor dalam risk taking investasi ada yang bersifat risk seeking,
risk averse, risk neutral.
5
Perilaku Keuangan dalam Berinvestasi (Laboratorium Experiment dan Field Experiment)
Daftar Pustaka
Fama, E. F. (1970). Efficient market hypothesis: A review of theory and empirical work.
Journal of Finance, 25(2), 28–30.
Kiyilar, M., & Acar, O. (2013). Behavioural finance and the study of the irrational financial
choices of credit card users.
Pertiwi, T., Yuniningsih, Y., & Anwar, M. (2019). The biased factors of investor’s
behavior in stock exchange trading. Management Science Letters, 9(6), 835–842.
Yuniningsih, Y., & Taufiq, M. (2019). INVESTOR BEHAVIOR IN DETERMINING
INVESTMEN ON REAL ASSET. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(2), 293227.
Yuniningsih dan Taufik, 2019. Pertimbangan Interdependensi Faktor Fundamental
Dalam Penilaian Perusahaan (tahap 2). Penelitian Mandiri Skim Riset Unggulan
Keilmuan (RUK). Universitas Pembangunan Nasional”Veteran” Jawa Timur. 2019.
Yuniningsih, 2016. Disertasi. Keputusan Risk Taking Dalam Berinvestasi, berdasarkan
loss aversion, imformasi, dan evaluasi. Program Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya. Indonesia
6