Budiwirman 185 11 PDF
Budiwirman 185 11 PDF
Budiwirman 185 11 PDF
LAPORAN
HlBAH KOMPETENSI PENELlTlAN DlSERTASl DOKTOR
NIM
Songket fabric in the life of the Minangkabau society can not be separated with
traditional ceremonies, because every user community celebration will be using
traditional garments woven songket arranged and given a certain motives as a reflection
of themselves from user.
With regbd to the messages and values conveyed songket, the wearer can be
seen through a variety of symbols and symbolism in the decorative custom clothing.
The use of traditional clothes has certain rules when a kind custom clothing is used,
who should wear it, and how to use it must follow the rules agreed upon in accordance
with customary provisions, but today .in many p r e d i c t i o ~that are no longer understand
and know existence of Minangkabau songket cloth, may be extinct by the swift outside
cultural influences.
This study aims to identify the symbolic values of education in traditional
clothes Silungkang West Sumatra, to identify the motif forms containing symbolic
values of education in songket Silungkang, and analyze the educational values inherent
in songket Silungkang.
To browse on the symbolic values of education that is contained in these
Songket, with the principal elements that must be found according to the formulation of
the problem points, then used Ethnographic research methodology.
The types of research used ethnographic methods are associated with qualitative
research. That is, qualitative researchers are as human instruments, serves to set the
focus of research, selecting informants as data sources, collecting data, assessing data
quality, analyze data, interpret data and make conclusions on its findings, and
techniques of data analysis performed by analysis of the interactive model meaning, this
analytical model has three kinds of main analytical components, namely data reduction,
data and conclusion / verification. Each researcher collected data moving constantly
until the data / information collected is considered adequate to answer the problem of
research and conclusion.
The results obtained based on the symbolic values of education contained in
songket used by indigenous stakeholders (the prince and Bundo Kanduang) in the
customary phrase says: smart (clever), know (knowledge), good (qualified), which
means clever means, that the stakeholders were educated indigenous. Know means that
stakeholders must customary practice that belongs to your knowledge, and good means
he has the expertise and wisdom in leading the community, especially his own kind.
Conclusion of this research is on both the prince and songket there Bundo Kanduang
symbolic values of education who became role models for indigenous peoples in the
region itself.
ABSTRAK
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada, Drs. Syafwandi, M.Sn., Drs.
Ariusmedi, M.Sn., Dr. Ramalis Hakim, M.Pd., Drs. Muzni Ramanto, Drs. Adi Roza,
M. Sn., atas partisipasinya dalam pengumpulan data, serta mengoreksi tulisan ini:
banyak memberikan masukan-masukan dalam perlulisan disertasi ini mulai dari awal
salnpai selesainya bimbingan ini. Dengan tulus penulis ucapkan terima kasih juga
kepada Bapak Afdol Usman Datuak Sampono Alam, dan Angku Datuak Penghulu Sati
sebagai Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Silungkang yang telah memberikan
kemudahan dalam penelusuran data di kenagari2s.n Silungkang. Serta Doni sebagai
pemuda Silungkang, penunjuk arah yang perlu di telusuri. Tanpa bantuan mereka
niscaya tulisan ini tidak akan terwujud seperti yang. dapat penulis sajikan di sini.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga pula kepada Ibunda tersayang, Istri
tercinta Usnita Yulwatri dan anak-anak tersayailg Rachnlah Yulwita dan Ahmad
Fauzan, atas do'a, motivasi dan kesabarannya selanla menempuh masa studi, khususnya
pada saat terakhir penyelesaian disertasi ini. Kepi~daberbagai pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan untuk menyelesaikan
pendidikan doktoral ini. Semoga Allah S. I.I< T dapat melimpahkan rahmat dan
kebajikan-Nya terhadap kita semua. Mudah-mudahsn ini menjadi salah satu sumbangan
yang berharga bagi ilmu pengetahuan. Amin.
vii
DAFTAR IS1
Halaman
ABSTRACT ................................................................................ i
..
ABSTRAK .................................................................................. 11
111
. . ..................
BAB 11. LANDASAN TEORI .......................................
A. H a k e k a t M a n u s i a ..................................................................
B. H a k e k a t P e n d i d i k a n ........................ ....... ...............................
C. Teori K e b u d a y a a n .................................................................
1. P e n g e r t i a n K e b u d a y a a n ...... .............................................
2. W u j u d K e b u d a y a a n .........................................................
3 . U n s u r - u n s u r K e b u d a y a a n ......... ......................................
......................................... .....
4. K e b u d a y a a n M i n a n g k a b a u
D. M a k n a dan S i m b o l d a l a m S e m i o t i k ...................................... .
viii
E. Pengembangan Nilai dalam Pendidikan ..................................
F. Kain Tenun Songket sebagai Produk Budaya .........................
1. Kain Tenun Songket .........................................................
2 . Jenis Songket ...................................................................
3. Fungsi Songket ................................................................
G . Penelitian Terdahulu...........................................................
H . Kerangka Konseptual .............................................................
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
Gambar 22 .Lengan Lebar pada Baju ...
Gambar 25.Bagian Leher dan Dada pada Baju Penghulu ............ 228
I
I Gambar 26 .Sarawa (Celana) ....................................................... 235
xiv
Gambar 45. Sketsa Motif Hias Saik Ajik Babungo ........................ 269
Gambar 46. Sketsa Motif Hias Itiak Pulang Patang Babungo ........ 269
1 Lampiran 1. Glosarium
Larnpiran 2. Identitas Responden
PENDAHULUAN
seni tradisional.
berupa kain tenun tradisiorral yang biasanya juga disebut kain adat.
Cina Selatan. Tidak heran kalau tekniknya juga sarna dengan kain
atau Thailand. Ada juga pengaruh asing pada kain tenun Indonesia.
disebut benang Macau (kain songket adat). Macau adalah salah satu
pakaian tradisional kain tenun songket yang ditata dan diberi motif-
Silungkang.
bersifat sakral.
hanya ada dalam ingatan saja, maka tradisi pakain adat serta
hidup mereka.
Daryusti (2006), menambahkan, bahwa simbol merupakan
{Daryusti, 2006).
falsafah adat rebung ini adalah anak bambu yang keluar dari
agar bet-jalan dun hidup penuh perasaan dengan bertitik tolak pada
jadi sejuk baik untuk din sendin maupun untuk anak kemenakan,
Nagari Silungkang.
C. Rumusan Masalah
sibolik pendidikan?
songket Silungkang?
D. 'hjuan Penelitian
adat Silungkang.
Silungkang.
songket Silungkang.
E. Manfaat Penelitian
tinggi.
LANDASAN TEORI
penetapan hasil analisis dalam mengkaji dalam masalah ini. Teori yang
A. Hakikat Manusia
masing-masing.
dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
SWT menjelaskan;
kami angkat mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak
daya alam dan sumber daya manusia untuk kehidupan yang darnai
yang berfikir setiap dari hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk
liang lahat, dia tak pernah berhenti berfikir. Hampir tak ada
masalah yang menyangkut perikehidupan yang terlepas dari
yang esensial.
berabad-abad yang lalu bahkan sampai hari ini. Para ahli berusaha
yang ada itu adalah zat atau materi, maka manusia adalah terdiri
dari zat atau materi, (2) aliran serba ruh, yang menyatakan hakekat
sesuatu adalah ruh dan manusia esensinya adalah ruh, (3) aliran
Hakikat manusia tidak dipandang sebagai serba zat, serba ruh dan
satu bentuk kehidupan yang lebih tinggi dan lebih kompleks yang
endowed with a non material mind or intellect, while realist view him
lingkungannya).
4). Kalifah dimuka bumi, dan 5). Pemilik hak-hak asasi manusia
(HAM).
Daya takwa, 2). Daya cipta, 3). Daya karsa, 4). Daya rasa, 5). Daya
intelegensi instrumental.
mulai dari aliran serba zat hingga aliran yang berpendapat bahwa
dalam arti mau jadi apa anak didik, (2) proses pembelajaran, yang
yang tersedia.
artinya : "Dan alcu menjadikan jin dun manusia itu hanyalah agar
pancadaya, yaitu; daya Taqwa. daya cipta, daya rasa, daya karsa,
B. Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat
I
I
pendidikan bukan saja dapat diketahui dari mutu individu warga
I
I
Negara, melainkan juga sangat terkait erat dengan mutu kehidupan
I
I
I bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
I
kecakapan sosial.
ilmu pendidikan.
mengacu kepada jawaban atas tiga pertanyaan, yaitu; a). apa yang
kegiatan pendidikan'.
dilahirkan.
itu dia juga memiliki potensi, baik fisik maupun psikologis yang
berbeda-beda sehingga masing-masing subjek didik merupakan
lingkungan hidupnya.
didik dan pendidik, dengan isi dan arah kegiatan yang terencana
bersama.
1 C. Teori Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
bentuk jarnak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan
i 2. Wujed Kebuhyaan
I
Koentjaraningrat dalam Pengantar llmu Antropologi,
sebagainya.
manusia.
dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada dalam kepala atau alam
didokumentasikan.
3 ) . Artefak (karya)
tarian tradisional.
Unsur-Unsur Kebudayaan
yaitu:
a. Bahasa
b. Sistem Pengetahuan
c. Organisasi Sosial
f. Sistem Religi
g. Kesenian
roh-roh halus, neraka, dan sorga. Selain itu sistem religi juga
4. Kebudayaan Minangkabau
sebagai berikut;
"...salirik
gunuang Marapi, saedaran gunuang
Pasaman, sajajaran Sago jo Singgalang, saputaran
Talang jo Kurinci; dari Sirangkak nun badangkang,
hinggo buayo putiah daguak, sampai ka pintu rajo ilia,
durian ditakuak rajo, sampai ka sipisau-pisau hanyuik,
sialang balantak basi, hinggo aia babaliak mudiak,
sampai ka ombak nun badabuak, sailiran Batang
Sikilang, hinggo lauik nun sadidiah; ka Timur ranah Aia
Bangih, Rao jo Mapa Tungguah, gunuang Mahalintang,
Pasisia Banda Sapuluah, hinggo Taratak Aia Hitam,
sampai ka Tanjuang Samalidu, Pucuak Jambi Sambilan
Lurah.
Pasaman
...
dan gunung Sago, gunung Talang dan gunung Kerinci,
Barat, dan meliputi pula Indragiri Hulu dan Hilir, daerah Air
dan Bengkulu.
Bila ditinjau daerah asal kebudayaan Minangkabau
Philipina.
Rantau. Daerah asal atau Luhak tersebut dibagi atas tiga bagian
yaitu; Luhak Tanah Datar, Lukak Agarn dan Luhak Lima Puluh
kapak batu ada sejak lebih kurang 2500 tahun sebelum Masehi,
moyang.
(berbeda).
1996).
rumah).
I
D. Makna dan Simbol dalam Semiotik
1I
I Dikatakan oleh Daryusti (2006), semiotik adalah studi
informasi, dan pesan pada orang lain pada waktu dan tempat
tertentu.
penjelmaan falsafah.
panutuik malu (pembalut badan), akan tetapi di balik itu ada makna
gadang.
seorang bundo kandung dan kaumnya tahu persis tentang adat dan
mental hemat.
keturunan.
tahun 2005 adalah yang jabrik dan diolesi jeli, dan kira-kira sama
dengan mode potongan dan gaya rambut dari para selebritis muda
ibu istri pejabat adalah mode rambut yang disasak tinggi. Indahnya
Makna kata "indah", atau kata apa saja, atau teks apa saja, sangat
I
F. Kain Tenun Songket sebagai Produk Budaya
I
I 1. Kain Tenun Songket
dan motif-motif hias yang diterapkan pada tekstil atau kain serta
dibawah ini;
(http:/ /t;~ww.bintangtimur.wordpress.com,
2008).
leluhur mereka yang terbuat dari kayu dan bambu. Alat utama
yang lalu.
diperlukan keahlian.
www.qoqves.com,2006).
tangan atau alat mesin. Akan tetapi kegiatan tenun songket pada
bukan mesin.
2. Jenis Songket
pakaian tersebut antara lain; a). Deta, yaitu kain yang dipakai
dan lebar 25 cm. Bila hendak dipakai destar ini terlebih dulu
ialah suatu kain yang diperuntukan bagi tirai yang melekat pada
'I:
I! r;
/
1 Cawek/ikat pinggang, berfungsi sebagai pengikat sarawa dan
11 It
I
$1 4
I1$
II t sisampiang sehingga keduanya terpasang secara kokoh. Jadi
tl
11 $
'1 y pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan fungsi ikat pinggang
'1' 1
11 *
" ;i
11 m
pada umumnya. f ) . Saruang/sarung, biasanya terbuat dari bahan
1 ,
t' 4
I1; kain sutera berwarna merah, namun ada juga yang berwarna
il I)
, 8
!I 7
hitam, dengan memakai motif batabua (bertabur) dan pucuak
'11
11
#I
'4
'1 f rabuang yang terbentuk oleh benang macau. g). Salempang, yaitu
11 7
,If i
)I$ ! mempakan salah satu struktur pakaian penghulu masyarakat
ti4 /
,I $
c adat di Minangkabau, yang berbentuk empat persegi panjang
I1?
11
I l t
4 , dengan ukuran panjang kira-kira 200 cm. Dan lebar 50 cm, di
11; 1
:$ i kedua ujungnya terdapat jambul. Salempang dipakai oleh
II!
ti+ '
i penghulu dengan menyandangkan pada bahu kanan ke pinggang
11t
+I1I
~
Ll sebelah kiri. h). Tenglculuak, terletak di bagian kepala wanita
It u
$1 J
ll I sebagai bundo kanduang, bahan dasarnya terbuat dari kain
ll 1
11 4
(I 'I tenun songket. Bentuk tengkuluk ini berbentuk tanduk kerbau
11
11 4
fl 1
i yang kedua ujungnya runcing di tutupi dengan yang sebelah kiri,
tld 1
1 #;
I1 i
hl 7 1 sedang ujung yang sebelah kanan dibiarkan jatuh di atas bahu.
I: ,?
;I 1
'!,I
;~
I1
11
1111 1
11 I
I1
I1 !
,
I1 i
11 5 1
II !'I
1 I, I
Dalam masyarakat Minangkabau seorang ninik mamak
3. Fungsi Songket
Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Kota serta daerah rantau
pembangunan.
yang datang dari luar negeri. Pada suatu saat nanti mungkin kita
tidak mengenal lagi peralatan-peralatan tradisional yang dipakai
lebih lanjut.
G. Penelitian Terdahulu
perkawinan .
Wildalti ( 1997), meneliti ten tang Kerajinan Kain Tenun
alat, motif, dan warna dalam kain tenun, seperti ditulis oleh
Erman Makmur (1998 / 1999) yang tertuang dalam Penyusunan
Bali, ekspresi motif kain Sumba, tenun ikat Flores, tenun ikat dari
Pulau Rote, Ndao, dan Sawu, kain tenun Timor, tenun ikat
menunjang kepariwisataan.
terdiri dari ide-ide atau konsep yang berupa nilai-nilai ideal dari
11 I
I:I
11 I satu kelompok masyarakat, selanjutnya konsep-konsep tersebut
;I /
lj melahirkan nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan yang
II
11
J! kemudian membentuk prilaku kelompok masyarakat tersebut.
(I 1
4 ) I'
11' Selanjutnya dari konsep serta prilaku itu lahir karya cipta manusia
!I
11
'I berupa benda-benda yang bemanfaat bagi seluruh system
(I
II
l! kehidupan.
It
(1 I,
11
I! , Kain tenun songket yang terdapat di Silungkang merupakan
!I'
)
'\
14
'1
salah satu hasil karya cipta yang lahir dari sistem nilai yang
ill,'1,
!I berlaku di Minangkabau, idealnya pakaian yang terbuat dari kain
II ,I
;\i
li i
li 11
11 /I
'! I'
!I i)
;I ! '
1 1 'Ill
% ,.
Melalui pakaian adat songket tradisional tersebut, tergantbar
sebelah).
Kerangka Konseptual Penelitian
Bagan 1.
KEBUDAYAAN MINANGKABAU
I TEMUAN I
BAB I11
METODE PENELITIAN
hidup dari sudut pandang penduduk asli, atau metode yang digunakan
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati (Bogdan,1975).
(Moleong, 1989).
dipecahkan.
metode kualitatif.
induktif, dan hasil penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
tidak generalisasi.
naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak
memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek
maka akan dapat diperoleh data yang lebih luas, pasti, sehingga
batu yang cukup terjal dan tandus. Nagari Silungkang ini dibelah
Ombilin.
sangat minim.
Cambar 1
Peta Administrasi Kota Sawahlunto
(Sumber: repro Eliya 2009)
Desa Talang Tului, (3) Desa Bukit Kuning, (4) Desa Rumbio, (5)
terlalu sedikit, maka pada tahun 1987 dari 7 desa terpilih lagi
Tigo, (4) Desa Muaro Kalaban, dan (5) Desa Taratak Bancah,
desa mereka sendiri karena desa ini dulunya sebuah desa baru
jurang itu hanya berair pada musim hujan dan sebagian lagi
16 September 2010).
di atas Air Manyirai itu arah ke bukit Kuning dahulu juga banyak
tinggal di daerah perbukitan biasanya dari air mata air, bagi yang
PAM yang dikelola oleh KAN Silungkang. Air PAM ini belum lagi
dari kepala suku (Penghulu) dari semua suku yang ada di nagari
dihasilkan.
Silungkang adalah bagian dari nagari yang ada di
Aina dan I N J , melintasi re1 kereta api, berada di atas bukit, ada
dimana kampung ini ada empat buah rumah atau empat kepala
yang lain dan telah ada seperti counter pulsa, kaset, CD,
seni.
tahun 2005.
2 ATBM 5 80 80 Sarung
dari luar boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya tenaga kerja
KTOE tahun 1961 dan pergolakan PRRI telah pula selesai, tenaga
B. Informan Penelitian
songket" itu sendiri. Setiap kain songket yang ada dalam kawasan
ini, peneliti tidak saja bisa mengarnati kain songket secara fisik,
ibu Fatimah, bapak Aswan Basri, ibu Darfelis, Nora dan Muntiansi.
fokus penelitian.
upacara adat.
sebelumnya.
terjalin komunikasi yang baik dan lancar. Dalam hal ini, ada
4. Kepastian (con.rmability)
Bagan 2.
n Pengumpulan
/ / data /
/ c L1 '
= Reduksi
A. Deskripsi Data
Adat
a. Letak Geografis
Taratak Boncah.
Garnbar 7.
Peta Wilayah Nagari Silungkang Kota Sawahlunto Sumatra Barat
(Sumber: Profil Daerah Silungkang, 2004)
nenek moyang dan dari mana asal usulnya dan asal narna
Sibusuak Sekarang).
berikut ini:
Sanklah kato nun tak putuih Sulitlah kata yang tak terputus
Kalau lah masuak rang Silungkang Kalau telah masuk orang Silungkang
Tak kalo maso dahulunya Tat kala masa dahulunya).
~,i
i
I((
ill
Kedua, menurut keterangan dari Izhar Harun, salah
Talang Tuluih dan Batu Badeguih dan setelah air kering baru
danau).
Limo Kaum, Limo Baleh Koto, Sambilan Koto di dalam dun Duo
Baleh Koto Di lua. (lima kaum, lima belas koto, sembilan koto
Dibawah.
yaitu:
Alam Takambang :
buas.
b. Sosial Budaya Masyarakat Silungkang
belajar".
pepatah dikatakan:
berikut ini:
seperti :
8). Ganti rumah bagi lelaki tua yang sudah tidak punya istri
hari raya aidil fitri dan aidul adha. Setiap ada kegiatan bunyi
itu lelaki yang telah beristri, bunyi beduk akan disahuti oleh
hari raya, beduk akan dibunyikan sore hari sekitar jam lima
kegiatan di nagari.
Gambar 8. Mesjid Raya Silungkang,
(Foto: Budiwirman, 20 10).
negerinya.
perekonomian keluarga.
Silungkang.
Pulang sekolah gadis-gadis Silungkang tidak asing
c. Pendidikan
pendidikan".
tidur anak lelaki dan remaja lelaki yang sudah berumur lebih
penyeberangan.
barang lain dari satu desa ke desa lainnya dari satu nagari
tidak ada hanya daerah ini dipenuhi perbukitan jadi tidak ada
rumah gadang dan alat tenun ini dibuat dari bahan kayu dan
satu lembar kain satu Minggu. Jadi kata ibuk Fatimah ini
pekerjaan;
Mamogeh: Menghancurkan dan meluruskan serat kapas
mentah.
merah di pakai kulit ubi ada juga dari campuran gambir dan
dipakai.
'1 I
I
!I,
(1
I
(11
11'
'i
fI1
fil
(il
'I,
'111Y'
itu, lebih baik dan lebih maju dari alat tenun dan hasil
sekarang)
dan lebih maju, karena pralatan tenun itu selain lebih maju
"Datuk Sati & Co; Muchtar & Co, Sulaiman Labai & Soon dan
lain-lain" yang berkantor besar di Silungkang dan rnempunyai
dahulu.
londaian (Tondayanl
Polapoh / longon-lmqon
( 1
,I
memdirikan perusahaan tenun ATBM di Surau Bantiang
"1
I!, sedangkan A. Rauf Sutan Batua mendirikan perusahaan
1/
i
11 1
It
tenun di Lokuang dengan merek ELKA.
saat ini bulan Juli tahun 2005 Tim penggerak PKK Kota
babari.
kandak bapalakukan.
ia berada.
Menurut Bapak Datuak Panghulu Sati dari Suku
desa).
terpasang I
mupakaik kapaungkai.
dilaluinya.
secara singkat.
Sandang
Keris
Sandang
Cawek
Sisampiang
Tungkek (Tong ka t )
Tarornpa (Sandal)
limbago.
Pakaian Kebesaranl Pakaian Adat Bundokandung
datar.
Tengkuluak
seadil-adilnya.
-b Badan selendang
dengan pakan liris-
liris berwarna putil
hitam, merah.
2). Baju
hingga ke lutut.
3).Salempang (selendang)
makau.
Minangkabau.
Bart, 2006).
bertitik tolak dari sifat dan tingkah laku alam itu sendiri.
turun- temurun.
hias itu bersumber dari falsafah yang sama, dan falsafah itu
makna dari nilai yang serba ini menjadi suri tauladan kita
Minangkabau.
Motif Batabua
dotif Babungo
Pucuak Rabuang
batimbo
(Pucuk rebung
bertimba),
Gambar, 34.
Motif-motif hias yang terdapat pada kain tenun
Songket Silungkang
(Foto: Budiwirman, 20 10)
Motif tampuak
manggis
Motif pucuak
rabuang
Gambar, 35.
Motif-motif hias yang terdapat pada kain tenun
Songket Minangkabau
(Foto: Budiwirman, 2010).
b
-1 Bada Mudiak
2 (Ikan kecil Mudik)
-b Balah Kacang
(Kacang dibelah)
Barantai (Berantai)
Gambar, 37. Motif-motif hias yang terdapat pada kain tenun Songket
Silungkang
(Foto: Budiwirman, 20 10).
Gambar 38. Songket balapak dengan motif sepasang burung
maengong, 37 x 33 cm.
(Foto:Budiwiman, 20 10)
Motif Hias kain tenun songket Selendang
Gambar 39. Motif pada bagian ujung selendang tengkuluak tanduak Bundo
Kanduang Sumber: Koleksi Museum Goedang Ransoem
Sawahlunto, Songket lama/200 tahun
(Foto: Repro Eliya, 2009)
Motif Tirai pucuak
Jaguang
Motif tapak a k a
cino
Garnbar 40. Bagian tengah kain dengan motif Tirai Pucuak Jaguang,
diberi pinggiran motif a k a cino.
(Foto: Budiwirman, 20 10)
Motif babungo
Motif pucuak
rabuang babun
Motif tampuak
manggih
Gambar 42.
Motif Pucuak Rabuang
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Gambar 43.
Motif Bada Mudiak
(Sketsa: Budiwiman, 20 10)
Gambar 44.
Siriah Gadang
(Sketsa: Budiwirman, 2010)
Garnbar 45.
Saik Ajik Babungo
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Garnbar 46.
Itiak Pulang Patang Babungo
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Garnbar 47.
Buah Palo Bapatah
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Gambar 48.
Aka Cino
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Gambar 49.
Kaluak Paku
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Garnbar 50.
Buah Palo Bapatah
(Sketsa: Budiwirman, 20 10)
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, akan .
ungkapan di atas;
tasenseang takpambagak (Lengan tersenseng tak pernberani
Bukan karano dek pamberang Bukan karena pemarah
Pangipeh hangek naknyo dingin Pengipas hangat supaya dingin
Pangikih siJat nan buruak Pengikis sifat yang buruk
Siba batanti timba baliak Siba berulang tiap balik
Mangalipek mangalimantang Mengipas mengalimantang)
Tatutuik jahik pangka langan (Tertutupjahit pangkal lengan
Tandopanghulu lapang hati Tanda Penghulu lapang hati
Lawik tak karuah karano ikan Laut tidak keruh karena ikan
Gunuang tak mntuah kamno kabuik Gunung runtuh karena kabut
Langan bamilik Iciri jo kanan Lengan punya kiri dan kanan
Baminsiah makau kaanasan Berrninsia makau keemasan
Tando umng gadang ba pangiriang Tan& orang besar berpen-g
Duduak baapuang jo aturan Duduk berapung dengan aturan
Adat limbago nun maapuang Adat limbaga yang mengapung
Untuak maagak-naagiahlcan Untuk memberi-memberikan
Lawik ditampuah tak barangin Laut ditempuh tidak berangin
urang g a d a v mattabatn~O saba 0-g besm martabatnya besm
Manyatokan panghulu itu adia. Menyatakan Penghulu itu adil
nyatakan;
c u k ~ l pluas dijabatannya.
Cawek, adalah ikat pinggang, kepala cawek namanya
pengertian.
saruang.
tinggi.
dengan teliti, maka ragarn hias yang dibentuk itu tercipta dari
r
81
Minangkabau.
wawancara yaitu;
lihat pada falsafah adat yakni; rebung ini adalah anak bambu
yang keluar dari umbinya. Bentuknya seperti tumpal
kaumnya.
Hal ini dapat dilihat dari kata adat sebagai berikut; ibarat
ikan teri serombongan kehulu, bagai burung punai terbang
Laka terbuat dari lidi kelapa. Jalinan lidi itu dibentuk bulat
sindiran.
wanita.
kemakmuran.
Minangkabau.
serasi betul dengan apa yang disebut etika, atau tata krama
JENIS KAIN
MOTIF HIAS WARNA BAHAN/UKURAN
TENUN
1. Tingkuluak Tirai pucuak jaguang, Merah, Benang/
Balah kacang, Atua bada, Kuning, 50x250 Cm
Silalang rabah Biru
kehijauan
2. BdU Motif Babungo, Bada Hitam, Benang/
mudiak, Buah palo Merah, 300x70 Cm
bapatah, Barantai Kuning
3. Sisampiang Pucuak rabuang, Cukia Merah, Benang/
baserak, Saik kalamai Kuning 40X 125 Cm
Itiak pulang patang,
Batabua
4. Sandang Pucuak rabuang, Saluak Merah, Benang/
laka, Sirangkak,Saik ajik, kuning 35x160 Cm
Cukia bugih
5. Kodek Pucuak rabuang, Buah Merah, Benang/
palo bapatah, mato ayarn, Kuning, 80x160 Cm
Aka cino, Batabua Biru
kehijauan
6. Salempang Tirai pucuak jaguang, Merah, Benang/
Saik kalarnai, Atua bada, Kuning 15x160 Cm
motif babungo
7. Cawek Pucuak rabuang, Saik Merah, Benang/
ajik, Saluak laka Putih, 15x100 Cm
Kuning,
Biru
kehijauan
Keterangan:
yang berlaku.
a. Pakaian Pangulu
Pangulu dikatakan:
sang Pangulu.
2 94
Seorang Pangulu hendaklah mampu menjadi
adatnya.
masyarakat.
Selanjutnya Sandang juga bermakna pambungkuih
297
berbicara adalah wajib diikuti oleh kaumnya. Sementara
298
dipermalukan malah sang anak merasa mendapat ajaran
lahan pertanian):
lantai nagari):
Silungkang.
Pangulu
untuk menjadi pemimpin, dan ada pula orang yang telah siap
lingkungan nagari.
aturan adat, jika ada orang yang menyapa orang yang telah
306
pesukuan), oleh karena sudah sangat pantas jika setiap
kehancuran.
adalah:
kepala), b ~ f (kain
i melekat pada badan), sandang (kain yang
melingkar dari bahu ke pinggang badan), selendang (sama
tangga.
311
petuah adat disebutkan bahwa seorang Bundo Kanduang
ada orang yang sempurna di atas dunia ini. Oleh karena itu
3 13
melanjutkan keturunan sebagai salah satu tugas utama
Bundo kanduang.
digadaikan.
dikarnpung halamnnya.
tenunan sehingga makna dari nilai yang serba guna ini menjadi
suri tauladan bagi masyarakat adat tersebut. Sama halnya AM.
menjadi bentuk dasar gonjong rumah adat, hal ini dapat di lihat
bagi kaumnya.
321
Bada Mudiak (ikan teri hidup dihulu sungai), dalam
berkelompok dan seia sekata. Hal ini dapat dilihat dari kata adat
mencapai hulu sungai? Sebab, air yang jernih ada di hulu. Inilah
yang saling membantu dan laka adalah alas periuk. Laka terbuat
dari lidi kelapa. Jalinan lidi itu dibentuk bulat dan dapat
menyatakan;
sempurna.
apalagi yang disakiti itu manusia yang tiada berdaya, dan ini
kemakmuran.
dimiliki.
masyarakat kaumnya.
motif menyolok.
Silungkang
akan tetapi lebih dari itu songket dibuat untuk pakaian adat,
330
yang muncul setelah keputusan dibuat dengan tetap
adilnya.
kanduang.
terbuat dari kain tenun songket itu kiranya lebih dari pada
Silungkang.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Adat Silungkang
adilnya.
makna dari nilai simboliknya yang serba guna ini menjadi suri
gonjong rumah adat, ha1 ini dapat di lihat pada falsafah adat
regenerasi kepemirnpinan.
wanita.
Tirai Pucuak Jaguang (serabut yang terdapat pada ujung
Pakaian yang terbuat dari kain tenun songket itu kir-a lebih
342
larnbang yang dapat diterjemahkan menjadi sebuah nilai-nilai
Nagari Silungkang.
atau segala kegiatan hidup mereka. Oleh karena itu semua gerak
panjang tak dapek diukua, leba tak dapek dibidai, tiok karuik aka
panjang berkerut, panjang tidak dapat kita ukur, lebar tak dapat
adat yang akan dipilih itu memang harus betul-betul pandai, dan
B. Implikasi
Penelitian ini mengemukakan teori tentang Kain Tenun
Songket di lihat dari dua aspek, yaitu lahiriah dan bathiniah. Aspek
Silungkang.
Kartiwa Suwati. 1994, Kain Indonesia dan Negara Asia lainnya sebagai
Warisan h d a y a , Jakarta : Jembatan.
Minarsih. 1998, Korelasi antara Motif Hias Songket dengan Ulciran Kayu
di Provinsi Sumatera Barat, (Tesis), Bandung: I T B.
Adat diisi limbago dituang: seseorang yang ingin menetap dan diakui
sebagai kemenakan dari penghulu menjadi keluarganya dengan mengisi
aturan adat yang sudah digariskan.
Alam takambang jadikan guru: alam terkembang jadi gum, apa yang
ada di alam jadikan pedoman dalam kehidupan.
Anak tonun: perajin tenun songket yang bekej a pada pengusaha songket
Bisiak-bisiak: berbisik-bisik.
Batabua: kain tenun songket yang benang pakannya jarang atau tidak
memenuhi bidang kain.
Rantau: pergi kedaerah lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
REKOMENDASI
Nomor :13.0701 299fKSB-SWLl2010
TENTANG
IZIN PENELITIAN
Akm melaksanakan penelitian pada wilayah kerja tersebut diatas dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Tidak boleh menyimpang dari kerangka serta tujuan penelitian ;
2. Memberitahukan kedatangan dan maksud penelitian yang akan dilaksanakan dengan
menunjukkan surat-surat keterangan yang berhubungan dengan itu, serta melaporkan diri
sebelum meninggalkan daerah penelitiannya kepada Pemerintah Daerah setempat
3. Mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menghormati adat-istiadat serta kebiasaan
masyarakat setempat ;
4. Menyampaikan laporan hasil maganglpenelitian sebanyak 1 (satu) eksemplar dalam bentuk
skripsi yang telah diketahui oleh pimpinan Fakultas yang bersangkutan kepada Walikota
Sawahlunto, cq. Kantor Kesatuan Bangsa Kota Sawahlunto ;
5. Bila terjadi penyirnpangan 1 pelanggarai terhadap ketentuan tersebut diatas, maka swat
rekomendasi ini akan dicabut kembali
Demikianlah rekomendasi izin kegiatan penelitian ini karni sarnpaikan, untuk suksesnya
kegiatan dimaksud diharapkan bantuan saudara seperlunya, terimakasih.
PROGRAM PASCASARJANA
'
KAMPUS UNP AIR TAWAR PADANG
Telp. (0751) 7051147 Jln. Prof.Dr.H a m k a Padang Telp. (075 1) 445087
Fax. (075 1) 445088 E-mail: ppsunp-padang@yahoo.co.id Operator UNP (0751) 705 1260
. .
Dengan hormat,
Berikut kami ihformasikan kepada Saudara bahwa salah seorang mahasiswa Program
Doktor ($3) Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang namanya tertesa di
bawah ini:
Nama : Budiwirman
NIM : 71301
Program Studi : Ilmu Pendidikar,
Konsentrasi : --
akan melaksanakan penelitian di instansi yang Saudara pimpin dalam rangka penulisan
disertasi dengan judul:. "Nilni-NilniSi~nbolikPendidiknn clnlclm Sorigket R/Iirrangknbnu".
Demi kelallcaran kegiatan tersebut kami mengharapkan bantuan dan keizinan Saudara
Demikianlah kami sampaikan, atas kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.
BIOGRAFI PENULIS