Academia.eduAcademia.edu

DEMAM I

DEMAM I.PENDAHULUAN Pengobatan sendiri atau swamedikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat dikonsumsi tanpa pengawasan dari dokter. Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan sendiri atau swamedikasi biasa disebut dengan obat tanpa (obat keras tertentu). Beberapa penyakit yang pengatasannya yang pengobatannya swamedikasi seperti: flu, sakit kepala, pilek, batuk dan demam. Demam adalah gejala berupa naiknya suhu tubuh tubuh melebihi normal (temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat  Celcius) sebagai respon normal tubuh terhadap suatu gangguan. Infeksi merupakan penyebab terbanyak demam pada anak-anak. Infeksi adalah keadaan tubuh yang dimasuki kuman penyebab penyakit, bisa virus, parasit, atau bakteri. Suhu tubuh dikendalikan oleh suatu bagian dari otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus berusaha agar suhu tubuh tetap hangat (36,5-37,5 ºC ) meskipun lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Hipotalamus mengatur suhu dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas pada otot dan hati dan pengeluaran panas pada kulit dan paru-paru.  Surveilans Departemen Kesehatan RI, frekuensi kejadian demam di frekuensi menjadi 15,4 per 10.000 penduduk. Dari survey berbagai rumah sakit  di Indonesia dari tahun 1981sampai dengan 1986 memperlihatkan peningkatan jumlah penderita sekitar 35,8%. Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis mengangkat demam sebagai tema karya tulis ilmiah. II.PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Demam Definisi demam adalah salah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang memicu peningkatan tonus otot serta menggigil. Rata-rata suhu tubuh normal yang diukur secara oral adalah 36,7°C sampai 37°C. Arti demam juga dikenal dengan istilah pireksia, merupakan tanda bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi dalam tubuh, untuk yang orang yang dewasa, demam biasanya tidak berbahaya kecuali mencapai 39,4°C atau lebih tinggi. Untuk demam pada anak-anak yang sangat muda dan bayi, suhu sedikit lebih tinggi dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi serius. (Jevuska.2012) Tingkat demam tidak selalu menunjukkan keseriusan kondisi yang mendasarinya. Suatu penyakit ringan dapat menyebabkan demam tinggi, dan penyakit yang lebih serius dapat menyebabkan demam rendah.. Demam sering dikonotasikan negatif, demam memainkan peran kunci dalam membantu tubuh melawan sejumlah infeksi, yang disebut dengan homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan dari tubuh kita dalam mengatur dan menjaga keseimbangan lingkungan internal (di dalam) yang ideal dan stabil ketika berhadapan dengan perubahan eksternal (di luar). Temperatur homeostasis dikendalikan di hipotalamus, tepatnya di bagian anterior, yang mana ia akan menjadi pusat pengatur suhu tubuh sesuai target. (Jevuska.2012) 2.2 Patofisiologi Demam Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh seperti toksin, produk-produk bakteri dan bakteri itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang pelepasan pirogen endogen yang disebut dengan sitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis Factor (TNF), interferon (INF), interleukin-6 (IL-6) dan interleukin-11 (IL-11). Sebagian besar sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap pirogen eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.( Sumarno,dkk.2002) 2.3 Penyebab Demam Demam disebabkan oleh adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih (sering buang air kecil atau buang air kecil disertai rasa pedih), infeksi streptokokus pada tenggorokan (sering kali disertai dengan radang tenggorokan), infeksi sinus (rasa sakit di atas atau di bawah kedua mata), dan abses gigi (bengkak di bagian mulut). Infeksi mononucleosis yang disertai rasa lelah.Demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada anak, salah satu yang paling sering ditemukan adalah infeksi saluran kemih (ISK). Umumnya tidak disertai dengan gejala lainnya. Gejala Demam Kedinginan ketika rasa dingin setelah kontak dengan lingkungan yang dingin. Badan akan merasa menggigil, menggigil terjadi karena dua kondisi, ketika disertai demam atau karena paparan lingkungan yang dingin. Menggigil terjadi karena tubuh menghasilkan panas ketika tubuh merasakan hawa yang dingin. Paparan ekstrim dingin juga menghasilkan hipotermia (suhu inti tubuh diturunkan).Demam dan sakit kepala kombinasi gejala yang paling umum terjadi. Namun, sakit kepala yang sangat keras dengan demam tinggi dapat menjadi tanda dari evolusi bakteri meningitis. Infeksi ini mengancam jiwa karena dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Selama demam masih ringan, akan ada tekanan seperti sakit di belakang mata dan nyeri wajah.( Wardayati 2013) Semakin tinggi demam, kita akan semakin mengalami dehidrasi. Demam juga merupakan salah satu faktor dehidrasi, jika merasa tidak nyaman dan tidak cukup mengonsumsi cairan,Berkeringat ketika demam melanda. Pengeluaran keringat terjadi karena suhu tubuh yang meningkat. ( Wardayati 2013) 2.5 Pengobatan Demam 2.5.1 Terapi Farmakologi 2.5.1.1 Analgesik/Antipiretik Analgetik adalah adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu tubuh yang tinggi.Jadi analgetik-antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi.Umumnya cara kerja analgetik-antipiretik adalah dengan menghambat sintesa neurotransmitter tertentu yang dapat menimbulkan rasa nyeri & demam. Contoh obat-obat analgesik antipiretik yang beredar di Indonesia (Inarno 2013) : Paracetamol Paracetamol merupakan analgesik-antipiretik dan anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang memiliki efek analgetik (menghilangkan rasa nyeri), antipiretik (menurunkan demam), dan anti-inflamasi (mengurangi proses peradangan). Paracetamol paling aman jika diberikan selama kehamilan. Parasetamol dalam dosis tinggi dan jangka waktu pemberian yang lama bisa menyebabkan toksisitas atau keracunan pada ginjal. sehingga dikategorikan sebagai analgetik-antipiretik. Golongan analgetik-antipiretik adalah golongan analgetik ringan.Parasetamol merupakan contoh obat dalam golongan ini.Beberapa macam merk dagang, contohnya Parasetamol (obat penurun panas atau penghilang nyeri) bisa diperdagangkan dengan merk Bodrex, Panadol, Paramex. (Inarno 2013) 2. Antalgin             Antalgin adalah salah satu obat penghilang rasa sakit (analgetik) turunan NSAID, atau Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs. Antalgin lebih banyak bersifat analgetik. Pemakaiannya dihindari saat hamil TM I dan 6 minggu terakhir. (Inarno 2013) 2.5.1.2 NSAID Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) menghambat enzim siklooksigenase dalam tubuh kita, enzim tersebut berfugnsi memperoduksi prostaglandin. Prostaglandin menyebabkan munculnya rasa nyeri karena mengiritasi ujung saraf perasa. Prostaglandin juga bagian dari pengatur suhu tubuh. Golongan NSAID dapat mengurangi nyeri dengan turunnya kadar prostaglandin. Efek lain akibat turunnya prostaglandin adalah berkurangnya peradangan, pembengkakan, dan turunnya demam serta mencegah pembekuan darah.Contoh golongan NSAID (Kresnawati 2011) : Ibuprofen Ibuprofen adalah salah satu jenis anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang diindikasikan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang, nyeri setelah operasi, nyeri pada penyakit sendi (seperti pengapuran sendi atau rematik), nyeri otot, nyeri haid, serta menurunkan demam. Ibuprofen juga memiliki efek anti-radang dan anti-pembekuan darah yang lemah.(Yolanda 2013) Aspirin Aspirin adalah obat menghambat produksi prostaglandin (sebuah zat spesifik yang menyebabkan rasa sakit dan demam) untuk mengurangi respons tubuh terhadap serangkaian proses kimia yang akhirnya menuju terbentuknya rasa sakit.Obat ini di indikasikan untuk meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi tingkat ringan hingga agak berat. (Bayer 2005) 2.5.2 Terapi Non-Farmakologi Untuk menurunkan demam, penderita demam disarankan untuk minum air putih yang cukup banyak (8 gelas air sehari) dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta mengkompres badan yang panas dengan air hangat dan Istirahat yang cukup. III. PENUTUP Demam adalah salah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang memicu peningkatan tonus otot serta menggigil. Rata-rata suhu tubuh normal yang diukur secara oral adalah 36,7°C sampai 37°C. Tingkat demam tidak selalu menunjukkan keseriusan kondisi yang mendasarinya. Suatu penyakit ringan dapat menyebabkan demam tinggi, dan penyakit yang lebih serius dapat menyebabkan demam rendah.Demam memainkan peran kunci dalam membantu tubuh melawan sejumlah infeksi, yang disebut dengan homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan dari tubuh kita dalam mengatur dan menjaga keseimbangan lingkungan internal (di dalam) yang ideal dan stabil ketika berhadapan dengan perubahan eksternal (di luar). Temperatur homeostasis dikendalikan di hipotalamus, tepatnya di bagian anterior, yang mana ia akan menjadi pusat pengatur suhu tubuh sesuai target. Demam disebabkan oleh adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih (sering buang air kecil atau buang air kecil disertai rasa pedih), infeksi streptokokus pada tenggorokan (sering kali disertai dengan radang tenggorokan), infeksi sinus (rasa sakit di atas atau di bawah kedua mata), dan abses gigi (bengkak di bagian mulut). Infeksi mononucleosis yang disertai rasa lelah. Penderita demam biasanya mengalami menggigil, sakit kepala, suhu tubuh agak hangat. Pengobatan demam dapat menggunakan obat golongan Analgesik/Antipiretik dan NSAID.Contohnya: Paracetamol, Ibuprofen, Antalgin,dan Aspirin. IV. DAFTAR PUSTAKA Bayer. 2005. Aspirin. Bayer HealthCare Inarno. 2012. Obat Golongan Anagesik dan Antipiretik. STIKES Banyuwangi Jevuska. 2012. Definisi Demam. Artikel Kedokteran, Interna Kresnawati. 2011. Obat Golongan NSAID. Artikel Pencegahan Sumarno dkk 2002. Patofisiologi demam. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 27-38. Makalah Referat Kedokteran Wardayati. 2013. Gejala Demam. Majalah Intisari. Kompas Gramedia Yolanda. 2013. Ibuprofen. kerjanya.net http://www.kerjanya.net/faq/4817-ibuprofen.html V. LAMPIRAN Kasus Swamedikasi Demam Pada hari Jumat 16 Juli 2014 seorang ibu bernama Made Arya datang ke Apotek Kimia Farma 235. Pelanggan bertanya obat demam yang cocok untuk anakanya, yaitu: Nama Pasien : Pt. Bagas Umur Pasien : 8 tahun Gejala Penyakit : Suhu tubuh tinggi, wajah pucat, tidak nafsu makan. Berapa lama gejala dialami : 1 hari Tindakan yang sudah dilakukan : Kompres di bagian dahi Riwayat : Telah diberikan Sanmol, namun panasnya tidak mau turun, belum pernah diberikan Praxion. Setalah Pelanggan menjelaskan hal-hal tersebut, penulis pun memberikan Praxion kepada pasien dimana kandungan adalah ibuprofen yang mempunyai efek sebagai analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang rasa sakit (meringankan sakit) dan sebagai antipiretik bekerja langsung pada pusat pengatur hipotalamus (menurunkan demam). Kemudian penulis memberikan KIE kepada pelanggan dimana obat tersebut diminum tiga sampai empat kali sehari satu sendok takar (15-20 ml). Komposisi Tiap 5 ml mengandung 120 mg Paracetamol Cara Kerja Obat: Analgesik-antipiretik -Sebagai analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsanng rasa sakit. -Sebagai Antipiretik, bekerja langsung pada pusat pengatur panas di hipotalamus Indikasi Menurunkan demam, meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, dan sakit gigi Dosis Suspensi 120mg/5ml tahun : sendok takar (2.5 ml) 3 – 4 kali sehari 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml) 3 – 4 kali sehari 2-6 tahun: 1 – 2 sendok takar (5-10 ml) 3 – 4 kali sehari 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml) 3 – 4 kali sehari 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml) 3 – 4 kali sehari Atau sesuai petunjuk dokter Peringatan dan Perhatian - Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal. - Bila setelah dua hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang. Segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan. - Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkomsumsi alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati Efek Samping - Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati - Reaksi hipersensitifitas Kontraindikasi - Penderita gangguan fungsi hati yang berat - Penderita hipersensitif terhadap obat ini. 7