SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
SKRIPSI
disusun oleh
Gerdon
07.12.2562
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
DECISSION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING THE STUDENT SCHOLAR
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN
BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Gerdon
Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Scholarship is income for the receiving and the purpose of scholarship is to help
alleviate the cost burden pendidikkan students or students who get. Pembagaian
scholarship conducted by some agencies to help someone less capable or accomplished
during the travel study. STMIK AMIKOM Yogyakarta is one of the colleges that give
scholarships to students every semester. This is certainly in order to ease the burden of
student tuition fees.
In accordance with regulations prescribed by the STMIK AMIKOM Yogyakarta to
obtain a scholarship, then the required criteria - the criteria for determining who will be
selected to receive scholarships. Based on this determination to assist in determining a
student get a scholarship, it takes a decision support system with methods you can use
the Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decission Making).
Fuzzy MADM method is a method that can find a best alternative from several
alternatives based on criteria - criteria that have been determined. The point is that the
method determines the weight on each criterion. This method uses SAW (Simple additive
weighting) to perform the calculation method FMADM. The best alternative in question is
eligible to receive scholarships based on established criteria. Research done by finding
the value of weight for each criterion, and then made the process of ranking that will
determine the optimal alternative is the best student will be considered by decision
makers to gain a scholarship.
Keywords: FMADM,SAW,SPK.
1. PENDAHULUAN
Beasiswa merupakan penghasilan bagi yang menerima dan tujuan beasiswa adalah
untuk membantu meringankan beban biaya pendidikkan siswa atau mahasiswa yang
mendapatkan. Pembagaian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk
membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi selama menempuh
studinya. STMIK AMIKOM Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi yang
memberikan beasiswa kepada mahasiswa setiap semester. Hal ini tentu dengan tujuan
untuk meringankan beban biaya pendidikan mahasiswa.
Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak STMIK AMIKOM
Yogyakarta untuk memperoleh beasiswa, maka diperlukan kriteria – kriteria untuk
menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima beasiswa. Berdasarkan hal
tersebut
untuk
membantu
penentuan
dalam
menetapkan
seorang
mahasiswa
memperoleh beasiswa, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan
metode yang dapat digunakan yaitu Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decission Making).
Metode Fuzzy MADM adalah metode yang dapat mencari suatu alternatif terbaik
dari berbagai alternatif berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Intinya bahwa
metode tersebut menentukan nilai bobot pada setiap kriteria.
Metode tersebut
menggunakan SAW (Simple additive weighting) untuk melakukan perhitungan metode
FMADM. Alternatif terbaik yang dimaksud adalah yang berhak menerima beasiswa
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai
bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan
menentukan alternatif optimal yaitu mahasiswa terbaik yang akan dipertimbangkan oleh
pengambil keputusan untuk memperoleh beasiswa.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Little (1970) mendefinisikan DSS sebagai
model
untuk
data
pemrosesan
dan
penilaian
sekumpulan prosedur
guna
membantu
berbasis
para manajer
mengambil keputusan. Alter (1980) mendefinisikan DSS dengan membandingkannya
dengan sistem EDP (electronic data processing) tradisional pada lima dimensi.
2.3 Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (FMADM)
Fuzzy
Multiple
Attribute
Decision
Making
adalah
suatu
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif
metode
yang
dengan kriteria
tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,
kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif
yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai
bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan
integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan
dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan
subyektifitas dari par pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses
perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan
obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas
dari pengambil keputusan (Kusumadewi, 2007). Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM antara lain (Kusumadewi, 2006):
1. Simple Additive Weighting Method (SAW)
2. Weighted Product (WP)
3. ELECTRE
4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
5. Analytic Hierarchy Process (AHP)
2.3.1
Simple Additive Weighting Metod (SAW)
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metod SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatife yang ada.
Xij
jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
Max xij
rij=
………………………… (2.1)
i
Min xij
i
Xij
jika j adalah atribut biaya (cost)
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut
Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif ( V i )
………………………(2.2)
diberikan sebagai: Vi=
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.3.2
Langkah Penyelesaian
Dalam penelitian ini menggunakan model FMADM metode SAW. Adapun
langkah-langkahnya adalah:
1.
Menentukan
kriteria-kriteria
yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.
Membuat
melakukan
matriks
keputusan
normalisasi
berdasarkan
matriks
kriteria
(Ci),
kemudian
berdasarkan persamaan
yang
disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.
Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi
R dengan vector bobot
sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A i)
sebagai solusi (Kusumadewi, 2006).
2.4 Perangkat Lunak yang digunakan
2.4.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat
aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik keperluan
pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih
besar.
2.4.2 Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft
untuk database server. Kemampuan dalam manajemen data dan kemudahan
pengoperasian membuat DBMS (Database Management System) menjadi pilihan
para database administrator (Andi S, 2007, h.125).
3. ANALISIS
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Beasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta
STMIK
AMIKOM
pengembangan
Yogyakarta
dari Akademi
adalah
Manajemen
sebuah
Informatika
perguruan
dan
tinggi
hasil
Komputer “AMIKOM
YOGYAKARTA”. Amikom Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang didirikan
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
084/D/0/1994 tentang pemberian status terdaftar kepada jurusan/ program studi untuk
jenjang program studi D-III pada AMIKOM Yogyakarta di DIY dan bernaung dibawah
Yayasan “AMIKOM YOGYAKARTA”.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang ada pada sistem dan
informasi yang dihasilkan oleh sistem. Kebutuhan informasi pada sistem pendukung
keputusan untuk beasiswa yang diusulkan adalah :
1. Kriteria yang dibutuhkan
Berikut merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambialan keputusan,
berdasarkan persyaratan beasiswa secara umum. Adapun kriteria yang telah
ditentukan yaitu Nilai IPK (C1), Penghasilan orang tua (C2), Semester (C3),
Jumlah tanggungan orang tua (C4), dan Usia (C5).
Dari
kriteria
tersebut,
maka
dibuat
suatu
tingakat
kepentingan
kriteria
berdasarkan nialai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating
kecocokan setiap alternatife pada setiap kriteria sebagai berikut :
Sangat Rendah (SR)
=0
Rendah (R)
= 2,5
Cukup (C)
=5
Tinggi (T)
= 7,5
Sangat Tinggi (ST)
= 10
Nilai bobot tersebut dibuat dalam sebuah grafik supaya lebih jelas, seperti
dibawah ini.
SR
0
R
C
T
ST
2,5
5
7,5
10
Gambar 3.1 Grafik bobot
Keterangan :
SR = Sangat Rendah
R = Rendah
T = Tinggi
ST = Sangat Tinggi
C = Cukup Tinggi
Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap
kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot setiap kriteria yang
telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy.
Kriteria Nilai IPK
Kriteria
IPK
merupakan
persyaratan
yang
dibutuhkan
untuk
pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah nilai IPK yang diperoleh oleh
mahasiswa selama studi berlangsung. Berikut interval nilai IPK yang telah
dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.
Tabel 3.1 Nilai IPK
Nilai IPK
Nilai
IPK < 2,50
2,5
IPK >= 2,50 – <= 3,00
5
IPK > 3,00 – <= 3,50
7,5
IPK > 3,50
10
Kriteria Penghasilan Orangtua
Kriteria
penghasilan
orangtua
merupakan
persyaratan
yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah penghasilan
tetap maupun tidak setiap bulannya. Berikut penjabaran interval jumlah
penghasilan orangtua yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy
dibawah ini.
Tabel 3.2 Penghasilan orang tua
Penghasilan orang tua (X)
Nilai
X <= 1.000.000
10
X > 1.000.000 – <= 3.000.000
7,5
X > 3.000.000 – < 5.000.000
5
X >= 5.000.000
2,5
Kriteria Semester
Kriteria semester merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, berdasarkan semester yang telah ditempuh. Berikut
penjabaran interval semester yang telah dikonversikan dengan bilangan
fuzzy dibawah ini.
Tabel 3.3 Semester
Semester (S)
Nilai
S=2
0
S=3
2
S=4
4
S=5
6
S=6
8
S=7
10
Kriteria Jumlah Tanggungan Orangtua
Kriteria jumlah tanggungan orangtua merupakan persyaratan yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah anak
masih
menjadi
tanggungan
orangtua
berupa
biaya
hidup.
yang
Berikut
penjabaran jumlah interval anak yang telah dikonversikan dengan bilangan
fuzzy dibawah ini.
Tabel 3.4 Jumlah tanggungan orang tua
Jumlah tanggungan orang tua
Nilai
1 anak
0
2 anak
2,5
3 anak
5
4 anak
7,5
5 anak
10
Kriteria Usia
Kriteria
usia
merupakan
persyaratan
yang
dibutuhkan
untuk
pengambilan keputusan, berdasarkan usia mahasiswa. Berikut penjabaran
interval usia yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy dibawah ini.
Tabel 3.5 Usia
Usia
Nilai
Usia = 18 tahun
0
Usia = 19 tahun
2,5
Usia = 20 tahun
5
Usia = 21 tahun
7,5
Usia = 22 tahun
10
2. Berikut perhitungan manual berdasarkan contoh kasus.
Tiga calon pemohon beasiswa memiliki data sebagai berikut :
Tabel 3.6 Data pemohon
Kriteria
Nama Pemohon
Mahasiswa1
Mahasiswa 2
Mahasiswa 3
Nilai IPK
3,50
2,75
3,75
Penghasilan orangtua
750.000
3.500.000
5.500.000
Semester
6
4
3
Jumlah tanggungan
3 orang
3 orang
5 orang
21 tahun
22 tahun
19 tahun
orangtua
Usia
Berdasarkan data pemohon diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang
telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy, sebagai berikut :
Tabel 3.7 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap
kriteria.
Alternatif
Kriteria
C1
C2
C3
C4
C5
A1
7,5
10
8
5
7.5
A2
5
5
4
5
10
A3
10
2,5
2
10
2,5
Pengambil keputusan memberikan bobot, berdasarkan tingkat kepentingan
masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut :
Vektor bobot : W = [ 10, 7.5, 5, 2.5, 2.5 ]
Membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut:
7,5
10
8
5
7,5
5
5
4
5
10
10
2,5
2
10
2,5
X=
Pertama, dilakukan normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masingmasing kriteria berdasarkan kriteria diasumsikan sebagai kriteria keuntungan
atau biaya sebagai berikut :
7,5
A1). r11 =
7,5
=
= 0,75
Max {7,5 ,5, 10}
10
Min {10 ,5, 2,5}
2,5
r12 =
=
= 0,25
10
10
8
8
r13 =
=
=1
Max {8, 4, 2}
8
Min {5, 5, 10}
5
r14 =
=
5
=1
5
7,5
r15 =
7,5
=
= 0,75
Max {7,5 ,10, 2,5}
10
5
5
A2). r21 =
=
= 0,5
Max {7.5 ,5, 10}
10
Min {10 ,5, 2,5}
2,5
r22 =
=
= 0,5
5
5
4
4
r23 =
=
= 0,5
Max { 8, 4, 2}
8
Min { 5, 5, 10 }
r24 =
5
=
=1
5
5
10
10
r25 =
=
Max {7,5 ,10, 2,5 }
10
10
A3). r31 =
=1
10
=
Max {7,5 ,5, 10}
10
Min {10 ,5, 2,5}
r32 =
=1
2,5
=
2,5
2,5
2
r33 =
=1
2
=
Max { 8, 4, 2 }
8
Min { 5, 5, 10 }
r34 =
= 0,25
5
=
10
= 0,5
10
2,5
2,5
r35 =
=
= 0,25
Max {7,5 ,10, 2,5}
10
Kedua, membuat normalisasi matriks R yang diperoleh dari hasil normalisasi
matriks X sebagai berikut :
0,75
0,25
0,5
0,5
R=
1
Selanjutnya
perkalian
1
akan
dibuat
untuk
1
1
0,5
0,25
perkalian
memperoleh
0,75
1
1
0,5
0,25
matriks W * R dan penjumlahan
alternatife
terbaik
dengan
hasil
melakukan
perangkingan nilai terbesar sebagai berikut :
V1 = (10)(0,75) + (7,5)(0,25) + (5)(1) + (2,5)(1) + (2,5)(0,75)
= 18,50
V2 = (10)(0,5) + (7,5)(0,5) + (5)(0,5) + (2,5)(1) + (2,5)(1)
= 15,50
V3 = (10)(1) + (7,5)(1) + (5)(0,25) + (2,5)(0,5) + (2,5)(0,25)
= 20,50
Hasil perangkingan diperoleh : V1 = 18,50, V2 = 15,50 dan V3 = 20,50.
Nilai terbesar ada pada V3, dengan demikian alternatif A3 (Mahasiswa 3)
adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
3.1.3 Perancangan Proses
Model dari sistem yang diusulkan akan disajikan dalam dua bentuk, yang
pertama yaitu menggunakan pemodelan fisik (phisycal model) dengan membuat
flowchart
system.
nantinya sistem
Model
yang
tersebut
diusulkan
akan menunjukkan kepada
bekerja
secara
fisik.
user bagaimana
Bentuk
kedua
yaitu
menggunakan pemodelan logic (logical model), model ini akan menggambarkan
dengan diagram arus data (DFD) yang akan menjelaskan kepada user bagaimana
nantinya fungsi-fungsi sistem yang akan diusulkan secara logika akan bekerja.
1. Flowchart Sistem
Data user
Jenis
beasiswa
Data kriteria
Data
mahasiswa
Input data
user
Input jenis
beasiswa
Input data
kriteria
Input data
mahasiswa
Pengolahan
data user
Pengolahan
jenis beasiswa
Pengolahan
data kriteria
Pengolahan
data
mahasiswa
User
Jenis beasiswa
Kriteria
Mahasiswa
Pembuatan
laporan
Pembuatan
laporan
Pembuatan
laporan
Pembuatan
laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Proses
perhitungan fuzzy
SAW
Seleksi
Pembuatan
laporan
Laporan
Gambar 3.2 Flowchart sistem yang diusulkan
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data user
Admin
Operator
Data Jenis
Data Kriteria
Data Mahasiswa
Data Mahasiswa
0
Spk beasiswa
STMIK
Amikom
Yogyakarta
Laporan
Gambar 3.3 DFD Level 0
Pengambil keputusan
(Ketua Puket 3)
Operator
Admin
1.0
2.0
3.0
4.0
Input data
user
Input
jenis
Input data
kriteria
Input data
mahasisw
aa
User
Jenis
Kriteria
Mahasiswa
Data kriteria
Data jenis
Data Mahasiswa
5.0
Proses
perhitungan
Fuzzy SAW
Fuzzy SAW
Hasil fuzzy
Data user
6.0
Pembuata
n laporan
Gambar 3.4 DFD Level 1.0 Proses Perhitungan
Laporan
Pengambil keputusan
(ketua puket 3)
Vektor bobot
bobot
Data vektor bobot
Data jenis
Data kriteria
5.1
Data mahasiswa
Matrik keputusan
Perhitungan
kriteria per
mahasiswa
Admin
Mahasiswa_kriteria
5.2
Hasil
Hasil rangking
Perhitungan
matrik &
Perangkingn
Gambar 3.5 DFD Level 2.0 Proses Perhitungan
4. PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem dilakukan untuk menguraikan beberapa hal pada
sebuah sistem yang telah dibuat sebelum sistem tersebut akan diimplementasikan,
dengan tujuan menguji sistem apakah sudah layak untuk diimplementasikan atau
belum.
4.1.2
Implementasi Program
Implementasi program merupakan bentuk program yang dijalankan pada
sistem yang dikembangkan.
1. Form Utama
2. Form Jenis Beasiswa
3. Form Kriteria
4. Form Mahasiswa
5. Form Seleksi
6. Form Hasil
5. KESIMPULAN
Pembuatan
Sistem
Pendukung
Keputusan
untuk
melakukan
perhitungan
sebagai penyeleksi data pemohon dengan hasil perengkingan telah berhasil di
bangun. Sistem yang telah dibuat mengacu pada rumusan masalah yang ada
yaitu sistem dapat menyeleksi data pemohon sesuai ketentuan dengan melakukan
perhitungan berdasarkan metode SAW (Simple Additive Weighting) pada FMADM
(Fuzzy Multiple Attribute Decission Making). Beberapa kesimpulan yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Sistem
ini
bertujuan
untuk
membantu
user
dalam
mengolah
data
mahasiswa, pengajuan beasiswa, hasil seleksi dan laporan – laporan.
2. Perhitungan pada
sistem
untuk melakukan penyeleksian menggunakan
metode SAW (Simple Additive Weighting).
3. Tahap – tahap proses pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah
identifikasi
masalah,
analisis
sistem,
perancangan,
pengujian
dan
implementasi.
4. Hasil dari perhitungan sistem merupakan perangkingan nilai tertinggi ke
rendah dan nilai tertinggi merupakan hasil yang dibutuhkan sebagai bahan
pertimbangan oleh user untuk memperoleh beasiswa.
5. Sistem
yang
dibangun
hanya
sebagai
alat
bantu
untuk
memberikan
informasi kepada user atau pemberi beasiswa sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelohan Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Kusumadewi,Sri dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumadewi. 2005. Pencarian bobot atribut pada Multi-Attribute Decision Making dengan
pendekatan objektif menggunakan algoritma genetika. http://cicie.files. wordpress.
com/2008/06/sri-kusumadewi-jurnal-genetika.pdf. diakses 20 Agustus 2010
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Andi.
Turban dkk. 2005. Decision Support System and Intelligent System (Sistem
Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Yogyakarta: Andi.