Pendokumentasian Tentang Perencanaan Dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang Barokah Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No.

3, Oktober 2011

PENDOKUMENTASIAN TENTANG PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
1, 2,3Jurusan

Indah Indrajati 1, M.Basirun Al Ummah 2, Tri Sumarsih, 3 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT The implementation of nursing documentation process is nurses responsibility. Based on the results of preliminary study, it was found that the nursing care documentation was still incomplete in the nursing assessment and there was an incompatibility with the implementation in Barokah Ward PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. The aim of this study is to find out the implementation of documentation regarding the nursing care planning and implementation in Barokah ward of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. The data were analyzed by using unyvariate (descriptive) quantitative with cross sectional approach. This research was conducted in June 2010. There were 14 respondents used as the samples and taken by using total sampling technique. The data were collected by observation. In planning documentation, there were 8 respondents (53.33%) got enough category, 7 respondents (46.60%) got less category. In nursing care implementation, there were 10 respondents (60.00%) got enough category and 5 respondents (40.00%) got less category. the overall results show that the implementation of documentation regarding the nursing care planning and implementation was in enough category. Keywords: documentation, correspondence, nursing care PENDAHULUAN Dewasa ini, perawat merupakan segmen profesi terbesar dalam bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 9 juta perawat dan bidan di 141 negara. The Atlantic Monthly menyatakan bahwa "keperawatan merupakan perpaduan dari perhatian, pengetahuan dan keterandalan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup pasien. Tugas pokok perawat menurut KepMenPan No 94 tahun 2001 tentang Jabatan dan fungsi Perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan atau kesehatan. Dunia keperawatan di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan, namun pelayanan keperawatan masih belum memuaskan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan asuhan keperawatan ini adalah ada atau tidaknya standar asuhan keperawatan. Fakta menunjukkan bahwa dari 10 dokumentasi asuhan keperawatan, dokumentasi pengkajian hanya terisi 25%, dokumentasi diagnosa

142

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

keperawatan 50%, dokumentasi perencanaan hanya 37,5%, dokumentasi implementasi hanya 37,5% dan dokumentasi evaluasi hanya 25%. Sisanya tidak ada dokumentasi sama sekali. Menurut Rasno, 1999 berdasarkan hasil penelitian pencapaian pelaksanaan standar asuhan keperawatan di tahun 1999 di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal menunjukkan tidak lengkapnya pengisian rekam medis dan standar asuhan keperawatan hanya berkisar 50%, sedangkan menurut Kurniawan, 2000 berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan pendokumentasian proses keperawatan pada pasien Hepatitis Virus Di Irna RSUP DR. Sarjito Yogyakarta mendapat skor 58% dengan kategori cukup memenuhi standar asuhan keperawatan.Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi (Jasun, 2006).

Pelayanan keperawatan diberikan akibat adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan untuk melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari. Pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya pekerjaan perawat perlu ditingkatkan seoptimal mungkin dan untuk meningkatkan asuhan keperawatan perlu adanya suatu penerapan sebagai pedoman kerja bagi tenaga keperawatan (Ali, 2001).Masyarakat memerlukan pelayanan keperawatan yang bermutu dan dilandasi dengan jiwa manusiawi. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisasi, yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai tuntutan secara global dan lokal. Untuk mewujudkannya maka perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional kepada klien (Nursalam, 2001). Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap (Hariyati, 1999).Praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional masyarakat dalam penggunaan pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh dari berbagai

143

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis, menyusun perencanaan, melaksanakn asuhan keperawatan, dan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mengadakan penyesuaian rencana keperawatan uuntuk menentukan tindakan selanjutnya (Nursalam, 2007). Tujuan standar keperawatan adalah : 1) meningkatkan kualitas asuhan keperawatan; 2) mengurangi biaya asuhan keperawatan; 3) melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasein dari tindakan yang tidak terapeutik (Nursalam, 2007). Mutu asuhan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan dimata semua masyarakat. Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain : 1) memenuhi standar profesi yang ditetapkan; 2) sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif; 3) aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberian jasa pelayanan; 4) memuaskan bagi pasien dan tenaga keperwatan serta; 5) aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan ditaati dan dihormati (Depkes RI, 1999). Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong merupakan rumah sakit yang berlokasi di jalan Yos Sudarso

No 461 Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit PKU Muhmmadiyah Gombong di ruang Barokah terdapat data pasien selama 3 bulan dari bulan Oktober-Desember tahun 2009, dan data tersebut dapat dirinci perbulan dari bulan Oktober sebanyak 165 pasien, bulan November sebanyak 175 pasien, dan pada bulan Desember sebanyak 191 pasien. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa perawat, penerapan standar asuhan keperawatan di bangsal tersebut menggunakan standar Nanda untuk diagnosa keperawatan, NOC (Nursing Outcome Classification) dalam menentukan kriteria hasil atau tujuan belum diterapakan, dan penggunaan NIC (Nursing Intervention Classifcation) dalam merencanakan tindakan keperawatan belum optimal. Berdasarkan hasil observasi didapatkan data bahwa pendokumentasian tentang asuhan keperawatan masih belum lengkap dan ketidaksesuaian dokumentasi dengan implementasi atau pelaksanaan. Pendokumentasian tentang asuhan keperawatan di ruang tersebut kurang berkembang, jika keadaan ini dibiarkan terus seiring dengan perjalanan waktu, maka kepuasan pasien dan tenaga keperawatan juga akan berkurang. Pada saat ini asuhan keperawatan masih belum memenuhi apa yang diharapkan, bukan karena tidak adanya penerapan standar asuhan

144

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

keperawatan tetapi lebih menyangkut masalah perawat di dalam menerapkan asuhan keperawatan yang ada, maka peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan. Oleh karena itu penulis mengambil pendokumentasian tentang perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang tersebut karena sejauh ini penelitian yang berkaitan dengan pendokumentasian tentang perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong belum pernah dilakukan, padahal pendokumentasian tentang perencanaan dan pelaksanaan pada asuhan keperawatan sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kesehatan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dan oleh karena pentingnya dokumentasi asuhan keperawatan sebagai bentuk tanggung jawab maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pendokumentasian tentang perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, dengan alasan bahwa Rumah Sakit tersebut dalam taraf berkembang dan menuju Rumah Sakit modern 2010. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendokumentasian tentang perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Barokah

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode kuantitatif, yaitu metode yang tujuannya memberikan gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif dengan menunjukkan angka, tabel atau grafik, mulai dari pengumpulan data sampai hasil (Arikunto, 2006). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu (Arikunto, 2006). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong yang berjumlah 15 perawat. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi dari yang diteliti (Arikunto, 2006). Teknik pengambilan dilakukan dengan total sampling atau sampling jenuh, yaitu pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila populasinya kecil, seperti bila sampelnya kurang dari tiga puluh maka anggota populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel penelitian. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua perawat yang bekerja di ruang

145

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Barokah Rumah Sakit PKU penelitian ini dengan Muhammadiyah Gombong menggunakan uji univariat dengan jumlah 15 perawat. deskriptif yaitu disajikan dengan Lokasi penelitian ini adalah di mendiskripsikan semua variabel Ruang Barokah Rumah Sakit sebagai bahan informasi dengan PKU Muhammadiyah Gombong. menggunakan tabel distribusi Alasan pemilihan lokasi frekuensi untuk mengetahui penelitian dikarenakan pendokumentasian tentang pendokumentasian asuhan perencanaan dan pelaksanaan keperawatan masih belum asuhan keperawatan di Ruang sesuai dengan apa yang Barokah Rumah Sakit PKU diharapkan. Waktu penelitian Muhammadiyah Gombong. bulan Maret sampai Mei tahun 2010. Adapun variabel ini HASIL DAN BAHASAN merupakan variabel tunggal Hasil penelitian ini yaitu pendokumentasian tentang berdasarkan tujuan dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk asuhan keperawatan di Ruang mengetahui bagaimana Barokah Rumah Sakit PKU Pendokumentasian Perencanaan Muhammadiyah dan Pelaksanaan Asuhan Gombong.Pengumpulan data Keperawatan di Ruang Barokah pada penelitian ini dilakukan Rumah Sakit PKU dengan cara mengobservasi Muhammadiyah Gombong, dan secara langsung oleh peneliti setelah dilakukan penelitian Menurut Notoadmodjo (2002), pada 15 responden didapatkan observasi atau pengamatan hasil sebagai berikut : adalah suatu hasil perbuatan Karakteristik Responden jiwa secara aktif dan penuh (perawat) Ruang Barokah Rumah perhatian untuk menyadari Sakit PKU Muhammadiyah adanya rangsangan. Gombong Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa Karakteristik Responden dengan menggunakan program (Perawat) Di Ruang Barokah komputer dan manual. Teknik Rumah Sakit PKU analisa yang digunakan dalam Muhammadiyah Gombong Tabel 1Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammdiyah Gombong Tahun 2010
Pendidikan S1 D3 Jumlah Total Frekuensi (f) 1 14 15 Persentase (%) 6,67 93,33 100

Dari tabel 1 diatas menunjukan sebagian besar responden berpendidikan D3 yaitu 14 responden (93,33%), kemudian yang berpendidikan

S1 sebanyak 1 responden (6,67%) dan mayoritas berpendidikan D3 keperawatan hal ini kemungkinan karena kebijakan dari Rumah Sakit.

146

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan individu lebih mudah menyerap informasi yang diberikan oleh pihak manajemen dalam hal ini manajemen di rumah sakit. Pendidikan memiliki peran mengembangkan kompetensi individual, kompetensi yang lebih tinggi akan meningkatkan produktivitas. Secara riil pendidikan formal berhasil

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individual. Sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pengetahuan dan semakin mudah untuk mengubah tingkah laku (Notoatmodjo, 2003). Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong Tahun 2010
Lama kerja 11 tahun 9 tahun 7 tahun 5 tahun 4 tahun 3 tahun 2 tahun 1 tahun Total Frekuensi (f) 1 2 1 1 4 2 1 3 15 Persentase (%) 6,67 13,33 6,67 6,67 26,66 13,33 6,67 20,00 100

Dari tabel 2 diatas menunjukan bahwa responden terbanyak mempunyai lama kerja 11 tahun yaitu (6,67%) sejumlah 1 responden, lama kerja 9 tahun yaitu (13,33%) sebanyak 2 responden, lama kerja 7,5,1 tahun yaitu (6,67%) sebanyak 1 responden, lama kerja 4 tahun yaitu (26,66%) sebanyak 4 responden, dan lama kerja 1 tahun yaitu (30,00%) sebanyak 3 responden, dan mayoritas responden mempunyai lama kerja 1-11 tahun, hal ini kemungkinan karena mayoritas responden baru menyelesaikan masa

pendidikan sehingga masih pengalaman dalam dunia kerja. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman yang diperoleh selama bekerja mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dan pengalaman dapat dikaitkan dengan masa kerja. Diharapkan semakin tinggi masa kerja maka semakin banyak pula pengalaman yang didapatkan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

147

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Perencanaan Tabel 3 Perencanaan Keperawatan di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong Tahun 2010
Perencanaan Baik Cukup Kurang Total Jumlah 0 8 7 15 % 00,00 53,33 46,67 100

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 15 perawat di Ruang Barokah pendokumentasian ini dinilai sudah cukup memadai. Perawat menyusun perencanaan berupa strategi intervensi keperawatan berdasarkan urutan prioritas. Inti keperawatan mengacu pada tujuan perawatan dan mengutamakan kerja sama tim kesehatan dan memproses, menyusun strategi keperawatan atau intra yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalahmasalah klien yang teridentifikasi sebagai hasil analisis atau sintesis (Carpenito,2000). Rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang nenuliskan dan

perawat lainnya (Handayaningsih, 2007) Instruksi keperawatan merupakan kegiatan spesifik perawat untuk membantu mencapai tujuan dengan pendekatan aktifitas. Komponen instruksi perawat mencakup waktu, tanggal dan jam. Kegiatan yang akan dilaksanakan dan tanda tangan perawat. Dari hasil penelitian menunjukkan di Ruang Barokah dari 15 responden yang diteliti sebanyak 4 perawat menilai cukup (53,33%) berjumlah 8 responden, dan yang menilai kurang (46,67%) berjumlah 7 responden. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki hasil pendokumentasian perencanaan keperawatan yang cukup baik.

Pelaksanaan Tabel 4 Pelaksanaan Keperawatan di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong Tahun 2010
Pelaksanaan Baik Cukup Kurang Total Jumlah 0 9 6 15 % 00,00 60,00 40,00 100

Pelayanan keperawatan sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun. Perawat juga melakukan pendokumentasian atau pencatatan semua tindakan secara jelas. Menurut Dep Kes tahun 1994 pelaksanaan

keperawatan merupakan kegiatan untuk melaksanakan strategi atau rencana keperawatan yang telah disusun. Perencanaan kegiatan untuk melaksanakan strategi atau rencana keperawatan yang telah

148

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

disusun. Proses dalam implementasi meliputi : pengkajian ulang, menentukan kebutuhan untuk bantuan, melaksanakan strategi keperawatan. Dari hasil penelitian menunjukkan di Ruang Barokah dari 15 responden dirinci sebagai berikut yang menilai cukup (60,00%), dan yang menilai kurang (40,00%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki hasil pendokumentasian perencanaan keperawatan yang cukup baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Pendokumentasian tentang Perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong terhadap 15 responden antara lain : 1. Mayoritas responden memiliki hasil pendokumentasian yang cukup baik dan lengkap, sehingga hasil pendokumentasian proses keperawatan di ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong dalam kategori cukup. 2. Perencanaan pada asuhan keperawatan di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong dalam katagori cukup dari standar asuhan keperawatan. 3. Pelaksanaan pada asuhan keperawatan di

Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong dalam katagori cukup dari standar asuhan keperawatan. DAFTAR PUSTAKA Ali. Zaidin. 2001. Dasar Dasar Keperawatan Profesional, Jakarta : Widya Medik. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), Jakarta : Reneka Cipta. Carpenito. 2000. Diagnosa Keperawatan, Edisi 6, Jakarta : EGC. Carpenito. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan dan Dokumentasi Keperawatan dan Masalah Kolaboratif (Nursing Care Plants and Documentation : Nursing Diagnosis and Colaborative Problem), Edisi 2, Jakarta : EGC. Dep.Kes RI. 1997. Instrumen Standar Asuhan Keperawatan, Jakarta. Dep.Kes RI. 1999. Standar Asuhan Keperawatan, Jakarta, PPNI. Gaffar. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional, Jakarta : EGC. Nursalam. 2001. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2001. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, Jakarta : Salemba Medika.

149

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta. Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional edisi 2 Jakarta : Salemba Medika. Purwanto. 2007. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan, Jakarta : EGC. Jasun. 2006. Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen

Keperawatan Di Banyumas Hariyati. 1999. Hubungan Antara Pengetahuan Aspek Hukum dari Perawat dan Karakteristik Perawat Terhadap Kualitas Dokuementasi Keperawatan di RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan. abstrakkesehatan.blogspot.2010. analisis-penerapanstandar-asuhan. Hari Jumat tanggal 12 Februari 2010 jam 16.40.

150

You might also like