Artikel Determinan
Artikel Determinan
Artikel Determinan
* Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbang Kesehatan,
Kementerian Kesehatan, Indonesia
E-mail: andayasari@gmail.com
Abstract
The result of (Basic Health Research) in 2007 showed that the highest prevalence of hypertension was found in
Natuna district. To describe the hypertension patients in Public Health Centre and in District Hospital in
Natuna. The study used cross sectional design. The samples were collected from all hypertension patients
medical records in three Public Health Centre (Pulau Tiga, Sedanau and Ranai) and one hospital (RSUD
Natuna) during the periode of January 1 to December 31, 2012. Univariate analysis was used to describe the
patient’s characteristics. The 423 samples were collected from three Public Health Centre and district hospital.
The proportion of hypertension in Public Health Centre and distric hospital was 73.5% and 26.5% respectively.
The highest proportion of hypertension was found in female, married, low education, and unemployed subjects,
both of Public Health Centre and district hospital. The youngest age was 28 years old, while the oldest was 92
years old with the average was 57 years old. The proportion of stage 2 hypertension were 62.1% in Public
Health Centre and 81.2% in district hospital. The higest proportion of comorbid diseases that become end point
of hypertension in the district hospital was stroke (41,1%), cardiac enlargement/ left ventricular hypertrophy/
LVH (19.6%), coronary heart disease/ CHD (9.8%). The highest proportion of risk factors that was found along
with hypertension were hypercholesterolemia (20.5%) and diabetes (10.7%). Most of hypertension patients were
in stage 2 category. Hypercholesterolemia and diabetes were more common risk factors to be found along with
hypertension, furthermore stroke, cardiac enlargement/ LVH (19.6%) and CHD were the most common
cardiovascular disease. Prevention of hypertension, screening and hypertension management to reduce
hypertension complication need to be increased
Abstrak
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi di Kabupaten Natuna tertinggi di Indonesia. Tulisan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan penderita hipertensi di Puskesmas dan di RSUD di Kabupaten Natuna.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel adalah semua pasien hipertensi yang datang ke
Puskesmas (Puskesmas Pulau Tiga, Sedanau dan Ranai) dan RSUD Natuna pada periode 1 Januari—31
Desember 2012. Data dikumpulkan dari rekam medik penderita hipertensi kemudian dipindahkan ke dalam
formulir pengumpulan data. Sebanyak 423 sampel diperoleh dari tiga puskesmas dan RSUD. Proporsi
hipertensi di Puskemas sebesar 73,5% dan di RSUD 26,5%. Proporsi hipertensi terbanyak ditemukan pada
perempuan, status menikah, tingkat pendidikan rendah dan tidak bekerja di Puskesmas maupun di RSUD.
Umur terendah pasien hipertensi adalah 28 tahun dan tertinggi 92 tahun dengan median 57 tahun. Pasien
dengan hipertensi stage 2 didapatkan paling banyak yaitu Puskesmas 62,1% dan RSUD 81,2%. Proporsi
penyakit penyerta di RSUD terbanyak adalah stroke 41,1% diikuti dengan pembesaran jantung 19,6% dan
jantung koroner 9,8%. Penderita hipertensi paling banyak berada dalam kategori stage 2. Faktor risiko bersama
hipertensi terbanyak adalah hiperkolesterol, dan diabetes sedangkan stroke, pembesaran jantung dan jantung
koroner merupakan komplikasi kardiovaskuler terbanyak yang ditemukan. Upaya pencegahan dalam
menurunkan kejadian hipertensi perlu ditingkatkan, begitu pula dengan deteksi dini dan penanganan hipertensi
yang tepat untuk mengurangi komplikasi hipertensi.
Sumber : Joint National Committee on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High
Pressure VII/ JNC-VII-2003
91
82.242 jiwa dengan jumlah penduduk laki- Proporsi pasien hipertensi perem-
laki sebanyak 42,544 jiwa dan perempuan puan lebih banyak daripada laki-laki baik
sebanyak 39.698 jiwa. Kepadatan di Puskesmas maupun di rumah sakit.
penduduk mencapai 41,09 jiwa/km2. 9 Secara keseluruhan, umur terendah pasien
Dari hasil analisis diperoleh 423 hipertensi adalah 28 tahun dan tertinggi 92
pasien hipertensi yang terdiri dari 311 tahun dengan median 57 tahun. Rentang
pasien hipertensi (73,5%) di Puskemas dan umur pasien hipertensi di Puskesmas tidak
112 pasien hipertensi (26,5%) di rumah banyak berbeda dengan di rumah sakit
sakit. (Tabel 2).
Tabel 2. Sebaran Umur Penderita Hipertensi di Puskesmas dan RSUD Kab. Natuna
Umur Puskesmas Rumah Sakit
(n=311) (n=112)
Mean (±SD) 57,1 (±11,4) 59,2 (±12,2)
Min 28 29
Max 92 84
Median 56,5 60,0
93
Tabel 4. menunjukkan pasien yang masuk pada semua kelompok umur, tampak
dalam kategori hipertensi stage 2 hipertensi stage 2 ditemukan lebih banyak
mempunyai proporsi lebih tinggi dibanding stage 1. Kelompok umur 25-44
dibandingkan stage 1 baik pada laki-laki tahun memiliki proporsi hipertensi stage 2
maupun pada perempuan. Begitu pula lbih tinggi dibandingkan umur > 44 tahun
.
Tabel 4. Proporsi Hipertensi stage 1 dan 2 Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur
95
tanpa komplikasi biasanya asimtomatik, merupakan studi kasus kcontrol di 22
dan beberapa gejala yang menyertai negara menunjukkan bahwa hipertensi
hipertensi seperti sakit kepala, gangguan merupakan faktor utama untuk semua jenis
pendengaran (tinitus), pusing dan pingsan stroke.24 Begitu juga studi prospektif
dianggap sebagai gejala psikis pada berbasis rumah sakit yang dilakukan
umumnya. 16 Selain asimtomatik juga Rathore menunjukkan hasil yang sama. 25
dipengaruhi oleh kesadaran untuk berobat Hasil registry stroke di 17 RS di Indonesia
ke fasilitas pelayanan kesehatan masih tahun 2012-2013 juga melaporkan bahwa
kurang. Sebuah studi menyebutkan kurang 71,9% strok hemoragik dan 63,8% strok
lebih ¼ pasien datang ke unit gawat iskemik disebabkan oleh hipertensi.22
darurat dengan tekanan darah diastolik ≥ Studi Framingham Heart melaporkan
110mmHg tidak menyadari adanya pembesaran jantung ditemukan pada orang
hipertensi yang diderita, termasuk 28% normal, namun ukuran jantung normal
pasien dengan hipertensi berat asimtomatik juga ditemukan pada orang-orang dengan
dan 8% pasien dengan hipertensi hipertensi. Hal tersebut menunjukkan
emergensi.18 Berdasarkan data NCHS pada bahwa terdapat suseptibilitas pembesaran
tahun 2009-2010 kesadaran akan jantung yang bervariasi antar individu
hipertensi pada orang dewasa 81,9%, pada setiap level tekanan darah.23 Namun
penderita yang mendapatkan terapi sebesar demikian ditemukan hipertrofi ventrikel
76,4% dan penderita yang kontrol sebesar kiri (LVH) yang tercatat pada
53,3%.14 elektrokardiogram sebagai indikator
Pada penelitian ini pasien hipertensi adanya kenaikan tekanan darah, sehingga
yang berobat ke RS diketahui sebagian LVH dianggap sebagai indikator valid
besar memiliki penyakit stroke, pembesaran jantung.23 Hipertrofi terjadi
pembesaran jantung dan penyakit jantung sebagai respon adaptasi terhadap beban
koroner. Hipertensi merupakan faktor hemodinamik yang dipicu oleh hipertensi
risiko utama penyakit kardiovaskuler sistemik.26 Berdasarkan studi Framingham
(Cardiovasculer Disease/ CVD) 19 dan Heart angka kejadian penyakit jantung
komplikasi mikrovaskuler lainnya.20 Studi koroner (coronary heart disease/ CHD)
yang dilakukan Tohme menyebutkan juga ditemukan lebih tinggi pada penderita
pasien hipertensi banyak yang mengalami hipertensi dibanding orang-orang dengan
stroke, infark miokard dan tekanan darah normal atau borderline 23
19
aterotrombosis. Tekanan darah Selain penyakit kardiovaskuler,
merupakan faktor risiko independen, penelitian ini juga menemukan banyak
menetap dan sangat berpengaruh terhadap pasien hipertensi dengan hiperko-
munculnya penyakit kardiovaskuler dan lesterolemia. Temuan ini sesuai dengan
ginjal.21 The Frammingham Heart Study tulisan Regan BM dalam artikelnya yang
membuktikan bahwa tekanan darah menyebutkan lebih dari 60% pasien
diastolik < 70 mmHg dan sistolik > 120 hipertensi yang disurvei dari tahun 1988-
mmHg berhubungan dengan risiko CVD 2010 memiliki hiperkolesterolemia.27
yang ekuivalen dengan pertambahan Selain hiperkolesterolemia, diabetes juga
kenaikan tekanan darah sistolik sebesar + banyak ditemukan bersama dengan
20 mmHg.22 Studi epidemiologi yang lain hipertensi. Studi yang dilakukan Tohme
menunjukkan tekanan darah >115/75 menunjukkan sebanyak 23,9% pasien
mmHg meningkatkan angka kejadian CVD hipertensi memiliki diabetes dan 38,1%
dan mortalitas pada individu dengan memiliki hiperlipidemia.19 Menurut
diabetes. 20 Tekanan darah sistolik > 120 American Diabetes Association (ADA)
mmHg dapat digunakan sebagai prediksi hipertensi umumnya merupakan penyakit
terjadinya long-term end-stage renal komorbid diabetes yang mempengaruhi
disease. 20 The INTERSTROKE study yang sebagian besar pasien.20 Sower JR dalam
97
Hypertension Disease in Thailand. Silpakom U Indonesia Tahun 2012-2013. Kementerian
Science & Tech J. 2015:9 (1): 9-16. Kesehatan RI. Jakarta.
12. Kashyap V, Kumar C, Haider S, Singh SB, 23. Franklin SS, Wong ND. 2013. Hypertension
Sagar V. 2015. Prevalence of Hypertension and and Cardiovascular disease; contributions of the
Its Association with Se;ected Framingham Heart Study. Global Heart. 2013;
Socio_Demographic Faktors in a Rural Area of 8 (1): 49-57.
Jharkhand. IOSR Journal of Dental and Medical 24. O’Donnell MJ, Xavier D, Liu L, Zhang H, Chin
Sciences: 2015:14 (4). 6. SL, Rao-Melacini P, et al. 2010. Risk faktors
13. Gupta S. Kapoor S. 2010. Sex differences in for Ischemic and intracerev=bral haemorrhagic
blood pressure levels and its association with stroke in 22 countries (the INTERSTROKE
obesity indices; who is at greater risk. Ethnicity study): a case control study. The Lancet.
& disease journal. 2010:20 (4): 370-5. 2010:376 (9735): 112-23.
14. Yoon, SS, V. Burt, T. Louis, MD. Carroll. 25. Rathore JA, Kango ZA, Nazir M, Mehraj A.
2012. Hypertension Among Adults in the United 2013. Risk faktors for stroke: a prospective
States, 2009–2010 ; U.S. Departement Of hospital based study. J Ayub Med Coll
Health & Human Services Centers for Abbottabad. 2013; 25 (1-2): 19-22.
Disease Control and Prevention National 26. Nadruz W. 2015. Myocardial remodeling in
Center for Health Statistic. NCHS data Brief, nypertension. Journal of human hypertension.
2012 (107): 1-8. 2015: 29 (1): 1-6.
15. Thompson M, Dana T, Bougatsos C, Blazina I, 27. Egan BM, Li J, Qanungo S. Wolfman TE. 2013.
Norris S.L. 2013. Screening for Hypertension in Blood Pressure and Cholesterol Control in
Children and Adolescents to Prevent Hypertensive Hypercholesterolemic Patients
Cardiovascular Disease. PEDIATRICS 2013. National Health and Nutrition Examination
Volume 131, Number 3. Surveys 1988-2010. Circulation. 2013: 128 (1):
16. WHO. 2005. Clinical Guidlines for The 29-41.
Management of Hypertension. WHO Regional 28. Sower JR, Epstein M, Frohlich ED. 2001.
Office for The Eastern Mediterranean Cairo Diabetes, hypertension, and cardiovascular
2005. EMRO technical publications series 29). disease an update. Hypertension. 2001:37 (4):
17. Gebreselassie KZ, Padyab M. 2014. 1053-9.
Epidemiology of Hypertension Stages in Two
Countries in Sub-Sahara Africa: Faktors
Associated with Hypertension Stages:
Internatioanl Journal of Hypertension. 2014. P.
12.
18. Kessler CS, Joudeh Y. 2010. Evaluation and
treatment of severe asymptomatic hypertension.
Am Fam Physician. 2010: 81 (4): 470-6.
19. Tohme R, Jurjus A, Estephan A. 2005. The
prevalence of hypertension and its association
with other cardiovascular disease risk faktors in
a representative sample of the Lebanese
population. Journal of human hypertension.
2005; 19 (11): 861-8.
20. American Diabetes Association. 2015.
Cardiovascular Disease and Risk Management.
Diabetes care. 2015; 38 (Suplement 1): S49-
S57.
21. Pickering TG. Hall JE, Appel LJ, Falkner BE,
Graves J, Hill MN, et al. 2005.
Recommendations for Blood pressure
measurement in humans and experimental
animals part 1: blood pressure measurement
inhumans: a statement for professionalas from
the Subcommittee of Professional and Public
Educations of the American Heart Association
Council on High Blood Pressure Research.
Hypertension. 2005:45 (1): 142-61.
22. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan
Epidemiologi Klinik. 2013. Registri Stroke