Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Dismenorea
Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Dismenorea
Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Dismenorea
2089-7669
ABSTRACT
Prevalensi dismenorea cukup tinggi sedang, dan 49% nyeri haid masih
di dunia, dimana diperkirakan 50% dari ringan (Calis, 2011). Menurut
seluruh wanita di dunia menderita Proverawati, 2009 dismenorea yang
dismenore dalam sebuah siklus banyak terjadi di Indonesia adalah
menstruasi. Pasien melaporkan nyeri dismenore primer, presentase
saat haid, dimana sebanyak 12% nyeri dismenore di Indonesia sebesar
haid sudah parah, 37% nyeri haid 64,25% yang terbagi dari dismenore
primer sebanyak 54,89% dan pada
17
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
18
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
19
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
20
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
intensitas nyeri dismenorea berat. Hal sedang 26,67% dan tidak ada siswi
ini sejalan dengan penelitian Nurul Laili yang mengalami dismenorea berat.
tingkat nyeri berat menjadi tidak ada Maka efektifitas senam saat
dan mengungkapkan bahwa senam mengalami dismenorea dapat
yang teratur menjadikan otot-otot jauh mengatasi maupun mengurangi rasa
lebih kuat karena kreatin yang nyeri saat menstruasi.
merupakan unsur kimia yang terdapat Bedanya dengan penelitian ini
dalam otot diaktifkan, sehingga adalah intervensi yang diberikan yaitu
pertumbuhan otot terpicu, hal ini abdominal stretching exercise
sangat baik untuk menunjang sedangkan penelitian Puji 2009
pertumbuhan remaja. Senam dapat intervensi yang diberikan adalah
meningkatkan kemampuan otak senam dismenorea. Sedangkan untuk
berfungsi optimal pada remaja, karena abdominal stretching exercise itu
senam dapat merangsang peredaran sendiri tidak beda jauh dengan senam,
darah, sehingga dapat membawa lebih yaitu dapat membantu meningkatkan
banyak oksigen ke otak, selain itu oksigenasi atau proses pertukaran
produksi neurotransmitter akan terpicu oksigen dan karbohidrat di dalam sel
sehingga fungsi otak dapat terpelihara. serta menstimulasi aliran drainase
Pengaruh abdominal stretching sebelum getah bening, sehingga dapat
exercise terhadap intensitas nyeri haid meningkatkan kelenturan otot dengan
Responden yang melakukan cara mengembalikan otot-otot pada
abdominal stretching exercise, dapat panjangnya yang alamiah dan dapat
diketahui bahwa pada saat sebelum memelihara fungsinya dengan baik
dilakukan senam yang mengalami serta memperbaiki elastisitas atau
nyeri ringan sebanyak 8,3%, namun fleksibilitas jaringan tubuh serta
setelah dilakukan senam responden mengurangi kram pada otot.
yang mengalami nyeri ringan berubah Penelitian ini membuktikan bahwa
menjadi 14,6%. Sebelum dilakukan dengan melakukan abdominal
senam yang mengalami nyeri sedang stretching exercise dapat menurunkan
sebanyak 75% menjadi 85,4% setelah intensitas nyeri dismenorea.
dilakukan senam, sedangkan yang Berdasarkan nilai rata-rata nyeri
mengalami nyeri berat (16,7%), dismenorea yang dialami sebelum
setelah dilakukan senam tidak ada lagi melakukan abdominal stretching
yang mengalami nyeri berat. Serupa exercise adalah 5,27 dan sesudah
dengan penelitian Puji Istiqomah melakukan abdominal stretching
(2009) pada remaja putri di SMU N 5 exercise adalah 4,62. Tingkat nyeri
Semarang, tingkat nyeri haid sebelum dismenorea setelah latihan abdominal
melakukan senam dismenorea stretching exercise lebih rendah
terbanyak adalah skala nyeri sedang apabila dibandingkan dengan sebelum
53%, untuk skala nyeri ringan 7% dan latihan abdominal stretching.
skala nyeri berat 40%. Setelah Penelitian yang mendukung adalah
melakukan senam didapatkan skala penelitian Sophia (2013) menyatakan
nyeri ringan 73,33%. Skala nyeri bahwa terdapat hubungan yang
21
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
22
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
23
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
Daley, A.J. 2008. Exercise and primary Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme
dysmenorrhea: a comprehensive Kerja Hormon. USU digital lybrary
and critical review of the literature.
Sport Medicine: Adis Data Istiqomah, Puji. 2009. Efektivitas
International,38(8), 659-670. Senam Dismenorea dalam
diunduh 7 Oktober 2015 dari mengurangi Dismenorea pada
http://webebscohost.com/ehost/pdfv Remaja Putri di SMU 5 Semarang.
iewer/pdfviewer?/sid=61f2d1ab3f44 Skripsi
9- Judha, Mohamad, dkk. 2012. Teori
Pengukuran Nyeri dan Nyeri
Dawood, M. 2006. Primary Persalinan. Yogyakarta: Mulia
Dysmenorrhea Advances in Medika.
Pathogenesis and Management. Kazama, M; Maruyama, K; Nakamura
Journal Obstetric and Gynaecology K. 2015. Prevalence of
Vol. 108, No. 2, August. Published Dysmenorrhea and Its Correlating
by Lippincott Williams & Wilkins. Lifestyle Factors in Japanese
ISSN: 0029-7844/06 Female Junior High School
Students. The Tohoku Journal Of
Gamit, Kristina S, Megha S Sheth, Experimental Medicine Tohoku J
Neeta J Vyas. 2014. The effect of Exp Med ISSN 1349-3329 2015 Vol
stretching exercise on primary 236 2 pp 107-13 Publisher Tohoku
dysmenorrhea in adult girls. University Medical Library PMID
International Journal of Medical 26027596
Science and Public Health Vol. 3
Issue 5 Lali, Nurul. 2012. Perbedaan tingkat
Nyeri Haid (Dismenorea) sebelum
Goldfarb, Allan H. and Athanasios Z. dan sesudah senam Dismenorea
Jamurtas. 1997. b-Endorphin pada Remaja Putri di SMA N 2
Response to Exercise.; Sports Moo. Jember. Skripsi
Jul; 24 (1): 8-16 0112-1642/97/0XI7
{XX)8/S04.50/0
24
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
25
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
26