Academia.eduAcademia.edu

Hadits Tarbawi : Pendidikan Anak

Bila ada yang salah Mohon ditegur

MAKALAH HADITS TARBAWI : PENDIDIKAN ANAK Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Hadits Tarbawi dengan dosen pengampu Bapak M. Misbahuddin, M. Pd. Semester V (Lima) PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL YASINI JL. PONTREN TERPADU AL YASINI ARENG-ARENG NGABAR KRATON PASURUAN OKTOBER 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan hamdan syukran lillah atas segala maunah-Nya penyusun bisa merampungkan tugas makalah Hadits Tarbawi dengan tema “ PENDIDIKAN ANAK”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada keharibaan baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabat beliau radlia Allahu „anhum. Penyusun menyadari dalam penyajian makalah ini jauh sekali dari sempurna, maka dari itu sudilah dari dosen pembimbing dan teman-teman mahasiswa STAI Al Yasini untuk memberikan kritik atau saran yang membangun dalam perbaikan selanjutnya. Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan untuk mengkaji lebih dalam tentang Hadits Tarbwi. Dan tak lupa kepada teman mahasiswa serta adikku yang telah membantu dalam menyeselaikan tugas makalah ini. Penyusun tidak bisa membalas dengan materi tapi hanya dengan doa ‫جزاكم اه احسن الجزاء‬. Akhirnya, sebuah harapan semoga sajian makalah ini bermanfaat bagi Penyusun khususnya dan bagi teman-teman mahasiswa STAI Al Yasini umumnya dan sekaligus sebagai penambah wawasan keilmuan di bangku kuliah, Amin. Pasuruan, Oktober 2014 Penyusun LATAR BELAKANG MASALAH Anak adalah sebuah anugerah terbesar bagi kehidupan manusia. Tanpa anak yang berada di samping kita apalah arti sebuah arti kehidupan ini, karena anak itu sendiri adalah sebuah investasi bagi orang tua yang kelak sangat diharapkan akan kebaikan-kebaikan anak tersebut baik di dunia maupun di kehidupan akhirat. Namun melihat pada realita yang ada pada masa sekarang, pendidikan anak banyak terabaikan oleh orang tua dan telah salah kaprah bagi orang tua cara mendidik anak agar menjadi anak yang berguna bagi orang tua, agama, nusa dan bangsa. Sebenarnya bagaimana cara mendidk anak yamg benar sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits-hadits beliau ?. A. POTENSI ANAK ‫اا‬ ‫ ا‬: ‫قا‬ ‫هات‬ ‫س‬ ‫هع‬ ‫ص‬ ‫ب‬ ‫ ك ا ت تج ا‬. ‫جسا‬ ‫ فط‬: ‫هع‬ ) ‫س‬ ‫ض‬ ‫( ا ب ا‬. ‫ قا ا‬، ‫ه ع‬ ‫أ‬ ‫أب‬ ‫اق‬ ‫ص ا‬ ‫ق‬ ‫كا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ ث‬.‫ج عاء‬ ،‫ق ه‬ ‫ض‬ ‫ح ث اب‬ ‫ فأب ا‬. ‫ا فط‬ ‫ف ا‬ ‫ت س‬ ‫ا ات‬ ‫ع‬ .‫ج عاء‬ ‫فط ا اس ع‬ “Abu Hurairah berkata:Nabi saw.bersabda:Tiada bayi yang dilahirkan melainkan lahir diatas fitrah,maka ayah bundanya yang mendidiknya menjadi Yahudi,Nasrani atau Majusi,sebagai lahirnya binatang yang lahirnya lengkap sempurna.Apakah ada binatang yang lahir terputus telinganya? Kemudian Abu Hurairah r.a. membaca : Fitratallahi allati fatharan naasaalaiha,laa tabdila likhalqillahi (Fitrah yang diciptakan Allah pada semua manusia,tiada perubahan terhadap apa yang diciptakan oleh Allah.Itulah agama yang lurus”. (Bukhari,Muslim).1 Setiap anak telah memiliki fitrah sejak ia dilahirkan atau suatu potensi yang telah ada di dalam dirinya, orang tuanyalah yang memiliki tanggung tawab untuk mendidik dan menjadikan anaknya seperti apa tergantung kepada kedua orang tuanya. Potensi anak itu sangat bersih bagaikan suatu kertas putih yang belum tercorat-coret oleh tinta. Sebagaimana yang dikatakan Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya „Ulumuddin, mengibaratkan anak sebagai permata indah (Jauhar) yang belum diukir, dibentuk dengan ke dalam suatu rupa. Permata itu merupakan amanat Allah yang dititipkan kepada para orangtua. Karena itu, menurut Al-Ghazali, orangtua harus memperhatikan fase-fase perkembangan anaknya dan memberikan pendidikan yang memadai sesuai dengan fase yang ada agar permata yang diamanatkan kepadanya dapat dibentuk rupa yang indah. Apalagi untuk zaman sekarang orangtua sangat berperan penting dalam mendidik anaknya, sebelum anaknya itu dimasukan ke sekolah atau anak itu melihat dunia luar yang sangat bebas. Karena dasar tempat pendidikan utama adalah rumah 1 Al-lu’lu wal Marjan : 1.702 dan pendidiknya adalah semua orang-orang yang ada dalam rumah anak tersebut terutama orang tua (Ibu Bapaknya).2 B. Hal-hal yang Dilakukan Terhadap Anak yang Baru Lahir ‫بح ع‬ ‫بعق قت‬ ‫ت‬ َ‫س َ ا غ‬ ) َ‫هص‬ ‫هع‬ ‫ا ات‬ ( ‫س‬ ‫ق أس‬ ‫قا قا‬ َ ‫س‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫سابع‬ َ ‫ا‬ Artinya: Dari Samurah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelih untuknya (hewan sembelihan) pada hari ketujuh, dan diberi nama dan dicukur rambutnya.” (HR. Turmidzi).  Aqiqah Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Yaitu dengan menyembelih 2 ekor kambing untuk bayi laki-laki dan 1 ekor kambing untuk bayi perempuan. Hikmah Aqiqah:  Sebagai tanda syukur kepada Allah atas kelahiran anak  Mengumumkan nasab anak yang baru lahir  Memperkuat tali silaturahmi antar anggota masyarakat  Membahagiakan faqir miskin dengan membagikan daging aqiqah kepada mereka  Memberi Nama Rasulullah memerintahkan untuk memberikan nama yang baik dan julukan yang mulia pada anak. Ada 3 kriteria dalam memilih nama yang baik, yaitu:  Nama itu diupayakan berasal dari nama-nama Nabi dan Rasul, ahli-ahli agama, serta orang-orang sholih.  Memberikan nama yang sederhana dan tidak menyulitkan lidah dalam mengucapkannya.  Nama yang digunakan memiliki makna yang baik  Mencukur Rambut 2 http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32547881/KUMPULAN_HADITS_TARBAWI.doc x?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1412156956&Signature=JslB2bdGM8TB6OJE Myja22fioks%3D diunduh pada hari Jumat 03 Oktober 2014 Jam 13:20 Disebutkan oleh Ibnu Ishaq bahwa Rasulullah saw. Bersabda kepada Fatimah ketika melahirkan Hasan, “Wahai Fatimah, cukurlah rambut anakmu itu, kemudian bersedekahlah dengan perak seberat rambut tersebut.” Sedekah itu tidak harus dalam wujud perak, tetapi bisa dengan uang yang senilai dengan perak tesebut. C. Pendidikan Shalat Terhadap Anak Usia Tujuh Tahun َ‫س‬ ‫ف ق ا‬ ‫هع‬ َ‫هص‬ ‫أب اء عش‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫قا قا‬ ‫خ‬ ‫ع‬ ‫اض ب‬ ‫أب اء س ع س‬ ) ‫أب‬ ‫شع ب ع‬ ‫ا اب ا‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ع‬ َ‫ص‬ َ ‫ا أ ا ك با‬ ( ‫اجع‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ب‬ Artinya: Dari Umar bin Syu‟aib berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah mereka apabila tak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Daud)3  Pendidikan Shalat pada Anak Usia 7 Tahun Pada usia ini anak mulai dikenalkan syarat sahnya sholat, rukunnya, dan laranganlarangannya. Orangtua sebaiknya mengulang-ulang permintaan sholat kepada anak dengan halus dan penuh kecintaan, serta belum diizinkan untuk memukul jika anak belum menurut untuk melaksanakan sholat.  Pendidikan Sholat pada Anak Usia 10 Tahun Pada usia ini orangtua diizinkan untuk memukul anak jika ia belum melaksanakan sholat, tentunya dengan pukulan yang mendidik. Karena pada usia ini, pengaruh ajakan setan untuk tidak menaati perintah Allah sudah mulai dirasakan anak.  Memisahkan Tempat Tidur Anak Jika anak laki-laki dan anak perempuan sudah baligh, maka orangtua harus menyediakan tempat tidur tersendiri untuk anak-anaknya. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.4 3 Maktabah Syamilah Vol. 02 Entri Riyadlus shalihin http://s3.amazonaws.com/ppt-download/hadistarbawiindo-130115213241phpapp02.pptx?response-content- 4 D. Pendidikan Baca Tulis, Renang, Memanah, dan Ekonomi ‫حق ا ا‬ ‫ع‬ ‫قا‬ ‫ا حق ك ق ا ع‬ ‫ا ح ث ضع ف‬ ‫ع‬ ‫ب‬ (‫ا‬ ‫ث‬ ‫ث ضعف‬ ‫ا َ أ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫بق‬ ‫افع قا ق ت ا س‬ ‫ا‬ ‫ا س اح‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫ا تاب‬ ‫ع‬ ‫ا اش‬ ) ‫ا ب ق‬ ‫أب‬ ‫أ‬ ‫ا ا‬ ‫اب‬ (‫ا‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫عس‬ ‫غ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ Abi Rafi‟ berkata, Rasulullah Saw bersabda ; Apakah Orang tua mempunyai hak seperti hak kita kepada mereka? , Rosul menjawab: Ya, hak orang tua terhadap anaknya yaitu mengajarkan anaknya menulis, berenang dan memanah , dan mewariskannya kebaikan.(HR. Baihaqi) Ini adlh hadist dhoif. Baca tulis merupakan hal penting untuk diajarkan karena dengan begitu anak akan memahami sebuah hal. Hadits di atas menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar seorang muslim peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Memanah dan berkuda merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu memiliki semangat untuk berjihad di jalan Allah. Mengapa? Karena Nabi saw memperingatkan bahwa raibnya semangat berjihad mengindikasikan hadirnya kemunafikan dalam diri. Memanah dan berkuda adalah dua keterampilan yang dianjurkan Rasulullah kepada umatnya, karena sarat dengan berjihad di jalan Allah. Namun dalam hal keterampilan ini, Rasulullah saw lebih menekankan kepada umatnya agar lebih memilih untuk berlatih memanah daripada mengendarai kuda.5 E. Pendidikan Akhlaq Terhadap Anak ‫هص‬ ‫بب س‬ ‫كا ت‬ ‫س‬ ‫هع‬ ‫ ا غَ س ه‬: . ‫اأس‬ ‫س‬ ‫ تفق ع‬. ‫بع‬ ‫ع‬ ‫هب‬ ‫هص‬ ‫هع‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫حج‬ ‫هص‬ ‫س‬ ‫اب‬ ‫ب‬ ‫حفص ع‬ ‫ ك ت غَ ا ف‬: ‫قا‬ ‫س‬ ‫كف ا اتتك ع ت‬ ‫أب‬ ‫س‬ ‫ فقا‬، ‫ا ص ف‬ ‫ا‬ ‫ ك‬،‫ك‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫هع‬ ‫تط ش ف‬ ‫ ك‬، ‫تعا‬ disposition=attachment&Signature=E6iETY2sClkUGRUP45aq%2BowV6t8%3D&Expires=1412318307& AWSAccessKeyId=AKIAI6DXMWX6TBWAHQCQ diunduh pada hari Jumat 26 September 2014 Jam 13:08 5 http://fischafish17.blogspot.com/2013/07/hadits-tarbawi-materi-pendidikan_23.html diunduh pada hari jumat 26 September 2014 Jam 13:21 Maksud konteks hadits tersebut adalah peran orang tua sangatlah dominan dalam kehidupan seorang anak apalagi terkait dengan moral seorang anak. Sadar atau tidak sadar banyak tingkah laku orang tua yang ditiru oleh seorang anak. Keluarga merupakan madrasah pertama bagi pembentukan moral anak. Apabila keluarga yang merupakan madrasah pertama bagi anak tidak sukses dalam memberikan pembelajaran yang terbaik maka dengan otomatis moral anak akan terdegradasi. Mengakhiri penjelasan tentang pendidikan anak, mungkin perlu menyimak komentar Al-Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf da‟i berpengaruh kota Pasuruan, beliau pernah berkata : “kadang-kadang orang tua juga merusak moral anak”.6 6 Pengajian Ahad Pagi di PP. Sunniyah Salafiyah Kraton Pasuruan, Ahad, 12 Mei 2013