Efektifitas Penyuluhan Dengan Multimedia Sebagai Media Untuk Pencegahan Terjadinya Fluor Albus Pada Remaja Putri

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

EFEKTIFITAS PENYULUHAN DENGAN MULTIMEDIA SEBAGAI

MEDIA UNTUK PENCEGAHAN TERJADINYA FLUOR ALBUS


PADA REMAJA PUTRI

Ifa Roifah, S.Kep., Ns., M.Kes.


STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Email : roifahi@yahoo.com

ABSTRACT
Health program in school with UKS is good program, because teenagers is
the biggest group in the world, school is formal institution and easy to make in
group of health, health promotion in teenagers will be more efficient and effective
to make a good helath behavior. Multimedia is combination from two or more
media input or out put. This media can organize as audio (sound and music),
animation, video, text, graphic, and picture.The purpose of this research is to
know the influence of education on genetalia hygiene using multimedia to whitish
prevention fluor albus of young women at class VIII. The research design used,
namely pre-recorded one-design of experiments with group pre-post test design.
Sampling in this study using random sampling techniques systematic. The
population in this research as much as 61 young women at class VIII, there are 30
people who become the respondents. The data take by quisionaire. McNemar test
resulted that there is an impact health education with multimedia to prevent fluor
albus. Multimedia effective to increase knowledge of teenagers because
multimedia viewing data in audio, animation, video, and others because that it can
make easier and interest to understanding.

Keywords:Leucorrhoea, Hygiene Genitalia, Multimedia.

PENDAHULUAN kaitannya menanamkan perilaku


Program kesehatan di sekolah hidup sehat(Wahit, 2009).
melalui UKS merupakan program Multimedia merupakan
yang sangat tepat, dikarenakan anak kombinasi dari paling sedikit dua
usia sekolah merupakan kelompok media input atau output. Media ini
anak terbesar, sekolah juga dapat berupa audio (suara, musik),
merupakan institusi yang bersifat animasi, video, teks, grafik dan
formal dan mudah diorganisasikan gambar(Suyanto, 2005). Multimedia
dibidang kesehatan, promosi dapat menampilkan data dalam
kesehatan melalui anak-anak sekolah bentuk yang lebih menarik dan
akan efisien dan efektif dalam materi yang disampaiakan akan
dapat lebih mudah dipahami menjaga kebersihan genitalia
sehingga tujuan penyampaian (Shadine, 2009).
informasi dapat tercapai. WHO menyatakan hampir
Umumnya pendidikan seluruh wanita dan remaja pernah
kesehatan reproduksi yang dilakukan mengalami keputihan 60% pada
di sekolah cederung berhasil karena remaja dan 40% pada wanita usia
sekolah mampu menjangkau subur (WUS). Hasil penelitian di
populasi yang lebih banyak secara Indonesia, wanita yang pernah
langsung dibanding lembaga mengalami keputihan sebanyak 75%
pelayanan kesehatan lainnya. Siswa mengalami keputihan minimal satu
sekolah adalah individu yang peka kali dalam seumur hidupnya dengan
terhadap informasi baru, Siswa akan 50% pada remaja dan 25 % pada
lebih terbuka dalam menerima WUS, ini berbeda tajam dengan
informasi yang akan diberikan negara lain yang hanya 25% saja dan
(Effendi, 2009). Akan tetapi tidak penelitian di Jawa Timur
semua pelajaran tentang kesehatan menunjukkan 75% remaja menderita
reproduksi diberikan terutama yang keputihan minimal satu kali seumur
mengarah pada keputihan. hidup, bisa mengalami keputihan
Keputihan merupakan gejala sebanyak dua kali atau lebih (Moki,
yang sangat sering dialami oleh 2007).
sebagian besar wanita.Keputihan Hasil penelitian yang
dapat fisiologis ataupun dilakukan Nur Saidah (2014) di
patologis.Perempuan yang memiliki kecamatan Mojoanyar Mojokerto
riwayat infeksi yang ditandai dengan menunjukkan bahwa 125 siswi
keputihan berkepanjangan mengaku pernah mengalami
mempunyai dampak buruk untuk keputihan dengan 93 siswi (71,5%)
masa depan kesehatan mengalami keputihan fisiologis dan
reproduksinya. Perempuan 32 siswi (24,6%) mengalami
dianjurkan untuk melakukan keputihan patologis. Kondisi ini
tindakan pencegahan dengan menunjukkan tingginya angka
kejadian keputihan patologis yang
dialami remaja putri di wilayah bisa memperoleh pengetahuan yang
Mojokerto(Saidah, 2014). benar termasuk resiko bila tidak
Organ reproduksi merupakan dijaga (Syafrudin, 2009).
salah satu organ tubuh yang sensitif Pendidikan kesehatan yang
dan memerlukan perawatan dikemas dalam bentuk yang menarik
khusus.Pengetahuan dan perawatan tentunya akan lebih mudah untuk
yang baik merupakan faktor penentu dipahami, kondisi ini yang perlu
dalam memelihara kesehatan diperhatikan untuk meningkatkan
reproduksi.Usaha pencegahan juga pengetahuan remaja khususnya
memerlukan dasar pengetahuan yang tentang kesehatan reproduksi.
baik (Ratna, 2009).Perilaku yang Multimedia merupaka salah satu
didasari pengetahuan lebih langgeng media menarik yang dapat
dibandingkan perilaku yang tidak dimodifikasi untuk menerapkan
didasari pengetahuan (Syafrudin, pendidikan kesehatan ini.Rumusan
2009).Progam UKS dapat masalah dari penelitian ini adalah
memberikan pendidikan kesehatan adakah pengaruh penyuluhan
melalui penyuluhan. multimedia tentang genetalia
Pemberian informasi yang
hygiene terhadap tindakan
benar, lengkap dan tepat dalam
preventivefluor albus pada remaja
memilih metode yang akan
putri.
disampaikan pada remaja putri, salah
Tujuan dari penelitian ini
satunya melalui penyuluhan tentang
untuk menganalisa pengaruh
kesehatan reproduksi, termasuk
penyuluhan genetalia hygiene
kebersihan genetalia menggunakan
menggunakan multimedia terhadap
multimedia. Media-media yang
tindakan preventive fluor albus pada
medukung salah satunya dengan
remaja putri kelas VIII Di MTs
video menjaga dan merawat organ
Persiapan Bendunganjati, Kecamatan
reproduksi, Siswi bisa lebih mudah
Pacet, Kabupaten Mojokerto.
dalam menerima informasi yang kita
Hasil penelitian ini
berikan.Adanya penyuluhan tentang
diharapkan dapat digunakan sebagai
kebersihan genetalia, remaja putri
informasi dan masukan bagi institusi
pendidikan.Menjadikan masukan sampling yang digunakan adalah
bagi kader UKS, mengenai kesehatan systematik random sampling. Dalam
reproduksi dan perilaku menjaga penelitian ini menggunakan sampel
kebersihan, terutama untuk sebanyak 30 orang remaja putri kelas
mencegah keputihan, dan diharapkan VIII di MTs Persiapan Bendunganjati
dapat menjadikan masukan bagi Kecamatan Pacet Kabupaten
institusi sekolah terutama guru BK Mojokerto. Penelitian dilakukan di
(bimbingan konseling) mengenai MTs Persiapan Bendunganjati
pengetahuan tentang kesehatan Kecamatan Pacet Kabupaten
reproduksi dan perilaku menjaga Mojokerto.
kebersihan, terutama untuk Pengambilan data dalam
mencegah keputihan. penelitian ini dengan menggunakan
Manfaat dari penelitian ini dengan kuesioner, sedangkan untuk
dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui pengaruh positif
menciptakan metode-metode baru penyuluhan kebersihan genetalia
dalam upaya meningkatkan menggunakan multimedia terhadap
pengetahuan dan perilaku hidup upaya pencegahan keputihan pada
bersih dan sehat khususnya remaja putri di MTs Persiapan
dikalangan remaja maupun anak usia Bendunganjati Kecamatan Pacet
sekolah, sehingga generasi yang akan Kabupaten Mojokerto menggunakan
datang memiliki pengetahuan dan uji Mc Nemar, dengan nilai (α=0,05).
perilaku hidup bersih dan sehat yang Jika diperoleh ρ value < α (0.05)
baik. artinya ada pengaruh positif
penyuluhan kebersihan genitalia
METODE PENELITIAN
menggunakan multimedia terhadap
Desain penelitian ini
upaya pencegahan keputihan pada
menggunakan pra eksperimendengan
remaja putri di MTs Persiapan
rancangan one group pret-post
Bendunganjati Kecamatan Pacet
testyaitu desain penelitian yang
Kabupaten Mojokerto.
dilakukan penilaian sebelum dan
Alat dan bahan yang
sesudah diberiakn perlakuan. Teknik
diperlukan dalam penelitian ini
adalah video tentang genetalia Bendunganjati Kecamatan Pacet
hygiene dan dampak dari genetalia Kabupaten Mojokertoakan disajikan
hygiene yang buruk. Bahan untuk dalam bentuk diagram sebagai
pengumpulan data berupa lembar berikut :
kuisioner, lembar persetujuan Gambar 1. Analisa pengaruh penyuluhan
kebersihan genetalia
menjadi responden, permohonan menggunakan multimedia
menjadi responden, surat izin terhadap upaya pencegahan
keputihan
penelitian, dan daftar hadir peserta.
Alat yang dibutuhkan antara lain
laptop, lcd, proyektor, pengeras
suara, dan ruang penyuluhan.
Pengambilan data dilakukan
melalui proses wawancara pada
setiap responden dan meminta
responden mengisi lembar kuisioner
yang sudah disediakan. Selanjutnya
Sebelum diberikan
data ditabulasikan sehingga
penyuluhan kebersihan genetalia
diperoleh data yang lebih mudah
menggunakan multimedia terhadap
untuk diolah.Pengambilan data ini
upaya pencegahan keputihan
dilakukan sebelum dan sesudah
sebagian responden mempunyai
diberikan penyuluhan melalui
perilaku yang positif sebanyak 12
multimedia untuk menunjukkan ada
(40%) responden dan setelah
atau tidaknya perbedaan hasil
diberikan penyuluhan kebersihan
sebelum dan sesudah diberikan
genetalia menggunakan multimedia
perlakuan.
terhadap upaya pencegahan
HASIL PENELITIAN
keputihan terdapat peningkatan
Hasil penelitian pengaruh
menjadi 20 (66,7%) responden yang
penyuluhan kebersihan genitalia
berperilaku positif dan sebagian
menggunakan multimedia terhadap
responden yang berperilaku negatif
upaya pencegahan keputihan pada
sebanyak 10 (33,3%) responden.
remaja putri di MTs Persiapan
Hasil uji McNemar pengaruh penyuluhan kebersihan
didapatkan nilai signifikansi ρvalue genetalia menggunakan multimedia
= 0,021. Tingkat kemaknaan yang terhadap upaya pencegahan
ditetapkan adalah pada α = 0,05. keputihan.
Hosland, et al. (1953)
Maka ρvalue< α. maka H0 di tolak
mengatakan bahwa proses perubahan
dan H1 diterima, artinya terdapat
perilaku pada hakikatnya adalah
pengaruh penyuluhan kebersihan
sama dengan proses belajar pada
genetalia menggunakan multimedia
individu yang berawal dari stimulus
terhadap upaya pencegahan
(rangsang) yang diberikan pada
keputihan pada remaja putri kelas
organisme dapat diterima atau
VIII Di MTs Persiapan
ditolak. Apabila stimulus tersebut
Bendunganjati, Kecamatan Pacet,
tidak dapat diterima atau ditolak
Kabupaten Mojokerto.
berarti stimulus itu tidak efektif
PEMBAHASAN
mempengaruhi perhatian individu
Hasil analisa data dan berhenti disini. Akan tetapi bila
perbandingan perilaku sebelum dan stimulus diterima oleh organisme
setelah diberikan penyuluhan berarti ada perhatian dari individu
menggunakan uji Mc Nemar dan stimulus tersebut efektif. Apabila
didapatkan nilai pvalue = 0,021, stimulus telah mendapat perhatian
dimana angka ini kurang dari nilai α dari organisme (diterima) maka ia
= 0,05. Maka dapat disimpulkan mengerti stimulus ini dan dilanjutkan
bahwa terdapat perbandingan yang kepada proses berikutnya. Setelah itu
bermakna antara perilaku sebelum organisme mengolah stimulus
diberikan penyuluhan kebersihan tersebut sehingga terjadi kesediaan
genetalia menggunakan multimedia untuk bertindak demi stimulus yang
dengan perilaku setelah diberikan telah diterimanya (bersikap).
penyuluhan kebersihan genetalia Akhirnya dengan dukungan fasilitas
menggunakan multimedia.Dengan serta dorongan dari lingkungan maka
demikian maka H0 ditolak dan H1 stimulus tersebut mempunyai efek
diterima, artinya bahwa terdapat tindakan dari individu tersebut maka
terbentuklah perubahan perilaku media lain yang lebih menarik
(Notoatmodjo, 2007). dan sesuai dengan perkembangan
Berdasarkan penelitian ini
siswa.
terjadi peningkatan upaya
DAFTAR PUSTAKA
pencegahan keputihan yang
signifikan setelah diberikan Effendi, F. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas.
penyuluhan. Sehingga penyuluhan Jakarta: Salemba Medika.
kesehatan tentang kebersihan
Maulida, R. (2013). Pengaruh
genitalia menggunakan multimedia Promosi Kesehatan Terhadap
terbukti berpengaruh positif terhadap Penegtahuan Remaja Putri
Tentang Kebersihan Alat
upaya pencegahan keputihan pada Kelamin Di SMP Negeri 1
remaja putri di MTs Persiapan Permata Bener Meriah.
Jurnal SKRIPSI, 48.
Bendunganjati Kecamatan Pacet
Kabupaten Mojokerto. Moki. (2007). Efektifitas
Policresulen Vaginal
KESIMPULAN Suppositoria Terhadap
Keputihan Pada Wanita Usia
Hasil penelitian ini Subur.
menunjukkan bahwa penyuluhan
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan
kebersihan genetalia menggunakan Masyarakat Ilmu dan Seni.
multimedia efektif untuk diterapkan Jakarta: Rineka Cipta.
dalam upaya pencegahan keputihan Permatasari, M. W. (2012).
pada remaja putri. Hubungan Tingkat
SARAN Pengetahuan Remaja Putri
1. Peningkatan penerapan perilaku tentang Personal Hygiene
dengan Tindakan Pencegahan
menjaga kebersihan genitalia Keputihan di SMA Negeri 9
dengan benar dan dilakukan Semarang. Jurnal.Unimus,
74.
teratur setiap hari
2. Pengaktifan program UKS, Ratna. (2009). Hubungan Antara
kaderisasi dan support dari pihak Pengetahuan Dan Perilaku
Menjaga Kebersihan
sekolah. Genetalia Eksterna Dengan
3. Diharapkan pada peneliti Kejadian Keputihan. sitasi.
selanjutnya agar dapat melakukan
Saidah, N. (2014). Pengaruh Type
penelitian lebih lanjut mengenai Pakaian Dalam Terhadap
Keputihan Pada Siswi SMPN Tuberkulosis (TB) Paru-paru.
1 Mojoanyar Kabupaten sitasi.
Mojokerto. Jurnal
Keperawatan Volume 1.No.1, Syafrudin. (2009). Promosi
27-31. Kesehatan Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Trans
Shadine, M. (2009). Penyakit Info Media.
Wanita, pencegahan, deteksi
dini dan pemgobatannya. Wahit, d. (2009). Ilmu Keperawatan
Jakarta: Keen Books. Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
Suyanto. (2005). Pembuatan Animasi
3D Penyuluhan Penyakit

You might also like