Academia.eduAcademia.edu

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN-

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya pelaku UMKM mampu memperluas bisnis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Usaha Kecil dan Menengah atau yang dikenal dengan singkatan UMKM yang saat ini dalam situasi mewabah Covid menjadi pilihan yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Minimnya lapangan kerja yang ditawarkan perusahaan bahkan nerebaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi hal utama mengapa UMKM menjadi alternatif untuk mengatasi kebutuhan hidup. Selain itu pembentukan UMKM juga dirasa efektif dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat saja jumlahnya. Salah satu jenis UMKM yang berkembang cukup pesat 2 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. adalah Bisnis kuliner, bisnis kuliner adalah jenis usaha yang akan selalu laris sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori, mulai dari makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini punya potensi yang sangat bagus, tergantung cara kita dalam memasarkannya. Didalam pengelolaannya UMKM telah mempunyai strategi sendiri, dengan cara membuat produk khusus dan unik agar tidak beRasaing dengan perusahaan besar bahkan berperan sebagai perusahaan besar sebagai pemasok komponen produk atau suku cadang. Daerah pemasarannya pun tak jauh sehingga perilaku konsumen dapat dipahaminya secara akurat. UMKM itu bermodal kecil, luwes dan terkadang disertai sejumlah inovasi. Itu berakibat UMKM dapat menjanjikan kesuksesan, kepuasan dan berkembang menjadi lebih besar. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil merupakan bagian terintegrasi dalam program pengembangan UMKM di Kabupaten Ciamis. Kegiatan pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah. Kegiatan perekonomian daerah seperti di Kabupaten Ciamis selama ini sebagian besar ditunjang oleh kegiatan yang bersumber dari usaha mikro, kecil dan menengah

[Monograf] PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA PASAL 113 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). ii | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. [Monograf] PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | iii [Monograf] PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Global Aksara Pers ISBN: 978-623-462-169-3 viii + 106 hal; 14,8 x 21 cm Cetakan Pertama, September 2022 Copyright © 2022 Global Aksara Pers Penulis Penyunting Desain Sampul Layouter : Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. : Muhamad Basyrul Muvid, M.Pd. : Arum Nur Laili : M. Yusuf Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. Diterbitkan oleh: Global Aksara Pers Anggota IKAPI, Jawa Timur, 2021, No. 282/JTI/2021 Jl. Wonocolo Utara V/18 Surabaya +628977416123/+628573269334 globalaksarapers@gmail.com iv | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan buku Monograf mengenai Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Buku Monograf ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dalam buku ini membahas mengenai bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja samanya mulai dari awal sampai selesainya buku ini. Dan penulis menyadari bahwa penulisan buku Monograf ini masih jauh dari sempurna sehingga segala masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Tasikmalaya, Aguatus 2022 Penulis, Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR –[v] DAFTAR ISI –[vi] BAB 1 PENDAHULUAN –[1] BAB 2 MANAJEMEN PEMASARAN –[11] A. Pengertian Manajemen –[11] B. Fungsi Manajemen –[13] C. Pengertian Pemasaran –[15] D. Pengertian Manajemen Pemasaran –[16] E. Bauran Pemasaran –[19] F. Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) –[20] BAB 3 HARGA –[25] A. Pengertian Harga –[25] B. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga –[27] C. Tujuan Penetapan Harga –[30] D. Metode Penentuan Harga –[31] E. Strategi Penetapan Harga –[32] vi | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. F. Indikator Harga –[34] BAB 4 KEPUTUSAN PEMBELIAN –[35] A. Pengertian Keputusan Pembelian –[35] B. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian –[36] C. Macam- Macam Perilaku Pembelian –[38] D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian –[39] E. Indikator Keputusan Pembelian –[42] F. Kerangka Pemikiran –[43] BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN –[45] A. Metode dan Jenis Penelitian –[45] B. Sifat PenelitianPopulasi Dan Sampel –[46] C. Sumber Data –[48] D. Metode Pengumpulan data –[49] E. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian –[50] F. Konsep Hipotesis –[51] G. Metode Analisis Data –[51] BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN –[61] A. Uji Validitas dan Uji Reliabiltas –[61] B. Tanggapan Responden Terhadap Harga –[63] C. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian –[77] D. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian – [97] BAB 7 PENUTUP –[99] A. Kesimpulan –[99] B. Saran –[100] Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | vii DAFTAR PUSTAKA –[101] TENTANG PENULIS –[105] viii | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. BAB I PENDAHULUAN Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya pelaku UMKM mampu memperluas bisnis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Usaha Kecil dan Menengah atau yang dikenal dengan singkatan UMKM yang saat ini dalam situasi mewabah Covid menjadi pilihan yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Minimnya lapangan kerja yang ditawarkan perusahaan bahkan nerebaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi hal utama mengapa UMKM menjadi alternatif untuk mengatasi kebutuhan hidup. Selain itu pembentukan UMKM juga dirasa efektif dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat saja jumlahnya. Salah satu jenis UMKM yang berkembang cukup pesat Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 1 adalah Bisnis kuliner, bisnis kuliner adalah jenis usaha yang akan selalu laris sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori, mulai dari makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini punya potensi yang sangat bagus, tergantung cara kita dalam memasarkannya. Didalam pengelolaannya UMKM telah mempunyai strategi sendiri, dengan cara membuat produk khusus dan unik agar tidak beRasaing dengan perusahaan besar bahkan berperan sebagai perusahaan besar sebagai pemasok komponen produk atau suku cadang. Daerah pemasarannya pun tak jauh sehingga perilaku konsumen dapat dipahaminya secara akurat. UMKM itu bermodal kecil, luwes dan terkadang disertai sejumlah inovasi. Itu berakibat UMKM dapat menjanjikan kesuksesan, kepuasan dan berkembang menjadi lebih besar. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil merupakan bagian terintegrasi dalam program pengembangan UMKM di Kabupaten Ciamis. Kegiatan pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah. Kegiatan perekonomian daerah seperti di Kabupaten Ciamis selama ini sebagian besar ditunjang oleh kegiatan yang bersumber dari usaha mikro, kecil dan menengah. Untuk memberikan gambaran tentang peranan dan perkembangan UMKM dalam menggerakan perekonomian diwilayah kabupaten Ciamis berikut disajikan daftar pelaku UMKM yang berada di 26 kecamatan berdasarkan wilayah pemasaran 2 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Tabel 1.1 Data UKM Kab Ciamis Berdasarkan Wilayah Pemasaran Tahun 2019 No Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Ciamis Baregbeg Sadananya Cikoneng Sindangkasih Cihaurbeuti Panumbangan Panjalu Sukamantri Panawangan Kawali Lumbung Rajadesa Jatinegara Tambaksari Rancah Sukadana Cipaku Cijeungjing Cisaga Cimaragas Cidolog Pamarican BanjaRasari Lokal Region Nasion Intern Jumlah al al asional 1209 5 1.214 399 22 421 1015 71 1.086 255 14 269 697 15 1 713 355 29 2 386 890 21 6 917 424 4 428 267 4 271 716 24 740 322 10 332 243 3 246 244 7 251 80 19 99 190 9 199 549 12 1 562 259 26 285 1076 15 2 1.093 271 17 1 289 469 21 1 491 108 9 117 192 6 198 909 15 1 925 485 10 495 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 3 No Kecamatan Lokal Region Nasion Intern Jumlah al al asional 25 Lakbok 534 38 572 26 Purwadadi 505 22 1 528 Jumlah 12.663 448 14 2 13.127 Sumber: Data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ciamis 2021. Diolah Data tersebut menunjukan bahwa di seluruh perdesaan Kabupaten Ciamis saat ini telah terdapat banyak usaha-usaha kecil termasuk yang berbasis rumah tangga (home industry) terutama sektor industri yang menghasilkan makanan ringan atau makanan cemilan anatara lain pengulahan kicimpring. Kicimpring merupakan jenis makanan khas Ciamis yang berbahan dasar ingkong, yang banyak dijumpai para penjaja makanan yang mangkal terutama di pinggir jalan protokol lintas jalur wisata termasuk di swalayan, yang hingga saat ini jenis cemilan kicimpring masih sangat digemari banyak orang, yang tentunya dengan aroma dan rasa serta prototype penampilan mengikuti perubahan gaya hidup, selera dan tata cara konsumen. Karenanya untuk mengikuti selera konsumen tersebut para pengusaha kuliner mencari ide-ide baru mengenai usaha yang dianggap lebih modern dan akan lebih di sukai. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembelian. Konsumen tentu menginginkan kualitas yang terbaik dari produk serta kesesuaian nilai produk atau harga yang pantas yang daapat memenuhi ekspektasi para konsumen. Karena itu bagi para produsen harga menjadi sangat krusial terlebih di tengah peRasaingan usaha yang begitu ketat tentunya harga yang ditetapkan harus mampu untuk memenuhi ekspektasi peranan harga bagi konsumen dalan memutuskan pembelian seperti 4 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. dijelaskan Rambat Lupiyadi (2001:61-62) “Harga merupakan salah satu faktor utama konsumen dalam mempertimbangkan keputusan belinya konsumen terhadap kualitas produknya”. Lebih lanjut menyatakan bahwa harga suatu produk sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen untuk membeli suatu produk. Harga yang sesuai dengan kualitas produknya maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut karena konsumen tidak selalu terpaku dengan harga yang rendah. Pendapat diatas menyatakan bahwa harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran (marketing mix.4P = product, price, place, promotion). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Dengan demikian maka harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena dengan penetapan harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produk yang dihasikannya. Dalam penelitian ini keputusan pembelian didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan. Terdapat 5 peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu: 1. Pencetus: Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk 2. Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan 3. Pengambil Keputusan: Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap komponen keputusan pembelian (membeli atau tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 5 akan membeli) 4. Pembeli: Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya 5. Pemakai: Orang yang akan mengkonsumsi atat menggunakan produk tertentu (Kotler 2015:217), Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Sedikit banyak Informasi yang diperoleh konsumen mempengaruhi terjadinya satu transaksi karena konsumen mempunyai informasi atau referensi untuk membandingkan harga produk yang satu dengan produk yang lain dan dengan produk alternatif. Konsumen dalam upaya memutuskan pengambil keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi dan dikenal dengan istilah peranan price awareness dan prices consciousness. Adapun yang dimaksud dengan price awareness adalah kemampuan individu/konsumen untuk mengingat harga baik harga produk itu sendiri maupun harga produk kompetitor untuk dijadikan referensi. Sedangkan pengertian dari price consciousness adalah kecenderungan konsumen untuk mencari perbedaan harga. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dimana faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Selain itu, keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks. Proses itu juga melalui serangkaian tahapan. Tahapantahapan dalam proses keputusan pembelian tersebut digambarkan dalam sebuah model sebagai berikut (Kotler dan Keller, 2015:227). 6 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Gambar 1.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap Sumber: Kotler & Keller (2015:227) Penelitian ini akan dilakukan di subuah home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” yang merupakan salah satu dari 4 (empat) home industry kicimpring yang berdomisili di desa Kertaraharja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis. Penting kiranya untuk dijelaskan alasan yang menjadi pertimbangan pilihan tempat penelitian yaitu adanya informasi yang terungkap pada penelitian awal home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” dalam mengelola usahanya memiliki nilai plus dibanding dengan home industry kicimpring yang ada di desa tersebut baik dari aspek legalitas maupun dalam kebijakan harga. Untuk dapat memberikan gambaran lebih riel, berikut disajikan komparasi home industry kicimpring yang ada di desa Kertaraharja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis. Tabel 1.2 Data home industry kicimpring yang ada di desa Kertaraharja 2021 Nama Bahan Baku Kebijakan Omset No home Harga penjualan/ Legalita (singkong) / Kg (Rp) perbulan industry s (Rp) 1 Alan 4.250 kg 37.500/kg 159.375.500 2 Sukmadi 4000 kg 37.500/kg 150.000.000 - Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 7 3 Cipta Rasa Aqila 4 Wahyu 3.900 kg 35.000/kg 136.500.000 - Ijin Depkes Kab Ciamis - BPO M - UPM sedang proses 1500 kg 37.500/kg 56.250.000 Sumber: Data Primer 2021. Diolah Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa dari aspek kapasitas produksi dan omzet penjualan home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” berada pada urutan ke 3 (ketiga) diantara para produsen home industry kicimpring yang ada di desa Kertaraharja kecamatan Panumbangan. Dari sisi legalitas kegiatan usaha, home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” telah terdaftar dan pengakuan dari institusi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Selain hal tersebut dalam kebijakan penetapan harga baik produk setengah jadi maupun yang barang jadi terdapat selisih harga lebih murah sebesar Rp.2.500,-/Kg dibanding perodusen lain dengan kualitas produk baik rasa maupun aroma sama dengan produk sejenis yang ada, namun kebijakan harga yang relatif lebih murah tersebut semestinya home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” menempati urutan pertama diantara produsen sejenis yang ada. Bila dikomunikasikan dengan adanya pola kelompok konsumen yang dikatakan price conciousness yaitu konsumen yang cenderung untuk membeli pada harga yang relatif lebih murah, umumnya pelanggan tersebut tidak memperhatikan kelebihan– kelebihan dari produk, tetapi hanya mencari harga yang 8 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. mempunyai perbedaan yang tinggi, yang saat ini kelompok konsumen price conciousness dapat dikatakan konsumen mayoritas yang mempunyai pendapatan rendah sehingga mereka lebih memperhatikan price awareness dan price consciousness dalam mengambil keputusan pembelian yang umumnya mereka mengawali dengan berusaha mencari informasi tentang harga yang kompetitif. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 9 10 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. BAB 2 MANAJEMEN PEMASARAN A. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu ilmu yang sangat berati dan dibutuhkan oleh seorang pemilik atau manajer dalam mengelola perusahaan yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan ilmu yang memiliki peran dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menetapkan tujuantujuan yang hendak dicapai, sekaligus mengkoordinasikan secara efektif dan efisien seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Peran penting manajemen dalam mengolah sumber daya yang ada pada perusahaan apabila ditangani dengan baik tentunya akan bermanfaat dan akan memudahkan untuk mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Konsep dasar manajemen akan dibahas seperti berikut: Secara sederhana adalah mengatur, dari kata to manage. Pengaturan dilakukakn melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Manajemen merupakan suatu proses atau kegiatan yang tersusun untuk mewujudkan tujuan yang direncanakan. Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan bila dikaji secara Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 11 terminologis para pakar mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya: Menurut Stephen P. Robbins (2012:7) manajemen adalah “Aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.” Sedangkan menurut Irham Fahmi (2012:2) pengertian manajemen adalah “Suatu ilmu yang mempelajari secara kompherensif tentang bagaimana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbedabeda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.” Pendapat lain dikemukakan Hasibuan (2016:01), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfataan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih operasional dijelaskan menurut Kotter (2014:8) mendefinisikan manajemen adalah : ‘ “Management is a set of processes that can keep a complicated system of people and technology running smoothly. The most important aspects of management include planning, budgeting, organizing, staffing, controlling, and problem solving. (Manajemen adalah serangkaian proses yang dapat membuat sistem teknologi yang rumit dari orang–orang dan berjalan dengan lancar. Aspek yang paling penting dari manajemen meliputi perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, pegawai, pengendalian, dan pemecahan masalah),” Senada dengan pendapat diatas dikemukakan Wibowo (2016:1) bahwa manajemen suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi 12 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarah dan pengendalian dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. B. Fungsi Manajemen Didalam implementasi fungsi manajemen diwujudkan berupa kegiatan-kegiatan yang berhubungan antar elemen, sehingga satu kegiatan menjadi syarat kegiatan yang lainnya. Fungsi manajemen dijadikan tolak ukur untuk merumuskan pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan. Hakikat dari fungsi manajemen adalah apa yang direncanakan, itu yang akan dicapai. Fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik serta segala kekurangan dapat diatasi T. Hani Handoko (2013:23) secara singkat mengemukakan bahwa terdapat lima pokok fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, staffing, leading dan controling. Fungsi manajemen menurut G.R. Terry (2012:77), menjelaskan bahwa: “fungsi manajemen sebagai berikut : 1) Perencanaan (Planing) Planning adalah penetapan tujuan, strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian (Organizing) Organizing adalah proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas berdasarkan yang diperlukan organisasi guna mencapai tujuan. 3) Penggerakan (Actuating) Actuating adalah proses Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 13 menggerakan para karyawan agar menjalankan suatu kegiatan yang akan menjadi tujuan beRasama. 4) Pengawasan (Controlling) Controlling adalah proses mengamati berbagai macam pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.” Senada dengan pendapat diatas menurut Martono dan Agus (2010:4) mengemukakan fungsi fungsi dari manajemen meliputi: 1. Fungsi Perencanaan Perencanaan berarti penentuan lebih dahulu suatu program kepegawaian yang akan menunjang tujuan tujuan yg ditetapkan bagi perusahaan. 2. Fungsi Pengorganisasian Pengorganisasian adalan kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. 3. Fungsi pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 4. Fungsi pengawasan Pengawasan, yakni mengadakan penyelidikan dan perbandingan dari pada tindakan dengan rencana rencana serta mengadakan pembetulan dari pada penyimpangan penyimpangan yang mungkin terjadi. Penjelasan tersebut secara kontras nenunjukan bahwa fungsi manajemen dalam hal ini adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dengan senantiasa mengikuti proses dan tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. 14 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. C. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar. Pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Menurut Sunyoto (2019) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. (p.19) Menurut Stanto (1996) pemasaran (marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan barang dan jasa kepada para konsumen pada saat ini maupun konsumen potensial. Menurut Swastha dan Irawan (2017) pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usaha untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Menurut Kotler (2006) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 15 menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan para pengusaha untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya dengan melakukan perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang-barang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. D. Pengertian Manajemen Pemasaran Keberhasilan sebuah perusahaan yang sukses sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Tujuan perusahaan adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya memungkinkan perusahaan untuk menjual produknya dan mampu mengatasi tantangan dari pesaing dalam pemasaran. Menurut Warren J. Keeganadalam bukuaSunyoto (2014:18) “Pemasaran adalah proses yang berfokus pada suatu sumber daya manusia yang bertujuan untuk memanfaatkan peluang pasar secara global”. Sedangkan menurut Tjiptono (2015:2) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah sebuah total kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga dan mengatur jasa produk dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran guna mencapai tujuan organisasi”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen 16 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. dengan menciptakan dan menawarkan produk, baik berupa barang maupun jasa dari tangan produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memuaskan keinginan konsumen dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29) menyatakan bahwa “Manajemen pemasaran adalah semua rangkaian dalam proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan merekaaagaraterciptaasuatu nilai dari para pelanggan tersebut”. Menurut Kotler dan Keller (2012:27) mendefinisikan bahwa “Manajemen pemasaranzmerupakan suatu seni dan ilmu dalam memilih sasaran pasar dengan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang superior”. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran adalah melakukan suatu proses untuk menciptakan sesuatu untuk membantu tujuan organisasi atau perusahaan. Kegiatan pemasaran dilakukan melalui proses perencanaan, pengarahan, penetapan harga, distribusi, dan kegiatan promosi. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:30) pemasaran bersandar pada konsep inti sebagai berikut : 1. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan (Needs, Wants, and Demands) Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia dan harus ada agar dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) untuk berusaha. Keinginan adalah keinginan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan tertentu. Permintaan adalahakeinginan akan suatu produk tertentu yang Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 17 2. 3. 4. 5. didukung dan kemauanauntuk membayar dan membeli produk tersebut. Penawaran Pasar Produk, Pelayanan dan Pengalaman (Market Offerings Product, Services and Experiences) Penawaran pasar adalah suatu kombinasi produk dan jasa, informasi atau pengalaman yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka akan hal tertentu. Nilai PelangganadanaKepuasan (Customer Value and Satisfaction) Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi suatu kualitas, layanan dan harga yang mencerminkan manfaat dan biaya yang berwujud dan tidak berwujud bagi konsumen. Kepuasan layanan seseorang dari kinerja produk yang dirasakan dalam kaitannya dengan harapannya. Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships) Pertukaran adalah tindakan mendapatkan objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai ketidakseimbangan. Pemasaran terdiri dari tindakan yang dilakukan untuk membangun dan meningkatkan hubungan melalui transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan distributor yang melibatkan produk, jasa, ide, atau objek lain. Pasar (Market) Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial memiliki kebutuhan atauakeinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama, yang bersedia danamampu melaksanakanapertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu dengan membeli dan menjual. 18 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Premis yang mendasari konsep pemasaran menurut Buchari Alma (2014:14) adalah : 1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 2. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan dan keinginannya. 3. Tugas organisasi ditentukan dengan membagi dan memilih pasar dan mengembangkan program pemasaran yang efektif. E. Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75) “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the respinse it wants in the target market” artinya bauranopemasaranoadalah seperangkataalat pemasaranztaktis yangpmemadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu : 1. Product (Produk) adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang dan ditawarkan perusahaanzuntuk kebutuhan konsumen. 2. Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan produk yang dibelinya. 3. Place (Tempat) adalah penempatan suatu produk agar tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen. 4. Promotion (Promosi) adalah suatu aktivitas mengkomunikasikan atau memberikan informasi mengenai produk Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 19 kepada konsumen dan membujuk target konsumen untuk membeli produk. F. Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Didalam Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, menjelaskan bahwa usaha kecil menengah merupakan usaha ekonomi prpduktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan ataupun cabang dari perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian. Baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau juga hasil penjualan tahunan sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang. Dalam undang-undang menyebutkan bahwa dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan usahanya berlandaskan: 1. Asas Kekeluargaan, yaitu asas yang melandasi upaya pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas dasar demokrasi ekonomi dengan prinsip kebeRasamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemnadirian, keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 2. Asas Demokrasi Ekonomi, yaitu pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.dan usaha secara beRasam-sama dalam kegiatanyya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. 3. Asas Efisiensi Berkeadilan, yaitu asas yang mendasari pelaksanaan pemberdayaan UMKM dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan dalm usaha untuk mewujudkan dunia usaha yang adil, kondusif dan berdaya 20 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. saing. 4. Asas KebeRasamaan, yaitu asas yang mendorong peran seluruh UMKM Asas Berkelanjutan, yaitu asas yang secara terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara berkesisnambungan sehingga terbentuk perekonomian yang tanggung dan mandiri. 5. Asas Berwawasan Lingkungan, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan tetap memerhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. 6. Asas Kemandirian, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan potensi, kemampuan dan kemandirian UMKM. 7. Asas Keseimbangan Kemajuan, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional. Kesembilan, asas kesatuan ekonomi nasional, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang merupakan bagian dari perimbangan kesatuan ekonomi nasional (Undang-Undang, Nomor 20/2008). Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM yang dikutip dari www.depkop.go.id ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah: 1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini: Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 21 a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 ( dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan 22 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah), atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah)Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS), selama ini menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk mendefinisikan kriteria skala usaha. Misalnya, menurut BPS, Usaha Mikro Indonesia (UMI) adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang; Usaha Kecil (UK) antara 5 hingga 19 pekerja; Usaha Menengah (UM) dari 20 hingga 99 orang. Perusahaan- perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam kategori Usaha Besar (UB) Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 23 24 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. BAB 3 HARGA A. Pengertian Harga Harga merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas wirausaha baik perorangan maupun organisasi yang terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin penting bagi kesuksesan sebuah bisnis, pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Maka pemasaran dapat diartikan sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang dapat menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan lainnya. Ada beberapa definisi tentang pemasaran: Pemasaran adalah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. (Kotler dan Keller 2015:5) Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan menentukan harga, mempromosikan, dan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 25 mendistribisikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Swasta, 2013: 10) Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam sebuah proses kemasyarakatan secara bebas untuk mempertukarkan produk atau jasa dengan yang mereka butuhkan. Harga merupakan salah satu komponen utama dalam keputusan membeli suatu produk. Kegiatan penetapan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran karena penetapan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan yang diterima perusahaan. Oleh karena itu keputusan penetapan harga itu sangat penting dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh konsumen, dan juga dalam membangun citra dan persepsi tertentu dalam hal kualitas. Menurut Nizar (2017:123); “harga adalah kemampuan seseorang rang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan”. Sedangkan menurut Swasta, (2016:147) Harga adalah jumlah uang yang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Pendapat ahli lainnya sebagaimana dijelaskan pendapat menurut Tjiptono (2017:178) harga adalah sejumlah uang yang mengandung utilitas atau kegunaan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa dan utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu baik berupa barang atau jasa. 26 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual dan berguna untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu terhadap suatu produk jasa. Ditinjau dari segi ilmu ekonomi, harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Jumlah uang yang digunakan di dalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu barang. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang dan/atau seuatu yang lain beserta faedahnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk. Dengan kata lain harga itu merupakan apa yang kita bayarkan dengan ukuran berupa sejumlah uang untuk mendapatkan sesuatu berupa barang atau jasa sesuai dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan. Selajutnya didalam penelitian ini yang dimaksudkan devinisi operasionalisasi varibel untuk variabel bebas (X) yaitu variable tentang harga, penulis akan akan mengoperasionalisasikan devinisi harga menurut pendapat Menurut Nizar (2017:123); harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga Tingkat harga yang terjadi di pengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu: Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 27 1. Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu 2. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dalam penentuan harga jasa. 3. Biaya Biaya merupakan dasar dalam mempertimbangkan harga, sebab suatu tingkat harga tidak sesuai akan merugikan perusahaan, sebaliknya jika suatu tingkat harga melebihi biaya maka akan menghasilkan sebuah keuntungan, perusahaan jasa perlu mengetahui biaya dalam menyediakan jasa dan bagaimana jasa bergerak seiring berjalannya waktu dan tingkat permainan persaingan PeRasaingan yang semakin ketat akan sangat berpengaruh terhadap penetapan harga jasa, posisi biaya dan penetapan harga jasa dari pesaing-pesaing merupakan elemen penting yang harus yang seharusnya bagian inti yang harus diperhatikan dalam penetapan harga, sehingga dapat membandingkan harga jasa pada setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing. 4. Elastisitas Permintaan Perusahaan perlu mengetahui hubungan antara harga dengan permintaan, dan bagaimana permintaan bervariasi pada tingkat harga yang berbeda. Tingkat harga penting bila permintaan terhadap jasa yang terjadi elastis, yaitu perubahan sekian persen pada harga yang menyebabkan perubahan persentase permintaan lebih besar. Penjelasan lebih komfrehensif tentang faktor yang mempengarugi harga dijelaskan Basu Swata diantaranya adalah : a. Keadaan Perekonomian Keadaan perokonomian sangat 28 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. b. c. d. e. f. g. mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Penawaran adalah jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada satu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. Elastisitas Permintaan. Faktor sifat permintaan juga dapat mempengaruhi penentuan harga, baik itu bersifat inelastis, elastis maupun unitary elastis. PeRasaingan Harga jual beberapa macam barang sering kali dipengaruhi oleh kondisi peRasaingan yang ada, baik itu peRasaingan sempurna, oligopoli maupun monopoli. Biaya Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Tujuan Perusahaan Penentuan harga juga terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Beberapa tujuan yang mungkin ingin dicapai antara lain memaksimalkan laba, penguasaan pasar maupun target penjualan. Pengawasan Pemerintah Pengawasan pemerintah dalam bentuk regulasi harga maksimal dan minimal tentu akan berpengaruh pada penetapan harga suatu produk. Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi harga menuntut perusahaan untuk selalu responsif dan mengambil kebijakan strategi yang tepat Basu (Swastha 2016:142), Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 29 C. Tujuan Penetapan Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan perusahaan. Stanton membagi sasaran penetapan harga menjadi tiga, yaitu : 1. Berorientasi Laba, yang bertujuan : 1) Mencapai target laba penjualan perusahaan 2) Memaksimalkan laba 2. Berorientasi Penjualan, yang bertujuan untuk : 1) Meningkatkan penjualan 2)Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar 3. Berorientasi Statusquo, yang bertujuan untuk: 1) Menstabilkan harga 2) Menangkal peRasaingan. Setelah perusahaan menetapkan sasaran penetapan harganya, perusahaan harus segara menentukan harga produknya (Stanton 2015:113).Harga Setiap penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan yang spesifik yang ingin dicapai perusahaan. Ada tiga kategori tujuan spesifik penetapan harga jasa, yaitu: a. Tujuan berorientasi pendapatan Biasanya digunakan oleh perusahaan swasta yang mengejar profit, perusahaan berusaha memaksimalkan surplus pendapatan di bandingkan pengeluaran. Sebaliknya organisasi jasa sektor publik dan nirlaba cenderung lebih berfokus pada titik impas atau berusaha mempertahankan tingkat defisit operasi dalam batas kewajaran. Walaupun demikian, tidak sedikit organisasi nirlaba yang menetapkan harga untuk mendapat laba pada satu atau beberapa elemen produk jasanya dalam rangka memberikan subsidi silang pada jasa lainnya. b. Tujuan berorientasi kapasitas Sejumlah perusahaan berusaha untuk menyamakan permintaan dan 30 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. penawaran guna mencapai tingkat pemanfaatan kapasitas produktif secara optimal pada waktu tertentu. c. Tujuan berorientasi pelanggan Perusahan berusaha untuk memaksimalkan daya tarik bagi tipe pelanggan spesifik harus menerapkan strategi penetapan harga yang bisa mengakomodasikan perbedaan antara segmen pasar, perbedaan daya beli, dan perbedaan preferensi pelanggan atas berbagai alternatif tingkat pelayanan. D. Metode Penentuan Harga Menurut Basu Swastha (2016:167) prosedur penentuan harga dapat meliputi 6 tahap, yaitu: 1. Mengestimasi permintaan untuk produk yang akan ditentukan harganya 2. Mengetahui dulu reaksi yang ada dalam peRasaingan 3. Menentukan market share yang dapat diharapkan 4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar 5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan 6. Memilih tingkat harga tertentu Sedangkan metode penentuan harga jual yang berdasarkan biaya dalam bentuk yang paling sederhana adalah: 1. Cost plus pricing method Yaitu biaya yang digunakan sebagai dasar penentuan, dapat didefinisikan sesuai metode penentuan harga pokok yang digunakan. Dalam metode ini, penjual atau produsen menetapkan harga untuk satu unit barang atau jasa yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit, ditambah dengan suatu jumlah laba yang diinginkan. Dalam menghitung cost plus pricing digunakan rumus: Harga jual = Biya total + Margin 2. Mark up pricing method Mark up pricing banyak digunakan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 31 oleh pedagang . para pedagang akan menentukan harga jualnya dengan cara menambah mark up yang diinginkan pada harga beli. Persentase yang ditetapkan berbeda antara satu produk dengan produk lainnya. Dalam menghitung harga jual, menggunakan rumus: Harga Jual = Harga Beli + Mark Up ( Swasta Swasta 2016:154) E. Strategi Penetapan Harga Kotler dan Keller (2015:261) menyebutkan bahwa terdapat beberapa strategi penyesuaian harga, diantaranya adalah : Penetapan harga geografis. Dalam penetapan harga secara geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang berbeda dk lokasi dan negara yang berbeda. 1. Diskon Harga dan Insentif. Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon atau insentif untuk pembayaran dini, pembelian volume dan pembelian diluar musim. Perusahaan harus melakukannya dengan cermat atau akan mendapati laba mereka lebih rendah dari yang direncanakan. Selain itu, perusahaan harus berhati – hati untuk menerapkan diskon, karena diskon dapat menurunkan persepti nilai sebuah penawaran. 2. Penetapan Harga Promosi. Perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk merangsang pembelian dini, antara lain : 1) Penetapan harga pemimpin kerugian, yaitu meurunkan harga merek terkenal untuk merangsang aktifitas yang lebih tinggi di suatu lokasi pembelanjaan agar dapat mengkompensasi marjin yang lebih rendah atas produk yang dijual rugi. 2) Penetapan harga eceran khusus, yaitu menentukan harga khusus pada musim tertentu untun 32 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. menarik lebih banyak pelanggan. 3) Rabat tunai, yaitu menawarkan rabat tunai bagi pelanggan untuk menarik lebih banyak pelanggan pada musim tertentu. 4) Pembiayaan berbunga rendah, yaitu penawaran pembiayaan yang lebih fleksibel dan berbunga rendah untuk menarik pelanggan.5) Jangka waktu pembayaran lebih panjang, yaitu menawarkan pembiayaan dengan perode waktu yang panjang agar mengurangi pembayaran bulanan. 6) Jaminan dan kontrak jasa, yaitu mempromosikan penjualan dengan jaminan gratis atau berbiaya murah. 7) Diskon psikologis, yaitu menetapkan harga yang cukup tinggi untuk kemudian menawarkan produk dengan penghematan yang besar. Penjelasan yang lebih luas lagi didalam strategi tersebut adalah : 1. Penetapan harga dengan diskon Penetapan harga di bawah harga standar. Oleh karena itu, dalam perusahaan jasa memerlukan perantara, agen, ataupun pialang dimana mereka layak mendapatkan komisi. 2. Penetapan harga rugi Harga awal ditetapkan pada harga yang murah kadang merugikan perusahaan dengan tujuan jangka pendek yaitu memposisikan diri dalam sebuah pasar dan untuk menurunkan tingkat masuknya pesaing ke dalam pasar. 3. Penetapan harga cost-plus Penetapan harga dilakukan dengan menambah atau menaikkan (mark up) harga sekian persen dari total biaya yang di keluarkan perusahaan. 4. Penetapan harga dengan jaminan Penetapan harga dimana penyedia jasa memberikan jaminan atas produknya, namun dengan harga yang relatif lebih mahal. 5. Penetapan harga berdasarkan nilai Penetapan harga di Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 33 tentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan oleh konsumen tertentu. Penetapan ini disebut pendekatan pasar, dimana tindakan yang dilakukan untuk memperkuat posisi dan manfaat jasa yang diterima konsumen. 6. Penetapan harga relasional Harga didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan atas seluruh jasa yang disediakan untuk pengguna jasa dan potensi keuntungan dimasa yang akan datang. Bertujuan untuk memposisikan jasa dan menampilkan fakta dimana para pengguna jasa mau membayar lebih untuk manfaat yang dirasakan oleh produk utama dan produk samping 7. Penetapan harga dengan mempertahankan dengan harga yang tinggi Pemberi layanan jasa berani memberikan harga yang tinggi, karena jika harga turun maka reputasi perusahaan akan turun. (Lupiyoadi, 2015:118) F. Indikator Harga Menurut Nizar (2017:132) menjelaskan bahwa indikator harga dapat dioperasionalisasikan sebagai berikut:“a. Harga terjangkau, b. Harga BeRasaing, c. Sesuai dengan kualitas,d. Sesuai dengan manfaat”. Sedangkan indikator harga menurut Basu Swasta (2016:185) terdiri dari: “a. Tingkat harga, b. Potongan harga, c. Waktu pembayaran ,d. Syarat pembayaran”. Selanjutnya dalam penelitian ini untuk kepentingan mengungkap variabel bebas (X) yaitu harga akan dioperasionalisasikan indikator harga menurut pendapat Nizar (2017:132) Nizar (2017:132) meliputi : a. Harga terjangkau, b. Harga BeRasaing, c. Sesuai dengan kualitas,d. Sesuai dengan manfaat. 34 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. BAB 4 KEPUTUSAN PEMBELIAN A. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk pasti memiliki alternatif untuk menjadi pertimbangan. Oleh karena itu maka keputusan pembelian antara satu konsumen dengan yang lainnya berbeda –beda, karena kebutuhan dan selera konsumen yang berbeda Nizar (2017:79) mengemukakan bahwa:”Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya”. Pendapat lain menurut Kotler (2015:165): “Keputusan Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan”. Sedangkan pendapat ahli lainnya Basu Swasta (2016:185) dalam penjelasannya terdapat 5 peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu : Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah pendekatan suatu penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 35 pembelian, dan tingklah laku pasca pembelian Selanjutnya untuk kepentingan penelitian ini devinisi operasional variabel yang digunakan untuk variabel terikat (Y) akan dioperasionalisasikan berdasarkan pendapat Nizar (2017:79) Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. B. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian. Menurut Kotler (2015:2116) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi faktor- faktor seperti berikut : 1. Faktor budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh cukup besar dan luas. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting dalam perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dominan. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Sedangkan kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang sama. 2. Faktor sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial masyarakat. a. Kelompok Acuan Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok di sekitar individu yang mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku individu tersebut. Kelompok acuan mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang karena individu biasanya berhasrat untuk berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut 36 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. b. Keluarga Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Anak akan cenderung berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat perilaku orang tua mereka mendatangkan manfaat atau keuntungan c. Peran dan status dalam masyarakat. Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang-orang di sekellilingnya. Sedang status adalah pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan mempengaruhi perilakunya Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli. a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda antara individu- individu yang usianya berbeda. b. Pekerjaan Pekerjaan individu tentunya ikut mempengaruhi perilaku pembelian individu. Penghasilan yang mereka peroleh dari pekerjaannya itulah yang menjadi determinan penting dalam perilaku pembelian mereka. c. Gaya Hidup Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu d. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 37 tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. 3. Faktor psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama. Faktor-faktor tersebut terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tahap intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. C. Macam Perilaku Pembelian Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Kotler (2015: 254) membedakan perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut : 1 Perilaku Pembelian yang Rumit Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam keputusan pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar antarmerek. Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri. 38 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 2 Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun menemukan perbedaan yang kecil antarmerek. Dalam kasus ini, konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin akan lebih memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli semata– mata berdasarkan harga dan kenyamanan. 3 Perilaku Pembelian karena Kebiasaan14 Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Misalnya garam. Para konsumen memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk itu. Konsumen pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan pada merek. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli. 4 Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan antarmerek yang signifikan. D. Proses Pengambilan Membeli Kotler dan Keller (2015:217) membagi proses pengambilan keputusan membeli menjadi lima tahap, sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal (kebutuhan umum seseorang) atau eksternal (rangsangan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 39 pihak luar, misalnya iklan) 2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mulai terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.Konsumen dalam tahap ini dapat dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Dalam level ini, situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih peka pada informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalm level ini konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan bacaan, menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk mempelajari suatu produk. 3. Evaluasi Alternatif Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemahaman terhadap proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mancari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing–masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. a. Keputusan Pembelian Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat mengambil lima subkeputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode. Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusan yang diambil lebih kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak secara 1 formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor – faktor yang mengintervensi dapat mempengaruhi keputusan final. b. Perilaku Pascapembelian Setelah pembelian, konsumen 40 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur – fitur tertentu yang menggangggu atau mendengar hal yang menyenangkan tentang merek lain (Kotler dan Keller 2015:217). 4. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia nyaman dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk pascapembelian. Sedangkan dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu, faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua aspek berikut : a. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. b. Faktor kedua adalah faktor sutuasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian, seperti : harga yang diharapkan, dan manfaat yang diharapkan. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian di atas menunjukkan bahwa para konsumen harus melalui seluruh urutan tahap ketika Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 41 membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat melewati atau membalik beberapa tahap.Keputusan melakukan pembelian timbul karena adanya penilaian objektif atau karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan rangsangan mental emosional.Proses untuk menganalisa, merasakan dan memutuskan, pada dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya. Gambar 2.1 Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 2015) Sumber: Kotler & Keller (2015:229) E. Indikator Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Adapun indikator keputusan pembelian menurut Nizar (2017:215) adalah: 1. Keyakinan dalam membeli 2. Mencari informasi lebih lanjut tentang produk 3. Merencanakan pembelian 4. Sesuai dengan keinginannya. Merencanakan pembelian. Seorang konsumen tahu bahwa ada kebutuhan yang perlu dipenuhi Sedangkan indikator keputusan pembelian menurut Lupiyoadi, Rambat. (2011.211) adalah: 1 Tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, 42 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan. 2 Yakin dalam membeli. Setelah konsumen memilih beberapa alternatif dan mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan memutuskan untuk membeli. 3 Mencari informasi. Seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya, sehingga konsumen pasti akan merencanakan pembelian terhadap produk yang mereka butuhkan, sehingga jika ada kesempatan yang dapat dilakukan dia akan membeli barang tertentu tersebut bila tersedia di pasar. 4 Sesuai keinginan. Konsumen akan membeli produk yang sesuai keinginan mereka, sehingga konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda keinginannya. Selanjutnya dalam penelitian ini untuk kepentingan mengungkap variabel bebas (Y) yaitu keputusan pembelian akan dioperasionalisasikan indikator keputusan pembelian menurut pendapat Nizar (2017:215) meliputi: a. Keyakinan dalam membeli b. Mencari informasi lebih lanjut tentang produk c. Merencanakan pembelian d. Sesuai dengan keinginannya F. Kerangka Pemikiran Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era peRasaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 43 suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum. Secara tradisional harga merupakan salah satu komponen utama dalam pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian suatu produk.Nizar (2017:123); “harga adalah kemampuan seseorang rang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan”. Lebih lanjut (Rambat Lupiyadi 2001:62). Menyatakan bahwa harga suatu produk sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen untuk membeli suatu produk. Harga yang sesuai dengan kualitas produknya, maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut karena konsumen tidak selalu terpaku dengan harga yang rendah. Dari sejumlah penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian” menghasilkan kesimpulan bahwa harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kongkritnya peneliti muat pada bagian ini berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah disampaikan didepan, mempersepsi dan meyakinkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah disampaikan didepan, maka disusunlah kerangka berpikir teoretis sebagai berikut : Gambar Paradigma Kerangka Berpikir Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Harga (X) 44 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Keputusan Pembelian (Y) BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif (hubungan) denganmetode analisis kuantitatif (data berbentuk angka). Menurut Sugiyono, (2017:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskripstif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala Pendekatan penelitian adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah Suatu penelitian yang ditunjukan untuk menguji teori dan mencoba menghasilkan metode ilmiah yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan, apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak (Lexy Moleong, 2015:5).Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/ atau hipotesis yang berkaitan dengan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 45 fenomena alam. Proses pengukurannya adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. B. Sifat Penelitian, Lokasi, Populasi dan Sampel Dilihat dari segi sifatnya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif, artinyapenelitian yang menggambarkan objek tertentu dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan atau melukiskan secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu dalam bidang tertentu secara factual dan cermat (Sarifuddin Azwar 2016:7), Penelitian ini bersifat deskriptif seperti dikemukakan Sutrisno Hadi ( 2016:3), karena penelitian ini semata-mata menggambarkan suatu objek untuk menggambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum. Dalam penelitian ini penulis akan mendekripsikan penelitian ini berkaitan dengan pengaruh harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini akan dilakukan pada home industry kicimpring “Cipta Rasa Aqila” yang berdomisili di Desa Kertaraharaja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis pada tahun 2021 Populasi adalah keseluruhan unsur – unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama (Sugiono 2014:17). Pada bagian lain Sugiyono (2016:115). Menjelaskan bahwa:“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Mengacu pada penjelesan diatas, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Populasi finite : populasi yang jumlah unsurnya (N) terbatas yaitu konsumen yang pernah membeli atau konsumen 46 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. kicimpring Cipta Rasa Aqila di Desa Kertaraharaja kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis.Yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya. Atau yang jumlahnya tak terhingga. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain representatif atau dapat mewakili (Sugiyono.2016:85). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016:115). Hasil pengamatan terhadap sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi diharapkan mewakili populasi (Sugiyono 2016:116). Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan kombinasi metode convenience sampling dimana sampel terdiri dari orang yang tersedia dan mudah bagi peneliti untuk memulai wawancara. Penentuan jumlah sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil. Ukuran sampel yang ideal dan representatif adalah antara 15 sampai 20 tiap variabel bebas (Hair. 2016 :79). Seperti telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini akan menggunakan 1 variabel bebas, maka dari itu sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 30 sampel (1x30). Penentuan jumlah sampel juga dapat dilakukan dengan menentukan tingkat yang diinginkan. Oleh karena itu maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 sampel. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 47 C. Sumber Data Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (sekunder). 1. Data Primer Menurut Moeloeng, J Lexy (2015:7) data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertanyaan. Adapun yang terlibat secara langsung sebagai sumber data primer di sini antara lain digunakan dengan metode angket/koisioner dan wawancara. Dalam melaksanakan metode ini, peneliti akan terjun langsung guna mendapatkan data yang diperlukan karena metode ini memerlukan kontak antara peneliti dengan responden Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan serta konsumen termasuk yang sudah masuk pada katagori sebagai pelanggan kicimpring Cipta Rasa Aqila 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryo Subroto 2013:39) Adapun sumber data sekunder di sini adalah dokumen pengelolaan yang dimiliki home industry kicimpring Cipta Rasa Aqila baik berupa dokumen legalitas perusahaan dan dokumen lain yang berkaitan dengan sistem pengelolaan usaha yang dijalankan antara lain tentang catatan produksi, penjualan, dan pemeliharaan keryawan. 48 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. D. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini. Adapun teknik-teknik tersebut diantaranya: 1. Kuesioner Menyebarkan selebaran yang berisi sederetan daftar pertanyaan (angket) secara tertulis kepada responden. Dalam kuesioner ini akan diajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu lingkungan kerja dan produktivitas kerja. proses penyebaran kuisioner akan dilakukan dengan pembagian kuisioner secara rata pada setiap pegawai yang akan diteliti dengan menggunakan rating skala 1 sampai 5 (Sugiyono2017:78). Jawaban responden bersifat bebas/ terbuka sesuai dengan yang dilakukan, dialami, dan dirasakan tanpa adanya pengaruh dari siapapun. Pemberian skor pernyataan pada skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1 b. Pernyataan Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2 c. 3.Pernyataan Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3 d. Pernyataan Setuju (S) memiliki skor 4 e. Pernyataan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5. 2. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati untuk memperoleh gambaran umum objek yang diamati. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan dimana peneliti melakukan pengumpulan data melalui pengamatan pada home industry Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 49 kicimpring Cipta Rasa Aqila baik pada kegiatan proses produksi maupun pada kegiatan distribusi dan penjualan. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah cara sistematis dan ilmiah untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan melalui media internet, jurnal ilmiah, E-Book, buku referensi, artikel, majalah yang terkait dengan kebutuhan penelitian. Studi kepustakaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur, dengan membaca buku referensi, EBook, Jurnal, artikel yang berhubungan kebijakan harga b. Studi Dokumentasi, dengan pengumpulan data dan dokumentasi dan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan home industry Kicimpring Cipta Rasa Aqila E. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel Definisi Operasionalisasi Variabel 50 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. F. Konsep Hipotesis Arikunto (2016: 47) menyatakan bahwa “hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuktinya melalui data yang terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian, yaitu: “Diduga terdapat pengaruh positif dan signifkan kebijakan harga (X) terhadap keputusan pembelian (Y). G. Metode Analisis Data Uji Kelayakan Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji tingkat validitas dari kuisioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment (Arikunto 2016: 35). Proses perhitungan dikerjakan dengan menggunakan sarana bantu komputer dengan program SPSS Ver 24.0 for Windows. Rumus matematisnya sebagai berikut: Keterangan : rxy = Korelasi person product moment. n = Jumlah sampel. ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X. ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y X = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 51 Y a. b. c. d. e. f. = skor yang diperoleh dari seluruh item. Untuk mencari rhitung sebelumnya : Mencari nilai ∑X Mencari nilai ∑Y Mencari nilai ∑XY Mencari nilai ∑X2 Mencari nilai ∑Y2 Menghitung nilai r (person product moment.) dengan cara memasukan nilai dari setiap item ke dalam rumus person. Untuk mencari rtabel adalah sebaagai berikut: rtabel= t (1 - α) (dk-n) Keterangan : rtabel = Nilai r α = presis dk = derajat kebebasan n = jumlah variabel Langkah-langkah mencari rtabel: a. Adalah mencari angka degree of freedom (df) menggunakan rumus (dk= n-k) Keterangan: Dk = derajat kebebasan N = responden K = jumlah variabel b. Adalah membaca tabel r c. Adalah menentukan taraf signifikansi Dengan kriteria keputusan pengujian sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel berarti item valid. Jika r hitung ≤ r tabel berarti item tidak valid (gugur). 52 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk menunjukkan derajat konsistensi alat ukur yang beRasangkutan jika diterapkan berulangkali pada kesempatan yang berlainan. Semakin tinggi reliabilitas alat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala dan sebaliknya, semakin rendah reliabilitas suatu alat pengukur maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala (Arikunto 2016:35) Menurut Arikunto (2016:35), rumus yang digunakan untuk mengujinya adalah Rumus alpha, yaitu sebagai berikut : Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑𝜎t2 = Jumlah varians butir 2 𝜎t = Varians Total n = Jumlah responden Untuk mencari rhitung (r11) sebelumnya: a. Koding semua data kuesioner b. Mencari nilai kuadrat dari distribusi X dan Y Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 53 c. Mencari nilai jumlah varians ∑σb2 dengan terlebih dahulu mencari dijumlahkan varian setiap butir, kemudian d. Mencari nilai varians total e. Masukan ke rumus alpa (Reliabilitas). Untuk mencari ttabel adalah sebaagai berikut: rtabel = t (1 - α) (dk-n) Keterangan : rtabel = Nilai r α = presisi dk = derajat kebebasan n = jumlah variabel Langkah-langkah mencari rtabel atau ttabel: a. Adalah mencari angka degree of freedom (df) menggunakan rumus (dk= n-k) Keterangan: dk = derajat kebebasan N = responden K = jumlah variabel b. Adalah membaca tabel r c. Adalah menentukan taraf signifikansi Kriteria keputusan pengujian: 1) Jika nilai r11 hitung < nilai r11tabel, maka instrument tidak reliabel. 2) Jika nilai r11 hitung ≥ nilai r11tabel, maka instrument reliabel. 54 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 3. Analisis NJI Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendiskripsikan variabel independen dan seluruh variabel dependen yang digunakan dalam penelitian. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain nilai frekuensi masing-masing variabel dan besaran nilai presentasi kumulatif.Menurut Sudjana (2015:22) metode analisis deskriptif melalui teknik Nilai Jenjang Interval. Setelah diketahui hasil kuesioner dengan persentase dan skoing maka dapat ditentukan intervalnya menggunakan rumus berikut: NJI = Nilai Tertinggi − Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan Dimana Nilai Jenjang Interval adalah interval untuk menentukan sangat baik, baik, kurang baik, buruk, dan sangat buruk. Hasil dari perhitungan tersebut digunakan untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama dan kedua. Method of Succesive Interval (MSI) Untuk memenuhi persyaratan bahwa penggunaan statistik parametrik data kuisioner ukuran data harus interval atau rasio. Untuk kepentingan tersebut sehubungan proses pengumpulan data kuisioner berskala ordinal/likert, maka sebelum data di olah dilakukan transformasi data dengan MSI (Method Successive Interval) Adapun langkah-langkah transformasi data ordinal ke interval menurut Riduwan (2014:187) sebagai berikut: 1. Mencari skor terbesar dan terkecil Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 55 2. Mencari nilai rentangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil. 3. Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4. Mencari nilai panjang kelas (i) 𝑅 𝑖 𝐵𝐾 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong untuk mencari nilai seperti pada format tabel berikut: O Kelas Interval ⨍ Nilai Tengah (Xi) Xi² ⨍.Xi ⨍. Xi² Selain rumus dan langkah kerja diatas dalam proses perubahan data dari skala ordinal menjadi skala interval 56 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. pada penelitian ini dengan menggunakan teknik Method of Succesive Interval (MSI) dengan bantuan aplikasi excell Stat97xla. 4. Uji Normalitas Menurut Danang Sunyoto (2015:92) menyatakan bahwa : “Asumsi Normalitas adalah asumsi residual yang berdistribusi normal.Asumsi ini harus terpenuhi untuk model linear yang baik. Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sekali.” Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov smirnov dengan system komputasinya menggunakan program SPSS ver. 24. 5. Analisis Regresi Sederhana Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana menggunakan peRasamaan menurut Sugiyono (2016:211) sebagai berikut: Y = a + biXi + e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian Xi = Harga A = Konstanta Bi = Koefisien Regresi e = Standar error Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 57 Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan peRasamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu : b= 𝑛.ΣXY−(ΣX)(ΣY) 𝑛.ΣX2−(ΣX)² a= ΣY−b. ΣX 𝑛 6. Koefisien Korelasi Analisa yang digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya dan arah hubungan antara harga (X) dengan keputusan pembelian (Y). Menurut rumus untuk koefisien korelasi menurut Riduwan dan Akdon (2016:125) sebagai berikut: = 𝑛.ΣXY−(ΣX)(ΣY) √{𝑛.(ΣX 2)−(ΣX)2}{𝑛.(Σy2)−(ΣY)2) Dimana : r = Koefisien korelasi variabel X dengan variabel YN = Jumlah sampel X = Harga Y = Keputusan pembelian 58 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 7. Koefisien Determinasi (R2) Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien diterminasi (R2) yang KP = R² x 100% merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan persentase %. Rumus Koefisien Determinasi sebagai berikut : Dimana : KD= Koefisien Determinasi R² = Koefisien Korelasi dikuadratkan 8. Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengajuan terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk uji hipotesis, uji statistiknya menggunakan uji t (sampel kecil) menggunakan alat bantu SPSS Ver. 24. atau dengan menghitung secara manual dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : thitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah Sampel Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 59 Jika thitung > ttabel = maka Ha diterima dan Ho ditolak Jika thitung ≤ ttabel = maka Ha ditolak dan Ho diterima Untuk mencari t tabel adalah sebagai berikut: ttabel = t (1 - α) (dk/ds) Keterangan : ttabel = Nilai t α = presisi dk = derajat kebebasan Langkah-langkah mencari t tabel: a. Adalah mencari angka degree of menggunakan rumus (dk= n-k) Keterangan : dk = derajat kebebasan N = responden k = jumlah variabel b. Adalah membaca tabel t c. Adalah menentukan taraf signifikansi 60 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. freedom (df) BAB 6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner sebagai instrument penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, penulis menguji tingkat validitas kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden menggunakan rumus person product moment dengan taraf signifikan atau tingkat kekeliruan α = 5% (0,05) dan dk = n-(k+1) dimana k adalah variabel independen dan 1 adalah variabel dependen jadi dk = 30 - 2 = 28 maka untuk r (0,05;28) adalah sebesar 0.361. Perolehan nilai hitung pada tabel berikut. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X, dan Variabel Y Variabel Korelasi Nilai Nilai r tabel Ket Antara Korelasi (n=28 (r) α=5%) Item No. 1 0.754 Valid Item No. 2 0.566 Valid Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 61 Harga (X1) Item No. 3 0.757 Valid Item No. 4 0.789 Valid Item No. 5 0. 896 Valid 0.361 Item No. 6 0.556 Valid Item No. 7 0.865 Valid Item No. 8 0.884 Valid Item No. 9 0.795 Valid Item No. 0.832 Valid 10 Item No. 1 0. 516 Valid Item No. 2 0. 633 Valid Keputusa Item No. 3 0. 604 Valid n Item No. 4 0. 665 Valid Pembelia Item No. 5 0. 608 Valid n (Y) Item No. 6 0. 620 Valid 0.361 Item No. 7 0. 780 Valid Item No. 8 0. 649 Valid Item No. 9 0. 610 Valid Item No. 0.491 Valid 10 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa 10 item tiap pernyataan untuk variabel X (harga) dan Variabel Y (keputusan pembelian) yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, yang ditunjukan dengan nilai dari masing-masing item pernyataan memiliki nilai Pearson’s Correlation Product Moment positif dan lebih besar dari pada nilai rtabel. Artinya variabel dalam penelitian ini mampu dipahami responden dan telah mewakili pernyataan responden berkaitan dengan variabel yang diteliti. 62 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Reliabilitas Pengujian reliabilitas menggunakan rumus teknik cronbach alpha. variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach alpha > 0.60. Untuk variabel X (lingkungan kerja) dan Variabel Y (produktivitas kerja) dari hasil perhitungan bahwa cronbach alpha lebih besar dari pada 0.60 hasil hitung disajikan dalam tabel berikut: Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Variabel Cronbach's Ket Alpha Harga (X) 0.922 Reliabel Keputusan 0.820 Reliabel Pembelian (Y) Sumber : Data Primer diolah, 2021. Hasil pengujian diperoleh nilai Crombach’s Alpha lebih besar dari 0.60 dengan demikian dapat dikatakan item pernyataan dalam kuesioner X (harga) dan Variabel Y (keputusan pembelian ) dinyatakan reliabel. Artinya kuesioner mampu digunakan berulang- ulang dalam berbagai situasi dan kondisi. B. Tanggapan Responden Terhadap Harga Untuk mengetahui gambaran mengenai harga, diungkap dengan menggunakan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan – pernyataan yang diberikan kepada responden untuk di isi. kuesioner tersebut diberikan kepada 30 Responden yang terdiri dari 5 pilihan pernyataan. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 63 Menurut Sugiyono, (2030 :214) klasifikasi setiap indikator dapat dihitung dengan langkah sebagai berikut : Klasifikasi sebagai berikut : penilaian untuk setiap indicator adalah Tabel Klasifikasi Penilaian Indikator Variabel X Nilai Klasifikasi Penilaian 30 – 54 Sangat Rendah 55 – 76 Rendah 77 – 101 Cukup 102 – 126 Baik 127 – 151 Sangat Baik Sumber : Data Primer diolah, 2021. 64 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Adapun klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah Tabel Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sangat Terjangkau Bagi Saya Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah % Responden skor Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang setuju 3 4 12 12.9 Setuju 4 16 64 51.6 Sangat Setuju 5. 9 45 29.0 30 123 100 Jumlah Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa aqila sangat terjangkau bagi saya, bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 51.6% menjawab setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 123 berada pada klasifikasi baik. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 65 1. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Terjangkau Semua Golongan Masyarakat Tabel Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqils Terjangkau Semua Golongan Masyarakat Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 2 4 6.7 Kurang setuju 3 4 12 13.3 Setuju 4 17 68 56.7 5 Total 7 30 35 119 23.3 100.0 Sangat Setuju Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa terjangkau semua golongan masyarakat bahwa dari 30 orang responden perolehan skor data tertinggi sebanyak 17 orang atau sebesar 56.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 68. Perolehan skor terendah sebanyak 2 orang atau sebesar 6.6% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 4.77 Jumlah perolehan skor data 119 berada pada klasifikasi baik. 66 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 2. Indikator Semua Jenis Rasa Produk Kicimpring Cipta Rasa Aqila Harganya Terjangkau Masyarakat Kota Dan Desa Tabel Tanggapan Responden mengenai Semua Jenis Rasa Produk Kicimpring Cipta Rasa Aqila Harganya Terjangkau Masyarakat Kota Dan Desa Tanggapan Ni Jumlah Juml Cumulati lai Responde ah ve n skor Percent Tidak Setuju 2 4 8 13.3 Kurang 3 5 15 16.7 setuju Setuju 4 14 56 46.7 Sangat Setuju 5 7 35 23.3 To 30 114 100.0 tal Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang semua jenis rasa produk kicimpring cipta rasa aqila harganya terjangkau masyarakat kota dan desa bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56. Perolehan skor terendah sebanyak 4 orang atau sebesar 13.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 8. Jumlah perolehan skor data 114 berada pada klasifikasi baik. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 67 3. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya Saing di Bandingkan Produsen Lainn Sejenis Tabel Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya Saing Di Bandingkan Produsen Lainn Sejenis Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang setuju 3 3 Setuju 4 18 72 60.0 5 8 40 26.7 Total 30 123 100.0 Sangat Setuju 9 10.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen lainn sejenis bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 18 orang atau sebesar 60.0% menjawab setuju dengan skor perolehan 72. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 123 berada pada klasifikasi baik 68 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 4. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya Saing Di Pasaran Baik Di Perkotaan Maupun Pasar Perdesaan Tabel Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Memiliki Daya Saing diPasaran Baik di Perkotaan Maupun Pasar Perdesaan Tanggapan Ni Jumlah Juml Cumulati lai Responde ah ve n skor Percent Tidak Setuju 2 4 8 13.3 Kurang setuju 3 6 18 20.0 Setuju 4 14 56 46.7 Sangat Setuju 5 6 30 20.0 To 30 112 tal Sumber : Data Primer diolah, 2021 100.0 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa aqila memiliki daya saing di pasaran baik di perkotaan maupun pasar perdesaan bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56. Perolehan skor terendah sebanyak 4 orang atau sebesar 13.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 8. Jumlah perolehan skor data 112 berada pada klasifikasi baik. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 69 5. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan Kualitas Yang Dimilikinya Tabel Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan Kualitas Yang Dimilikinya Jumlah Jumlah Cumulative Tanggapan Nilai Responden skor Percent Tidak Setuju 2 3 6 10.0 Kurang setuju 3 3 9 10.0 Setuju 4 18 72 60.0 Sangat Setuju 5 6 30 20.0 Total 30 117 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden tentang harga kicimpring cipta Rasa aqila sesuai dengan kualitas yang dimilikinya bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 8 orang atau sebesar 60.0% menjawab setuju dengan skor perolehan 72. Perolehan skor terendah sebanyak 3 orang atau sebesar 10.0% menjawab kurang setuju dengan skor perolehan 9. Jumlah perolehan skor 117 berada pada klasifikasi baik. 70 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 6. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan Label Harga Yang Tertera Dikemasan Tabel Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengal Lebel Harga Yang Tertera Dikemasan Jumlah Jumlah Cumulativ Tanggapan Nilai Respon skor e Percent den Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang setuju 3 4 12 13.3 Setuju 4 19 76 63.3 Sangat Setuju 5 6 30 20.0 Total 30 120 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan tentang bahwa dari 30 orang responden tentang Indikator harga kicimpring cipta Rasa aqila sesuai dengan label harga yang tertera dikemasan perolehan skor tertinggi sebanyak 19 orang atau sebesar 63.3% menjawab setuju dengan skor perolehan 76. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 120 berada pada klasifikasi baik. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 71 7. Indikator Harga Yang Tertera Sedsui Dengn Kulitas Dan Rasa Yang Ditawarkan Tabel Tanggapan Responden mengenai Harga Yang Tertera Sesui Dengn Kulitas Dan Rasa Yang Ditawarkan Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Responden skor 4 8 Cumulative Percent 13.3 Tidak Setuju 2 Kurang setuju 3 5 15 16.7 Setuju 4 14 56 46.7 Sangat Setuju 5 Total 7 30 35 114 23.3 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden dari 30 orang responden tentang Indikator harga yang tertera sedsui dengn kulitas dan rasa yang ditawarkan perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56. Perolehan skor terendah sebanyak 4 orang atau sebesar 13.3% menjawab kurang setuju dengan skor perolehan 8. Jumlah perolehan skor data 114 berada pada klasifikasi baik. 72 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 8. Indikator Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sangat Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan Tabel 4.16 Tanggapan Responden mengenai Harga Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sangat Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 2 4 6.7 Kurang setuju 3 7 21 23.3 Setuju 4 15 60 50.0 5 Total 6 30 30 115 20.0 100.0 Sangat Setuju Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden dari 30 orang responden tentang Indikator harga kicimpring cipta Rasa aqila sangat sesuai dengan manfaat yang dirasakan perolehan skor tertinggi sebanyak 15 orang atau sebesar 50.0% menjawab setuju dengan skor perolehan 60. Perolehan skor terendah sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan skor data 115 berada pada klasifikasi baik. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 73 9. Indikator Harga Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan Tabel Tanggapan Responden mengenai Harga Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Responden skor 3 6 Cumulative Percent 10.0 Tidak Setuju 2 Kurang setuju 3 4 12 13.3 Setuju 4 16 64 53.3 Sangat Setuju 5 7 35 23.3 Total 30 117 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas, menunjukan tanggapan responden dari 30 orang responden tentang indikator harga semua jenis dan rasa kicimpring cipta Rasa aqila sesuai dengan manfaat yang dirasakan, perolehan skor tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab setuju dengan skor perolehan .Perolehan skor terendah sebanyak 3 orang atau sebesar 10,0% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 6. Jumlah perolehan skor data 117 berada pada klasifikasi baik. 74 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. No 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 4. Rekafitulasi Variabel Harga Uraian Skor Tertinggi Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila sangat 5x30 = 150 terjangkau bagi saya Harga kicimpring Cipta Rasa terjangkau semua 5x30 =150 golongan masyarakat Semua jenis rasa produk Kicimpring Cipta Rasa 5x30 =150 Aqila harganya terjangkau masyarakat kota dan desa Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya 5x30 =150 saing di bandingkan produsen lainn sejenis. Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya 5x30 =150 saing di pasaran baik di perkotaan maupun pasar perdesaan. Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila sesuai dengan 5x30 = 150 kualitas yang dimilikinya Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila sesuai dengal 5x30 =150 lebel harga yang tertera dikemasan Kriteria Skor 123 Baik 119 Baik 114 Baik 123 Baik 112 Baik 117 Baik 120 Baik Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 75 8 Harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa 5x30 =150 yang ditawarkan 9 Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila sangat sesuai 5x30 =150 dengan manfaat yang dirasakan 10 Harga semua jenis dan rasa kicimpring Cipta Rasa Aqila 5x30 =150 sesuai dengan manfaat yang dirasakan Jumlah Skor 1500 110 Baik 115 Baik 117 Baik 1288 Baik Nilai tertinggi secara keseluruhan :30 x 5 x 10 = 1500 Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10 = 300 NJI= Nilai Tertinggi−Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pernyataan Jumlah kriteria pernyataan 1500−300 = 240 5 Tabel. Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Nilai Klasifikasi Penilaian 300 – 540 Sangat Rendah 541– 781 Rendah 782 – 1022 Cukup 1023– 1263 Baik 1264– 1504 Sangat Baik Sumber : Data Primer diolah, 2021 76 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Berdasarkan tabel diatas hasil rekafitulasi variabel harga di atas, di dapat angka 1.288 termasuk pada klasifikasi Sangat Baik. Skor tertinggi pada indikator Harga Home Industry kicimpring Cipta Rasa Aqila sangat terjangkau bagi saya dan indikator Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen lainn sejenis masing-masing memperoleh skor sebesar 123 dengan klasifikasi baik. Skor terendah pada indikator Harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110. C. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Untuk mengungkap tentang gambaran keputusan pembelian, dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan – pernyataan yang diberikan kepada responden untuk di isi. kuesioner tersebut diberikan kepada 30 Responden. Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah sebagai berikut : Nilai tertinggi setiap indikator: 30 x 5= 150 Nilai terendah setiap indikator: 30 x 1 = 30 Jumlah kriteria pernyataan= 5 NJI = Nilai Tertinggi − Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pernyataan = 150−30 5 = 24 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 77 Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator sebagai berikut : Tabel Klasifikasi Penilaian Indikator Variabel Y Nilai Klasifikasi Penilaian 30 – 54 Sangat Rendah 55 – 76 Rendah 77 – 101 Cukup 102 – 126 Baik 127 – 151 Sangat Baik Sumber : Data Primer diolah, 2021. Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator adalah sebagai berikut : 1. Indikator Kicimpring Cipta Rasa Aqila Meyakinkan Untuk Saya Beli Secara Routin Tabel. Tanggapan Responden mengenai Kicimpring Cipta Rasa Aqila Meyakinkan Untuk Saya Beli Secara Routin Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Respond skor Percent en Tidak Setuju Kurang setuju Setuju Sangat Setuju 2 0 0 0 3 5 15 16.7 4 17 68 56.7 5 Total 8 30 40 123 26.7 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. 78 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator kicimpring cipta Rasa aqila meyakinkan untuk saya beli secara routin, bahwa dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi sebanyak 17 orang atau sebesar 56.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 68. Perolehan skor terendah sebanyak 5 orang atau sebesar 16.7% menjawab sangat setuju dengan skor perolehan 15. Jumlah perolehan skor data 123 berada pada klasifikasi baik. 2. Indikator Senua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Meyakinkan Untuk Dibeli Dalam Acara Keluarga Tabel. Tanggapan Responden mengenai Senua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Meyakinkan Untuk Dibeli Dalam Acara Keluarga Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 2 4 6.7 Kurang 3 4 12 13.3 Setuju Setuju 4 16 64 53.3 Sangat 5 8 40 26.7 Setuju TOTAL 30 120 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator senua jenis dan rasa kicimpring Cipta Rasa Aqila meyakinkan untuk dibeli dalam Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 79 acara keluarga, bahwa dari 30 orang, perolehan skor tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan skor terendah sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan skor data 120 berada pada klasifikasi baik. 3. Indikator Awalnya Saya Mencari Tahu Tentang Kicimpring Cipta Rasa Aqila Tabel. Tanggapan Responden Awalnya Saya Mencari Tahu Kicimpring Cipta Rasa Aqila Tanggapan Nilai 2 3 Jumlah Responden 1 7 Jumlah skor 2 21 Cumulative Percent 3.3 23.3 Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 4 5 14 8 56 40 46.7 26.7 TOTAL 30 119 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator awalnya saya mencari tahu tentang kicimpring cipta rasa aqila, bahwa dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56. 80 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Perolehan skor terendah sebanyak 7 orang atau sebesar 23.3% menjawab tidak setuju dengan skor perolehan 21. Jumlah perolehan skor data 119 berada pada klasifikasi baik. 4. Indikator Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Saya Tanyakan Tabel. Tanggapan Responden mengenai Semua Jenis Dan Rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila Saya Tanyakan Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang 3 3 9 10.0 Setuju Setuju 4 20 80 66.7 Sangat 5 6 30 20.0 Setuju TOTAL 30 121 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator semua jenis dan rasa kicimpring cipta Rasa aqila saya tanyakan, bahwa dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi sebanyak 20 orang atau sebesar 66.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 80. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang setuju dengan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 81 skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 121 berada pada klasifikasi baik. 5. Indikator Saya Berencana Untuk Membeli Makanan/ Cemilan Kicimpring Cipta Rasa Aqila Tabel Tanggapan Responden mengenai Saya Berencana Untuk Membeli Makanan/Cemilan Kicimpring Cipta Rasa Aqila Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 0 0 0 Kurang 3 8 24 26.7 Setuju Setuju 4 15 60 50.0 Sangat 5 7 35 23.3 Setuju TOTAL 30 119 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator saya berencana untuk membeli makanan/cemilan kicimpring Cipta Rasa Aqila bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 15 orang atau sebesar 50% menjawab setuju dengan skor perolehan 60. Perolehan skor terendah sebanyak 8 orang atau sebesar 26.7% menjawab sangat setuju dengan skor perolehan 24. Jumlah perolehan skor data 119 berada pada klasifikasi baik. 82 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 6. Indikator Saya Berencana Semua Jenis Dan Rasa Tabel. Tanggapan Responden mengenai Saya Berencana Semua Jenis Dan Rasa Tanggapan Nilai 2 3 Jumlah Responden 1 5 Jumlah skor 2 15 Cumulative Percent 3.3 16.7 Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 4 5 16 8 64 40 53.3 26.7 121 100.0 TOTAL 30 Sumber : Data Primer diolah, 2021 Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan tantang indikator saya berencana semua jenis dan rasa ,bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 16 orang atau sebesar 53.3% menjawab setuju dengan skor perolehan 64. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 121 berada pada klasifikasi baik.91 7. Indikator Saya Merekomendasikan Kepada Keluarga Untuk Membelui Kicimpring Cipta Rasa Aqila Untuk Dibeli Secara Rutin Tabel. Saya Merekomendasikan Kepada Keluarga Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Untuk Dibeli Secara Rutin Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 83 Tanggapan Nilai 2 3 Jumlah Responden 2 3 Jumlah skor 4 9 Cumulative Percent 6.7 10.0 Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 4 5 18 7 72 35 60.0 23.3 TOTAL 30 120 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021 . Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang saya merekomendasikan kepada keluarga untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila untuk dibeli secara routin dari30 orang responden sebanyak 18 orang sebesar 60.0% menjawab setuju dengan skor perolehan 72. Perolehan skor terendah sebanyak 2 orang atau sebesar 6.7 % menjawab sangat setuju sekali dengan skor perolehan 4. Jumlah perolehan skor data 120 berada pada klasifikasi baik. 8. Indikator Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Kualitas Baik Tabel. Tanggapan Responden mengenai Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Kualitas Baik Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responden skor Percent Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang 3 5 15 16.7 84 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Setuju Setuju Sangat Setuju 4 5 16 8 TOTAL 30 Sumber : Data Primer diolah, 2021. 64 40 53.3 26.7 121 100.0 Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator keinginan untuk membeli kicimpring cipta Rasa aqila karena memiliki kualitas baik, bahwa dari 30 orang responden, perolehan skor tertinggi sebanyak 64 orang atau sebesar 53.3% menjawab setuju dengan skor perolehan 32. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3 % menjawab sangat setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 121 berada pada klasifikasi baik. 9. Indikator Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan Aroma Dan Rasa Khas Tabel. Tanggapan Responden mengenai Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan Aroma Dan Rasa Khas Jumlah Jumlah Cumulativ Tanggapan Nilai Responde skor e Percent n Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang setuju 3 10 30 33.3 Setuju 4 14 56 46.7 Sangat Setuju 5 5 25 16.7 Total 30 113 100.0 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 85 Sumber : Data Primer diolah, 2021. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator keinginan untuk membeli kicimpring cipta Rasa aqila karena memiliki pilihan aroma dan rasa khas, bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 46.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 56. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab kurang setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 113 berada pada klasifikasi baik. 10.Indikator Melakukan Keinginan Untuk Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan Tabel. Tanggapan Responden mengenai Membeli Kicimpring Cipta Rasa Aqila Karena Memiliki Pilihan Tanggapan Nilai Jumlah Jumlah Cumulative Responde skor Percent n Tidak Setuju 2 1 2 3.3 Kurang setuju 3 4 12 13.3 Setuju 4 17 68 56.7 Sangat Setuju 5 8 40 26.7 Total 30 122 100.0 Sumber : Data Primer diolah, 2021. 86 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan tanggapan responden tentang indikator kicimpring cipta rasa aqila karena memiliki pilihan bahwa dari 30 orang responden perolehan skor tertinggi sebanyak 17 orang atau sebesar 56.7% menjawab setuju dengan skor perolehan 68. Perolehan skor terendah sebanyak 1 orang atau sebesar 3.3% menjawab sangat setuju dengan skor perolehan 2. Jumlah perolehan skor data 122 berada pada klasifikasi baik. Tabel Rekapitulasi Keputusan Pembelian No 1 2 3 4 Uraian Kicimpring Cipta Rasa Aqila meyakinkan untuk saya beli secara routin Senua jenis dan rasa Kicimpring Cipta Rasa Aqila meyakinkan untuk dibeli dalam acara keluarga Awalnya saya mencari tahu tentang kicimpring Cipta Rasa Aqila Semua jenis dan rasa kicimpring Cipta Rasa Aqila saya tanyakan Skor Tertinggi 5x30 = 150 Skor Kriteria 123 Baik 120 Baik 119 Baik 121 Baik 5x30 =150 5x30 =150 5x30 =150 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 87 5 Kualitas dan harga semua jenis dan rasa kicimpring Cipta Rasa Aqila saya tanyakan 6 Saya berencana untuk membeli makanan/cemilan kicimpring Cipta Rasa Aqila. 7 Saya berencna semua jenis dan rasa 8 Saya merekomendasikan kepada keluarga untuk membelui kicimpring Cipta Rasa Aqila untuk dibeli secara routin 9 Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik 10 Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki pilihan aroma dan rasa khas Jumlah Skor 88 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. 5x30 =150 119 Baik 121 Baik 5x30 =150 120 Baik 5x30 =150 121 5x30 = 150 Baik 5x30 =150 113 Baik 5x30 =150 1500 122 Baik 1318 Baik Sumber : Data Primer Diolah, 2021 Klasifikasi penilaian untuk indikator keputusan pembelian yang diterapkan pihak perusahaan secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai tertinggi secara keseluruhan :30 x 5 x 10=1500 Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10= 300 Jumlah kriteria pernyataan= 5 Nilai Tertinggi−Nilai Terendah NJI= Jumlah Kriteria Pernyataan = 1500−300 5 = 240 Tabel. Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Nilai Klasifikasi Penilaian 300– 540 Sangat Rendah 541 – 781 Rendah 782 – 1022 Cukup 1023 – 1263 Baik 1264 – 1504 Sangat Baik Sumber : Data Primer diolah, 2021 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 89 Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi variabel keputusan pembelian di atas, yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner pada 30 responden diperoleh gambaran jawaban setiap responden dari pengolahan data kuesioner di dapat angka 1318 termasuk pada klasifikasi Baik. Skor perolehan tertinggi terjadi pada indikator sebesar 123 dengan kriteria baik. Skor perolehan terendah pada indicator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113 • UJi Hipotesis • Uji Normalitas Uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov, asumsi data dikatakan normal jika, variabel memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov: Tabel Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. X .076 30 .200* .978 30 .770 Y .145 30 .108 .953 30 .209 90 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan tabel One –Sample Kolmogorov Smirnov Test dapat disimpulkan: 1. Nilai Kolmogorov Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed), variabel harga (X) adalah .076 dan 0. 200 > 0,05. Hal ini berarti variabel harga berdistribusi data normal. 2. Nilai Kolmogorov Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed), variabel keputusan pembelian (Y) adalah 0. .145 dan 0. 108 > 0,05. Hal ini berarti variabel keputusan pembelian berdistribusi data normal. Selain itu dapat diperhatikan dalam bentuk gambar normal QQ Plots untuk variabel X dan Y seperti berikut: Gambar Normal QQ Plots variabel X Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 91 Gambar Normal QQ Plots variabel Y Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel-variabel berdistribusi data normal. Artinya sebaran data yang diperoleh menyebar sangat rata mendekat kegaris diagonal dan sampel yang digunakan benar-benar mewakili dari populasi. • Hasil Uji Regresi Linier sederhana Analisis regresi linear sederhana digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 0.20 for Windows. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut adalah sebagai berikut : 92 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Tabel Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficients Model B Std. Error (Constant) 14.144 2.506 Harga (X) .569 .064 Standardized Coefficients Beta .860 • Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dinyatakan dalam bentuk peRasamaan regresi sederhana sebagai berikut: Y = 14.144+ 0. 569X Dimana: Y = Keputusan pembelian X = Harga99 1. Konstanta sebesar 14.144 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata keputusan pembelian sebesar 14.144. 2. Koefisien regresi X (harga ) dari perhitungan regresi linier sederhana dapat dilihat sebesar 0.569 hal ini berarti setiap ada peningkat harga sebesar 1% maka produktivitas kerja pegawai akan meningkat sebesar 0.569 (56.9%). hargar dan keputusan pembelian terjadi hubungan positif. Jika peningkatan harga mengalami kenaikan maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan atau bertambah. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 93 • Hasil Uji Hipotesis 1. Uji hipotesis (Uji t) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (harga) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (keputusan pembelian). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.35 Uji Hipotesis Uji T Model 1 t Sig. (Constant) 5.645 .000 Lingkungan kerja 8.917 .000 Ho : b1 = 0 : harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Ha : b1 > 0 : harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X (harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dan t-tabel sebesar 1,701, jadi diperoleh t-hitung < t-tabel (8.917 > 1,701) Dengan demikian, maka hipotesis diterima. Dari hasil uji t pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi tersebut bertanda positif, signifikan untuk 94 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. variable X. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: Variabel harga (X) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai regresi 0,000 dan nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0,000. 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.36 Koefisien Determinasi Model Summary Model 1 R R Square .860a Adjusted R Square .740 .730 Std. Error of the Estimate 2.197 a. Predictors: (Constant), X Tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 860 Hal ini berarti 86,0% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh harga, sedangkan sisanya yaitu 14,0% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. • Pembahasan • Deskripsi Harga Ditinjau dari segi ilmu ekonomi, harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 95 dalam pertukaran. Jumlah uang yang digunakan di dalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu barang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel harga memperoleh skor 1.288 termasuk pada klasifikasi Sangat Baik. Skor tertinggi pada indikator harga sangat terjangkau bagi saya dan indikator Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen lain sejenis masing-masing memperoleh skor sebesar 123 dengan klasifikasi baik. Skor terendah pada indikator Harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110. Hasil penelitian ini sejalan pendapat Nizar (2017:123); menjelaskan harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. Konsepsi tersebut sejalan dengan hasil penelitian Emba, 2019 dengan judul Pengaruh lokasi, promosi dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada perumahan kawanua emerald city manado yang hasilnya menjelaskan secara parsial menerangkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara signifikan positif • Deskripsi Keputusan Pembelian Dalam keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Selain itu tuntutan kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tahap intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang 96 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. memiliki arti. Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi variabel keputusan pembelian di atas, yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner pada 30 responden diperoleh gambaran jawaban setiap responden dari pengolahan data kuesioner di dapat angka 1318 termasuk pada klasifikasi Baik. Skor perolehan tertinggi terjadi pada indikator sebesar 123 dengan kriteria baik. Skor perolehan terendah pada indikator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113. Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan pendapat Nizar (2017:79) Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Penelitian ini juga sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad yusuf slamet, 2020 yang berjudul pengaruh harga,promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk burger king di plaza surabaya secara parsial menjelaskan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Burger King. D. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 97 Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian di atas menunjukkan bahwa para konsumen harus melalui seluruh urutan tahap ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat melewati atau membalik beberapa tahap. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X (harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dan t-tabel sebesar 1,771, jadi diperoleh t-hitung < t-tabel (8.917 > 1,771) Dengan demikian, maka hipotesis diterima. Dari hasil uji t pada penelitian ini menunjukkan hasil menunjukan koefisien regresi tersebut bertanda positif, signifikan untuk variable X. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: Variabel harga (X) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai regresi 0,000 dan nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0,000. Penelitian ini sejalan dengan sejumlah penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian” menghasilkan kesimpulan bahwa harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Persepsi tersebut berdasarkan pada telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah disampaikan didepan, mempersepsi dan meyakinkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian 98 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel harga memperoleh skor 1.288 termasuk pada klasifikasi Sangat Baik. Skor tertinggi pada indikator harga sangat terjangkau bagi saya dan indikator Harga kicimpring Cipta Rasa Aqila memiliki daya saing di bandingkan produsen lainn sejenis masing-masing memperoleh skor sebesar 123 dengan klasifikasi baik. Skor terendah pada indikator Harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110. 2. Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil rekafitulasi variabel keputusan pembelian di atas, yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner pada 30 responden diperoleh gambaran jawaban setiap responden dari pengolahan data kuesioner di dapat angka 1318 termasuk pada klasifikasi Baik. Skor perolehan tertinggi terjadi pada indikator sebesar 123 dengan kriteria baik. Skor perolehan terendah pada indikator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 99 3. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X (harga) diperoleh nilai t hitung = 8.917 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dan t-tabel sebesar 1,771, jadi diperoleh t- hitung < t-tabel (8.917 > 1,771) Dengan demikian, maka hipotesis diterima hal ini menunjukan variabel harga (X) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis mencoba menyampaikan saran-saran sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan sebagai berikut: 1 Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator skor terendah pada indikator harga yang tertera sesui dengan kulitas dan rasa yang ditawarkan dengan skor 110. Oleh karena itu menjadi bagian penting untuk diperhatikan perusahaan agar konsisten dalam penerapan harga agar seimabang dengan kualitas produk yang dipasarkan 2 Hasil penelitian menunjukan bahwa Skor perolehan terendah pada indikator Keinginan untuk membeli kicimpring Cipta Rasa Aqila karena memiliki kualitas baik dengan skor 113. Pada aspek ini perusahaan harus memaksimalkan pengawasan dan pengendalian dalam proses produksi agar kualitas produk selain memiliki daya saing juga dapat memenuhi ekspektasi kionsumen pelanggan. 100 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. DAFTAR PUSTAKA Akdon dan Riduwan. 2016. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. (Bandung: Alfabeta. Edisi Pertama.) 2014. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. (Bandung: Alfabeta. Edisi Pertama.) Arikunto, 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Amstrong 2016 Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga Assauri, Sofjan. pemasaran. 2013. Manajemen Pemasaran/Strategi Basu Swastha 2016. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty 2013, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern, Jakarta : Liberty. Danang Sunyoto. 2015. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Caps, Yogyakarta 2014: Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Yogyakarta : BukuSeru, Fahmi, Irham.2014 Manajemen Strategis. Bandung: Alfabeta, Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 101 Freddy Rangkuti, 2013 Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2012 Analisis Matrix SWOT dalam menentukan strategi pemasaran pada perusahaan Hair. 2016 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta. Kotler, Philip; Kevin 2015 Manajemen Pemasaran. Edisi 18 Jilid I. Jakarta: Erlangga. 2009, Manajemen Pemasaran Jakarta: Indeks Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat Lexy Moleong,2015. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya Makmur Hasanudin,2016 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Lokasi Harga Terhadap Kepuasan Nasabah Melalui Keputusan Pembelian Pada Penjualan Logam Mulia Emas Makmur Monroe 2014 Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Muhammad yusuf slamet, 2020 Pengaruh harga,promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk burger king di plaza surabaya Makmur hasanudin, 2016 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Lokasi Dan Harga Terhadap Kepuasan Nasabah Melalui Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening Pada Penjualan Logam Mulia Emas 102 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. Maria yalinta ena, 2019 Pengaruh Lokasi, Harga, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Di Perumahan Swan Menganti Park Gresik Muhammad Taufik Ranchman Ali,2017 Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Nizar 2017. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BFE Yogyakarta Riduwan dan Akdon. 2016. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. (Bandung: Alfabeta. Edisi Pertama.). Sarifuddin Azwar, 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana.2015 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono,2017. Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, ,2016, Metode Penlitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D,(Alfabeta, Bandung) Suryo Subroto, 2016. Manajemen Pendidikan Sekolah, ( Jakarta: PN Rineka Cipta) Sutrisno Hadi,2016. Metodologi Research I, (Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM) Stanton 2015. Manajemen Pemasaran Indinesia. (terjemahan Susanto) Jakarta : Salemba Empat Tjiptono 2017. Strategi Pemasaran, edisi 4, ANDI, Yogyakarta Emba, 201 Pengaruh lokasi, promosi dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada perumahan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 103 H. Dadang Suparman, S.Pd.I., MM, 2018 Pengaruh lokasi, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di minimarket indomaret cinagen kab. Sukabum Taufik Nur Dwiyantono, 2019 Pengaruh kualitas pelayanan, harga dan lokasi terhadap kepuasan konsumen Yahya,201 Pengaruh Kualitas Layanan, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Wildan Ghifar Suwarno,2018 Pengaruh Lokasi, Harga, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Di Perumahan Swan Menganti Park Gresik 104 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M. TENTANG PENULIS Lati Sari Dewi, S.Pd.,MM lahir di Ciamis Jawa Barat pada tanggal 6 September 1990. Sejak tahun 2017 menjabat sebagai Dosen Tetap di Program Studi Manajemen STIE Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya, serta mengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran, Etika Bisnis, Pengantar Ilmu Ekonomi , Manajemen Strategik. Saat ini penulis mendapat kepercayaan menjadi dan mendapat kepercayaan sebagai Sekretraris Program Studi Manajemen Pengurus dibeberapa lembaga sosial kemasyarakatan serta tercatat sebagai anggota dibeberapa asosiasi/ ikatan profesi dosen, seperti ADPERTISI, ISEI, ADI, IDR Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian | 105 106 | Lati Sari Dewi, S.Pd., M.M.