Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Abstrak. Bahan Fosfor BCNO merupakan salah satu jenis fosfor yang mempunyai pita emisi cahaya yang sangat lebar namun tanpa menggunakan logam ion tanah jarang. Dalam penelitian ini, kami melaporkan pembuatan lapisan tipis BCNO/SiO2 Epoxy Komposit pada gelas substrat. Bahan fosfor BCNO disintesis menggunakan metoda pemanasan sederhana, dan ditambahkan nanopartikel silika untuk membuat pendaran fosfor lebih homogen. Partikel yang dihasilkan kemudian didispersikan ke dalam resin epoxy transparan menjadi BCNO/SiO2 epoxy komposit. Kemudian metode spin coating digunakan untuk menghasilkan lapisan tipis BCNO-komposit tersebut. Partikel BCNO yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan X ray difraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM) dan spectrofluorophotometer. Sedangkan lapisan yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan UV-Vis spectroscopy. Partikel fosfor BCNO/SiO2 yang dihasilkan menghasilkan pendaran warna kuning terang yang homogen. Lapisan tipis BCNO-komposit yang dihasilkan memiliki Transmitansi pada rentang panjang gelombang sinar tampak sampai dengan 90 %. Dengan demikian, lapisan BCNO-komposit yang dihasilkan memiliki prospek yang baik untuk diaplikasikan dalam device pencahayaan.
ABSTRAK: Fosfor boron karbon oksinitrida (BCNO) salah satu jenis material luminesensi dengan daerah pendaran pada cahaya tampak (400 – 620 nm), walau tanpa logam tanah jarang. Fosfor BCNO dengan pendaran biru berhasil disintesis menggunakan metode pemanasan sederhana, dengan bahan dasar asam borat [B(OH)3], urea [(NH2)2CO, dan asam sitrat (C6H8O7) sebagai sumber boron, nitrogen dan karbon. Variasi suhu sintesis (600-800 o C) fosfor BCNO diteliti untuk melihat pengaruhnya terhadap pendaran yang dihasilkannya. Morfologi partikel dan spektrum emisi fosfor BCNO dikarakterisasi menggunakan SEM dan PL spectral. Hasil karakterisasi menunjukan ukuran partikel pada kisaran ~5μm dan memiliki puncak emisi warna biru (~450 nm). Oleh karena itu, fosfor BCNO memiliki kemungkinan digunakan pada aplikasi optoelektronik atau bio-imaging.
Mektek, 2012
One effort to reduce the weight of the building is through the use of light particles in the concrete or mortar. For that particles of compost to be one alternative to be used. Utilization of compost particles directly will reduce the effects of environmental pollution due to garbage. Technically, in some cases the strength of concrete is not a determining factor but rather the ductility. Therefore in this study will be reviewed and further analyzed the mechanical properties of lightweight concrete that uses compost particles as basic materials. Mechanical properties and tensile strength referred to is the compressive strength, with normal mortar as a comparison. Based on the results of the weight of the material obtained gr/cm3 mortar respectively, cement 1.25, sand 1.60, 0.31 and compost particles with water content 12%. In this case the effect of adding compost is a decrease in compressive strength of 48.74%, 68.78% decrease in tensile strength and weight reduction of 9.85%. In this case the application in the manufacture of bricks is still possible, if based on a minimum compressive strength requirement. The composition of lightweight concrete blocks with a mixture of 3% addition of compost particles are 2Semen: 6.25 Sand: 4Kompos: 2.5 water, which will produce concrete blocks with a weight of 1.89 gr/cm3 and compressive strength 7.7 MPa..
Abstrak-Percobaan Spin Coating dilakukan dengan tujuan untuk membuat dan memahami lapisan tipis pada material Methyl Methacrylate (MMA). Metode spin coating digunakan untuk mendeposisikan lapisan tipis dengan cara menyebarkan larutan ke atas substrat terlebih dahulu kemudian substrat diputar dengan kecepatan yang telah ditentukan sehingga diperoleh endapan lapisan tipis di atas substrat. Alat dan bahan yang digunakan yaitu kaca preparat, larutan MMA, mikroskop optik, amplas, spin coater, pipet tetes, dan software paint. Percobaan ini menggunakan kaca transparan sebagai substrat. Variasi yang dilakukan dalam percobaan ini hnya pada cepatnya putaran Spin Coater sebanyak tiga kali variasi yaitu 1000rpm, 1500rpm dan 2000rpm dengan waktu pemutaran yang sama yaitu 120 detik. Percobaan ini dilakukan dengan cara pengamplasan sisi-sisi substrat, pembersihan substrak dengan alcohol 96%, proses spin coating, serta pengamatan ketebalan lapisan tipis MMA dengan menggunakan mikroskop optik dan komputer. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa lapisan tipis dengan menggunakan larutan MMA pada substrat berupa kaca dapat dibuat dengan menggunakan metode spin coating. Ketebalan pada lapisan tipis ini, dipengeruhi oleh viskositas, laju putaran (angular speed) dan parameter pendukung, yaitu waktu putaran dan kerapatan larutan yang digunakan.
Jurnal Fisika Unand, 2012
Nanokomposit PAni/TiO 2 /Karbon sebagai penyerap gelombang mikro telah disintesis.Polyaniline (PAni) disintesis dengan metode polimerisasi oksidasi secara kimia, sedangkan serbuk karbon disintesis dari bahan baku tempurung kelapa. Karbon dan TiO 2 berperan sebagai pengisi magnetik dan pengisi dielektrik pada matriks PAni. Karakterisasi sifat listrik, sifat magnet dan daya serap material terhadap gelombang mikro berturut-turut dilakukan dengan alat LCR meter TH2820 dan Vector Network Analyser model Advantest. Hasil uji LCR meter menunjukkan bahwa konduktivitas PAni/TiO 2 /Karbon meningkat berdasarkan penambahan TiO 2 dan karbon. PAni/TiO 2 /Karbon dengan penambahan TiO 2 /Karbon 40% merupakan sampel yang paling optimum menyerap gelombang mikro dengan nilai absorbsi 99,52%dan reflection loss-40,21 dB pada frekuensi 10 GHz.
Telah dilakukan sintesis PZT dengan tehnik sol-gel dan penumbuhan lapisan tipis PZT dengan metode spin coating. Lapisan tipis PZT dibuat dengan tehnik sol-gel dengan menggunakan larutan penyetabil PEG 400 serta ditumbuhkan di atas substrat silikon dengan metode penumbuhan spin coating. Penggunaan tehnik sol-gel dan metode spin coating diharapkan mampu menghasilkan lapisan tipis dengan tingkat kehomogenan yang tinggi. Struktur lapisan tipis dipelajari dengan menggunakan difraksi sinar-x (XRD) untuk mengetahui struktur serta puncak kristal yang terbentuk. Hasil XRD menunjukkan bahwa terbentuk lapisan perovskit PZT dengan orientasi bidang kristal (dan (022) yang mengindikasikan kristal yang terbentuk adalah polikristal. Orientasi bidang kristal yang lebih dominan terletak pada bidang (101).
Jurnal Riset Kimia, 2015
Paste of Carbonated Hydroxyapatite (CHA) as a biocompatible material that can be used in the bone and teeth repair has been developed on preparation of thick film. CHA paste was prepared by mixing precipitate of CHA with CaSO 4 and polyethylene glycol (PEG) in 2-propanol as solvent. Paste was deposited on substrate to get thick films by screen printing method. X ray diffraction (XRD) analysis has shown hexagonal crystal structure and crystal size of CHA acquired 7,2 nm by Scherrer's method. Fourier Transform Infrared (FTIR) analysis has shown absorption spectra which indicating phosphate, carbonate, and hydroxide group. Size of this composite particles analyzed by PSA (particle size analyzer) about 3µm and pore size was 0.44-0.49 nm obtained from BET analysis, increased with the addition of CaSO 4 (0.44 to 0,49 nm). Rephrase PEG was found as an adhesive and homogenize paste on substrat surface. In addition, CHA paste also potentially can be used as bone cement.
The addition of carbon in making bricks as a substitute for sand material. This research was made to determine the effect of carbon on compressive strength in the appropriate brick making SNI 03-0349-1989 about Concrete Bricks for wall pairs. Mixing Carbon in making concrete brick is 0%, 5%, 10%, and 15% of the required sand weight, cement mixture used: 25%: 70%: 5% which refers to the Technical Guidelines issued by the Ministry of Public Works year 1986. This research is an experimental study and the shape of a cube mold sized 0.15 x 0.15 x 0.15 m, as many as 12 pieces for testing the compressive strength that has been mixed with the addition of carbon. At the age of 7 days, testing is carried out in accordance with the specified requirements and the compressive strength of the brickwork must meet the quality requirements in accordance with SNI-03-0349-1989. The results of the compressive strength test of the brick making were obtained by the results of the normal concrete compressive strength of 259,783 kg / cm2. Batako with a mixture of 5% gets a yield of 352,893 kg / cm2. The mixture of activated carbon powder with 10% gets the highest compressive strength yield of 393,293 kg / cm2. So with the addition of carbon powder by 10% as a substitute for fine aggregate (sand) is the right choice. A decrease in compressive strength of the 15% test specimens due to the lack of maximum compaction at the time of the study and 7 days old.
Metalurgi, 2018
PROSES PEMBUATAN MATERIAL SUPERKONDUKTOR BSCCO DENGAN METODA PADATAN. Material superkonduktor BSCCO (bismuth strontium calcium copper oxide) adalah material superkonduktor yang banyak digunakan dalam bentuk kabel bawah tanah, kabel transmisi, kabel penghubung, maglev train, dan lain-lain. Pada penelitian ini dipelajari proses pembuatan bulk superkonduktor BSCCO dari campuran berbagai oksida yaitu Bi 2 O 3 , SrCO 3 , CaO, CaCO 3 , dan PbO dengan metoda padatan atau pencampuran kering dan dilanjutkan dengan proses sintering. Tujuan penelitian ini adalah mencari temperatur optimum proses sintering untuk menghasilkan material superkonduktor BSCCO dengan menggunakan metoda padatan. Campuran serbuk sebelumnya ditekan menggunakan mesin kompresi dengan beban 1000 KPa pada temperatur kamar menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan diameter 10 mm. Temperatur sintering (°C) dilakukan pada T = 800, 820, 845, dan 865 dengan waktu penahanan 90 jam. Hasil sintering kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan XRD (x-ray diffraction), SEM (scanning electron microscopy) dan uji Meissner. Dari hasil analisa XRD diperoleh fasa Bi2212 dan fasa Bi2223. Fraksi volume fasa Bi2212 terbesar diperoleh pada T= 845 °C yaitu sebesar 73,6%, sedangkan untuk fasa Bi2223 terbesar diperoleh pada T= 865 °C sebesar 42,4%. Efek dari tingginya fraksi volume fasa-fasa pada kondisi tersebut secara berturut-turut memberikan efek levitasi kuat dan sedang.
Sainstek, 2008
An BST precursor was synthesized by mixing Barium acetate 99,9%, Strontium acetate 99,99% , Titanium isopropoxide 99,999% in 2-methoxyethanol 99,9% and acetic acid glasia 100% at 120 o C along 3 hours. The BST precursor concentration were 0.1 M and 0.5 M. By employing CSD method, the BST precursor was spin coated on p-type Si (100) substrate at 3000 rpm for 30 seconds and pyrolyzed at 130 o C at 10 minutes to obtain BST thin films. The BST thin films were annealed for 15 hours at 1000 o C. The BST thin films structure were MFM and MFS, characterized their physical properties. It was found that grain size and thickness for the MFM structure at the BST 0,1 M were < 0.3μm and 0.6 μm., And the BST 0.5 M were 0.5-1.0 μm and 0.9 μm. Grain size and thickness for the MFM structure at the BST 0.1 M were < 0.3μm and 0.6 μm, for BST 0.5M were 0.5-1μm and 0.8 μm .Latis constant 3.936 Ǻ. Composition of BST thin films was same as BST precursor.
Revista de Processo, 2019
Examining the Evolution of Gaming and Its Impact on Social, Cultural, and Political Perspectives (Ed. Keri Duncan Valentine and Lucas John Jensen), 2016
2012
A. V. Shenoy, D. R. Saini, 1996
Water Alternatives, 2019
Politix, 2006
Microclimate inside Cultural Heritage Buildings, 2008
Early Science and Medicine, 2010
Jurnal Cemerlang, 2024
Radiation Research, 2008
La linguistique, 2011
Open Forum Infectious Diseases
IEEE Journal of Radio Frequency Identification
Cahiers franco-canadiens de l'Ouest, 2017
Journal of Physics A: Mathematical and General, 2002