I. TUJUAN
Mengukur karakteristik penguat BJT common emiter mencakup:
-Daerah kerja transistor
-Karakteristik sinyal output
-Tegangan output(Vout)
-Penguatan tegangan (AV)
-Penguatan arus(Ai)
-Impedansi input (Zi)
-Impedansi output(Zo)
II.
ALAT-ALAT
1. BJG NPN 2N3904
2. Resistor:
-10K 2 buah
-4.7K 1 buah
-3.9K 1 buah
-2.7K 1 buah
-1K 1 buah
-150 1 buah
3. Capasitor:
-10 F/25v
-2.2 F/25v
4. Datasheet BJT NPN 2N3904
5. AVO meter analog atau AVO meter digital
6. Breadboard
7. Oscilloscope digital & 2 buah probe
8. Generator sinyal
9. Power supply +15 Volt
III.
TEORI DASAR
Bipolar junction transistor
(BJT)
adalah
jenis
transistor
yang
memiliki
tiga
kaki,
yaitu
(Basis,Kolektor, dan Emitor) dan di pisah menjadi dua arah aliran, positif
dan negatif. Aliran positifdan negatif diantara Basis dan Emitor terdapat
tegangan dari 0v sampai 6v tergantung pada besar tegangan sumber
yang dipakai. Dan besar tegangan tersebut merupakan parameter utama
transistor tipe BJT. Tidak seperti Field Effect transistor (FET), arus yang
dialirkan hanya terdapat pada satu jenis pembawaan (Elektron atau Holes).
Di BJT, arus dialirkan dari dua tipe pembawaan (Elektron dan Holes), hal
tersebut yang dinamakan dengan Bipolar Ada dua jenis tipe transistor BJT,
yaitu tipe PNP dan NPN. Dimana NPN, terdapat dua daerah negatif yang
dipisah dengan satu daerah positif. Dan PNP, terdapat dua daerah positif
yang dipisah dengan daerah negative, Secara umum ada beberapa teknik
bias sederhana yang cukup populer:
1. Fixed Bias
Rangkaian bias tetap cukup sederhana karena hanya terdiri atas
dua resistor RB dan RC. Dalam metode ini, resistor RB dengan
resistansi tinggi dihubungkan ke basis, sesuai dengan namanya. Arus
basis yang dibutuhkan disediakan oleh VCC yang mengalir melalui
RB. Sambungan base emitor bias maju, karena basis positif terhadap
emitor. Besarnya arus basis yang dibutuhkan ditentukan oleh besarnya
resistansi RB yang tepat karena arus kolektor IC = βIB. Makanya nilai
RB harus diketahui. Gambar 1.1
di bawah ini menunjukkan bagaimana metode bias tetap
Gambar 1.1 Fixed bias
VCC adalah tegangan tertentu yang telah diketahui dan jika IB
dipilih pada nilai yang sesuai maka RB dapat ditentukan langsung,
metode ini disebut metode bias tetap
2. Collector to base bias
Rangkaian collector to base bias sama dengan rangkaian bias
tetap kecuali resistor basis RB dihubungkan ke kolektor, bukan ke
suplai VCC seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.2 di bawah ini
Gambar 1.2 Collector to base bias
Rangkaian ini dapat meningkatkan stabilitas secara signifikan.
Jika nilai IC meningkat, tegangan di RL meningkat dan karenanya VCE
juga meningkat. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi arus basis IB.
3. Voltage Divider Bias
Di antara semua metode pemberian biasing dan stabilisasi,
metode bias pembagi tegangan adalah yang paling baik. Bias diberikan
melalui dua resistor R1 dan R2 yang terhubung ke VCC. Resistor RE
yang dipasang di emitor digunakan untuk peningkatan stabilisasi.
Nama pembagi tegangan berasal dari pembagi tegangan yang dibentuk
oleh R1 dan R2. Penurunan tegangan pada resistor maju R2 pada
persimpangan base-emitor. Hal ini menyebabkan arus basis dan arus
kolektor arus dalam kondisi sinyal nol. Gambar 1.3 di bawah
menunjukkan rangkaian metode bias pembagi tegangan
Gambar 1.3 Voltage Divider Bias
Untuk melakukan analisis dc, perlu dibuat rangkaian ekivalen
dari rangkaian tersebut. Rangkaian bias pembagi tegangan dapat
digambarkan rangkaian ekivalennya seperti gambar 1.4 berikut
Gambar 4.4 Rangkaian ekivalen Voltage Divider
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
4.1. Pengujian Daerah Kerja Transistor
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan pada percobaan
2. Pasanglah komponen yang akan di gunakan pada project board
3. Rangkailah komponen sesuai pada gambar rangkaian
4. Lakukan pengecekan pada rangkaian
5. Dirasa sudah benar tanyakan pada asisten untuk di uji coba
6. Sambungkan catu daya sebesar +15 VDC pada rangkaian
7. Ukurlah tegangan pada pin Base (VB), pin Emitter (VE), pin Collector
(VC), dan pin Base terhadap pin Emitter (VBE)
8. Catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan 1.
4.2. Pengujian Karakteristik Sinyal dan Penguatan Tegangan BJT
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan pada percobaan
2. Pasanglah komponen yang akan di gunakan pada project board
3. Rangkailah komponen sesuai pada gambar rangkaian
4. Lakukan pengecekan pada rangkaian
5. Dirasa sudah benar tanyakan pada asisten untuk di uji coba
6. Sambungkan catu daya sebesar +15 VDC pada rangkaian
7. Set generator sinyal dengan karakteristik:
7.1. Bentuk sinyal : sinusoida
7.2. Amplituda
: 0.2 V p-p
7.3. Frekuensi
: 5 kHz
8. Hubungkan output sinyal ke bagian input rangkaian (TP1)
9. Lakukan pengukuran tegangan peak to peak untuk data pada tabel
pengamatan 2
10. Catat hasil dari pengukuran pada tabel 2
4.3. Pengukuran Karakteristik Impedansi Penguat BJT
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan pada percobaan
2. Pasanglah komponen yang akan di gunakan pada project board
3. Rangkailah komponen sesuai pada gambar rangkaian
4. Lakukan pengecekan pada rangkaian
5. Dirasa sudah benar tanyakan pada asisten untuk di uji coba
6. Sambungkan catu daya sebesar +15 VDC pada rangkaian
7. Set generator sinyal dengan karakteristik:
7.1. Bentuk sinyal : sinusoida
7.2. Amplituda
: 0.2 V p-p
7.3. Frekuensi
: 5 kHz
8. Hubungkan output sinyal ke bagian input rangkaian (TP0)
9. Lakukan pengukuran tegangan peak to peak untuk data pada tabel
pengamatan 3
10. Catat hasil dari pengukuran pada tabel pengamatan 3
V.
DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Pengujian Daerah Kerja Transistor
VB
VC
VE
4.76
9.50
4.12
4.76
9.51
4.12
VBE
0.67
0.67
Tabel 2. Pengujian Karakteristik Sinyal dan Penguatan Tegangan BJT
No
Gambar
Data
1
2
3
Vp = 190 mV
Vmax = 96 mV
Vmin = -94 mV
Vp = 160mV
Vmax = 80 mV
Vmin = -78 mV
Vp = 2,4 V
Vmax = 1,16 V
Vmin = -1,24 V
4
Vp = 2,44 V
Vmax = 1,22 V
Vmin = -1,22V
5.1. Tabel 3. Pengukuran Karakteristik Impedansi Penguat BJT
TP
Gambar
Data
0
Vp = 166 mV
Vmax = 84 mV
Vmin = -82 mV
1
Vp = 126 mV
Vmax = 64 mV
Vmin = -62mV
4L
Vp = 1,8 V
Vmax = 860mV
Vmin = -940 mV
4
NL
Vp = 121 mV
Vmax = 60,8 mV
Vmin = -60 mV
VI.
PENGOLAHAN DATA
VII.
TUGAS AKHIR
1. Analisis setiap test point (TP) dari semua percobaan, kemudian hasil dari
simulasi bandingkan dengan hasil data sekunder yang sudah tersedia.
Jawaban:
Pada simulasi saya menggunakan probe DCvoltage untuk mengetahui tegangan
pada titip TP, karena saya tidak paham dengan osiloscope pada program proteus
maka saya tidak tahu nilai Vmax dan Vmin pada rangkaian tersebut.
2.
Buatlah simulasi semua rangkaian percobaan yang sudah tertera pada modul
menggunakan aplikasi Proteus 8! (Jawaban berupa Screenshot dari skematik
rangkaian serta gambar sinyal yang dihasilkan dari simulasi. Sertakan informasi
mengenai Vp, Vmax, dan Vmin, hasil Screenshot sisipkan pada bagian data
pengamatan ).
Jawaban:
3. Jelaskan karakteristik Transistor yang digunakan pada percobaan ini(BJT NPN
2N3904).!
jawaban:
Perangkat ini dirancang sebagai penguat dan saklar fungsi umum. rentang
dinamis yang bermanfaat dapat meluas hingga 100 mA sebagai saklar dan 100
mhz sebagai ampli amp, jenis NPN, Arus kolektor maks (Ic) 200 mA,
Tegangan maksimal collector-emitter (VCE) 40 V, Tegangan minimal basiscollector on-state (VBE)sat 850 mV (MAX), Tegangan saturasi maksimal
collector-emitter (VCE)sat 200 mV, Hfe : 300, Bandwidth 300 MHz
4. Apakah hasil test point dititik TP3 lebih besar dari TP0 pada saat simulasi?
Mengapa bisa terjadi, jelaskan secara singkat!
Jawaban:
Kenapa nilai TP3 lebih besar di banding nilai TP0, dikarenakan saat simulasi arus
yang di gunakan adalah arus DC dan jika dilihat pada rangkaian titik TP0
melewati sebuah kapasitor dan jika kapasitor pada arus dc maka kapasitor akan
open circuit tetapi tidak sepenuhnya arus yang melewati kapasitor mendekati nol.
5. Jelaskan fungsi – fungsi dari setiap komponen yang digunakan pada setiap
percobaan!
Jawaban:
1. Transistor : pada rangkaian elektronika variasinya sangatlah banyak.
Namun pada dasarnya fungsi utama yang terdapat pada transistor, yaitu
sebagai saklar, sebagai penguat, sebagai gerbang logika, dan sebagai
pembangkit osilator.
2. Resistor : Fungsi resistor untuk menghambat/membatasi arus listrik, untuk
menurunkan tegangan, untuk membagi tegangan, untuk menurunkan
tegangan sesuai dengan yang diinginkan
3. Capasitor : pada dasarnya fungsi sebuah kapasitor adalah untuk
menyimpan muatan listrik pada jangka waktu tertentu. Kapasitor sendiri
terdiri dari dua lempengan konduktor yang dijembatani oleh sebuah
dielektrik yang terbuat dari bahan tertentu.
4. Avo meter : adalah alat untuk memeriksa atau mengecek tegangan AC
atau DC, hambatan, kondisi komponen elektronika pada rangkaian.
5. Breadboard : adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian
elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus
menyolder.
6. Osciloscope : digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat
berosilasi. Juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap
waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika
7. Generator Sinyal : merupakan alat ukur elektronik yang dapat
membangkitkan gelombang dalam bentuk sinus
8. Power Supply : sebuah piranti yang mengubah arus AC menjadi DC
sebagai sumber listrik di sebuah rangkaian elektronik
VIII.
ANALISIS
Ada 3 konfigurasi pada BJT yang sering di gunakan, Fixed Bias
karakteristiknya memiliki RB dan RC sehingga loop input dan outputnya Vcc=
VRB + VBE dan Vcc= VRC + VCE. Untuk Self Bias memiliki RB, RC dan RE,
sedangkan untuk Voltage Devider Bias memiliki R1, R2, RC dan RE, maka dari
itu perlu dicari hambatan pengganti RTH dan VTH dengan rumus RTH=
dan
VTH =
, sehingga loop input dan outputnya VTH= VRTH + VBE + VRE
dan Vcc= VRC + VCE + VRE.
IX.
KESIMPULAN
Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias
pada basisnya. Jadi bias pemberiaan tegangan DC untuk membentuk
tegangan dan arus yang tetap.Tegangan dan arus yangdihasilkan
menyatakan titik operasi (quiescent point) atau titik Q yang menentukan
daerah kerjatransistor. Dalam rangkaian elektronika terdapat berbagai
variasi dari pembiasan transistor yangtentunya disesuaikan pada
kebutuhan umum. Namun demikian kakteristik arus dan tegangannya
dapat diketahui dengan cara yang sama
X.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7527020/LAPER_3_Analisa_DC_Bias_Transisto
r_Elyada di akses pada (28 juni 2020)
Program Proteus 8 profesional