Kekuatan Struktur Bangunan Penyelamat Tsunami Akibat Beban Gempa Di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh
Kekuatan Struktur Bangunan Penyelamat Tsunami Akibat Beban Gempa Di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh
Kekuatan Struktur Bangunan Penyelamat Tsunami Akibat Beban Gempa Di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh
Abstract : Banda Aceh suffered extensive damage due to earthquake and tsunami that hit on
December 26, 2004. Kuta Alam district, one of area in Banda Aceh that consist of 11 villages,
only 2 of them were not affected by the tsunami. Many of people were affected due to the lack
of early warning and escape building. Nowadays, there is no escape building in this area make
spatial planning based disaster mitigation is not implemented properly. According to the prior
research, there are 45 buildings which can be an alternative escape building when the tsunami
hit; but the safety of buildings were not guaranteed, because the durability toward seismic
threat was not known. Therefore, this study was aim to determine the strength of buildings
structure. This study was conducted on 5 public buildings, which are included to the highest
risk area of tsunami to moderate. The buildings are : SMPN 9 Banda Aceh, SDN 36 Banda
Aceh, Ar-Rahman mosque SD Kartika XVI-1 Banda Aceh, SMA Safiatuddin Banda Aceh, and
SDN 45 Banda Aceh. All of them were a reinforced concrete and two-story builiding. Stage of
this study were conduct visual observation for the whole buildings; calculating the structual
strength of the buildings with Structural Analysis Programming (SAP2000), the seismic load
by referring to Indonesian National Standard (SNI 03-1726-2012). The result of this study
showed the buildings are still in very good condition, SAP2000 calculation result also showed
the buildings still have good strength even when they were loaded by seismic loads.
Keywords : Earthquake, Tsunami, Escape Building
Abstrak : Akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26
Desember 2004, Kota Banda Aceh mengalami kerusakan infrastuktur yang sangat berat.
Kecamatan Kuta Alam, salah satu Kecamatan di Kota Banda Aceh yang terdiri dari 11 desa,
hanya 2 diantaranya yang tidak terkena dampak tsunami; banyaknya korban jiwa yang timbul
karena tidak adanya peringatan dini dan bangunan untuk tempat berlindung. Saat ini tidak
adanya bangunan escape building di wilayah ini membuat perencanaan tata ruang wilayah
yang berbasis mitigasi bencana belum dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, terdapat 45 bangunan yang dapat menjadi alternatif sebagai bangunan penyelamat
ketika terjadinya tsunami, namun hal inipun belum menjamin keamanannya, karena belum
diketahui standar daya tahan bangunan tersebut terhadap ancaman gempa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kekuatan struktur bangunan. Penelitian dilaksanakan pada 5
bangunan publik, yang termasuk dalam wilayah yang memiliki risiko paling tinggi hingga
sedang akibat bencana tsunami. Bangunan tersebut antara lain : SMPN 9 Banda Aceh, SDN 36
Banda Aceh, Mesjid Ar-Rahman SD Kartika XVI-1 Banda Aceh, SMA Safiatuddin Banda
Aceh, dan SDN 45 Banda Aceh. Semua bangunan tersebut merupakan konstruksi beton
bertulang dan berlantai 2. Tahapan penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan secara
visual untuk keseluruhan bangunan; melakukan perhitungan kekuatan untuk kondisi eksisting
bangunan dengan Structural Analysis Programming (SAP2000), beban gempa rencana sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1726-2012. Hasil penelitian menunjukkan kelima
bangunan tersebut masih dalam kondisi yang sangat bagus, hasil perhitungan SAP2000 juga
menunjukkan bangunan tersebut masih memiliki kekuatan yang cukup baik ketika dibebani
beban gempa.
(Baeda : 2012). Pasca terjadinya bencana menjadi bangunan penyelamat ketika terjadi
gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh tsunami, malah runtuh ketika gempa karena
pada tanggal 26 Desember 2004, Kecamatan kekuatan tidak sesuai dengan yang disyaratkan.
berlantai dua, seperti sekolah ataupun Berdasarkan hasil evaluasi inilah, suatu
bangunan di Kecamatan Kuta Alam yang tersebut beresiko terhadap gempa, maka
dapat menjadi alternatif sebagai bangunan dilakukan evaluasi lebih lanjut, yaitu analisis
yang terdiri dari 10 mesjid, 16 gedung sekolah, kolom akan berakibat langsung pada
rumah sakit. Akan tetapi hal inipun belum berhubungan dengannya, atau bahkan
menjamin keamanannya, karena dalam merupakan batas runtuh total keseluruhan
stuktur bangunan; dan bersifat mendadak atau • Tentukan parameter percepatan tanah (Ss
tanpa diawali dengan tanda peringatan yang dan S1) sehingga didapat klasifikasi kelas
jelas. Oleh karena itu, dalam perencanaannya situs.
harus dilakukan secara cermat dengan Mengevaluasi kinerja stuktur dengan
memberikan cadangan kekuatan lebih tinggi menentukan perioda fundamental struktur, dan
daripada komponen struktur lainnya. penentuan batasan simpangan antar lantai.
Untuk pemeriksaan kekuatan kolom pada Nilai tersebut didapat dari output SAP2000
struktur eksisting, dilakukan pemeriksaan dengan batasan – batasan nilai izin sesuai
strength ratio kolom, yang diperoleh dari nilai dengan SNI 03-1726-2012, sesuai dengan
P-M-M ratio kolom yang dikeluarkan oleh persamaan berikut ini.
program SAP2000. P-M-M ratio ini
T = Cu.Ta (2)
menunjukkan interaksi hubungan gaya aksial
Ta = Ct.hnx (3)
(P) dan momen (M) yang terjadi pada saat
kegagalan terjadi yang ditampilkan dalam Keterangan :
persamaan 1 di bawah ini. Apabila ratio Ta = Perioda fundamental pendekatan;
Cu = Koefisien untuk batas atas pada perioda
untuksuatukolom sama atau lebih besar dari
yang dihitung;
satu maka kolom tersebut memiliki defisiensi Ct = Nilai parameter periodapendekatan.
dalam kekuatan (kapasitas) untuk menahan ./ .123
δx = (4)
beban kombinasi, sehingga kolom tersebut 43
evakuasi tsunami apabila daerah tersebut dapat dari beban angin atau gempa.
dilakukan evakuasi baik secara horizontal c. Analisis Struktur
maupun vertikal. Evakuasi horizontal Hasil analisis struktur yang didapatkan
menggunakan jaringan jalan yang sudah ada, dari proses analisis struktur adalah gaya-gaya
dan mempertimbangkan kapasitas penduduk dalam (gaya aksial, gaya momen, dan gaya
dan faktor pertumbuhan penduduk. Evakuasi lintang), dan reaksi tumpuan dari masing-
vertikal dapat dilihat pada ketinggian ge- masing elemen struktur.
nangan, dimana ketinggian genangan
METODE PENELITIAN
menentukan ketinggian aman untuk
Penelitian ini dilaksanakan pada 5 (lima)
mengungsi (Sea Defense Consultant : 2007).
bangunan publik, yang termasuk pada wilayah
Untuk bangunan penyelamat tidak ada
yang memiliki risiko akan bencana tsunami
ketentuan struktural khusus, kecuali bangunan
paling tinggi sampai sedang dan cocok
tersebut dapat dijangkau dalam 15 menit
dijadikan sebagai bangunan alternatif untuk
dengan berjalan kaki dengan 4 Km/jam dan
evakuasi ketika bencana tsunami. Bangunan
berada dalam wilayah dengan radius 1 Km.
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Selain itu, ketinggian lantai minimum adalah 2
Dalam rangka mengevaluasi daya tahan
m (Fauziah : 2012). bangunan, tahapan kegiatan yang dilakukan
adalah :
Analisis Program SAP 2000
1. Pengamatan secara visual (visual check),
SAP (Structural Analysis Program) 2000
untuk melihat kerusakannya, khususnya
adalah perangkat lunak yang dikembangkan
retak – retak.
oleh Computers and Structures, Inc, yang
2. Pemeriksaan gambar yang ada untuk
menyediakan fitur dan modul terintegrasi yang
digunakan dalam mengevaluasi struktur
cukup lengkap untuk perancangan struktur
pada ukuran dan kondisi eksisting yang
beton bertulang, maupun struktur baja
ada, untuk mendapatkan gaya – gaya
(Dewobroto : 2008).
dalam berbagai kombinasi pembebanan.
Tahapan yang dilakukan dalam
3. Alat yang digunakan adalah komputer/
menganalisis struktur adalah
laptop yang telah dilengkapi dengan
a. Permodelan Struktur
software analisis struktur dalam bentuk
b. Pemasukan Data
program SAP2000, dengan beban gempa
Data yang dimasukkan berupa data
rencana sesuai dengan Standar Nasional
bangunan dan beban yang yang bekerja
Indonesia (SNI) 03-1726-2012. Pada tahap
pada struktur. Beban yang ditinjau adalah
kegiatan ini dilakukan analisis terhadap
beban tetap dan beban tidak tidak tetap.
pelaksanaan. Apabila tidak bisa didapatkan
Beban tetap merupakan gabungan berat dokumen gambar pelaksanaan (as built
sendiri bagian struktur dan beban hidup drawing) maka akan digunakan gambar
yang disyaratkan. Beban tidak tetap terdiri
184 - Volume 5, Nomor 2, Januari 2016
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Perhitungan kapasitas elemen kolom dan tahun 2006 yang berupa ruang guru dan ruang
balok yang dilakukan dengan menggunakan kelas berlantai 2. Tahap selanjutnya
SAP2000, kapasitas tahanan komponen dilaksanakan pada tahun 2010 dan 2011, juga
struktur ini dibandingkan dengan kuat perlu pembangunan ruang kelas baru berlantai 2 dan
akibat kombinasi beban. Apabila kapasitas secara keseluruhan bangunan ini mencakup :
lebih besar dibandingkan dengan kuat perlu, • Luas Lantai 1 = 702 m2
maka dikatakan elemen struktur aman; • Luas Lantai 2 = 702 m2
sedangkan apabila kapasitas kecil disbanding- • Tinggi Lantai 1 = 4 m
kan dengan kuat perlu, maka dikatakan ele-
• Tinggi Lantai 2 = 3,7 m
men struktur tidak aman.
Elemen struktur yang hasilnya dinya- 2. Gedung SDN 36 Banda Aceh
takan tidak memenuhi persyaratan, akan
Gedung ini merupakan suatu bangunan
diberikan rekomendasi untuk alternatif
yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
perkuatan/perbaikan agar bangunan tersebut
kegiatan belajar-mengajar pada siswa SD.
dapat diteruskan penggunaannya.
Pasca kejadian tsunami 26 Desember 2004,
yang berfungsi sebagai tempat beribadah Gedung ini merupakan suatu bangunan
siswa-siswi SD dan juga penduduk setempat yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
dan secara keseluruhan bangunan ini kegiatan belajar-mengajar pada siswa SD.
mencakup : Pasca kejadian tsunami 26 Desember 2004,
2
• Luas Lantai 1 = 162,4 m gedung ini diperbaharui oleh Unicef pada
2
• Luas Lantai 2 = 107,2 m tahun 2006 dan secara keseluruhan bangunan
• Tinggi Lantai 1 = 4 m ini mencakup :
• Tinggi Lantai 2 = 4 m • Luas Lantai 1 = 295,2 m2
• Luas Lantai 2 = 295,2 m2
4. Gedung SMA Safiatuddin Banda
Aceh • Tinggi Lantai 1 = 4 m
• Tinggi Lantai 2 = 4 m
Gedung ini merupakan suatu bangunan
yang berfungsi sebagai tempat proses belajar Hasil pengamatan visual dari kelima
mengajar siswa-siswi SMA. Gedung ini sudah bangunan tersebutdapat dilihat pada Tabel 2.
dibangun jauh sebelum terjadinya bencana Rangkuman hasil evaluasi kolom dan
tsunami dan tidak hancur ketika dilanda balok dari kelima bangunan tersebut dapat
bencana tersebut. Gedung ini memiliki denah dilihat pada Tabel 3dan untuk bangunan yang
yang tidak simetris dengan bentuk ‘U’ dan tidak aman, dilakukan perbesaran dimensi atau
secara keseluruhan bangunan ini mencakup : perbesaran tulangan yang disarankan yang
2
• Luas Lantai 1 = 549 m dapat dilihat pada Tabel 4.
Tul.
Nama Bangunan Dimensi Ket
Terpakai
B1 25/30 8 D 14 Aman
B2 30/40 8 D 14 Aman
B3 20/30 5 D 14 Aman
SMPN 9 Banda Aceh
RB 20/30 5 D 12 Aman
K1 30/30 8 D 14 Aman
K2 40/40 10 D 14 Aman
B1 25/30 8 D 14 Aman
B2 30/40 7 D 14 Aman
B3 30/30 10 D 14 Aman
SDN 36 Banda Aceh
RB 40/40 7 D 14 Aman
K1 30/30 8 D 14 Aman
K2 40/40 10 D 14 Aman
B1 20/25 4 D 14 Aman
B2 30/40 10 D 16 Aman
Mesjid Ar-Rahman SD Kartika XIV- B3 30/50 9 D 14 Aman
1 Banda Aceh RB 20/30 6 D 12 Aman
K1 30/30 8 D 14 Aman
K2 40/40 10 D 14 Aman
B1 20/25 4 D 14 Aman
B2 30/40 8 D 14 Aman
B3 25/30 4 D 14 Aman
SMA Safiatuddin Banda Aceh
RB 20/30 6 D 12 Aman
K1 30/30 8 D 14 Tidak Aman
K2 40/40 12 D 14 Tidak Aman
B1 25/40 6 D 14 Aman
B2 30/040 9 D 14 Aman
SDN 45 Banda Aceh
RB 20/30 4 D 14 Aman
K1 30/30 8 D 14 Aman
Gambar 1. Grafik Perbandingan Simpangan Antar Lantai Untuk Kelima BangunanPada Arah x
Gambar 2. Grafik Perbandingan Simpangan Antar Lantai Untuk Kelima Bangunan (b) Pada Arah y.
KESIMPULAN DAN SARAN bangunan ini memiliki nilai yang sesuai
Kesimpulan dengan yang disyaratkan oleh SNI 03-
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil 1726-2012.
dari berdasarkan penelitian di atas adalah :
1. Dari hasil pengamatan visual dari kelima Saran
hasil evaluasi tulangan balok dan kolom akibat gempa buminya saja, tetapi juga
masih memiliki kekuatan yang cukup baik tungan dengan menyertakan beban tsunami.
ketika dibebani beban gempa akibat gempa 2. Mengganti dinding bangunan pada lantai 1
rencana sesuai dengan SNI 03-1726-2012. dengan bahan yang mudah hancur/ lepas
3. Untuk SMA Safiatuddin Banda Aceh, jika dibebani dengan air tsunami agar
tersebut, seperti periode fundamental, dan bangunan lainnya yang juga berpotensi