SUKSESI
Niken Agustin, Abdul Bagas Alkatiri, Riyan Supriyatna, Muhammad Thariq Mulyana
Program Study Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding Author: nikenagustin888@gmail.com
Abstrak
Suksesi merupakan proses perubahan yang berlangsung secara beruntun dari komunitas tumbuhan
pelopor dengan biomassa kecil. Praktikum ini bertujuan untuk melakukan simulasi lapangan suksesi
sekunder, mengetahui proses suksesi sekunder dalam komunitas atau ekosistem terestial, mengetahui
faktor kimia fisik dan keanekaragaman spesies dari proses sebelum dan sesudah suksesi sekunder dalam
komunitas atau ekosistem terestial. Praktikum dilakukan dikawasan semanggi dengan metode ShannonWiener dan Simpson. jumlah,jenis tanaman setelah dilakukannya pembakaran lebih beragam dari pada
sebelum dilakukannya pembakaran lahan, hal ini membuktikan bahwa terjadinya peristiwa suksesi.
Pembentukan populasi pada petak suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu cuaca, lokasi
pembuatan petak suksesi dan disturban.
Kata Kunci: Suksesi, Biomassa, Ekosistem, Klimaks.
kerak, lumut daun, paku-pakuan, dan
sebagainya
(Suharno,
1999).
Selanjutnya dikatakan bahwa suksesi
ada dua tipe, yaitu suksesi primer dan
suksesi sekunder. Perbedaaan dua tipe
suksesi ini terletak pada kondisi habitat
awal proses suksesi terjadi. Suksesi
primer terjadi bila komunitas asal
terganggu.
Gangguan
ini
mengakibatkan hilangnya komunitas
asal tersebut secara total sehingga di
tempat komunitas asal, terbentuk habitat
baru. Suksesi sekunder terjadi bila suatu
komunitas atau ekosistem alami
terganggu baik secara alami atau buatan
dan gangguan tersebut tidak merusak
total
tempat
tumbuh organisme
sehingga dalam komunitas tersebut
substrat lama dan kehidupan masih ada.
Kondisi
yang
membatasi
laju
pertumbuhan populasi dan komposisi
spesies pada tahap berikutnya adalah
faktor lingkungan yang kurang cocok
untuk mendukung kelangsungan hidup
permudaan
jenis-jenis
tertentu.
PENDAHULUAN
Keteraturan
ekosistem
menunjukkan, ekosistem tersebut ada
dalam suatu keseimbangan tertentu.
Keseimbangan itu tidaklah bersifat
statis, melainkan dinamis. Ia selalu
berubah-ubah.
Kadang-kadang
perubahan itu besar, kadang-kadang
kecil. Perubahan itu terjadi secara
alamiah, maupun sebagai akibat
perbuatan
manusia
(Soemarwoto,
1983). Suksesi merupakan proses
perubahan yang berlangsung secara
beruntun dari komunitas tumbuhan
pelopor dengan biomassa kecil. Tetapi
lahan hidup di kawasan yang gersang
dan kerdil menjadi komunitas belukar
dan kemudian menjadi hutan dengan
biomassa lebih berat, setelah kawasan
itu cukup subur untuk mendukung
kehidupan yang lebih kaya raya serta
anekaragam. Pohon kaya di dalam
hutan jauh lebih besar dengan
komunitas asalnya yang hanya terdiri
atas jenis tumbuhan herba seperti lumut
1
(Marsono dan Sastrosumarto, 1981).
Praktikum
ini
bertujuan
untuk
melakukan simulasi lapangan suksesi
sekunder, mengetahui proses suksesi
sekunder dalam komunitas atau
ekosistem terestial, mengetahui faktor
kimia fisik dan keanekaragaman spesies
dari proses sebelum dan sesudah suksesi
sekunder dalam komunitas atau
ekosistem terestial.
digunakan adalah melakukan simulasi
lapangan suksesi sekunder dengan
Shannon-Wiener dan Simpson. Cara
kerja lokasi prakte ditentukan didaerah
yang memiliki tingkat kepadatan
vegetasi yang tinggi, dibuat plot ukuran
10x10 𝑚2 semi permanen kemudian
dicatat lokasi, kondisi, kimia fisik
lingkungan
dan
tanah
dan
keanekaragaman spesies tumbuahan,
plot tersebut dibakar sampai habis dan
dibiarkan selama satu minggu, analisis
keanekaragaman
spesies
dengan
Shannon-Wiener dan Simpson, buatlah
grafik
skala
waktu
dengan
keanekaragaman spesies sebelum dan
sesudah suksesi sekunder, pengambilan
data dilakukan selama 4 minggu dalam
1 minggu sekali.
METODOLOGI
Praktikum dilakukan selama 4
minggu/30 hari dikawasan Semanggi.
Alat yang digunakan pada praktikum ini
adalah tali atau tambang(1x1m), patok,
meteran, pisau atau golok, alat
penghitung,
pH
meter,
GPS,
anemometer, soil moisture tester, botol
dan plastik sampel, kertas label, alat
tulis, kamera. Bahan yang digunakan
daun kering dan korek api. Metode yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Faktor Fisik
Faktor Fisik
Suhu (˚C)
Kec. Angin (m/s)
Kelembaban Udara (Rh)
Intensitas Cahaya (Lux)
Suhu Tanah (˚C)
pH Tanah
Kelembaban Tanah (Rh)
Awal
29
0,0
79
1,11x100
33
6,8
3
Gambar 1. Jumlah jenis tumbuhan
2
Akhir
27,8
0,6
81,2
0,5x100
33
7
1,8
muncul adalah jenis rerumputan yaitu
ilalang. Hal ini disebabkan jenis suksesi
merupakan suksesi sekunder, dimana
sudah terdapat kehidupan sebelumnya.
Vegetasi yang biasanya muncul pertama
kali biasanya berupa tumbuhan pelopor
atau pionir yaitu tumbuhan yang
berkemampuan tinggi untuk hidup pada
lingkungan yang serba terbatas pada
berbagai faktor pembatas. Kehadiran
kelompok pionir ini akan menciptakan
kondisi lingkungan tertentu yang
memberikan kemungkinan hidup bagi
tumbuhan lainnya (Mukhtar, A,S.
2012). Proses terjadinya suksesi
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
lingkungan yang baik secara terpisahpisah maupun dalam kombinasi dapat
mempengaruhi ketidakhadiran atau
kehadiran, keberhasilan atau kegagalan
berbagai jenis komunitas tumbuhan
melalui vegetasi penyusunnya. Dari
pengamatan yang telah dilakukan dapat
dilihat hasil perbandingan jumlah, jenis
tanaman
sebelum
dan
sesudah
dilakukannya suksesi dalam bentuk
diagram
bahwasanya
jumlah,jenis
tanaman
setelah
dilakukannya
pembakaran lebih beragam dari pada
sebelum dilakukannya pembakaran
lahan, hal ini membuktikan bahwa
terjadinya peristiwa suksesi dengan
tumbuhnya individu-individu baru yang
mampu berkompetisi atau benih-benih
jenis tumbuhan yang sama sebelum
dilakukan pembakaran
yang masih
mampu bertahan hidup sehingga dia
tumbuh kembali menjadi individu baru
dan membentuk suatu komunitas
semakin lama akan semakin banyak
individu-individu baru yang akan
tumbuh dan berakhir sampai nanti pada
titik klimaks. Simulasi suksesi sekunder
pada praktikum kali ini dapat dikatakan
berhasil sebab tampak terjadinya proses
suksesi yakni perubahan dalam suatu
komunitas yang berlangsung menuju ke
Praktikum ini dilakukan dengan
membuat petak/plot sebanyak 4 buah
dengan luas masing-masing 1 × 1 m2,
petak inilah yang dibuat gundul
(dirusak) dengan cara membakarnya
dengan api diarea petak ini hingga
tanaman yang ada manjadi mati.
Petak/plot dibuat dengan menggunakan
tali rafia dengan warna yang mencolok
(misalnya merah hijau), pemilihan
warna ini bertujuan agar pembatas
(garis) tersebut masih dapat terlihat
jelas walaupun nantinya tumbuh
berbagai tumbuhan dengan lebat serta
berguna untuk membatasi area yang
masuk dalam objek pengamatan.
Pengamatan tentang suksesi ini
dilakukan selama 4 minggu hal ini
bertujuan untuk memberi waktu kepada
daerah pengamatan untuk membentuk
populasi baru. Pada saat pembuatan
petak/plot dan pembakaran lahan,
dihitung sebagai minggu ke 0. Perlu
diketahui bahwa kondisi lingkungan
dan faktor-faktor abiotik sangat
berpengaruh
dalam
pertumbuhan
tanaman dan berlangsungnya suksesi
tumbuhan
pada
petak
yang
bersangkutan (Michael, P., 1996).
Dilakukan pengamatan jenis tanaman,
jumlah tanaman kemudian dicatat dan
didokumentasikan sebelum dan sesudah
dilakukannya suksesi sehingga kita bisa
membandingkan hasil suksesi tersebut.
Dalam praktikum yang kami lakukan,
suksesi yang terjadi pada lahan garapan
yang kami buat termasuk dalam jenis
suksesi sekunder, suksesi sekunder
muncul dari kerusakan alam yang
parsial saja (Suharno, 1999). Hal ini
sesuai karena kerusakan yang timbul
hanya
disebabkan
oleh
proses
pembakaran
dan
bukan
karena
kerusakan alam total yang umumnya
terjadi akibat bencana alam. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa vegetasi yang pertama
3
muncul diawal proses perubahan akan
berkurang perananya pada tahap-tahap
berikutnya . keanekaragaman spesies
terus meningkat, sehigga pada titik
klimaks akan tercipta lebih banyak
relung
untuk
dimanfaatkan.
Pembentukan populasi pada petak
suksesi dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu cuaca, lokasi pembuatan
petak suksesi dan disturban.
suatu arah pembentukan komunitas
secara teratur. Hal ini nampak dengan
munculnya beberapa jenis vegetasi yang
nantinya akan membentuk suatu
komunitas baru.
KESIMPULAN
Proses terbentuknya suksesi
dimulai dengan munculnya berbagai
spesies yang timbul menggantikan
spesies lain, sehingga spesies yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Michael, P., 1996. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.
UI Press: Jakarta.
Mukhtar, A,S. 2012. Keadaan Suksesi Tumbuhan Pada Kawasan Bekas Tambang
Batubara di Kalimantan Timur. Jurnal Biologi ilmiah: Vol.02 No.02.
Soemarwoto, O. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan: Jakarta.
Suharno. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Menopang Pengetahuan Ilmu-ilmu
Lingkungan. Universitas Indonesia Pres; Jakarta.
4
LAMPIRAN
Minggu ke-
Jenis Tumbuhan
ndividu
1
Citrus sinensis
Turnera ulmifolial
Citrus limon (L) osbeck
Lantana camara L
Guettarda wagapensis
Capsicum annum
Phytolacca americana
Curcuma langa
Alcea rosae L.
Sida acura burn. F
Urena lobara L
Sida rhombifolia L
Lactuca serriola L
Phytolacca americana L
Stellaria media (L) Vill
Elephantopus mollis kunth
Kampteria rotunda L
Commelina diffusa burn.F
Paectranthus routellaroides
19
Plectrantus scotellariades
Viola odorata
Sida rhombifolia
Portulaca oleracea L
Stellaria media (L) Vill
Marrubium vulgare L
Sida acuta burm. F
Turnera ulmifolia L
Phytolacca americana
Cercissiliaquastrum
Elephantopus mollis kunth
Commelina diffusa burn.F
Kampteria rotunda L
Urena lobata L
Prunella vulgaris L
Bellis syisvetis cirillo
Buxus sempervirens. L
17
Sida rhombifolia
Berberis thumbergi L.
6
9
5
6
1
4
3
1
23
1
2
2
1
1
29
1
1
2
1
99
1
5
2
2
20
2
1
5
1
1
2
6
1
1
1
1
1
53
3
2
Jumlah
2
Jumlah
3
5
Pi
0.061
0.091
0.051
0.061
0.01
0.04
0.03
0.01
0.232
0.01
0.02
0.02
0.01
0.01
0.293
0.01
0.01
0.02
0.01
1
0.019
0.094
0.038
0.038
0.377
0.038
0.019
0.094
0.019
0.019
0.038
0.113
0.019
0.019
0.019
0.019
0.019
1
0.045
0.03
Ln Pi
-2.803
-2.398
-2.986
-2.803
-4.595
-3.209
-3.497
-4.595
-1.46
-4.595
-3.902
-3.902
-4.595
-4.595
-1.228
-4.595
-4.595
-3.902
-4.595
-68.8
-3.97
-2.361
-3.277
-3.277
-0.975
-3.277
-3.97
-2.361
-3.97
-3.97
-3.277
-2.179
-3.97
-3.97
-3.97
-3.97
-3.97
-56.7
-3.106
-3.512
Pi (Ln pi)
-0.17
-0.218
-0.151
-0.17
-0.046
-0.13
-0.106
-0.046
-0.339
-0.046
-0.079
-0.079
-0.046
-0.046
-0.36
-0.046
-0.046
-0.079
-0.046
-2.251
-0.075
-0.223
-0.124
-0.124
-0.368
-0.124
-0.075
-0.223
-0.075
-0.075
-0.124
-0.247
-0.075
-0.075
-0.075
-0.075
-0.075
-2.229
-0.139
-0.105
Jumlah
4
2
1
3
3
4
1
20
3
5
4
9
1
1
2
1
1
1
67
10
15
7
5
4
1
6
3
2
2
1
1
16
3
1
1
3
4
1
4
10
4
10
1
Phytolacca americana
Asarum caudatum
Viola reichenbachiana
Gaultheria procumbens
Sida acuta burn.F
Stellaria media (L). Vill
Marrubium vulgare L.
Turnera ulmifolia L
Elephantopus mollis kunth
Commelina diffusa burn.F
Kampteria rotunda L
Urena lobata L
Prunella vulgaris
Bellis syisvetis cirillo
Buxus sempervirens. L
Arum maculatum
Nicotiana rustiea
19
Medicago polymorpha
Sida rhombifolia L.
Viola odorato
Gaultheria procumbens L
Sida acura burn. F
Stellaria media (L) Vill
Marrubium vulgare L.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Amaranthus biltum L.
Urena cobata L.
Citrus sinensis L
Turnera ulmifolia L
Cichorium intybus L.
Phytolacca americana L.
Raphanus raphanistrum L.
Phytolacca americana L.
Capsicum annum
Asarum caudatum
Alcea rosea
Viola rechenbachiana
Elephantopus mollis kunth
Commelina diffusa burn.F
Kampteria rotunda L
Phartenocissus quinquofolia
(L) pianch
6
0.03
0.015
0.045
0.045
0.06
0.015
0.299
0.045
0.075
0.06
0.134
0.015
0.015
0.03
0.015
0.015
0.015
1
0.084
0.118
0.055
0.039
0.031
0.008
0.047
0.024
0.016
0.016
0.008
0.008
0.126
0.024
0.008
0.008
0.024
0.031
0.008
0.031
0.079
0.031
0.079
0.008
-3.512
-4.205
-3.106
-3.106
-2.818
-4.205
-1.209
-3.106
-2.595
-2.818
-2.007
-4.205
-4.205
-3.512
-4.205
-4.205
-4.205
-63.8
-2.477
-2.136
-2.898
-3.235
-3.458
-4.844
-3.052
-3.746
-4.151
-4.151
-4.844
-4.844
-2.072
-3.746
-4.844
-4.844
-3.746
-3.458
-4.844
-3.458
-2.542
-3.458
-2.542
-4.844
-0.105
-0.063
-0.139
-0.139
-0.168
-0.063
-0.361
-0.139
-0.194
-0.168
-0.27
-0.063
-0.063
-0.105
-0.063
-0.063
-0.063
-2.471
-0.208
-0.252
-0.16
-0.127
-0.109
-0.038
-0.144
-0.088
-0.065
-0.065
-0.038
-0.038
-0.261
-0.088
-0.038
-0.038
-0.088
-0.109
-0.038
-0.109
-0.2
-0.109
-0.2
-0.038
Jumlah
Bellis syisvetis cirillo
Arum maculatum
Buxus sempervirens. L
Prunella vulgaris L
28
1
1
1
1
119
7
0.008
0.008
0.008
0.008
0.942
-4.844
-4.844
-4.844
-4.844
-107.6
-0.038
-0.038
-0.038
-0.038
-2.804