Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021
…
8 pages
1 file
Pembahasan mengenai Al-Qur’an, maka ada beberapa hal yang tidak dapat dipisahkan, salah satunya ialah tidak dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Oleh karenanya perlu adanya suatu ilmu yang digunakan untuk memahami bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an tersebut, salah satunya ilmu nahwu. Dalam pembahasan kali ini penulis akan mengupas mengenai salah satu bagian dari ilmu nahwu tersebut yaitu huruf athaf. Namun penulis tidak akan membahas secara mendalam tentang kaidah-kaidah huruf athaf tersebut dari segi nahwu. Melainkan penulis lebih fokus terhadap pembahasan tentang bagaimana implikasi huruf athaf yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Pembahasan implikasi haruf athaf pada artikel ini akan dijelaskan beberapa kaidah saja yang disekiranya perlu dibahas saja.
Tahrif adalah adanya perbedaan tulisan atau makna dalam suatu manuskrip dengan tujuan untuk pembelokan makna-makna yang dikandung dalam manuskrip tersebut
Abstrak Sab'atu ahruf dalam al-Qur'an bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dipelajari bagi ummat islam pada umumnya. Mungkin orang akan mengira sab'atu ahruf sama dengan qira'ah sab'ah tapi tidak. Keduanya berbeda, tapi keduanya sama-sama bagian dari ulumul qur'an. Sab'atu ahruf telah menuai berbagai macam kontroversi tersendiri yang membahas tentang definisinya. Dalam beberapa pendapat tersebut, masing-masing dikuatkan oleh dalil-dalil yang bersangkutan, baik itu naqli maupun aqli.
The manuscript of Sirr al-Lathīf was Sufi sm text at early XX century, that proven the existence and dynamic of Sufi sm thought at Kalimantan, and Nusantara in general. The analysetrhe content of the text, this use Gadamer's semiphilological hermeneutics analysis. The result of the researchs are: fi rstly, the way verses of the Fatiha are believed in the text to be located in the body organs in human being, has been part of human being, explains that the text is not an interpretation but mystical the Fatiha. Secondly, the elaboration of the prayer (sembahyang) in the Sirral-Lathīf isunique and couldnpt be found in fi qh schools. He tried to relate the sembahyang as an union of God and slave. And thirdly, elaboration of insānkāmil (the perfect man) as representation of the perfect man, not different from concepts of mainstreamsufi .The script tend to use symbolization toovercomethe limitations ofverbalwordstoreveala veryintimaterelationship.
2019
ABSTRACTThis paper aims to determine how the macro-structure of the novel Athirah propaganda message, superstructure message Athirah propaganda in the novel, and the microstructure of propaganda messages in the novel Athirah Endah Alberthiene work. The research method using the method of discourse analysis approach is qualitative, in discourse analysis Teun A. Van Dijk models is researching on the search for the macro-structure of thematic text. while the superstructure is discussed in the schematic, and the microstructure of the text that is in terms of semantic, syntactic, stylistic and rhetorical. The results showed that in the structure of the macro in this novel are arranged in the theme of patience, and a woman named Athirah toughness in the face of life's trials. In the superstructure Alberthiene Endah make this novel with the flow back and forth, there are grooves that tell of the past, but still easily understood by the reader. While the microstructure Alberthiene Endah...
ASIS, 2018
Abstrak Adab memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, sehingga menjadi salah satu tata krama misi Nabi ﷺ di dunia ini. Adab juga merupakan salah satu aspek dari tujuan pendidikan nasional Indonesia. Peserta didik harus menjadikan adab sebagai pegangan dalam proses pendidikan, sehingga pengetahuan tersebut dipelajari menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Masalah adab memiliki perhatian besar dari waktu ke waktu, para sarjana, termasuk Imam an-Nawawi. Melalui buku at-Tibyaan Fii adabi hamalat al-Qur'an, Imam an-Nawawi membahas beberapa pokok adab yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam pendidikannya dan penghafal Al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui bagaimana adab seorang penghafal Al-Qur'an menurut Imam Nawawi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat Library Research dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku. Metode yang digunakan menggunakan logika linguistik dengan membuat penjelasan dan pemahaman terhadap makna kata dan makna bahasa sebagai bahan dasar berkaitan pada nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Teori adab penghafal Al-Qur'an menurut Imam Nawawi pada umumnya bersumber pada al-Qur'an dan as-sunnah dan secara
Jurnal Imu Budaya, 2016
This paper focuses on a loan word (al-mu'arrab), the absorption method of vocabulary, its characteristics and its existence in the Qur'an which is always a debate among scholars. In general, the absorption of the vocabulary of a foreign language into Arabic is caused by the mixing between Arabs to neighbouring countries due to trade relations, migration, war and expansion of the Islam. The absorption process is done by changing the font, changing the line, adding another letter in the word, reducing the letters and others. As a result of these changes, people often do not realize that actually it is not native Arabic but the absorption of other languages. Therefore, this paper also presents the characteristics of a loan word in order to facilitate people in identification. Their absorption method and characteristics are possessed by the vocabulary uptake Arabic signifies that its existence is recognized by the public, but its existence in the Qur'an is still a debate among scholars from the first until now. There are at least three scholars"opinions in this regard. Most of them have stated that none of the Arabic loan word in the Qur'an and have also stated that in fact there are words that are not native Arabic but the absorption of other languages. Last categories are the ones who try to reconcile the two previous groups.
2020
Kajian tentang frasa adverba sering menjadi tumpuan ahli-ahli linguistik di Malaysia. Hal ini demikian kerana terdapat sesetengahnya beranggapan bahawa bahasa Melayu tidak mempunyai struktur adverba. Sesetengah yang lain pula beranggapan bahawa adverba wujud dalam bahasa Melayu tetapi dalam bentuk yang sangat terhad, dan yang lain pula bersetuju bahawa bahasa Melayu, seperti juga bahasa-bahasa lain, juga mempunyai struktur adverba. Kajian ini membincangkan kedudukan adverba dalam bahasa Melayu berdasarkan kitab Tuhfat Al Nafis. Dalam hal ini, adverba dibincangkan daripada segi ciri-cirinya dan strukturnya menggunakan data bahasa Melayu lama. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan struktural. Penggunaan teks lama dalam kajian linguistik masih tidak banyak dijalankan oleh pengkaji-pengkaji bahasa, sama ada tempatan mahu pun antarabangsa. Dengan adanya kajian sebegini, diharap dapat menjelaskan hubungan bahasa Melayu abad ke-19 dengan bahasa Melayu yang digunakan pada hari ini. ...
Al-Qur’an mencakup seluruh wahyu yang disampaikan kepada paraNabi dan Rasul terdahulu, baik berupa petunjuk, perbaikan, pendidikan, pengajaran keseluruhan budipeerti dan undang-undangnya.Tiada bacaan seperti al-Qur’an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosa katanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi, kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran.Al-Qur’an juga menggunakan uslub yang biasa digunakan oleh orang-orang Arab. untuk itu al-Qur’an mendatangkan beberapa misal yang berguna untuk memperjelas makna sebaik mungkin, sebab penyajian seperti ini mengungkapkan hal-hal ma’nawi yang masih samar dalam bentuk peragaan contoh yang bisa di indera jelas. al-Qur’an, banyak digunakan al-muhassinatul ma’nawiyah, yaitu cara untuk memperindah kalimat dari segi makna, bukan daru segi lafadnya, sehingga tujuan yang dimaksud semakin jelas, dan salah satunya adalah dengan at-Tibaq (Antonim). At- Tibaq yaitu berkumpulnya dua kata yang berlawanan dalam satu kalimat
Jurnal Sosioteknologi, 2008
Al-Ghazālī"s complete name was Abū Hāmid Muh ammad Ibn Muh ammad Al-Ghazālī Al-Ţūsī (450-505H/1058-1111M). He contibuted greatly to the development of taşawwuf mastered the majority of Islamic traditional knowledge, such as Fiqh, Tafsir, Kalam and taşawwuf with his wide and deep knowledge at least in Muslim Sunni"s perspective, he was considered, at least in Muslim Sunni prespective, as the most complete Muslim thinker who answered most at Islamic questions, especially in sufism. It is not surprising that his works, especially in sufism has exerted great the influences on Islamic world generally and Indonesia especially in interpreting sufi doctrines for long time. The influence of al-Ghazālī"s thought can be seen from the great numbers of studies on sufism conducted by educated Muslim society from the Islamic boarding high school till university or college. With observing several works of al-Ghazālī thought in many boarding schools and the tendency for student college to study the thought of al-Ghazālī, the writer conclude that concerning religious matters Indonesian Muslim community have considered al-Ghazālī"s works as reference more authoritative than the other thinkers in this field. Al-Ghazālī dominated the study of it in educated Indonesian Muslim are : Ihya" "Ulūm al-Dīn, Bidāyah al-Hidāyah and Minhāj al-"Ābidīn. These works had been translated into Indonesian language. Furthermore, the last two works have been explained with Arabic language, first the book "Bidāyah al-Hidāyah" by Nawawi Banten with title al-Marāqi al-"ubūdiyyah, secondly the book "Minhāj al-"Ābidīn" by Ihsān Ibn Muh ammad Dahlān (d.1330H/1952M), a "alim from Jampes, Kediri with titled Sirāj al-Tālibīn. Al-Ghazālī"s Minhāj al-"Ābidīn is interesting and very important to study. This book is a short composition but contains the esential doctrines (at sufism). It was the last work of al-Ghazālī before he passed away, just his extraordinary friends who listen directly from al-Ghazālī. This book summons its readers to reflect the essence of Ibādah (Worship) and its various steps to make it perfect. There are seven steps: 1) knowledge and gnosis (al-"ilm wa al-ma"rifah), 2) repentance (al-tawbah), 3) permanent barriers (al-"awā"iq), 4) temporary barriers (al-"awārid), 5) encouraging factors (al-khawf wa al-raja"), 6) blaming spirit (al-qawādih) and 7) praising God (al-h amd wa al-shukr).
CLIO – Arqueológica, 2011
Journal of Petrology, 2022
American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics, 2015
Revista Facultad de Ingeniería Universidad de Antioquia
In J.C. Conoley, J.J. Kramer, & J.V. Mitchell, Jr. (Eds.), The Supplement to the Ninth Mental Measurements Yearbook, pp. 90-91, 1988
Acta Acustica
Complexity
Quaderns de filosofia vol. ix núm. 1 , 2022
Πρακτικά 3ου Πανελλήνιου Εκπαιδευτικού Συνεδρίου «Αυτόνομο σχολείο: μύθοι και πραγματικότητα», 4-6 Μαΐου 2018, Γύθειο, σσ.243-250, 2018
General Relativity and Gravitation, 2000
Mathematical modelling of engineering problems, 2023
Frontiers in Microbiology, 2023
Taylor & Francis, 2024
Marine Biology, 2007
Problemy sovremennoj nauki i obrazovaniâ, 2018
Sustainability, 2021
Clinical Neurophysiology, 2018