Bastian Pawell Wowiling 100318019
Bastian Pawell Wowiling 100318019
Bastian Pawell Wowiling 100318019
Dosen Pembimbing :
1. Prof. DR. Ir. Christina Salaki, MS
2. Ir. Henny Makal, MS
3. Prof. DR. Ir. Max Tulung, MS
The study aims to determine the effect of the concentration of spores of the fungus Beauveria
bassiana against Aphis sp insect mortality in the laboratory. implementation of the research
carried out for three months from July to September 2014. Research using the method
Completely Randomized Design (CRD) with four treatments, using B. bassiana spores
concentration of 104, 105, 106 and control. Plants used was pepper plants. Each plant with
different spore concentrations, in use ten tail pest Aphis sp. Observations on doing every day for
one week, with a look at the mortality of each treatment. The results showed that the test insect
mortality was highest at day 4 observation with treatment reaches 106 (80%) at follow treatment
105 (52.5%) and treatment of 104 (0%). Observation day 5 mortality in the test insect reaches 106
treatment (20%), then treatment of 105 (32.5%), and treatment of 104 (10%). The results showed
that the test insect mortality was highest at day 4 observation with treatment reaches 106 (80%) at
follow treatment 105 (52.5%) and treatment of 104 (0%). Observation day 5 mortality in the test
insect reaches 106 treatment (20%), then treatment of 105 (32.5%), and treatment of 104 (10%).
Observation day 6 the highest mortality of test insects found in treatment reaches 104 (90%),
treatment of 105 (15%), and treatment of 106 (0%). In the control mortality was not found, but an
increase in population.
Keywords : Beauveria bassiana, Chili Plants, and Aphis sp
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi spora jamur Beauveria
bassiana terhadap mortalitas serangga Aphis sp di laboratorium.
pelaksanaan penelitian
dilakukan selama tiga bulan sejak bulan Juli sampai September 2014. Penelitian mengunakan
metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu konsentrasi spora
menggunakan B. bassiana 104, 105, 106 dan kontrol. Tanaman yang digunakan adalah tanaman
cabai. Setiap tanaman dengan konsentrasi spora yang berbeda, digunakan sepuluh ekor hama
Aphis sp. Pengamatan dilakukan setiap hari selama satu minggu, dengan melihat mortalitas dari
masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas serangga uji tertinggi
terjadi pada pengamatan hari ke 4 dengan perlakuan 106 mencapai (80%) di ikuti perlakuan 105
(52,5%) dan perlakuan 104 (0%). Pengamatan hari ke 5 mortalitas serangga uji pada perlakuan
106 mencapai (20%), kemudian perlakuan 105 (32,5%), dan perlakuan 104 (10%). Pengamatan
hari ke 6 mortalitas serangga uji tertinggi dijumpai pada perlakuan 104 mencapai (90%),
perlakuan 105 (15%), dan perlakuan 106 (0%).
melainkan adanya peningkatan populasi. Perbedaan yang nyata terlihat jelas pada konsentrasi
spora 105 dan 106 daya bunuh dari jamur B.bassiana dengan konsentrasi spora 105 dan 106 lebih
tinggi 52%, 80% pada hari ke empat, dibandingkan dengan konsentrasi spora 104 yang daya
bunuhnya lebih rendah dan lamban 90% pada hari ke 6, hal itu disebabkan konidia yang terdapat
di dalamnya sedikit.
Kata kunci : Beauveria bassiana, Tanaman Cabai, and Aphis sp
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tanaman
sejak
cabai
merah
termasuk
Solonaceae.
Buah
cabai
sangat
daerah
yang
mempunyai
Mexico
dan
Turki.
kolonial
(Setiadi,
2008).
sebagai
kebutuhan
bahan
cabai
bakunya
tentunya
maka
semakin
meningkatkan
produksi
cabai.
baik
zaman
Budidaya
tahun
2007(Subagyono,
cabai
(Homoptera:
Aphid
merah
adalah
aphid
Aphididae)
(Irsan,
2008).
tanaman
cabai
merah
pada
upaya
telah
dilakukan
cabai
diantaranya
penanaman
mekanik
dan
cara-cara
dapat
digunakan
adalah
dengan
cocok untuk
jamur
Soedarwohadi
(1997),
konsep
suatu
suatu
dkk.,
atau
pendekatan,
dan
suatu
suatu
Oka
pandangan,
program
dan
entomopatogen
2003;
yang
Bednarek
merupakan
dkk.,
2004;
Thungrabeab
and
Tongma,
2007).
Pemanfaatan
B.
bassiana
dalam
dan ekonomi.
Teknologi
pengendalian
secara
lebih
cabai.
mengandalkan
Beauveria
pestisida
kimia.
bassiana
merupakan
aman
bagi
kesehatan
manusia
dan
berbagai
hama
Amerika,
menginfeksi
serangga
diantaranya
B.
tanaman
pertanian.
Bassiana
berbagai
pradewasa
ditemukan
serangga
maupun
whiteflies,
Di
baik
imago
aphids,
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di
sp.
serta berbagai
jenis
penggerek
Conopomorpha cramerella
buah
kakao,
dan berbagai
memberikan
hasil
yang
nyata
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
bassiana
terhadap
Agustus.
B. Bahan dan alat
Bahan
Aphis
sp.
dalam
dalam
penelitian
diantaranya:
stater
diantaranya:
enkas,
lampu
C. Manfaat Penelitian
populasi
Utara.
B. Tujuan Penelitian
jamur
Sulawesi
Provinsi
Kabupaten
dan Orthoptera.
hampei
Mandolang
Penelitian
mengunakan
ini
metode
dilakukan
rancangan
dengan
acak
D.Prosedur Kerja
dalam
100
dikukus
selama
untuk
pengaplikasian
cabe
kantong
plastik
menggunakan
sebanyak
dandang
diaplikasi
sesuai
hanya
konsentrasi,
sekali.
Cara
jamur
B.
bassiana
berkurang.
Penurunan aktifitas makan serangga
Aphis mulai terlihat setelah 48 jam aplikasi,
Di mana :
P = Persentase mortalitas.
cepat.
F. Analisis data
Data
keragaman
yang
dan
diperoleh
kemudian
dianalisis
dilanjutkan
biasanya
disebabkan
oleh
BAB III
A.
Pengamatan
terhadap
gejala
dan
Thomas
(1984)
dalam
jamur
yang
tumbuh
pada
Perlakuan
Hari-4
Hari-5
Hari-6
Kontrol
0,00a
0,00a
0,00a
tubuh
serangga
dan
merusak
mempercepat
kematian.
Plate
Konsentrasi
0,00a
10,00ab 90,00c
52,50b
32,50c
15,00b
80,00c 20,00bc
0,00a
17,06
18,88
Spora 104
Konsentrasi
Spora 105
Konsentrasi
Spora 106
BNT 5%
Ket:
15,45
menunjukkan
bahwa
perlahan-lahan.
ke-3
sesudah
Pada
hari
aplikasi
ke-1
belum
Keterangan :
A.
Kontrol
B.
C.
D.
melalui
empat
cara,
yaitu
melalui
epikutikula
terjadi
dibandingkan
1982).
tidak
lebih
lambat
Lapisan
kutikula
dengan
10
kematian
prokutikula.
(mortalitas).
terjadi
dan
dan
ruas-ruas
pertumbuhan
anggota
konidia
badan
pada
pembentukan
lamban
terjadi
pada
hari
Steinhauss
ke-4
dan
badan
seperti
apresoria.
tumbuh
ke
seluruh
jaringan
tubuh,
Hifa
juga
menghasilkan
yang
beauverolit,
effect
rusaknya
bassiana
mengandung
toksin
beauverisin,
jaringan
atau
organ
secara
ofinsecticides
on
(Bals.)
Vuill.,
B.brongniartii
(Sacc.)),
nematodes
(Heterorhabditis
Steinernema
feltiae
and
Filipjev,
Beauveriaand
A. Kesimpulan
PlantDiseases.
Academic
Irsan,
C.
2008.
Studi
keberadaan
hiperparasitoid
Perlu dilakukan
penelitian
lebih
Press
London. p. 265-482.
B. Saran
In:
aplikasi.
Metarrhizium.
dalam
mempengaruhi
perilaku
imago
parasitoid
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Anonim, 2013. Beauveria
bassiana.Wikipediahttp://en.wikip
e-dia./wiki/Beauveria_bassiana
pada
V.
kutudaun
Pemberdayaan
Kesejahteraan
10
daun
di
laboratorium.
fakultas
Jawa Tengah.
Prabowo, B. 2011. Statistik Tanaman
Sayuran Dan Buah Semusim
pertanian
Purnama
Mahr Susan, 1997. The Entomopathogen
Beauveria
bassiana.
Midwest
P.C.,
S.
J.
Uji
Patogenisitas
Jamur
Beauveria
(Bals.)
craccivora
http://www.entomology.wisc.edu/m
dan
2003.
MaGELANG
1997.
Nastti
Situmorang,
bassiana
J.
Vuill.
Terhadap
Kock.
Isolat
Aphis
Biosmart
bcn/mbcn410.html
Roberts,
Miles, PW. 1987. Feeding process of
aphidoidea in relation to effects on
their food plants In Minks AK &
Harrewijn P (Eds.), Aphids: Their
Biology,
Control.
Natural
Vol
Enemies
2A.
and
Elsevier:
D.
W.
1981.
Toxins
of
Academic
New
York,
Press.
Sydney,
SanFrancisco, p.441-464.
Tata
Mc
Graw-Hill
Ratulangi., C. S. Rante., M. F.
Dien, 2007. Activities in North
Sulawesi.
Kerjasama
Pertanian
Universitas
Ratulangi
dengan
University/Virginia
Fakultas
Sam
Clemson
Tech/USAID.
11
Sembel,
D.T.,
J.
Rimbing
kandowangko.
dan
1992.
Anlisis
D.S.
Pengaruh
status
penelitian
dan
Risalah
kakako
Nasional
hampei
September 2003.
ferr.
(Coleoptera
Simposium
Penelitian
PHT
Cabai
Capsicum
Setiadi. 2008.
annum
Pengkajian
Swadaya, Jakarta.
merah
Merah
L.
Teknologi
Balai
Pertanian
Jawa Tengah.
Suntoro.
1991.
Uji
Efikasi
Beauveria
Antraknosa
Hypothenemus
Buah
LAPTUNILAPP.
Cabai.
Diakses
dari
http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=
hampei
(Ferr.)
laptunilapp_gdl_res2006_sudiono_
Soetopo, D. dan indrayani, I. 2007. Status
127&nodl=19&start=185.
bassiana
serangga
2001.
perkebunan
Efficacy
of
for
control
bassiana
riceweevil
Sitophilus
(L.)(Coleoptera:
Beauveria
of
the
untuk
hama
tanaman
Curculionidae).
Malang.
tanaman
yang
lingkungan.
oryzae
pengendalian
Balai
tembakau
ramah
penelitian
dan
serat.
120.
Implementasi
Sulistyowati E.Y., Y. D Yunianto, Srisulamto,
S.
Wiryadiputera,
L.
Serangga
Makalah
Pengelolaan
Secara
berkelanjutan.
disampaikan
pada
12
13