Academia.eduAcademia.edu

Yunita Permatasari_215020301111003_CA_RPS01_S1_AKT_FEB_UB

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KE-01 MANAJER DAN MANAJEMEN RESUME Untuk Memenuhi Persyaratan pada Mata Kuliah Pengantar Manajemen Dosen: Rizcky Oktavia Nur, S.E., M.M., Ak., CA. Oleh: Yunita Permatasari 215020301111003 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MAL ANG 2021 0 1. SIAPA YANG DISEBUT SEBAGAI MANAJER? Mereka yang mengatur dan mengawasi pekerjaan orang lain dalam organisasi atau perusahaan agar tujuan bersama dapat tercapai. Setiap orang yang merencanakan, mengoorganisasi, memimpin, mengendalikan pekerjaan anggota organisasi, memiliki tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan dapat kita sebut juga sebagai manajer. Manajer harus menentukan tujuan tertentu atau tujuan yang akan dicapai, menentukan pihak, waktu, dan cara melaksanakan pekerjaan itu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan atau dapat kita sebut manajer adalah orang yang mengambil peran dalam pengambilan keputusan. 2. PERAN DAN KETERAMPILAN MANAJER Seorang manajer sangat berperan penting dan bertanggung jawab dalam mengawasi dan memastikan bahwa aktivitas pekerjaan terselesaikan secara efisien dan efektif. Efisiensi adalah untuk mengukur tingkat produktifitas sumber daya yang dimiliki yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Efisiensi dalam bekerja sangat dibutuhkan agar output yang didapatkan lebih banyak dari jumlah input sesedikit mungkin, hal ini dilakukan agar tidak ada sumber daya yang terbuang. Efektifitas adalah untuk mengukur tingkat seberapa tepat tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajer dan ingin dicapai oleh organisasi tersebut serta untuk mengetahui seberapa jauh organisasi tersebut dapat mencapai tujuan tersebut. Efektifitas kerja mengacu kepada seberapa baik pekerjaan 1 itu dilakukan untuk menghasilkan atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai manajer, dalam menjalankan perannya diperlukan adanya kemampuan yang baik. Yang pertama, memiliki pengetahuan teknis mengenai pemahaman dari suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan diawasi. Sehingga dapat merencanakan, memimpin, dan menentukan tujuan dengan tepat. Yang kedua, mampu bekerja dengan baik dengan orang lain baik individu maupun kelompok. Seorang manajer juga dharuskan memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik karena sebagian besar pekerjaannya mengharuskan untuk berinteraksi dengan orang lain. Yang ketiga, mampu berpikir secara kompleks dalam menghadapi situasi yang ada, terutama dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dan dalam mengambil suatu keputusan. Selain itu manajer juga harus memiliki kemampuan untuk memprioritaskan pekerjaannya, mengendalikan waktu secara efisien, serta mendelegasikan pekerjaan secara tepat. 3. FUNGSI MANAJEMEN Fungsi-fungsi manajemen pada umumnya terdiri atas empat kegiatan, yaitu planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Pertama, fungsi planning atau bisa kita sebut sebagai perencanaan, adalah fungsi dari manajemen untuk memilih tujuan organisasi yang tepat dan arah kegiatan yang paling baik untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya perencanaan membuat suatu kegiatan 2 atau aktivitas pekerjaan yang lebih teratur, terarah dan meminimalisir adanya suatu kesalahaan. Kedua, fungsi organizing atau lebih umumnya pengorganisasian, yaitu fungsi manajemen untuk menyusun tugas, menentukan pihak yang mengerjakan bagian tertentu, bagaimana pekerjaan dikelompokkan dan bagaimana keputusan dapat diambil. Sehingga suatu aktivitas pekerjaan dapat dilakukan secara terkelompok dan dilakukan dengan baik. Ketiga, fungsi leading atau kepemimpinan, merupakan fungsi yang bertujuan untuk memotivasi, mengoordinasikan dan mendorong individu dan kelompok untuk bekerja bersama dengan baik dalam mencapai tujuan organisasi. Serta menyelesaikan konflik yang ada antar individu maupun kelompok. Keempat, fungsi controlling atau biasa kita kenal dengan pengawasan. Dengan disusunnya perencanaan, pengorganisasian dan kepemimpinan untuk melakukan suatu pekerjaan tentu diperlukan adanya pengawasan atau evaluasi guna mengukur atau memastikan seberapa baik pekerjaan tersebut telah terlaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan ini juga bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kekeliruan yang terjadi, 4. PERLUNYA MEMPELAJARI MANAJEMEN Tiga hal yang dapat kita lihat dalam mempelajari manajemen, yaitu : 1. The Universality of Management Manajemen sangat dibutuhkan di semua jenis organisasi, di semua tingkat organisasi dan di semua wilayah kerja organisasi, 3 dan di semua organisasi. Di organisasi tersebut, manajer melakukan perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengontrolan. Manajemen diperlukan secara universal di berbagai organisasi guna menemukan cara untuk meningkatkan cara organisasi tersebut dikelola. Dengan mempelajari manajemen, kita akan mengenali dan menerapkan manajemen yang baik dalam organisasi di tempat kerja. 2. The Reality of Work Hal lain yang membuat kita perlu untuk mempelajari manajemen adalah kenyataan kita akan menghadapi dunia pekerjaan setelah kita lulus nanti. Dunia pekerjaan yang mengharuskan kita untuk mempelajari manajemen karena kita pasti akan memiliki beberapa tanggung jawab yang cukup besar di sebuah organisasi walaupun bukan seorang manajer. Dengan mempelajari manajemen kita akan mendapat banyak wawasan seputar bagaimana organisasi berfungsi dengan baik. 3. Rewards and Challenges of Being a Manager Dengan mempelajari manajemen kita dapat mengetahui apa perhargaan yang kita dapat dan tantangan seperti apa yang akan dilalui ketika kita menjadi manajer. Tantangan yang dihadapi selain bekerja keras tanpa pamrih adalah tugas yang lebih klerikal daripada manajerial, memotivasi pekerja dalam keadaan baik atau buruk dalam situasi yang tidak pasti, harus puas dengan sumber daya yang terbatas dan salah satu kesulitan lainnya adalah sulit memadukan pengetahuan , keterampilan, pengalaman yang 4 didapat dari kelompok kerja yang sangat beragam. Namun, disamping semua tantangan tersebut menjadi manajer memiliki penghargaan tersendiri yang dapat membuat kita puas, antara lain kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang anggota organisasinya dapat bekerja dengan sangat baik, turut serta membantu, melatih, dan memelihara orang lain, memiliki kesempatan untuk berpikir kreatif, menerima pengakuan dalam sebuah organisasi dan masyarakat, dan pastinya menerima kompensasi yang sesuai berupa gaji, bonus, atau opsi saham. 5. SEJARAH MANAJEMEN  Pemikiran Awal Manajemen Manajemen telah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir dan tembok raksasa Cina. Pembuatan kedua monumen tersebut memerlukan ratusan ribu pekerja selama bertahun-tahun, untuk memastikan aktivitas pekerjaan dilakukan dengan baik tentu diperlukannya seseorang untuk mengatur dan mengawasi atau sebagai manajer. Tahun 1776 Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic “The Wealth of Nation” yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keunggulan atau keuntungan secara ekonomis yang akan didapat oleh organisasi atas dilaksanakannya pembagian kerja. Terjadinya revolusi industri pada abad 18 akhir. Pada masa ini produksi barang-barang sudah mulai dilakukan di pabrik dengan mesin. 5 Untuk memastikan jalur produksi berjalan dengan lancar, maka diperlukannya seseorang untuk mengatur dan mengawasi hal tersebut.  Era Manajemen Sains Pada tahun 1911 dapat dikatakan sebagai tahun munculnya teori ini, Frederick Winslow Taylor menerbitkan ‘Principles of Scientific Management’. Buku tersebut menjelaskan teori bagaimana scientific management yaitu penggunaan ilmu sains untuk menjelaskan cara terbaik melakukan suatu pekerjaan. Dalam perkembangannya Frank dan Llilian gilbert berhasil menciptakan sebuah alat yang diberi nama mikrometer, alat tersebut dapat merekam pergerakan para pekerja serta lama waktu yang dihabiskan dalam gerakan tersebut, untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien. Pada sekita tahun 1900 an seorang sosiologi Jerman yang bernama Max Weber mengembangkan teori yang menggambarkan tipe ideal suatu organisasi yang di beri nama ‘Bureucracy’ atau bila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia berarti birokrasi, sebuah organisasi yang memiliki ciri-ciri pembagian kerja peraturan yang ketat dan didefinisikan secara jelas adanya hirarki. Namun Max Weber sadar bahwa birokrasi yang ideal tidak benar-benar ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan menjadikan landasan teori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dilaksanakan dalam kelompok besar.  Era Manusial Sosial Eksperimen Hawthrone menjadi dasar dari munculnya pemikiran ini. Hasil akhir kajian tersebut disepakati bahwa insentif semisal 6 jabatan, lama jam kerja, upah memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan dari suatu kelompok. Penelitian diakhiri dengan simpulan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu utama perilaku kerja tiap-tiap individu.  Era Modern Era modern ditandai dengan adanya konsep manajemen yang dikemukakan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran. Mereka berpendapat bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja melainkan oleh sistem. Oleh karena itu, untuk tercapainya sebuah peningkatan, maka variabel-variabel yang ada harus diukur dengan tepat untuk dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. 7