Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin
2089-7669
ABSTRACT
47
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
48
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
persalinan dihantarkan oleh segmen saraf mengalami nyeri persalinan khususnya pada
yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I kala I.
terutama berasal dari uterus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Beberapa penelitian telah menunjukkan mengetahui pengaruh pemberian
bahwa lavender efektif dijadikan aromaterapi lavender terhadap pengendalian
aromaterapi, seperti pada hasil penelitian nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin.
Dasna (2013) yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan antara skala nyeri sebelum dan METODE PENELITIAN
sesudah pemberian terapi aroma lavender Penelitian ini merupakan bentuk
pada klien infark miokard, dan hasil penelitian kuantitatif dengan metode yang
penelitian Swandari (2014) yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
menunjukkan ada perbedaan nyeri sebelum experiment dengan desain One group pre
dan sesudah pemberian aromaterapi test-post test Design. Tujuan dari penelitian
lavender pada ibu post section Caesar di ini adalah untuk menganalisis pengaruh
RSUD Ambarawa. Aromaterapi lavender pemberian aromaterapi lavender terhadap
juga menurunkan tingkat kecemasan seperti pengendalian nyeri persalinan kala I pada
hasil penelitian Arwani (2013) pada pasien ibu bersalin. Populasi penelitian ini adalah
sebelum operasi dengan anestesi spinal di semua ibu bersalin di wilayah kerja
RS Tugu Semarang Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampling total
pada bulan Desember 2015 di Puskesmas sampling diperoleh sebanyak 33 ibu
Jumo beberapa bidan mengaku bahwa bersalin. Teknik pengumpulan data
semua ibu bersalin mengalami nyeri dilakukan adalah dengan menggunakan
persalinan, dan berdasarkan hasil lembar checklist berisi skala nyeri yaitu
pengamatan langsung pada 5 ibu bersalin, lembar penilaian skala nyeri Bourbanis.
semua ibu menyatakan bahwa nyeri terasa Analisa data dengan menggunakan uji
seperti ditusuk-tusuk, panas menjalar di Wilcoxon dengan kepercayaan sebanyak
sepanjang pinggang dan perut bawah, dan 95%.
berdasarkan pengamatan langsung saat
proses persalinan belum pernah ada yang HASIL PENELITIAN
menggunakaan aromaterapi untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengatasi rasa nyeri pada saat proses sebagian besar ibu bersalin sebelum
persalinan. Jumlah persalinan tahun 2015 mendapatkan perlakuan dengan aromaterapi
untuk wilayah kerja Puskesmas Jumo adalah lavender mengalami nyeri sedang sebanyak
553 ibu bersalin. Angka tersebut cukup tinggi 29 responden (87,9%). Hal ini menunjukkan
dibanding di wilayah lain, Puskesmas Traji bahwa sebagian besar ibu bersalin
jumlah persalinan tahun 2015 sejumlah 270 mengalami nyeri persalinan.
ibu bersalin, Puskesmas Darmorini sejumlah Penyebab terjadinya nyeri persalinan
509 ibu bersalin. Dari survey awal terhadap menurut Maryunani (2010) karena adanya
beberapa bidan praktek mandiri di wilayah rangsangan nyeri yang dihantarkan ke otak
Puskesmas Jumo, mereka mengatakan melalui jalur saraf tertentu. Hasil penelitian
bahwa hampir semua ibu bersalin Tarsikah (2012) juga menunjukkan bahwa
49
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
skor nyeri persalinan sebelum perlakuan akibat kekurangan oksigen. Stimulasi yang
penghirupan aromaterapi minimal 5 (nyeri lain dapat berupa termal, listrik atau
sedang) dan maksimal 10 (nyeri hebat). mekanis. (Maryunani, 2010).
Selanjutnya stimulasi yang diterima oleh
PEMBAHASAN respon tersebut ditransmisikan berupa
Dipandang dari proses persalinan rasa implus-implus nyeri ke sumsum tulang
nyeri sebenarnya tidak diperlukan. belakang oleh dua jenis serabut yang
Kenyataanya kontraksi rahimlah yang bermyelin rapat atau serabut A (delta) dan
membantu proses pengeluaran bayi. Nyeri serabut lamban (serabut C). Implus-implus
juga menimbulkan beberapa perubahan yang ditrasmisikan oleh serabut delta A
yang sangat signifikan dalam tubuh ibu mempunyai sifat inhibitor yang ditrasmisikan
bersalin, sedangkan menurut Judha (2012) ke serabut C. Serabut-serabut eferen masuk
nyeri dapat terjadi pada ibu primi maupun ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root)
multi yang disebabkan karena adanya sera sinapas pada dorsal horn, dorsal horn
peregangan perineum dan vulva, adanya sendiri terdiri atas beberapa lapisan atau
tekanan uterus vertical saat kontraksi dan laminae yang saling bertautan. Diantara
adanya penekanan bagian terendah janin lapisan dua dan tiga membentuk substansi
secara progresif pada fleksus lumboskral, gelatinosa yang merupakan saluran utama
kandung kemih, dan struktur sensitive impuls. Kemudian impuls nyeri menyeberang
panggul yang lain. sumsum tulang belakang pada interneuron
Nyeri persalinan menurut Maryunani dan bersambung ke jalur spinal asendens
(2010) adalah nyeri kontraksi uterus yang yang paling utama, yaitu jalur spinothalamic
dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas tract (SST) atau jalur spinothalamus dan
system saraf simpatis, perubahan tekanan spinoreticular tract (SRT) yang membewa
darah, denyut jantung,pernafasan, dengan informasi mengenai sifat dan lokasi nyeri.
warna kulit dan apabila tidak segera diatasi Dari proses transmisi terdapat dua jalur
maka akan meningkatkan rasa khawatir, mekanisme terdapat dua jalur terjadinya
tegang, takut dan stress. nyeri yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate,
Munculnya nyeri sangat berkaitan erat jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor
dengan reseptor dan adanya rangsangan. pada otak yang terdiri atas jalur soinal
Reseptor nyari yang dimaksud adalah desendens dari thalamus yang melalui otak
nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf tengah dan medulla ke tanduk dorsal tulang
sangat bebas yang memiliki atau bahkan belakang yang berkonduksi dengan
myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, nociceptorimpuls supresif. Serotonim
khususnya pada organ viseral, persendian, merupakan neurotransmitter dan inpuls
dinding arteri, hati dan kandung empedu. supresif. Sistem supresif lebih mengaktifkan
Reseptor nyeri dapat memberikan respon stimulasi nociceptor yang ditransmisikan
akibat adanya stimulasi atau rangsangan. oleh serabut A. Jalur nonopiate merupakan
Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi jalur desenden yang tidak memberikan
seperti histamin, brakidini, prostaglandin, respon terhadap nalox-one yang kurang
dan macam-macam asam yang dilepas banyak diketahui mekanismenya.
apabila terdapat kerusakan pada jaringan (Maryunani, 2010).
50
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu keadaan emosi serta keadaan tubuh yang
bersalin setelah mendapatkan perlakuan tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat
dengan aromaterapi lavender mengalami sebagai penenang serta tonikum, khususnya
penurunan nyeri menjadi nyeri ringan pada sistem saraf.
sebanyak 26 responden (78,8%), tidak nyeri Wangi yang dihasilkan aromaterapi
sebanyak 5 responden (15,2%) dan nyeri lavender akan menstimulasi talamus untuk
sedang sebanyak 2 reponden (6,1%). Hal ini mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu penghilang rasa sakit alami. Enkefalin
bersalin mengalami penurunan nyeri merupakan neuromodulator yang berfungsi
persalinan setelah mendapatkan untuk menghambat nyeri fisiologi.
aromaterapi lavender. Nyeri ringan menurut Hasil penelitian menunjukkan uji analisis
Batbual (2010) dengan ciri-ciri secara data dengan uji Wilxocon dengan hasil z
obyektif klien dapat berkomunikasi dengan hitung sebesar 5,507 dan p value sebesar
baik. 0,001 yang artinya Ha ditolak dan Ho
Aromaterapi menurut Watt, Gillian, & diterima, sehingga ada pengaruh pemberian
Janca (2008) adalah penggunaan minyak aromaterapi lavender terhadap pengendalian
esensial konsentrasi tinggi yang nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin.
diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
diberikan melalui pijat, inhalasi, dicampur ke penelitian Dasna (2013) yang menunjukkan
dalam air mandi, untuk kompres, melalui bahwa ada perbedaan antara skala nyeri
membran mukosa dalam bentuk pesarium sebelum dan sesudah pemberian terapi
atau supositoria dan terkadang dalam aroma lavender pada klien infark miokard,
bentuk murni. Aromaterapi adalah terapi dan hasil penelitian Swandari (2014) yang
yang menggunakan minyak essensial menunjukkan ada perbedaan nyeri sebelum
yang dinilai dapat membantu mengurangi dan sesudah pemberian aromaterapi
bahkan mengatasi gangguan psikologis lavender pada ibu post section Caesar di
dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, RSUD Ambarawa. Aromaterapi lavender
depresi, nyeri, dan sebagainya. juga menurunkan tingkat kecemasan seperti
Lavender merupakan salah satu jenis hasil penelitian Arwani (2013) pada pasien
aromaterapi. Aromaterapi lavender menurut sebelum operasi dengan anestesi spinal di
Tarsikah (2012) merupakan salah satu RS Tugu Semarang.
minyak esensial analgesik yang Penggunaan aromaterapi lavender
mengandung 8% terpena dan 6% keton. dapat digunakan pada proses persalinan
Monoterpena merupakan jenis senyawa kala I karena menurut Judha (2012)
terpena yang paling sering ditemukan dalam mekanisme secara intrinsik pada nyeri
minyak atsiri tanaman. Pada aplikasi medis persalinan kala I seluruhnya terjadi pada
monoterpena digunakan sebagai sedatif. uterus dan adnexa selama kontraksi
Minyak lavender juga mengandung 30-50% berlangsung. Rasa nyeri pada setiap fase
linalil asetat. Linalil asetat merupakan persalinan dihantarkan oleh segmen saraf
senyawa ester yang terbentuk melalui yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I
penggabungan asam organik dan alkohol. terutama berasal dari uterus.
Ester sangat berguna untuk menormalkan
51
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
52
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
53
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
Dasna. 2013. Efektivitas Terapi Aroma Watt, Gillian and Janca, Aleksandar. 2008.
Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia) Aromatherapy in Nursing and Mental
terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Health Care. Journal of Contemporary
Klien Infark Miokard. Nurse, 30(1):69-75.
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/a
rticle/view/8338. (10 Januari 2016) Yuliatun, Laily. 2008. Penanganan Nyeri
Persalinan dengan Metode
Gondo. 2011. Pendekatan Non Nonfarmakologis. Malang: Bayumedia
Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Publishing
Persalinan. CDK 185/Vol.38 no.4/Mei-
Juni 2011.
http://www.kalbemed.com/Portals/6/25_1
85Opinipendekatanfarmakologis.pdf. (10
Januari 2016).
54