Makalah Character Building

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

MAKALAH MEMBANGUN

KARAKTER

diajukan untuk rrernenuhi tugas mata kuliah Character Building dengan dosen
pengampu Dr. Tate Soerante, S.E.,M.M.

Di buat oleh :

PATAR TUA TAMBUNAN 201510315124

ROOO EZRA MARPAUNG 201510315050

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kebadirat Tuffin YME yang telah rnelimpahkan berkat dan karunia•

N ya hingga penulis dapat menyelesaikan penyustman Makalah ini. Makaah ini


disusun dalam rargka memenuhi tugas dalam mata kuliah Character building. Dalam
kesempatan ini penulis ingin rrenyanpaikan rasa terima kasih kepada semua phak
yang telah men.unbuhkan semangat, rremberikan birrningan dan bantuan dalam
proses penyusuran Makalah ini.

Tentu saja basil Makalah ini mash jauh dari kesernpumaan untuk itu penulis sangat
memohon Satan yang sifatnya korstruktif dan urruk keserrpurraannya, Sernoga apa

yang dipaparkan dapat mernbetikan rranfaat bagi peningkatan kualitas perdidikan

pada khususnya. dan dengan segala kritikan yang bertujuan untuk rrembangun dari

makalah ini penuls tetap sambut dengan hati yang ikhlas. Mudah-mudahan Tuhan
YME tetap mernberkati kita serrua, Amin ..
DAFTAR ISi

KATA PEN GANTAR


DAFTAR ISi
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB n PEMBAHASAN
A. Pengertian karakter
B. Metode pembentukan karakter
C. Teori pembentukan karakter
D. Proses pembentukan karakter
E. Langkah rnengubah karakter
BAB Ill PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di era globalsasi yang di tandai dengan kemajuan dunia ilmu infonnasi dan
tekrologi, memberikan banyak perubahan dan tekanan dalam segala bidang. Dunia
pendidikan yang secant filosofis di pandang sebagai alat atau wadah untuk
mencerdaskan dan rremberruk watak manusia agar lebh baik (humanisasiy; sekarang
sudah mulai bergeser atau disorentasi Demikan terjadi salah satunya dikarenakan
kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat.
Sehingga pendidikan mendapat krisis dalam hal kepercayaan dari masyarakat, dan
ebih ironisnya lagi bahwa penddikan sekarang sudah masuk dalam kriss
perrbentukan karakter (kepnbadian) secara baik.

Pendidikan bagi kehrlupan manisa mempakan kebutuhan primer atau mutlak


yang harus dipernhi sepanjang hayat, Tarpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kebmpok manusia dapat hidup berkembang dengan cita-cra untuk maju, sejahtera,
dan bahagia memrut konsep pandangan hidupnya, Dalam pengertian sederhana dan
umum makna pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk men.unbuhkan dan
mengerrbangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani mauptn1 rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan agama.

Pendidikan bertujuan tidak sekedar proses alih budaya atau alih ilmu
pengetaluan (transfer of knowledge), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai
(transfer of value). Artinya bahwa Pendidikan,
di samping proses pertalian dan
transrrusi pengetahuan, juga berkenaan dengan proses perkembangan dan
perrnentukan kepribadan atau karakter masyarakat. Dalam rangka nternalsasi nilai•
nilai budi pekerti kepada peserta didik, maka perlu adanya optimalisasi pendidikan.
Perlu kita sadari bahwa fungsi pendidikan Nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkerrbanganya potensi
peserta didik agar menjadi manisia yang berman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandri dan menjadi
warga Negara yang dernokratis serta bertanggmg jawab. Pendidikan juga dipandang
sebagai sebuah sistem sosial, artinya dikatakan sistem sosial dsebabkan di dalarrnya
berkunpul manusia yang saling berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk menuju
pada pendidikan yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya, yaitu dengan cara
melakuakan perubahan-perubahan susunan dan proses dari bagian-bagan yang ada
dalam pendidikan itu serdiri Sehingga pendidikan sebagai agen perubahan sosial
diharapkan peranannya mampu mewujudkan perubahan nilai-nilai sikap, moral, pola
pikr, perilaku irrelektual, ketrnmpilan, dan wawasan pard peserta didik sesuai dengan
tujuan perd dikan itu serdiri

B. Rum.usan Masalah
Berdasarkan deskrpsi di atas, rnaka dapat ditarik rurrusan pennasalahan sebagai
berikut :

I. Bagaitnana pengertian mernbangun karakter?


2. Bagaitnana Iubungan merrbangun karakter?
3. Bagaitnana implementasi merrbangun karakter?

C. Tujuan
Dari nnnusan rnasalah di atas, rnaka tujuan penuls rnenulis rnakalah 11u sebagai
berikut :

I. Untuk rnengetahui pengertian mernbangun karakter.


2. Untuk rnengetahui hibungan merrbangun karakter,
3. Untuk menatnbah wawasan khasanah keilrruan tentang wacana itnplementasi
mernbangun karakter,
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian memhangun karakter

Dari segi balasa, membangun karakter (Character building) terdri dari dua kata
yakni Merrnangun (to build) adalah bersifat rremperbaiki, membina, rrendirikan,
mengadakan sesuatu Sedangkan dan karakter (character) adaah tabiat, watak, sifat•
sifat kejiwaan, akhak atau budi pekerti yang rrernbedakan seseorang dari yang lain
Dalam konteks disini adalah suatu proses atau usaba yang dilakukan untuk rrembira,
mernperbaiki dan atau rrernbentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan
manusia sehingga rrenunjukan perangai dan tingkah aku yang baik.

Karakter berasal dari bahasa Yurani "character " yang berakar dari diksi dari
"charassein" yang berarti mernahat atau mengukir, sedangkan daam bahasa Latin
karakter bermakna memberikan tanda. Dalarn Karrus Poerwadarmirra, karakter
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain Karakter juga dapat dibaratkan seperti
sebuah ukran, Sebuah ukiran akan rnelekat kuat pada benda yang dukir dan tidak
rrudah tennakan waktu. Sebuah pola, baik itu pikran, sikap, nmuptm tindakan, yang
melekat pada di-i seseorang dengan sangat kuat dan suli dihiangkan disebut sebagai
karakter,

Sedangkan definisi karakter menuu para ahli diantaranya:

A. Menurut Herrrawan Kartajaya, karakter adalah "ciri khas" yang dirniliki oeh
suatu irdividu, Cni khas ini asli dan mengakar pada individu sehingga rrernpengaruhi
periaku dan pernikiran sebari-harinya.

B. Menurut Alwisol karakter rrerupakan penggarnbaran tingkah aku yang


dilaksanakan dengan rnenonjolkan nilai (benar - saah, baik - buruk) secat11 implsit
atau ptm ekspilisi:. Karakter berbeda dengan kepnbadian yang sama sekali tidak
menyangk ut nilai - nilai

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakter rrerupakan


sesuatu mendasar dan bersifat abstrak yang ada dalarn dri seseorang yang
mempengaruhi sikap, tindakan, dan cara berfikir sehari-Iari, Dilihat dari sudut
pengertian, temyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran
agi karena sudah tertaram daam pikran, dan dengan kata lain, keduanya dapat

disebut dengan kebiasaan

B. Metode pembentukan karakter

Metode perrbentukan karakter berkaitan angsung dengan tahapan


perkerrnangannya. Tahapan tersebut meliputi dalam tiga tahapan yaitu:

1. Tahapan karakter lahriyah (karakter anak-anak), Pada tahapan lahiriyah metode

yang digunakan adalah pengarahan, pennasaan, keteadanan, penguatan (imbalan)


dan pelemahan (hukuman) serta irdoktrirasi,

2. Tahapan karakter berkesadaran (karakter remaja), tahapan perilaku berkesadaran,


metoda yang digunakan adalah penanaman nilai melalui dialog yang bertujuan
meyakinkan, pembimbingan bukan irstruksi dan pelibatan bukan pemaksaan.

3. Tahapan kontrol internal atas karakter (karakter dewasa), tahapan konrol internal
atas karakter maka metoda yang diterapkan adaah penrmusan visi dan rnisi hidup
pribadi, serta penguatan akan tanggmigjawab langsung kepada Allah Tahapan datas
ebih didasarkan pada sifat daripada umer.

C. Teori pembentukan karakter


Teori Perrbentukan Karakter memuut Stephen Covey melalui bukunya 7

Kebasaan Manusia Yang Sangat Bfektif menyimpulkan bahwa sebenarnya ada tiga
teori utama yang rrerdasarinya, yaitu :

I. Determinsrre Genetis, pada dasarnya mengatakat1 kakek-nenek kialah yang bebuat


begitu kepada kia. Itulah sebabnya kita rnemiliki tabiat seperti ini. Kakek-nenek kita
mudah marah dan itu ada pada DNA kita. Sifat ini diteruskan dari generasi ke
generasi berikutnya dan kita rrewarisinya, Lagipula, kita orang Indonesia, dan itu
sifat orang Indonesia.
2. Determinsrre Psikis, pada dasarnya orangtua kialah yang berbuat begitu kepada
kita. Pegasuhan kita, pengalarran rnasa anak-anak kita pada dasarnya rnernbentuk
kecenderungan pnbadi dan susunan karakter kia. Itulah sebabnya kita takut berdiri di
depan banyak orang. Begituah Cata orang tua kita rrernbesarkan kita. Kita merasa
sangat bersalah jika kita membuat kesalahan karena kita "ngat jauh di daam hati
terrang penulisan naskah ernosional kita ketika kita sangat rerran, lerrbek dan
bergantung Kita "ingat" hukuman emosonal, penolakan, pembandiogan dengan
orang lain ketika kita tidak berprestasi seperti yang dharapkan,

3. Determinisme Lingkungan, pada dasarnya rrengatakan bos kita berbuat begitu kepada
kita - atau pasangan kita, atau anak rernaja yang berkital itu, atau situasi ekonorni
kita, atau kebijakan nasional Sesorang atau sesuatu di lngkungan kita
betanggungja wab atas situasi kita.
D. Proses Pembentukan Karakter

Pondasi awal terbentuknya karakter sebenarnya sudah dimuai sejak anak baru
ahir sampai usia 3 atau 5 tabun, Pada rrasa itu anak masih menggunakan pikiran
bawah sadar karena kerrarnpuan penaarannya belurn tumbuh, Sehingga a akan

rrenerima begitu saja senua inforrrnsi dan stirnuus yang diberikan padanya.
Pernbentukan karakter tdak bisa berherri begitu saja, karena mempakan proses yang
berlangsung seurnur hidup. Orang tua dan lingkungan keluargalah yang berperan

perring dalam peetakan pondasi uu Keuarga merupakan pendidik utama dan


pertarra dalam kehi:lupan anak karena dari keluargaah aim mendapatkan

pendidikan unok pertama kalinya serta menjadi dasar perkernbangan dan kehidupan
anak dikemudan hari. Anak yang mendapat kesan baik dalam interaksinya di

fingkungankeuarga rraka konsep diri anak akan menjadi baik pula, begiu juga

sebaliknya. Korsep diri inilah yang akan berdampak ketika si anak sudah tumbuh
dewasa

Hal yang diakui sebagai faktor yang mernpengaruhi karakter adalah faktor
ketuunan/gen, Jika tidak ada proses berikutnya yang rrernilki pengaruh kuat, boleh

jadi faktor genetis iniai yang akan menjadi karakter anak. Munir mengemukakan

bahwa masih faktor bin yang juga dapat rrempengaruhi karakter seseorang. Faktor•
faktor itu adaah makaran dan terran, Mernbangun karakter anak mempakan proses
yang terns menerus atau berkesinarnbungan agar terberruk tabiat, watak, dan sifat•

sifat kejiwaan yangkondusif dalarn bermasyarakat, berbangsa, dan berregara, serta

diandasi dengannilai-niai dan fasafah hidup. Sehingga dengan kata Jain dapat
disimpulkan bahwakarakter sebenarnya dapat dibentuk.
Karakter terbentuk setelah mengikuti proses sebagai berikut :

• Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama,
deology, pendidikan, terruan sendiri atau lainnya.
• Nilai merrbentuk pola fikir seseorang yang secara keseluruhan keluar dalam
bentuk rumusan vsinya.
• Visi turun ke wilayah hati rremoenuk suasana JIWd yang secara keseluuhan
rrembentuk mentalitas.
• Mentatitas rrengalr memasuki wjlayah fisik dan melahirkan tindakan yang secant
keseuruhan disebut sikap.
• Sikap-sikap yang dom.inan dalam diri seseorang yang secara keseluruhan rnencitrai
drnya adalah apa yang disebut sebagai kepnbadian atau karakter,

Proses pembertukan rrental tersebut memmjukan keterkaitan antara fikiran,


perasaan dan tindakan, Dari aka! terbentuk pola fikir, dari fisik terbentuk rrenjadi
perilaku. Cara berfkir menjadi visi, cara rrerasa rreniadi mental dan cant
berprilaku rrenjadi karakter, Apabila hal ini terjadi terus menerus akan rrenjadi
sebuah kebasaan,

E. Langkah Mengubah Karaketr

Dengan rrengetahui tahapan, metode dan proses pembentukan karakter, maka


bisa diketahui bahwa akar dari perilaku atau karakter itu adalah cant berfikir dan cara
merasa seseorang. Sehingga untuk mengubah karakter seseorang, kita bisa melakukan
tiga langkah beriku :

• Terapi kognitif : melakukan perbaikan dan pengembangan cara berfikir


dirnana fikiran menjadi akar dari karakter seseorang,
• Terapi rrental : melakukan perbaikan dan pengembangan Cata merasa, karena
mertal adalah batang karakter yang menjadi smnber tenaga jiwa seseorang.
• Terapi fsik : rrelakukan perbaikan dan pengembangan pada cara bertindak
yang mendorong fsik menjadi pelaksana dari arahan aka) dan jiwa.

Hidup di zaman modern ini serrua serba ada, baik dan buuk, halal haram,
benar salah nyaris camptn· rrenjadi satu, sulit untuk dibedakan. Maka sebaik•
baik orang yang dapat memilah dan memilih suatu perbuatan yang baik,
karena perbuatan baik ini akan berdarrpak pada periaku manusia.

Beberapa ha) yang perlu dperlatikan dalarn membentuk karakter:

1. Pembiasaan tingkah laku sopan.

Sopan santun atau etiket adalah akhlak yang bersifat ahir. Ukuran sopan
santun teretak pada cara pandang suatu rrasyarakat, Oleh karena itu cara pandang
sopan-santun dan sikap suatu daerah mungkin berbeda dengan cara pandang
masyarakat yang lain Sopan samm diperlukan ketika seseorang berkommikasi
dengan orang lain, dengan penekanan utama pertarra kepada orang yang lebih tua

atau guru atau atasan, kedua kepada orang yang lebih muda, anah buah, anak, murid,
bawahan dan sebagainya, ketiga kepada orang yang setingkat atau sebaya, seusia atau
setingkat status sosal

Disamping itu sopan sarnm juga berlaku ketika berkomunikasi dengan kawan
atau lawan. Kornmikasi dengan lawan rremerukan kekuatan dipbmatis yang lebih
kuat dibandingkan dengan periaku kasar. Kesopanan bisa menambat hati awan,
sebaliknya kekerasan akan menimbulkan dendam

Sopan santun pada anak tertanarn melalui kebiasaan sehari-hari di rumah, Apa
yang diajarkan orang tua di rumah akan melekat pada dri anak. Sopan santun pada
rernaja tertararn disamping rrelaui kebisaan dalam rumah juga melalui proses
pergaulan teman sebaya, di sekoah atau melalui suatu torronan, Sedangkan sopan
santun pada rerraja disarnping karera perbekalan pada masa anak-anak dan remaja
terberruk rrelaui perilau para tokoh masyarakat, terutama tokoh yang dihonnati dan
didolakan,

2. Kebersihan, kerapian dan ketertiban

Pengetahuan tenang hubungan kebersnan dengan lingkungan dibentuk

rrelalui proses pendidikan, tetapi kepekaan terhadap kebershan dbangun rrelalui

proses pembasaan sejak kecil Konsisitensi orang tua terhadap keharusan anak untuk

cici tangan sebelum rnakan, cuci kaki sebeum tidur, mandi dan gosok gigi secara
tertur, menyapu lantai dan halaman rumah, buang sarrpah di tempat sarrpah,
menempatkan sepatu drempatnya, merapikan baju dan buku dkamamya Merapikan
terrpat tidur setiap bangun tidur, adalah merupakan pekerjaan mernbiasakan anak

pada hi:lup bersh hingga kedasaran akan kebersihan itu rrenjadi bagan dari
kepnbadiannya.

Pada usia remaja kebersihan harus didukung oleh pengetahuan ernpitik,


msahya rrelihat benda dan air kotor, tangan kotor dan sebagainya dengan mikroskup
sehingga bisa menyaksikan senditi kuman-kuman penyakit pada sesuatu yang kotor

tersebut. Adapun perilaku bersh pada masyarakat diwujudkan dengan pengaturan


yang bersistern, nrisalnya sistem pemeliharaan kebersihan umum engkap dengan
sarana yang teseda, sistem sanitasi, sistem pernbuangan limbah di:empat umum

kerrusan ddukung dengan peraturan yang rrenjamn kelangsungan hdup bersih dan
tertib, Singapura misalnya rrengenakan denda sekitar litna ratus nbu rupiah bagi

orang yang hanya rrernbuang puntung rokok secara sembarangan


3. Kejujuran

Kejujuran rrerupakan sifat terpuji, cri orang jujur adaah tidak suka bohong,
rneski dernikan jujur yang berkonotasi posiif berbeda dengan jujur dalam arti lugu
dan polos. Dalam sifat amanah rnengandtmg arti cerdas, yakni kejujuran yang

disampaikan dengan bertanggung jawab. Jujur bukan berarti rnengatakan semua yang

diketahui apa adanya, tetapi rnengatakan apa yang diketahui sepanjang mengandung
kebaikan dan tidak rnenyebutnya jika diperkirakan mermbawa alabat buuk bagi

ditinya dan orang lain

4. Disiplin.

Tingkah laku dsipfin dilakukan karera rnengikuti suatu komimen. Displin

bisa berhubungan dengan kejujuran, bsa juga tidak. Kejujuran juga diwariskan oleh

genetika orang tuannya, terutama ketika anak masih daam kandungan, secara
psikologs dapat rnenetas pada anaknya, Kehatmonisan orang tua ddalam rumah
akan sangat berpengaruh dalam rnerrbentuk watak dan kepribadian anak-arak pada

urrur perkerrbangannya. Ketika anak mash kecil, pantang orang tua bebohong

kepada anaknya, karera kebohongan yang diarasakan oeh anak akan rreninnulkan
kegelisahan serta rrerusak tatanan psikologi seorang anak.

Pada anak usa kelas IV SD hingga SLTP, kejujuran sebaiknya dibiasakan


sejalan dengan kedisplinan hidup, disipfin belajar, dsiplin ibadah, displin bekerja

rnembantu orang tua di rumah, displin keuangan dan dan djsiplin agenda harian
anak. Pada anak usia SMA kejujuran dan kedisipliran yang ditanamkan barns sudah
disertai alasan yang rasional, baik daam kehidupan dalam rurrah tangga, sekohh
mauptm difingkungan masyarakat, Sistem punshrrent dan reward sudah bisa

diterapkan sec at-a raso nal.


Pada usia mahasiswa, kejujuran dan kedisiplinan dinisyakan melalui
perrnerian kepercayaan dalam berbagai tanggungjawab.kepada mereka sudah
ditekankan komitrren dan substansi, sementara prosedur dan teknik mungkin harus
sudah diserahkan kepada seni dan kreatifitas rrereka,

Pada orang dewasa yang sudah bekerja, kejujuran dan kedisplinan diterapkan
rrelalui pelaksanaan sistem dimana peluang untuk berbuat tidak jujur dipersempit.
Misalnya dengan pengawasan yang transparan Betapapun orang juiur dapat berubah
menjadi tidak jujur rrenakala peuang tidak jujur dan tidak disiplin terbuka tanpa
pengawasan .
BAB ill

PENU1UP

A. Kesimpulan

Dari perrnahasan di atas penulis dapat rrenyirrpulkan beberapa ha! yang mercakup
tentang perdidikan karakter yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari
lingkungan terkecil yaitu keluarga dan lembaga pendidikan adalah sebagai motor
penggerak untuk pengerrnangan pendrlikan karakter melalui berbagai program baik
itu yang ditujukan kepada p<ua pengajar nauptm kepada paia anak didik atau siswa.
Penddikan karakter suatu sistem untuk menaramkan nilai nilai kpribadian yang uhur
yang meliputi hubungan terhadap diri sendiri, terhadap lingkungan sekitar dan

huhungan terhadap Tuhan YME dirnana semua itu terbentuk dari sebuah pemahaman
terhadap apa yang dilihat, dirasa, dan didengar,

Tujuan dari pendidjkan karakter adaah untuk meningkatkat kuatitas dari pendrlikan

itu sendiri untuk menciptakan rranusia yang cerdas, kreatif berahlak dan merniliki

kepribadian yang positif agar mampu mengelola dan mengambil peran daarn
membangun bangsa yang berrrartabat.

B. Saran

Keterpaduan Penddikan Karakter adalah kegiatan pendidkan, Perdidikan Karakter

dilarapk rreniadi kegiatan-kegatan d skusi, sirrulasi, dan perampilan berbagai


kegiatan sekolah untuk itu guu dharapkan lebih aktif dalarn pembelajarannya
Lingkungan sekolah yang posnf rrembantu mermangun karakter, Urruk itu benahi
lingkungan sekoah agar menjadi lingkungan yang positif Guru barus dsiplin lebil

duu siswa pasti akan rrengikuti displin


DAFTAR PUSTAKA

- http://www.slideshare.net/septianraha/makalah•
pembentukan-karakter

- Sri Narwanti,Pendidikan Karakter: Pengintegrasian


18 Nilai Pembentuk Karakter dalamMata Pelajaran,
(Yogyakarta: Familia, 2011), hal.1

- Muchlas Samani dan Hariyanto,Konsep dan Model


Pendidikan Karakter, (Bandung:Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 44

- http ://pengertiandefinisi.com/pengertian -karakter•


men urut-pendapat-para-ahli/

You might also like