Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
William Arisandi1, Nur Sefa Arief Hermawan2, Tubagus Erwin3, Aulia Rahman4
1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia
3,4
Program Studi Keperawatan, Universitas Mitra Indonesia
Jl. ZA Pagar Alam No. 7 Gedongmeneng Rajabasa Bandar Lampung
Email: Williamarisandi1505@gmail.com1, sefa@umitra.ac.id2
Abstract
Hypertension or high blood pressure increase systolic blood pressure more than 140 mmhg and blood
pressure diastolik of 90 mmhg.Increase in blood pressure in long-term (persistent) it can result in
damage the kidneys, the heart and stroke.Hypertension is of disease not infectious being one of the main
cause of death premature in the world.according to 2019, who of the population the world, prevalence
of hypertension globally of 22 % and engage in less than one fifth of the management of blood pressure
possessed.In indonesia, hypertension as the treatment to the success and knowledge to the poor. In
Community Health Centre Purwosari of Metro city, increasing cases and decrease in the treatment of
hypertension caused by compliance, knowledge and behaviors patients and poor peoples. The
education and health services aims to improve community awareness and create independence of the
community to be able to monitor the health condition with familiar with a variety of symptoms
related to hypertension and training the residents to direct consultation and visited puskesmas
and hospitals to get action. Educational activities through the talks by displaying matter through
percentage on targets.
The outcome of the activities found that there were some changes knowledge after he did health education
and the provision of consultation to health services in the community about how mandiiri know and
control a disease hypertension
Abstrak
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, jantung dan stroke. Hipertensi merupakan
penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian premature di dunia. Menurut
WHO (2019), dari total penduduk dunia, prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dan kurang dari
seperlima penderita melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Di Indonesia,
hipertensi terus seiring menurunnya angka keberhasilan pengobatan dan pengetahuan yang kurang baik
pada masyarakat.
Di Puskesmas Purwosari Kota Metro, peningkatan kasus dan penurunan keberhasilan pengobatan penderita
hipertensi disebabkan oleh kepatuhan, pengetahuan dan perilaku hidup penderita dan masyarakat yang
kurang baik. Kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dan mewujudkan kemandirian masyarakat untuk mampu mengawasi kondisi kesehatannya,
dengan mengenal berbagai gejala terkait hipertensi dan melatih masyarakat untuk langsung berkonsultasi
dan mengunjungi puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat tindakan. Kegiatan pendidikan melalui
metode ceramah dengan menampilkan materi melalui persentase pada sasaran kegiatan.
Hasil kegiatan ditemui adanya perubahan pengetahuan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan dan
pemberian konsultasi pada pelayanan kesehatan tentang bagaimana secara mandiiri masyarakat mengenal
dan mengendalikan penyakit hipertensi.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
1. PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kejadian peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal,
jantung dan stroke (Kemenkes, 2014).
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama
kematian premature di dunia. Menurut WHO (2019), dari total penduduk dunia, prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dan kurang dari seperlima penderita melakukan upaya
pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Afrika sebagai negara dengan prevalensi
tertinggi sebesar 27% disusul Asia Tenggara sebesar 25% dari total kejadian di dunia.
Diperkirakan 1 dari 5 orang perempuan di dunia menderita hipertensi, jumlah ini lebih besar
dibanding laki – laki yaitu 1 dari 4 orang laki – laki (WHO, 2019).
Prevalensi kejadian hipertensi pada usia > 30 tahun di Kota Metro terus mengalami
peningkatan kejadian di Kota Metro menjadikan daerah tersebut menduduki urutan ke 3 setelah
Kota Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Prevalensi penderita sebanyak 14.522 jiwa.
Peningkatan kasus seiring dengan menurunnya angka keberhasilan pengobatan dimana
berdasarkan pengamatan bahwa ini disebabkan oleh perilaku kepatuhan dalam mengkonsumsi
obat yang sangat rendah, pengetahuan keluarga dan penderita yang kurang baik, sehingga
menyebabkan para penderita mengalami kegagalan dalam proses pengobatan dan kondisi
pengetahuan yang kurang baik menimbulkan pola perilaku yang salah seperti tetap berperilaku
merokok, mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan anjuran dokter, sehingga kondisi
tersebut menyebabkan upaya pengendalian hipertensi menjadi sangat sulit dilakukan (Profil
Kesehatan Lampung, 2019).
Puskesmas Purwosari, Kecamatan Metro Utara merupakan puskesmas dengan angka hipertensi
tertinggi. Dari hasil prasurvey tanggal 13 Januari 2020 di Puskesmas Purwosari didapatkan data
kunjungan kasus hipertensi tahun 2017 dengan jumlah 1.650 jiwa mengalami peningkatan pada
tahun 2018 yaitu sebesar 2.650 jiwa dan pada tahun 2019 kasus hipertensi mengalami penurunan
jumlah angka kunjungan pasien yaitu turun menjadi 1.789 jiwa. Berdasarkan hasil wawancara
jumlah kunjungan pasien hipertensi di instalasi rawat jalan cenderung mengalami penurunan,
hal ini biasa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat kesadaran masyarakat yang
kurang baik untuk kontrol penyakit. Data kepatuhan pengobatan menyatakan mayoritas
penderita hipertensi merasa baik baik saja walaupun tanpa minum obat, disisi lain mereka
mengatakan tidak mengetahui akibat sereius yang akan ditimbulkan jika tidak kontrol rutin ke
puskesmas. Dengan kondisi tersebut didapatkan data kepatuhan berobat pasien hipertensi
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
mengalami penurunan dari 2.650 jiwa pada tahun 2018 dan menjadi 1.789 jiwa pada tahun 2019
adapun beberapa penderita dan keluarga memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang penyakit
hipertensi dan cara pengendaliannya (Data Puskesmas Purwosari, 2019)
Hipertensi jika tidak mendapatkan penanganan serius akan menyebabkan komplikasi yang lebih
buruk bagi penderita, diantaranya stroke, gagal ginjal dan peningkatan risiko jantung koroner.
Pemberian pendidikan merupakan salah satu upaya peningkatan pengetahuan dan menginisiasi
adanya perubahan, dalam hal ini perubahan penderita dalam kepatuhan minum obat. Pemberian
pendidikan kesehatan dipandang sebagai prioritas dalam melakukan intervensi dengan tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan kesadaran tidak hanya kepada penderita
namun masyarakat secara luas tentang upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi
(Infodatin, 2019)
2. METODE KEGIATAN
Pemberian intervensi melalui pemberian pengetahuan tentang hipertensi dan pelayanan
kesehatan kepada semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara. Metode
pemberian pendidikan kesehatan melalui metode ceramah, pemberian pelayanan kesehatan
berupa pemeriksanaan tekanan darah.
Terdapat tiga tahap dalam pemberian penyuluhan dan pelayanan, yaitu :
a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penyuluhan ini bertujuan untuk mengukur seberapa penting
pelaksanaan pendidikan dan pelayanan dengan situasi yang ada dilingkungan dan
masyarakat sebagai sasaran kegiatan.
Tahap persiapan terdiri dari :
a. Survey tempat pelaksanaan kegiatan
b. Melaksanakan observasi dan wawancara dengan Puskesmas Purwosari untuk
mengetahui persentase masalah hipertensi yang terjadi.
c. Melaksanakan pendekatan dan advokasi dengan tokoh masyarakat di desa dengan
persentase penderita hipertensi tertinggi diiringi dengan perilaku dan kepatuhan
pengobatan penderita yang kurang baik.
d. Menyusun Proposal dan Kerangka Kerja
e. Melalui dukungan tokoh masyarakat dan Pembina program klub senam prolanis
persiapan waktu, tempat kegiatan pengabdian dirancang.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
mengajurkan kepada tokoh masyarakat dan ketua program senam klub prolanis agar
rutin melakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada dokter di Puskesmas atau Tempat
pelayanan kesehatan lainnya.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
4. KESIMPULAN
Secara umum hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Dilakukannya kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan mengenai hipertensi,
upaya pengendalian hipertensi melalui anjuran perubahan perilaku gaya hidup dan
pembenahan kepatuhan penderita dalam pengobatan.
b. Melakukan evaluasi pemberian pendidikan dengan sesi tanya jawab untuk melihat
sejauhmana informasi yang telah diberikan mampu dipahami oleh penderita dan
masyarakat.
c. Dilakukan pengkajian lebih lanjut dalam bentuk penelitian mengenai hasil kegiatan
pengabdian kepada masyarakat, diharapkan dengan adanya penelitian kedepan mampu
memberikan inovasi baru tentang upaya pengendalian hipertensi yang mampu diterima
oleh semua masyarakat.
d. Melakukan publikasi kegiatan kedalam jurnal publikasi pengabdian kepada
masyarakat.
e. Berdasarkan hasil kegiatan, panitia pelaksana, mengharapkan adanya tindak lanjut
yang dilakukan oleh puskesmas dan tokoh masyarakat untuk mampu mengoptimalkan
upaya pengendalian penyakit tidak menular khususnya hipertensi.
f. Diharapkan puskesmas mampu memberikan konsultasi, peningkatan upaya sosialisasi,
pemantauan dan kunjungan kepada setiap masyarakat yang sehat atau sakit.
g. Diharapkan puskesmas mampu memasang banner atau poster tentang perlunya
mengendalikan penyakit hipertensi.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)
ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN: 2745-8938
Vol. 1, No. 2, Oktober 2020
5. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Provinsi Lampung, 2019. Data Kejadian Penyakit Tidak Menular. Lampung.
Data Puskesmas Purwosari, 2019. Data Kepatuhan dan 10 besar penyakit di Puskesmas
Purwosari Tahun 2017, 2018 dan 2019. Metro Utara.
Kemenkes RI, 2014. Infodatin Hipertensi. Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan.
Jakarta.
Kemenkes RI, 2019. Infodatin Hipertensi dan Cara mengendalikan. Pusat Data Informasi
Kementerian Kesehatan. Jakarta
WHO, 2019. Multimorbidity and care for hypertension.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat
(William Arisandi)