37 70 1 SM PDF
37 70 1 SM PDF
37 70 1 SM PDF
Dengan melihat hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa penyembuhan luka
perineum dapat dipengaruhi oleh usia dan budaya pantang makanan. Oleh karena itu, pemberian
informasi yamg baik dan benar oleh petugas kesehatan tentang perawatan luka perineum akan
mempengaruhi keberhasilan proses penyembuhan luka perineum.
Kata Kunci: Usia, Budaya, Penyembuhan Luka
PENDAHULUAN
Hakikat pembangunan nasional adalah
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya,
serta pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia menuju masyarakat adil dan
makmur, berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena
itu, pembangunan di bidang kesehatan harus
dilaksanakan sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional. Karena pada
dasarnya pembangunan nasional di bidang
kesehatan,
berkaitan
erat
dengan
peningkatan mutu sumber daya manusia,
yang merupakan modal dasar dalam
melaksanakan pembangunan. (Siti Saleha,
2007:1).
Salah
satu
indikator
untuk
menentukan derajat kesehatan suatu bangsa,
ditandai dengan tinggi rendahnya angka
kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan
suatu fenomena yang mempunyai pengaruh
besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan. (Sitti Saleha, 2007:1)
Masa nifas (puerperium) adalah
masa setelah placenta lahir, dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali, seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
(Helen Varney, 2007).
Masa nifas merupakan hal penting
untuk diperhatikan, guna menurunkan angka
kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dari
berbagai pengalaman dalam menanggulangi
kematian ibu dan bayi di banyak negara,
para pakar kesehatan menganjurkan upaya
pertolongan difokuskan pada periode intra
partum.
Upaya
ini
telah
terbukti
menyelamatkan lebih dari separuh ibu
bersalin dan bayi baru lahir yang disertai
2005
530
31 60 21 40
2006
536
8 67,9 2 32,0
2007
542
36
1
17
9
4 72,8 2 27,1
39
7
14
3
5
7
Sumber buku register BPS Ny. Arifin S.
Surabaya tahun 2005 - 2007
Hasil penelitian pendahuluan bulan
Juli 2008 dari 10 responden Ibu nifas hari ke
7 dengan luka jahitan perineum ditemukan
luka jahitan basah dan belum menutup
sebanyak 7 orang (70%), sedangkan 3 orang
lainnya (30%) didapatkan luka jahitan
perineum sudah menutup dan kering. Dari 7
orang yang luka jahitan perineumnya basah,
5 orang (71,4%) melakukan tarak,
sedangkan 2 orang (28,5%) tidak melakukan
tarak. Berdasarkan persentase dapat
disimpulkan banyak ibu nifas dengan luka
perineum yang belum sembuh karena
kebiasaan tarak.
Dari 10 responden Ibu Nifas hari ke
7 dengan luka jahitan perineum, 3 orang
(42,8 %) yang luka jahitan kering atau
sembuh berusia < 35 tahun. Dari 7 orang
yang luka jahitan basah ditemukan 5 orang
berusia < 35 tahun dan 2 orang (28,5%)
berusia 35 tahun. Berdasarkan penelitian
pandahuluan
yang
dilakukan
dapat
disimpulkan bahwa ibu nifas hari ke 7
sebanyak 70% mempunyai luka jahitan
perineum masih basah dan belum menutup.
Dari 7 orang yang luka jahitan perineum
Freku
ensi
Persen
tase
(%)
22,45
28,57
30,61
18,37
SD
11
SMP
14
SMA
15
Perguruan
9
Tinggi (PT)
Jumlah
49
100
Sumber : Data primer hasil kuesioner
yang sudah diteliti
Berdasarkan tabel 1 mayoritas ibu nifas
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 15
orang (30,61%).
Tabel 2 Distribusi frekuensi paritas ibu
nifas hari ke 7
Paritas
Frekue
nsi
21
Persent
ase (%)
42,86
Primigravi
da
Multrigra
28
57,14
vida
Jumlah
49
100
Sumber : Data primer hasil kuesioner
yang sudah diteliti
Berdasarkan tabel 2 mayoritas ibu nifas
adalah multigravida yaitu sebanyak 28
orang (57,14%).
Tabel .3 Distribusi frekuensi usia ibu
nifas hari ke 7
Usia
Frekuensi
< 35 tahun
36
Persentase
(%)
73,46
35 tahun
13
26,54
Jumlah
49
100
Sumber : Data primer hasil kuesioner
yang sudah diteliti
Berdasarkan tabel 3 ibu nifas hari ke 7
yang kontrol mayoritas berusia < 35
tahun yaitu sebanyak 36 orang (73,46%).
Tabel.4 Distribusi frekuensi budaya
pantang makanan ibu nifas hari
ke 7
Budaya
Frekuensi Persentase
Pantang
(%)
Makanan
Pantang
22
44,90
TidakPantang
27
55,10
Jumlah
49
100
Sumber : Data primer hasil kuesioner
yang sudah diteliti
Berdasarkan tabe .4 mayoritas ibu nifas
tidak melakukan pantang yaitu sebanyak
27 orang (55,10%).
Tabel 5 Distribusi
frekuensi
penyembuhan luka perineum
Luka
Frekuensi Persentase
Perineum
(%)
Luka sembuh
29
59,18
Luka
20
40,82
tidaksembuh
Jumlah
49
100
Sumber : Data primer hasil
kuesioner yang sudah diteliti
Berdasarkan tabel 5 mayoritas ibu nifas
keadaan luka perineum sembuh yaitu
sebanyak 29 orang (59,18%).
A. PEMBAHASAN
Dilihat dari tabel 1 tentang umur
ibu bersalin didapatkan mayoritas umur
20-35 tahun sebanyak 42 orang (51,85%).
Menurut Winkjosastro (2002), usia
reproduksi yang aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah 20-30 tahun sebab
kehamilan di usia < 20 tahun dan > 35
tahun
sering
terjadi
penyulit
(komplikasi) baik pada ibu maupun janin.
Berdasarkan
tabel
4
dapat
disimpulkan bahwa mayoritas ibu umur
> 35 tahun melahirkan BBLR sebanyak
63,16 % dibandingkan dengan ibu umur
20-35 tahun melahirkan BBLR sebanyak
53,76 %.
Guna
menentukan
adanya
hubungan
antara
umur
dengan
keteraturan ANC dilakukan uji ChiSquare,
didapatkan
2Hitung>2Tabel
sehingga
dapat
disimpulkan
ada
hubungan antara umur dengan kejadian
(online). (www.Dinkes.go.id, 18
Januari 2009)
Lucianawati, Mercy. 2008. Gender dan
Kekerasan Terhadap Perempuan.
(online). (www.ayahbunda.com,15
Januari 2009).
Linda V, Wlsh. 2008. Pengaruh Plasenta
Terhadap
Pertumbuhan
Janin.
(online). (www.google.com, 15
Januari 2009)
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri
Jilid I. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo,
Soekidjo.2002.Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.Pendidikan
dan Prilaku Kesehatan.Yogyakarta:
Andi Offset.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Nursalam dan Pariani. 2001. Pendekatan
Praktis
Metodologi
Riset
Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.
Saifuddin,
Abdul
Bari.
2002.
BukuAcuanNasionalPelayananKeseh
atan Maternal dan Neonatal. Jakarta
:Yayasan
Bina
PustakaSarwonoPrawirohardjo.
Saifuddin,
Abdul
Bari.
2002.
BukuPanduanPraktisPelayananKeseh
atan Maternal dan Neonatal. Jakarta
:Yayasan
Bina
PustakaSarwonoPrawirohardjo.
Surasmi, Asrining. 2003. Perawatan Bayi
Resiko Tinggi. Jakarta : EGC
Tjandar,
Yofa.
2006.
Penyebab
Perkembangan Fisik pada Anak.
(online). (www.google.com, 20
Januari 2009).