[Monograf]
PENGARUH HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 113
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran
hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun
dan/atau
pidana
denda
paling
banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
ii | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
[Monograf]
PENGARUH HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | iii
[Monograf]
PENGARUH HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia
oleh Penerbit Global Aksara Pers
ISBN: 978-623-462-169-3
viii + 106 hal; 14,8 x 21 cm
Cetakan Pertama, September 2022
Copyright © 2022 Global Aksara Pers
Penulis
Penyunting
Desain Sampul
Layouter
: Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
: Muhamad Basyrul Muvid, M.Pd.
: Arum Nur Laili
: M. Yusuf
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan
bentuk dan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.
Diterbitkan oleh:
Global Aksara Pers
Anggota IKAPI, Jawa Timur, 2021, No.
282/JTI/2021
Jl. Wonocolo Utara V/18 Surabaya
+628977416123/+628573269334
globalaksarapers@gmail.com
iv | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan
buku Monograf mengenai Pengaruh Harga Terhadap Keputusan
Pembelian dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Buku
Monograf ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan,
bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah
SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat
diatasi.
Dalam buku ini membahas mengenai bagaimana Pengaruh
Harga Terhadap Keputusan Pembelian.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak atas kerja samanya mulai dari awal sampai selesainya buku
ini. Dan penulis menyadari bahwa penulisan buku Monograf ini
masih jauh dari sempurna sehingga segala masukan dan kritikan
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan.
Tasikmalaya, Aguatus 2022
Penulis,
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR –[v]
DAFTAR ISI –[vi]
BAB 1 PENDAHULUAN –[1]
BAB 2 MANAJEMEN PEMASARAN –[11]
A. Pengertian Manajemen –[11]
B. Fungsi Manajemen –[13]
C. Pengertian Pemasaran –[15]
D. Pengertian Manajemen Pemasaran –[16]
E. Bauran Pemasaran –[19]
F. Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) –[20]
BAB 3 HARGA –[25]
A. Pengertian Harga –[25]
B. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga –[27]
C. Tujuan Penetapan Harga –[30]
D. Metode Penentuan Harga –[31]
E. Strategi Penetapan Harga –[32]
vi | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
F. Indikator Harga –[34]
BAB 4 KEPUTUSAN PEMBELIAN –[35]
A. Pengertian Keputusan Pembelian –[35]
B. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian –[36]
C. Macam- Macam Perilaku Pembelian –[38]
D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian –[39]
E. Indikator Keputusan Pembelian –[42]
F. Kerangka Pemikiran –[43]
BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN –[45]
A. Metode dan Jenis Penelitian –[45]
B. Sifat PenelitianPopulasi Dan Sampel –[46]
C. Sumber Data –[48]
D. Metode Pengumpulan data –[49]
E. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian –[50]
F. Konsep Hipotesis –[51]
G. Metode Analisis Data –[51]
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN –[61]
A. Uji Validitas dan Uji Reliabiltas –[61]
B. Tanggapan Responden Terhadap Harga –[63]
C. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian –[77]
D. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian –
[97]
BAB 7 PENUTUP –[99]
A. Kesimpulan –[99]
B. Saran –[100]
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | vii
DAFTAR PUSTAKA –[101]
TENTANG PENULIS –[105]
viii | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia
merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi
nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang
punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan
untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan
pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan
kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu,
pengembangannya pelaku UMKM mampu memperluas bisnis
ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat
perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah
dan ketahanan ekonomi nasional.
Usaha Kecil dan Menengah atau yang dikenal dengan
singkatan UMKM yang saat ini dalam situasi mewabah Covid
menjadi pilihan yang cukup diminati oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Minimnya lapangan kerja yang ditawarkan
perusahaan bahkan nerebaknya pemutusan hubungan kerja (PHK)
menjadi hal utama mengapa UMKM menjadi alternatif untuk
mengatasi kebutuhan hidup. Selain itu pembentukan UMKM juga
dirasa efektif dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi
pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat saja
jumlahnya. Salah satu jenis UMKM yang berkembang cukup pesat
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 1
adalah Bisnis kuliner, bisnis kuliner adalah jenis usaha yang akan
selalu laris sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah
kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan
untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari. Bisnis kuliner ini pun
punya banyak kategori, mulai dari makanan ringan (camilan),
minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis
kuliner ini punya potensi yang sangat bagus, tergantung cara kita
dalam memasarkannya.
Didalam pengelolaannya UMKM telah mempunyai strategi
sendiri, dengan cara membuat produk khusus dan unik agar tidak
beRasaing dengan perusahaan besar bahkan berperan sebagai
perusahaan besar sebagai pemasok komponen produk atau suku
cadang. Daerah pemasarannya pun tak jauh sehingga perilaku
konsumen dapat dipahaminya secara akurat. UMKM itu bermodal
kecil, luwes dan terkadang disertai sejumlah inovasi. Itu berakibat
UMKM dapat menjanjikan kesuksesan, kepuasan dan berkembang
menjadi lebih besar. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil
merupakan bagian terintegrasi dalam program pengembangan
UMKM di Kabupaten Ciamis. Kegiatan pengembangannya
ditujukan sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang dapat
menjadi penggerak utama perekonomian daerah. Kegiatan
perekonomian daerah seperti di Kabupaten Ciamis selama ini
sebagian besar ditunjang oleh kegiatan yang bersumber dari usaha
mikro, kecil dan menengah.
Untuk memberikan gambaran tentang peranan dan
perkembangan UMKM dalam menggerakan perekonomian
diwilayah kabupaten Ciamis berikut disajikan daftar pelaku
UMKM yang berada di 26 kecamatan berdasarkan wilayah
pemasaran
2 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Tabel 1.1
Data UKM Kab Ciamis Berdasarkan Wilayah Pemasaran
Tahun 2019
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Ciamis
Baregbeg
Sadananya
Cikoneng
Sindangkasih
Cihaurbeuti
Panumbangan
Panjalu
Sukamantri
Panawangan
Kawali
Lumbung
Rajadesa
Jatinegara
Tambaksari
Rancah
Sukadana
Cipaku
Cijeungjing
Cisaga
Cimaragas
Cidolog
Pamarican
BanjaRasari
Lokal Region Nasion Intern Jumlah
al
al asional
1209
5
1.214
399
22
421
1015
71
1.086
255
14
269
697
15
1
713
355
29
2
386
890
21
6
917
424
4
428
267
4
271
716
24
740
322
10
332
243
3
246
244
7
251
80
19
99
190
9
199
549
12
1
562
259
26
285
1076
15
2
1.093
271
17
1
289
469
21
1
491
108
9
117
192
6
198
909
15
1
925
485
10
495
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 3
No
Kecamatan
Lokal Region Nasion Intern Jumlah
al
al asional
25
Lakbok
534
38
572
26
Purwadadi
505
22
1
528
Jumlah
12.663
448
14
2
13.127
Sumber: Data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ciamis
2021. Diolah
Data tersebut menunjukan bahwa di seluruh perdesaan
Kabupaten Ciamis saat ini telah terdapat banyak usaha-usaha kecil
termasuk yang berbasis rumah tangga (home industry) terutama
sektor industri yang menghasilkan makanan ringan atau makanan
cemilan anatara lain pengulahan kicimpring. Kicimpring
merupakan jenis makanan khas Ciamis yang berbahan dasar
ingkong, yang banyak dijumpai para penjaja makanan yang
mangkal terutama di pinggir jalan protokol lintas jalur wisata
termasuk di swalayan, yang hingga saat ini jenis cemilan
kicimpring masih sangat digemari banyak orang, yang tentunya
dengan aroma dan rasa serta prototype penampilan mengikuti
perubahan gaya hidup, selera dan tata cara konsumen. Karenanya
untuk mengikuti selera konsumen tersebut para pengusaha
kuliner mencari ide-ide baru mengenai usaha yang dianggap lebih
modern dan akan lebih di sukai. Kualitas produk merupakan salah
satu faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan
pembelian. Konsumen tentu menginginkan kualitas yang terbaik
dari produk serta kesesuaian nilai produk atau harga yang pantas
yang daapat memenuhi ekspektasi para konsumen. Karena itu
bagi para produsen harga menjadi sangat krusial terlebih di tengah
peRasaingan usaha yang begitu ketat tentunya harga yang
ditetapkan harus mampu untuk memenuhi ekspektasi peranan
harga bagi konsumen dalan memutuskan pembelian seperti
4 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
dijelaskan Rambat Lupiyadi (2001:61-62) “Harga merupakan salah
satu faktor utama konsumen dalam mempertimbangkan
keputusan belinya konsumen terhadap kualitas produknya”. Lebih
lanjut menyatakan bahwa harga suatu produk sangat signifikan
dalam pemberian value kepada konsumen untuk membeli suatu
produk. Harga yang sesuai dengan kualitas produknya maka
konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut karena
konsumen tidak selalu terpaku dengan harga yang rendah.
Pendapat diatas menyatakan bahwa harga merupakan salah
satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk
karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran
(marketing mix.4P = product, price, place, promotion). Harga
adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Dengan demikian maka harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena dengan penetapan harga menentukan seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produk yang dihasikannya.
Dalam penelitian ini keputusan pembelian didefinisikan
sebagai suatu proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya,
mencari informasi mengenai produk yang sesuai dan mengambil
keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan.
Terdapat 5 peran yang dimainkan orang dalam keputusan
pembelian, yaitu:
1. Pencetus: Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan
untuk membeli suatu produk
2. Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan atau sarannya
mempengaruhi keputusan
3. Pengambil Keputusan: Orang yang mengambil keputusan
mengenai setiap komponen keputusan pembelian (membeli
atau tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 5
akan membeli)
4. Pembeli: Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya
5. Pemakai: Orang yang akan mengkonsumsi atat menggunakan
produk tertentu (Kotler 2015:217),
Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk
semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan
harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak
pertimbangan. Sedikit banyak Informasi yang diperoleh konsumen
mempengaruhi terjadinya satu transaksi karena konsumen
mempunyai informasi atau referensi untuk membandingkan harga
produk yang satu dengan produk yang lain dan dengan produk
alternatif. Konsumen dalam upaya memutuskan pengambil
keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi dan dikenal
dengan istilah peranan price awareness dan prices consciousness.
Adapun yang dimaksud dengan price awareness adalah
kemampuan individu/konsumen untuk mengingat harga baik
harga produk itu sendiri maupun harga produk kompetitor untuk
dijadikan referensi. Sedangkan pengertian dari price consciousness
adalah kecenderungan konsumen untuk mencari perbedaan
harga.
Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis, dimana faktor budaya mempunyai
pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Selain itu, keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh banyak
faktor yang kompleks.
Proses itu juga melalui serangkaian tahapan. Tahapantahapan dalam proses keputusan pembelian tersebut
digambarkan dalam sebuah model sebagai berikut (Kotler dan
Keller, 2015:227).
6 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Gambar 1.1
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Sumber: Kotler & Keller (2015:227)
Penelitian ini akan dilakukan di subuah home industry
kicimpring “Cipta Rasa Aqila” yang merupakan salah satu dari 4
(empat) home industry kicimpring yang berdomisili di desa
Kertaraharja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis. Penting
kiranya untuk dijelaskan alasan yang menjadi pertimbangan pilihan
tempat penelitian yaitu adanya informasi yang terungkap pada
penelitian awal home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” dalam
mengelola usahanya memiliki nilai plus dibanding dengan home
industry kicimpring yang ada di desa tersebut baik dari aspek
legalitas maupun dalam kebijakan harga.
Untuk dapat memberikan gambaran lebih riel, berikut
disajikan komparasi home industry kicimpring yang ada di desa
Kertaraharja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis.
Tabel 1.2
Data home industry kicimpring yang ada di desa
Kertaraharja 2021
Nama
Bahan Baku
Kebijakan
Omset
No home
Harga penjualan/ Legalita
(singkong)
/ Kg (Rp) perbulan
industry
s
(Rp)
1
Alan
4.250 kg
37.500/kg 159.375.500
2 Sukmadi
4000 kg
37.500/kg 150.000.000
-
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 7
3 Cipta Rasa
Aqila
4
Wahyu
3.900 kg
35.000/kg 136.500.000 - Ijin
Depkes
Kab
Ciamis
- BPO
M
- UPM
sedang
proses
1500 kg
37.500/kg 56.250.000
Sumber: Data Primer 2021. Diolah
Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa dari aspek kapasitas
produksi dan omzet penjualan home industry kicimpring “Cipta
Rasa Aqila” berada pada urutan ke 3 (ketiga) diantara para
produsen home industry kicimpring yang ada di desa Kertaraharja
kecamatan Panumbangan. Dari sisi legalitas kegiatan usaha, home
industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” telah terdaftar dan
pengakuan dari institusi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten
Ciamis. Selain hal tersebut dalam kebijakan penetapan harga baik
produk setengah jadi maupun yang barang jadi terdapat selisih
harga lebih murah sebesar Rp.2.500,-/Kg dibanding perodusen
lain dengan kualitas produk baik rasa maupun aroma sama dengan
produk sejenis yang ada, namun kebijakan harga yang relatif lebih
murah tersebut semestinya home industry kicimpring “Cipta Rasa
Aqila” menempati urutan pertama diantara produsen sejenis yang
ada. Bila dikomunikasikan dengan adanya pola kelompok
konsumen yang dikatakan price conciousness yaitu konsumen yang
cenderung untuk membeli pada harga yang relatif lebih murah,
umumnya pelanggan tersebut tidak memperhatikan kelebihan–
kelebihan dari produk, tetapi hanya mencari harga yang
8 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
mempunyai perbedaan yang tinggi, yang saat ini kelompok
konsumen price conciousness dapat dikatakan konsumen
mayoritas yang mempunyai pendapatan rendah sehingga mereka
lebih memperhatikan price awareness dan price consciousness
dalam mengambil keputusan pembelian yang umumnya mereka
mengawali dengan berusaha mencari informasi tentang harga
yang kompetitif.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 9
10 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
BAB 2
MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu ilmu yang sangat berati
dan dibutuhkan oleh seorang pemilik atau manajer dalam
mengelola perusahaan yang dipimpinnya untuk mencapai
tujuan. Manajemen merupakan ilmu yang memiliki peran
dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menetapkan tujuantujuan yang hendak dicapai, sekaligus mengkoordinasikan
secara efektif dan efisien seluruh sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Peran penting
manajemen dalam mengolah sumber daya yang ada pada
perusahaan apabila ditangani dengan baik tentunya akan
bermanfaat dan akan memudahkan untuk mewujudkan tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Konsep dasar
manajemen akan dibahas seperti berikut:
Secara sederhana adalah mengatur, dari kata to manage.
Pengaturan dilakukakn melalui proses dan diatur berdasarkan
urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Manajemen merupakan
suatu proses atau kegiatan yang tersusun untuk mewujudkan
tujuan yang direncanakan. Secara etimologis kata manajemen
berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang berarti
seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan bila dikaji secara
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 11
terminologis para pakar mendefinisikan manajemen secara
beragam, diantaranya: Menurut Stephen P. Robbins (2012:7)
manajemen adalah “Aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi
dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan
efektif.” Sedangkan menurut Irham Fahmi (2012:2) pengertian
manajemen adalah “Suatu ilmu yang mempelajari secara
kompherensif tentang bagaimana mengarahkan dan mengelola
orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbedabeda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”
Pendapat lain dikemukakan Hasibuan (2016:01), manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfataan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih operasional dijelaskan menurut Kotter (2014:8)
mendefinisikan manajemen adalah : ‘
“Management is a set of processes that can keep a
complicated system of people and technology running
smoothly. The most important aspects of management
include planning, budgeting, organizing, staffing,
controlling, and problem solving. (Manajemen adalah
serangkaian proses yang dapat membuat sistem
teknologi yang rumit dari orang–orang dan berjalan
dengan lancar. Aspek yang paling penting dari
manajemen meliputi perencanaan, penganggaran,
pengorganisasian, pegawai, pengendalian, dan pemecahan masalah),”
Senada dengan pendapat diatas dikemukakan Wibowo
(2016:1) bahwa manajemen suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi
12 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang
dinyatakan dengan jelas.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen
merupakan
kegiatan
perencanaan,
pengorganisasian, pengarah dan pengendalian dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan
efisien guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu
organisasi.
B. Fungsi Manajemen
Didalam implementasi fungsi manajemen diwujudkan
berupa kegiatan-kegiatan yang berhubungan antar elemen,
sehingga satu kegiatan menjadi syarat kegiatan yang lainnya.
Fungsi manajemen dijadikan tolak ukur untuk merumuskan
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan. Hakikat dari
fungsi manajemen adalah apa yang direncanakan, itu yang akan
dicapai. Fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin
agar dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik
serta segala kekurangan dapat diatasi T. Hani Handoko
(2013:23) secara singkat mengemukakan bahwa terdapat lima
pokok fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, staffing,
leading dan controling. Fungsi manajemen menurut G.R. Terry
(2012:77), menjelaskan bahwa:
“fungsi manajemen sebagai berikut : 1) Perencanaan
(Planing) Planning adalah penetapan tujuan, strategi, kebijakan,
program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian
(Organizing)
Organizing
adalah
proses
penentuan,
pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas
berdasarkan yang diperlukan organisasi guna mencapai tujuan.
3) Penggerakan (Actuating) Actuating adalah proses
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 13
menggerakan para karyawan agar menjalankan suatu kegiatan
yang akan menjadi tujuan beRasama. 4) Pengawasan
(Controlling) Controlling adalah proses mengamati berbagai
macam pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin semua
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.”
Senada dengan pendapat diatas menurut Martono dan
Agus (2010:4) mengemukakan fungsi fungsi dari manajemen
meliputi:
1. Fungsi Perencanaan Perencanaan berarti penentuan lebih
dahulu suatu program kepegawaian yang akan menunjang
tujuan tujuan yg ditetapkan bagi perusahaan.
2. Fungsi Pengorganisasian Pengorganisasian adalan kegiatan
untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan
organisasi.
3. Fungsi pengarahan Pengarahan adalah kegiatan
mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4. Fungsi pengawasan Pengawasan, yakni mengadakan
penyelidikan dan perbandingan dari pada tindakan dengan
rencana rencana serta mengadakan pembetulan dari pada
penyimpangan penyimpangan yang mungkin terjadi.
Penjelasan tersebut secara kontras nenunjukan bahwa
fungsi manajemen dalam hal ini adalah serangkaian kegiatan
yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya
masing-masing dengan senantiasa mengikuti proses dan
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
14 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
C. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan
pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam
pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di
bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain.
Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat
berjalan lancar. Pemasaran memegang peranan sebagai suatu
faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan
bergelut dalam dunia persaingan. Menurut Sunyoto (2019)
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui
proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan. (p.19)
Menurut Stanto (1996) pemasaran (marketing) adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan barang dan jasa kepada para konsumen pada saat ini
maupun konsumen potensial.
Menurut Swastha dan Irawan (2017) pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usaha untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Menurut Kotler (2006) pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 15
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dalam kegiatan
bisnis yang dilakukan para pengusaha untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya dengan melakukan perencanaan,
penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang-barang
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
konsumen.
D. Pengertian Manajemen Pemasaran
Keberhasilan sebuah perusahaan yang sukses sangat
bergantung pada kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya. Tujuan perusahaan adalah dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing,
hanya memungkinkan perusahaan untuk menjual produknya
dan mampu mengatasi tantangan dari pesaing dalam
pemasaran.
Menurut Warren J. Keeganadalam bukuaSunyoto
(2014:18) “Pemasaran adalah proses yang berfokus pada suatu
sumber daya manusia yang bertujuan untuk memanfaatkan
peluang pasar secara global”.
Sedangkan menurut Tjiptono (2015:2) menyatakan
bahwa “Pemasaran adalah sebuah total kegiatan usaha yang
dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga dan
mengatur jasa produk dan gagasan yang mampu memuaskan
keinginan pasar sasaran guna mencapai tujuan organisasi”.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa
pemasaran merupakan suatu proses sosial yang dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok yang dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen
16 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
dengan menciptakan dan menawarkan produk, baik berupa
barang maupun jasa dari tangan produsen sampai ke tangan
konsumen dengan tujuan untuk memuaskan keinginan
konsumen dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29) menyatakan
bahwa “Manajemen pemasaran adalah semua rangkaian dalam
proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan
suatu nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan merekaaagaraterciptaasuatu nilai dari para
pelanggan tersebut”.
Menurut Kotler dan Keller (2012:27) mendefinisikan
bahwa “Manajemen pemasaranzmerupakan suatu seni dan
ilmu dalam memilih sasaran pasar dengan mendapatkan,
mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan
membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai
konsumen yang superior”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
manajemen pemasaran adalah melakukan suatu proses untuk
menciptakan sesuatu untuk membantu tujuan organisasi atau
perusahaan. Kegiatan pemasaran dilakukan melalui proses
perencanaan, pengarahan, penetapan harga, distribusi, dan
kegiatan promosi.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:30) pemasaran
bersandar pada konsep inti sebagai berikut :
1. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan (Needs, Wants, and
Demands) Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia dan harus ada agar dapat
menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) untuk
berusaha. Keinginan adalah keinginan untuk mencapai
pemenuhan
kebutuhan
tertentu.
Permintaan
adalahakeinginan akan suatu produk tertentu yang
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 17
2.
3.
4.
5.
didukung dan kemauanauntuk membayar dan membeli
produk tersebut.
Penawaran Pasar Produk, Pelayanan dan Pengalaman
(Market Offerings Product, Services and Experiences)
Penawaran pasar adalah suatu kombinasi produk dan
jasa, informasi atau pengalaman yang ditawarkan ke pasar
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka akan
hal tertentu.
Nilai PelangganadanaKepuasan (Customer Value and
Satisfaction)
Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi suatu
kualitas, layanan dan harga yang mencerminkan manfaat
dan biaya yang berwujud dan tidak berwujud bagi
konsumen. Kepuasan layanan seseorang dari kinerja
produk yang dirasakan dalam kaitannya dengan
harapannya.
Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships)
Pertukaran adalah tindakan mendapatkan objek yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai ketidakseimbangan. Pemasaran terdiri dari tindakan
yang dilakukan untuk membangun dan meningkatkan
hubungan melalui transaksi dengan target pembeli,
pemasok, dan distributor yang melibatkan produk, jasa,
ide, atau objek lain.
Pasar (Market)
Pasar merupakan kumpulan semua pembeli
sebenarnya
dan
potensial
memiliki
kebutuhan
atauakeinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama,
yang bersedia danamampu melaksanakanapertukaran
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu dengan
membeli dan menjual.
18 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Premis yang mendasari konsep pemasaran menurut
Buchari Alma (2014:14) adalah :
1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginannya.
2. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan
dan keinginannya.
3. Tugas organisasi ditentukan dengan membagi dan memilih
pasar dan mengembangkan program pemasaran yang
efektif.
E. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75) “Marketing
mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to
produce the respinse it wants in the target market” artinya
bauranopemasaranoadalah seperangkataalat pemasaranztaktis
yangpmemadukan perusahaan untuk menghasilkan respon
yang diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran
(marketing mix) terdiri dari empat komponen dalam strategi
pemasaran yang disebut 4P, yaitu :
1. Product (Produk) adalah suatu barang, jasa, atau gagasan
yang dirancang dan ditawarkan perusahaanzuntuk
kebutuhan konsumen.
2. Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
pelanggan untuk mendapatkan produk yang dibelinya.
3. Place (Tempat) adalah penempatan suatu produk agar
tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang
berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk dari
produsen ke konsumen.
4. Promotion (Promosi) adalah suatu aktivitas mengkomunikasikan atau memberikan informasi mengenai produk
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 19
kepada konsumen dan membujuk target konsumen untuk
membeli produk.
F. Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)
Didalam Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang
UMKM, menjelaskan bahwa usaha kecil menengah merupakan
usaha ekonomi prpduktif yang berdiri sendiri yang dilakukan
oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak
perusahaan ataupun cabang dari perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian. Baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau juga hasil penjualan tahunan
sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang. Dalam
undang-undang menyebutkan bahwa dalam menjalankan
kegiatan pemberdayaan usahanya berlandaskan:
1. Asas Kekeluargaan, yaitu asas yang melandasi upaya
pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari perekonomian
nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas dasar
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebeRasamaan,
efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan
lingkungan, kemnadirian, keseimbangan, kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia.
2. Asas Demokrasi Ekonomi, yaitu pemberdayaan UMKM
diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan
perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran
rakyat.dan usaha secara beRasam-sama dalam kegiatanyya
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
3. Asas Efisiensi Berkeadilan, yaitu asas yang mendasari
pelaksanaan
pemberdayaan
UMKM
dengan
mengedepankan efisiensi berkeadilan dalm usaha untuk
mewujudkan dunia usaha yang adil, kondusif dan berdaya
20 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
saing.
4. Asas KebeRasamaan, yaitu asas yang mendorong peran
seluruh UMKM Asas Berkelanjutan, yaitu asas yang secara
terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan
melalui pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara
berkesisnambungan sehingga terbentuk perekonomian
yang tanggung dan mandiri.
5. Asas Berwawasan Lingkungan, yaitu asas pemberdayaan
UMKM yang dilakukan dengan tetap memerhatikan dan
mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan
hidup.
6. Asas Kemandirian, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang
dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan
potensi, kemampuan dan kemandirian UMKM.
7. Asas Keseimbangan Kemajuan, yaitu asas pemberdayaan
UMKM yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan
ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.
Kesembilan, asas kesatuan ekonomi nasional, yaitu asas
pemberdayaan UMKM yang merupakan bagian dari
perimbangan kesatuan ekonomi nasional (Undang-Undang,
Nomor 20/2008).
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008
tentang UMKM yang dikutip dari www.depkop.go.id ada
beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan
pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah:
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini:
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 21
a. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 2.500.000.000 ( dua milyar lima ratus
juta rupiah).
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
22 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah), atau Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar
rupiah)Selain menggunakan nilai moneter sebagai
kriteria, sejumlah lembaga pemerintah seperti
Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik
(BPS), selama ini menggunakan jumlah pekerja sebagai
ukuran untuk mendefinisikan kriteria skala usaha.
Misalnya, menurut BPS, Usaha Mikro Indonesia (UMI)
adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4
orang; Usaha Kecil (UK) antara 5 hingga 19 pekerja;
Usaha Menengah (UM) dari 20 hingga 99 orang.
Perusahaan- perusahaan dengan jumlah pekerja di atas
99 orang masuk dalam kategori Usaha Besar (UB)
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 23
24 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
BAB 3
HARGA
A. Pengertian Harga
Harga merupakan salah satu unsur dari bauran
pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas wirausaha baik
perorangan maupun organisasi yang terlibat dalam sejumlah
besar aktivitas yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang
baik telah menjadi elemen yang semakin penting bagi
kesuksesan sebuah bisnis, pemasaran yang baik bukan sebuah
kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan
yang cermat. Maka pemasaran dapat diartikan sebagai suatu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, memberikan nilai kepada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara
yang dapat menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan lainnya. Ada beberapa definisi tentang pemasaran:
Pemasaran adalah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang
lain. (Kotler dan Keller 2015:5) Pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan menentukan harga, mempromosikan, dan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 25
mendistribisikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang
potensial (Swasta, 2013: 10)
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa dalam sebuah proses
kemasyarakatan secara bebas untuk mempertukarkan produk
atau jasa dengan yang mereka butuhkan.
Harga merupakan salah satu komponen utama dalam
keputusan membeli suatu produk. Kegiatan penetapan harga
memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran
karena penetapan harga terkait langsung nantinya dengan
pendapatan yang diterima perusahaan. Oleh karena itu
keputusan penetapan harga itu sangat penting dalam
menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh
konsumen, dan juga dalam membangun citra dan persepsi
tertentu dalam hal kualitas. Menurut Nizar (2017:123); “harga
adalah kemampuan seseorang rang dalam menilai suatu barang
dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk
yang ditawarkan”. Sedangkan menurut Swasta, (2016:147)
Harga adalah jumlah uang yang (ditambah beberapa produk
kalau mungkin) dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya. Pendapat ahli
lainnya sebagaimana dijelaskan pendapat menurut Tjiptono
(2017:178) harga adalah sejumlah uang yang mengandung
utilitas atau kegunaan yang diperlukan untuk mendapatkan
suatu jasa dan utilitas merupakan atribut atau faktor yang
berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu baik
berupa barang atau jasa.
26 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa
harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan
yang diberikan oleh penjual dan berguna untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan tertentu terhadap suatu produk jasa.
Ditinjau dari segi ilmu ekonomi, harga, nilai, dan faedah
(utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan.
Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan
kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif
tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain
dalam pertukaran. Jumlah uang yang digunakan di dalam
pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu
barang.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang dan/atau
seuatu yang lain beserta faedahnya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan suatu produk. Dengan kata lain harga itu
merupakan apa yang kita bayarkan dengan ukuran berupa
sejumlah uang untuk mendapatkan sesuatu berupa barang atau
jasa sesuai dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan yang
diinginkan.
Selajutnya didalam penelitian ini yang dimaksudkan
devinisi operasionalisasi varibel untuk variabel bebas (X) yaitu
variable
tentang
harga,
penulis
akan
akan
mengoperasionalisasikan devinisi harga menurut pendapat
Menurut Nizar (2017:123); harga adalah kemampuan
seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur
rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Tingkat harga yang terjadi di pengaruhi oleh beberapa
faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu:
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 27
1. Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah sejumlah
barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga
tertentu. Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu
2. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat
mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dalam
penentuan harga jasa.
3. Biaya Biaya merupakan dasar dalam mempertimbangkan
harga, sebab suatu tingkat harga tidak sesuai akan
merugikan perusahaan, sebaliknya jika suatu tingkat harga
melebihi biaya maka akan menghasilkan sebuah
keuntungan, perusahaan jasa perlu mengetahui biaya dalam
menyediakan jasa dan bagaimana jasa bergerak seiring
berjalannya waktu dan tingkat permainan persaingan
PeRasaingan yang semakin ketat akan sangat berpengaruh
terhadap penetapan harga jasa, posisi biaya dan penetapan
harga jasa dari pesaing-pesaing merupakan elemen penting
yang harus yang seharusnya bagian inti yang harus
diperhatikan dalam penetapan harga, sehingga dapat
membandingkan harga jasa pada setiap penawaran yang
ditawarkan oleh pesaing.
4. Elastisitas Permintaan Perusahaan perlu mengetahui
hubungan antara harga dengan permintaan, dan bagaimana
permintaan bervariasi pada tingkat harga yang berbeda.
Tingkat harga penting bila permintaan terhadap jasa yang
terjadi elastis, yaitu perubahan sekian persen pada harga
yang menyebabkan perubahan persentase permintaan lebih
besar. Penjelasan lebih komfrehensif tentang faktor yang
mempengarugi harga dijelaskan Basu Swata diantaranya
adalah :
a. Keadaan Perekonomian Keadaan perokonomian sangat
28 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah sejumlah
barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga
tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah
akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar.
Penawaran adalah jumlah yang ditawarkan oleh penjual
pada satu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga
yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih
besar.
Elastisitas Permintaan. Faktor sifat permintaan juga dapat
mempengaruhi penentuan harga, baik itu bersifat inelastis,
elastis maupun unitary elastis.
PeRasaingan Harga jual beberapa macam barang sering kali
dipengaruhi oleh kondisi peRasaingan yang ada, baik itu
peRasaingan sempurna, oligopoli maupun monopoli.
Biaya Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga,
sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya
akan mengakibatkan kerugian.
Tujuan Perusahaan Penentuan harga juga terkait dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Beberapa tujuan
yang mungkin ingin dicapai antara lain memaksimalkan laba,
penguasaan pasar maupun target penjualan.
Pengawasan Pemerintah Pengawasan pemerintah dalam
bentuk regulasi harga maksimal dan minimal tentu akan
berpengaruh pada penetapan harga suatu produk.
Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi harga
menuntut perusahaan untuk selalu responsif dan
mengambil kebijakan strategi yang tepat Basu (Swastha
2016:142),
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 29
C. Tujuan Penetapan
Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya
tujuan perusahaan. Stanton membagi sasaran penetapan harga
menjadi tiga, yaitu :
1. Berorientasi Laba, yang bertujuan : 1) Mencapai target laba
penjualan perusahaan 2) Memaksimalkan laba
2. Berorientasi Penjualan, yang bertujuan untuk : 1)
Meningkatkan
penjualan
2)Mempertahankan
atau
meningkatkan pangsa pasar
3. Berorientasi Statusquo, yang bertujuan untuk: 1)
Menstabilkan harga 2) Menangkal peRasaingan. Setelah
perusahaan menetapkan sasaran penetapan harganya,
perusahaan harus segara menentukan harga produknya
(Stanton 2015:113).Harga Setiap penetapan harga harus
didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan
yang spesifik yang ingin dicapai perusahaan. Ada tiga
kategori tujuan spesifik penetapan harga jasa, yaitu:
a. Tujuan berorientasi pendapatan Biasanya digunakan
oleh perusahaan swasta yang mengejar profit,
perusahaan
berusaha
memaksimalkan
surplus
pendapatan di bandingkan pengeluaran. Sebaliknya
organisasi jasa sektor publik dan nirlaba cenderung lebih
berfokus
pada
titik
impas
atau
berusaha
mempertahankan tingkat defisit operasi dalam batas
kewajaran. Walaupun demikian, tidak sedikit organisasi
nirlaba yang menetapkan harga untuk mendapat laba
pada satu atau beberapa elemen produk jasanya dalam
rangka memberikan subsidi silang pada jasa lainnya.
b. Tujuan berorientasi kapasitas Sejumlah perusahaan
berusaha untuk menyamakan permintaan dan
30 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
penawaran guna mencapai tingkat pemanfaatan
kapasitas produktif secara optimal pada waktu tertentu.
c. Tujuan berorientasi pelanggan Perusahan berusaha
untuk memaksimalkan daya tarik bagi tipe pelanggan
spesifik harus menerapkan strategi penetapan harga
yang bisa mengakomodasikan perbedaan antara segmen
pasar, perbedaan daya beli, dan perbedaan preferensi
pelanggan atas berbagai alternatif tingkat pelayanan.
D. Metode Penentuan Harga
Menurut Basu Swastha (2016:167) prosedur penentuan
harga dapat meliputi 6 tahap, yaitu:
1. Mengestimasi permintaan untuk produk yang akan
ditentukan harganya
2. Mengetahui dulu reaksi yang ada dalam peRasaingan
3. Menentukan market share yang dapat diharapkan
4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar
5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan
6. Memilih tingkat harga tertentu
Sedangkan metode penentuan harga jual yang
berdasarkan biaya dalam bentuk yang paling sederhana adalah:
1. Cost plus pricing method Yaitu biaya yang digunakan sebagai
dasar penentuan, dapat didefinisikan sesuai metode
penentuan harga pokok yang digunakan. Dalam metode ini,
penjual atau produsen menetapkan harga untuk satu unit
barang atau jasa yang besarnya sama dengan jumlah biaya
per unit, ditambah dengan suatu jumlah laba yang
diinginkan. Dalam menghitung cost plus pricing digunakan
rumus: Harga jual = Biya total + Margin
2. Mark up pricing method Mark up pricing banyak digunakan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 31
oleh pedagang . para pedagang akan menentukan harga
jualnya dengan cara menambah mark up yang diinginkan
pada harga beli. Persentase yang ditetapkan berbeda antara
satu produk dengan produk lainnya. Dalam menghitung
harga jual, menggunakan rumus: Harga Jual = Harga Beli +
Mark Up ( Swasta Swasta 2016:154)
E. Strategi Penetapan Harga
Kotler dan Keller (2015:261) menyebutkan bahwa
terdapat beberapa strategi penyesuaian harga, diantaranya
adalah :
Penetapan harga geografis. Dalam penetapan harga
secara geografis, perusahaan memutuskan bagaimana
memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang
berbeda dk lokasi dan negara yang berbeda.
1. Diskon Harga dan Insentif. Sebagian besar perusahaan akan
menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon atau
insentif untuk pembayaran dini, pembelian volume dan
pembelian diluar musim. Perusahaan harus melakukannya
dengan cermat atau akan mendapati laba mereka lebih
rendah dari yang direncanakan. Selain itu, perusahaan harus
berhati – hati untuk menerapkan diskon, karena diskon
dapat menurunkan persepti nilai sebuah penawaran.
2. Penetapan Harga Promosi. Perusahaan dapat menggunakan
beberapa strategi untuk merangsang pembelian dini, antara
lain : 1) Penetapan harga pemimpin kerugian, yaitu
meurunkan harga merek terkenal untuk merangsang
aktifitas yang lebih tinggi di suatu lokasi pembelanjaan agar
dapat mengkompensasi marjin yang lebih rendah atas
produk yang dijual rugi. 2) Penetapan harga eceran khusus,
yaitu menentukan harga khusus pada musim tertentu untun
32 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
menarik lebih banyak pelanggan. 3) Rabat tunai, yaitu
menawarkan rabat tunai bagi pelanggan untuk menarik
lebih banyak pelanggan pada musim tertentu. 4)
Pembiayaan berbunga rendah, yaitu penawaran
pembiayaan yang lebih fleksibel dan berbunga rendah
untuk menarik pelanggan.5) Jangka waktu pembayaran
lebih panjang, yaitu menawarkan pembiayaan dengan
perode waktu yang panjang agar mengurangi pembayaran
bulanan. 6) Jaminan dan kontrak jasa, yaitu
mempromosikan penjualan dengan jaminan gratis atau
berbiaya murah. 7) Diskon psikologis, yaitu menetapkan
harga yang cukup tinggi untuk kemudian menawarkan
produk dengan penghematan yang besar.
Penjelasan yang lebih luas lagi didalam strategi tersebut
adalah :
1. Penetapan harga dengan diskon Penetapan harga di bawah
harga standar. Oleh karena itu, dalam perusahaan jasa
memerlukan perantara, agen, ataupun pialang dimana
mereka layak mendapatkan komisi.
2. Penetapan harga rugi Harga awal ditetapkan pada harga
yang murah kadang merugikan perusahaan dengan tujuan
jangka pendek yaitu memposisikan diri dalam sebuah pasar
dan untuk menurunkan tingkat masuknya pesaing ke dalam
pasar.
3. Penetapan harga cost-plus Penetapan harga dilakukan
dengan menambah atau menaikkan (mark up) harga sekian
persen dari total biaya yang di keluarkan perusahaan.
4. Penetapan harga dengan jaminan Penetapan harga dimana
penyedia jasa memberikan jaminan atas produknya, namun
dengan harga yang relatif lebih mahal.
5. Penetapan harga berdasarkan nilai Penetapan harga di
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 33
tentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan oleh
konsumen tertentu. Penetapan ini disebut pendekatan
pasar, dimana tindakan yang dilakukan untuk memperkuat
posisi dan manfaat jasa yang diterima konsumen.
6. Penetapan harga relasional Harga didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan atas seluruh jasa yang
disediakan untuk pengguna jasa dan potensi keuntungan
dimasa yang akan datang. Bertujuan untuk memposisikan
jasa dan menampilkan fakta dimana para pengguna jasa
mau membayar lebih untuk manfaat yang dirasakan oleh
produk utama dan produk samping
7. Penetapan harga dengan mempertahankan dengan harga
yang tinggi Pemberi layanan jasa berani memberikan harga
yang tinggi, karena jika harga turun maka reputasi
perusahaan akan turun. (Lupiyoadi, 2015:118)
F. Indikator Harga
Menurut Nizar (2017:132) menjelaskan bahwa indikator
harga dapat dioperasionalisasikan sebagai berikut:“a. Harga
terjangkau, b. Harga BeRasaing, c. Sesuai dengan kualitas,d.
Sesuai dengan manfaat”. Sedangkan indikator harga menurut
Basu Swasta (2016:185) terdiri dari: “a. Tingkat harga, b.
Potongan harga, c. Waktu pembayaran ,d. Syarat
pembayaran”.
Selanjutnya dalam penelitian ini untuk kepentingan
mengungkap variabel bebas (X) yaitu harga akan
dioperasionalisasikan indikator harga menurut pendapat Nizar
(2017:132) Nizar (2017:132) meliputi : a. Harga terjangkau, b.
Harga BeRasaing, c. Sesuai dengan kualitas,d. Sesuai dengan
manfaat.
34 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
BAB 4
KEPUTUSAN PEMBELIAN
A. Pengertian Keputusan Pembelian
Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu
produk pasti memiliki alternatif untuk menjadi pertimbangan.
Oleh karena itu maka keputusan pembelian antara satu
konsumen dengan yang lainnya berbeda –beda, karena
kebutuhan dan selera konsumen yang berbeda Nizar
(2017:79) mengemukakan bahwa:”Keputusan pembelian
adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan
melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya”.
Pendapat lain menurut Kotler (2015:165): “Keputusan
Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan”.
Sedangkan pendapat ahli lainnya Basu Swasta (2016:185)
dalam penjelasannya terdapat 5 peran yang dimainkan orang
dalam keputusan pembelian, yaitu :
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian adalah pendekatan suatu penyelesaian
masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang
atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian
informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 35
pembelian, dan tingklah laku pasca pembelian Selanjutnya
untuk kepentingan penelitian ini devinisi operasional variabel
yang digunakan untuk variabel terikat (Y) akan
dioperasionalisasikan berdasarkan pendapat Nizar (2017:79)
Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah
menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk,
serta mengkonsumsinya.
B. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian.
Menurut Kotler (2015:2116) menyatakan bahwa
perilaku pembelian konsumen dipengaruhi faktor- faktor
seperti berikut :
1. Faktor budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh
cukup besar dan luas. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial
sangat penting dalam perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
dominan. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis. Sedangkan kelas
sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen
dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para
anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2. Faktor sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen
dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran dan status sosial masyarakat.
a. Kelompok Acuan Kelompok acuan seseorang terdiri
atas semua kelompok di sekitar individu yang
mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak
langsung terhadap perilaku individu tersebut. Kelompok
acuan mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi
seseorang karena individu biasanya berhasrat untuk
berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut
36 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
b. Keluarga Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber
orientasi dalam perilaku. Anak akan cenderung
berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat
perilaku orang tua mereka mendatangkan manfaat atau
keuntungan
c. Peran dan status dalam masyarakat. Peranan adalah
kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu
pada orang-orang di sekellilingnya. Sedang status adalah
pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang
dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya
akan mempengaruhi perilakunya
Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Individu dalam membeli
barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan
usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga
berbeda antara individu- individu yang usianya berbeda.
b. Pekerjaan Pekerjaan individu tentunya
ikut
mempengaruhi perilaku pembelian individu. Penghasilan
yang mereka peroleh dari pekerjaannya itulah yang
menjadi determinan penting dalam perilaku pembelian
mereka.
c. Gaya Hidup Gaya hidup merupakan pola kehidupan
seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat
mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu
d. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik psikologi
yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 37
tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap
lingkungannya.
3. Faktor psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi
oleh empat faktor psikologi utama. Faktor-faktor tersebut
terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia
didorong hingga mencapai tahap intensitas yang memadai.
Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong
seseorang bertindak. Persepsi adalah proses yang
digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi,
dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi dapat sangat
beragam antara individu satu dengan yang lain yang
mengalami realitas yang sama.
C. Macam Perilaku Pembelian
Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir
untuk semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk
dengan harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak
pertimbangan. Kotler (2015: 254) membedakan perilaku
keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :
1 Perilaku Pembelian yang Rumit Perilaku pembelian yang
rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli
mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.
Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut.
Ketiga, dia membuat pilihan pembelian yang cermat.
Konsumen terlibat dalam keputusan pembelian yang rumit
bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar
antarmerek. Perilaku keputusan pembelian yang rumit
lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko
dan sangat mengekspresikan diri.
38 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
2
Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan Ada
suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam
pembelian namun menemukan perbedaan yang kecil
antarmerek. Dalam kasus ini, konsumen akan mempelajari
merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan
perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin akan
lebih memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen
menemukan perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli
semata– mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
3 Perilaku Pembelian karena Kebiasaan14 Banyak produk
dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan
tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan.
Misalnya garam. Para konsumen memiliki keterlibatan yang
rendah terhadap produk itu. Konsumen pergi ke toko dan
mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek
yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan
pada merek. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen
memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian
sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli.
4 Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi Beberapa situasi
pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang
rendah namun perbedaan antarmerek yang signifikan.
D. Proses Pengambilan Membeli
Kotler dan Keller (2015:217) membagi proses
pengambilan keputusan membeli menjadi lima tahap, sebagai
berikut :
1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika
pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan
tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
(kebutuhan umum seseorang) atau eksternal (rangsangan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 39
pihak luar, misalnya iklan)
2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan mulai terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak.Konsumen dalam tahap ini
dapat dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan
perhatian. Dalam level ini, situasi pencarian bersifat lebih
ringan, hanya sekedar lebih peka pada informasi produk.
Kedua, aktif mencari informasi. Dalm level ini konsumen
akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan
bacaan, menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk
mempelajari suatu produk.
3. Evaluasi Alternatif Tidak ada proses evaluasi tunggal yang
sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh
satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Beberapa
konsep dasar akan dapat membantu pemahaman terhadap
proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha
memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mancari manfaat
tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang
masing–masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
a. Keputusan Pembelian Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen dapat mengambil lima subkeputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan
metode. Dalam pembelian produk sehari – hari,
keputusan yang diambil lebih kecil. Dalam beberapa
kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak
secara 1 formal mengevaluasi setiap merek. Dalam
kasus lain, faktor – faktor yang mengintervensi dapat
mempengaruhi keputusan final.
b. Perilaku Pascapembelian Setelah pembelian, konsumen
40 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
mungkin
mengalami
ketidaksesuaian
karena
memperhatikan fitur – fitur tertentu yang menggangggu
atau mendengar hal yang menyenangkan tentang merek
lain (Kotler dan Keller 2015:217).
4. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan
evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan
membantu dia nyaman dengan merek. Tugas pemasar
tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar
harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan
pascapembelian, dan pemakaian produk pascapembelian.
Sedangkan dalam tahap evaluasi, para konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di
dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen yaitu, faktor pertama adalah sikap
orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua
aspek berikut :
a. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif
yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap
negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut
dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah
niat pembeliannya.
b. Faktor kedua adalah faktor sutuasi yang tidak
terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat
pembelian, seperti : harga yang diharapkan, dan manfaat
yang diharapkan. Tahap-tahap proses pengambilan
keputusan pembelian di atas menunjukkan bahwa para
konsumen harus melalui seluruh urutan tahap ketika
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 41
membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para
konsumen dapat melewati atau membalik beberapa
tahap.Keputusan melakukan pembelian timbul karena
adanya penilaian objektif atau karena dorongan emosi.
Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian
aktivitas dan rangsangan mental emosional.Proses untuk
menganalisa, merasakan dan memutuskan, pada
dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam
memecahkan banyak permasalahannya.
Gambar 2.1
Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 2015)
Sumber: Kotler & Keller (2015:229)
E. Indikator Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian merupakan bagian dari
perilaku konsumen. Adapun indikator keputusan pembelian
menurut Nizar (2017:215) adalah:
1. Keyakinan dalam membeli
2. Mencari informasi lebih lanjut tentang produk
3. Merencanakan pembelian
4. Sesuai dengan keinginannya.
Merencanakan pembelian. Seorang konsumen tahu
bahwa ada kebutuhan yang perlu dipenuhi Sedangkan
indikator keputusan pembelian menurut Lupiyoadi, Rambat.
(2011.211) adalah:
1 Tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan
mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya,
42 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan.
2 Yakin dalam membeli. Setelah konsumen memilih
beberapa alternatif dan mengerucutkan pada beberapa
pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar
penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan
memutuskan untuk membeli.
3 Mencari informasi. Seorang Konsumen akan mencari
informasi sebanyak-banyaknya, sehingga konsumen pasti
akan merencanakan pembelian terhadap produk yang
mereka butuhkan, sehingga jika ada kesempatan yang dapat
dilakukan dia akan membeli barang tertentu tersebut bila
tersedia di pasar.
4 Sesuai keinginan. Konsumen akan membeli produk yang
sesuai keinginan mereka, sehingga konsumen tersebut akan
merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya,
dan setiap konsumen akan berbeda keinginannya.
Selanjutnya dalam penelitian ini untuk kepentingan
mengungkap variabel bebas (Y) yaitu keputusan pembelian
akan dioperasionalisasikan indikator keputusan pembelian
menurut pendapat Nizar (2017:215) meliputi: a. Keyakinan
dalam membeli b. Mencari informasi lebih lanjut tentang
produk c. Merencanakan pembelian d. Sesuai dengan
keinginannya
F. Kerangka Pemikiran
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba
paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba.
Dalam era peRasaingan global, kondisi yang dihadapi semakin
kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh
terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 43
suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga
yang dapat menghasilkan laba maksimum. Secara tradisional
harga merupakan salah satu komponen utama dalam
pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian suatu
produk.Nizar (2017:123); “harga adalah kemampuan
seseorang rang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat
ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan”.
Lebih lanjut (Rambat Lupiyadi 2001:62). Menyatakan bahwa
harga suatu produk sangat signifikan dalam pemberian value
kepada konsumen untuk membeli suatu produk. Harga yang
sesuai dengan kualitas produknya, maka konsumen akan
tertarik untuk membeli produk tersebut karena konsumen
tidak selalu terpaku dengan harga yang rendah. Dari sejumlah
penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian” menghasilkan kesimpulan bahwa harga
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Kongkritnya peneliti muat pada bagian
ini berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian terdahulu
yang telah disampaikan didepan, mempersepsi dan
meyakinkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian
terdahulu yang telah disampaikan didepan, maka disusunlah
kerangka berpikir teoretis sebagai berikut :
Gambar Paradigma Kerangka Berpikir
Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Harga (X)
44 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Keputusan
Pembelian
(Y)
BAB 5
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
asosiatif (hubungan) denganmetode analisis kuantitatif (data
berbentuk angka). Menurut Sugiyono, (2017:11) penelitian
asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila
dibandingkan dengan penelitian deskripstif dan komparatif.
Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala Pendekatan penelitian adalah
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah Suatu penelitian yang
ditunjukan untuk menguji teori dan mencoba menghasilkan
metode ilmiah yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan,
apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak (Lexy Moleong,
2015:5).Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan/ atau hipotesis yang berkaitan dengan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 45
fenomena alam. Proses pengukurannya adalah bagian yang
sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
B. Sifat Penelitian, Lokasi, Populasi dan Sampel
Dilihat dari segi sifatnya, penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, artinyapenelitian yang menggambarkan objek
tertentu dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan atau
melukiskan secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik
populasi tertentu dalam bidang tertentu secara factual dan
cermat (Sarifuddin Azwar 2016:7), Penelitian ini bersifat
deskriptif seperti dikemukakan Sutrisno Hadi ( 2016:3),
karena penelitian ini semata-mata menggambarkan suatu
objek untuk menggambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku
secara umum. Dalam penelitian ini penulis akan
mendekripsikan penelitian ini berkaitan dengan pengaruh
harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini akan
dilakukan pada home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila”
yang berdomisili di Desa Kertaraharaja kecamatan
Panumbangan kabupaten Ciamis pada tahun 2021
Populasi adalah keseluruhan unsur – unsur yang
memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama
(Sugiono 2014:17). Pada bagian lain Sugiyono (2016:115).
Menjelaskan bahwa:“Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya” Mengacu pada penjelesan
diatas, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah Populasi finite : populasi yang jumlah unsurnya (N)
terbatas yaitu konsumen yang pernah membeli atau konsumen
46 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
kicimpring Cipta Rasa Aqila di Desa Kertaraharaja kecamatan
Panumbangan kabupaten Ciamis.Yang tidak diketahui secara
pasti jumlahnya. Atau yang jumlahnya tak terhingga.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang
benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain
representatif atau dapat mewakili (Sugiyono.2016:85). Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2016:115). Hasil pengamatan
terhadap sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi
diharapkan mewakili populasi (Sugiyono 2016:116).
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan
kombinasi metode convenience sampling dimana sampel terdiri
dari orang yang tersedia dan mudah bagi peneliti untuk
memulai wawancara. Penentuan jumlah sampel memegang
peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil. Ukuran
sampel yang ideal dan representatif adalah antara 15 sampai
20 tiap variabel bebas (Hair. 2016 :79). Seperti telah diuraikan
sebelumnya, penelitian ini akan menggunakan 1 variabel bebas,
maka dari itu sampel yang akan diambil dalam penelitian ini
adalah 30 sampel (1x30). Penentuan jumlah sampel juga dapat
dilakukan dengan menentukan tingkat yang diinginkan. Oleh
karena itu maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan
sebanyak 30 sampel.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 47
C. Sumber Data
Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan
mengumpulkan berbagai sumber data yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat
data utama (primer) dan data pendukung (sekunder).
1. Data Primer
Menurut Moeloeng, J Lexy (2015:7) data primer
adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertanyaan. Adapun yang terlibat secara langsung
sebagai sumber data primer di sini antara lain digunakan
dengan metode angket/koisioner dan wawancara. Dalam
melaksanakan metode ini, peneliti akan terjun langsung
guna mendapatkan data yang diperlukan karena metode
ini memerlukan kontak antara peneliti dengan
responden Adapun
yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah pemilik dan karyawan serta konsumen
termasuk yang sudah masuk pada katagori sebagai
pelanggan kicimpring Cipta Rasa Aqila
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan
sudah dijadikan dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryo
Subroto 2013:39) Adapun sumber data sekunder di sini
adalah dokumen pengelolaan yang dimiliki home industry
kicimpring Cipta Rasa Aqila baik berupa dokumen legalitas
perusahaan dan dokumen lain yang berkaitan dengan
sistem pengelolaan usaha yang dijalankan antara lain
tentang catatan produksi, penjualan, dan pemeliharaan
keryawan.
48 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang
digunakan dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini.
Adapun teknik-teknik tersebut diantaranya:
1. Kuesioner
Menyebarkan selebaran yang berisi sederetan daftar
pertanyaan (angket) secara tertulis kepada responden.
Dalam kuesioner ini akan diajukan pertanyaan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan variabel-variabel yang
diteliti yaitu lingkungan kerja dan produktivitas kerja.
proses penyebaran kuisioner akan dilakukan dengan
pembagian kuisioner secara rata pada setiap pegawai yang
akan diteliti dengan menggunakan rating skala 1 sampai 5
(Sugiyono2017:78). Jawaban responden bersifat bebas/
terbuka sesuai dengan yang dilakukan, dialami, dan
dirasakan tanpa adanya pengaruh dari siapapun. Pemberian
skor pernyataan pada skala Likert dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1
b. Pernyataan Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2
c. 3.Pernyataan Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3
d. Pernyataan Setuju (S) memiliki skor 4
e. Pernyataan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
2. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati untuk memperoleh gambaran
umum objek yang diamati. Observasi yang dilakukan pada
penelitian ini dengan cara mengadakan pengamatan
langsung ke perusahaan dimana peneliti melakukan
pengumpulan data melalui pengamatan pada home industry
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 49
kicimpring Cipta Rasa Aqila baik pada kegiatan proses
produksi maupun pada kegiatan distribusi dan penjualan.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah cara sistematis dan ilmiah
untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan melalui media internet, jurnal
ilmiah, E-Book, buku referensi, artikel, majalah yang terkait
dengan kebutuhan penelitian. Studi kepustakaan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur, dengan membaca buku referensi, EBook, Jurnal, artikel yang berhubungan kebijakan harga
b. Studi Dokumentasi, dengan pengumpulan data dan
dokumentasi dan informasi yang berkaitan dengan
pengelolaan home industry Kicimpring Cipta Rasa Aqila
E. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel Definisi Operasionalisasi Variabel
50 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
F. Konsep Hipotesis
Arikunto (2016: 47) menyatakan bahwa “hipotesis
merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbuktinya melalui data yang
terkumpul”.
Hipotesis dalam penelitian, yaitu: “Diduga terdapat
pengaruh positif dan signifkan kebijakan harga (X) terhadap
keputusan pembelian (Y).
G. Metode Analisis Data
Uji Kelayakan Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Dikatakan
valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk menguji tingkat validitas dari
kuisioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan
rumus koefisien korelasi Product Moment (Arikunto 2016:
35). Proses perhitungan dikerjakan dengan menggunakan
sarana bantu komputer dengan program SPSS Ver 24.0 for
Windows. Rumus matematisnya sebagai berikut:
Keterangan :
rxy = Korelasi person product moment.
n
= Jumlah sampel.
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X.
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
X
= skor yang diperoleh subjek dari seluruh item.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 51
Y
a.
b.
c.
d.
e.
f.
= skor yang diperoleh dari seluruh item.
Untuk mencari rhitung sebelumnya :
Mencari nilai ∑X
Mencari nilai ∑Y
Mencari nilai ∑XY
Mencari nilai ∑X2
Mencari nilai ∑Y2
Menghitung nilai r (person product moment.) dengan cara
memasukan nilai dari setiap item ke dalam rumus
person.
Untuk mencari rtabel adalah sebaagai berikut:
rtabel= t (1 - α) (dk-n)
Keterangan :
rtabel
= Nilai r
α = presis
dk
= derajat kebebasan
n = jumlah variabel
Langkah-langkah mencari rtabel:
a. Adalah mencari angka degree of freedom (df)
menggunakan rumus (dk= n-k)
Keterangan:
Dk = derajat kebebasan
N
= responden
K
= jumlah variabel
b. Adalah membaca tabel r
c. Adalah menentukan taraf signifikansi
Dengan kriteria keputusan pengujian sebagai berikut:
Jika r hitung > r tabel berarti item valid.
Jika r hitung ≤ r tabel berarti item tidak valid (gugur).
52 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk menunjukkan derajat
konsistensi alat ukur yang beRasangkutan jika diterapkan
berulangkali pada kesempatan yang berlainan. Semakin
tinggi reliabilitas alat pengukur maka semakin stabil pula
alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala dan
sebaliknya, semakin rendah reliabilitas suatu alat pengukur
maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam
mengukur suatu gejala (Arikunto 2016:35) Menurut
Arikunto (2016:35), rumus yang digunakan untuk
mengujinya adalah Rumus alpha, yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
r11
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎t2
= Jumlah varians butir
2
𝜎t
= Varians Total
n = Jumlah responden
Untuk mencari rhitung (r11) sebelumnya:
a. Koding semua data kuesioner
b. Mencari nilai kuadrat dari distribusi X dan Y
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 53
c. Mencari nilai jumlah varians ∑σb2 dengan terlebih
dahulu mencari
dijumlahkan
varian
setiap
butir,
kemudian
d. Mencari nilai varians total
e. Masukan ke rumus alpa (Reliabilitas).
Untuk mencari ttabel adalah sebaagai berikut:
rtabel = t (1 - α) (dk-n)
Keterangan :
rtabel = Nilai r
α
= presisi
dk
= derajat kebebasan
n
= jumlah variabel
Langkah-langkah mencari rtabel atau ttabel:
a. Adalah
mencari angka degree of freedom (df)
menggunakan rumus (dk= n-k)
Keterangan:
dk
= derajat kebebasan N = responden
K
= jumlah variabel
b. Adalah membaca tabel r
c. Adalah menentukan taraf signifikansi Kriteria keputusan
pengujian:
1) Jika nilai r11 hitung < nilai r11tabel, maka instrument
tidak reliabel.
2) Jika nilai r11 hitung ≥ nilai r11tabel, maka instrument
reliabel.
54 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
3. Analisis NJI
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan
dan mendiskripsikan variabel independen dan seluruh
variabel dependen yang digunakan dalam penelitian.
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain nilai
frekuensi masing-masing variabel dan besaran nilai
presentasi kumulatif.Menurut Sudjana (2015:22) metode
analisis deskriptif melalui teknik Nilai Jenjang Interval.
Setelah diketahui hasil kuesioner dengan persentase dan
skoing maka dapat ditentukan intervalnya menggunakan
rumus berikut:
NJI =
Nilai Tertinggi − Nilai Terendah
Jumlah Kriteria Pertanyaan
Dimana Nilai Jenjang Interval adalah interval untuk
menentukan sangat baik, baik, kurang baik, buruk, dan
sangat buruk. Hasil dari perhitungan tersebut digunakan
untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama dan
kedua.
Method of Succesive Interval (MSI)
Untuk memenuhi persyaratan bahwa penggunaan
statistik parametrik data kuisioner ukuran data harus
interval atau
rasio.
Untuk kepentingan tersebut
sehubungan proses pengumpulan data kuisioner berskala
ordinal/likert, maka sebelum data di olah dilakukan
transformasi data dengan MSI (Method Successive Interval)
Adapun langkah-langkah transformasi data ordinal ke
interval menurut Riduwan (2014:187) sebagai berikut:
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 55
2. Mencari nilai rentangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil.
3. Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)
4. Mencari nilai panjang kelas (i)
𝑅
𝑖
𝐵𝐾
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong untuk mencari
nilai seperti pada format tabel berikut:
O
Kelas Interval ⨍
Nilai
Tengah (Xi)
Xi²
⨍.Xi ⨍. Xi²
Selain rumus dan langkah kerja diatas dalam proses
perubahan data dari skala ordinal menjadi skala interval
56 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
pada penelitian ini dengan menggunakan teknik Method of
Succesive Interval (MSI) dengan bantuan aplikasi excell
Stat97xla.
4. Uji Normalitas
Menurut Danang Sunyoto (2015:92) menyatakan
bahwa :
“Asumsi Normalitas adalah asumsi residual yang
berdistribusi normal.Asumsi ini harus terpenuhi untuk
model linear yang baik. Pengujian asumsi normalitas untuk
menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah
berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai
data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi
mendekati normal atau normal sekali.”
Pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji normalitas Kolmogorov smirnov dengan
system komputasinya menggunakan program SPSS ver. 24.
5. Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier
sederhana menggunakan peRasamaan menurut Sugiyono
(2016:211) sebagai berikut:
Y = a + biXi + e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian Xi = Harga
A = Konstanta
Bi = Koefisien Regresi e = Standar error
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 57
Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan
peRasamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus
ditentukan terlebih dahulu :
b=
𝑛.ΣXY−(ΣX)(ΣY)
𝑛.ΣX2−(ΣX)²
a=
ΣY−b. ΣX
𝑛
6. Koefisien Korelasi
Analisa yang digunakan untuk mengetahui kuat atau
lemahnya dan arah hubungan antara harga (X) dengan
keputusan pembelian (Y). Menurut rumus untuk koefisien
korelasi menurut Riduwan dan Akdon (2016:125) sebagai
berikut:
=
𝑛.ΣXY−(ΣX)(ΣY)
√{𝑛.(ΣX 2)−(ΣX)2}{𝑛.(Σy2)−(ΣY)2)
Dimana :
r = Koefisien korelasi variabel X dengan variabel
YN
= Jumlah sampel
X
= Harga
Y = Keputusan pembelian
58 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
7. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X
terhadap Y maka digunakan koefisien diterminasi (R2) yang
KP = R² x 100%
merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan
dengan persentase %. Rumus Koefisien Determinasi
sebagai berikut :
Dimana :
KD= Koefisien Determinasi
R² = Koefisien Korelasi dikuadratkan
8. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan
pengajuan terhadap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini.
Untuk uji hipotesis, uji statistiknya menggunakan uji t
(sampel kecil) menggunakan alat bantu SPSS Ver. 24. atau
dengan menghitung secara manual dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
thitung = Nilai t
r
= Nilai koefisien korelasi
n
= Jumlah Sampel
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 59
Jika thitung > ttabel = maka Ha diterima dan Ho
ditolak Jika thitung ≤ ttabel = maka Ha ditolak dan Ho
diterima Untuk mencari t tabel adalah sebagai berikut:
ttabel = t (1 - α) (dk/ds)
Keterangan :
ttabel
= Nilai t
α
= presisi
dk
= derajat kebebasan
Langkah-langkah mencari t tabel:
a. Adalah
mencari angka degree of
menggunakan rumus (dk= n-k)
Keterangan :
dk
= derajat kebebasan
N
= responden
k
= jumlah variabel
b. Adalah membaca tabel t
c. Adalah menentukan taraf signifikansi
60 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
freedom
(df)
BAB 6
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner sebagai instrument
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, penulis menguji
tingkat validitas kuesioner yang disebarkan kepada 30
responden menggunakan rumus person product moment
dengan taraf signifikan atau tingkat kekeliruan α = 5% (0,05)
dan dk = n-(k+1) dimana k adalah variabel independen dan 1
adalah variabel dependen jadi dk = 30 - 2 = 28 maka untuk r
(0,05;28) adalah sebesar 0.361. Perolehan nilai hitung pada
tabel berikut.
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X, dan Variabel Y
Variabel
Korelasi
Nilai
Nilai r tabel
Ket
Antara
Korelasi
(n=28
(r)
α=5%)
Item No. 1
0.754
Valid
Item No. 2
0.566
Valid
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 61
Harga
(X1)
Item No. 3 0.757
Valid
Item No. 4 0.789
Valid
Item No. 5 0. 896
Valid
0.361
Item No. 6 0.556
Valid
Item No. 7 0.865
Valid
Item No. 8 0.884
Valid
Item No. 9 0.795
Valid
Item No. 0.832
Valid
10
Item No. 1 0. 516
Valid
Item No. 2 0. 633
Valid
Keputusa
Item No. 3 0. 604
Valid
n
Item No. 4 0. 665
Valid
Pembelia
Item No. 5 0. 608
Valid
n (Y)
Item No. 6 0. 620
Valid
0.361
Item No. 7 0. 780
Valid
Item No. 8 0. 649
Valid
Item No. 9 0. 610
Valid
Item No. 0.491
Valid
10
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas, diketahui
bahwa 10 item tiap pernyataan untuk variabel X (harga) dan
Variabel Y (keputusan pembelian) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah valid, yang ditunjukan dengan nilai dari
masing-masing item pernyataan memiliki nilai Pearson’s
Correlation Product Moment positif dan lebih besar dari pada
nilai rtabel. Artinya variabel dalam penelitian ini mampu
dipahami responden dan telah mewakili pernyataan responden
berkaitan dengan variabel yang diteliti.
62 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus teknik
cronbach alpha. variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
cronbach alpha > 0.60. Untuk variabel X (lingkungan kerja)
dan Variabel Y (produktivitas kerja) dari hasil perhitungan
bahwa cronbach alpha lebih besar dari pada 0.60 hasil hitung
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
Variabel
Cronbach's
Ket
Alpha
Harga (X)
0.922
Reliabel
Keputusan
0.820
Reliabel
Pembelian (Y)
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Hasil pengujian diperoleh nilai Crombach’s Alpha lebih
besar dari 0.60 dengan demikian dapat dikatakan item
pernyataan dalam kuesioner X (harga) dan Variabel Y
(keputusan pembelian ) dinyatakan reliabel. Artinya kuesioner
mampu digunakan berulang- ulang dalam berbagai situasi dan
kondisi.
B. Tanggapan Responden Terhadap Harga
Untuk mengetahui gambaran mengenai harga, diungkap
dengan menggunakan dengan penyebaran kuesioner yang
terdiri dari daftar pernyataan – pernyataan yang diberikan
kepada responden untuk di isi. kuesioner tersebut diberikan
kepada 30 Responden yang terdiri dari 5 pilihan pernyataan.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 63
Menurut Sugiyono, (2030 :214) klasifikasi setiap
indikator dapat dihitung dengan langkah sebagai berikut :
Klasifikasi
sebagai berikut :
penilaian untuk setiap
indicator adalah
Tabel
Klasifikasi Penilaian Indikator Variabel X
Nilai
Klasifikasi Penilaian
30 – 54
Sangat Rendah
55 – 76
Rendah
77 – 101
Cukup
102 – 126
Baik
127 – 151
Sangat Baik
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
64 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Adapun klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah
Tabel
Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sangat Terjangkau Bagi
Saya
Tanggapan
Nilai Jumlah
Jumlah
%
Responden
skor
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang setuju
3
4
12
12.9
Setuju
4
16
64
51.6
Sangat Setuju
5.
9
45
29.0
30
123
100
Jumlah
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan
responden tentang harga kicimpring cipta Rasa aqila sangat
terjangkau bagi saya, bahwa dari 30 orang responden
perolehan skor tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar
51.6% menjawab setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan
skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab
tidak setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor
data 123 berada pada klasifikasi baik.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 65
1. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Terjangkau Semua
Golongan Masyarakat
Tabel
Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqils Terjangkau Semua
Golongan Masyarakat
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
2
4
6.7
Kurang setuju
3
4
12
13.3
Setuju
4
17
68
56.7
5
Total
7
30
35
119
23.3
100.0
Sangat Setuju
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa
terjangkau semua golongan masyarakat bahwa dari 30
orang responden perolehan skor data tertinggi sebanyak
17 orang atau sebesar 56.7% menjawab setuju dengan
skor perolehan 68. Perolehan skor terendah sebanyak 2
orang atau sebesar 6.6% menjawab tidak setuju dengan
skor perolehan 4.77 Jumlah perolehan skor data 119
berada pada klasifikasi baik.
66 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
2. Indikator Semua Jenis Rasa Produk Kicimpring Cipta Rasa
Aqila Harganya Terjangkau Masyarakat Kota Dan Desa
Tabel
Tanggapan Responden mengenai
Semua Jenis Rasa Produk Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Harganya Terjangkau Masyarakat Kota Dan Desa
Tanggapan
Ni
Jumlah
Juml
Cumulati
lai
Responde
ah
ve
n
skor
Percent
Tidak Setuju
2
4
8
13.3
Kurang
3
5
15
16.7
setuju Setuju
4
14
56
46.7
Sangat Setuju
5
7
35
23.3
To
30
114
100.0
tal
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden tentang semua jenis rasa produk
kicimpring cipta rasa aqila harganya terjangkau masyarakat
kota dan desa bahwa dari 30 orang responden perolehan
skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7%
menjawab setuju dengan skor perolehan 56. Perolehan
skor terendah sebanyak 4 orang atau sebesar 13.3%
menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 8. Jumlah
perolehan skor data 114 berada pada klasifikasi baik.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 67
3. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya
Saing di Bandingkan Produsen Lainn Sejenis
Tabel
Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya Saing Di
Bandingkan Produsen Lainn Sejenis
Tanggapan
Nilai
Jumlah Jumlah Cumulative
Responden skor
Percent
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang setuju
3
3
Setuju
4
18
72
60.0
5
8
40
26.7
Total
30
123
100.0
Sangat Setuju
9
10.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa
aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen lainn
sejenis bahwa dari 30 orang responden perolehan skor
tertinggi sebanyak 18 orang atau sebesar 60.0% menjawab
setuju dengan skor perolehan 72. Perolehan skor terendah
sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab tidak
setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor
data 123 berada pada klasifikasi baik
68 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
4. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya
Saing Di Pasaran Baik Di Perkotaan Maupun Pasar
Perdesaan
Tabel
Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta
Rasa Aqila Memiliki Daya Saing diPasaran Baik di Perkotaan
Maupun Pasar Perdesaan
Tanggapan
Ni
Jumlah
Juml
Cumulati
lai
Responde
ah
ve
n
skor
Percent
Tidak Setuju
2
4
8
13.3
Kurang setuju
3
6
18
20.0
Setuju
4
14
56
46.7
Sangat Setuju
5
6
30
20.0
To
30
112
tal
Sumber : Data Primer diolah, 2021
100.0
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa
aqila memiliki daya saing di pasaran baik di perkotaan
maupun pasar perdesaan bahwa dari 30 orang responden
perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar
46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56.
Perolehan skor terendah sebanyak 4 orang atau sebesar
13.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 8.
Jumlah perolehan skor data 112 berada pada klasifikasi
baik.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 69
5. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan
Kualitas Yang Dimilikinya
Tabel
Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta
Rasa Aqila Sesuai Dengan Kualitas Yang Dimilikinya
Jumlah Jumlah
Cumulative
Tanggapan
Nilai
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
3
6
10.0
Kurang setuju
3
3
9
10.0
Setuju
4
18
72
60.0
Sangat Setuju
5
6
30
20.0
Total
30
117
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa
aqila sesuai dengan kualitas yang dimilikinya bahwa dari 30
orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 8
orang atau sebesar 60.0% menjawab setuju dengan skor
perolehan 72. Perolehan skor terendah sebanyak 3 orang
atau sebesar 10.0% menjawab kurang setuju dengan skor
perolehan 9. Jumlah perolehan skor 117 berada pada
klasifikasi baik.
70 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
6. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan
Label Harga Yang Tertera Dikemasan
Tabel
Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta
Rasa Aqila Sesuai Dengal Lebel Harga Yang Tertera
Dikemasan
Jumlah
Jumlah Cumulativ
Tanggapan
Nilai Respon
skor
e Percent
den
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang setuju
3
4
12
13.3
Setuju
4
19
76
63.3
Sangat Setuju
5
6
30
20.0
Total
30
120
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan tentang bahwa dari 30 orang responden tentang
Indikator harga kicimpring cipta Rasa aqila sesuai dengan
label harga yang tertera dikemasan perolehan skor tertinggi
sebanyak 19 orang atau sebesar 63.3% menjawab setuju
dengan skor perolehan 76. Perolehan skor terendah
sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab tidak
setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor
data 120 berada pada klasifikasi baik.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 71
7. Indikator Harga Yang Tertera Sedsui Dengn Kulitas Dan
Rasa Yang Ditawarkan
Tabel
Tanggapan Responden mengenai Harga Yang Tertera Sesui
Dengn Kulitas Dan Rasa Yang Ditawarkan
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah
Responden skor
4
8
Cumulative
Percent
13.3
Tidak Setuju
2
Kurang setuju
3
5
15
16.7
Setuju
4
14
56
46.7
Sangat Setuju
5
Total
7
30
35
114
23.3
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden dari 30 orang responden tentang
Indikator harga yang tertera sedsui dengn kulitas dan rasa
yang ditawarkan perolehan skor tertinggi sebanyak 14
orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor
perolehan 56. Perolehan skor terendah sebanyak 4 orang
atau sebesar 13.3% menjawab kurang setuju dengan skor
perolehan 8. Jumlah perolehan skor data 114 berada pada
klasifikasi baik.
72 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
8. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sangat Sesuai
Dengan Manfaat Yang Dirasakan
Tabel 4.16
Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta
Rasa Aqila Sangat Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan
Tanggapan
Nilai
Jumlah Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
2
4
6.7
Kurang setuju
3
7
21
23.3
Setuju
4
15
60
50.0
5
Total
6
30
30
115
20.0
100.0
Sangat Setuju
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden dari 30 orang responden tentang
Indikator harga kicimpring cipta Rasa aqila sangat sesuai
dengan manfaat yang dirasakan perolehan skor tertinggi
sebanyak 15 orang atau sebesar 50.0% menjawab setuju
dengan skor perolehan 60. Perolehan skor terendah
sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7% menjawab tidak
setuju dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan skor
data 115 berada pada klasifikasi baik.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 73
9. Indikator Harga Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta
Rasa Aqila Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan
Tabel
Tanggapan Responden mengenai
Harga Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan
Tanggapan
Nilai
Jumlah Jumlah
Responden
skor
3
6
Cumulative
Percent
10.0
Tidak Setuju
2
Kurang setuju
3
4
12
13.3
Setuju
4
16
64
53.3
Sangat Setuju
5
7
35
23.3
Total
30
117
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan
tanggapan responden dari 30 orang responden tentang
indikator harga semua jenis dan rasa kicimpring cipta Rasa
aqila sesuai dengan manfaat yang dirasakan, perolehan skor
tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab
setuju dengan skor perolehan .Perolehan skor terendah
sebanyak 3 orang atau sebesar 10,0% menjawab tidak
setuju dengan skor perolehan 6. Jumlah perolehan skor
data 117 berada pada klasifikasi baik.
74 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
No
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.
Rekafitulasi Variabel Harga
Uraian
Skor
Tertinggi
Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila sangat
5x30 = 150
terjangkau bagi saya
Harga kicimpring Cipta
Rasa terjangkau semua
5x30 =150
golongan masyarakat
Semua jenis rasa produk
Kicimpring Cipta Rasa
5x30 =150
Aqila harganya terjangkau
masyarakat kota dan desa
Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila memiliki daya
5x30 =150
saing di bandingkan
produsen lainn sejenis.
Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila memiliki daya
5x30 =150
saing di pasaran baik di
perkotaan maupun pasar
perdesaan.
Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila sesuai dengan
5x30 = 150
kualitas yang dimilikinya
Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila sesuai dengal
5x30 =150
lebel harga yang tertera
dikemasan
Kriteria
Skor
123
Baik
119
Baik
114
Baik
123
Baik
112
Baik
117
Baik
120
Baik
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 75
8 Harga yang tertera sesui
dengan kulitas dan rasa
5x30 =150
yang ditawarkan
9 Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila sangat sesuai
5x30 =150
dengan manfaat yang
dirasakan
10 Harga semua jenis dan rasa
kicimpring Cipta Rasa Aqila 5x30 =150
sesuai dengan
manfaat yang dirasakan
Jumlah Skor
1500
110
Baik
115
Baik
117
Baik
1288
Baik
Nilai tertinggi secara keseluruhan :30 x 5 x 10 = 1500
Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10 = 300
NJI=
Nilai Tertinggi−Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pernyataan
Jumlah kriteria pernyataan
1500−300
= 240
5
Tabel.
Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator
Nilai
Klasifikasi Penilaian
300 – 540
Sangat Rendah
541– 781
Rendah
782 – 1022
Cukup
1023– 1263
Baik
1264– 1504
Sangat Baik
Sumber : Data Primer diolah, 2021
76 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Berdasarkan tabel diatas hasil rekafitulasi variabel
harga di atas, di dapat angka 1.288 termasuk pada
klasifikasi Sangat Baik. Skor tertinggi pada indikator Harga
Home Industry kicimpring Cipta Rasa Aqila sangat
terjangkau bagi saya dan indikator Harga kicimpring Cipta
Rasa Aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen
lainn sejenis masing-masing memperoleh skor sebesar 123
dengan klasifikasi baik. Skor terendah pada indikator Harga
yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa yang ditawarkan
dengan skor 110.
C. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Untuk mengungkap tentang gambaran keputusan
pembelian, dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang
terdiri dari daftar pernyataan – pernyataan yang diberikan
kepada responden untuk di isi. kuesioner tersebut diberikan
kepada 30 Responden.
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah sebagai
berikut :
Nilai tertinggi setiap indikator: 30 x 5= 150
Nilai terendah setiap indikator: 30 x 1 = 30
Jumlah kriteria pernyataan= 5
NJI =
Nilai Tertinggi − Nilai Terendah
Jumlah Kriteria Pernyataan
=
150−30
5
= 24
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 77
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator sebagai
berikut :
Tabel
Klasifikasi Penilaian Indikator Variabel Y
Nilai
Klasifikasi Penilaian
30 – 54
Sangat Rendah
55 – 76
Rendah
77 – 101
Cukup
102 – 126
Baik
127 – 151
Sangat Baik
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah sebagai
berikut :
1. Indikator Kicimpring Cipta Rasa Aqila Meyakinkan Untuk
Saya Beli Secara Routin
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai Kicimpring Cipta Rasa
Aqila Meyakinkan Untuk Saya Beli Secara Routin
Tanggapan
Nilai
Jumlah Jumlah Cumulative
Respond skor
Percent
en
Tidak Setuju
Kurang setuju
Setuju
Sangat Setuju
2
0
0
0
3
5
15
16.7
4
17
68
56.7
5
Total
8
30
40
123
26.7
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
78 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator kicimpring cipta
Rasa aqila meyakinkan untuk saya beli secara routin,
bahwa dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi
sebanyak 17 orang atau sebesar 56.7% menjawab setuju
dengan skor perolehan 68. Perolehan skor terendah
sebanyak 5 orang atau sebesar 16.7% menjawab sangat
setuju dengan skor perolehan 15. Jumlah perolehan skor
data 123 berada pada klasifikasi baik.
2. Indikator Senua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Meyakinkan Untuk Dibeli Dalam Acara Keluarga
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai
Senua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Meyakinkan Untuk Dibeli Dalam Acara Keluarga
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
2
4
6.7
Kurang
3
4
12
13.3
Setuju
Setuju
4
16
64
53.3
Sangat
5
8
40
26.7
Setuju
TOTAL
30
120
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator senua jenis dan rasa
kicimpring Cipta Rasa Aqila meyakinkan untuk dibeli dalam
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 79
acara keluarga, bahwa dari 30 orang, perolehan skor
tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab
setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan skor terendah
sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7% menjawab tidak
setuju dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan skor
data 120 berada pada klasifikasi baik.
3. Indikator Awalnya Saya Mencari Tahu Tentang Kicimpring
Cipta Rasa Aqila
Tabel.
Tanggapan Responden Awalnya Saya Mencari Tahu
Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Tanggapan
Nilai
2
3
Jumlah
Responden
1
7
Jumlah
skor
2
21
Cumulative
Percent
3.3
23.3
Tidak Setuju
Kurang
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
4
5
14
8
56
40
46.7
26.7
TOTAL
30
119
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator awalnya saya
mencari tahu tentang kicimpring cipta rasa aqila, bahwa
dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi
sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju
dengan skor perolehan 56.
80 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Perolehan skor terendah sebanyak 7 orang atau
sebesar 23.3% menjawab tidak setuju dengan skor
perolehan 21. Jumlah perolehan skor data 119 berada pada
klasifikasi baik.
4. Indikator Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa
Aqila Saya Tanyakan
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai
Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Saya
Tanyakan
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang
3
3
9
10.0
Setuju
Setuju
4
20
80
66.7
Sangat
5
6
30
20.0
Setuju
TOTAL
30
121
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator semua jenis dan
rasa kicimpring cipta Rasa aqila saya tanyakan, bahwa dari
30 orang responden, perolehan skor tertinggi sebanyak
20 orang atau sebesar 66.7% menjawab setuju dengan
skor perolehan 80. Perolehan skor terendah sebanyak 1
orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang setuju dengan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 81
skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 121 berada
pada klasifikasi baik.
5. Indikator Saya Berencana Untuk Membeli Makanan/
Cemilan Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Tabel
Tanggapan Responden mengenai Saya Berencana Untuk
Membeli Makanan/Cemilan Kicimpring Cipta Rasa Aqila
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
0
0
0
Kurang
3
8
24
26.7
Setuju
Setuju
4
15
60
50.0
Sangat
5
7
35
23.3
Setuju
TOTAL
30
119
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator saya berencana
untuk membeli makanan/cemilan kicimpring Cipta Rasa
Aqila bahwa dari 30 orang responden perolehan skor
tertinggi sebanyak 15 orang atau sebesar 50% menjawab
setuju dengan skor perolehan 60. Perolehan skor terendah
sebanyak 8 orang atau sebesar 26.7% menjawab sangat
setuju dengan skor perolehan 24. Jumlah perolehan skor
data 119 berada pada klasifikasi baik.
82 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
6. Indikator Saya Berencana Semua Jenis Dan Rasa
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai Saya Berencana Semua
Jenis Dan Rasa
Tanggapan
Nilai
2
3
Jumlah
Responden
1
5
Jumlah
skor
2
15
Cumulative
Percent
3.3
16.7
Tidak Setuju
Kurang
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
4
5
16
8
64
40
53.3
26.7
121
100.0
TOTAL
30
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan tantang indikator saya berencana semua jenis
dan rasa ,bahwa dari 30 orang responden perolehan skor
tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab
setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan skor terendah
sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang
setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor
data 121 berada pada klasifikasi baik.91
7. Indikator Saya Merekomendasikan Kepada Keluarga
Untuk Membelui Kicimpring Cipta Rasa Aqila Untuk Dibeli
Secara Rutin
Tabel.
Saya Merekomendasikan Kepada Keluarga Untuk Membeli
Kicimpring Cipta Rasa Aqila Untuk Dibeli Secara Rutin
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 83
Tanggapan
Nilai
2
3
Jumlah
Responden
2
3
Jumlah
skor
4
9
Cumulative
Percent
6.7
10.0
Tidak Setuju
Kurang
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
4
5
18
7
72
35
60.0
23.3
TOTAL
30
120
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021
.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang saya merekomendasikan
kepada keluarga untuk membeli kicimpring Cipta Rasa
Aqila untuk dibeli secara routin dari30 orang responden
sebanyak 18 orang sebesar 60.0% menjawab setuju
dengan skor perolehan 72. Perolehan skor terendah
sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7 % menjawab sangat
setuju sekali dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan
skor data 120 berada pada klasifikasi baik.
8. Indikator Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa
Aqila Karena Memiliki Kualitas Baik
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai Keinginan Untuk
Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki
Kualitas Baik
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responden
skor
Percent
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang
3
5
15
16.7
84 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
4
5
16
8
TOTAL
30
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
64
40
53.3
26.7
121
100.0
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator keinginan untuk
membeli kicimpring cipta Rasa aqila karena memiliki
kualitas baik, bahwa dari 30 orang responden, perolehan
skor tertinggi sebanyak 64 orang atau sebesar 53.3%
menjawab setuju dengan skor perolehan 32. Perolehan
skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3 %
menjawab sangat setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah
perolehan skor data 121 berada pada klasifikasi baik.
9. Indikator Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa
Aqila Karena Memiliki Pilihan Aroma Dan Rasa Khas
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai Keinginan Untuk
Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki
Pilihan Aroma Dan Rasa Khas
Jumlah
Jumlah Cumulativ
Tanggapan
Nilai Responde
skor e Percent
n
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang setuju
3
10
30
33.3
Setuju
4
14
56
46.7
Sangat Setuju
5
5
25
16.7
Total
30
113
100.0
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 85
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator keinginan untuk
membeli kicimpring cipta Rasa aqila karena memiliki pilihan
aroma dan rasa khas, bahwa dari 30 orang responden
perolehan skor tertinggi sebanyak
14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju
dengan skor perolehan 56. Perolehan skor terendah
sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang
setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor
data 113 berada pada klasifikasi baik.
10.Indikator Melakukan Keinginan Untuk Membeli Kicimpring
Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan
Tabel.
Tanggapan Responden mengenai Membeli Kicimpring
Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan
Tanggapan
Nilai
Jumlah
Jumlah Cumulative
Responde
skor
Percent
n
Tidak Setuju
2
1
2
3.3
Kurang setuju
3
4
12
13.3
Setuju
4
17
68
56.7
Sangat Setuju
5
8
40
26.7
Total
30
122
100.0
Sumber : Data Primer diolah, 2021.
86 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan
tanggapan responden tentang indikator kicimpring cipta
rasa aqila karena memiliki pilihan bahwa dari 30 orang
responden perolehan skor tertinggi sebanyak 17 orang atau
sebesar 56.7% menjawab setuju dengan skor perolehan
68. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau
sebesar 3.3% menjawab sangat setuju dengan skor
perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 122 berada pada
klasifikasi baik.
Tabel Rekapitulasi Keputusan Pembelian
No
1
2
3
4
Uraian
Kicimpring Cipta Rasa
Aqila meyakinkan
untuk saya beli secara
routin
Senua jenis dan rasa
Kicimpring Cipta Rasa
Aqila meyakinkan
untuk dibeli dalam
acara keluarga
Awalnya saya mencari
tahu tentang
kicimpring Cipta Rasa
Aqila
Semua jenis dan rasa
kicimpring Cipta Rasa
Aqila saya tanyakan
Skor
Tertinggi
5x30 =
150
Skor
Kriteria
123
Baik
120
Baik
119
Baik
121
Baik
5x30 =150
5x30 =150
5x30 =150
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 87
5
Kualitas dan harga
semua jenis dan rasa
kicimpring Cipta Rasa
Aqila saya
tanyakan
6
Saya berencana untuk
membeli
makanan/cemilan
kicimpring Cipta Rasa
Aqila.
7
Saya berencna semua
jenis dan rasa
8
Saya
merekomendasikan
kepada keluarga untuk
membelui kicimpring
Cipta Rasa Aqila untuk
dibeli secara routin
9
Keinginan untuk
membeli kicimpring
Cipta Rasa Aqila
karena memiliki
kualitas baik
10
Keinginan untuk
membeli kicimpring
Cipta Rasa Aqila
karena memiliki
pilihan aroma dan rasa
khas
Jumlah Skor
88 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
5x30 =150
119
Baik
121
Baik
5x30 =150
120
Baik
5x30 =150
121
5x30 =
150
Baik
5x30 =150
113
Baik
5x30 =150
1500
122
Baik
1318
Baik
Sumber : Data Primer Diolah, 2021
Klasifikasi penilaian untuk indikator keputusan pembelian yang
diterapkan pihak perusahaan secara keseluruhan adalah sebagai
berikut :
Nilai tertinggi secara keseluruhan :30 x 5 x 10=1500
Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10= 300
Jumlah kriteria pernyataan= 5
Nilai Tertinggi−Nilai Terendah
NJI=
Jumlah Kriteria Pernyataan
=
1500−300
5
= 240
Tabel.
Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator
Nilai
Klasifikasi Penilaian
300– 540
Sangat Rendah
541 – 781
Rendah
782 – 1022
Cukup
1023 – 1263
Baik
1264 – 1504
Sangat Baik
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 89
Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi
variabel keputusan pembelian di atas, yang diperoleh
berdasarkan penyebaran kuesioner pada 30 responden
diperoleh gambaran jawaban setiap responden dari
pengolahan data kuesioner di dapat angka 1318 termasuk
pada klasifikasi Baik.
Skor perolehan tertinggi terjadi pada indikator
sebesar 123 dengan kriteria baik. Skor perolehan terendah
pada indicator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta
Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113
• UJi Hipotesis
• Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov, asumsi
data dikatakan normal jika, variabel memiliki nilai signifikansi
lebih dari 0,05. Berikut adalah hasil pengujian dengan
menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov:
Tabel
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
Df
Sig.
X
.076
30
.200*
.978
30
.770
Y
.145
30
.108
.953
30
.209
90 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel One –Sample Kolmogorov Smirnov Test
dapat disimpulkan:
1. Nilai Kolmogorov Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed),
variabel harga (X) adalah .076 dan 0. 200 > 0,05. Hal ini
berarti variabel harga berdistribusi data normal.
2. Nilai Kolmogorov Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed),
variabel keputusan pembelian (Y) adalah 0. .145 dan 0. 108
> 0,05. Hal ini berarti variabel keputusan pembelian
berdistribusi data normal.
Selain itu dapat diperhatikan dalam bentuk gambar
normal QQ Plots untuk variabel X dan Y seperti berikut:
Gambar
Normal QQ Plots variabel X
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 91
Gambar
Normal QQ Plots variabel Y
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
semua variabel-variabel berdistribusi data normal. Artinya
sebaran data yang diperoleh menyebar sangat rata mendekat
kegaris diagonal dan sampel yang digunakan benar-benar
mewakili dari populasi.
• Hasil Uji Regresi Linier sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan dalam
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linear sederhana yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS 0.20 for Windows. Ringkasan hasil
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut
adalah sebagai berikut :
92 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Tabel
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
(Constant)
14.144
2.506
Harga (X)
.569
.064
Standardized
Coefficients
Beta
.860
• Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dinyatakan dalam
bentuk peRasamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y = 14.144+ 0. 569X
Dimana:
Y = Keputusan pembelian X = Harga99
1. Konstanta sebesar 14.144 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata keputusan
pembelian sebesar 14.144.
2. Koefisien regresi X (harga ) dari perhitungan regresi linier
sederhana dapat dilihat sebesar 0.569 hal ini berarti setiap
ada peningkat harga sebesar 1% maka produktivitas kerja
pegawai akan meningkat sebesar 0.569 (56.9%). hargar
dan keputusan pembelian terjadi hubungan positif. Jika
peningkatan harga mengalami kenaikan maka keputusan
pembelian akan mengalami kenaikan atau bertambah.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 93
• Hasil Uji Hipotesis
1. Uji hipotesis (Uji t)
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen (harga) secara individual
dalam menerangkan variabel dependen (keputusan
pembelian). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.35
Uji Hipotesis Uji T
Model
1
t
Sig.
(Constant)
5.645
.000
Lingkungan kerja
8.917
.000
Ho : b1 = 0 : harga tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
Ha : b1 > 0 : harga berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk
variabel X (harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan
tingkat signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
taraf 5% (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho
ditolak, dan t-tabel sebesar 1,701, jadi diperoleh t-hitung <
t-tabel (8.917 > 1,701) Dengan demikian, maka hipotesis
diterima.
Dari hasil uji t pada tabel di atas menunjukkan bahwa
koefisien regresi tersebut bertanda positif, signifikan untuk
94 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
variable X. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan
lebih lanjut yakni sebagai berikut: Variabel harga (X)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai regresi 0,000 dan
nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0,000.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.36
Koefisien Determinasi Model Summary
Model
1
R
R Square
.860a
Adjusted R
Square
.740 .730
Std. Error of
the Estimate
2.197
a. Predictors: (Constant), X
Tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi
(R) yaitu sebesar 860 Hal ini berarti 86,0% keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh harga, sedangkan sisanya
yaitu 14,0% keputusan pembelian dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
• Pembahasan
• Deskripsi Harga
Ditinjau dari segi ilmu ekonomi, harga, nilai, dan faedah
(utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan.
Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan
kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif
tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 95
dalam pertukaran. Jumlah uang yang digunakan di dalam
pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu
barang.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel harga
memperoleh skor 1.288 termasuk pada klasifikasi Sangat Baik.
Skor tertinggi pada indikator harga sangat terjangkau bagi saya
dan indikator Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya
saing di bandingkan produsen lain sejenis masing-masing
memperoleh skor sebesar 123 dengan klasifikasi baik. Skor
terendah pada indikator Harga yang tertera sesui dengan
kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110.
Hasil penelitian ini sejalan pendapat Nizar (2017:123);
menjelaskan harga adalah kemampuan seseorang dalam
menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk
dapat membeli produk yang ditawarkan. Konsepsi tersebut
sejalan dengan hasil penelitian Emba, 2019 dengan judul
Pengaruh lokasi, promosi dan harga terhadap keputusan
pembelian konsumen pada perumahan kawanua emerald city
manado yang hasilnya menjelaskan secara parsial menerangkan
bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
secara signifikan positif
• Deskripsi Keputusan Pembelian
Dalam keputusan pembelian seseorang dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Selain itu tuntutan
kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga
mencapai tahap intensitas yang memadai. Motif adalah
kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang
bertindak. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu
untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi
masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
96 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
memiliki arti. Persepsi dapat sangat beragam antara individu
satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama.
Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi
variabel keputusan pembelian di atas, yang diperoleh
berdasarkan penyebaran kuesioner pada 30 responden
diperoleh gambaran jawaban setiap responden dari
pengolahan data kuesioner di dapat angka 1318 termasuk
pada klasifikasi Baik. Skor perolehan tertinggi terjadi pada
indikator sebesar 123 dengan kriteria baik. Skor perolehan
terendah pada indikator Keinginan untuk membeli kicimpring
Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor
113.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan pendapat
Nizar (2017:79) Keputusan pembelian adalah tahap dimana
pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan
pembelian produk, serta mengkonsumsinya.
Penelitian ini juga sangat relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad yusuf slamet, 2020 yang berjudul
pengaruh harga,promosi dan lokasi terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk burger king di plaza
surabaya secara parsial menjelaskan bahwa harga memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Burger King.
D. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas
di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti
bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi
sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan,
keinginan, dan harapan konsumen.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 97
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian
di atas menunjukkan bahwa para konsumen harus melalui
seluruh urutan tahap ketika membeli produk, namun tidak
selalu begitu. Para konsumen dapat melewati atau membalik
beberapa tahap.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X
(harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi
0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0.000
< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dan t-tabel
sebesar 1,771, jadi diperoleh t-hitung < t-tabel (8.917 >
1,771) Dengan demikian, maka hipotesis diterima.
Dari hasil uji t pada penelitian ini menunjukkan hasil
menunjukan koefisien regresi tersebut bertanda positif,
signifikan untuk variable X. Dari model regresi tersebut dapat
dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: Variabel harga (X)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) dengan nilai regresi 0,000 dan nilai t hitung =
8.917 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Penelitian ini sejalan dengan sejumlah penelitian
terdahulu dengan judul “Pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian” menghasilkan kesimpulan bahwa harga memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Persepsi tersebut berdasarkan pada telaah pustaka
dan penelitian terdahulu yang telah disampaikan didepan,
mempersepsi dan meyakinkan bahwa harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian
98 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel harga
memperoleh skor 1.288 termasuk pada klasifikasi Sangat Baik.
Skor tertinggi pada indikator harga sangat terjangkau bagi saya
dan indikator Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya
saing di bandingkan produsen lainn sejenis masing-masing
memperoleh skor sebesar 123 dengan klasifikasi baik. Skor
terendah pada indikator Harga yang tertera sesui dengan
kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110.
2. Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi variabel
keputusan pembelian di atas, yang diperoleh berdasarkan
penyebaran kuesioner pada 30 responden diperoleh gambaran
jawaban setiap responden dari pengolahan data kuesioner di
dapat angka 1318 termasuk pada klasifikasi Baik. Skor
perolehan tertinggi terjadi pada indikator sebesar 123 dengan
kriteria baik. Skor perolehan terendah pada indikator
Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena
memiliki kualitas baik dengan skor 113
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 99
3. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X
(harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi
0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0.000
< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dan t-tabel
sebesar 1,771, jadi diperoleh t- hitung < t-tabel (8.917 >
1,771) Dengan demikian, maka hipotesis diterima hal ini
menunjukan variabel harga (X) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis mencoba
menyampaikan saran-saran sebagai bahan masukan bagi pihak
perusahaan sebagai berikut:
1 Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator skor terendah
pada indikator harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa
yang ditawarkan dengan skor 110. Oleh karena itu menjadi
bagian penting untuk diperhatikan perusahaan agar konsisten
dalam penerapan harga agar seimabang dengan kualitas
produk yang dipasarkan
2 Hasil penelitian menunjukan bahwa Skor perolehan terendah
pada indikator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa
Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113. Pada
aspek ini perusahaan harus memaksimalkan pengawasan dan
pengendalian dalam proses produksi agar kualitas produk
selain memiliki daya saing juga dapat memenuhi ekspektasi
kionsumen pelanggan.
100 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon dan Riduwan. 2016. Rumus dan Data dalam Aplikasi
Statistika. (Bandung: Alfabeta. Edisi Pertama.)
2014. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. (Bandung:
Alfabeta. Edisi Pertama.)
Arikunto, 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Amstrong 2016 Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Assauri,
Sofjan.
pemasaran.
2013.
Manajemen
Pemasaran/Strategi
Basu Swastha 2016. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty
2013, Pengantar Bisnis Modern,
Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern, Jakarta : Liberty.
Danang Sunyoto. 2015. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran,
Caps, Yogyakarta
2014: Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen,
Yogyakarta : BukuSeru,
Fahmi, Irham.2014 Manajemen Strategis. Bandung: Alfabeta,
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 101
Freddy Rangkuti, 2013 Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2012 Analisis Matrix SWOT dalam
menentukan strategi pemasaran pada perusahaan
Hair. 2016 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta.
Kotler, Philip; Kevin 2015 Manajemen Pemasaran. Edisi 18 Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
2009, Manajemen Pemasaran Jakarta: Indeks
Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :
Salemba Empat
Lexy Moleong,2015. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung :
Remaja Rosdakarya
Makmur Hasanudin,2016 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Lokasi Harga Terhadap Kepuasan Nasabah Melalui
Keputusan Pembelian Pada Penjualan Logam Mulia Emas
Makmur
Monroe 2014 Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Muhammad yusuf slamet, 2020 Pengaruh harga,promosi dan
lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada
produk burger king di plaza surabaya
Makmur hasanudin, 2016 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Lokasi Dan Harga Terhadap Kepuasan Nasabah Melalui
Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening Pada
Penjualan Logam Mulia Emas
102 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
Maria yalinta ena, 2019 Pengaruh Lokasi, Harga, Dan Fasilitas
Terhadap Keputusan Pembelian Di Perumahan Swan
Menganti Park Gresik
Muhammad Taufik Ranchman Ali,2017 Pengaruh Harga, Kualitas
Produk, Lokasi, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan
Pembelian Rumah
Nizar 2017. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BFE Yogyakarta
Riduwan dan Akdon. 2016. Rumus dan Data dalam Aplikasi
Statistika. (Bandung: Alfabeta. Edisi Pertama.).
Sarifuddin Azwar, 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Sudjana.2015 Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono,2017. Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta,
,2016, Metode Penlitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif R & D,(Alfabeta, Bandung)
Suryo Subroto, 2016. Manajemen Pendidikan Sekolah, ( Jakarta:
PN Rineka Cipta)
Sutrisno Hadi,2016. Metodologi Research I, (Yogyakarta : Yayasan
Penerbitan Fak. Psikologi UGM)
Stanton 2015. Manajemen Pemasaran Indinesia. (terjemahan
Susanto) Jakarta : Salemba Empat
Tjiptono 2017. Strategi Pemasaran, edisi 4, ANDI, Yogyakarta
Emba, 201 Pengaruh lokasi, promosi dan persepsi harga
terhadap keputusan pembelian konsumen pada perumahan
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 103
H. Dadang Suparman, S.Pd.I., MM, 2018 Pengaruh lokasi, harga
dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di
minimarket indomaret cinagen kab. Sukabum
Taufik Nur Dwiyantono, 2019 Pengaruh kualitas pelayanan, harga
dan lokasi terhadap kepuasan konsumen
Yahya,201 Pengaruh Kualitas Layanan, Harga, Lokasi Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Wildan Ghifar Suwarno,2018 Pengaruh Lokasi, Harga, Dan
Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Di Perumahan
Swan Menganti Park Gresik
104 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.
TENTANG PENULIS
Lati Sari Dewi, S.Pd.,MM lahir di Ciamis Jawa Barat pada
tanggal 6 September 1990. Sejak tahun
2017 menjabat sebagai Dosen Tetap di
Program Studi Manajemen STIE Latifah
Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya,
serta mengampu mata kuliah Manajemen
Pemasaran, Etika Bisnis, Pengantar Ilmu
Ekonomi , Manajemen Strategik. Saat ini
penulis mendapat kepercayaan menjadi dan mendapat
kepercayaan sebagai Sekretraris Program Studi Manajemen
Pengurus dibeberapa lembaga sosial kemasyarakatan serta
tercatat sebagai anggota dibeberapa asosiasi/ ikatan profesi
dosen, seperti ADPERTISI, ISEI, ADI, IDR
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 105
106 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.