Hypnobirthing A. Definisi Hypnobirthing Hypnobirthing Adalah Sebuah Terapi Yang Mendukung Proses Melahirkan
Hypnobirthing A. Definisi Hypnobirthing Hypnobirthing Adalah Sebuah Terapi Yang Mendukung Proses Melahirkan
Hypnobirthing A. Definisi Hypnobirthing Hypnobirthing Adalah Sebuah Terapi Yang Mendukung Proses Melahirkan
A. Definisi Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah sebuah terapi yang mendukung proses melahirkan
secara alami/normal dengan teknik hipnosis diri (self hypnosis),
teknik relaksasi, dan pernapasan.
B. Indikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing bisa dilakukan pada semua ibu hamil jika ibu tertarik untuk
melakukannya, dan bisa melakukannya pada 7 bulan usia kehamilan atau beberapa hari
sebelum menjalani proses melahirkan (2 minggu sebelum persalinan).
C. Kontraindikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing hanya tidak bisa dilakukan
pada Bumil dg gangguan pendengaran,
tidak bisa diajak komunikasi,
gangguan mental/jiwa dan bumil yang menolak melakukan Hypnobirthing
D. Hakikat Hypnobirthing
Inti dari hypnobirthing yang sesungguhnya adalah:
1. Menjalani masa kehamilan dan proses kehamilan dengan perasaan yang nyaman dan
menyenangkan.
2. Berpikir positif dan memiliki kepercayaan diri dengan kemampuannya sendiri untuk
mampu melahirkan dan merawat bayinya kelak.
3. Rasa sakit mungkin masih terasa, namun jika ibu hamil rileks maka persalinan akan
berjalan lebih cepat dan lancar.
4. Memberikan sugesti positif tentang proses persalinan, sehingga bisa memotivasi ibu
untuk memiliki semangat yang kuat dalam menjalani proses persalinan nanti.
E. Keuntungan Hypnobirthing
Ada beberapa keuntungan dari melakukan hypnobirthing ini yang tidak hanya dapat
dirasakan oleh ibu hamil sendiri, namun juga dirasakan oleh suami dan juga bayi yang akan
dilahirkan oleh ibu, yaitu:
1. Bagi Ibu
a. Ibu merasa rileks, nyaman dan tenang selama masa kehamilan dan persalinan.
b. Mengurangi keluhan-keluhan selama kehamilan dan persalinan.
c. Memungkinkan ibu mengejan secara efektif mengikuti ritme tubuh secara alami.
d. Mengurangi rasa nyeri yang dirasakan saat persalinan.
e. Mempercepat tahap pembukaan dalam persalinan.
f. Mengurangi kecenderungan depresi atau trauma setelah melahirkan.
g. Membantu mempercepat pemulihan kondisi emosi dan fisik ibu setelah melalui
proses persalinan.
h. Membantu kelancaran ASI (Air Susu Ibu).
i. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh sehingga mengurangi rasa nyeri saat
terjadi kontraksi.
j. Meningkatkan ikatan batin antara ibu, suami dan bayi.
k. Menghindarkan ibu dari stres.
2. Bagi Ayah
a. Memahami bahwa peran ayah/suami sangat diperlukan selama kehamilan dan
persalinan.
b. Mengajarkan ayah/suami agar lebih tenang dan sabar dalam menenangkan istri yang
sedang berjuang melahirkan bayinya.
3. Bagi Bayi
a. Bayi cenderung lebih tenang dan merasa nyaman.
b. Mengurangi resiko trauma persalinan pada bayi.
c. Meningkatkan ikatan batin bayi, ayah dan ibunya.
d. Bayi memiliki pengalaman emosi yang menyenangkan sehingga lebih sehat dan
kuat.