111 144 2 PB PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)

ISSN 2623-1581 (Print)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI


RSUD BANGKINANG

Ria Irena
Dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

ABSTRACT

Breast cancer is a breast disorder that is most feared by women, because


this disease cannot be cured when found at an advanced stage. The WHO report in
2005 reached 1,150,000 women and 700,000 thousand lived in developing
countries, including Indonesia. Obesity factors cause a 30% risk of cancer. In
Riau, based on data from the medical record processing section of RSUD
Bangkinang, the incidence of breast cancer was the fourth highest occurrence in
the general surgery section. The purpose of this study was to analyze the
relationship of obesity to the incidence of breast cancer in RSUD Bangkinang.
The type of research used was analytic with a case control approach using
secondary medical record data at RSUD Bangkinang. The population were all
patients who had breast cancer RSUD Bangkinang Samples were taken using
simple random sampling technique so that 79 respondents were obtained as cases
and 79 respondents as controls. Data analysis in this study was univariate and
bivariate using the chi square test. The results showed that there was a significant
relationship between obesity and breast cancer (p = 0.011). The hospital is able to
provide communication, information and education (IEC) media about breast
cancer so that breast cancer can be detected early.

Keywords: Obesity, Breast Cancer


Reading List: 36 References (2013-2017)

A.PENDAHULUAN (WHO) 8-9% wanita akan


mengalami kanker payudara. Kanker
Latar Belakang payudara menempati posisi kedua
sebagai keganasan tersering pada
Kanker payudara merupakan
wanita di seluruh dunia setelah
kelainan payudara yang paling
kanker leher rahim. Laporan WHO
ditakuti perempuan, karena penyakit
tahun 2005 jumlah perempuan
ini tidak dapat disembuhkan apabila
penderita kanker payudara mencapai
ditemui pada stadium lanjut. Padahal,
1.150.000 orang dan 700.000 ribu
jika dideteksi dini, penyakit ini
diantaranya tinggal di negara
sebetulnya bisa di obati sampai
berkembang, termasuk Indonesia
sembuh (Luwia, 2003). Menurut
(Pamungkas, 2011).
Organisasi Badan Kesehatan Dunia

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1


Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)
ISSN 2623-1581 (Print)

Data WHO menunjukkan bahwa berusia tua, tidak memberikan asi,


78% kanker payudara terjadi pada mengkonsumsi alkohol, mempunyai
wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya berat badan berlebih, kurang berolah
6% terjadi pada mereka yang berusia raga, faktor resiko tidak pasti
kurang dari 40 tahun. Meski makanan tinggi lemak, penggunaan
demikian, kian hari makin banyak bra dan anti keringat, aborsi, susuk
penderita kanker payudara yang payudara, polusi, asap rokok, bekerja
berusia 30-an (Purwoastuti, 2008). malam (Diananda, Rama. 2009).
Kanker payudara adalah tumor ganas Faktor obesitas menyebabkan 30%
yang menyerang jaringan payudara, risiko terjadinya kanker. Asupan
merupakan penyakit yang paling energi yang berlebih pada obesitas
ditakuti kaum wanita, meskipun menstimulasi produksi hormon
berdasar penemuan terakhir kaum estrogen, terutama setelah
pria pun bisa terkena kanker menopouse. Terdapat hubungan yang
payudara ini, walaupun masih sangat bermakna antara terjadinya kanker
jarang terjadi (Purwoastuti, 2008). payudara dengan berat badan yang
berlebih, diet yang tidak seimbang
Faktor resiko yang mengakibatkan serta kurangnya aktifitas
kanker payudara adalah jenis (Kresnawan, 2012).
kelamin, usia, riwayat keluarga,
genetik, riwayat kanker, paparan Di Indonesia sendiri kanker
radiasi, riwayat kelainan payaudara, menjadi penyebab kematian tertinggi
ras, obesitas, riwayat kehamilan, karena lebih 70 persen penderita
riwayat menyusui, riwayat datang ke dokter pada stadium yang
menstruasi. Penyebab utama kanker sudah lanjut (Saryono, 2009). Data
payudara memang belum diketahui profil kesehatan RI (2007)
secara pasti, namun peneliti menunjukkan bahwa proporsi kanker
berkeyakinan kanker payudara payudara yang dirawat inap di rumah
berkaitan dengan gaya hidup yang sakit di Indonesia mengalami
tidak sehat seperti kurangnya minum peningkatan selama 3 tahun berturut-
air putih, sering mengkonsumsi turut yaitu 20,63 persen pada tahun
makanan berlemak , kurangnya 2004, menjadi 22,8 persen tahun
mengkonsumsi buah dan sayuran, 2005 dan menjadi 26,74 persen pada
serta kebiasaan kaum wanita yang tahun 2006. Berdasarkan data Sistem
malas memeriksakan diri kedokter Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
(Otto, 2005). Faktor resiko yang 2009, kanker payudara menempati
tidak dapat di hindari adalah gender, urutan pertama pada pasien rawat
usia, faktor resiko genetik, sejarah inap di seluruh rumah sakit di
keluarga, sejarah pribadi akan kanker Indonesia 21,69%, disusul kanker
payudara, ras, tingkat ketebalan leher rahim 17% (Rasjidi, 2009).
jaringan payudara, periode Dokter spesialis bedah kanker
menstruasi, radiasi payudara yang Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu
lebih dini. Faktor resiko yang bisa di Sutjipto (2013) menyatakan saat ini
hindari menggunakan pil pengontrol penderita kanker payudara di
kehamilan, tidak mempunyai anak Indonesia mencapai 100 dari 100.000
atau mempunyai anak pada saat penduduk. Sekitar 60-70% dari

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 2


Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)
ISSN 2623-1581 (Print)

penderita tersebut datang pada Berdasarkan data pasien yang di


stadium tiga, yang kondisinya rawat di RSUD Bangkinang dengan
terlihat semakin parah (Depkes, kanker payudara periode 2013-2017
2013). sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data kasus kanker payudara di RSUD Bangkinang periode
2013-2017
No Tahun Penderita kanker payudara %
1. 2013 228 13,15
2 2014 265 15,28
3 2015 509 29,35
4 2016 365 21,05
5 2017 367 21,17
Sumber : data dari rekam medik RSUD Bangkinang

Perumusan Masalah hubungan antara obesitas dengan


Berdasarkan uraian latar kejadian kanker payudara di RSUD
belakang diatas, maka penulis Bangkinang?
merumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu : Apakah terdapat

B.METODOLOGI PENELITIAN 2017 sebanyak 367 orang. Dan


Desain Penelitian populasi kontrol mengikuti
Rancangan Penelitian populasi kasus yang jumlah
Jenis penelitian ini adalah salah satu sampel nya disamakan dengan
bentuk rancangan penelitian sampel kasus.
deskriptif analitik, dengan metode 2. Sampel
observasional menggunakan desain Sampel pada penelitian ini
case control yaitu penelitian yang adalah pasien RSUD
dilakukan dengan cara Bangkinang yang terdiagnosa
membandingkan antara dua kanker payudara Periode Januari
kelompok yaitu kelompok kasus dan sampai dengan Oktober 2013
kelompok kontrol. sebanyak 79 orang. Pada
Lokasi dan Waktu Penelitian penelitian ini digunakan
Penelitian ini di lakukan di RSUD kelompok kontrol yaitu pasien
Bangkinang pada 18-28 Oktober wanita yang umur nya
tahun 2017. disesuaikan mengikuti kelompok
A. Populasi dan Sampel kasus yang berobat di poli
1. Populasi umum RSUD Bangkinang
Populasi yang digunakan periode Januari sampai Oktober
dalam penelitian ini adalah 2013
seluruh pasien wanita yang 3. Teknik Pengambilan Sampel
menderita kanker payudara di Dalam penelitian ini, teknik
RSUD Bangkinang Periode 1 pengambilan sampel adalah
Januari - 30 Oktober Tahun simple random sampling.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 3


Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)
ISSN 2623-1581 (Print)

HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Sampel
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Tentang Kanker Payudara Di RSUD
Bangkinang Tahun 2017

Sampel Frekuensi Persentase


Kasus (Ca Mamae) 79 50 %
Kontrol 79 50 %
Jumlah 158 100 %

Berdasarkan tabel mengalami kanker


4.1 didapatkan hasil, dari payudara, dan sebanyak
158 responden sebanyak 79 responden (50%) yang
79 responden (50%) yang hanya kontrol.
b. Obesitas
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Obesitas tentang Kanker Payudara Di
RSUD Bangkinang Tahun 2017

Obesitas Frekuensi Persentase

Ya 67 42,4 %

Tidak 91 57,6 %

Jumlah 158 100 %

Berdasarkan tabel di atas, (42,4 %) dan responden yang


responden yang mengalami tidak mengalami obesitas 89
obesitas sebanyak 69 orang orang (57,6 %).

2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Obesitas dengan Kanker Payudara
Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Kanker Payudara
Di RSUD Bangkinang Tahun 2017

Kanker
Payudara

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 4


HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD
BANGKINANG

Obesitas Ya Tidak Total % P OR


Value
F % F %
Ya 41 61,2 26 38,8 67 100
Tidak 38 41,7 53 58,3 91 100 0,024 2,19
9
Total 79 79 158

Berdasarkan tabel diatas dapat Hasil uji statistik didapatkan p


dilihat bahwa dari 67 wanita yang value 0,024 berarti p value < 0,05
mengalami obesitas, 41 (61,2%) dengan demikian ada hubungan
terkena kanker payudara dan 26 antara obesitas dengan kanker
(38,8%) yang tidak terkena kanker payudara di RSUD Bangkinang
payudara. Sedangkan dari 91 Tahun 2017. Nilai OR 2,199
responden yang tidak mengalami berarti ibu yang mengalami
obesitas, 38 (41,7%) terkena obesitas memiliki resiko 2,199
kanker payudara dan 53 kali lebih besar terkena kanker
responden (58,3%) yang tidak payudara dibandingkan dengan
terkena kanker payudara. ibu yang tidak mengalami
obesitas.

PEMBAHASAN obesitas memiliki peluang lebih


A. Hubungan Obesitas dengan besar untuk terkena kanker
Kanker Payudara payudara. Hasil uji statistik
Setelah dilakukan penelitian didapatkan p value 0,024 berarti p
terhadap 158 responden di RSUD value < 0,05 dengan demikian ada
Bangkinang Tahun 2017 hubungan antara obesitas dengan
berdasarkan obesitas, dari 67 kanker payudara di RSUD
responden yang mengalami Bangkinang Tahun 2017. Nilai
obesitas, 41 responden menderita OR 2,199 berarti ibu yang
kanker payudara dan 26 mengalami obesitas memiliki
responden yang tidak menderita resiko 2,199 kali lebih besar
kanker payudara. Sedangkan dari terkena kanker payudara
91 responden yang tidak dibandingkan dengan ibu yang
mengalami obesitas, 38 responden tidak mengalami obesitas.
menderita kanker payudara dan 53 Penelitian ini sejalan dengan
responden tidak menderita kanker penelitian yang dilakukan oleh
payudara. Ermila di RSUD Kota Banda
Dari data tersebut di atas Aceh yang mengatakan p.value
bahwa proporsi kanker payudara 0,036 berarti p.value < 0,05 ada
lebih tinggi pada responden yang hubungan antara obesitas dengan
mengalami obesitas. Penelitian ini ca mamae, nilai OR 1,153 berarti
sejalan dengan penelitian yang ibu yang memiliki resiko
dilakukan oleh Nurhaema tahun menderita ca mamae 1.1 kali lebih
2009 yang memperoleh hasil besar dibandingkan dengan ibu
responden yang mengalami yang tidak obesitas. Menurut teori

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 5


Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)
ISSN 2623-1581 (Print)

Almatsier (2009) obesitas adalah Sedangkan dari 91 responden


kelebihan energi yang terjadi yang tidak mengalami obesitas,
apabila konsumsi energi melalui terdapat 38 responden yang
makanan melebihi energi yang mengalami kanker payudara.
dikeluarkan. Kelebihan energi Menurut asumsi peneliti,
akan diubah menjadi lemak tubuh. seseorang yang tidak mengalami
Akibatnya, terjadi berat badan obesitas juga berpotensi untuk
lebih atau kegemukan (Almatsier, mengalami kanker payudara
2009). dikarenakan terdapat beberapa
faktor lain yang dapat mendukung
Menurut pendapat peneliti,
terjadinya kasus kanker payudara
bahwa resiko pada kegemukan
seperti penggunaan alat
akan meningkat karena
kontrasepsi hormonal jangka
meningkatnya sintesis estrogen
panjang yang dapat
pada timbunan lemak. Tingginya
mempengaruhi kadar hormon
kadar estrogen akan berpengaruh
estrogen di dalam tubuh, adanya
terhadap pertumbuhan jaringan
riwayat keluarga kandung yang
payudara. Pertumbuhan jaringan
pernah menderita kanker payudara
yang berlebihan dan tidak adanya
sehingga dapat menyebabkan
batas kematian sel akan
anggota keluarga lain juga
menyebabkan sel membelah
mengalami kanker payudara, dan
secara terus menerus sehingga
faktor-faktor lain nya.
dapat menyebabkan kanker
payudara.

KESIMPULAN DAN SARAN 3. Ada hubungan antara obesitas


A. Kesimpulan dengan kanker payudara,
Dari hasil penelitian dimana hasil statistik p value
hubungan obesitas terhadap 0,024 < α 0,05 dan OR 2,199
kejadian kanker payudara di yang artinya ibu yang
RSUD Bangkinang Tahun 2017 mengalami obesitas 2,199
dapat di ambil kesimpulan kali lebih beresiko terkena
bahwa : kanker payudara daripada ibu
1. Responden yang mengalami yang tidak mengalami
kanker payudara sebanyak 79 obesitas.
orang (50%) dan responden B. Saran
yang tidak mengalami kanker 1. Diruang Rekam medik RSUD
payudara sebanyak 79 orang Bangkinang
(50%). Diharapkan bagi pihak
2. Responden yang mengalami rumah sakit mampu
obesitas lebih banyak menyediakan media
menderita kanker payudara komunikasi, informasi dan
yaitu sebanyak 41 orang edukasi ( KIE ) tentang
(61,2%) daripada responden kanker payudara agar kanker
yang tidak menderita kanker payudara bisa terdeteksi
payudara yaitu sebanyak 26 secara dini.
orang (38,8%). 2. Peneliti selanjutnya

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 6


HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD
BANGKINANG

Di harapkan bagi peneliti panduan pedoman dan bisa


selanjutnya bisa membuat penelitian yang
menggunakan sebagai lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A, (2017) Statistik Kesehatan. Harfia, (2012). Uji Aktifitas
Politeknik Kesehatan Pekanbaru Terhadap Sel Kanker
Anggrowati, (2013) Payudara. Puslitbang
http://journal.unnes.ac.id/nju/index_p Biomedis dan farmasi.
hp/kemas Badan litbang kesehatan
Angga, (2011). Kanker Payudara Hurlock, (2005). Fase Dewasa
Dengan Kemoterapi. Terbagi Atas Dewasa Awal,
http://@yahoo.com. Dewasa Menengah, Masa
Baradero, M, (2006). Gangguan Tua. http/ Repository.ac.
sistem reproduksi dan Id/bitstream/1234/
seksualitas, jakarta:EGC (2011).pdf
Bosworth, (2009). Faktor Yang Harianto, (2015) Resiko Penggunaan
Mempengaruhi Terjadinya Pil Kontrasepsi Terhadap
Kanker Payudara. Kejadian Kanker Payudara,
http/Repository.Usu.ac.id [ jakarta, Majalah ilmu
Pdf ]. kefarmasian, Vol. 2, No. 1,
Brunner & Suddarth. (2002). Buku hh, 84/pdf.
ajar keperawatan medikal Harianto, (2014) Resiko penggunaan
bedah, Edisi 8., pil kombinasi terhadap
Jakarta: EGC kejadian kanker payudara
Dalimartha, (2017). Ramuan pada akseptor kb di RS. Dr.
Tradisional Untuk Cipto Mangunkusumo
Pengobatan Kanker. http://www. jurnal
Penebar Swadaya, Jakarta farmasi.ui.ac.id diperoleh 21
Dalimartha, (2014) Kanker juni 2009
Payudara. Http:// UEU- Hartanto, H (2004) Keluarga
Undergraduate-933-BAB I Berencana dan kontrasepsi.
Pendahuluan-1. Pdf, 2011. Jakarta : Pustaka sinar
Departemen Kesehatan Republik harapan
Indonesia. (2013). Seminar Hidayat, A. Aziz Alimul. (2010).
Sehari dalam Rangka Metode Penelitian Kebidanan
Memperingati Hari Kanker Dan Teknik Analisis
Sedunia 2013. Avalaible at: data.Jakarta: Salemba
www.depkes.go.id. Medika.
Accessed: August, 28, 2013 Kresnawan, T. (2012). Mengatur
Diananda, (2009). Paduan Lengkap Makanan Untuk Pencegahan
Mengenal Kanker. dan Terapi Kanker Payudara.
Yogyakarta: Mirza Media Available from:
Pustaka <http://www.gizi.depkes.go.i
Gunawan, ( 2005 ). Batasan d/wp-
memasuki masa dewasa
Http://staff.uny.ac.Pdf,2013

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 7


Volume 2, Nomor 1, April 2018 ISSN 2623-1573 (Online)
ISSN 2623-1581 (Print)

content / uploads / Dan Solusinya. Jakarta:


2012/05/mengatur-makanan- Prestasi Pustaka raya.
kanker- Luwia, M, (2013). Problematik dan
payudara.pdf.>[Accessed 17 Perawatan Payudara.
September 2012] Cetakan 1. Jakarta: Kawan
Lincoln dan Wilensky, (2008). Pustaka
Kanker Payudara Diagnosis
Magee, Elainee, 2017 .Cegah Dini regresi logistik
Kanker Payudara. Http://bima.ipb.ac.id/anita/k
PT.Bhuana Ilmu Komputer: anker_payudara.htm
Jakarta Servasius, Danu, (2011). Hubungan
Mulyani, ( 2013) Kanker Payudara mutasi gen P53 dengan
Dan PMS Pada Kehamilan. umur , stadium klinik dan
Yogyakarta : Nuha Medika Grading Histopatologik
Nani, (2009) Hubungan Umur Awal pasien kanker payudara di
Menopause Dan Status makassar, Vol,5,No. 4. Hal
Pengguna Kontrasepsi. 30-34
http:// jurnal keperawatan Saryono, (2009) Metodologi
Soedirman (The Soedirman. Penelitian dalam bidang
Jurnal of Nursing, volume kesehatan. Yogyakarta:
4. No 3 Nuha medika
Otto, S, E, Budi Jane F, (2015). Buku Sherwood, L. 2011. Fisiologi
Saku Keperawatan Manusia;dari Sel ke Sistem.
Onkologi. Penerbit Buku Edisi 2. Jakarta;EGC
Kedokteran,. Jakarta: ECG Smeltzer C. Suzanne, Brunner &
Pamungkas, Zaviera. (2011). Deteksi Suddarth. (2002). Buku Ajar
Dini Kanker Payudara. Keperawatan Medikal Bedah. EGC :
Yogyakarta: Buku Biru Jakarta
Purwoastuti, Endang. (2008). Kanker Snell, R. S. (2016). Anatomi Klinik.
Payudara Pencegah Deteksi Edisi 6. Jakarta:EGC. 350-360
Dini. Subardja, Dedi, 2004. Obesitas
Yogyakarta: Kanisius Primer Pada Anak.
Rasjidi, Imam. (2009). Deteksi Dini Bandung: Kiblat Buku
& Pencegahan Kanker pada Utama.12-22
Wanita. Jakarta : Toni, (2008) Kanker ganas ditandai
Sagung Seto dengan pertumbuhan abnormal sel-
Ricky, Indra (2009) Faktor-faktor sel tubuh. Universitas di ponegoro,
yang mempengaruhi resiko eprints.undip.ac.ad/1302/2_pdf.
penyebab penderita kanker Wijayakusuma, (2015). Atasi Kanker
payudara dengan Dan Penyembuhannya.
menggunakan pendekatan Jakarta : puspa wara

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 8

You might also like