Impact Analysis of The Presence of Modern Mall Market To Traditional Market in Bengkulu City
Impact Analysis of The Presence of Modern Mall Market To Traditional Market in Bengkulu City
Impact Analysis of The Presence of Modern Mall Market To Traditional Market in Bengkulu City
ABSTRAK
The presence of modern market in Bengkulu city indirectly affect the shopping
pattern of Bengkulu city community which in turn will affect the performance of
traders in traditional markets. This research is conducted to investigate the impact of
modern market presence on traditional market with parameter observed including
turnover amount of merchants, merchandise turnover, number of traders, number of
trader hours, profit margins of traditional traders in Bengkulu city before and after the
establishment of modern market. The population in this study are oil, sugar and
durable goods traders and fruit traders in traditional markets, which are still actively
trading before and after the establishment of modern traditional markets. Twenty fife
durable good traders and 15 fruit traders are selected randomly. Data is analyzed
using Paired t-test method. The results show that there are differences in turnover,
opening hours, and profit margins of traditional traders in Bengkulu city before and
after the establishment of modern market. Suggestion in this research is to enforce
discipline and control of officer routinely to the illegal traders not to trade along the
road and sidewalk.
Keywords: impact, turnover, opening hours, profit margins
PENDAHULUAN
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Ciri khas di dalam pasar tradisional adalah proses proses tawar menawar
antara pembeli dan penjual. Bangunannya biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-
bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian
barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue
dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di
Indonesia apalagi di Kota Bengkulu, Pada umumnya terletak dekat kawasan
perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar (Wikipedia,
2007).
METODE PENELITIAN
Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pedagang buah dan pedagang
manisan yang berjualan di Pasar Minggu Lama Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Adapun identitas responden menurut kelompok umur adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Responden berdasarkan Usia
No Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)
1 22 28 2 6,6
2 29 35 3 10
3 36-42 15 50
4 43-49 5 16,6
5 50 ke atas 5 16,6
Jumlah 30 100
Sumber: Data diolah 2017
Jumlah Omzet
Jumlah omset adalah total penjualan yang diterima oleh pedagang setiap
bulannya. Semakin besar jumlah omzet penjualan maka akan semakin besar
pula penerimaan yang akan diterima oleh pedagang. Hasil analisa uji beda
rata-rata menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara jumlah omzet
sebelum dengan sesudah hadirnya Pasar Modern Mega Mall. Rata-rata omzet
pedagang sebelum hadirnya Mega Mall rata-rata Rp. 56.116.667 per bulan per
pedagang, Omzet tersebut turun hampir 50% nya. Dari hasil wawancara
menyatakan keluhan turunya omzet penjualan ini, karena rata-rata mereka
tidak memiliki kios lagi. Dan atau mereka terpaksa menggelar dagangannya di
pinggir jalan, karena kios yang mereka miliki berada jauh di dalam Pasar
Minggu yang sepi pembeli.
Margin Laba
Margin laba adalah selisih antara harga beli pedagang dari pemasoknya
dengan harga jual yang telah ditetapkannya ke konsumen. Hasil penelitian
menunjukka bahwa rata-rata pedagang mengalami penurunan margin laba.
Hampir sebagian besar responden yang diwawancarai adalah pedagang yang
dulunya menempati pasar/kios di Pasar Tradisional Pasar Minggu Lama.
Sejak Pemda setempat menyediakan lokasi baru untuk berdagang di PTM atau
di Mega Mall, mereka tidak pindah atau tetap bertahan di lokasi lama. Namun
berakibat margin laba yang mereka terima makin hari makin berkurang.
Bahkan ada yang sampai menutup kiosnya. Ada juga yang pindah ke trotoar,
pinggiran jalan PTM dan Mega Mall. Rata-rata pedagang mengalami
penurunan margin laba sesudah hadir nya Mega Mall. Rata-rata penerimaan
margin laba sebelum hadirnya Mega Mall adalah sebesar Rp. 13.316.667,-
setelah hadirnya Mega Mall penerimaan mereka merosot sampai Rp.
2.066.667,- .
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapar perbedaan margin laba
sebelum dan sesudah hadirnya Mega Mall, dimana T test menunjukkan angka
0,046>0,05. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang dan survey
Simpulan
Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan jumlah omzet, jam buka, dan margin laba pedagang tradisional di
kota Bengkulu sebelum dan sesudah berdirinya pasar modern.
Saran
a. Penegakkan disiplin dan penertiban dari aparat secara rutin kepada para
pedagang liar untuk tidak berjualan di sepanjang jalan dan trotoar.
b. Perlu adanya peraturan yang tegas terhadap pengelolaan pasar Modern
agar dapat memberikan kontribusi bagi PAD (Pendapatan Anggaran
Daerah).
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous.2007. Kajian dampak ekonomi keberadaan Hypermarket Terhadap
ritel/pasar tradisional.
http://:www.indef.or.id/xplod/ipload/pubs/exum_Hypermarket.PD
F+dampak+pasar+modern+terhadap+pedagang+sayur+di+pasar+trad
isional&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Djalal, N dan Hardius Usman.2002.Pengunaan Teknik Ekonometrik.PT raja
Grafindo Persada.Jakarta.
Ekapribadi, Wildan. 2007. Pasar Modern: Ancaman Bagi Pasar
Tradisional?.jakarta. diunduh dari
http://amartabisma.wordpress.com/2007/11/08/pasar-modern-
ancaman-bagi-pasar-tradisional/.
Harian Kompas. 2007. Hasil Penelitian : Pepres Tidak Ubah Kondisi Pasar
Tradisional.Jakarta. diunduh dari http://www2.kompas.com/kopas-
cetak/0704/19/ekonomi/3466033.html.
Harmanto.2007.Pasar Tradisional Kita Semakin Babak Belur.
http://harmanto.blog.detik.com/index.php/archives/.61.
Indrakh. 2007.Pasar Tradisional di Tengah Kepungan Pasar Modern.
http://indarkh.wordpress.com/2007/09/03/pasar-tradisional-di-
tengah-kepungan-pasar-modern/