Siklus Born Haber

Siklus Born-Haber
Siklus Termodinamika dan Energi Kisi

Likewise the standard enthalpy of lattice formation from the
gaseous ions is the negative of the lattice enthalpy
MX ( s ) → M + ( g ) + X - ( g ) H L
M + ( g ) + X - ( g ) → MX(s) - H L

 atomH
For a solid element, the standard enthalpy of atomisation
is the standard enthalpy of sublimation
M (s) → M(g)  sub H 

For a gaseous element, the standard enthalpy of atomisation
is the standard enthalpy of dissociation
X 2 ( g ) → 2X(g)  dis H 
The standard enthalpy for the formation of ions from
their neutral atoms is the enthalpy of ionisation (for the
formation of cations) and the electron-gain enthalpy
(for the formation of anions)
M ( g ) → M + (g) + e- (g) ion H 
X ( g ) + e - (g) → X − (g)  eg H 
The value of the lattice enthalpy can be calculated

from the requirement that the sum of the enthalpy
changes round a complete cycle is zero
Formation of an Ionic Solid
• 1. Sublimation of the solid metal
M(s) → M(g) [endothermic]
• 2. Ionization of the metal atoms
M(g) →M+(g) + e- [endothermic]
• 3. Dissociation of the nonmetal
1/2X2(g) → X(g) [endothermic]
• 4. Formation of X ions in the gas phase:
X(g) + e- → X-(g) [exothermic]
• 5. Formation of the solid MX
M+(g) + X-(g) → MX(s) [quite exothermic]
Why does the reaction stop at NaCl?
Why doesn't it keep going to form NaCl2 or NaCl3?
• The lattice energy would increase as the charge on

the sodium atom increased from Na+ to Na2+ or
Na3+. But to form an Na2+ ion, we have to remove a
second electron from the sodium atom, and the
second ionization energy of sodium (4562.4
kJ/mol) is almost 10 times as large as the first
ionization energy.
• The increase in the lattice energy that would result
from forming an Na2+ ion can't begin to
compensate for the energy needed to break into
the filled-shell configuration of the Na+ ion to
remove a second electron.
• The reaction between sodium and chlorine
therefore stops at NaCl.
Energi kisi akan meningkat seiring kenaikan muatan kation
Menurut siklus Born-Haber : pembentukan MgF2 lebih disukai dari

faktor entalpi
Energi dalam Siklus Born-Haber
1. Atomisasi Unsur, harga energi sublimasi (S) dan energi disosiasi
(D) umumnya rendah dibandingkan harga energi lainnya dalam
siklus Born Haber dan dari senyawa satu senyawa ke senyawa
lainnya tidak banyak berubah.
2. Energi Ionisasi (EI) selalu bersifat endotermik dan akan meningkat
sejalan dengan semakin banyaknya elektron yang dilepaskan.
Kation yang terbentuk umumnya bermuatan +1 atau +2.
3. Afinitas elektron (AE), untuk unsur-unsur halogen bersifat
eksotermik, sedangkan untuk semua unsur lainnya sangat
endotermik. Jumlah EI dan AE selalu endotermik untuk ion-ion
tertentu yang menyukai pembentukan pasangan ion.
4. Energi Kisi, berharga – (eksotermik/melepaskan energi) untuk
pembentukan ion dalam fasa gas. Berharga +
(endoterm/memerlukan energi) untuk ion-ion dalam fasa gas
membentuk padatan ionik
Penerapan siklus Born-Haber
1. Penentuan afinitas elektron (AE) dan afinitas proton
Dalam prakteknya, penentuan harga afinitas elektron sulit
dilakukan karena harga afinitas elektron kedua lebih tinggi
untuk semua spesies bersifat endotermik. Harga afinitas
proton (AP)dapat ditentukan menggunakan siklus Born-
Haber menggunakan persamaan AP= D-EI-AE
2. Penentuan kestabilan senyawa
Senyawa NaCl2 tidak pernah ditemui di alam (tidak stabil).
Berdasarkan harga stabilisasi pembentukan NaCl2 sebesar
(2155-755) kJ/mol = 1800 kJ/mol tidak cukup besar untuk
mengatasi peningkatan harga EI kation (4561 kJ/mol).
Penerapan Siklus Born-Haber
3. Penentuan panas pembentukan reaksi dispoporsionasi senyawa
pada tingkat oksidasi rendah. Senyawa CaF kurang stabil
dibandingkan CAF2 karena selama CaF terbentuk secara spontan
akan mengalami reaksi disproporsionasi menjadi logam Ca dan CAF2
4. Penentuan nobilitas (sifat mulia) konfigurasi elektron inert
Keadaan yang paling stabil dimiliki oleh spesi dengan jumlah energi
yang dibebaskan selama pembentukan senyawa paling besar.
Meningkatnya energi ionisasi lebih dapat dikompensasi dengan
meningkatnya energi kisi dari kation dengan muatan lebih besar
sampai konfigurasi elketron kulit terluar gas inert terionisasi,
terjadinya kenaikan harga EI menjadi tidak dapat dikompensasi lagi
oleh meningkatnya harga energi kisi.
5. Penentuan keadaan oksidasi lebih tinggi
Ahrens (1956) mencatat bahwa keadaan oksidasi yang lebih
rendahakan tidak stabil jika perbedaan harga energi ionisasi (EI)
berurutan lebih kecil dari 1 MJ.
Kelarutan Padatan Ionik
Senyawa ionik mudah dalam pelarut polar karena adanya
interaksi elektrostatik antara dipol atau ion zat terlarut
dengan dipol pelarut
1. Pengaruh entalpi
Agar terjadi kelarutan yang besar maka harga entalpi
pelarutan per mol haruslah berharga negatif.
-ΔU0 + ΔHsolv = ΔHsoln
Δhsoln (menyatakan entalpi pelarutan total dan ΔHsolv
merupakan entalpi pelarutan dari ion-ion gas. Jika
energi kisi lebih besar daripada energi solvasi maka
ΔHsoln pelarutan berharga + atau pelarutan merupakan
proses endoterm dan sebaliknya
Kelarutan Padatan Ionik
1. Pengaruh ukuran ion
Kelarutan senyawa ionik akan meningkat seiring
dengan meningkatnya ukuran ion. Contoh:
LiF < LiCl < LiBr < LiI
LiI > NaI > KI > CsI
2. Pengaruh muatan ion
Pada umumnya kelarutan akan meningkat sejalan
dengan meningkatnya muatan ion. Contoh:
NaCl < CaCl2 < YCl3 < ThCl4
3. Pengaruh suhu
Dengan beberapa perkecualian, kelarutan padatan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu
Energi kisi dan Energi hidrasi
Lattice Energies and Solubility
• Whether a given ionic solid is soluble or insoluble in a
polar (ionic) or non-polar solvent depends two factors viz,
(a) lattice energy of the ionic solid, and (b) hydration
energy of ionic solid.
• The lattice energy of a salt gives a rough indication of
the solubility of the salt in water because it reflects the
energy needed to separate the positive and negative ions
in a salt.
• Higher is the magnitude of hydration energy , greater
will be the tendency of the ionic solid to break into ions
in water and then to get hydrated by H2O molecules and
consequently the solubility of the solid will increase.
Terima Kasih

Siklus Born Haber

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Siklus Born Haber

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Siklus Born Haber

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Siklus Born-Haber

Siklus Termodinamika dan Energi Kisi

M (s) → M(g)  sub H 

M ( g ) → M + (g) + e- (g) ion H 

The value of the lattice enthalpy can be calculated

• The lattice energy would increase as the charge on

Menurut siklus Born-Haber : pembentukan MgF2 lebih disukai dari

You might also like