Undagi Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Volume 9, Issue 2, December 2021; pp. 319–328


https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
p-ISSN 2338-0454 (printed), e-ISSN 2581-2211 (online) Dipublikasi: 24 12 2021

Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung, Bali

Ni Putu Krisna Dewi1, I Wayan Parwata2, I Nyoman Nuri Arthana3


1
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
e-mail: krisnadewiiik31@gmail.com1

How to cite (in APA style):


Dewi, N.P.K., Parwata, I W., Arthana, I N.N. (2021). Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit Di Kecamatan
Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa. 9 (2), pp.319-328.

ABSTRACT

A traditional market is a place for trading between traders and buyers by applying a bargaining system
that is a hallmark of a traditional market. Many people rely on the existence of traditional markets. Especially
for the lower middle class. Beringkit1Animal1Market and Public1Market is one of the largest markets in
Mengwi1Regency which has two1functions, namely Special1Market (Animals) and General1Market. At the
Beringkit1Animal Market and the General Market, the problem is at the entrances and exits of vehicles,
animal transport and visitors still use one lane, which causes congestion. In addition, the1arrangement of
unclassified trade spaces, and the problem of animal waste. Theiredesign aims to feature a more modern and
trendy traditional market. This can increase the public's interest in visiting the Animal Market and Beringkitl
GenerallMarket, and can grow the community's economy to be better. From the existing problems, it is
necessary tolredesign thelAnimal Market and BeringkitlGeneral Market, in order tolaccommodate
thelfunctions well packaged in a new marketlappearance, clean, comfortable and pay attention to more
optimal circulation.

Keywords: BeringkitiAnimaliMarket; BeringkitiGeneraliMarket; TraditionaliMarketiRedesign

ABSTRAK

Pasar1tradisional1merupakan tempat terjadinya transaksi1jual-beli antara pedagang dan pembeli


dengan menerapkan sistem tawar1menawar yang menjadi ciri1khas pasar tradisional. Banyak masyarakat
bergantung dengan keberadaan pasar1tradisional. Terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke
bawah. Pasarlhewan dan pasarlumumlberingkit merupakan salah satu pasar terbesar di kecamatanlmengwi
yang memiliki dua fungsi yaitu Pasar Khususl (Hewan) dan PasarlUmum. Pada PasarlHewan dan
PasarlUmumlBeringkit, permasalahannya yaitu pada pintu keluar masuk kendaraan, angkutan hewan dan
pengunjung masih menggunakan satu jalur, yang menyebabkan kemacetan. Selain itu penataan ruang
dagang yang belum terkelompok, dan permasalahan dari limbah kotoran hewan. Redesainlbertujuan agar
menampilkan pasarltradisional yang lebih modern dan mengikuti trend. Hal ini dapat meningkatkan minat
kunjungan masyarakat ke PasarlHewan dan PasariUmumlBeringkit, dan dapat menumbuhkan
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka perlu
adanya RedesainlPasarlHewan dan PasarlUmumlBeringkit, agar dapat mewadahi fungsi dengan baik yang
dikemas dalam tampilan pasar yang baru, bersih, nyaman dan memperhatikan sirkulasi lebih optimal.

Kata kunci: PasariHewaniBeringkit; PasariUmumiBeringkit; RedesainiPasariTradisional

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 319
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

PENDAHULUAN baik, dan jam operasional pasar hewan dan


Pasar tradisional adalah sebagai tempat pasar ummum agar dibuka setiap hari (survei
penjual dan pembeli bertemu, dimana terdapat lapangan dan wawancara langsung pengunjung
barang dan jasa yang kemudian terjadinya pasar beringkit, 2020).
transaksi tawar menawar lalu terjadi Mempertimbangkan permasalahan yang ada
pemindahan hak milik (Fauzi Erdiansyah, dalam rangkaimengikuti perkembangan pasar
2020). Menurut peraturan presiden no. 112 modern, maka dari itu perlu adanya Redesain
tahun 2007, pasar tradisional merupakan pasar Pasar Hewan dan Pasar Umum Beringkit agar
yang dikelola oleh pemerintah pusat, daerah, pasar dapat mewadahi fungsi dengan baik yang
BUMN, BUMD, pihak swasta atau dikelola dikemas dalam tampilan bangunan pasar yang
oleh pedagang kecil, menengah, koperasi, baru, bersih, nyaman dan memperhatikan
swadaya masyarakat yang proses jual belinya sirkulasi pasar agar lebih optimal. Berdasarkan
dilakukan dengan proses tawar menawar permasalahan dari hasil wawancara dan survei
(Peraturan Presiden RI No. 112, 2007). Banyak lapangan, beberapa masalah dapat dirumuskan
masyarakat masih bergantung dengan sebagai berikut :
keberadaan pasar tradisional. Terutama bagi a. Bagaimana konsep Redesain dan Penataan
masyarakat kalangan menengah ke bawah, Pasar Beringkit untuk mengatasi
masih menjadikan pasar tradisional sebagai permasalahan kebutuhan aktivitas pasar,
pilihan untuk melakukan aktivitas jual beli. kondisi fisik bangunan dan sirkulasi untuk
Keberadaan pasar tradisional saat ini menjadikan pasar yang lebih representatif ?
mengalami ancaman yang begitu besar. Salah b. Bagaimana menentukan kebutuhan ruang
satu ancaman bagi pasar tradisional yaitu agar sesuai dengan fungsi-fungsi dan
adanya pasar modern. Perkembangan pasar fasilitas yang akan diwadahi di kawasan
modern semakin pesat peredarannya di eksisting Pasar Hewan dan Pasar Umum
lingkungan masyarakat. Pasar tradisional Beringkit ?
adalah salah satu barometer perekonomian di c. Bagaimana cara mengubah citra pasar yang
Bali. Oleh karena itu, keberadaan pasar kumuh, kotor, dan bau menyengat pada
tradisional perlu diperhatikan secara saksama, Pasar Hewan dan Pasar Umum Beringkit ?
agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih Tujuan dari Redesain Pasar Hewan dan
optimal sehingga dapat meningkatan Pasar Umum Beringkit berdasarkan rumusan
pendapatan daerah. masalah diantaranya yaitu :
Pasar Hewan dan Pasar Umum Beringkit a. Membuat Konsep desain Pasar yang mampu
merupakan salah satu pasar terbesar di menampung dan mewadahi seluruh aktivitas
Kecamatan Mengwi yang memiliki dua fungsi serta kebutuhan pengguna dan tentunya
pasar yaitu pasar khusus (hewan) dan pasar dapat memberi kesan yang modern pada
umum, yang berada pada satu lokasi yang bangunan pasar serta merencanakan
memiliki luas site keseluruhan yaitu 3 hektar. sirkulasi yang susuai untuk pasar .
Pasar Hewan Beringkit menjual berbagai b. Membuat pengelompokan ruang sesuai
macam hewan seperti sapi, ayam, itik termasuk dengan jenis dan kebutuhannya, serta dapat
anjing Kintamani. Selain Pasar Hewan, Pasar memfasilitasi civitas aktivitas sehingga
Umum Beringkit juga terkenal karena terdapat fungsi pasar tetap berjalan dengan baik.
pedagang yang menjual peralatan seperti c. Menyediakan fasilitas sanitasi pasar berupa
kebutuhan sehari-hari, batu permata, penjual air bersih, toilet, pengelolaan sampah sistem
jasa, dan barang antik yang menjadi daya tarik drainase yang sesuai dengan standar pasar
lain dari pasar ini. untuk menjaga kebersihan pasar.
Dari hasil survei lapangan dan wawancara
acak dengan 26 orang pengunjung pasar hewan METODE PENELITIAN
dan pasar umum beringkit, ditemukan beberapa 1. Metode Pengumpulan Data
permasalahan diantaranya seperti kurangnya Adapun metode pengumpulan data yang
kenyamanan dengan kondisi pasar saat ini, digunakan, antara lain :
pengelompokan jenis dagang yang belum a. Pengamatan Langsung (Observasi)
tertata, kapasitas parkir yang kurang memadai,
kondisi dan sirkulasi bangunan yang kuang

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 320
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Pengumpula data dengan melakukan c. Sintesa, merupakan integrasi1setiap elemen


pengamatan langsung menuju lapangan serta faktor pengaruhnya yang bertujuan
untuk mengambil dokumentasi, terhadap bagi pemilihan alternatifaaterbaik untuk
data fisik dan keadaan eksisting, kondisi solusi program dan konsep perencanaan,
bangunan saat ini, sirkulasi, utilitas, kondisi yang kemudian dapat menarik sebuah
visual bangunan saat ini, penataan parkir, kesimpulan.
sanitasi dan struktur.
b. Wawancara Langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data dilakukan wawancara 1. Tinjauan Pustaka
langsung bersama pengguna pasar tentang Pasar tradisonal1muncul dari kebutuhan
kondisi pasar saat ini, serta permasalahan- masyarakatTumum yang membutuhkan tempat
permasalahan yang ada pada Pasar Hewan untuk menjualLbarang yang dihasilkan serta
dan Pasar Umum Beringkit. konsumenTyang membutuhkan barang barang
c. Studi Literatur tertentu untuk kebutuhan hidup sehari-hari
Studi literatur berupa buku/jurnal yang (Feriyanto 2006). Beberapa ciri-ciriNpasar
bertujuan untuk mencari data bangunan tradisionalLsebagai berikut (Devi, 2011a) :
sejenis yang bisa dijadikan sebagai 1. PasarLtradisional dimiliki, dibangun dan
pembanding dalam melakukan perencanaan. atau dikelolaHoleh pemerintah daerah.
Adapun jurnal/ buku yang digunakan sebagi 2. Adanya sistem tawarRmenawar antara
referensi yaitu : peraturan mentri, peraturan penjual1dan1pembeli.
presiden, buku neufert jilid 2, identifikasi 3. Tempat usaha beragam dan menyatu dalam
pola tata ruang pasar, dan sebagainya. lokasi yang sama.
d. Survey Lapangan 4. Sebagian besar baranggdanpjasa berbahan
Pengumpulan data dengan cara lokal.
mengunjungi instansi terkait yang bertujuan Berdasarkan kasifikasiKpasar dibagi menjadi
untuk memperoleh data – data yang beberapa bagian yaitu:
menyangkut dengan data yang diperlukan. a. Pasarrdilihattdari kegiatannya
berdasarkan kegiatannya diantaranya:
2. Metode Penyajian Data  PasarlTradisional
Adapun metode penyajian data yang digunakan,  PasarlModern
diantaranya : b. Pasarrdilihattdariawaktunya
a. Klasifikasi Data Jenis pasarmmmenurutwwwaktunyaaadapat
Merupakan pengumpulannndataaaayang digolongkankke dalam beberapa bentuk, antara
disesuaikannnnterhadap kegunaan, serta lain; PasarRHarian, PasarRMingguan, Pasar
sepesifikasindalam prosesaanalisa. Bulanan, PasarRTahunan, dan PasarlTemporer
b. Komplikasi Data (Devi, 2011b).
Merupakannnpemilihannndata, kemudian
menyajikanyaaaadalammmbentuk tabel, 2. Tinjauan Preseden
diagram, gambar, sketsa, foto dan deskripsi. a. Pasar Beringharjo

3. Metode Analisa Data


Terdapat tiga tahap dalam analisa data yang
digunakan pada metode ini, diantaranya : Gambar 1
a. Komparatif, merupakan data yang telah Fasade pasar Beringharjo
diperolehhhdan dikomplikasikannagar lebih (Sumber: www.indonesia.travel.id, 2020)
mudah untuk persiapan penyusunan b. Pasar Johar Semarang
selanjutnya.
b. Analisa, merupakann data yang sudah di
komplikasikann yang selanjutnya di analisa
untuk mengetahui permasalahan, penyebab
serta akibat yang kemungkinan muncul Gambar 2
untuk dicarikan solusi alternatifnyaaa. Fasade pasar Johar Semarang

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 321
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

(Sumber: www.presidenri.go.id, 2020) Menerapkan organisasi ruang berupa grid.


c. Pasar Badung Hal ini karena grid dapat memberi kejelasan
dan memudahkan orientasi terhadap ruang.

Gambar 3
Fasade pasar Badung
Gambar 7
(Sumber: Dewi, 2020)
Contoh Penerapan Organisasi Ruang Grid Pada Kios/Los
d. Pasar Sarijadi Pedagang Pasar
(Sumber: www.archdaily.com, 2021)

2. Sirkulasi
Untuk akses pengguna pasar pada area
koridor / gangway mengikutiistandar SNI
Gambar 4 PasarRRRakyat, dengan ukuran lebar
Fasade pasar Sarijadi
(Sumber: www.arsitekturindonesia.org, 2020) minimal 1.8 m.

e. Pasar Jelojok Kopang

Gambar 8
Gambar 5 Contoh Penerapan Sirkulasi Pada koridor/gangway pasar
Fasade pasar Johar Semarang (Sumber: www.archdaily.com, 2021)
(Sumber: ptsmi.co.id, 2020)
Sirkulasi vertikal berupaaaaramp dengan
3. Usulan Lokasi kemiringan 6º dengan lebar minimum ramp
Lokasi yang digunakan untuk Redesain Pasar yaitu 95 cm dan tangga dengan lebar 2 meter
Hewan dan Pasar Umum Beringkit yaitu tetap dan ukuran anak tangga lebar 30 cm dan
menggunakan lokasi yang lama, yaitu di Desa tinggi anak tangga 15 cm.
AdatTTTBeringkit,KKKecamatanasdMengwi,
KabupatenaBadung, Bali.

Gambar 9
Contoh Penerapan Tangga Dalam Bangunan Pasar
(Sumber: www.archdaily.com, 2021)

Gambar6
Lokasi Site Redesain Pasar Hewan Dan Pasar 3. Ruang Luar
Umum Beringkit Konsep ruang luar pada Redesain Pasar
(Sumber: Dewi, 2021) Hewan dan Pasar Umum Beringkit ini akan
ditata dan diatur agar lebih menarik dengan
4. Konsep Dasar pola yang teratur dan mudah diakses dari
Konsep Dasar yang akan diterapkan pada masa bangunan.
Redesain Pasar Hewan dan Pasar Umum
Beringkit disini adalah “Easiness Of
Circulation”. konsep dasar diterapkan pada
Redesain Pasar Hewan dan Pasar Umum
Beringkit dari beberapa hal, diantaranya :
1. Organisasi ruang Gambar 10
Contoh Penerapan Pentaan Eksterior Pasar
(Sumber: id.pinterest.com, 2021)

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 322
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

 Penggunaan material biasanya melibatkan


4. Ruang Dalam materialLlokal dan menggunakan warna-
dirancang menyesuaikan dengan konsep warnaakontras.
dasar “Easaines” dari penataan ruang-ruang  Eksterior bangunan menampilkan arsitektur
yang dikelompokkan berdasarkan jenis, lokal yang dikombinasikanndengan bentuk
sehingga mudah dijangkau. arsitekturrmodern

Gambar 11
Contoh penerapan interior pasar Gambar 13
(Sumber : www.archdaily.com) Contoh Bangunan Neo Venakular
(Sumber : www.nuranirakyatnews.com, 2021)
5. Pola Lantai
Penggunaan lantai diberikan polaaaatau 6. Kelompok Civitas
Tabel 1. KelompokcCivitas
warna, difungsikannsebagai petunjuk untuk
mengarahkan menuju ketempat tujuan,
sehingga memudahkan seseorang saat
melakukan aktivitas.

Gambar 12
Contoh penerapan Pola lantai pasar
(Sumber : www.archdaily.com)
(Sumber: Hasil Analisa, 2021)
5. Tema Rancangan 7. Hubungan Ruang
a. Arsitektur Neo Venakular a. Hubungan Ruangan Makro
Merupakan aritektur yang mampu Hubungan ruang makro menggambarkan
memunculkanggggaya perpaduannnantara keterkaitan antar kelompok ruang secara
arsitekturrrrmodern dengan arsitektur umum.
tradisional. Arsitektur NeoooVernakular
adalah penerapannelemennarsitektur yang
telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi)
maupun non fisik (konsep, filosopi, tata
ruang), tujuannya melestarikan unsur-unsur
lokalddengan pembaruan yang lebih modern
tanpa mengesampingkan nilai-nilai
tradisissetempat (burhanuddin dan ratriana,
2019).
b. Penerapan Tema Rancangan
 Bentuk dari bangunan biasanya mengambil
ide dari bentuk bangunan venakular dan
Gambar 14
dikembangkan ke bentuk yang lebih HubungannRuanggMakro
modern. (Sumber: Dewi, 2021)
b. Hubungan Ruang Mikro

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 323
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Hubungan ruang makro menggambarkan 9. Karakteristik Site


keterkaitan antar kelompok ruang lebih rinci
dari hubungan ruang makro.

Gambar 15 Gambar 16
HubugannRuanggMikro KarakterisstikkTapak
(Sumber: Dewi, 2021) (Sumber: Dewi, 2021)
Lokasi Eksisting site Pasar Hewan dan Pasar
Umum Beringkitttbearada pada lokasi awal
8. Kebutuhan Luas Site pasar yaitu di Desa Adat Beringkit, Kecamatan
Berdasarkan analisa kebutuhannbesarannruang Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Site ini
yangndiperoleh untuk penataan pasarnhewan memiliki kontur yang rata dan terdapat akses
dan pasarnumumnberingkit, sebagai berikut: jalan utama yang berada di depan site dengan
lebar 8 meter.

10. Konsep Redesain Pasar Hewan Dan


Pasar Umum Beringkit
a. Konsep Zoning
Dasar pertimbangan dari konsep zoning yaitu
Jadi besarannkebutuhan luas site yang dapat memeberi kemudahan bagi pelaku
didapatkan besaran koefisien bangunan (KDB) kegiatan untuk menjangkau setiap fungsi pada
yang telah ditetapkan padanPeraturannDaerah Pasar Hewan dan pasar umum beringkit.
KabupatennbBadung Nomor 3 Tahun 2016
maksimal 60%, maka pada ini akan
menggunakan KDB sebesar 40%, dengan
perhitungan sebagai berikut :
KDB 40% = 40/100 x Total luas lantai
dasar bangunan
= 40/100 x 11,324.925 m2
= 11,324.925 x 100
40
= 1,132,492.5/40
= 28,312.3125 m2
= 2.8 Ha

Gambar 17
KonseppZoning
(Sumber: Dewi, 2021)
b. Konsep Entrance
Dasar petimbanga dari konsep entrance yaitu
mampu menciptakannnnnkelancaran dan
kemudahan bersirkulasi pada site dan dapat

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 324
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

menjadi icon dari Pasar Hewan dan Pasar e. Konsep Ruang Luar
Umum Beringkit. Dasar pertimbangan dari ruang luar yaitu
menentukan unsur-unsur penunjang dari ruang
luar dan menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan dan karakteristik tapak.
 Konsep Softscape

Gambar 19
KonseppEntrance
(Sumber: Dewi, 2021)
c. Konsep Massa
Dasar pertimbangan dari penentuan massa
yaitu untukKmenciptakan karakteristik masa Gambar 22
bangunan yang sesuai dengan fungsi bangunan Konsep Softscape
yaitu pasar. (Sumber: Dewi, 2021)
 Konsep Hardscape

Gambar 23
Konsep Hardscape
(Sumber: Dewi, 2021)
 Konsep Furniture Site
Gambar 20
KonseppMassa
(Sumber: Dewi, 2021)
d. Konsep Sirkulasi Site
Dasar pertimbangan dari konsepSsirkulasi yaitu
menentukan sirkulasi dan dimensi berdasarkan
jenis pengguna serta menerapkan pola sirkulasi
yang sesuai untuk digunakan pada rancangan.
Gambar 24
Konsep Site Furiture
(Sumber: Dewi, 2021)
f. Entrance Bangunan
Dasar pertimbangan dari penetapan konsep
entrance bangunan yaitu tema rancangan dan
konsep dasar serta material yang digunakan.

Gambar 21
KonseppEntrance
(Sumber: Dewi, 2021)

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 325
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Konsep Ruang Pasar Umum


(Sumber: Dewi, 2021)
i. Konsep Fasade Bangunan
Yang menjadi pertimbangan dalam
perancangan fasade bangunan adalah yaitu
tema arsitektur neo venakular dan kondisi
tapak.

Gambar 25
Konsep Entrance Bangunan
(Sumber: Dewi, 2021)
g. Konsep Sirkulasi Bangunan Gambar 29
Konsep Fasade Pasar Hewan Sapi
Dasar pertimbangan dari penetapan konsep (Sumber: Dewi, 2021)
sirkulasi bangunan yaitu pola sirkulasi kegiatan
civitas/aktifitas serta tema dan konsep dasar.

Gambar 30
Konsep Fasade Pasar Hewan Sapi
(Sumber: Dewi, 2021)

Gambar 26
Konsep Sirrkulasi Bangunan
(Sumber: Dewi, 2021)
h. Konsep Ruang Dalam Gambar 31
Konsep Fasade Pasar Umum
Fungsi bangunan, tingkat kebisingan ruang, (Sumber: Dewi, 2021)
fleksisbilitas ruang dan estitika ruang. Faktor j. Konsep Utilitas Site & Bangunan
penentu yaitu konsep dasar Eassines Of Dasar pertimbangan dari penetapan konsep
Circulation dan tema neo venakular, kondisi utilitas yaitu fungsi utilitas, efektifitas,
lingkungan sekitar dan fungsi ruang. efisiensi, serta kondisi eksisting.

Gambar 32
Gambar 27 Konsep Skema Uitilitas Air Bersih
Konsep Ruang Pasar Hewan (Sumber: Dewi, 2021)
(Sumber: Dewi, 2021)

Gambar 28

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 326
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Gambar 38
Konsep Skema Pencahayaan Alami
Gambar 33 (Sumber: Dewi, 2021)
Konsep Skema Uitilitas Air Kotor & Air Bekas
(Sumber: Dewi, 2021)
SIMPULAN
Dari permasalahan-permasalahan yang ada
di lapangan dan permasalahan dari hasil
wawancara langsung , dapat disimpulkan
bahwa perlu adanya Redesain Pasar Hewan dan
Pasar Umum Beringkit agar pasar dapat
mewadahi fungsi dengan baik yang dikemas
dalam tampilan bangunan pasar yang baru,
Gambar 34 bersih, nyaman dan memperhatikan sirkulasi
Konsep Skema Uitilitas Pembuangan Limbah pasar agar lebih optimal. Dengan membuat
(Sumber: Dewi, 2021) konsep desain pasar, yang mampu menampung
dan mewadahi seluruh aktivitas serta kebutuhan
pengguna dan tentunya dapat memberi kesan
yang modern pada bangunan pasar serta
merencanakan sirkulasi yang sesuai untuk
pasar.
Pada Redesain Pasar Hewan dan Pasar
Umum Beringkit, selain terdapat fasilitas utama
seperti kios dan los, terdapat juga fasilitas
penunjang seperti bank, atm, serta fasilitas lain
Gambar 35
yang sesuai dengan SNI Pasar Rakyat .
Konsep Skema Uitilitas Pengolahan Sampah Konsep dasar "Easiness Of Circulation” dan
(Sumber: Dewi, 2021) tema rancangan Arsitektur Neo Venakular
digunakan dalam Redesain Pasar Hewan dan
Pasar Umum Beringkit, disesuaikan dengan
permasalahan yang ada dan menyesuaikan
terhadap kondisi lingkungan setempat, kondisi
iklim dan orientasi matahari, bentuk site serta
Gambar 36
memperhatikan arsitektr setempat agar
Konsep Skema Uitilitas Listrik bangunan selaras dengan ligkungannya.
(Sumber: Dewi, 2021)

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, S T, And Mtde Ratriana. 2019.
Gambar 37
“Pusat Pelatihan Bahasa Asing Dengan
Konsep Skema Pencahyaan Buatan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Di
(Sumber: Dewi, 2021) Malino.” Core.Ac.Uk.
Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/23300
7079.Pdf.
Devi, Ni Made Winda Roosdiana. 2011. “Pasar
Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan
Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 327
Redesain Pasar Hewan Dan Pasar Umum Beringkit
Di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Dalam Melalui Pendekatan Ideologi


Fungsionalisme Utilitarian.” (25): 12–52.
Feriyanto. 2006. “Dari Perspektif Motivasi (
Studi Kasus Pada Pedagang Pasar
Rempoah Ii ) Diajukan Kepada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan
Ekonomi Syari ’ Ah Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam.”
Peraturan Presiden Ri No. 112. 2007.
“Peraturan Presiden Ri No. 112 Tahun
2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan
Toko Modern.” Peraturan Presiden
Republik Indonesia (1): 22.
Https://Peraturan.Bpk.Go.Id/Home/Detail
s/42157/Perpres-No-112-Tahun-2007.

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 328

You might also like