Makalah Character Building
Makalah Character Building
Makalah Character Building
KARAKTER
diajukan untuk rrernenuhi tugas mata kuliah Character Building dengan dosen
pengampu Dr. Tate Soerante, S.E.,M.M.
Di buat oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kebadirat Tuffin YME yang telah rnelimpahkan berkat dan karunia•
Tentu saja basil Makalah ini mash jauh dari kesernpumaan untuk itu penulis sangat
memohon Satan yang sifatnya korstruktif dan urruk keserrpurraannya, Sernoga apa
pada khususnya. dan dengan segala kritikan yang bertujuan untuk rrembangun dari
makalah ini penuls tetap sambut dengan hati yang ikhlas. Mudah-mudahan Tuhan
YME tetap mernberkati kita serrua, Amin ..
DAFTAR ISi
Di era globalsasi yang di tandai dengan kemajuan dunia ilmu infonnasi dan
tekrologi, memberikan banyak perubahan dan tekanan dalam segala bidang. Dunia
pendidikan yang secant filosofis di pandang sebagai alat atau wadah untuk
mencerdaskan dan rremberruk watak manusia agar lebh baik (humanisasiy; sekarang
sudah mulai bergeser atau disorentasi Demikan terjadi salah satunya dikarenakan
kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat.
Sehingga pendidikan mendapat krisis dalam hal kepercayaan dari masyarakat, dan
ebih ironisnya lagi bahwa penddikan sekarang sudah masuk dalam kriss
perrbentukan karakter (kepnbadian) secara baik.
Pendidikan bertujuan tidak sekedar proses alih budaya atau alih ilmu
pengetaluan (transfer of knowledge), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai
(transfer of value). Artinya bahwa Pendidikan,
di samping proses pertalian dan
transrrusi pengetahuan, juga berkenaan dengan proses perkembangan dan
perrnentukan kepribadan atau karakter masyarakat. Dalam rangka nternalsasi nilai•
nilai budi pekerti kepada peserta didik, maka perlu adanya optimalisasi pendidikan.
Perlu kita sadari bahwa fungsi pendidikan Nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkerrbanganya potensi
peserta didik agar menjadi manisia yang berman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandri dan menjadi
warga Negara yang dernokratis serta bertanggmg jawab. Pendidikan juga dipandang
sebagai sebuah sistem sosial, artinya dikatakan sistem sosial dsebabkan di dalarrnya
berkunpul manusia yang saling berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk menuju
pada pendidikan yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya, yaitu dengan cara
melakuakan perubahan-perubahan susunan dan proses dari bagian-bagan yang ada
dalam pendidikan itu serdiri Sehingga pendidikan sebagai agen perubahan sosial
diharapkan peranannya mampu mewujudkan perubahan nilai-nilai sikap, moral, pola
pikr, perilaku irrelektual, ketrnmpilan, dan wawasan pard peserta didik sesuai dengan
tujuan perd dikan itu serdiri
B. Rum.usan Masalah
Berdasarkan deskrpsi di atas, rnaka dapat ditarik rurrusan pennasalahan sebagai
berikut :
C. Tujuan
Dari nnnusan rnasalah di atas, rnaka tujuan penuls rnenulis rnakalah 11u sebagai
berikut :
Dari segi balasa, membangun karakter (Character building) terdri dari dua kata
yakni Merrnangun (to build) adalah bersifat rremperbaiki, membina, rrendirikan,
mengadakan sesuatu Sedangkan dan karakter (character) adaah tabiat, watak, sifat•
sifat kejiwaan, akhak atau budi pekerti yang rrernbedakan seseorang dari yang lain
Dalam konteks disini adalah suatu proses atau usaba yang dilakukan untuk rrembira,
mernperbaiki dan atau rrernbentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan
manusia sehingga rrenunjukan perangai dan tingkah aku yang baik.
Karakter berasal dari bahasa Yurani "character " yang berakar dari diksi dari
"charassein" yang berarti mernahat atau mengukir, sedangkan daam bahasa Latin
karakter bermakna memberikan tanda. Dalarn Karrus Poerwadarmirra, karakter
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain Karakter juga dapat dibaratkan seperti
sebuah ukran, Sebuah ukiran akan rnelekat kuat pada benda yang dukir dan tidak
rrudah tennakan waktu. Sebuah pola, baik itu pikran, sikap, nmuptm tindakan, yang
melekat pada di-i seseorang dengan sangat kuat dan suli dihiangkan disebut sebagai
karakter,
A. Menurut Herrrawan Kartajaya, karakter adalah "ciri khas" yang dirniliki oeh
suatu irdividu, Cni khas ini asli dan mengakar pada individu sehingga rrernpengaruhi
periaku dan pernikiran sebari-harinya.
3. Tahapan kontrol internal atas karakter (karakter dewasa), tahapan konrol internal
atas karakter maka metoda yang diterapkan adaah penrmusan visi dan rnisi hidup
pribadi, serta penguatan akan tanggmigjawab langsung kepada Allah Tahapan datas
ebih didasarkan pada sifat daripada umer.
Kebasaan Manusia Yang Sangat Bfektif menyimpulkan bahwa sebenarnya ada tiga
teori utama yang rrerdasarinya, yaitu :
3. Determinisme Lingkungan, pada dasarnya rrengatakan bos kita berbuat begitu kepada
kita - atau pasangan kita, atau anak rernaja yang berkital itu, atau situasi ekonorni
kita, atau kebijakan nasional Sesorang atau sesuatu di lngkungan kita
betanggungja wab atas situasi kita.
D. Proses Pembentukan Karakter
Pondasi awal terbentuknya karakter sebenarnya sudah dimuai sejak anak baru
ahir sampai usia 3 atau 5 tabun, Pada rrasa itu anak masih menggunakan pikiran
bawah sadar karena kerrarnpuan penaarannya belurn tumbuh, Sehingga a akan
rrenerima begitu saja senua inforrrnsi dan stirnuus yang diberikan padanya.
Pernbentukan karakter tdak bisa berherri begitu saja, karena mempakan proses yang
berlangsung seurnur hidup. Orang tua dan lingkungan keluargalah yang berperan
pendidikan unok pertama kalinya serta menjadi dasar perkernbangan dan kehidupan
anak dikemudan hari. Anak yang mendapat kesan baik dalam interaksinya di
fingkungankeuarga rraka konsep diri anak akan menjadi baik pula, begiu juga
sebaliknya. Korsep diri inilah yang akan berdampak ketika si anak sudah tumbuh
dewasa
Hal yang diakui sebagai faktor yang mernpengaruhi karakter adalah faktor
ketuunan/gen, Jika tidak ada proses berikutnya yang rrernilki pengaruh kuat, boleh
jadi faktor genetis iniai yang akan menjadi karakter anak. Munir mengemukakan
bahwa masih faktor bin yang juga dapat rrempengaruhi karakter seseorang. Faktor•
faktor itu adaah makaran dan terran, Mernbangun karakter anak mempakan proses
yang terns menerus atau berkesinarnbungan agar terberruk tabiat, watak, dan sifat•
diandasi dengannilai-niai dan fasafah hidup. Sehingga dengan kata Jain dapat
disimpulkan bahwakarakter sebenarnya dapat dibentuk.
Karakter terbentuk setelah mengikuti proses sebagai berikut :
• Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama,
deology, pendidikan, terruan sendiri atau lainnya.
• Nilai merrbentuk pola fikir seseorang yang secara keseluruhan keluar dalam
bentuk rumusan vsinya.
• Visi turun ke wilayah hati rremoenuk suasana JIWd yang secara keseluuhan
rrembentuk mentalitas.
• Mentatitas rrengalr memasuki wjlayah fisik dan melahirkan tindakan yang secant
keseuruhan disebut sikap.
• Sikap-sikap yang dom.inan dalam diri seseorang yang secara keseluruhan rnencitrai
drnya adalah apa yang disebut sebagai kepnbadian atau karakter,
Hidup di zaman modern ini serrua serba ada, baik dan buuk, halal haram,
benar salah nyaris camptn· rrenjadi satu, sulit untuk dibedakan. Maka sebaik•
baik orang yang dapat memilah dan memilih suatu perbuatan yang baik,
karena perbuatan baik ini akan berdarrpak pada periaku manusia.
Sopan santun atau etiket adalah akhlak yang bersifat ahir. Ukuran sopan
santun teretak pada cara pandang suatu rrasyarakat, Oleh karena itu cara pandang
sopan-santun dan sikap suatu daerah mungkin berbeda dengan cara pandang
masyarakat yang lain Sopan samm diperlukan ketika seseorang berkommikasi
dengan orang lain, dengan penekanan utama pertarra kepada orang yang lebih tua
atau guru atau atasan, kedua kepada orang yang lebih muda, anah buah, anak, murid,
bawahan dan sebagainya, ketiga kepada orang yang setingkat atau sebaya, seusia atau
setingkat status sosal
Disamping itu sopan sarnm juga berlaku ketika berkomunikasi dengan kawan
atau lawan. Kornmikasi dengan lawan rremerukan kekuatan dipbmatis yang lebih
kuat dibandingkan dengan periaku kasar. Kesopanan bisa menambat hati awan,
sebaliknya kekerasan akan menimbulkan dendam
Sopan santun pada anak tertanarn melalui kebiasaan sehari-hari di rumah, Apa
yang diajarkan orang tua di rumah akan melekat pada dri anak. Sopan santun pada
rernaja tertararn disamping rrelaui kebisaan dalam rumah juga melalui proses
pergaulan teman sebaya, di sekoah atau melalui suatu torronan, Sedangkan sopan
santun pada rerraja disarnping karera perbekalan pada masa anak-anak dan remaja
terberruk rrelaui perilau para tokoh masyarakat, terutama tokoh yang dihonnati dan
didolakan,
proses pembasaan sejak kecil Konsisitensi orang tua terhadap keharusan anak untuk
cici tangan sebelum rnakan, cuci kaki sebeum tidur, mandi dan gosok gigi secara
tertur, menyapu lantai dan halaman rumah, buang sarrpah di tempat sarrpah,
menempatkan sepatu drempatnya, merapikan baju dan buku dkamamya Merapikan
terrpat tidur setiap bangun tidur, adalah merupakan pekerjaan mernbiasakan anak
pada hi:lup bersh hingga kedasaran akan kebersihan itu rrenjadi bagan dari
kepnbadiannya.
kerrusan ddukung dengan peraturan yang rrenjamn kelangsungan hdup bersih dan
tertib, Singapura misalnya rrengenakan denda sekitar litna ratus nbu rupiah bagi
Kejujuran rrerupakan sifat terpuji, cri orang jujur adaah tidak suka bohong,
rneski dernikan jujur yang berkonotasi posiif berbeda dengan jujur dalam arti lugu
dan polos. Dalam sifat amanah rnengandtmg arti cerdas, yakni kejujuran yang
disampaikan dengan bertanggung jawab. Jujur bukan berarti rnengatakan semua yang
diketahui apa adanya, tetapi rnengatakan apa yang diketahui sepanjang mengandung
kebaikan dan tidak rnenyebutnya jika diperkirakan mermbawa alabat buuk bagi
4. Disiplin.
bisa berhubungan dengan kejujuran, bsa juga tidak. Kejujuran juga diwariskan oleh
genetika orang tuannya, terutama ketika anak masih daam kandungan, secara
psikologs dapat rnenetas pada anaknya, Kehatmonisan orang tua ddalam rumah
akan sangat berpengaruh dalam rnerrbentuk watak dan kepribadian anak-arak pada
urrur perkerrbangannya. Ketika anak mash kecil, pantang orang tua bebohong
kepada anaknya, karera kebohongan yang diarasakan oeh anak akan rreninnulkan
kegelisahan serta rrerusak tatanan psikologi seorang anak.
rnembantu orang tua di rumah, displin keuangan dan dan djsiplin agenda harian
anak. Pada anak usia SMA kejujuran dan kedisipliran yang ditanamkan barns sudah
disertai alasan yang rasional, baik daam kehidupan dalam rurrah tangga, sekohh
mauptm difingkungan masyarakat, Sistem punshrrent dan reward sudah bisa
Pada orang dewasa yang sudah bekerja, kejujuran dan kedisplinan diterapkan
rrelalui pelaksanaan sistem dimana peluang untuk berbuat tidak jujur dipersempit.
Misalnya dengan pengawasan yang transparan Betapapun orang juiur dapat berubah
menjadi tidak jujur rrenakala peuang tidak jujur dan tidak disiplin terbuka tanpa
pengawasan .
BAB ill
PENU1UP
A. Kesimpulan
Dari perrnahasan di atas penulis dapat rrenyirrpulkan beberapa ha! yang mercakup
tentang perdidikan karakter yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari
lingkungan terkecil yaitu keluarga dan lembaga pendidikan adalah sebagai motor
penggerak untuk pengerrnangan pendrlikan karakter melalui berbagai program baik
itu yang ditujukan kepada p<ua pengajar nauptm kepada paia anak didik atau siswa.
Penddikan karakter suatu sistem untuk menaramkan nilai nilai kpribadian yang uhur
yang meliputi hubungan terhadap diri sendiri, terhadap lingkungan sekitar dan
huhungan terhadap Tuhan YME dirnana semua itu terbentuk dari sebuah pemahaman
terhadap apa yang dilihat, dirasa, dan didengar,
Tujuan dari pendidjkan karakter adaah untuk meningkatkat kuatitas dari pendrlikan
itu sendiri untuk menciptakan rranusia yang cerdas, kreatif berahlak dan merniliki
kepribadian yang positif agar mampu mengelola dan mengambil peran daarn
membangun bangsa yang berrrartabat.
B. Saran
- http://www.slideshare.net/septianraha/makalah•
pembentukan-karakter