Obesitas Dan Overweight - 204287104
Obesitas Dan Overweight - 204287104
Obesitas Dan Overweight - 204287104
1
Minat Utama Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2
Departeman Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
ABSTRACT
Background: Adolescent is an important period to be considered because it is a transition period between children and adult.
Nutrition problem in adolescent is while decline of physical activity, teenage generally have a big appetite, hence, they often look
for additional food. The majority of diet that teenage like are an energy dense, sweet, and high fat foods, which could have risk
of causing overweight and obesity if consumed excessively. Therefore, one of efforts to overcome the nutrition problem is give a
health education to teenage. Objective: To seek for the effect of health education by short message service (SMS) and booklet about
obesity on knowledge and body mass index (BMI) in overweight and obese adolescent. Methods: This study used a quasi-experiment
with pre-test and post-test design. The subject were 105 respondents of overweight and obese senior high school students. The
data were analyze used a paired t-test and ANOVA with p=0.05 and CI=95%. Results: Health education by SMS, booklet, and
combination of SMS and booklet had a significant effect statistically (p<0.05) on knowledge in overweight and obese adolescent.
Combination of SMS and booklet had a significant effect statistically on BMI. The result of ANOVA in knowledge variable showed
that combination of SMS and booklet group is more effective than other groups. Whereas health education of BMI variable by
SMS, booklet, and combination of SMS and booklet were not effective (p>0.05) to reduce BMI in overweight and obese adolescent.
Conclusion: Health education by SMS, booklet, and combination of SMS and booklet have an effect on increasing the knowledge
in overweight and obese adolescent, whereas on BMI, only SMS and booklet have an effect on reducing BMI.
KEY WORDS: body mass index (BMI); booklet; knowledge; obesity; short message service (sms)
ABSTRAK
Latar belakang: Masa remaja merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang sangat penting untuk diperhatikan. Masalah
gizi pada remaja seiring dengan menurunnya aktivitas fisik, remaja pada umumnya mempunyai selera makan yang lebih besar sehingga
sering mencari makanan tambahan di luar waktu makan berupa makanan padat energi, manis, dan tinggi lemak yang berisiko menyebabkan
kegemukan dan obesitas. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk penanggulangan masalah gizi tersebut melalui pemberian pendidikan
kesehatan kepada remaja. Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS) dan booklet
tentang obesitas terhadap pengetahuan dan indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obesitas. Metode: Penelitian eksperimen
semu dengan rancangan pre-test dan post-test. Perlakuan yang diberikan yaitu pendidikan kesehatan berupa SMS (kelompok I); booklet
(kelompok II); dan perpaduan SMS plus booklet (kelompok III). Subjek penelitian adalah remaja SMA yang mengalami overweight dan
obesitas sebanyak 105 responden. Analisis menggunakan uji paired t-test dan uji ANOVA dengan p= 0,05 dan CI= 95%. Hasil: Pendidikan
kesehatan melalui SMS, booklet, dan perpaduan SMS plus booklet secara statistik pengaruhnya bermakna (p<0,05) terhadap pengetahuan
remaja overweight dan obesitas. Perpaduan SMS plus booklet secara statistik berpengaruh terhadap IMT (p<0,05) dan sebaliknya
dengan kelompok SMS dan kelompok booklet (p>0,05). Kelompok perpaduan SMS plus booklet lebih berpengaruh (efektif) terhadap
peningkatan pengetahuan dibandingkan kedua kelompok lainnya. Sementara pendidikan kesehatan melalui SMS, booklet, dan perpaduan
SMS plus booklet tidak efektif (p>0,05) untuk menurunkan IMT pada remaja overweight dan obesitas. Simpulan: Pendidikan kesehatan
menggunakan SMS, booklet, dan perpaduan SMS plus booklet berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja overweight dan
obesitas. Namun, hanya media SMS plus booklet yang berpengaruh dalam menurunkan IMT.
KATA KUNCI: indeks massa tubuh (IMT); booklet; pengetahuan; obesitas; short message service (sms)
Korespondensi: Usi Lanita, Minat Utama Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Jl. Farmako, Sekip
Utara, Yogyakarta 55281, e-mail: usi_ph06@yahoo.com
36
Usi Lanita, dkk: Pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service dan booklet tentang obesitas pada remaja overweight dan obesitas
37
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Juli 2015: 36-44
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ)
teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple yang sudah dimodifikasi oleh penelitian (9). Kuesioner
random sampling) yaitu setelah dilakukan skrining status pengetahuan berbentuk pertanyaan tertutup sebanyak 20
gizi pada siswa-siswi di tiga SMA tersebut kemudian pertanyaan tentang obesitas (7). Penilaian pengetahuan
dilakukan pemilihan sampel secara acak sederhana dilakukan dengan memberi skor berdasarkan jawaban,
terhadap siswa-siswi yang mempunyai status gizi jika salah diberi skor 0 dan benar diberi skor 1 sehingga
overweight maupun obesitas sebanyak 35 responden skor total minimum 0 dan maksimum adalah 17. Uji
pada masing-masing sekolah. Remaja dikategorikan validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa pertanyaan
overweight jika pengukuran IMT berdasarkan umur pada kuesioner dan booklet yang digunakan sebagai
(IMT/U) berada pada ≥ persentil ke-85 sedangkan instrumen penelitian sudah valid dan reliabel.
obesitas jika berada pada ≥ persentil ke-95. Analisis data dengan paired t-test untuk melihat
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pendidikan perubahan pre-test dan post-test pada masing-masing
kesehatan melalui sms dan booklet, variabel terikat yaitu kelompok perlakuan, kemudian dilakukan juga analysis
pengetahuan dan IMT, serta variabel antara adalah asupan of variance (ANOVA) untuk melihat perbedaan
energi dan aktivitas fisik. Layanan SMS dikirim melalui antarkelompok perlakuan yang dilanjutkan dengan
handphone dengan pesan yang dikirim maksimal berisi 160 uji multiple comparison (MCA). Selain itu, dilakukan
karakter dan proses pengiriman SMS dilakukan selama 2 juga uji korelasi untuk melihat hubungan asupan energi
bulan dengan frekuensi 2 hari sekali. Isi pesan yang dikirim dan aktivitas fisik terhadap indeks massa tubuh (IMT).
dibuat oleh peneliti dengan memodifikasi materi SMS pada Penelitian ini telah mendapat keterangan kelayakan etik
penelitian Joo dan Kim (8) sedangkan isi booklet dibuat dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
oleh peneliti dari hasil modifikasi materi booklet tentang Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
obesitas pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mada Yogyakarta dengan nomor KE/FK/648/EC.
Saragih (7). Booklet berisikan tentang definisi obesitas dan
pengukurannya, penyebab obesitas, dampak obesitas, dan
HASIL
tips penanggulangan obesitas. Booklet diberikan hanya
sekali yaitu setelah dilakukan pre-test terhadap subjek. Karakteristik subjek penelitian
Variabel pengetahuan diukur dengan menggunakan Hasil uji homogenitasnya pada variabel-
kuesioner pengetahuan tentang obesitas dan variabel variabel penelitian seperti pada Tabel 1 menunjukkan
IMT diukur menggunakan timbangan (berat badan) dan bahwa karakteristik subjek pada ketiga kelompok
microtoise (tinggi badan). Asupan energi diketahui dengan perlakuan adalah homogen atau sama (p>0,05). Hal
recall 3x24 jam yang dilakukan pada 2 hari sekolah dan 1 ini menunjukkan bahwa ketiga kelompok perlakuan
hari libur. Sementara aktivitas fisik diukur menggunakan mempunyai karakteristik yang sama atau tidak ada
Kelompok perlakuan
Karakteristik SMSa Booklet SMS + Booklet p
Rerata SDb Rerata SD Rerata SD
Umur (tahun) 16,14 0,77 16,26 0,70 16,28 0,66 0,67
Berat badan (kg) 79,07 12,84 77,02 12,37 77,92 10,38 0,77
Tinggi badan (cm) 164,25 7,65 161,90 9,94 164,62 8,61 0,37
Pengetahuan (skor) 14,34 2,04 13,46 2,18 14,60 2,17 0,07
IMTc (kg/m2) 29,15 3,03 27,30 2,58 28,72 2,67 0,11
Asupan energi (kkal) 2536,71 257,31 2426,58 298,95 2550,80 233,71 0,10
Aktifitas fisik (Mets) 1338,35 283,22 1468,95 271,46 1385,95 225,54 0,11
a
SMS = short message service; bSD = standar deviasi; cIMT = indeks massa tubuh
38
Usi Lanita, dkk: Pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service dan booklet tentang obesitas pada remaja overweight dan obesitas
Tabel 3. Perbedaan nilai rerata IMT pre-test dan post-test antarkelompok perlakuan
perbedaan sebelum dilakukan intervensi. Karakteristik melihat kelompok mana yang paling efektif atau tertinggi
awal yang sama atau seimbang pada kelompok yang pengaruhnya terhadap peningkatan pengetahuan subjek.
diteliti merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk Hasil uji MCA dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
penelitian eksperimen. Karakteristik yang homogen ini media pendidikan kesehatan melalui perpaduan SMS
ini juga sesuai dengan dengan penelitian sebelumnya plus booklet merupakan media yang paling efektif atau
yang menyatakan bahwa sebelum melakukan penelitian terbaik dalam meningkatkan pengetahuan pada remaja
eksperimen, masing-masing kelompok penelitian harus overweight dan obesitas.
setara atau sebanding (10-12).
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap IMT
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap IMT
pengetahuan
remaja overweight dan obese berdasarkan hasil analisis
Hasil analisis paired t-test menunjukkan bahwa paired t-test menunjukkan bahwa rerata nilai IMT
rerata pengetahuan remaja overweight dan obesitas menurun setelah dilakukan intervensi pendidikan
mengalami peningkatan signifikan (p<0,05) setelah kesehatan tentang obesitas. Penurunan rerata IMT
diberikan intervensi pendidikan kesehatan tentang pada kelompok SMS maupun kelompok booklet secara
obesitas, baik itu kelompok SMS, kelompok booklet statistik tidak signifikan (p>0,05) sedangkan pada
maupun kelompok perpaduan SMS plus booklet (Tabel kelompok perpaduan SMS plus booklet terjadi penurunan
2). Hasil analisis ANOVA menunjukkan terdapat secara signifikan (Tabel 3). Hasil analisis ANOVA
perbedaan rerata peningkatan pengetahuan yang juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan selisih
signifikan antar ketiga kelompok perlakuan (p=0,02). rerata IMT antar ketiga kelompok perlakuan (p=0,95).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada perbedaan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
efektivitas media antara kelompok SMS, kelompok kesehatan melalui ketiga media tersebut tidak ada yang
booklet, dan kelompok perpaduan SMS plus booklet. lebih efektif untuk menurunkan IMT remaja overweight
Oleh karena itu, dilanjutkan dengan uji MCA untuk dan obesitas.
39
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Juli 2015: 36-44
Hubungan asupan energi dan aktivitas fisik terhadap isi SMS sebagai pengingat (reminder) dalam upaya
IMT promosi kesehatan masyarakat. Penelitian di Iran (43)
menunjukkan efektivitas intervensi menggunakan SMS
Hasil analisis korelasi antara asupan energi dengan
melalui telepon seluler terhadap pengetahuan dalam
IMT menunjukkan bahwa hubungan yang sangat lemah
pengelolaan diabetes melitus tipe 2. Adanya peningkatan
(r=0,12) dan secara statistik tidak signifikan (p=0,21).
pengetahuan bisa disebabkan karena kelebihan dari media
Namun, apabila dilihat dari arah hubungannya antara
SMS diantaranya pesan dapat terikirim dalam waktu yang
asupan energi dan IMT mempunyai hubungan positif.
cepat, dibaca pada waktu yang sesuai, adanya komunikasi
Artinya, jika terjadi peningkatan asupan energi maka
dua arah, dan SMS lebih murah dibandingkan media
IMT juga akan mengalami peningkatan. Berbeda dengan
cetak lainnya (15).
aktivitas fisik dan IMT yang menunjukkan arah hubungan
Pendidikan kesehatan melalui booklet pada
negatif, yaitu jika aktivitas fisik menurun maka IMT akan
penelitian ini juga mampu meningkatkan pengetahuan
meningkat, begitupun sebaliknya. Kekuatan hubungan
remaja overweight dan obesitas. Hasil penelitian pada
antara aktivitas fisik dengan IMT pada penelitian ini juga
remaja di Tasikmalaya (16) menunjukkan bahwa
sangat lemah (r=-0,01) dan tidak signifikan (p=0,90).
pengetahuan pada kelompok perlakuan yang mendapatkan
Berdasarkan analisis korelasi tersebut, maka dapat
pendidikan kesehatan melalui booklet mengalami
disimpulkan bahwa pada penelitian ini hubungan antara
peningkatan. Penelitian yang dilakukan pada perawat di
asupan energi dan aktivitas fisik terhadap IMT tidak
rumah sakit juga menunjukkan hasil bahwa ada perbedaan
bermakna.
yang signifikan peningkatan pengetahuan sebelum dan
Lebih lanjut, selain dilakukan analisis korelasi
sesudah pemberian booklet (17). Disebutkan bahwa
dilakukan juga analisis paired t-test dan analisis ANOVA
pendidikan kesehatan menggunakan media booklet
pada variabel asupan energi dan aktivitas fisik. Hasil
berperan dalam meningkatkan pengetahuan, media ini
analisis menunjukkan bahwa pemberian pendidikan
dapat mengefektifkan proses penyampaian isi materi
kesehatan melalui SMS, booklet, dan perpaduan SMS
pengajaran yang diberikan (18).
plus booklet pada penelitian ini tidak memberikan
Intervensi pendidikan kesehatan melalui SMS plus
pengaruh yang signifikan (p>0,05) terhadap asupan energi
booklet pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa
dan aktivitas fisik.
perpaduan dua media berpengaruh dalam meningkatkan
pengetahuan remaja tentang obesitas. Sebagaimana
BAHASAN disebutkan bahwa penggabungan beberapa media dapat
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengeta- meningkatkan pengetahuan seseorang. Perpaduan
huan media SMS plus booklet akan dengan mudah dipelajari
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dan dipahami, ini disebabkan mereka bisa membaca
pendidikan kesehatan memberikan pengaruh signifikan dan melihat isi materi yang ada di dalam booklet, juga
terhadap peningkatan pengetahuan pada masing- mendapatkan informasi tambahan melalui SMS yang
masing kelompok perlakuan. Selanjutnya, setelah dikirimkan kepada mereka setiap dua hari sekali. Menurut
dilakukan perbandingan antar ketiga kelompok perlakuan penelitian sebelumnya juga diketahui adanya pengaruh
menunjukkan bahwa secara statistik ada perbedaan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah disertai
pengaruh media terhadap pengetahuan pada remaja dengan booklet terhadap peningkatan pengetahuan yaitu
overweight dan obesitas. Intervensi menggunakan sebelum intervensi sebesar 26,67% meningkat menjadi
media SMS mampu meningkatkan pengetahuan remaja 90% setelah intervensi (19).
tentang obesitas. Sejalan dengan hasil penelitian Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kelompok
sebelumnya (13) bahwa telepon seluler merupakan perpaduan SMS plus booklet lebih efektif meningkatkan
salah satu jenis teknologi komunikasi yang efektif dan pengetahuan dibandingkan kelompok SMS dan kelompok
layak untuk memberikan informasi melalui pengiriman booklet. Media SMS plus booklet yang efektif bisa
40
Usi Lanita, dkk: Pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service dan booklet tentang obesitas pada remaja overweight dan obesitas
disebabkan oleh adanya pemberian materi tentang booklet berpengaruh terhadap penurunan IMT pada
obesitas secara bersamaan melalui kombinasi media remaja overweight dan obesitas. Sejalan dengan
yaitu media cetak dan media elektronik sehingga lebih penelitian yang dilakukan pada mahasiswi tentang
menarik dan mudah untuk dibaca dan dipahami. Sejalan promosi kesehatan untuk penanggulangan overweight
dengan penelitian yang dilakukan di Kota Banda Aceh dan obesitas, penelitian tersebut membuktikan adanya
tentang kesiapsiagaan bencana alam, hasil penelitiannya penurunan status obesitas menjadi overweight (p=0,04)
menunjukkan bahwa promosi kesehatan dengan pada kelompok perlakuan pada saat pre-test dibandingkan
menggunakan layanan pesan pendek dan leaflet efektif dengan post-tes (7). Lebih lanjut, penelitian tersebut
untuk meningkatkan pengetahuan pelajar SMP (20). menyatakan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan
booklet yang dikombinasikan dengan media lain dapat
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap IMT menurunkan berat badan remaja yang mengalami
kegemukan, ini bisa disebabkan media tersebut mampu
Hasil penelitian pada ketiga kelompok perlakuan
meningkatkan pengetahuan remaja tentang obesitas
menunjukkan bahwa rerata IMT pada masing-masing
sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap
kelompok mengalami penurunan setelah diberikan
dan perilaku terhadap pengontrolan berat badan.
intervensi, meskipun hasil perbandingan antar ketiga
Setelah dilakukan perbandingan antar ketiga
kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
kelompok media pendidikan kesehatan baik itu melalui
signifikan. Hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian
SMS, booklet maupun perpaduan SMS plus booklet
di Korea (8) tentang program penurunan berat badan
ternyata tidak ada yang lebih efektif dalam menurunkan
melalui layanan pesan singkat telepon seluler untuk
IMT. Hal ini terjadi kemungkinan karena walaupun
modifikasi perilaku yang dilakukan selama 12 minggu
pengetahuan mengalami peningkatan, tetapi para
menunjukkan bahwa pasca-intervensi rerata lingkar
remaja tidak mengubah perilakunya terutama dalam
pinggang mengalami penurunan sebesar 4,3 cm dan IMT
pola konsumsi atau kebiasaan makan dan aktivitas fisik
sebesar 0,6 kg/m2. Sebagian subjek merasa puas dengan
sehingga tidak memberikan efek dalam menurunkan
pesan yang dikirimkan dan SMS mungkin merupakan
berat badan. Selain itu, sebagaimana kita ketahui bahwa
metode yang efektif dalam modifikasi perilaku untuk
dalam menurunkan berat badan memerlukan waktu yang
pengendalian berat badan. Kemungkinan perbedaan hasil
relatif lama dan memerlukan motivasi yang kuat. Pada
penelitian ini dengan penelitian di Korea (8) tersebut bisa
penelitian ini, pendidikan kesehatan hanya diberikan
disebabkan oleh adanya perbedaan lama waktu penelitian,
melalui media cetak dan elektronik selama dua bulan yang
sebagaimana diketahui bahwa pada penelitian ini hanya
bisa dikategorikan sebagai upaya preventif dan promotif
dilakukan selama 8 minggu sedangkan pada penelitian
serta tidak adanya perlakuan secara langsung misalnya
tersebut dilakukan selama 12 minggu. Demikian juga
berupa pemberian makanan ataupun suplemen tertentu
dengan remaja overweight dan obese pada kelompok yang
sebagai upaya kuratif sehingga tidak ada efek langsung
mendapatkan pendidikan kesehatan melalui booklet, tidak
dalam menurunkan IMT pada remaja yang mengalami
menunjukkan penurunan rerata IMT. Hal ini mungkin
overweight dan obesitas.
disebabkan frekuensi pemberian booklet pada penelitian
ini hanya diberikan satu kali sehingga tidak memberikan
Hubungan asupan energi dan aktivitas fisik terhadap
efek yang maksimal. Selain itu mungkin juga disebabkan
overweight dan obesitas
karena media booklet mempunyai kelemahan, diantaranya
yaitu sulit menampilkan gerak, biaya cetakan mahal bila Hasil analisis korelasi menunjukkan hubungan yang
ingin menampilkan ilustrasi, foto berwarna, proses tidak signifikan antara asupan energi dan aktivitas fisik
pencetakan memakan waktu lama, dan jika tidak dirawat terhadap kejadian overweight dan obesitas berdasarkan
dengan baik cepat rusak atau hilang (18). IMT. Arah hubungan antara asupan energi dengan IMT
Namun demikian, hasil penelitian ini menunjukkan adalah positif yaitu apabila terjadi peningkatan asupan
pendidikan kesehatan melalui perpaduan SMS plus energi maka nilai IMT juga akan meningkat. Sebaliknya
41
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Juli 2015: 36-44
dengan arah hubungan antara aktivitas fisik dengan pada penelitian ini, intervensi yang diberikan berupa
IMT adalah negatif yang berarti bahwa apabila aktivitas pendidikan kesehatan yang hanya diberikan kepada
fisik menurun maka nilai IMT akan meningkat. Hasil responden saja atau dengan kata lain tidak ada intervensi
ini didukung oleh penelitian sebelumnya di Amerika terhadap keluarga atau teman mereka sebagai kelompok
Serikat bahwa terjadinya peningkatan persentase ukuran pendukung. Selain itu, mungkin juga bisa disebabkan
porsi dan asupan energi pada makanan cepat saji dan oleh kebiasaan remaja yang jarang berolahraga dan
makanan manis sejalan dengan meningkatnya berat badan terbiasa menggunakan motor, mobil atau bis sebagai alat
(obesitas) anak dan remaja (21). transportasi. Arah hubungan antara aktivitas fisik dengan
Lebih lanjut, pemberian pendidikan kesehatan IMT adalah negatif, artinya bahwa apabila aktivitas
melalui SMS, booklet, dan perpaduan SMS plus booklet fisik menurun maka IMT akan meningkat, begitupun
pada penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang sebaliknya bila aktivitas meningkat maka IMT akan
signifikan terhadap asupan energi. Asupan energi tidak mengalami penurunan. Adanya hubungan negatif antara
mengalami penurunan baik itu pada masing-masing aktivitas fisik dengan IMT ini menunjukkan bahwa orang
kelompok maupun setelah dilakukan perbandingan yang overweight atau obesitas mempunyai aktivitas
antar kelompok. Berbeda dengan pernyataan yang kurang dibandingkan dengan orang yang ramping atau
menyebutkan bahwa adanya penurunan asupan energi normal.
dibandingan dengan kebutuhan kemungkinan disebabkan Aktivitas fisik remaja overweight dan obesitas
adanya peningkatan pengetahuan responden setelah pada penelitian ini diketahui termasuk dalam kategori
mendapatkan pendidikan kesehatan melalui booklet. Hal ringan. Hasil penelitian ini sejalan dengan data Riskesdas
tersebut terjadi karena pendidikan kesehatan merupakan bahwa sebagian besar penduduk remaja di Indonesia
suatu usaha untuk mengubah perilaku seseorang yang memiliki aktivitas fisik pada kategori ringan. Studi yang
dilakukan dengan pendekatan edukatif bertujuan untuk dilakukan di Belanda menyatakan remaja overweight
menumbuhkan sikap positif individu maupun masyarakat memiliki aktivitas fisik ringan dan masalah psikososial
terhadap asupan gizi yang akan mempengaruhi kebiasaan terkait dengan aktivitas fisik dibandingkan dengan remaja
makan sehingga tercapai perbaikan gizi (22). Faktor lain yang memiliki status berat badan normal (23). Selain
yang mungkin menyebabkan tidak adanya pengaruh itu, berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat
pendidikan kesehatan terhadap asupan energi adalah (24) memperlihatkan bahwa peningkatan aktivitas fisik
karena adanya keterbatasan penelitian pada metode recall mampu menurunkan status obesitas sebanyak 0,06 kg/
24 jam yang sangat bergantung pada daya ingat, baik dari m2 untuk wanita dan 0,22 kg/m2 untuk laki-laki. Setiap
identifikasi makanan yang dikonsumsi maupun ukuran peningkatan satu jam aktivitas menonton televisi atau
atau porsinya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa video atau bermain game (play station atau game
konsumsi makanan yang tidak dilaporkan dengan benar komputer) memberikan efek peningkatan berat badan
oleh 20-25% subjek penelitian terutama subjek wanita, sebesar 0,05 kg/m2 khususnya bagi wanita.
individu yang mengalami overweight, dan individu yang Bukti-bukti menunjukkan bahwa latihan intensitas
sensitif terhadap masalah berat badan. tinggi memiliki potensi untuk menjadi sarana yang efektif
Demikian juga dengan aktivitas fisik yang dan ekonomis dalam menggurangi massa lemak tubuh
tidak memberikan pengaruh yang signifikan (p>0,05) pada individu yang mengalami overweight dan obesitas
setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui media (25). Oleh sebab itu, remaja disarankan untuk melakukan
SMS, booklet maupun perpaduan SMS plus booklet. latihan intensitas tinggi (olahraga) dan melakukan
Tidak adanya pengaruhnya tersebut dapat disebabkan aktivitas fisik yang bermanfaat dan menyehatkan,
oleh berbagai faktor, seperti yang dikemukan dalam seperti membereskan kamar tidurnya, berkebun, berjalan
penelitian sebelumnya (23) bahwa berbagai faktor agak jauh dari tempat parkir, menyapu atau mengepel
yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik remaja sedangkan olahraga yang menyehatkan bagi remaja
diantaranya dukungan keluarga dan teman. Sementara contohnya bola kaki, bola basket, bola voli, bulu tangkis,
42
Usi Lanita, dkk: Pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service dan booklet tentang obesitas pada remaja overweight dan obesitas
bersepeda, jogging, dan skipping (26). Selanjutnya, 3. WHO. Obesity: Preventing and managing the global
upaya untuk meningkatkan aktivitas fisik di kalangan epidemic report of WHO consultation. Geneva: WHO;
2000.
remaja adalah dilakukan promosi sikap positif terhadap
4. Kemenkes RI. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar
aktivitas fisik itu sendiri dan perlu dorongan dari anggota
(Riskesdas) Indonesia tahun 2013. Jakarta: Kemenkes
keluarga agar mendukung upaya remaja untuk menjadi RI; 2013.
lebih aktif (27). 5. Mahdiah, Hadi H, Susetyowati. (2004). Prevalensi obesitas
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dan hubungan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas
media pendidikan kesehatan melalui perpaduan SMS pada remaja SLTP kota dan desa di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2004;1(2):69-77.
plus booklet merupakan media yang paling efektif dalam
6. Sukaton U. Kelainan metabolik pada obesitas. Majalah
meningkatkan pengetahuan pada remaja overweight
Dokter Keluarga 1990;9(10):14.
dan obesitas. Namun, pendidikan kesehatan melalui 7. Saragih JES. Promosi kesehatan untuk penanggulangan
ketiga media tersebut tidak ada yang lebih efektif untuk overweight dan obesitas pada mahasiswi akademi
menurunkan nilai IMT remaja overweight dan obesitas. kebidanan [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada;
Hal ini menunjukkan bahwa media short message 2007.
8. Joo NS, Kim BT. Mobile phone short message service
service (SMS) dan booklet kurang tepat untuk digunakan
messaging for behaviour modification in a community-
dalam menurunkan IMT sehingga perlu memberikan
based weight control programme in Korea. J Telemed
intervensi nyata yang mempunyai manfaat langsung Telecare 2007;13(8):416-20.
dalam menurunkan berat badan. 9. Huriyati E, Hadi H, Julia M. Aktivitas fisik pada remaja
SLTP Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul serta
hubungannya dengan kejadian obesitas. Jurnal Gizi Klinik
SIMPULAN DAN SARAN Indonesia 2004;1(2):59-66.
Pendidikan kesehatan tentang obesitas menggunakan 10. Abdullah IR. Pengaruh penyuluhan dengan media
audiovisual terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan
media SMS dan booklet memberikan pengaruh dalam
perilaku ibu gizi kurang dan buruk di Kabupaten
meningkatkan pengetahuan pada remaja yang mengalami Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah [Tesis].
overweight dan obese. Dengan demikian, media SMS dan Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2007.
booklet bisa digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, 11. Triana W. Pendidikan kesehatan melalui metode ceramah
tetapi sebaiknya frekuensi pemberian booklet dilakukan dengan modul, dibandingkan metode ceramah tanpa
lebih dari sekali misalnya sebanyak 3 kali secara bertahap modul untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita
dalam menghadapi menopause di Kota Yogyakarta [Tesis].
selama dilakukan penelitian agar memberikan pengaruh
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2002.
yang lebih maksimal. Selain menggunakan media SMS 12. Murti B. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Yogyakarta:
dan booklet, penelitian selanjutnya bisa menggunakan Gadjah Mada University Press; 2003.
media audio visual dan pemanfaatan smartphone melalui 13. Kusfriyadi MK, Hadi H, Fuad A. Pendidikan gizi dan pesan
media sosial misalnya facebook, blackberry messenger gizi melalui short message service terhadap pengetahuan,
(BBM), whatsapp, line, instagram, dan lain sebagainya perilaku, dan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Jurnal
Gizi Klinik Indonesia 2012;9(2):87-96.
agar pendidikan kesehatan yang diberikan menjadi lebih
14. Goodarzi M, Ebrahimzadeh I, Rabi A, Saedipoor B,
menarik. Jafarabadi MA. Impact of distance education via mobile
phone text messaging on knowledge, attitude, practice and
self efficacy of patients with type 2 diabetes mellitus in
RUJUKAN
Iran. J Diabetes Metab Disord 2012;11(1):10.
1. Popkin BM. The nutrition transition and obesity in the 15. Fjeldsoe BS, Marshall AL, Miller YD. Behavior change
developing world. J Nutr 2001;131(3):871S-873S. interventions delivered by mobile telephone short-message
2. Ogden CL, Carroll MD, Curtin LR, McDowell MA, Tabak service. American Journal of Preventive Medicine
CJ, Flegal KM. Prevalence of overweight and obesity in 2009;36(2):165-73.
the United States, 1999-2004. JAMA 2006;295(13):1549- 16. Mintarsih. Pendidikan kesehatan menggunakan booklet dan
55. poster dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja
43
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Juli 2015: 36-44
tentang kesehatan reproduksi di Kabupaten Tasikmalaya. Women, Infants, and Children (WIC). Prev Chronic Dis
[Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2007. 2006;3(2):A49.
17. Andriani R, Effendy R, Nurhesti P. Perbedaan Tingkat 22. Siswadi Y, Dayrit M, Baradero M. Konseling dalam
pengetahuan perawat pre dan post pemberian booklet keperawatan. Jakarta: EGC; 2006
diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif pada pasien 23. De Bourdeaudhuij I, Lefevre J, Deforche B, Wijndaele
stroke. Jurnal Ilmu Keperawatan 2009;4(3). K, Matton L, Philippaerts R. Physical activity and
18. Arsyad A. Media pembelajaran. (A. Rahman, Ed.). Jakarta: psychosocial correlates in normal weight and overweight
PT Raja Grafindo Persada; 2011. 11 to 19 year olds. Obes Res 2005;13(6):1097-105.
19. Sulastri N, Effendy C, Haryani. Pengaruh pendidikan 24. Berkey CS, Rockett HR, Gillman MW, Colditz GA. One-
kesehatan terhadap pengetahuan dan keterlibatan keluarga Year changes in activity and in inactivity among 10- to
dalam pencegahan dekubitus pada pasien tirah baring. 15-year-old boys and girls: relationship to change in body
Jurnal Ilmu Keperawatan 2008;3(3):193-201. mass index. Pediatrics 2003;111(4):836-43.
20. Muhammad. Efektivitas layanan pesan pendek dan media 25. Boutcher SH. High-intensity intermittent exersice and fat
leaflet dalam promosi kesehatan tentang kesiapsiagaan loss. J Obes 2011;2011:868305.
bencana bagi pelajar sekolah menengah pertama di Kota 26. Kurniasih D, Hilmansyah H, Astuti MP, Imam S. Sehat dan
Banda Aceh. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah bugar berkat gizi seimbang. Jakarta: PT Gramedia; 2010.
Mada; 2011. 27. Lowry R, Lee SM, Fulton JE, Demissie Z, Kann L.
21. Nelson JA, Carpenter K, Chiasson MA. Diet, activity, Obesity and other correlates of physical activity and
and overweight among preschool-age children enrolled sedentary behavior among US high scool students. J Obes
in the Special Supplemental Nutrition Program for 2013;2013:276318.
44