Key Words: Return On Equity, Debt Equity Ratio, Growth, Firm Size

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

41

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, GROWTH,


DAN FIRM SIZE TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Eka Sapram Budi


Eka Nuraini Rachmawati
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau

Abstract

This study was conducted to examine the effect of onequity return (ROE),
debt-to-equity ratio (DER), growth, and firm sizeterhadappricebookvalue (PBV) .This
method sampling with purposive sampling method, obtained a total sample of 25
companies. The research data is secondary data obtained from the Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) in 2010 until the year 2013.Teknik analysis used is
multiple linear regression with the help of SPSS 19.0 softwere where previously the
data was tested using the classical assumption like, test normality, multicollinearity,
heterocedastity, and auto correlation.
The results showed that the return onequity, debt to equity ratio, growth, and
firm size are positive and significant effect on price simultaneously with the book
value of Adjusted R2 of 22.4%. Return onequity, debt equity ratio, and growth and a
significant positive effect on price-book value, while firm size does not affect the
partial to the book value price.

Key Words : Return On Equity, Debt Equity Ratio, Growth, Firm Size,
Price Book Value

A. PENDAHULUAN dimunculkan untuk dianalisis oleh


1.1. Latar Belakang Masalah pemerhati pasar modal adalah: return
Dunia property, real estate dan on asset (ROA), return on equity (ROE),
pasar modal memiliki hubungan yang debt equity ratio (DER), Growth, earning
saling berkaitan karena investor dapat per share (EPS), price earning ratio
mengambil keputusan melakukan (PER), firm size, price to book value
aktivitas investasinya dalam bentuk (PBV), dan volume perdagangan saham
saham/ obligasi. Perubahan ini (Ahmed dan Nanda, 2004).
bergantung pada return, dan risiko Ahmed dan Nanda (2004) juga
yang ditanggung investor. Gejolak pasar menunjukkan bahwa hampir semua
modal mencerminkan perubahan keputusan investasi di pasar modal
perilaku investor dalam berinvestasi. didasarkan pada perkembangan PBV
Data yang dianggap penting dan (Price to Book Value), disarankan
42 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

penelitian PBV hendaknya penerimaan dividen, tetapi karena


menggunakan variable - variabel capital gain yaitu memperoleh return
pendukung antara lain ROE, DER, saham dari kenaikan harga saham bank,
growth, dan firm size dengan periode jadi motif holdingnya bersifat jangka
waktu pengamatan tiga tahun. pendek. Kesimpulan ini memberikan
Ni Gusti Putu Wirawati (2008) gambaran bahwa perkembangan harga
mengemukakan PBV merupakan rasio yang diwakili perubahan-perubahan
untuk mengukur kinerja keuangan PBV merupakan variabel penting dalam
perusahaan.Rasio ini mengukur nilai penelitian tentang saham di BEI.
yang diberikan pasar keuangan kepada Penelitian ini akan mengkaji
manajemen dan organisasi sebagai bagaimana seorang investor akan
perusahaan yang terus tumbuh.PBV mengambil keputusan investasinya
juga menunjukkan seberapa jauh suatu
dengan melihat PBV perusahaan yang
perusahaan mampu menciptakan nilai
perusahaan yang relatif terhadap listed di BEI sebagai variabel terikat dan
jumlah modal yang diinvestasikan. pengaruh variabel bebas ROE, DER,
Semakin tinggi rasio PBV dapat growth, dan firm size. Adapun besarnya
diartikan semakin berhasil perusahaan rata-rata keempat variabel independen
menciptakan nilai bagi pemegang return on equity (ROE), debt to equity
saham. ratio (DER), growth, firm size dan
Sparta (2000) dalam
variabel dependen price to book value
penelitiannya yang menguji pengaruh
ROA, DER dan DPR terhadap PBV pada (PBV) pada perusahaan property dan
lembaga keuangan bank di BEI periode real estate yang listed di BEI selama
1992-1996. Kesimpulan penelitiannya periode 2009-2012 adalah sebagai
ialah bahwa keputusan pendanaan dan berikut:
pembayaran dividen tidak berarti bagi
investor di BEI sehingga saham-saham
bank di BEI diminati bukan karena

Tabel 1.1 Rata-Rata ROE, DER, Growth, Firm Size Dan PBV Pada Perusahaan
Property Dan Real Estate Di BEI Pada Tahun 2009-2012

Variabel 2009 2010 2011 2012


ROE (%) 6,458 9,829 11,154 7,678
DER (%) 0,739 0,704 0,784 0,975
Growth 0,103 0,221 0,181 0,373
Firm size 27,803 27,953 28,197 28,733
PBV (%) 1,086 1,475 1,735 1,464
Sumber : ICMD yang diolah
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 43

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari dan Irine Rini Demi Pangestuti (2007)
tahun ke tahun rata-rata price book dengan objek penelitiannya adalah
value (PBV) perusahaan property dan perusahaan property dan real estate,
real estate berbeda-beda.PBV Hasil penelitiannya menunjukkan
perusahaan property dan real estate bahwa DER berpengaruh positif
cenderung mengalami kenaikkan. Pada terhadap PBV.
tahun 2010 PBV perusahaan property Faktor lain yang dapat
dan real estate mengalami kenaikkan mempengaruhi price book value yaitu
yaitu sebesar 35,82% kemudian di profitabilitas, Growth dan size
tahun 2011 PBV juga mengalami perusahaan. Profitabilitas merupakan
kenaikan sebesar 11,63% dan ditahun gambaran dari kinerja manajemen
2012 PBV mengalami penurunan dalam mengelola perusahaan. Ukuran
sebesar 15,62% dimana penurunan ini profitabilitas perusahaan ada berbagai
merupakan penurunan terbesar macam seperti: laba operasi, laba
dibandingkan periode penelitian yang bersih, tingkat pengembalian invetasi
lain. dan tingkat pengembalian ekuitas
Fluktuasi nilai PBV perusahaan pemilik. Ang (1997) mengungkapkan
property dan real estate dari tahun ke bahwa rasio profitabilitas atau rasio
tahun terjadi karena ada faktor-faktor rentabilitas menunjukan keberhasilan
yang mempengaruhi PBV.Salah satu perusahaan dalam menghasilkan
variabel yang mempengaruhi PBV yaitu keuntungan.Salah satu rasio
struktur modal perusahaan.Pengertian profitabilitas yaitu return on equity
struktur modal menurut Bambang (ROE).
Riyanto dalam Hidayati (2010) adalah ROE yang merupakan tingkat
perimbangan atau perbandingan antara pengembalian atas ekuitas pemilik
jumlah hutang jangka panjang dengan perusahaan.Rasio ini mengukur
modal sendiri.Oleh karena itu, struktur pengembalian nilai buku kepada
modal di-proxy dengan DER yang pemilik saham.Perhitungan ROE
merupakan perbandingan antara total didapat dengan membagi keuntungan
hutang terhadap modal sendiri. bersih dengan nilai buku ekuitas. Suatu
Dari tabel 1.1 dapat diketahui angka ROE yang tinggi akan membawa
bahwa pada tahun 2012 terjadi keberhasilan bagi perusahaan yang
kenaikan DER sebesar 24,36% yang mengakibatkan tingginya harga saham
diikuti dengan penurunan PBV sebesar dan membuat perusahaan dengan
15,62% sehingga DER berpengaruh mudah menarik dana baru,
negatif terhadap PBV. Berbagai memungkinkan perusahaan untuk
penelitian telah dilakukan untuk berkembang, menciptakan kondisi
menguji pengaruh DER terhadap PBV pasar yang sesuai, dan pada gilirannya
yaitu penelitian dari Eva Eko Hidayati akan memberikan laba yang lebih
(2010) dan Kusumajaya (2011) dengan besar. Rata-rata ROE perusahaan
objek penelitiannya adalah perusahaan property dan real estate selama
manufaktur. Kemudian Tito Perdana periode penelitian yang dapat dilihat
Putra, M Chabachib, Mulyo Haryanto, pada tabel 1.1 cendrung mengalami
44 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

peningkatan. Pada tahun 2012 ROE dengan penurunan PBV sebesar


mengalami penurunan sebesar 31,16% 15,62% hasil ini menunjukkan bahwa
yang diikuti dengan penurunan PBV firm size berpengaruh negatif terhadap
sebesar 15,62% sehingga ROE PBV. Berbagai penelitian telah
berpengaruh positif terhadap PBV. dilakukan untuk menguji pengaruh firm
Berbagai penelitian telah dilakukan size terhadap PBV yaitu penelitian dari
untuk menguji pengaruh ROE terhadap Eva Eko Hidayati (2010), dan Rosma
PBV penelitian dari Dewa Kadek Oka Pakpahan (2010) yang menyatakan
Kusumajaya (2011), Eva Eko Hidayati bahwa firm size berpengaruh positif
(2010), Rosma Pakpahan (2010) dan Ni terhadap PBV.
Gusti Putu Wirawati (2008) Hasil Growth dinyatakan sebagai
penelitian mereka menyatakan bahwa pertumbuhan total aset dimana total
ROEberpengaruh positif terhadap PBV. aset masa lalu akan menggambarkan
Firm Size dilihat dari total asset profitabilitas yang akan datang dan
yang dimiliki oleh perusahaan yang pertumbuhan yang akan datang
dapat dipergunakan untuk kegiatan (Taswan, 2003). Pertumbuhan aset
operasi perusahaan. Jika perusahaan menggambarkan pertumbuhan aktiva
memiliki total asset yang besar, pihak perusahaan yang akan mempengaruhi
manajemen lebih leluasa dalam nilai perusahaan yang menyakini
mempergunakan asset yang ada bahwa persentase perubahan total
diperusahaan tersebut. Kebebasan yang aktiva merupakan indikator yang lebih
dimiliki manajemen ini sebanding baik dalam mengukur growth
dengan kekhawatiran yang dirasakan perusahaan, Putrakrisnanda dalam
oleh pemilik atas assetnya. Jumlah asset Kusumajaya (2011).
yang besar akan menurunkan nilai Dari tabel 1.1 diketahui bahwa
perusahaan jika dilihat dari sisi pemilik growth di tahun 2011 mengalami
perusahaan. Akan tetapi jika dilihat penurunan sebesar 18,10% yang
dari sisi manajemen, kemudahan yang diikuti dengan kenaikan PBV sebesar
dimilikinya dalam mengendalikan 15,62%. Kemudian di tahun 2012
perusahaan akan meningkatkan nilai growth mengalami kenaikan sebesar
perusahaan. Size yang besar 106,08% dengan kenaikan PBV sebesar
memudahkan perusahaan dalam 15,62% hasil ini menunjukkan bahwa
masalah pendanaan. Perusahaan growth berpengaruh positif terhadap
umumnya memiliki fleksibilitas dan PBV. Dari perkiraan ini growth
aksebilitas yang tinggi dalam masalah mengalami fluktuasi antara tahun 2010
pendanaan melalui pasar modal. ke tahun 2012. Berbagai penelitian
Kemudahan ini bisa ditangkap sebagai telah dilakukan untuk menguji
informasi yang baik. Size yang besar pengaruh growth terhadap PBV yaitu
dan tumbuh bisa merefleksikan tingkat penelitian dari Dewa Kadek Oka
profit mendatang. Kusumajaya (2011), dan Rosma
Dari tabel 1.1 diketahui bahwa Pakpahan (2010) dengan menyatakan
firm size di tahun 2012 mengalami bahwa growth berpengaruh positif
kenaikan sebesar 1,90% yang diikuti terhadap PBV.
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 45

Berdasarkan uraian tersebut, LANDASAN TEORI


maka permasalahan (research problem) 1. Investasi
dalam penelitian ini juga ditunjukkan Investasi adalah komitmen atas
karena adanya ketidakpastian kinerja sejumlah dana atau sumber dana yang
perusahaan yang ditunjukkan dengan dilakukan pada saat ini dengan tujuan
trend rasio-rasio keuangan yang sangat memperoleh keuntungan dimasa yang
fluktuatif. Atas dasar uraian dari hasil akan datang. Harapan keuntungan di
penelitian sebelumnya yang masa yang akan datang merupakan
menunjukkan adanya inti kompensasi atas waktu dan resiko yang
permasalahan (research gap)dan terkait dengan keuntungan yang
perlunya penelitian yang didukung oleh diharapkan. Dalam konteks investasi
teori yang mendasari, maka dalam harapan keuntungan ini sering disebut
penelitian ini akan menganalisis return.Tandelilin dalam Nasehah
tentang pengaruh retunr on equity, debt (2012).
to equity ratio, growth, dan firm size Di samping untuk memperoleh
terhadap price book value perusahaan keuntungan di masa yang akan datang,
property dan real estate yang listing di ada beberapa tujuan lain dari sebuah
Bursa Efek Indonesia tahun 2009 investasi yaitu:
sampai dengan tahun 2012. a. Untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak di masa yang
akan datang.
1.2. Perumusan Masalah b. Mengurangi tekanan inflasi.
Berdasarkanlatar belakang Dengan melakukan investasi
masalah yang telah diuraikan diatas, dalam pemilikan perusahaan atau
maka rumusan masalah penelitian ini obyek lain, seseorang dapat
adalah: Apakah ROE, DER, Growth, dan menghindarkan diri dari risiko
Firm Size berpengaruh positif dan penurunan nilai kekayaan atau
signifikan baik secara parsial maupun hak miliknya akibat adanya
simultan terhadap PBVpada pengaruh inflasi.
perusahaan property dan real estate c. Untuk menghemat pajak.
yang listed di BEI periode tahun 2009- Beberapa negara di dunia banyak
2012? melakukan kebijakan yang
bersifat mendorong tumbuhnya
1.3. Tujuan Penelitian investasi masyarakat.
penelitian ini bertujuan untuk Sementara itu dasar pengambilan
menganalisis baik secara parsial keputusan investasi terdiri dari return
maupun simultan pengaruh antara yang diharapkan dan tingkat risiko
ROE, DER, Growth, dan Firm Size yang harus ditanggung, serta hubungan
terhadap PBV pada perusahaan antara return dengan risiko tersebut.
property dan real estate yang listed di Telah disebutkan di muka bahwa
BEI periode tahun 2009-2012. terjadi hubungan positif antara return
dan risiko. Oleh karena itu, selain faktor
return, investor harus
46 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

mempertimbangkan faktor risiko PBV semakin tinggi penilaian investor


dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan dana yang
investasi. ditanamkan dalam perusahaan tersebut
(Robert Ang, 1997), sehingga semakin
2. Nilai Perusahaan besar pula peluang para investor untuk
Nilai perusahaan merupakan membeli saham perusahaan.
persepsi investor terhadap tingkat Rasio harga saham terhadap
keberhasilan perusahaan dalam nilai buku perusahaan atau price to
mengelola sumber daya pada akhir book value (PBV) menunjukkan tingkat
tahun berjalan yang tercermin pada kemampuan perusahaan menciptakan
harga saham perusahaan. Jadi harga nilai relatif terhadap jumlah modal
saham merupakan cerminan nilai suatu yang diinvestasikan. PBV yang tinggi
perusahaan. Semakin tinggi harga mencerminkan harga saham yang
saham semakin tinggi pula nilai tinggi dibandingkan nilai buku per
perusahaan, sebaliknya semakin lembar saham.Semakin tinggi harga
rendah harga saham maka nilai saham, semakin berhasil perusahaan
perusahaan juga rendah atau kinerja menciptakan nilai bagi para pemegang
perusahaan kurang baik (J. Fred Z. sahamnya.Keberhasilan perusahaan
Westen dan Thomas E. Copeland, menciptakan nilai tersebut tentunya
1992). Nilai perusahaan dapat diukur memberikan harapan kepada
dengan beberapa alat ukur diantaranya pemegang saham berupa keuntungan
Price toBookValue (PBV), Market Book yang lebih besar pula (Agus Sartono,
Value (MBV), dan Market To Book Ratio 2001).
(MBR). Dalam penelitian ini nilai PBV mempunyai 2 fungsi utama
perusahaan diukur dengan Price to (Dev Group on research, 2009), yaitu:
BookValue (PBV). Alasan PBV dijadikan 1. Untuk melihat apakah sebuah
sebagai variabel dependen dikarenakan saham saat ini diperdagangkan
PBV punya peran penting sebagai suatu pada harga yang mahal, masih
pertimbangan bagi investor untuk murah, atau masih wajar menurut
memilih saham yang akan dibeli dan rata-rata historisnya.
PBV dapat dijadikan sebagai indikator 2. Untuk menentukan mahal atau
harga/ nilai saham. murahnya suatu saham saat ini
yang didasarkan perkiraan harga
3. Price toBookValue wajar untuk periode 1 tahun
PBV atau Price to book value mendatang.
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kinerja pasar saham Berdasarkan fungsi yang
terhadap nilai bukunya (Robert Ang, pertama, sebuah saham dianggap
1997). Perusahaan yang baik umumnya terlalu mahal atau tinggi jika PBV saat
mempunyai rasio PBV diatas satu, yang ini saham tersebut sudah di atas rata-
menunjukkan bahwa nilai pasar saham rata PBV historisnya. Demikian
lebih besar daripada nilai buku sebaliknya, suatu saham dianggap
perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio masih murah atau wajar jika PBV
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 47

saham tersebut saat ini berada di tiba (bankrupt immediately).Karena jika


bawah atau sama dengan rata-rata PBV perusahaan bangkrut, maka kewajiban
historisnya. utamanya membayar utang terlebih
PBV merupakan rasio yang dahulu, baru sisa aset (kalau ada)
sudah secara luas dipakai diberbagai dibagikan kepada para pemegang
analisis sekuritas dunia. Rasio PBV ini saham.Kelemahan rasio keuangan ini
didefinisikan sebagai perbandingan adalah nilai ekuitas dipengaruhi
nilai pasar suatu saham (stocks market langsung oleh saldo laba perusahaan.
value) terhadap nilai bukunya sendiri Robert Ang dalam Hidayati
(perusahaan) sehingga kita dapat (2010) menyatakan bahwa PBV ( price
mengukur tingkat harga saham apakah to book value) merupakan rasio yang
over valued atau under valued. digunakan untuk mengukur kinerja
Perhitungannya dilakukan dengan pasar saham terhadap nilai bukunya.
membagi harga saham (closing price) Perusahaan yang baik umumnya
pada kuartal tertentu dengan nilai buku mempunyai rasio PBV diatas satu, yang
kuartal per sahamnya.Beberapa pihak menunjukkan bahwa nilai pasar saham
menyebutnya dengan price-equity lebih besar dari pada nilai buku
ratio. perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio
Semakin rendah nilai PBV PBV semakin tinggi penilaian investor
suatu saham maka saham tersebut dibandingkan dengan dana yang
dikategorikan undervalued, yang mana ditanamkan dalam perusahaan
sangat baik untuk memutuskan tersebut,sehingga semakin besar pula
investasi jangka panjang. Nilai rendah peluang para investor untuk membeli
PBV ini disebabkan oleh turunnya saham perusahaan. Secara sistematis
harga saham, sehingga harga saham price to book value (PBV) dapat
berada di bawah nilai bukunya atau dihitung dengan rumus sebagai
nilai sebenarnya. berikut:
Namun, rendahnya nilai PBV
ini juga dapat mengindikasikan
menurunnya kualitas dan kinerja Ps merupakan harga pasar
fundamental emiten yang bersangkutan saham dan BVS merupakan nilai buku
(fundamentally wrong).Oleh karena itu, perlembar saham (Book Value per
nilai PBV harus kita bandingkan juga Share). BVS digunakan untuk mengukur
dengan PBV sektor yang nilai shareholders equity atas setiap
bersangkutan.Apabila terlalu jauh saham,dan besarnya nilai BVS dihitung
perbedaannya dengan PBV industrinya dengan cara membagi total share
maka sebaiknya perlu dianalisis lebih holders equity dengan jumlah saham
dalam lagi.Menariknya, PBV ini juga yang beredar.
memberikan sinyal kepada investor
apakah harga yang kita 4. Faktor - faktor yang
bayar/investasikan kepada perusahaan mempengaruhi Price To Book
tersebut terlalu tinggi atau tidak jika Value (PBV)
diasumsikan perusahaan bangkrut tiba- 4.1. Struktur Modal
48 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

Struktur modal merupakan menentukan berapa laba yang harus


proporsi atau perbandingan dalam dibayarkan (deviden) kepada
menentukan pemenuhan kebutuhan pemegang saham dan berapa banyak
belanja perusahaan, apakah dengan yang harus ditanam kembali (laba
cara menggunakan utang, ekuitas, atau ditahan). Salah satu alat ukur untuk
dengan menerbitkan saham. Struktur kebijan dividen adalah dividend payout
modal menunjukkan proposi atas ratio (DPR).Dalam teori dividen
penggunaan hutang untuk membiayai Modligliani Dan Miller menganalisis
investasinya, sehingga dengan dampak kebijakan dividen terhadap
mengetahui struktur modal, investor nilai perusahaan.Pada paper mereka,
dapat mengetahui keseimbangan selain asumsi pasar modal sempurna,
antara risiko dan tingkat dimasukkan pula asumsi (1) kebijakan
pengembalian investasinya .alat ukur penganggaran modal tidak dipengaruhi
untuk struktur modal terdiri dari: Debt oleh kebijakan dividen, dan (semua
to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity investor berperilaku rasional.
Ratio(DER), Debt to Total Asset (DTA). Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut,
Dalam penelitian ini sturuktur mereka menyimpulkan bahwa
modal diwakili oleh DER dikarenakan kebijakan dividen tidak mempengaruhi
Debt to Equity Ratio digunakan untuk nilai perusahaan. Mengapa? Setiap
mengukur tingkat leverage rupiah pembayaran dividen akan
(penggunaan hutang) terhadap total mengurangi laba ditahan yang
ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. digunakan untuk membeli aktiva baru.
Debt to Equity Ratio Laba ditahan yang hilang harus ditutup
Rasio ini diukur dengan cara dengan menjual saham baru. Pembeli
membandingkan antara debts terhadap saham baru menghendaki dividen dan
total equity. Debt ratio yang tinggi pembayaran dividen tersebut akan
mempunyai dampak yang buruk mengurangi nilai sekarang dari dividen
terhadap kinerja perusahaan, karena yang akan diterima pemegang saham
tingkat hutang semakin tinggi, yang lama sejumlah yang lama dengan
berarti beban bunga akan semakin dividen yang mereka terima saat ini
besar sehingga dapat mengurangi (Atmaja, 2008). Ini alasan mengapa
keuntungan. Sebaliknya, tingkat debt tidak mengikut sertakan variabel
ratio yang kecil menunjukkan kinerja dividend payout ratio dalam penelitian,
yang semakin baik, karena yang dianggap banyak peneliti penting
menyebabkan tingkat pengembalian untuk diteliti dalam cakupan yang
yang semakin tinggi Robert Ang dalam membahas tentang nilai perusahaan.
Hidayati (2010).
4.2. Kebijakan Dividen 4.3. Profitabilitas
Kebijakan deviden merupakan Perusahaan dengan tingkat
bagian yang tidak dapat dipisahan pengembalian yang tinggi atas
dengan keputusan pendanaan investasinya akan menggunakan
perusahaan. Secara definisi Kebijakan hutang yang relatif kecil. Laba
Deviden adalah kebijakan untuk ditahannya yang tinggi sudah memadai
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 49

membiayai sebagian besar kebutuhan digunakanuntuk mengukur tingkat


pendanaan. Gross Profit Margin (GPM), kembalian perusahaan atau efektivitas
Operating Profit Margin (OPM), Net perusahaan di dalam menghasilkan
Profit Margin (NPM), Return On Equity keuntungan dengan memanfaatkan
(ROE), Return On Asset (ROA), Earning ekuitas (share holders equity) yang
Per Share (EPS). Total Asset Turn dimiliki oleh perusahaan.
Over(TATO), Earning Power. Dalam 4.4. Pertumbuhan Perusahaan
penelitian ini profitabilitas diwakili (growth)
oleh ROE dikarenakan Return On Pertumbuhan dinyatakan sebagai
Equity digunakan untuk mengukur pertumbuhan total aset diamana
tingkat keuntungan dari investasi yang pertumbuhan aset masa lalu akan
telah dilakukan pemilik modal sendiri menggambarkan profitabilitas yang
atau pemegang saham. Semakin tinggi akan datang dan pertumbuhan yang
ROE menunjukkan semakin efisien akan datang Taswan dalam
perusahaan dalam menggunakan modal Kusumajaya (2011). growth adalah
sendiri untuk menghasilkan laba atau perubahan (penurunan atau
keuntungan bersih. peningkatan) total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Pertumbuhan aset
Return On Equity dihitung sebagai persentase perubahan
Return on equity (ROE) adalah aset pada saat tertentu terhadap tahun
rasio laba bersih terhadap ekuitas sebelumnya. Berdasarkan difinisi di
biasa, mengukur tingkat pengembalian atas dapat dijelaskan growth
atas investasi pemegang saham biasa merupakan perubahan total aset baik
(Brigham & Houston, 2010). Rasio ini berupa peningkatan maupun
sering disebut juga dengan return on penurunan yang dialami oleh
networth merupakan rasio perusahaan selama satu periode (satu
profitabilitas yang menunjukkan rasio tahun).
antara laba setelah pajak atau Earning
After Tax (EAT) terhadap total modal 4.5. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
sendiri (equity) yang berasal dari Ukuran perusahaan dapat
setoran modal pemilik,laba tak dibagi diartikan sebagai besar kecilnya
dan cadangan lain yang dikumpulkan perusahaan dilihat dari besarnya nilai
oleh perusahaan. Rasio ini equity, nilai perusahaan, ataupun hasil
memperlihatkan sejauh manakah nilai total aktiva dari suatu perusahaan
perusahaan mengelola modal sendiri (Bambang Riyanto, 1995 dalam
(equity) secara efektif, mengukur Kusumaningrum 2010). Menurut
tingkat keuntungan dari investasi yang Sujianto (2001) dalam Kusumaningrum
telah dilakukan pemilik modal sendiri (2010), ukuran perusahaan
atau pemegang saham. Semakin tinggi menggambarkan besar kecilnya suatu
ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan yang ditunjukkan oleh total
perusahaan dalam menggunakan modal aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total
sendiri untuk menghasilkan laba atau penjualan asset, dan rata-rata total
keuntungan bersih. ROE aktiva.
50 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

5.2. Pengaruh Debt to Equity Ratio


5. Kerangka Pemikiran Teoritis terhadap PBV
Berdasarkan variabel-variabel Esensi trade -off theory dalam
yang digunakan sebagai kerangka struktur modal adalah
pemikiran teoritis, maka akan menyeimbangkan manfaat dan
dijelaskan tentang pengaruh return on pengorbanan yang timbul sebagai
equity (ROE), debt to equity ratio (DER), akibat penggunaan hutang.Sejauh
manfaat lebih besar, tambahan hutang
5.1. Pengaruh Return On Equity masih diperkenankan. Apabila
terhadap PBV pengorbanan karena penggunaan
Return on equity (ROE) hutang sudah lebih besar, maka
merupakan rasio yang sangat penting tambahan hutang sudah tidak
bagi pemilik perusahaan (the common diperbolehkan.
stockholder). Adanya pertumbuhan Berbagai penelitian telah
ROE menunjukkan prospek perusahaan dilakukan untuk mengetahui hubungan
yang semakin baik karena adanya antara struktur modal dengan PBV
potensi peningkatan keuntungan yang yaitu penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh perusahaan sehingga akan Dewa Kadek Oka Kusumajaya (2011)
meningkatkan kepercayaan investor dalam hasil penelitiannya
serta akan mempermudah manajemen mengemukakan bahwa DER
perusahaan untuk menarik modal berpengaruh positif dan signifikan
dalam bentuk saham. Apabila terdapat terhadap PBV dan Eva Eko Hidayati
kenaikkan permintaan saham suatu (2010) mengemukakan bahwa DER
perusahaan, maka secara tidak berpengaruh secara simultan terhadap
langsung akan menaikkan harga saham PBV. Berdasarkan uraian di atas maka
di pasar modal Irawan dalam Hayati hipotesis alternatif yang diajukan untuk
(2010). penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ni Gusti Putu Wirawati (2008) H2 :DER berpengaruh positif dan
menunjukkan bahwa variabel ROE sinifikan terhadap PBV
berpengaruh positif dan signifikan 5.3. Pengaruh Growth terhadap PBV
terhadap PBV. Sedangkan hasil Pertumbuhan merupakan
penelitian (Hidayati, 2010) kemampuan perusahaan untuk
menunjukkan bahwa ROEsecara mempertahankan posisi usahanya
simultan berpengaruh terhadap PBV. dalam perkembangan ekonomi dan
Kuswanto & Taufik (2009) industri di dalam perekonomian
Menunjukkan bahwa ROE berpengaruh dimana perusahaan tersebut
signifikan terhadap PBV. Berdasarkan beroperasi (Pakpahan, 2010). Semakin
uraian di atas maka hipotesis alternatif besar tingkat pertumbuhan
yang diajukan untuk penelitian ini perusahaan, maka semakin tinggi biaya
adalah sebagai berikut : yang diperlukan untuk investasi.
H1 :ROE berpengaruh positif dan Perusahaan yang bertumbuh akan
signifikan terhadap PBV membutuhkan dana yang lebih besar
dibandingkan perusahaan yang lebih
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 51

mapan. Peningkatan asset akan diikuti dana yang lebih besar. Dengan
dengan peningkatan hasil operasional. kemudahan tersebut ditangkap oleh
Hal ini akan meningkatkan investor sebagai sinyal positif dan
kepercayaan para investor. Dengan prospek yang baik sehingga size bisa
demikian maka semakin besar memberikan pengaruh yang positif
pertumbuhan perusahaan maka PBV terhadap nilai perusahaan.Hal ini
perusahaan juga akan meningkat. Hal didukung oleh hasil dari penelitian
ini didukung oleh hasil penelitian Rosma Pakpahan (2010) &Eva Eko
Rosma Pakpahan (2010), Ni Gusti Putu Hidayati (2010), yang mengemukakan
Wirawati (2008) yang menyatakan bahwa size berpengaruh positif dan
bahwa growth berpengaruh terhadap signifikan terhadap PBV. Berdasarkan
PBV. Berdasarkan uraian di atas maka uraian di atas maka hipotesis alternatif
hipotesis alternatif yang diajukan untuk yang diajukan untuk penelitian ini
penelitian ini adalah sebagai berikut : adalah sebagai berikut:
H3 :Growthberpengaruh positif H4 :Firm sizeberpengaruh
dan sinifikan terhadap PBV positif dan sinifikan terhadap
PBV
5.4. Pengaruh Firm size terhadap Berdasarkan tinjauan landasan
PBV teori dan penelitian terdahulu, dan
Setiap perusahaan mempunyai pengaruh masing-masing variabel,
size yang berbeda-beda.Perusahaan maka dapat disusun suatu kerangka
besar dapat dengan mudah mengakses pemikiran teoritis yang akan menjadi
ke pasar modal. Kemudahan untuk acuan dalam melakukan pengumpulan
mengakses ke pasar modal berarti data serta analisisnya seperti yang
perusahaan memiliki fleksibilitas dan tersaji dalam gambar 2.1 sebagai
kemampuannya untuk memunculkan berikut:

Grafik 2.1
Kerangka Pemikiran
Pengaruh ROE, DER, Growth, dan Firm Size Terhadap PBV
ROE

+
DER
+ PBV
Growth
+

Firm Size +
52 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

Sumber : Dewa Kadek Oka Kusumajaya (2011), Eva Eko Hidayati (2010),
HedyKuswanto &M.Taufik (2009), Ni Gusti Putu Wirawati (2008),
Tito Perdana Putra, M Chabachib, Mulyo Haryanto, dan Irine Rini
Demi Pangestuti (2007)

6. Hipotesis jugment sampling. Jugment sampling ini


Hipotesis merupakan suatu merupakan salah satu jenis purposive
proposisi atau anggapan yang mungkin sampling selain quota sampling dimana
benar, dan sering digunakan sebagai peneliti memilih sampel berdasarkan
dasar pembuatan keputusan penilaian terhadap beberapa
/pemecahan persoalan ataupun untuk karakteristik anggota sampel yang di
dasar penelitian lebih lanjut. sesuaikan dengan maksud penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan 2. Definisi Operasional Variabel
pustaka (landasan teori dan penelitian a. PriceToBookValue(PBV) / Y
terdahulu) dan kerangka pemikiran PBV yaitu perbandingan antara
penelitian, maka disajikan hipotesis nilai pasar suatu saham
sebagai berikut: (stocksmarketvalue) dengan nilai buku
Ha : Diduga Return on equity,Debt to perusahaan tersebut. Rasio harga
equity ratio,Growth, dan Firm Size saham terhadap nilai buku perusahaan
berpengaruh positif dan atau PBV menunjukkan tingkat
signifikan baik secara parsial kemampuan perusahaan menciptakan
maupun simultan terhadap price nilai relatif terhadap jumlah modal
book value (PBV). yang diinvestasikan. PBV yang tinggi
mencerminkan harga saham yang
METODOLOGI PENELITIAN tinggi dibandingkan nilai buku
1. Populasi dan Sampel perlembar saham. Semakin tinggi harga
Populasi dalam penelitian ini saham, semakin berhasil perusahaan
adalah perusahaan property dan real menciptakan nilai bagi pemegang
estate yang terdaftar di Bursa Efek saham. Perhitungan PBV dilakukan
Indonesia yang berjumlah 52 dengan rumus sebagai berikut:
perusahaan.Apa yang di temukan
dalam penelitian sampel juga dianggap
berlaku bagi populasi. Dalam penelitian b. Return On Equity (ROE) / X1
ini populasi yang ada tidak digunakan ROE digunakan untuk mengukur
seluruhnya sebagai sampel.Karena tingkat keuntungan dari investasi yang
populasi penelitian ini berjumlah 52 telah dilakukan pemilik modal sendiri
perusahaan, maka perlu di ambil atau pemegang saham.Semakin tinggi
sampel yang mampu mewakili ROE menunjukkan semakin efisien
populasi. Penelitian ini menggunakan perusahaan dalam menggunakan modal
teknik pengambilan sampel yang sendiri untuk menghasilkan laba atau
dilakukan dengan pendekatan non keuntungan bersih. Perhitungan ROE
probability sampling dengan metode dilakukan dengan rumus sebagai
purposive sampling yang di dasarkan berikut :
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 53

mudah menuju pasar modal, sementara


perusahaan yang baru atau yang masih
Dimana: kecil akan mengalami banyak kesulitan
EAT :Earning After Tex untuk memiliki akses kepasar modal.
c. Debt To Equity Ratio (DER) / X2 Ukuran perusahaan adalah skala besar
DER merupakan salah satu kecilnya perusahaan yang ditentukan
financial leverage yang oleh beberapa hal antara lain, total
mempertimbangkan sebagian variabel penjualan, total aktiva, dan rata-rata
keuangan dalam penelitian ini karena tingkat penjualan perusahaan Rasio ini
secara teoritis menunjukkan risiko dapat dirumuskan sebagai berikut:
suatu perusahaan yang berdampak Firm size = Ln of total aktiva
pada ketidak pastian harga saham 3. Jenis Dan Sumber Data
suatu perusahaan. DER menunjukkan Data yang digunakan dalam
kemampuan perusahaan dalam penelitian ini adalah jenis data
membayar hutang dengan ekuitas yang sekunder. Data sekunder dalam
dimilikinya. Perhitungan DER penelitian ini berupa ROE, DER, growth,
dilakukan dengan rumus sebagai Firm Size, dan PBV dimana data-data
berikut : tersebut bersumber dari laporan
keuangan perusahaan property dan
real estate yang listing di BEI periode
d. Growth / X3 tahun 2009-2012 yang termuat dalam
Growth adalahrasio antara total Indonesian Capital Market Directory
asset tahun berjalan dengan total asset (ICMD) tahun 2013 yang dikeluarkan
tahun sebelumnya. Pertumbuhan oleh Bursa Efek Indonesia, yang
perusahaan adalah gambaran tolak memuat laporan keuangan tahunan
ukur keberhasilan perusahaan. dari setiap emiten, serta dari situs
Semakin besar asset maka diharapkan resmi Bursa Efek Indonesia
semakin besar pula hasil operasional (http://www.idx.co.id). Data yang
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. digunakan merupakan gabungan data
Pertumbuhan perusahaan dapat diukur antar perusahaan property dan real
dengan menggunakan rumus sebagai estate.
berikut: 4. Teknik Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian,
makadata yang telah dikumpulkan
dianalisis menggunakan metode
Dimana: analisis regresi berganda. Model regresi
St = total asset tahun berjalan yang diperoleh dari metode kuadrat
St-1= total asset tahun sebelumnya terkecil (Ordinary Least Squares / OLS)
merupakan model regresi yang
e. Firm Size / X4 menghasilkan estimator linear tidak
Variabel firm size menjelaskan bias yang terbaik (Best Linear Unbias
bahwa suatu perusahaan besar yang Estimator / BLUE). Untuk mencapai
sudah mapan memiliki akses yang kondisi tersebut, maka dilakukan
54 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

beberapa uji asumsi klasik terlebih Analisis data dilakukan dengan


dahulu. Adapun uji asumsi klasik yang bantuan Statistical Package for Social
dilakukan sebagai berikut Ghozali Sciences (SPSS) versi 19,0 dengan
(2010) uji normalitas, uji menggunakan tingkat kepercayaan
multikolinearitas, uji heteros (convidence interval) sebesar 95% dan
kedastisitas, uji autokorelasi. tingkat toleransi kesalahan alpha ()
5%. Untuk pembuktian maka dapat
4.2. Analisis Regresi Linier Berganda dilakukan pengujian hipotesis dengan
Menurut Priyatno, (2012:80) uji statistik sebagai berikut :
Analisis regresi linier berganda adalah
hubungan secara linier antara dua atau HASIL PENELITIAN
lebih variabel independen dengan satu A. Statistik Deskriptif
variabel dependen yang digunakan Statistik deskriptif memberikan
untuk memprediksi atau meramalkan penjelasan tentang objek penelitian
suatu nilai variabel dependen yang dijadikan sampel. Penjelasan data
berdasarkan variabel independen. melalui statistik deskriptif diharapkan
Sebelum melakukan estimasi memberikan gambaran awal tentang
yang tidak biasa dengan analisis masalah yang diteliti. Statistik
regresi, perlu dilakukan uji t, yaitu deskriptif yang digunakan pada
pengujian antar variabel bebas supaya penelitian ini meliputi nilai minimum,
tidak terjadi multikolinieritas, maksimum, mean (rata-rata), dan
heteroskedastisitas, normalitas, dan standar deviasi dari satu variabel
autokorelasi. Bentuk model yang dependen yaitu price book value (PBV)
digunakan adalah: dan empat variabel independen yaitu
return on equity (ROE), debt to equity
Y(t+1) = 0 + 1Xt1+ 2Xt2+ 3Xt3 ratio (DER), growth, dan firm size.
+4Xt4 + e Statistik deskriptif selengkapnya dapat
Dimana: dilihat pada tabel dibawah ini:
Y : Price to book value (PBV)
0 : Konstanta
1 - 4 : Koefisien
Xt1 : Return on equity (ROE)
Xt2 : Debt to equity ratio (DER)
Xt3 : Growth
Xt4 : Firm size
e : error
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 55

Tabel5.1
Statistik Deskriptif Data Sampel
Variabel ROE, DER, growth, Ln Asset dan PBV Perusahaan
Property Dan Real Estate Yang Listing Tahun 2009-2012
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Price to Book 88 ,13 4,89 1,4402 1,03609
Value
Return On Equity 88 ,11 44,23 8,7795 7,59522
Debt Equity Ratio 88 ,06 2,60 ,8003 ,57145
Growth 88 -,48 1,72 ,2194 ,28579
Firm Size 88 21,99 30,84 28,1715 1,84616
Valid N (listwise) 88
Sumber: data olahan SPSS 19,0

Dari table 5.1 dapat dilihat bahwa minimum ROE sebesar 0,11% dan nilai
nilai rata-rata PBV perusahaan property maximum ROE sebesar 44,23 %.
dan real estateyang listing diBEI tahun Kondisi tersebut menunjukkan
2009-2012 sebesar 1,44 % dan standar sebagian besar perusahaan property
deviasi sebesar 1,04 dimana nilai dan real estate memiliki nilai ROE yang
standard deviasi lebih kecil dari nilai positif.
rata-ratanya. Kondisi ini menunjukkan Dari table 5.1 dapat dilihat
adanya fluktuasi nilai PBV yang kecil bahwa rata-rata DER perusahaan
pada perusahaan property dan real property dan real estate yang listing
estate yang menjadi sampel. Dari table diBEI tahun 2009-2012 sebesar 0,80%
diatas juga dapat dilihat nilai minimum dan standar deviasi sebesar 0,57,
PBV sebesar 0,13% dan nilai maximum dimana nilai standarddeviasinya lebih
PBVsebesar 4,89%. Hal ini kecil dari nilai rata-ratanya. Halini
menunjukkan sebagian besar menunjukkan fluktuasi nilai DER yang
perusahaan property dan real estate kecil pada perusahaan property dan
memiliki nilai PBV yang positif. real estateyang menjadi sampel.Dari
Dari tabel5.1 dapat dilihat tabel tersebut juga dapat diketahui nilai
bahwa rata-rata ROE perusahaan minimum DER sebesar 0,06% dan nilai
property dan real estate yang menjadi tertinggi sebesar 2,60%. Hal ini
sampel sebesar 8,78% dan standar menunjukkan sebagian besar
deviasi sebesar 7,595 dimana nilai perusahaanproperty dan real estate
standard deviasinya lebih kecil dari menggunakan hutang sebagai sumber
nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan pendanaannya.
fluktuasi nilai ROE yang kecil pada Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-
perusahaan property dan real rata pertumbuhan perusahaan property
estateyang menjadi sampel. Dari tabel dan real estate di BEI tahun 2009-2012
tersebut juga dapat diketahu I nilai sebesar 0,22%dan standar deviasi
56 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

sebesar 0.286, dimana standard fluktuasi nilai size yang kecil pada
deviasinya lebih besar dari rata- perusahaan property dan real estate
ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi yang menjadi sampel. Dari tabel
pertumbuahan perusahaan yang besar tersebut dapat diketahui nilai Ln Size
pada perusahaan property dan real minimum sebesar 21,99% dan nilai
estate yang menjadi sampel.Dari tabel tertinggi sebesar 30,84%.
tersebut juga dapat diketahui nilai
minimum Growth sebesar-0,48% dan Analisis Pengaruh ROE, DER, Growth,
nilai tertinggi sebesar 1,72%.Hal ini Size terhadap PBV
menunjukkansebagianbesarperusahaan Darihasilujiasumsi klasik dapat
property dan real estate menggunakan disimpulkan bahwa data yang ada
hutang sebagai sumberpendanaannya. berdistribusi normal, tidak terdapat
Stulz (1990) menemukan bukti bahwa multikolinieritas, heteroskedastisitas,
perusahaan yang menghadapi maupun autokorelasi, sehingga
kesempatan pertumbuhan yang rendah, memenuhi persyaratan untuk
maka rasio hutang berhubungan positif melakukan analisis regresilinear
dengan nilai perusahaan. berganda. Analisis regresi linear
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata- berganda digunakan untuk mengetahui
rata LnSize perusahaan property dan hubungan antara variabel independen
real estateyang listing di BEI tahun dengan variabel dependen dengan
2009-2012 sebesar 28,17% dan standar menggunakan persamaan linear. Hasil
deviasi sebesar 1,85%, dimana analisis regresi berganda dapat
nilaistandard deviasinya lebih kecil dari diketahui pada table dibawah ini:
nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan

Tabel 5.5
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,314 1,541 -,204 ,839
Return On ,036 ,015 ,267 2,464 ,016
Equity
Debt Equity ,397 ,196 ,219 2,024 ,046
Ratio
Growth ,726 ,358 ,200 2,027 ,046
Firm Size ,034 ,055 ,061 ,616 ,540
a. Dependent Variable: Price to Book Value
Sumber:dataolahan SPSS 19,0
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 57

Dari tabel 5.5 dapat diketahui Dari hasil pengujian hipotesis kedua
persamaan regresi yang terbentuk diperoleh bahwa debt to equity ratio
adalah sebagai berikut: berpengaruh positif dan signifikan
PBV = -0,314+ 0,036 ROE + terhadap price book value pada
0,397 DER + 0,726 Growth + 0,034 Ln perusahaan property dan real estate.
Asset Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Persamaan regresi linier berganda penelitian yang telah dilakukan oleh
tersebut dapat di interpretasikan Tito Perdana Putra, M Chabachib,
sebagai berikut: Mulyo Haryanto, dan Irine Rini Demi
Hasil penelitian ini menunjukkan Pangestuti (2007), dan Dewa Kadek
bahwa secara simultan ROE, DER, Oka Kusumajaya (2011) yang
Growth, dan Firm Size berpengaruh menyatakan bahwa DER berpengaruh
signifikan terhadap PBV dengan nilai positif dan signifikan terhadap PBV.
Adjusted R2 pada perusahaan property Hubungan positif antara DER dengan
dan real estate adalah0,224. Hal ini PBV disebabkan karena jika dilihat dari
dapat dijelaskan bahwa 22,4% variabel table 5.1 dapat diketahui bahwa rata-
pricebook value perusahaan property rata nilai DER perusahaan property
dan real estate dipengaruhi oleh dan real estate lebih kecil dari 1 yaitu
variable return onequity, debt to equity 0,8003.Hal ini berarti perusahaan
ratio, growth, dan firm size. Sedangkan property dan real estate menggunakan
sisanya 77,6% dipengaruhi oleh hutangnya lebih kecil dari modal
variabel lain yang tidak termasuk sendiri.
dalam model regresi. Dari hasil pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang ketiga diperoleh bahwa growth
menguji pengaruh antara return on berpengaruhpositif dan signifikan
equity,debtto equityratio, growth, dan terhadap pricebookvalue pada
firm size terhadap pricebook value di perusahaanproperty dan real
atas, maka ada beberapa hal yang dapat estate.Hasilpenelitianini
dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu sesuaidenganhasil penelitian yang
sebagai berikut: telah dilakukan oleh Dewa Kadek Oka
Dari hasil pengujian hipotesis Kusumajaya (2011) dan Ni Gusti Putu
pertama diperoleh bahwa return on Wirawati (2008)
equity berpengaruh positif dan yangmengemukakanbahwagrowthberp
signifikan terhadap pricebook value engaruhpositifdansignifikanterhadapP
pada perusahaan property dan real BV.
estate. Hasil penelitian ini sesuai Dari hasil pengujian
dengan hasil penelitian yangtelah hipotesiskeempatdiperolehbahwafirm
dilakukan oleh Dewa Kadek Oka size berpengaruh positif dan tidak
Kusumajaya (2011), Eva Eko Hidayati signifikan terhadap price book value
(2010), dan Ni Gusti Putu Wirawati pada perusahaanproperty dan real
(2008) yang menyatakan bahwa ROE estate.Hasil penelitian ini tidak sesuai
berpengaruh positif dan signifikan denganhasilpenelitianyang
terhadapPBV. telahdilakukanolehEva Eko Hidayati
58 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

(2010) dan Rosma Pakpahan (2010) Indonesia tahun 2009-2012.


yang menyatakan bahwa firm size Berdasarkan hasil penelitian dan
berpengaruh positif dan signifikan pembahasan, maka dapat disimpulkan
terhadap price book value. sebagai berikut:
Hubungan positif antara firm 1. Return on equity, Debt equity ratio,
size dengan PBV disebabkan oleh nilai Growth, dan Firm Size berpengaruh
rata-rata size perusahaan property dan positif dan signifikan secara
real estate sebesar 28,17 yang dapat simultan terhadap PBV pada
dilihat pada table 5.1 yang diartikan perusahaan property dan real
bahwa setiap perusahaan leluasa dalam estate yang terdaftar di bursa efek
menggunakan asset diperusahaan Indonesia tahun 2009-2012.
tersebut. Jika dilihat dari sisi 2. Return on equity, Debt equity ratio,
manajemen, leluasanya dalam dan Growth berpengaruh positif dan
menggunakan asset yang dimiliki signifikan secara parsial terhadap
perusahaan akan berdampak pada PBV pada perusahaan property dan
meningkatnya pengendalian real estate yang terdaftar di bursa
perusahaan yang akan meningkatkan efek Indonesia tahun 2009-2012.
nilai perusahaan. 3. Firm Size berpengaruh positif dan
Kesimpulan tidak signifikan secara parsial
Penelitian ini bertujuan untuk terhadap PBV pada perusahaan
meneliti pengaruh antara return on property dan real estate yang
equity, debt equity ratio,Growth, dan terdaftar di bursa efek Indonesia
Firm Size terhadap price to book value tahun 2009-2012.
pada perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di bursa efek

DAFTAR PUSTAKA
Alfredo Mahendra Dj, Luh Gede Sri Artini, A.A Gede Suarjaya Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan
Kewirausahaan Vol. 6, No. 2 Agustus 2012.
Atmaja, Lukas Setia, 2008. Teori & Praktik Manajemen Keuangan.Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Brigham & Houston. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat,
2010.
Dewa Kadek Oka Kusumajaya (2011) Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Tesis Universitas
Udayana, Denpasar.
Hartono, Jogianto, 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi
Keenam.Yogyakarta : BPFE.
Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt. (Eka Sapram Budi & Eka Nuraini) 59

HedyKuswanto &M.Taufik (2009) Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan


Terhadap Price to Book Value dan Implikasinya Pada Return Saham di
Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi, STIE Dharmaputra, Semarang.
Hidayati, 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE Dan Size Terhadap PBV
Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEIPeriode 2005-2007, Tesis
Universitas Diponegoro, Semarang.
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Penerbit Erlangga.
Ni Gusti Putu Wirawati, Pengaruh Faktor Fundamental PerusahaanTerhadap
Price Book Value Dalam Penilaian Saham Di Bursa Efek Jakarta Dalam
Kondisi Krisis Moneter, Buletin Studi Ekonomi Volume13 No.1 Tahun 2008.
Priyatno, Duwi 2012, Olah Data Statistik Dengan SPSS. Yogjakarta: Penerbit Andi.
Priyono Darmawan, & Rina Y. Asmara Analisis Pengaruh Terhadap Kapitalisasi
Pasar dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Retail di BEI Jurnal
Ekonomi, Universitas Bunda Mulia, Tahun 2007.
Rosma Pakpahan Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2003-2007) Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Vol. 2 No. 2 Tahun 2010.
Santoso, Singgih, 2012. Aplikasi Spss Pada Statistik Parametrik. Jakarta : Penerbit
PT Elex Media Komputindo.
Tito Perdana Putra, M Chabachib, Mulyo Haryanto, dan Irine Rini Demi Pangestuti,
Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Beta Saham Terhadap Price To Book
Value (Studi Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Listed di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006), Jurnal Studi Manajemen
& OrganisasiVolume 4, Nomor 2, Juli, Tahun 2007 Halaman 82.
60 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 22 No. 1 Juni 2014

You might also like