Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan Timbangan Tahun 2017 Nanda Masraini Daulay, Febrina Angraini Simamora

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN


TIMBANGAN TAHUN 2017

Nanda Masraini Daulay1, Febrina Angraini Simamora2


1
Dosen Stikes Aufa Royhan, 2Dosen Stikes Aufa Royhan
Email: nanda_daulay88@yahoo.com

Abstract

Hypertension is a big problem, not only in continental European countries but also in
Indonesia. Hypertension affects one billion people worldwide and is estimated to increase by
1.5 billion in 2025. Each year hypertension accounts for nearly 9.4 million deaths. The
research is quantitative research. Quasi experimental research design. One-pretest posttest
design research model. Sampling using purposive sampling technique. This research was
conducted in April-May 2017. Data collection using Observation Sheet. Data analysis using
alternative test Paired Sample Test Test. Based on the research on the first day can be
concluded the influence of foot soak using warm water can lower blood pressure that can be
seen with data before hypertension 2 as much as 10 (66,8%) respondents and after
Hypertension 2 to 3 (20,1%) responder. On the second day, the majority of respondents who
experienced hypertension were Hypertension 1, that is 10 respondents (66.5%) and minority
category was found in Hypertension 2, 2 respondents (13.4%) and prehypertension 2
Respondents (13.4%). Result of alternative test of Paired Sample Test on the first day
obtained Pvalue = 0.002 (<0,05), second day got Pvalue = 0.001 (<0,05). This research is
expected to be one alternative treatment to lower blood pressure in people with hypertension.

Keywords: Soak Feet, Blood Pressure Decrease

1. Pendahuluan mendatang di proyeksikan 29% warga


Hipertensi merupakan masalah dunia terkena hipertensi. Presentasi
besar, tidak hanya di Negara-negara benua penderita hipertensi saat ini paling banyak
Eropa tapi juga di Indonesia. Hipertensi terdapat di negara berkembang Data global
diderita oleh satu miliar orang diseluruh status report on noncommunicable disease
dunia dan diperkirakan tahun 2025 Tahun 2010 dari WHO menyebutkan ,40%
melonjak menjadi 1,5 miliar orang. Setiap negara ekonomi berkembang memiliki
tahun hipertensi atau tekanan darah tinggi penderita hipertensi, sedangkan negara
menyumbang kepada kematian hampir 9,4 maju hanya 35% kawasan afrika
juta orang akibat penyakit jantung dan mememgang posisi puncak penderita
stroke dan jika digabungkan, kedua hipertensi sebanyak 46 . Sedangkan
penyakit ini merupakan penyebab kawasan amerika menempati posisi paling
kematian nomor satu didunia, WHO terakhir dengan 35%. Di kawasan asia
(World Health Organization, 2013) tenggara 36 % orang dewasa menderita
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.
hipertensi telah menyebabkan kematian Menurut DR. Khancit
sebanyak 9.4 juta jiwa pada warga dunia Limpakarnjanarat dalam publikasinya
setiap tahunnya. Badan kesehatan dunia mengatakan bahwa pada tahun 2011 WHO
WHO memperkirakan bahwa jumlah mencatat 1 miliar orang terkena hipertensi.
penderita hipertensi akan terus bertambah Di Indonesia angka penderita hipertensi
seiring dengan jumlah penduduk yang mencapai 32% pada 2008 dengan kisaran
terus meningkat pada tahun 2025 usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria

59
mencapai 42.7%, sedangkan 39,2 $ adalah Jenis penelitian yang dilakukan
wanita. adalah penelitian kuantitatif dengan desain
Menurut dr. Salli Rosseffi Nasution penelitian yang digunakan adalah Quasi
dalam publikasinya mengatakan bahwa 2,6 eksperimen. Model penelitian dalam
% atau 310.536 masyarakat provinsi penelitian ini adalah one grup pretest
Sumatera Utara terkena hipertensi posttest design yaitu eksperimen yang di
berdasarkan survei kesehatan yang di lakukan pada satu kelompok saja tanpa
lakukan oleh prodia pada tahun 2012. adanya kelompok pembanding (Sugiyono,
Menurut data dari Badan pusat statistik 2008).
(BPS) pada tahun 2014 di kota Padang
Sidimpuan Jumlah penderita Hipertensi Tabel 1 Desain penelitian One Group
mencapai 5075 jiwa. Pretest-Posttest Design
Secara ilmiah air hangat Pretest Treatment Posttest
mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. O1 X O2
Hangatnya air membuat sirkulasi darah (Sugiyono 2008).
menjadi lancar. Oleh karena itu, penderita
hipertensi dalam pengobatannya tidak Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
hanya menggunakan obat- obatan, tetapi Timbangan Kecamatan Padangsidimpuan
bisa menggunakan alternatif Utara karena sesuai dengan kriteria yang
nonfarmakologis dengan menggunakan peneliti harapkan serta jumlah sample
metode yang lebih mudah dan murah yaitu tersedia. Kegiatan penelitian dimulai dari
dengan menggunakan terapi rendam kaki persiapan sampai seminar proposal yaitu
air hangat yang bisa dilakukan di rumah. dari bulan Oktober 2016 s/d Agustus 2017.
Air hangat mempunyai dampak fisiologis Pengambilan sampel secara
bagi tubuh sehingga rendam kaki air keseluruhan pada penelitian ini
hangat dapat digunakan sebagai salah satu menggunakan teknik purposive sampling
terapi yang dapat memulihkan otot sendi dengan jumlah sampel dalam penelitian ini
yang kaku serta menyembuhkan stroke berjumlah 15 orang yang sesuai dengan
apabila dilakukan melalui kesadaran dan kriteria penelitian yang akan dilakukan.
kedisiplinan (Kusumaastuti, 2008). Analisa data yang dilakukan yaitu
Berdasarkan Survei pendahuluan analisa univariat dan analisa bivariat
yang dilakukan peneliti di Kelurahan dengan menggunakan uji T Berpasangan
Timbangan Kecamatan Padangsidimpuan (paired T test), Uji Paired T test adalah uji
Utara, jumlah penderita hipertensi di beda parametris pada dua data yang
kelurahan Timbangan berjumlah 37 orang. berpasangan. Jika uji uji T Berpasangan
Rata-Rata Penderita hipertensi di (paired T test) tidak terpenuhi maka
kelurahan Timbangan menggunakan peneliti menggunakan uji statistik uji
pengobatan secara farmakologis. wilcoxcon Test. Wilcoxon Sign Rank Test
Penduduk kelurahan timbangan yang
mengalami hipertensi belum atau tidak 3. Hasil Penelitian
mengetahui pengobatan secara a. Karakteristik Demografi
nonfarmakologis. Responden

2. Metodologi Penelitian

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di


Kelurahan Timbangan.

60
Karakteristik Responden Kelurahan F %
Timbangan
Umur
46- 55 tahun. 12 73.3%
56 - 65 tahun. 3 26.7%
Total 15 100 %
Jenis Kelamin
Perempuan 8 53.3%
Laki-laki 7 46.7%
Total 15 100%

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum di lakukan Terapi


rendam kaki menggunakan air hangat hari pertama di Kelurahan Timbangan Tahun
2017 dalam kategori MAP.

Tekanan darah MAP (Mean Mean Frekwensi Presentasi


Arterial Pressure)
Hipertensi Stadium 1 (106-119) 120.289 5 33.2%
Hipertensi Stadium 2 (>120) 10 66.8%
Total 15 100%

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah Sesudah di lakukan Terapi


rendam kaki menggunakan air hangat hari pertama di Kelurahan Timbangan Tahun
2017 dalam kategori MAP.

Tekanan darah MAP (Mean Mean Frekwensi Presentasi


Arterial Pressure)
Pre Hipertensi (100-105) 114.953 1 6.7%
Hipertensi Stadium 1 (106-119) 11 73.2%
Hipertensi Stadium 2 (>120) 3 20.1%
Total 15 100%

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum di lakukan


Terapi rendam kaki menggunakan air hangat hari kedua di Kelurahan Timbangan
Tahun 2017 dalam kategori MAP.
Tekanan darah MAP (Mean Mean Frekwensi Presentasi
Arterial Pressure)
Pre Hipertensi (100-105) 117.753 1 6.7%
Hipertensi Stadium 1 (106-119) 5 33.3%
Hipertensi Stadium 2 (>120) 9 60.0%
Total 15 100%

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah Sesudah di lakukan


Terapi rendam kaki menggunakan air hangat hari kedua di Kelurahan Timbangan
Tahun 2017 dalam kategori MAP.

Tekanan darah MAP (Mean Mean Frekwensi Presentasi


Arterial Pressure)
Normal (70-99) 113.180 1 6.7%

61
Pre Hipertensi (100-105) 2 13.4%
Hipertensi Stadium 1 (106-119) 10 66.5%
Hipertensi Stadium 2 (>120) 2 13.4%
Total 15 100%

Tabel 4.6 Hasil uji Analisis Bivariat Hari pertama

Tekanan Darah Mean Selisih SD Min Max A pValue


Tekanan darah 120.289 6.2876 110.0 136.6 0.05 0.002
sebelum 5.336
Tekanan darah 114.953 5.9396 123.3 126.6
sesudah
*signifikan (p<0,05)
Tabel 4.7 Hasil uji Analisis Bivariat Hari Kedua

Tekanan Darah Mean Selisih SD Min Max A pValue


Tekanan darah 117.753 5.8640 103.3 126.6 0.05 0.001
sebelum 4.573
Tekanan darah 113.180 7.6424 96.6 126.6
sesudah
*signifikan (p<0,05)

4. Pembahasan penurunan tekanan darah pada penderita


Berdasarkan hasil penelitian hipertensi diketahui bahwa sebagian besar
karakteristik responden dapat diuraikan responden yang berumur 41-50 tahun yaitu
sebagai berikut, Menurut umur yang 16 responden (72,73%) mengalami
dilibatkan dalam penelitian ini adalah hipertensi. Menurut Triyanto 2014), faktor
sebanyak 15 Responden dari Kelurahan usia sangat berpengaruh terhadap
Timbangan,yang dibagi menjadi 3 hipertensi karena dengan bertambahnya
kelompok umur yaitu 45-59 tahun, 60-74 umur maka semakin tinggi mendapatkan
tahun, 75-90 tahun. Dari tabel diatas dapat risiko hipertensi. Insiden hipertensi makin
diketahui mayoritas responden di meningkat dengan meningkatnya usia. Ini
Kelurahan Timbangan yang berumur 45- sering disebabkan oleh perubahan alamiah
59 tahun sebanyak 12 Responden (80%), di dalam tubuh yang mempengaruhi
dan minoritas berumur 60-74 tahun jantung, pembuluh darah dan hormone.
sebanyak 03 Responden (20%). Menurut Anggraini, dkk (2009),
Berdasarkan distribusi karakteristik dalam jurnal penelitiannya tentang Faktor
yang dilibatkan dalam penelitian ini – Faktor Yang Berhubungan Dengan
berdasarkan Jenis Kelamin adalah laki-laki Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang
7 Responden (43%) perempuan berjumlah Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas
8 Responden (57%) . Bungkinang Periode Januari Sampai Juni
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan 2008, wanita terlindung dari penyakit
bahwa jenis kelamin perempuan lebih kardiovaskuler sebelum menopause.
banyak menderita Hipertesi dibandingan Wanita yang belum mengalami menopause
laki-laki. dilindungi oleh hormon estrogen yang
Berdasarkan penelitian sebelumnya berperan dalam meningkatkan kadar
yang di lakukan oleh intan pratika 2013 (HDL). Proses ini terus berlanjut dimana
dalam Pengaruh rendam kaki hormon estrogen tersebut berubah
menggunakan air hangat terhadap kuantitasnya sesuai dengan umur wanita

62
secara alami, yang umumnya mulai terjadi 3 Responden (20.1%) dan prehpertensi
pada wanita umur 45-55 tahun. sebanyak 1 Responden (6.7%). Jadi pada
Dari uraian diatas, dapat hari pertama dapat di simpulkan bahwa
disimpulkan usia dan jenis kelamin pengaruh rendam kaki menggunakan air
seseorang memberikan pengaruh terhadap hangat dapat menurunkan tekanan darah
Tekanan darah sesorang, sehingga dalam yang dapat di lihat dengan data sebelum
penelitian ini usia dan jenis kelamin dilakukan terapi penderita hipertensi 2
responden merupakan salah satu sebanyak 10 (66,8%) responden dan
karakteristik yang dapat mempengaruhi setelah di lakukan terapi renam kaki
Tekanan darah seseorang, itu dikarenakan responden yang mengalami Hipertensi 2
bertambahnya umur maka semakin tinggi menjadi 3 (20,1%) responden.
mendapatkan risiko hipertensi. Insiden Hasil ini sejalan dengan penelitian
hipertensi makin meningkat dengan yang dilakukan oleh Santoso (2015)
meningkatnya usia. Ini sering disebabkan dengan judul Pengaruh Terapi Rendam
oleh perubahan alamiah di dalam tubuh Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan
yang mempengaruhi jantung, pembuluh Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
darah dan hormone. Hipertensi Di Wilayah Kerja Upk
Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak
5. Tekanan Darah Sebelum dan yang menunjukkan sebelum dilakukan
sesudah di lakukan Terapi rendam terapi rendam kaki air hangat didapatkan 9
kaki menggunakan air hangat hari orang lansia mengalami hipertensi derajat I
pertama (Pre-Test dan Post-Test). dan 7 orang lansia mengalami hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan derajat II stelah dilakukan terapi rendam
darah tinggi adalah suatu gangguan pada kaki menggunakan air hangat yg menderita
pembuluh darah yang mengakibatkan hipertensi 1 menjadi 5 responden dan
suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa hipertensi 2 menjadi 3 responden serta pre
oleh darah, terhambat sampai ke jaringan hipertensi menjadi 8 responden.
tubuh yang membutuhkan. Hipertensi
sering kali disebut sebagai pembunuh 6. Tekanan Darah Sebelum dan sesudah
gelap (silent killer), karena termasuk di lakukan Terapi rendam kaki
penyakit yang mematikan tanpa disertai menggunakan air hangat hari kedua
dengan gejala-gejalanya lebih dahulu (pre-Test dan Post-Test).
sebagai peringatan bagi korbannya Hasil pengukuran tekanan darah
(Sustrani, 2007). terhadap 15 responden dilakukan sebelum
Dari 15 responden dilakukan (Pre-Test) pemberian terapi rendam kaki
pengukuran sebelum dilakukan terapi menggunakan air hangat dihari kedua
rendam kaki menggunakan air hangat, dapat di lihat dengan data, Mayoritas
mayoritas responden yang mengalami responden yang mengalami hipertensi
hipertensi adalah Hipertensi 2 yaitu adalah Hipertensi 2 yaitu sebanyak 9
sebanyak 10 Responden (66.8%) dan Responden (60%) dan kategori minoritas
kategori minoritas terdapat pada Hipertensi terdapat pada Hipertensi 1 yaitu sebanyak
1 yaitu sebanyak 5 Responden (33.2%). 5 Responden (33.3%) dan prehipertensi 1
Dari 15 responden dilakukan Responden (6.7%).
pengukuran sesudah dilakukan terapi Dari 15 responden dilakukan
rendam kaki menggunakan air hangat, pengukuran sesudah (Post-Test) dilakukan
dapat di ketahui bahwa mayoritas terapi rendam kaki menggunakan air
responden yang mengalami hipertensi hangat dihari kedua, mayoritas responden
adalah Hipertensi 1 yaitu sebanyak 11 yang mengalami hipertensi adalah
Responden (73.2%) dan kategori minoritas Hipertensi 1 yaitu sebanyak 10 Responden
terdapat pada Hipertensi 2 yaitu sebanyak (66.5%) dan kategori minoritas terdapat

63
pada Hipertensi 2 yaitu sebanyak 2 Responden (20.1%) dan pre hipertensi
Responden (13.4%) dan prehipertensi 2 sebanyak 1 Responden (6.7%). Jadi pada
Responden (13.4%) serta normal 1 hari pertama dapat di simpulkan bahwa
Responden (6,7%). pengaruh rendam kaki menggunakan air
Sesuai dengan penelitian yang hangat dapat menurunkan tekanan darah
dilakukan oleh Nurul Solechah dalam yang dapat di lihat dengan data sebelum
judul pengaruh terapi rendam kaki dengan dilakukan terapi, penderita hipertensi 2
air hangat terhadap penurunan tekanan sebanyak 10 (66,8%) responden dan
darah pada pasien hipertensi di puskesms setelah di lakukan terapi redam kaki
bahu Manado. yaitu hasil penelitian responden yang mengalami Hipertensi 2
sesudah dilakukan hidroterapi rendam menjadi 3 (20,1%) responden.
hangat tekanan darah sistolik paling Dari 15 responden sebelum
rendah sebesar 110 mmHg dan paling dilakukan (Pre-Test) terapi dihari kedua
tinggi sebesar 160 mmHg dengan rata-rata dapat di lihat dengan data, Mayoritas
sebesar 133,7 mmHg. responden yang mengalami hipertensi
adalah Hipertensi 2 yaitu sebanyak 9
7. Analisa Bivariat Responden (60%) dan kategori minoritas
Pengaruh Rendam kaki menggunakan terdapat pada Hipertensi 1 yaitu sebanyak
air hangat terhadap penuunan tekanan 5 Responden (33.3%) dan prehipertensi 1
darah pada penderita Hipertensi di Responden (6.7%). Dari 15 responden
Kelurahan Timbangan Tahun 2017. dilakukan pengukuran sesudah (Post-Test)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terapi mayoritas responden
dilakukan oleh Intan Pratika pada tahun yang mengalami hipertensi adalah
2012 tentang Pengaruh Rendam Kaki Hipertensi 1 yaitu sebanyak 10 Responden
menggunakan Air Hangat Terhadap (66.5%) dan kategori minoritas terdapat
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita pada Hipertensi 2 yaitu sebanyak 2
Hipertensi di Desa Bendungan Kecamatan Responden (13.4%) dan prehipertensi 2
Keraton Pasuruan. Setelah di lakukan Responden (13.4%) serta normal 1
rendam kaki menggunakan air hangat pada Responden (6,7%). Jadi pada hari kedua
hari pertama paling banyak responden dapat di simpulkan bahwa pengaruh
memiliki tekana darah 120-139/80-89 rendam kaki menggunakan air hangat
mmHg dengan jumlah responden 10 dapat menurunkan tekanan darah yang
(45%). Setelah di lakukan rendam kaki dapat di lihat dengan data sebelum
menggunakan air hangat pada hari kedua dilakukan terapi, mayoritas penderita
paling banyak responden memiliki tekanan hipertensi 2 sebanyak 9 (60%) responden
darah 120-139/80-89 mmHg dengan dan setelah di lakukan terapi redam kaki
jumlah responden 11 (50%). responden yang mengalami Hipertensi 2
Berdasarkan Hasil penelitian yang di menjadi 2 (13,4%) responden.
lakukan oleh peneliti pada hari pertama Dari hasil analisa statistik dengan
Dari 15 responden dilakukan pengukuran menggunakan Uji Paired Sample Test
sebelum terapi didapatkan data bahwa pada hari pertama diperoleh Pvalue =
Responden yang mengalami Hipertensi 2 0.002 (<0,05), Serta pada hari kedua di
yaitu sebanyak 10 Responden (66.8%) dan peroleh Pvalue = 0.001 (<0,05), berarti Ho
kategori minoritas terdapat pada Hipertensi ditolak dan Ha diterima artinya bahwa ada
1 yaitu sebanyak 5 Responden (33.2%). Pengaruh rendam kaki menggunakan air
Data 15 responden setelah dilakukan hangat terhadap penururnan tekanan darah
pemberian terapi di dapatkan data bahwa pada penderita hipertensi di kelurahan
Hipertensi 1 yaitu sebanyak 11 Responden Timbangan Tahun 2017. Dapat diketahui
(73.2%) dan kategori minoritas terdapat bahwa pengaruh rendam kaki terhadap
pada Hipertensi 2 yaitu sebanyak 3 penurunan tekanan darah sangat

64
bermanfaat bagi penderita hipertensi penurunan denyut jantung dan daya
karena dapat menurunkan tekanan darah kontraktilitas jantung (Hery winarsi 2007).
meski tidak turun secara signifikan tetapi Hidroterapi mengurangi rasa sakit
dapat menurunkan tekanan darah. Oleh dengan merangsang produksi endorphin,
sebab itu, penderita hipertensi dapat yang merupakan zat kimia saraf yang
menggunakan terapi rendam kaki memiliki sifat analgesik. Terapi ini juga
menggunakan air hangat untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah
menurunkan tekanan darah sebai terapi dengan memperlebar pembuluh darah
alternatif yang dapat digunakan. sehingga lebih banyak oksigen dipasok ke
Hasil ini juga didukung penelitian jaringan yang mengalami pembengkakan.
sebelumnya oleh Putri, dkk (2015) dalam Perbaikan sirkulasi darah juga
jurnal penelitiannya yang berjudul memperlancar sirkulasi getah bening
Efektifitas Terapi Rendam Kaki sehingga membersihkan tubuh dari racun.
Menggunakan Air Hangat Dan Senam Oleh karena itu, orang-orang yang
Lansia Terhadap Tekanan Darah Di Unit menderita berbagai penyakit seperti
Rehabilitasi Sosial (Uresos) Pucang rematik, radang sendi, linu panggul, sakit 6
Gading Unit Semarang II, yang Pengaruh Hidroterapi Rendam Kaki
menyatakan bahwa rata-rata tekanan darah Menggunakan Air Hangat terhadap
sistole sebelum diberikan terapi rendam Penurunan Tekanan Darah pada Penderita
kaki menggunakan air hangat dan senam Hipertensi di Desa Nyatnyono Kecamatan
lansia adalah 145 mmHg. Tekanan darah Ungaran Barat Kabupaten Semarang
sistole setelah diberikan terapi rendam punggung, insomnia, kelelahan, stress,
kaki menggunakan air hangat dan senam sirkulasi darah yang buruk (hipertensi),
lansia adalah 132,27 mmHg dengan hasil nyeri otot, kram, kaku, terapi air
p-value 0,000 < α = (0,005) artinya ada (hidroterapi) bisa digunakan untuk
perbedaan tekanan darah sistole sebelum meringankan masalah tersebut. Berbagai
dan setelah dilakukan terapi rendam kaki jenis hidroterapi, metode yang umum
menggunakan air hangat dan senam lansia digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi
pada kelompok intervensi. rendam, sitzbath, pijat air, membungkus
Menurut Asia Traditional Chinese dengan kain basah, kompres, merendam
Medicine (2013), rendam kaki dengan air kaki (Chaiton, 2012).
hangat setiap hari untuk meningkatkan Menurut Destia, Umi & Priyanto
sirkulasi darah Terapi rendam kaki dengan (2014), prinsip kerja terapi rendam kaki air
air panas mencapai serangkaian perawatan hangat secara konduksi dimana terjadi
kesehatan yang efisien melalui tindakan perpindahan panas/hangat dari air hangat
pemanasan, tindakan mekanis dan ke dalam tubuh akan menyebabkan
tindakan kimia air serta efek penyembuhan pelebaran pembuluh darah dan penurunan
dari uap obat dan medis pengasapan. ketegangan otot sehingga dapat
Merendam bagian tubuh ke dalam melancarkan peredaran darah yang akan
air hangat dapat meningkatkan sirkulasi, mempengaruhi tekanan arteri oleh
mengurangi edema, meningkatkan baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus
relaksasi otot. Merendam juga dapat aorta yang akan menyampaikan impuls
disertai dengan pembungkusan bagian yang dibawa serabut saraf yang membawa
tubuh dengan balutan dan membasahnya isyarat dari semua bagian tubuh untuk
dengan larutan hangat (Perry & Potter, menginformasikan kepada otak perihal
2005). Impuls aferen suatu baroreseptor tekanan darah, volume darah dan
yang mencapai jantung akan merangsang kebutuhan khusus semua organ ke pusat
aktivitas saraf parasimpatis dan saraf simpatis ke medulla sehingga akan
menghambat pusat simpatis merangsang tekanan sistolik yaitu
(kardioaselerator) sehingga menyebabkan regangan otot ventrikel akan merangsang

65
ventrikel untuk segera berkontraksi. Pada mayoritas hipertensi 1 10 responden
awal kontraksi, katup aorta dan katup (66,5%).
semilunar belum terbuka. Untuk membuka c. Analisa statistik dengan menggunakan
katup aorta, tekanan di dalam ventrikel Uji T berpasangan (paired t test) pada
harus melebihi tekanan katup aorta. hari pertama diperoleh Pvalue = 0.002
Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai (<0,05), Serta pada hari kedua di
terjadi sehingga dengan adanya pelebaran peroleh Pvalue = 0.001 (<0,05),
pembuluh darah, aliran darah akan lancar berarti Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga akan mudah mendorong darah artinya bahwa ada Pengaruh rendam
Pengaruh Hidroterapi Rendam Kaki kaki menggunakan air hangat terhadap
Menggunakan Air Hangat terhadap penururnan tekanan darah pada
Penurunan Tekanan Darah 7 pada penderita hipertensi di kelurahan
Penderita Hipertensi di Desa Nyatnyono Timbangan Tahun 2017.
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang masuk kejantung sehingga Dari hasil penelitian tentang maka
menurunkan tekanan sistoliknya. Pada peneliti memberikan saran agar penelitian
tekanan diastolik keadaan releksasi ini bisa diaplikasikan oleh masyarakat
ventrikular isovolemik saat ventrikel penderita hipertensi di Kota
berelaksasi, tekanan di dalam ventrikel Padangsidimpuan.
turun drastis, aliran darah lancar dengan
adanya pelebaran pembuluh darah 9. Daftar Pustaka
sehingga akan menurunkan tekanan Anggraini, DKK.( 2009). Faktor-faktor
diastolik (Perry & Potter, (2006). yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi pada pasien
8. Kesimpulan dan Saran hipetensiyang berobat di poliklinik
Dari hasil penelitian yang telah dewasa puskesmas Bungkinng
penulis lakukan dengan judul “Pengaruh periode januari sampai juni 2008.
rendam kaki menggunakan air hangat Diperoleh dari
terhadap penururnan tekanan darah pada http//:ejurnalunsart.ac.id/download di
penderita hipertensi di Kelurahan akses pada tanggal 12 juni 2017
Timbangan Tahun 2017”.
Maka penulis mengambil Asia Traditional Chinese Medicine
kesimpulan sebagai berikut : (TCM). (2013). Rendam kaki dengan
a. Dari hasil penelitian yang dilakukan di air panas mempercepatkan peredaran
hari pertama Pre-Test dan Post-Test darah.
dapat diketahui bahwa sebelum di Dikutipdarihttp://id.asiatcm.com/conte
lakukan terapi penderita mayoritas nt/rendam-kaki-dengan-air-panas-
hipertensi 2 sebanyak 10 responden mempercepatkan-peredaran -darah.
(66,8%). Setelah dilakukan terapi Diakses tanggal 17 Mei 2017.
dapat diketahui bahwa responden
dengan tekanan darah mayoritas Chaiton,(2012). Hypertension, dikutip dari
hipertensi 1 11 responden (73,2%). Http//:www.emedicine.com .
b. Dari hasil penelitian yang dilakukan di diakses pada tanggal 23 November
hari kedua berdasarkan Pre-Test dan 2016.
Post-Test dapat diketahui bahwa
sebelum di lakukan terapi mayoritas Hery winarsih. (2007). Antioksidan alami
hipertensi 2 sebanyak 9 responden dan radikal bebas, yogyakarta:
(60.0%) dan setelah dilakukan terapi kanisius.
dapat di ketahui bahwa responden

66
Khancit. (2011). Publikasi World Health WHO, (2013). World Health
Organization. Dikutip dari Organization. Dikutip dari Http//:e-
Health.kompas.com. diakses pada jurnal.com di akses pada
tanggal 14 desember 2016 tangal 12 November 2016

Kusumaastuti (2008). Olahraga untuk


orang sehatdan penderita penyakit
jantung Trias Sgk dan senam 10
menit. Jakarta: FKUI

Putri dkk. (2015). Efektifitas terapi


rendam kaKi menggunakan air hangat
dan senam lansia terhadap
tekanan darah di unit rehabilitas
sosial pucang gading unit
semarang II. Trianto. (2010). Model
pembelajaran terpadu : konsep,
strategi, dan implementasinya
dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP).jakarta:
Bumi aksara

Rosseffi, salli. (2012) , publikasi survei


penderita hipertensi di sumatera
utara, dikutip dari
http//:Prodia.com. di akses pada
tanggal14 november 2016

Sugiyono, (2008). Metode penelitian


kuantitatif an kualitatif . Bandung:
CV. Alfabeta.

Sustrani L. (2007). Hipertensi. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka

Santoso, A. Dwi. (2015). Pengaruh


terapin rendam kaki menggunakan air
hangat terhadapa penurunan
tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi di wilayah kerja upk
puskesmas katulistiwa kota pontianak.
http//:portalgaruda.go.id di akses pada
tanggal 11 juni 2017

Potter, perry, (2010), buku ajar


fundamental keperawatan buku
3..edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika

67

You might also like