DP 18 Khatima

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

As-Syifaa Vol 09 (02) : Hal.

112-121, Desember 2017


ISSN : 2085-4714

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)


TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans
PADA GIGI TIRUAN AKRILIK

Rezky Khusnul Khatima, Chusnul Chotimah, Andy Fairuz Z. Eva

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia, Makassar


Email : nunu.rk94@yahoo.com

ABSTRACT

Background: Denture stomatitis is one of the manifestation of oral candidiasis


caused by the use of denture at night, broken dentures, or denture is not kept clean.
If the number of Candida albicans increase beyond the normal limit, then within a
certain time Candida albicans will be attached to the denture base and will cause
infections of the denture wearer in the form of denture stomatitis that could interfere
with the comfort and health of the denture wearer. Cinnamomum burmannii as a
natural ingredient has an effect as an anti-fungal, anti-viral, anti-bacterial, and
larvasidal. Objective: To investigate the inhibition test of extracts of (Cinnamomum
burmanii) on the growth of Candida albicans contained in the acrylic denture as one
alternative to denture cleaning agents. Materials and Methods: This study was
conducted using laboratory experimental method and using design Post test only
control group design. Samples were Candida albicans taken from the denture
acrylic, then test the inhibition in the Laboratory of Microbiology, Faculty of Pharmacy
UMI. Results: Based on the statistical test showed that the zone of inhibition of
cinnamon extract on all the different concentrations and had no significant difference
in any concentration. Conclusion: Average inhibition cinnamon extract on different
concentrations (20%, 30%, 40% and 50%) had no significant difference to the
growth of the Candida albicans in acrylic denture, but have similar effectiveness to
the inhibition of the Candida albicans. Extract of cinnamon (Cinnamomum burmannii)
at concentration of 20%, 30%, 40%, and 50% showed differences in inhibition is
more effective than standard drugs commonly used are (Chlorhexidine 0.2%).
Inhibition of Candida albicans will increase along with the increase in the levels of
concentration of extract of (Cinnamomum burmannii).

Key words: Cinnamomum burmanii, Candida albicans, Acrylic Denture, Denture


stomatitis.

PENDAHULUAN paling umum digunakan oleh pasien


Pada tahun 2007, jumlah ialah gigi tiruan berbasis resin akrilik.2
pengguna gigi tiruan di Indonesia Resin akrilik merupakan bahan
mencapai 4,5% dari jumlah penduduk yang hingga saat ini masih digunakan
dan mayoritas digunakan oleh di bidang Kedokteran Gigi. Lebih dari
penduduk yang berusia di atas 65 95% basis gigi tiruan dibuat dari bahan
tahun.1 Saat ini jenis gigi tiruan yang resin akrilik. Resin akrilik memenuhi

112
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

persyaratan sebagai bahan plat gigi kurun waktu tertentu Candida albicans
tiruan karena tidak bersifat toksik, tidak tersebut akan menempel pada basis
mengiritasi jaringan, sifat fisik dan gigi tiruan dan akan menyebabkan
estetik baik, harga relatif murah, dapat infeksi pada pemakai gigi tiruan
direparasi, mudah cara manipulasi dan berupa denture stomatitis yang dapat
pembuatannya.3 mengganggu kenyamanan dan
Perawatan kebersihan gigi kesehatan pemakai gigi tiruan.
tiruan berbasis resin akrilik sama Denture stomatitis adalah salah satu
pentingnya dengan perawatan gigi asli manifestasi dari kandidosis oral yang
karena kekurangan dari resin akrilik disebabkan oleh pemakaian gigi tiruan
sebagai basis gigi tiruan yaitu terdapat di malam hari, gigi tiruan yang rusak,
rongga–rongga mikro yang menjadi ataupun gigi tiruan yang tidak terjaga
perlekatan sisa makanan jika tidak kebersihannya. Denture stomatitis
dijaga kebersihannya. Penumpukan dapat dicegah dengan menjaga
sisa makanan pada gigi tiruan kebersihan mulut dan kebersihan gigi
berbasis resin akrilik yang tidak tiruan dari kontaminasi Candida
dibersihkan dapat menyebabkan albicans dengan merendam gigi tiruan
halitosis dan berdampak buruk bagi dalam pembersih gigi tiruan pada
kesehatan jaringan rongga mulut, juga malam hari. Bahan-bahan pembersih
dapat meningkatkan jumlah gigi tiruan yang ada di pasaran saat ini
mikroorganisme dalam rongga mulut relatif mahal, hal ini merupakan
seperti jamur Candida albicans. kendala bagi pemakai gigi tiruan untuk
Candida albicans merupakan jamur mendapatkan bahan tersebut. Oleh
flora normal dalam rongga mulut yang sebab itu perlu adanya bahan alternatif
bersifat oportunistik dan dapat menjadi sebagai pengganti bahan pembersih
patogen jika lingkungan disekitarnya gigi tiruan.4
memungkinkan jamur ini berkembang Di Indonesia, banyak tersedia
biak menjadi lebih banyak sehingga tanaman tradisional yang bisa
dapat menyebabkan gangguan.2 dimanfaatkan sebagai bahan alternatif
Pencegahan infeksi oleh pembersih gigi tiruan. Penggunaan
Candida albicans pada pemakai gigi tanaman obat tradisional saat ini
tiruan sangat penting. Apabila jumlah makin meningkat seiring dengan
Candida albicans meningkat melebihi meningkatnya harga obat dan efek
ambang batas normal, maka dalam samping penggunaan obat.
113
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

Kepercayaan akan manfaat tanaman pertumbuhan Candida albicans pada


obat tradisional tersebut harus gigi tiruan akrilik yang dapat digunakan
didukung dengan adanya data ilmiah. sebagai salah satu alternatif bahan
Salah satu bahan yang bisa pembersih gigi tiruan yang relatif
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif murah dan mudah didapatkan.
pembersih gigi tiruan yang ada di METODE PENELITIAN
Indonesia ialah kayu manis Penelitian ini merupakan jenis
(Cinnamomum burmannii).2 penelitian Eksperimental Laboratoris
Umumnya kayu manis diolah dengan desain penelitian Post test
dengan cara maserasi sehingga only group design. Penelitian ini
menjadi ekstrak kayu manis dan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
terbukti memiliki kandungan nutrisi dan Fakultas Farmasi UMI, pada bulan
mempunyai efek farmakologis yaitu Januari 2017 – Februari 2017 dengan
sebagai peluruh keringat, antirematik, prosedur laboratorium yakni
penambah nafsu makan, penghilang melakukan penelitian eksperimen
rasa sakit, antibakteri, antijamur, dll. dengan membiakkan Candida albicans
Beberapa bahan kimia yang di media yang diambil dari gigi tiruan
terkandung dalam kayu manis yang terpapar oleh Candida albicans.
diantaranya minyak atsiri, eugenol, Pada penelitian ini menggunakan
cinnamaldehyde, safrol, tannin, ekstrak kayu manis yang diperoleh
kalsium oksalat, dammar dan zat melalui ekstraksi dengan
penyamak.2,5 Salah satu kandungan menggunakan metode maserasi
dari kayu manis tersebut dapat setelah diperoleh ekstrak kental kayu
menghambat aktifitas dan manis (Cinnamomum burmanii),
pertumbuhan jamur, diantaranya selanjutnya dilakukan pengenceran
2
Candida albicans. Selain itu, untuk membuat konsentrasi 20%,
kandungan minyak atsiri kayu manis 30%, 40%, dan 50%.
telah dimanfaatkan sebagai Uji daya hambat antijamur
antiseptic.6 dilakukan menggunakan metode
Karena efek anti jamur yang pengamatan zona hambat dengan
dimiliki oleh tanaman kayu manis, melihat adanya zona bening pada
maka dilakukan penelitian tentang uji sumuran yang diberi perlakuan
daya hambat ekstrak kayu manis dengan 6 kelompok, yaitu ekstrak kayu
(Cinnamomum burmanii) terhadap manis (Cinnamomum burmannii)
114
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%, Kemudian akan diamati zona hambat
50%, kontrol negatif yaitu dengan dari 6 kelompok tersebut sehingga
air/aquades dan kontrol positif dengan akan diperoleh data konsentrasi
memberikan chlorhexidine dan ekstrak kayu manis (Cinnamomum
diinkubasi pada inkubator selama 3x24 burmanii) yang paling efektif terhadap
jam. Tujuannya untuk menentukan daya hambat pertumbuhan Candida
aktivitas mikroba yang diletakkan pada albicans pada resin akrilik. Analisis
media agar yang telah ditanami data pada penelitian ini menggunakan
mikroorganisme jamur yang akan uji One Way Anova.
berdifusi pada media agar tersebut.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Diameter rata-rata zona hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum
burmanii) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.

Tabel 2. Perbedaan diameter zona hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum


burmanii) dengan beberapa konsentrasi yang berbeda terhadap
pertumbuhan jamur Candida albicans.

115
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

Tabel 3. Perbedaan diameter zona hambat Cinnamomum burmanii dengan kontrol


negatif terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan konsentrasi yang
berbeda

Tabel 4. Perbedaan diameter zona hambat Cinnamomum burmanii dengan kontrol


positif terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan konsentrasi yang
berbeda.

PEMBAHASAN 30%, 40%, dan 50% terhadap daya


Berdasarkan hasil penelitian hambat pertumbuhan Candida
dan dilakukan pengujian dengan albicans didapatkan diameter rata-rata
menggunakan uji statistik maka zona hambat terbesar yaitu pada
didapatkan diameter rata-rata zona konsentrasi ekstrak kayu manis 50%,
hambat yang dari ekstrak kayu manis sedangkan diameter rata-rata zona
terhadap pertumbuhan Candida hambat terkecil didapatkan dari
albicans. Pada uji daya hambat konsentrasi ekstrak kayu manis 20%.
ekstrak kayu manis (Cinnamomum Hal ini sejalan dengan penelitian yang
burmannii) pada konsentrasi 20%, dilakukan oleh Christian Dama dkk

116
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

pada tahun 2012 dalam hasil Candida albicans dengan konsentrasi


penelitiannya menjelaskan bahwa hambat minimum 1%.8
ekstrak kayu manis dengan Komponen-komponen dalam
konsentrasi yang berbeda memiliki kayu manis memiliki presentase yang
zona hambat yang berbeda pula bervariasi, namun secara umum,
terhadap pertumbuhan Candida komponen terbesar dari kayu manis,
albicans. Komponen-komponen dalam serta yang paling dominan berperan
kayu manis memiliki prosentase yang sebagai agen fungitoksik adalah
2
bervariasi, meskipun kayu manis sinamat aldehid dan eugenol.
masih diekstrak dari satu spesies yang Sinamat aldehid termasuk
sama. Faktor yang menyebabkan golongan aldehid aromatik yang
perbedaan yang bervariasi ini antara merupakan komponen utama dalam
lain bagian kayu manis yang dijadikan kayu manis dan memiliki efek antifungi
bahan ekstrak, lokasi dan perbedaan dan anti bakteri yang paling kuat
waktu panen, serta perbedaan metode dibanding komponen lain dalam kayu
ekstraksi.2 manis.9 Menurut Tampieri et al.
Kandungan kimia yang terdapat (2005), aktivitas fungistatik ini
dalam kayu manis antara lain minyak tergantung pada lingkar aromatik atau
atsiri, safrole, eugenol, sinamat fungsi aldehid di luar lingkar aromatik
aldehid, tanin, damar, kalsium oksalat, tersebut. Selain itu kemampuan
7
dan zat penyamak. World Health sinamat aldehid dalam menghambat
Organization monographs on selected pertumbuhan koloni Candida albicans
medicinal plants menjelaskan dalam yang dapat mengikat enzim yang ada
uji eksperimental farmakologi, kayu pada dinding sel dan juga mengikat
manis memiliki efek antijamur dan oksigen yang dibutuhkan Candida
antibakteri. Barnes menyatakan albicans untuk metabolisme sel.4 Di
bahwa kayu manis memiliki efek samping itu, sinamat aldehid juga
antifungal, antiviral, antibakteri, dan mampu mengadakan denaturasi
larvasidal. Secara in vitro, kayu manis protein dan menurunkan tegangan
telah terbukti sebagai anti jamur permukaan sehingga permeabilitas sel
Candida albicans Yulinah et al. bakteri dan jamur meningkat sehingga
menyatakan aktivitas antifungi minyak mengakibatkan kematian mikroba.9
atsiri kulit batang kayu manis terhadap Sinamat aldehid termasuk
dalam flavonoid. Sebagai antifungi,
117
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

flavonoid dapat menghambat oleh bahan herbal Cina, salah satunya


pertumbuhan jamur secara in-vitro. adalah eugenol, dalam menghambat
Flavonoid menunjukkan toksisitas kolonisasi Candida sebagai berikut: 1).
rendah pada mamalia, sehingga Sebelum terjadi proses pembelahan
beberapa flavonoid digunakan sebagai sel, terlebih dahulu terjadi proses
obat bagi manusia. Sinamat aldehid sintesis DNA, yang di dalamnya
yang berperan sebagai antifungi termasuk fase S (sintesis). Setelah
merupakan flavonoid yang mekanisme terjadi sintesis DNA, sel akan
kerjanya mengganggu proses difusi mengalami fase G2 dan fase M. DNA
makanan ke dalam sel sehingga jamur. Pada jamur yang dihambat
pertumbuhan jamur Candida albicans pertumbuhannya, terjadi penurunan
dapat berhenti atau sampai jamur pada proporsi fase S-G2-M. Pada hasil
tersebut mati.2 uji FCM (Flow Cytometri), ditunjukkan
Komponen aktif lainnya yaitu bahwa semakin besar konsentrasi
eugenol yang merupakan golongan agen antifungi, semakin turun proporsi
fenol dengan rumus kimia C10H12O2. fase S-G2-M, sehingga pada akhirnya
Satu gugus OH fenolik bebas pada juga berpengaruh pada indeks
lingkar aromatiknya dan satu gugus proliferasinya; 2). Sel C. albicans
OH termetilasi berperan penting dalam mengalami perubahan yang signifikan
aktivitas eugenol dalam menghambat pada saat terpapar agen antifungi,
koloni Candida albicans. Aktifitas terjadi penyusutan yang nyata pada
antifungi oleh golongan fenol juga membran selular, hilangnya organ sel,
tergantung pada besar gugusan alkil dan nukleus serta sitoplasma yang
yang ditambahkan, yaitu semakin ditutupi oleh area elektron yang tebal .
besar gugusan alkil tersebut maka Berdasarkan hasil yang didapat dari
aktivitas antifunginya pun semakin FCM, di bawah pengaruh antifungi
besar. Di samping itu, sistem kerja dari pada penelitian ini, terjadi penurunan
eugenol dalam agen antifungi yaitu volume sel jamur dan nukleus
menghambat kolonisasi Candida mengalami kerusakan; 3). Sel jamur
albicans dalam proses pembelahan mengalami kematian setelah
sel.4 terpengaruh oleh antifungi yang efektif.
Selain itu, penelitian yang Hal ini ditandai dengan hilangnya
dilakukan oleh Jian Hua dan Wen Hai transportasi membran dan integritas
mendeskripsikan mekanisme antifungi struktur membran. Ketika sel mati,
118
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

kromosom DNA mengalami digunakan sebagai antijamur dan


segmentasi, permeabilitas membran antibiotik. Pada kontrol negatif
meningkat, serta konten selular dan (aquades steril) menunjukan tidak
4
segmen DNA menghilang. adanya diameter zona hambat yang
Berdasarkan hasil penelitian terbentuk, sehingga dapat dikatakan
yang dilakukan dengan menggunakan bahwa kontrol negatif yang digunakan
uji statistik bahwa perbandingan tidak memiliki daya antijamur dalam
ekstrak kayu manis (Cinnamomum menghambat pertumbuhan jamur
burmannii) pada konsentrasi 20%, Candida albicans secara in vitro.
30%, 40%, dan 50% yang Hasil yang diperoleh dari
dibandingkan dengan kontrol positif penelitian yaitu interpretasi data
membuktikan bahwa daya hambat statistik menunjukkan bahwa
ekstrak kayu manis lebih besar konsentrasi 20%, 30%, 40%, dan 50%
dibandingkan kontrol positif yang telah memperlihatkan adanya zona
digunakan yaitu chlorhexidine. Adapun bening dengan diameter yang semakin
diameter zona hambat dari kontrol meluas, dan pada konsentrasi 50%
positif adalah 18,8 mm. Sedangkan merupakan konsentrasi yang efektif
untuk kontrol negatif tidak terdapat untuk digunakan dalam menghambat
zona bening disekitar sumuran atau pertumbuhan Candida albicans.
tidak menunjukan adanya zona Semakin tinggi konsentrasi ekstrak
hambat yang dihasilkan dari kontrol kayu manis maka akan semakin besar
negatif tersebut. Hal ini menunjukan zona bening yang akan terbentuk
bahwa ekstrak kayu manis bahkan ekstrak kayu manis dengan
(Cinnamomum burmannii) dengan konsentrasi terendah yaitu 20%
konsentrasi 20% menghasilkan mampu melebihi kontrol positif
diameter zona hambat yang lebih (Chlorhexidine 0,2%). Penelitian ini
besar daripada kontrol positif terhadap sejalan dengan penelitian-penelitian
pertumbuhan jamur Candida albicans yang dilakukan sebelumnya bahwa
secara in vitro. Hal ini menunjukan kemampuan kayu manis dalam
bahwa ekstrak kayu manis menghambat pertumbuhan jamur
(Cinnamomum burmannii) memiliki Candida albicans yaitu semakin tinggi
daya antijamur yang lebih baik daya konsentrasi ekstrak kayu manis maka
hambatnya jika dibandingkan dengan besar diameter zona hambatnya.
Chlorhexidine 0,2% yang biasa
119
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

KESIMPULAN Jumlah Blastospora Candida


Daya hambat rata-rata ekstrak Albicans. Manado: Universitas Sam
Ratulangi. Jurnal Fakultas
kayu manis pada berbagai konsentrasi
Kedokteran Gigi; 2013.
(20%, 30%, 40%, dan 50%)
mempunyai perbedaan diameter rata- 3. Wahyuningtyas, Endang. Pengaruh
Ekstrak Graptophyllum Pictum
rata yang tidak signifikan terhadap
Terhadap Pertumbuhan Candida
pertumbuhan jamur Candida albicans Albicans Pada Plat Gigi Tiruan
pada gigi tiruan akrilik tetapi memiliki Resin Akrilik. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
efektifitas yang sama terhadap daya
Indonesian Jurnal of Dentistry
hambat jamur Candida albicans. 2008;(15)3:187-188,190.
Ekstrak kayu manis (Cinnamomum
burmannii) pada konsentrasi 20%, 4. Fakhriyana, Erna, Rostiny, Sherman
Salim. Efektifitas Minyak Kayu
30%, 40%, dan 50% menunjukan Manis Dalam Menghambat
adanya perbedaan daya hambat yang Pertumbuhan Koloni Candida
lebih efektif dibandingkan dengan obat Albicans Pada Resin Akrilik.
Surabaya: Universitas Air Langga.
standar yang biasa digunakan yaitu
Journal of Prosthodontics
(Chlorhexidine 0,2%). Daya hambat 2010;(1)2:19-20,22.
pada jamur Candida albicans akan
5. Dian, Monica. Aktivitas Antijamur
semakin meningkat seiring dengan
Minyak Atsiri Kayu Manis
peningkatan kadar konsentrasi dari (Cinnamomum zeylanicium)
ekstrak kayu manis (Cinnamomum Terhadap Malassezia furfur In Vitro
dan Pemisahannya Secara
burmannii).
Kromotografi Lapis Tipis.
DAFTAR PUSTAKA Semarang: Universitas Dipenogero;
2008.
1. Aditama, Pramudya, Siti
Sunarintyas, Widijono. Pengaruh
6. Gupita, Winda Citra. Perbandingan
Jenis dan Volumetrik Fiber
Efektifitas Minyak Atsiri Kayu Manis
Terhadap Kekuatan Transversal
(Cinnamomum zeylanicum) 6,25%
Reparasi Plat Resin Akrilik. Artikel
Dengan Ketokenazol 2% Secara In
Penelitian Majalah Kedokteran Gigi
Vitro Terhadap Pertumbuhan
2015;(1)1:103-104.
Malassezia furfur Pada Pitiriasis
Versikolor. Semarang: Universitas
2. Dama, Christian, Standy
Dipenogero; 2011.
Soelioangan, Ellen Tumewu.
Pengaruh Perendaman Plat Resin
7. Hariana, Arief.. 262 Tumbuhan Obat
Akrilik Dalam Ekstrak Kayu Manis
dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar
(Cinnamomum burmanii) Terhadap
Swadaya; 2013.151.
120
Uji daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomum Burmannii) terhadap pertumbuhan
Candida Albicans pada gigi tiruan akrilik

8. Pristianingrum, Niken, Soebagio, 9. Ariwansa, Dedy. Efektifitas Ekstrak


Elly Munadziroh. Uji Stabilitas Kulit Kayu Manis (Cinnamomum
Mikrobiologis Pembersih Gigi Tiruan burmanii) Terhadap Penurunan
Dengan Bahan Minyak Atsiri Kulit Kadar Volatile Sulphur Compunds
Batang Kayu Manis (Cinnamomum (VSCs) Pada Penderita Halitosis.
burmanii). Surabaya: Universitas Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi
Airlangga. Jurnal PDGI 2013; Vol. Universitas Hasanuddin; 2015. 19.
(62) 3:89

121

You might also like