0% found this document useful (0 votes)
40 views9 pages

Steff Yte Py@gmail .C o M

The document discusses documentation of nursing care in SP2KP (Professional Nursing Care System) rooms and non-SP2KP rooms at RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado hospital. It found that documentation of nursing care was more complete in SP2KP rooms (58.4%) compared to non-SP2KP rooms (26.4%). It suggests the hospital improve nursing care documentation and apply the SP2KP system in all inpatient rooms.

Uploaded by

mega
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
40 views9 pages

Steff Yte Py@gmail .C o M

The document discusses documentation of nursing care in SP2KP (Professional Nursing Care System) rooms and non-SP2KP rooms at RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado hospital. It found that documentation of nursing care was more complete in SP2KP rooms (58.4%) compared to non-SP2KP rooms (26.4%). It suggests the hospital improve nursing care documentation and apply the SP2KP system in all inpatient rooms.

Uploaded by

mega
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus
2013
PERB EDAAN PENDOKUMENTASIAN ASUH AN KEPERAWATAN RU ANG AN
SP2KP DAN NON-SP2KP DI IRIN A A DAN IRINA F RSUP
PROF. DR. R. D. KANDOU M
ANADO
Ste ffy R. Rantung
Fredna J. Robot
Ri veli no S.
Hamel
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Steff yte py@gmail
.c o m
Abtrack: Professional nursing care system is a management activities in each unit of
nursing care in hospital wards. Documentation is complete data on condition adn response
of nursing care for clients. The purpose of this study was to determine difference
documentation of nursing care room SP2KP and Non-SP2KP inpatient A and inpatient F in
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This research is desctiptive analytic design with
cross sectional study. The sampling technique used is random sampling with 106 sample .
Data analysis using Independent T-te st with significance level = 0,05. The result show
that the documentation of nursing care room SP2KP and Non-SP2KP that the P value= 0,000
< = 0,05 it means that H0 is rejected. The conclusion of this study that documentation of
nursing care room SP2KP categorized in complete 58.4%, while documentation of nursing
care room Non-SP2KP categorized co mple te
26.4%. Suggestions for hospital in order to further improve the documentation of nursing
care and can apply this system there all inpatient room in RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Keyw ord:Documentatio n of nursing care, SP2KP
Abstrak:SP2KP atau Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional adalah
kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di rumah sakit.
Dokumentasi merupakan data le ngkap te ntang kondis i dan respon klien selama
diberikan
asuhan keperawatan.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan
Irina F R SUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik
dengan rancangan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
Random sampling dengan bes ar sampel berjumlah 106 dokumen. Tekhnik analisa data
menggunakan uji Independent T-te st dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil penelitian
didapatkan bahwa perbedaan pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan
Non-SP2KP didapatkan P value = 0,000 < = 0,05 yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan
dari penelitian ini ialah pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP di Irina A
dikategorikan le ngkap 58,4%, sedangkan ruangan Non- SP2KP di Irina F pendokumentasian
asuhan keperawatan dik ategorikan lengkap ada 24,6%. Saran untu k rumah sakit agar le bih
meningkatkan lagi dalam hal pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan serta dapat
menerapkan SP2KP ini di se mua ruangan rawat inap yang ada di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.
1

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus


Kata
2013 kunci :Pendokumentasian Asuhan Keperawatan,
SP2KP

PENDAHULU
AN
Sistem
pelayanan
kes ehatan
te
rmasuk pelayanan
keperawatan
mengalami
perubahan mendasar dalam memasuki
abad
21
ini.
Perubahan
te rsebut
merupakan dampak
dari
perubahan
kependudukan dimana
m asyarakat
semakin
berkembang yaitu
lebih
berpendidikan, le bih sadar akan hak dan
hukum, serta menuntut dan semakin kritis
terhadap
berbagai
bentuk pelayanan
keperawatan serta perkembangan ilmu
pengetahuan
dan
teknolo gi
saat
ini (Kuntoro, 2010).
Keperawatan sebagai pelayanan
atau
asuhan profesional bersifat humanis tis
, menggunakan
pendekata n
holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan
kiat
keperawatan,
berorientasi
pada
kebutuhan objektif klien, mengacu pada
standar profesional
keperawatan
dan
menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntuta
n
utama.
Profesionalisasi
keperawatan merupakan proses
dinamis
dimana profesi yang te lah te rbentuk
mengalami
perubahan
dan
perkembangan karakteristik sesuai dengan
tuntutan pro fesi dan
kebutuhan
masyarakat (Nursalam, 2011).
Perubahan dalam bidang
keperawatan,
salah
satunya
adalah
dalam
sis
tem
pemberian
asuhan
keperawatan.Keberhasilan suatu asuhan
keperawatan
kepada
pasien
sangat
ditentukan
oleh
pemilihan
metode
pemberian
asuhan
keperawatan
pro
fesional untuk d apat diimple mentasikan
dalam ruang keperawatan.
Dengan
semakin meningkatnya kebutuhan masy
arakat akan pelayanan keperawatan dan
tuntutan perkembangan
IPTEK,
m aka
sis tem pemberian asuhan keperawata n
harus efektif dan efisien (Nursalam, 2011).
SP2KP
atau
Sistem
Pemberian

Pelayanan
Keperawatan
Profesional
adalah
kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan
disetiap unit ruang rawat di rumah
sakit.SP2KP ini merupakan suatu sis
tem

pemberian
asuhan
keperawatan
di
ruang rawat yang dapat memungkinkan
perawat dalam
pelaksanaan
asuhan
keperawatan yang
pro fesional
bagi
pasien. SP2KP ini memiliki
sistem
pengorganisasian yang baik dimana semua
komponen yang te rlibat dalam pelaksanaan
asuhan
keperawatan
diatur
secara
profesional (Sitorus, 2011).
Hasil
riset
te ntang
efektifitas
pelaksanaan
Model
Praktik
Keperawatan
Profesional atau MPKP dengan kualitas
pelayanan keperawatan di dua rumah sakit
pemerintah
di Jakarta
menunjukkan
bahwa
pada
kelompok
intervensi
kepuasaan pasie n dengan
pelayanan
keperawata n sebelum penerapan MPKP
yaitu
dengan
kategori puas (15%),
kategori cukup puas (44,1%) dan kategori
kurang puas (40,9%). Setelah penerapan
MPKP hasil didapatkan yaitu kategori puas
(73,9%), kategori cukup puas (25,3%) dan
kategori kurang puas (1,7%). Dari hasil
ini dapat dis impulkan bahwa kepuasan
pasien pada saat penerapan MPKP
menunjukkan hasil yang baik sedangkan

sebelum penerapan MP KP kepuasan pasie


n sangat buruk (Sitorus, 2012).
Penelitian di RS PGI Cikini Jakarta juga
menyatakan bahwa penerapan MPKP ini
mempunyai hubungan yang bermakna
dengan
kepuasan
kerja
perawat
(Sirait,
2012).
Di
RSUD
Arifin
Achmad
Provinsi
Riau, nilai-nilai
profesional
perawat
mempunyai hubungan yang bermakna
dengan pelaksanaan pemberian pelayanan
keperawatan (Waty, 20 10).Demikian juga
di RS Advent Bandung juga didapatkan
bahwa kepuasan pasien di ruang MPKP
dan ruang fungsio nal berbeda secara
signifikan (Supit,
2012).
Praktik keperawatan dalam hal ini
asuhan
keperawatan yang diberikan
kepada klien mengacu pada pro ses
keperawatan itu sendiri yaitu meliputi
pengkajian,
diagnosa
keperawatan,
perencanaan,
imple mentasi dan
e
valuasi.
Dalam
hal
pelaksanaan
tindakan
m
aupun
pendokumentasiannya

perawat dituntut untuk profesional.Asuhan


keperawatan merupakan
aspek le gal
bagi seorang
perawat.Aspek
le gal
dikaitkan
dengan
dokumentasi
keperawatan (Dermawan, 2012).
Dokumentasi keperawatan
adala h
bukti pencatatan dan pelaporan yang
dimiliki perawat
dalam
catatan
perawatan
yang berguna
untuk
kepentingan
klien,
perawat dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan dasar data yang akurat
dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung
jawab perawat. Penting bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan karena
sebagai tanggung ja wab dan tanggung
gugat dari berbagai kemungkinan masalah
yang dialami klien (Wahid, 2012).
Hasil
riset
mengenai
asuhan
keperawatan yang dilakukan ole h perawat
di ruang rawat inap RSUD Atambua,
menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan
keperawatan masih belum mencapai standar
Depkes RI, dimana pada pendokumentasian
dan pelaksanaan asuhan keperawatan baru
mencapai (34,03%), persepsi pasien dan
keluarga
te
rhadap
mutu
asuhan
keperawatan baru mencapai (54,91%) dan
aspek
klinis baru mencapai (60,61%)
sehingga semuanya belum belum mencapai
standar asuhan keperawatan Depkes yaitu
sebesar 80% (Uduk, 2008).
Hasil penelitian tentang
hubungan
kualitas asuhan keperawatan dengan tingkat
kepuasan klien di Rumah Sakit Islam Siti
Maryam Manado menyatakan bahwa asuhan
keperawatan yang sudah baik
yaitu
(61,4%) sedangkan yang masih kurang
yaitu (38,6%). Untuk kepuasan pasien
sendiri didapat bahwa yang menyatakan
puas (88,6%) dan tidak puas (11 ,4%),
dengan demikian pelayanan keperawatan
harus lebih ditingkatkan sehingga jika
klien puas dengan
pelayanan
yang
diberikan
maka klien akan kembali
menggunakan jasa di rumah sakit tersebut
(Kuntari, 2010).

Studi pendahuluan yang dilakukan di


Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado did apatk an bah wa jumlah
perawat di Irina A yang terdiri dari A
bawah 26 perawat dengan pendidikan SKep
Ners 8 orang, SKep 2 orang dan DIII 16
orang. Jumlah tempat tidur adalah 53 buah,
penghitungan BOR untu k bulan April 82.
A atas 28 perawat dengan pendidikan
SKep Ners 10 orang, SKep 3 orang, DIII 12
orang, SPK 3 orang. Jumlah te mpat tidur
52 buah. Untuk
sis tem
pemberian
asuhan keperawatan mengunakan SP2KP
untuk atas dan bawah yaitu melalui
pendekatan metode tim-primer yang terbagi
atas dua tim yaitu A bawah tim A (13
perawat)
dan
tim
B (13 perawat)
sedangkan A atas tim A (13 perawat)
dan tim B (14 perawat) dengan Katim
sebagai perawat primer yang dilaksanakan
sejak September 2012.
Studi awal di Irina F RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado didapatkan untuk
F jantung jumlah perawat yaitu 17
orang dengan latar belakang pen didikan
SKep Ners 1 orang, SKep 2 orang, DIII 13
orang, SPK 1 orang. Jumlah te mpat
tidur 16 buah.Me tode
pemberian
asuhan keperawatan menggunakan metode
tim terdiri dari tim A (7 perawat), tim
B (7 perawat). F Neurologi jumlah perawat
yaitu
18 orang dengan latar belakang pendidik
an
SKep Ners 5 orang, SKep 3 orang, DIII 10
orang. Jumlah tempat tidur 26 buah.
Metode pemberian asuhan keperawatan
menggunakan metode tim yang terdiri dari
tim A (8 perawat), tim B (9 perawat).
Penelitian di Irina A RSUP Prof. Dr.
R. D.
Kandou
Manado
te ntang
hubungan motivasi kerja dengan kinerja
perawat menunjukkan bahwa dari 53
perawat terdapat 25 orang yang memiliki
kinerja kurang baik, hal ini disebabkan
karena perawat tidak membuat catatan atau
dokumentasi perawatan, perawat tidak
melakukan pengkajian dan perawat tidak
menyusun
rencana
tindakan
keperawatan

sebelum melakukan perawatan serta tidak


melakukan
e valuasi
te rhadap
tindakan perawatan (Latif, 2012).
Hubungan komunik asi dan supervis
i kepala ruangan dengan kinerja perawat
di Irina A dan Irina C RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan,
menyatakan
bah wa
terdapat hubungan
baik
komunikasi
maupun supervisi dari kepala ruangan
A dan C dengan kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan kepada
klien (Tondatuan, 2012).
Berdasarkan uraian diatasmaka
penulis
te rtarik
untuk
meneliti
perbedaan
pendokumentasian
asuhan
keperawatan ruangan SP2KP dan NonSP2KP di Irina A dan Irina F RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado.
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
des
ain deskriptif analitik dengan rancangan
cross sectional.
Penelitian te lah dilaksanakan di Irina
A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado dengan alokasi waktu mulai dari
penyusunan
pro posal
sampai
pengolahan data yaitu mulai awal April
sampai 10 Juli
2013.
Populasi dalam penelitian ini
adalah
semua dokumentasi asuhan keperawatan
pasien di Irina A dan Irina F yaitu
147.Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan te knik
Random Sampling.Dengan besar sampel
berjumlah
106.Jadi
sampel
yang
di ambil
dalam penelitian ini adalah dokumentasi
asuhan keperawatan pasien di Irina A dan
Irina F yaitu berjumlah 106 dokumen
asuhan keperawatan.
Kriteria inklusi dari penelitian ini
yaitu
dokumentasi
Asuhan
keperawatan
pasien
yang sedang dirawat pada saat penelitian
dilaksanakan yaitu berjumlah 106 dokumen.

Pendokumentasian Asuhan keperawatan


menggunakan
instrumen
yaitu
le
mbar observasi yang diisi oleh peneliti,
tentang Instrumen Studi Dokumentasi
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
di Rum ah sakit (Instrumen A) meliputi
pengkajian,
diagnosa,
perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Depkes, 2005).
Tiap variabel dihitung persentasinya,
dengan cara:
Prosentase=
T ot al

100%
Jumlah berkas
dinilai

jumlah asp ek yang

Terdiri dari 4 kolo m, dan kolom ke 3


dibagi menjadi 10 subkolom dengan
jumlah
variabel penilaian adalah 24.
Berdasarkan standar menurut Depkes yaitu
Lengkap
80% dan Tid ak lengkap <
80%.
Data
yang
te lah
dikum
pulkan selanjutnya dilakukan pengolahan
melalui tahap sebagai berikut: Editing,
Coding, Proccessing dan Cleaning.
Analisa univariat dalam penelitian ini
adalah
pendokumentasian
asuhan
keperawatan di ruangan SP2KP yaitu
Irina A dan pendokumentasian asuhan
keperawatan
di ruangan
Non-SP2KP
yaitu Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.Untuk
analisis
bivariat
menggunakan
uji
statis tik
yang
digunakan adalah uji Independent Sample
T-Test dengan tingkat kemaknaan 95 % (
0.05) dengan menggunakan bantuan SPSS.
Etika dalam
penelitian
etika ini
ditekankan
pada
Informed
Consent,Anonimity, dan Confidentialy.

HASIL dan PEMB AHASAN


Tabel 1 Distribusi frekuensi
berdasarkan ruangan SP2KP dan NonSP2KP di Irina A
dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Ta hun 2 013.
Ruangan

SP 2KP

53

50

Non- SP2KP

53

50

Jumlah
Sumber:

Data106

100

Primer
Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan
pendokumentasian Askep ruanganSP2KP
di Irina A R SUP Prof. Dr. R. D.
Kandou
Manado Ta hun 2 013.
Pe ndokumentasian
Askep ruangan
SP2KP

Lengkap

31

58, 4

Tidak Lengkap

22

41, 6

Jumlah

53

100

Sumber:
Primer

Data

Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan


pendokumentasian Askep ruanganNonSP2KP di Irina F RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado Tahun 2013.
Pendokument
asian
Aske p ruangan
Non -SP2KP

Lengkap

13

24,6

Tidak Lengkap

40

75,4

Jumlah

53

100

Sumber:
Primer

Data

Tabel 3 Distribusi frekuensi perbedaan


pendokumentasian askep ruangan SP2KP
dan Non-SP2KP di Irina A dan Irina F
RSUP Prof. Dr. R. D. KandouManado
Tahu n 2 0 13 .
Pendokumentasian
Asuhan
Keperaw atan

Mean

SD

SE

SP2KP

78,14

17,409

2,391

Non-SP 2KP

58,41

27,981

3,843

P
N
Va lue

53
0,000

Sumber : Data P
rimer

Penelitian
pendokumentasian
asuhan
keperawatan
yang
mencakup
kele ngkapannya
di ruangan
SP2KP
dan Non-SP2KP di Irina A dan F RSUP
Prof. Dr.
R. D.
K andou
Manado
yang
dilaksanakan pada tanggal 17-22 Juni
2013,
Hasil yang diperoleh yaitu di ruangan SP2K
dengan mean 78,14 sedangkan ruangan
Non-SP2KP
dengan
mean
58,41.
Dengan
hasil uji analisis menunjukkan P = 0,000 <

0,05
sehingga
membuktikan
bahwa
ada
perbedaan
pendokumentasian
asuhan
keperawatan
ruangan
SP2KP
dan
Non- SP2KP di RSUP Prof. Dr. R. D. K
andou Manado.
Irina A merupakan ruangan percontohan
atau sebagai Pilot project dari penerapan
SP2KP.SP2KP
ini
merupakan
pro
gram kementerian
kesehatan
RI
untuk meningkatkan
mutu pelayanan
khususnya dalam bidang keperawatan agar
diterapkan di semua rumah sakit yang
berada
di
bawah
kementerian
kesehatan.Selain itu yang menjabat sebagai
kepala ruangan di Irina A adalah ketua
penerapan SP2KP di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.
Pendokumentasian ini berhubungan erat
dengan perawat.Dalam SP2KP perawat
juga diatur
secara
profesional
yaitu
memiliki nilai-nilai
profesional
yang
merupakan inti

53

dari pada model ini.Salah satunya yaitu


nilai-nilai intelektual yang harus dimiliki
perawat yang berarti dalam memberikan
ataupun
mendokumentasikan
asuhan
keperawatan kepada klien harus dapat
dipertanggung
jawabkan
secara
ilmiah sesuai kiat dan ilmu keperawatan
(Sitorus,
2012).
Kelengkapan
dokumentasi
asuhan
keperawatan
di
ruangan
SP2KP
ini
disebabkan karena apabila dilihat dari
pendidikan
te naga
kesehatan
khususnya te naga perawat yang ada
yaitu dari 54 perawat te rdapat lulusan
Ners 18 orang dan SKep
5 orang,
sedangkan untuk ruangan Non-SP2KP
didominasi ole h lulusan DIII yaitu 23
orang dan untuk lulusan Ners 6 orang,
SKep 5 orang. Karena menurut Wahid
(2012), prinsip dokumentasi yang efektif
yaitu proses dan hasil dokumentasi
dipengaruhi
oleh
pengetahuan,
keterampilan, pendidikan dan pengalam
an perawat. Ini dibuktikan juga oleh
penelitian sebelumnya di RSUD Saras
Husa da Purwerejo bahwa pengetahuan
perawat memiliki hubungan yang bermakna
dengan kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan (Siswanto, 2012).
Selisih jumlah te mpat tidur di Irina
A dan
Irina
F adalah
63. Ini
menyatakan bahwa meskipun jumlah te
mpat tidur di Irina A berjumlah 105
dengan te naga perawat
hanya
54
akan
te tapi pendokumentasian asuhan
keperawatannya le ngkap sedangkan di
Irina F dengan jumlah te mpat tidur 42 dan
jumlah te naga perawat
35
tetapi
dokumentasi
askepnya
tidak le ngkap.
Hasil ini bertolak belakang dengan
penelitian sebelumnya di Irina A R
SUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang
dilakukan oleh Latif (2012), menyatakan
bahwa dari 53 perawat te rdapat 25
perawat yang memiliki kinerja kurang
baik disebabkan karena perawat tidak
membuat catatan
atau
dokumentasi
perawatan,

perawat tidak melakukan pengkajian dan


perawat tidak menyusun rencana tindakan
keperawatan
sebelum
melakukan
perawatan serta tidak melakukan evaluasi
terhadap tindakan
perawata
n.Sedangkan
hasil penelitian ini
menyatakan
dokumentasi
asuhan
keperawatan yang dilaksanakan ole h
perawat di Irina A termasuk dalam kategori
lengkap.
SIMPULAN
Teridentifikasi
pendokumentasian
asuhan
keperawatan ruangan SP2KP yaitu sebagian
besardalam
kategori
lengkap.Teridentifikasi pendokumentasian
asuhan keperawatan ruangan Non-SP2KP
yaitu sebagian besar dalam
kate gori
tidak
le ngkap.Terdapat perbedaan yang
signifikan antara pendokumentasian asuhan
keperawatan ruangan SP2KP dan NonSP2KP.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes,
RI.
Instrumen
Evaluasi
Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan
di
Rumah
Sakit.Jakarta:
Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Direktorat
Keperawatan dan Keteknisan
Medik, 2005.
Dermawan,

D. Proses Keperawatan:
Penerapan
Konsep
&
Kerangka Kerja. Yogyakarta:
Gosyen Publising, 2012.

Hidayat,

A., Meto de Penelitian


Kesehatan:
Paradigma
Kuantitatif. Surabaya: Health
Books Publishing, 2010.

Kuntari,

M., 2010.Hubungan kualitas


asuhan keperawatan dengan
tingkat kepuasan klien di RS
Islam
Siti
Maryam
Manado,Skripsi,
PSIK
FK
UNSRAT. Manado.

Kuntoro,

A., Buku Ajar Manajemen


Keperawatan.Yogjakarta: Nuha
Medika, 2010.

Latif,

2012.
Hubungan
antara
motivasi kerja dengan kinerja
perawat di ruangan Irina A
BLU
RSUP Prof. Dr. R.
D.Kandou Manado, Skripsi,
PSIK FK UNSRAT. Manado.

Z.,

Nursalam,.Manajemen
Keperawatan:
Aplikasi
dalam
Praktik
Keperawatan
Profesional
Edisi
3. Jakarta: Sale mba
Medika,
2011
Sirait, Y.,

2012. Hubungan
penerapan MPKP pemula
dengan tingkat kepuasan
kerja perawat dan dokter
pada ruangan MPKP pemula
di RS PGI Cik ini Jakarta,
Tesis,htt p://lo ntar.ui.ac.i d
diakses 27 April 2013 jam
1.38
Wita

Sitorus,

R., 2012. The effect of


implementing
professional
nursing practice model on
quality of nursing care in the
hospital in Indonesia, Journal
of Education and Practice
Vol 3. No 15, www.ii s te
.org/jo urnal/ inde x.php
/J EP diakses 29 April 2013
jam
5.49 Wita

Sitorus,

R., & Panjaitan, R. Ma


najemen
Keperawatan:
Manajemen Keperawatan di
Ruang Rawat. Jakarta: CV
Sagung Seto, 2011.

Supit,

D.
F.,
2011.Efektifitas
penerapan MPKP di ruang
rawat inap Rumah Sakit Advent
Bandung, Tesis ,

htt p:/ /e td.ugm.ac.iddiakses


April 2013 jam 3.23 Wita

27

Tondatuan,

A., 20 12. Hubungan


komunikasi
dan
supervisi
kepala ruangan dengan kinerja
perawat dala m pelaksanaan
asuhan keperawatan di Irina
A & C BLU
RSUP Prof.
Dr.
R. D.Kandou Manado,
Skripsi, PSIK FK UNSRAT.
Manado.

Uduk,

2008. Quality Assurance/


menjaga
kualitas
mutu
pelayanan asuhan keperawatan
di ruang rawat inap RSUD
Atambua
Kabupaten
Belu,
Tesis
,
htt p:/
/e td.ugm.ac.iddiakses
27
April 2013 jam 1.52 Wita

E.,

Wahid, A., & Suprapto, I., Dokumentasi


Proses
Keperawatan.
Yogjakarta:
Nuha
Me
dika,
2012.
Waty, N. L., 2010. Analisa pelaksanaan
pember
ian
asuhan
keperawatan di ruang rawat
Murai I dan Murai II RSUD
Arifin
Achmad Provinsi
Riau, htt p:/ /e journal.unri.ac .id
diakses
27 April jam 3.36 Wita

You might also like