Academia.eduAcademia.edu

teknik isolasi bakteri

TEKNIK ISOLASI BACTERI PADA ORGAN TUBUH MANUSIA Disusun oleh : ROCHMI ARDININGSIH NIM P17434012072 SEMESTER 1 REGULER B JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 TEKNIK ISOLASI BATERI PADA ORGAN PENIS PADA MANUSIA Tubuh manusia memiliki microbiota normal yang mulai diperolehnya segera setelah lahir. Setiap bagian tubuh memiliki keadaan lingkungan khusus masing- masing dan karenanya memiliki populasi khusus yang terdiri dari berbagai macam microba yang berbeda-beda. Dalam waktu yang singkat anak tersebut memiliki mikrobia yang sama dengan orang dewasa. Banyak diantara mikroba tersebut yang dapat hidup secara alamiah pada tubuh manusia merupakan organisme komensal sedangkan yang lain memiliki hubungan mutualistik. Dengan inangnya. Setiap situs ekologis tubuh yang mampu menunjang kehidupan microbe memiliki mikrobiota yang unik bagi situs tersebut. Dengan semakin baiknya teknik isolasi dan kultivasi mikroorganisme, pendugaan jumlah microbe menjadi dapat lebih dipercaya dan ditemukannya jasad renik baru menjadi lebih umum. Salah satu bagian organ tubuh yang dapat ditemukannya microbiota adalah organ reproduksi penis. Beberapa microbiota dapat hidup pada organ penis, bacteri- bacteri tersebut antara lain. Calymmatobacterium granulomatis, Treponema pallidum, Haemophilus ducreyi , Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Klebsiella granulomatis, Mycobacterium smegmatis. Untuk mengetahui secara pasti jenis bacteri yang ada pada organ tersebut dapat dilakukan isolasi dan identifikasi dengan pengujian laboratorium. Sebagai contoh adalah identifikasi bacteri Neisseria gonorrhoeae. Teknik isolasi dan identifikasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : Tujuan : mengidentifikasi jenis microbiota ( bacteri Neisseria gonorrhoeae ) yang ada pada organ tubuh manusia. Alat dan bahan yang digunakan : Alat : Pincet Kasa steril Tempat sampah medis Baskom Kapas basah Lidi Objek glass Bunsen Ose Inkubator Cawan petry Label Botol Kaleng anaerobic Lilin Bahan : NaCl fisiologis Chlorine 0,5 % Medium Transport Carry and Blair Media penyubur KPD Media Modified Thayer Martin Agar Plate Media gula – gula CTA Pewarna gram A, B,C dan D Bahan yang digunakan pada pemeriksaan laboratorik untuk Gonococcus adalah berupa pus atau secret yang diambil dari urethra dan vagina, mata, serviks, prostat, mukosa, pharyng, rectum, mukosa tenggorokan dan kadang-kadang cairan urine dan darah bila ada gejala sistemik. Pemeriksaan yang dilakukan : Pemeriksaan langsung dengan pengecatan gram Kultur Biokimia (Serologi dan histology ) Pengambilan sampel secret urethra. Pasien diminta melepaskan celana yang menutupi bagian organ genitalnya dan diminta untuk tidur tertelentang. Bila pasien tidak disirkumsisi, tariklah preputium kearah pangkal. Dengan pincet, bersihkanlah glans penis dengan kain kasa steril yang dibasahi air garam fisiologis steril. Buanglah kain kasa bekas pakai ini ke dalam tempat sampah medis. Pincet yang telah dipakai diamsukkan ke dalam baskom yang berisi chlorin 0,5%. Masukkanlah kapas lidi yang telah dibasahi NaCl fisiologis steril sedalam kira-kira 1 cm sambil diputar untuk membersihkan orificium urthrae ecterna dan bagian distal dari urethra. Buanglahkapas lidi ini ke tempat sampah medis. Pelan-pelan masukkanlah kapas lidi kedua yang dibasahi air garam fisiologis steril, kedalam urethra sampai sedalam kira-kira 2 – 3 cm sambil diputar searah jarum jam, kemudian sambil memutar, tarik kapas lidi tersebut pelan-pelan keluar.  Sapukanlah melingkar kapas lidi ini pada bagian tengah permukaan satu kaca benda bersih yang telah disiapkan. Biarkan terletak di meja sampai mengering. Buanglah kapas lidi kedua ini ke dalam tempat sampah medis. Masukkanlah lidi kapas basah ketiga ke dalam urethra sampai sedalam kira-kira 2 – 3 cm sambil diputar searah jarum jam. Masukkanlah hapusan kapas lidi ketiga ini ke dalam medium transport carry and blair hingga seluruh bagian kapas terbenam dalam medium. Kemudian patahkanlah lidi tersebut dengan cara membakanya padaapi bunzen Tutuplah botol medium transport dengan rapat dan disegel Berikanlah label yang berisi data penderita pada botol medium tersebut Fiksasilah preparat hapus tadi setelah kering. Specimen ditanam pada media penyubur KPD atau langsung ditanamkan pada media Modified Thayer Martin Agar plate. Specimen yang berasal dari urethra secret diambil dengan oze, digores – goreskan pada permukaan agar MTM dengan cara seperti yang digunakan sehari – hari. Masukkan kedalam kaleng anaerobic jar, yang ke dalam anaerobic jar itu dimasukkan kapas basah dan lilin menyala. Setelah kaleng anaerobic jar ditutup rapat, lilin padam, kemudian dimasukkan incubator 37oC selama 48 jam. Pengamatan koloni pada media MTM Koloni gonococci berbentuk cembung, berkilau, meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter 1-5 mm. Koloni transparan atau pekat, tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik     Terhadap koloni tersangka yang ada pada MTM agar dilakukan : Oxidase test Reagenoksidase (larutan tetra methyl para phenylen diamin dihydrochlorida 0,5-1%) ditambahkan pada koloni tersangka. Positif bila terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda sampai merah lembayung. Pengecatan gram terhadap koloni yang oxidase positif Berbentuk seperti biji kopi, tersusun berpasangan (diplococcic), berwarna merah, sifat gram negative. Koloni di subculture pada MTM agar plate atau chocolate agar plate, atau BAP, inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam tanpa atau dengan CO2 untuk proses identifikasi. Koloni yang tumbuh pada media subculture dikerjakan : Penanaman pada media gula – gula CTA (Cystine-tryptic digest agar) inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam tanpa atau dengan CO2. Dan pada Natrium Agar inkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam.-           Dibaca pertumbuhan pada media gula – gula, hasilnya seperti pada table berikut : Spesies Kuman Pembentukan Asam dari Pertumbuhan pada natrium agar, pada 35ᵒC Glukosa Maltose Sukrosa N.meningitis (meningococcus) + + - - N.gonorrhoeae (Gonococcus) + - - - N.catarrhalis (Branhamella) - - - + N.sisca + + + +