PROPOSAL PTK
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PRAKTEK MEMBACA MAD DI KELAS VI
MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS SEMESTER GENAP TP. 2013/2014
Disusun Oleh:
HULAIMI, S.Ag
SEBAGAI HASIL PRAKTIK PENYUSUNAN PROPOSAL PTK
PADA PELATIHAN PTK
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
TAHUN 2014
PROPOSAL PTK
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PRAKTEK MEMBACA MAD DI KELAS VI
MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS SEMESTER GENAP TP. 2013/2014
LATAR BELAKANG
Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan kepada dua asas utama yaitu al-Qur’an dan Hadits. Dua landasan ini merupakan asas dan ruh dari Pendidikan Agama Islam disemua jenjang pendidikan baik formal dan non formal.
Madrasah Ibtidaiyah merupakan sebuah lembaga pendidikan dasar formal yang menitik beratkan pada aspek Pendidikan Agama Islam, sehingga idealnya Madrasah Ibtidaiyah harus mampu mempersiapkan peserta didik dengan dasar-dasar pendidikan agama Islam. Salah satu dasar yang mutlak diperlukan bagi seorang yang akan mempelajari agama Islam adalah kemampuannya untuk membaca al-Qur’an dan Hadits yang baik. Membaca al-Qur’an memiliki tata cara tertentu yang lebih spesifik dibahas dalam sebuah cabang ilmu yang dinamakan ilmu tajwid. Mempelajari ilmu tajwid ini tidak kalah pentingnya dengan mempelajari al-Qur’an itu sendiri, karena dengan memahami ilmu tajwid itu sendiri maka kita akan bisa membaca al-qur’an dengan benar. Salah satu pembahasan yang ada pada ilmu tajwid itu adalah bacaan mad yaitu panjang pendeknya kita membaca masing-masing huruf yang ada di dalam al-Qur’an, kesalahan bacaan mad bisa berakibat fatal dalam bacaan al-qur’an karena bisa merubah maknya.
Keberhasilan suatu proses belajar yang dilakukan di sekolah dapat di tunjukkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah dengan termotivasinya siswa untuk belajar yang baik yang berujung kepada perolehan hasil belajar yang baik.
Kondisi kelas VI MI Mambaul Khair kalau dilihat dari hasil belajar untuk materi bacaan mad masih sangat rendah terutama dalam praktik pembacaan mad dalam al-qur’an, ini di tunjukkan karena nilai KKM KD untuk materi membaca al-Qur’an dengan Bacaan Mad yang Tepat rata-rata masih berada di bawah standar KKM yang telah di tentukan yaitu mendapat rata-rata nilai 5,50 dari standar 7,00 yang telah di tetapkan.
Rendahnya kemampuan membaca mad yang benar ini, mungkin saja disebabkan oleh keterbatasan kemampuan guru dalam melafalkan bacaan atau memberikan contoh bacaan kepada anak didik, kemampuan guru yang mendesain pembelajaran kurag tepat, atau penggunaan media yang belum tepat. Sehingga di rasa perlu untuk melakukan inovasi-inovasi terutama dalam penggunaan media Pembelajaran yang akan memancing minat siswa untuk melakukan pembelajaran yang diharapan mampu untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.
Media audio-visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini merupakan penawaran alternatif yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk membantu keterbatasan guru dalam mengucapkan dan menyebutkan bacaan mad yang tepat, disamping itu, siswa yang mendengar langsung dari suara orang yang sudah teruji ketepatan bacaannya maka memungkinkan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar yang akan berujung kepada peningkatan hasil belajar itu sendiri. Sehingga diharapkan nantinya 60% dari siswa bisa mencapai nilai KKM.
Untuk itu perlu kiranya untuk membuat sebuah PTK dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014”.
RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat di tarik dua masalah sebagai berikut :
Apakah Penggunaan Media Audio Visual dapat Meningkatkan Motivasi Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014?
Apakah Penggunaan Media Audio Visual dapat Meningkatkan hasil Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014?
TUJUAN PENELITIAN
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014.
Untuk Meningkatkan hasil Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat bagi siswa
Bagi siswa akan bisa meningkatkan motivasi belajar sehingga pada ahkhirya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi guru, akan memberikan kreasi baru dalam mengajar, sehingga tidak monoton pada satu metode tertentu. Bagi guru yang lain bisa dijadikan rujukan dan reverensi.
Bagi Sekolah, diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk pengembangan sekolah yang lebih baik
HIPOTESIS
Penggunaan Media Audio Visual dapat Meningkatkan Motivasi Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014.
Penggunaan Media Audio Visual dapat Meningkatkan hasil Belajar pada Materi Praktek Membaca Mad di Kelas VI MI Mambaul Khair NW Bertais Semester Genap TP. 2013/2014.
KAJIAN PUSTAKA
Media Pembelajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam Interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik (Fathurrohman dan Sutikno, 2010:65).
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Azhar Arsyad (2002:81) salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan atau respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana maupun sangan kompleks. Akan tetapi media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Dewasa ini, cukup banyak media yang telah dikenal, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Dilihat dari jenisnya media pembelajaran dibagi menjadi :
Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang yang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran,
Media Visual; yaitu media yang mengandalkan indra penglihatan. Meda visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai) slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol bergerak seperi film bisu, film kartun,
Media Audia-visual; yaitu media yang mempunyai unsure suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media ini. (Djamarah, 2005 : 212).
Fungsi Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran
Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal terttentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran (Fatthurrohman dan Sutikno, 2010:65-66).
Dan lebih lanjut fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut (Fathurrohman dan Sutikno, 2010: 67) adalah sebagai berikut :
Menarik perhatian siswa,
Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran,
Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis,
Mengatasi keterbatasan ruang,
Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif,
Waktu pembelajaran bisa dikondisikan,
Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar,
Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar,
Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam,
10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual dalam Proses Pembelajaran
Media audio visual saat ini lebih dikenal dengan istilah video dimana ia merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.
Ada beberapa alasan dan karakteristik dari media video atau film dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah (Munadi, 2008: 127; Smaldino, 2008: 311-312):
Mengatasi jarak dan waktu,
Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat,
Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain,
Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan,
Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat,
Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa,
Mengembangkan imajinasi,
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistic,
Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas,
Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video)
Hanniyypurple dalam blognya (2013) Menyebutkan beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya :
Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut,
Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu,
Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya,
Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa,
Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung,
Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan,
Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
Motivasi dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits Materi Praktek Bacaan Mad
Hakekat Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sndiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2010:2).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai berupa perubahan tingkah laku. Perubahan-perubahan itu disebutkan oleh Slameto (2010: 3-4 ) beberapa hal diantaranya:
Perubahan terjadi secara sadar,
Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional,
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif,
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara,
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,
Perubahan mencakup seluruh asfek tingkah laku.
Yang dimaksud dengan belajar dalam penelitian ini adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri siswa, dan perubahan itu merupakan hasil belajar yang melibatkan segi jasmani dan rohani yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, serta semua aspek yang ada dalam individu.
Menurut paham Progresivisme Jhon Dewey ( Pahyono, 2004 : 4)
Siswa belajar dengan baik apabila mereka secara aktif dapat mengkonsruksikan sendiri pemahaman mereka tentang apa yang diajarkan oleh guru;
Anak harus bebas agar bisa berkembang wajar;
Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk merangsang belajar;
Guru sebagai pembimbing dan peneliti;
Harus ada kerja sama antara sekolah dan masyarakat;
Sekolah progresif harus merupakan laboratorium untuk melakukan eksprimen.
Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dan menjadi daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. (Sardiman, 2010:71). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang bisa mendorong timbulnya aktivitas dapat dikatakan dengan motivasi. Sehingga motivasi inilah yang akan mendorong terjadinya suatu kegiatan.
Menurut Sudirman (2010:83) menyebutkan ada tiga fungsi motivasi.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan,
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya,
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik dengan kata lain bahwa, dengan demikian kwalitas motivasi seseorang akan sangat mempengaruhi hasil. Demikian pula dalam belajar, seseorang yang memiliki motivasi yang baik dalam belajar akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasil belajar.
Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dalam hal ini meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.(1) aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.(2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian,dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.(3)Aspek psikomotorik, kemampuan psikomorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakanterbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,gerakan penyesuaian dan kreativitas.( Hamalik,2003:160).
Pelajaran al-Qur’an Hadits materi Praktek Bacaan Mad
Dalam Lampiran III. Permenag No. 2 Tahun 2008 Tentang SK KD PAI dan Bahasa Arab disebutkan bahwa Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:
Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis,
Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat al-Qur’an-hadis melalui keteladanan dan pembiasaan,
Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an dan hadis.
Salah satu indikator bacaan al-Qur’an yang baik adalah ketika membaca al-qur’an berdasarkan tajwid yang benar. Dalam penelitian ini akan menitik beratkan pada Praktek bacaan mad.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Mambaul Khair NW Bertais, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Memiliki jumlah siswa 97 orang dengan enam rombongan belajar dari kelas I – VI. Jumlah guru sebanyak 11 Orang.
Subjek Penelitian adalah siswa-siswa di Kelas VI Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 10 orang yang terdiri dari 7 Orang Laki dan 3 Orang Perempuan, pada Jam Pelajaran al-Qur’an Hadits dengan materi Praktek Membaca bacaan mad.
Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan metodologi Penelitian Tindakan Kelas.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam Pelaksanaan PTK ini adalah :
Menetapkan subjek penelitian
Menyusun Proposal Penelitian
Membuat RPP
Mempersipkan media pembelajaran
Mempersiapkan angket motivasi siswa
Mempersiapkan penilaian hasil belajar
Pelaksanaan Siklus I
Melaksanakan observasi siklus I
Melakukan refleksi Siklus I
Merencanakan tindakan untuk Siklus II
Pelaksanaan Siklus II
Melaksanakan observasi siklus II
Melakukan refleksi Siklus II
Menyusun Laporan PTK
Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, teknik angket, dan teknik dokumentasi.
Instrumen pengumpulan data berupa, Lembar observasi, Angket motivasi siswa, Analisis hasil ulangan siswa.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 bulan dari Maret sd Mei 2014 dengan rincian jadwal sebagaimana tabel berikut :
NO
KEGIATAN
JADWAL
KET
Maret
April
Mei
1
Observasi awal
2
Studi pustaka
3
Penyusunan RPP dan LKS
4
Pelaksanaan Siklus I
5
Pelaksanaan siklus II
6
Tabulasi,analisis,interpretasi data
7
Seminar draft
8
Penyusunan Laporan
9
Pengiriman Laporan
Rencana biaya
NO
KEGIATAN
BIAYA (Rp)
1
Biaya operasional
250.000,-
2
Bahan habis pakai
500.000,-
3
Biaya transportasi
250.000,-
4
Manajemen
250.000,-
JUMLAH
1.250.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, SuatuPendekatan Teoritis Psikologis.Jakarta. Rineka Cipta
Fathurrohman dan Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, Oemar. 1993. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
http://hanniyypurple.blogspot.com/2013/03/media-pembelajaran-berbasis-audio.html Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual (Makalah) diakses pada tanggal 21 Maret 2014 Pukul 22.00 WIta
Pahyono, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran efektif , Model pembelajaran Kooperatif Learning. Makalah disampaikan pada diklat guru kurikulum KBK di LPMP Jawa Tengah
Permenag. 2008. Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah. Jakarta. Departemen Agama.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.