Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan yang terjadi bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan budaya manusia. Hubungan erat antara manusia dan lingkungan kehidupan fisiknya itulah yang melahirkan budaya manusia. Budaya lahir karena kemampuan manusia mensiasati lingkungan hidupnya agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu.
Jurnal Walisongo, Volume 21, Nomor 2, Tahun 2013, 2013
"This article aims to analyze relation between local wisdom within religion conflicts resolution in post conflict divided society of Maluku. In the case of Maluku conflict religion was not core sources, but rivalry among societal element to compete for bureaucracy position and economic-politic resources. Religion is only becomingsupporting conflict which provides moral legitimation and politic identity to strike others. The history of Maluku conflict indicated by subordination and domination relations that resulted discrimination and marginalization amidst society. The fallacy of the new order regime in 1999 can be said conflict escalation in Maluku that murdered million innocent peoples. Maluku conflict had resolved by Malino peacetreaty in 2002 and 2003, however potency of conflict in grassroots can be reduced bylocal wisdom values. Pela gandong as local wisdom had a pivotal role inreconciliation process to recapitalize social capital which cracked during conflict. In addition to local wisdom, representation in bureaucracy also hold role player to reducing social gap between society elemental in Maluku."
2007
A literary work usually only can be interpreted holistically in the relation with other masterpiece, its agreement and also its opposition. In other words, a literary text can be comprehended after we know the relation with other text, which become its background creation. Literary text becoming creation background called hypogram. Central figure in Amir Hamzah text is Amir Hamzah that destined dominate whole world as Moslem scholar and umara. Amir Hamzah act as umara because leading the soldier to conquer infidel kings, and as Moslem scholar because he have to Islamize infidel kings which he defeated. Therefore, Amir Hamzah known as Islam warrior figure. Texts answerer of Amir Hamzah text show local wise form of its active reader and re-reacting text of its hypogram so re-arrange again new texts (HAH, Sr.Mn.,Wawacan Amir of Hamzah, Saga Amir of Hamzah) in course of art growth in Nusantara region. In its transformation, answerer texts experiencing change. That changes is among others adapted for art tradition and region culture. Pada awal kedatangan Islam ke kawasan Melayu, para pengembang Islam dalam melaksanakan tugasnya menggunakan wahana jenis cerita sebagai daya tariknya. Di antara jenis cerita yang sering dimanfaatkan sebagai sarana berdakwah adalah cerita pahlawan (epos). 1 Cerita yang bercorak kepahlawanan disampaikan secara lisan kepada pembaca atau pendengar dalam suatu pertemuan. Dalam masyarakat Melayu, ada kebiasaan membacakan hikayat yang popular dalam suatu pertemuan (lihat: Sejarah Melayu). Cerita-cerita yang bercorak kepahlawanan banyak disadur untuk tujuan-tujuan berikut: (1) menyebarkan nilai-nilai keislaman di kalangan orang Melayu; (2) memperkenalkan tokohtokoh hero dari kebudayaan Islam. Tujuan yang kedua ini dimaksudkan agar tokoh-tokoh pahlawan dari kebudayaan Islam mengambil alih kedudukan dari kemasyhuran tokoh-tokoh pahlawan sebelumnya. 2 Dalam kesusastraan Melayu lama terdapat sejumlah cerita yang dapat dikategorikan sebagai cerita pahlawan Islam, misalnya Hikayat Iskandar Zulkarnain (disingkat HIZ), Hikayat Amir Hamzah (disingkat HAH), dan Hikayat Muhammad Hanafiyyah (disingkat HMH). 3 Ketiga hikayat itu P3M STAIN Purwokerto | Kun Zachrun Istanti
KABUYUTAN
Seiring Perkembangan zaman, tinggalan budaya masa silam di era kasajagatan kini, keberadaannya kian terabaikan dan terkikis ‘materi’. Ini bukti ‘kekurangengeuhan’ pemerintah dalam upaya melindungi, memelihara, serta melestarikannya. Patilasan budaya Sunda termasuk benda-benda pusaka yang berada di museum, keraton, maupun kesultanan, karena kurangnya dana pemeliharaan dan penjagaan, beberapa benda pusaka raib digondol orang yang tidak bertanggung Jawab hanya demi segenggam ringgit. Sungguh sangat disayangkan, pedang dan beberapa benda pusaka lainnya pun ada yang raib berpindah tangan ke negeri orang, tidak terkecuali naskah-naskah Sunda buhun ‘kuno’. Benda pusaka, selain yang tersimpan di keraton atau museum, masih banyak patilasan budaya Sunda masa silam yang perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang sama dari pemerintah. Di antaranya, prasasti, kabuyutan, situs, maupun naskah serta kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Kepedulian masyarakat Sunda terhadap budaya dan patilas...
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL, 2014
Tolak ukur keberhasilan pembangunan kota dinilai dari kemampuan pemerintah mengikis ketimpangan sosial seperti menekan jumlah pengangguran, pemberantasan kemiskinan, dan menguntungkan warga pribumi yang selama ini hanya menjadi penonton. “Pembangunan kota berhasil apabila tidak keluar dari jati diri bangsa. Membangun kota tidak boleh dengan gaya “tambal-sulam”. Kota harus dirancang sesuai peruntukkannya. Atau, dibentuk karakteristik khusus yang diinginkan, sesuai fungsinya. Keberadaan kota‐kota di Indonesia yang seharusnya mendukung pertumbuhan nilai – nilai budaya lokal justru terjebak dalam budaya massal. Karena diakui atau tidak nilai – nilai budaya itulah yang pada akhirnya akan membentuk karakter dan identitas sebagai sebuah bangsa.
2020
Artikel ini membahas mengenai konflik kepercayaan masyarakat. Pembahasan mengenai kearifan lokal sunda dalam menyelesaikan konflik kepercayaan masyarakat penting untuk dilakukan karena sejumlah alasan, diantaranya buruknya citra kepercayaan masyarakat diakibatkan oleh tindakan manusia yang mempercayai kepercayaan serta melenceng pada tindakan musrik. Salah satu alternatif yang dilakukan oleh elite desa untuk mengatasi permasalahan kepercayaan tersebut dengan menggunakan prinsip nilai kearifan lokal sunda, dengan prinsip silih asah, silih asuh, silih asih . Sejalan dengan pandangan hidup orang sunda yang menganjurkan agar hidup rukun dengan mendahulukan kebersamaan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi.
JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo
Practically religion and culture can't be separated, although in the theoretical sphere they can be separated. Religion can be practiced by its adherents through culture. Basically Religion comes to humans who had been had a culture. Long before the coming of religion, in fact people with their intellect and conscience are able to have a noble culture, which saves each other and is able to create a harmonious life. However, it is precisely in this modern era when humans who claim to reach the peak of advanced culture, it is often a conflict in the name of religion. The birth of religion should be to complete the noble culture, in the contrary, religion and local culture indeed experience tension which trigger conflict sometimes. Humans who only had cultured, can life together in harmony although pre-religions. Unfortunately when there comes aren't time in which religion and culture have been developed of there life aren't harmonious. This paper will discuss the relationship between religion and culture in relation to conflict. Analysis of the crisis of modernity which also result in narrowmindedness cause the emergence of conflic. Secara praktis, agama dan budaya tidak dapat dipisahkan, meskipun dalam lingkup teoretis mereka dapat dipisahkan. Agama dapat dipraktekkan oleh penganutnya melalui budaya. Pada dasarnya agama datang kepada manusia yang telah memiliki budaya. Jauh sebelum datangnya agama, sebenarnya orang dengan kecerdasan dan hati nurani mereka mampu memiliki budaya yang luhur, yang saling menyelamatkan dan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis. Namun, justru di era modern ini ketika manusia yang mengaku mencapai puncak budaya maju, seringkali terjadi konflik atas nama agama. Agama lahir seharusnya untuk menyempurnakan kebudayaan yang sudah luhur, namun yang terjadi sebaliknya agama dan budaya lokal justru mengalami ketegangan yang kadang memicu konflik. Manusia yang hanya berbudaya pada zaman dahulu, meskipun pra-agama mampu hidup dengan harmonis. Namun justru ketika datang suatu zaman di mana agama dan budaya sudah sedemikian berkembangnya seringkali hidup tidak berjalan harmonis. Tulisan ini akan membahas hubungan antara agama dan budaya dalam kaitannya dengan konflik. Analisis tentang adanya krisis kemodernan yang juga ikut berperan dalam memunculkan kejumudan berfikir yang mengakibatkan munculnya konflik.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011
Pengungkapan kearifan lokal yang terkait dengan kebudayaan itu, memiliki arti penting untuk menjaga keberlanjutan kebudayaan, sekaligus agar selalu terjaga kelestariannya. Terlebih lagi, di tengahtengah modernisasi yang istilahnya saat ini lebih akrab dikenal sebagai globalisasi. Yang dalam kenyataannya, globalisasi itu dapat menggeser nilai-nilai budaya lokal oleh nilai budaya asing yang berkembang begitu pesat di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, baik yang hidup di perkotaan maupun perdesaan.
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom), dan lokal (local). Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. "Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.
Society, 2017
Pelaksanaan Rebu Kasan ini selalu dikaitkan dengan pentingnya peran laut bagi masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan kesehariannya. Oleh karenanya, satu pesan penting yang disampaikan oleh tradisi Rebu Kasan ini adalah: menjaga ekologi laut. Jika sistem ekologi di laut rusak oleh aktifitas pertambangan maka tradisi Rebu Kasan sudah tidak memiliki makna apapun. Banyak pihak meyakini bahwa kearifan lokal atau yang populer disebut dengan local wisdom menjadi petunjuk yang bijaksana dalam menyeimbangkan kehidupan sosial di masyarakat lokal. Hampir setengah dari kepala keluarga di Air Nyatoh memiliki bagan sebagai sarana mata pencahariannya. Selama ini hasil tangkapan laut yang diperoleh dari aktifitas menggunakan jaring atau pukat, dan perangkap bagan yang dimiliki oleh nelayan lokal. Meskipun dengan cara yang cukup sederhana, perolehan hasil tangkapan ikan masyarakat Air Nyatoh mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Bangka Belitung. Padahal, jika dicermati kondisi kekinian, perolehan hasil tangkapan nelayan yang telah dioleh dalam bentuk makanan seperti kerupuk, getas, kemplang, cumi kering, ikan asin, rusip dan terasi sangat diminati oleh pebisnis internasional.
Tecnología y Comunicación Soberana, 2023
Il Sistema Ambientale della Tenuta presidenziale di Castelporziano. Ricerche sulla complessità di un ecosistema forestale costiero mediterraneo, Scritti e documenti LXII (Roma 2021). Accademia Nazionale delle Scienze detta dei XL, 2021
HiSTOReLo. Revista de Historia Regional y Local, 2024
Stanford University Press & China Publishing Group, 2024
arXiv (Cornell University), 2021
Южно-российский журнал социальных наук, 2018
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2023
African Journal of Biotechnology, 2008
BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam, 2020
Lecture Notes in Computer Science, 2007
Dynamiques environnementales, 2020
Brazilian Journal of Biology
Systemic Practice and Action Research, 2013
Process Studies, 2023